• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun an Korea Selatan mempunyai visi untuk menguasai pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun an Korea Selatan mempunyai visi untuk menguasai pasar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Korea Selatan adalah negara maju di Asia yang sukses dibidang industri. Pada tahun 1964-1970an Korea Selatan mempunyai visi untuk menguasai pasar dunia, hingga akhirnya telah sukses di bidang industri seperti elektronik, otomotif, tekstil dan lain sebagainya. Perkembangan industri yang pesat menjadikan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menjadi meningkat drastis. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan ditandai dengan berubahnya ibu kota Seoul menjadi kota metropolitan. Korea Selatan berhasil memodernisasikan daerah perkotaan, namun tidak di daerah pedesaan. Kondisi daerah pedesaan pada tahun 1970an mengalami kesenjangan yang menjulang dengan daerah perkotaan.1 Persoalan tersebut menjadi alasan presiden Park Chung Hee untuk membuat kebijakan ekonomi dalam memperbaiki kondisi pedesaan.

Kebijakan ekonomi presiden Park Chung Hee yaitu berupa program kerja pengentasan kemiskinan yang dikenal dengan Saemaul Undong. Saemaul undong merupakan gerakan untuk memodernisasikan masyarakat sekaligus mengatasi masalah perekonomian pedesaan, yang diimplementasikan untuk desa yang masuk dalam kriteria tertinggal dan mengalami kesulitan untuk keluar dari kemiskinan. Program kerja tersebut dicanangkan oleh mantan presiden Korea

1UGM.Proceeding Cooperation among Gadjah Mada University, Yogyakarta Province,

Gyeongsangbuk-Do Province, and INAKOS in Implementing Economic Cooperation and Saemaul Undong in Yogyakarta. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2014), hlm. 15.

(2)

Park Chung Hee yang memimpin pada periode 1961-1979. Saemaul undong mulai direaliasikan pada tahun 1970 dengan program renovasi desa. Setelah program renovasi desa yang diprakarsai Park Chung Hee sukses, pada tahun 1971 Saemaul undongmulai dipromosikan kepada seluruh masyarakat. Hasil luar biasa yang dihasilkan pada awal gerakan tahun 1970, maka pada tahun 1974 Saemaul undongtelah menyebar keseluruh penjuru Korea.2

Setelah tahun 1974 seluruh pedesaan Korea Selatan mulai merealisasikan kegiatan Saemaul undong. Dilatarbelakangi ekonomi masyarakat serta pedesaan yang masih memprihatinkan pada saat itu, maka kegiatan Saemaul undong terfokus pada 3 proyek utama yaitu peningkatan kualitas hidup, peningkatan pendapatan, dan reformasi pola pikir.3Peningkatan kualitas hidup adalah program perbaikan sarana dan prasarana yang ada pada desa terkait perbaikan jalan, pembangunan jembatan, pembangunan gedung pertemuan, dan sebagainya. Peningkatan pendapatan adalah program kerja terkait usaha peningkatan ekonomi masyarakat. kemudian, reformasi pola pikir adalah program kerja yang bertujuan merubah pola pikir masyarakat supaya menjadi maju dan modern.

Saemaul undong selain memiliki program kerja yang sangat fungsional bagi pembangunan sarana fisik. Program kerja tersebut juga memiliki 3 prinsip utama yang mendukung kegiatan Saemaul undong, yaitu Rajin (Diligence), Mandiri (Self-help), dan Gotong Royong (Cooperation). Ketiga prinsip tersebut

2Saemaul Academy Kyungwon University .Panduan saemaul undong di abad 20. (Gyeongsangbuk-do: Akademi Saemaul Universitas Kyungwon, 2008), hlm. 21.

3Saemaul Academy Kyungwon University .Panduan saemaul undong di abad 20.

(3)

ditekankan oleh pemerintah untuk diadopsi masyarakat sehingga dapat menghilangkan kebiasaan buruk yang melekat pada masyarakat di daerah pedesaan. Dengan demikian, Saemaul undong merupakan gerakan “Revolusi Mental” yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperbaiki lingkungan fisik dan kondisi sosial masyarakat pedesaan.4 Saemaul undong merupakan program kerja yang memperbaiki sarana fisik dan sarana non-fisik pada masyarakat pedesaan. Sarana non fisik yaitu pola pikir masyarakat serta etos kerja dan ketertarikan untuk bekerja keras, lalu sarana fisik adalah sarana prasarana di pedesaan terkait pembangunan gedung pertemuan, perbaikan jalan, pembuatan saluran air, dan lain sebagainya. Dengan mengusung pembangunan sarana fisik dan non-fisik sekaligus, maka Saemaul undong patut dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan di daerah pedesaan.

Program kerja Saemaul undong telah menjadi contoh keberhasilan program di Korea Selatan. Dengan kesuksesan tersebut kiniSaemaul undongtelah mengglobal dan menjadi salah satu ikon Korea Selatan. Dengan begitu Saemaul undong diterapkan diberbagai negara berkembang di Asia dengan tujuan untuk memberikan solusi pada masalah kemiskinan di pedesaan. Pada tahun 2008 atas kerjasama yang ditandatangani oleh pemerintah provinsi Gyeongsangbuk-do dan pemerintah provinsi DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono XI Saemaul undong

4UGM.Proceeding Cooperation among Gadjah Mada University, Yogyakarta Province,

Gyeongsangbuk-Do Province, and INAKOS in Implementing Economic Cooperation and Saemaul Undong in Yogyakarta. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2014), hlm. 11.

(4)

telah diterapkan di Dukuh Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.5

Dengan dilatarbelakangi kondisi Dusun Batusari yang memenuhi kriteria program Saemaul undong yang sudah disebutkan diatas, maka Dusun Batusari dipilih untuk dijadikan desa percontohan. Semenjak masuknya Saemaul undong ke Yogyakarta, Dusun Batusari telah menjadi prioritas utama untuk dijadikan desa percontohan setelah mendapatsurveydari pihakSaemaul undong. Dusun Batusari dijadikan prioritas utama karena termasuk daerah paling tertinggal di Kabupaten Gunungkidul. Sulitnya mencari air bersih selama berpuluh-puluh tahun sejak zaman dahulu telah menjadi masalah yang sulit bagi masyarakat Dusun Batusari. Kondisi dusun yang dihuni mayoritas penduduk miskin dan berpendidikan kurang membuat dusun tersebut mengalami ketertinggalan dalam bidang kualitas hidup, ekonomi, serta pembangunan. Dusun Batusari meskipun mengalami ketertingalan yang cukup memprihatinkan namun dinilai mempunyai potensi untuk maju. Semangat tingi dan jiwa gotong-royong yang dimiliki masyarakat serta lahan pertanian yang subur dinilai dapat dijadikan objek program kerja Saemaul undong.

Program Saemaul undong telah dilaksanakan di Dusun Batusari pada tahun 2007 hingga tahun 2009. Program tersebut mencakup perealisasian beberapa macam proyek dan bantuan dana. Hasil yang diberikanSaemaul undong

5UGM.Proceeding Cooperation among Gadjah Mada University, Yogyakarta Province,

Gyeongsangbuk-Do Province, and INAKOS in Implementing Economic Cooperation and Saemaul Undong in Yogyakarta. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2014), hlm.14-15.

(5)

sudah dinikmati oleh masyarakat terhitung mulai tahun 2009 hingga sekarang. Penulis bermaksud menggali ekspektasi dan realita diselenggarakannya Saemaul undong di Dusun Batusari. Penelitian ini akan difokuskan pada ekspektasi awal dan realita diterapkannya proyek dan bantuan Saemaul undong. Ekspektasi awal yang dimaksud adalah harapan masyarakat mengenai perubahan dalam sarana fisik (pembangunan) dan sarana non-fisik (etos kerja sumber daya manusia) yang diberikan Saemaul undong. Kemudian realita diterapkannya proyek dan bantuan Saemaul undong yang dimaksud adalah hasil perubahan sarana fisik dan sarana non-fisik yang diberikan Saemaul undong. Maka Tugas Akhir ini akan membahas mengenai kesesuaian realita hasil perubahan yang dihasilkan oleh Saemaul undong dengan espektasi awal yang diharapkan oleh masyarakat dengan diadakannya program kerjaSaemaul undong.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Apa saja ekspektasi masyarakat saat program Saemaul undong diterapkan di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ?

2. Bagaimana realita diterapkannya program Saemaul undong di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta?

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang disebutkan di atas, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui apa saja ekspektasi masyarakat saat program Saemaul undong diterapkan di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

2. Mengetahui realita diterapkannya program Saemaul undong di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya bagi mahasiswa Program Studi Bahasa Korea dan bagi pembaca lainnya, antara lain :

1. Memberikan manfaat sebagai materi tambahan mengenai Saemaul undong di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul,Yogyakarta.

2. Menambah wawasan mengenai Saemaul undongdi Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu, pengumpulan data, analisis data, dan penyajian data yang berkaitan dengan tema penelitian yang dilakukan di

(7)

Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

1. Deskriptif-Kualitatif

Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan melalui pendekatan tertulis melalui buku, artikel, jurnal dan tugas akhir tentang suatu permasalahan dalam suatu penelitian. Selanjutnya data yang diperoleh dijelaskan secara komprehensif menjadi satu kesatuan penelitian.

2. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)

Metode Wawancara Mendalam (In-Depth Interview), merupakan metode penelitian dengan cara peneliti meminta kepada responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas.6Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada 18 responden yang terdiri dari pihak fasilitator dan masyarakat setempat secara bertahap pada tanggal 27-03-2016, 05-04-2016, dan 06-04-2016 di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan secara internal atau langsung berupa wawancara tanya-jawab dengan pihak–pihak terkait. Kemudian dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil gambar yang berkaitan dengan tema penelitian. Sedangkan pengumpulan data secara eksternal adalah dengan pengumpulan data yang relevan dan terkait dengan tema melalui

6DR.Ardianto,Elvinaro,M.Si. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.(Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2010), hlm. 61.

(8)

studi pustaka pada buku-buku literatur, dan artikel lain yang dapat membantu memecahkan rumusan masalah yang mendasari penelitian. Langkah selanjutnya dilakukan reduksi atau pemilihan data mengenai informasi yang sesuai dengan tema yang dibahas pada penelitian.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penulisan tugas akhir ini menggunakan referensi beberapa tugas, antara lain milik Agitya Rachmatulloh yang berjudul “ Penerapan Program Kerja Saemaul UndongMelalui Program Kerja Luar Negeri Universitas Hanseo di Desa Puton, Kabupaten Bantul, Yogyakarta” (2014). Dalam tugas akhir tersebut meneliti tentang penerapan program kerja Saemaul undong melalui Universitas Hanseo di Desa Puton, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berbeda dengan Tugas Akhir ini penulis meneliti apa saja ekspektasi yang diharapkan masyarakat saat program tersebut diterapkan lalu apakah program tersebut sudah sesuai dengan harapan masyarakat di Dukuh Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Meskipun tema kedua tugas akhir tersebut berbeda, namun sama-sama meneliti tentang program kerjaSaemaul undong.

Selain itu juga meninjau milik Ilma Sani Fitriana berjudul “Penerapan Target Kerja Dan Kualitas Produk Pada Bagian Produksi Tangan Dress Di PT. JKJ Indonesia” (2015). Penelitian diatas berbeda dengan penelitian ini, namun sama-sama menggunakan metode wawancara.

Kemudian terakhir menggunakan tugas akhir milik Novia Aldamas sebagai refernsi yang berjudul “Metode Pengembangan Dan Pelatihan Karyawan

(9)

Di Perusahaan Korea (PT. Komitrando Emporio Yogyakarta)” (2014). Pada tugas akhir tersebut dibahas tentang metode pengembangan dan pelatihan yang diterapkan di PT. Komitrando Emporia Yogyakarta. Meskipun dalam penilitian ini yang dibahas berbeda, namun sama-sama menggunakan metode wawancara dan metode kualitatif.

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini terdiri dari Bab I yaitu Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metode Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan. Selanjutnya dalam Bab II membahas lebih lanjut tentang landasan teori. Pada Bab III penulis akan menjabarkan ekspektasi dan realita penerapan program Saemaul undong serta akan dibahas mengenai perubahan sarana fisik-dan non-fisik yang dihasilkan oleh program Saemaul undong. Bab IV adalah bab penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Menyetujui atas Laba Bersih Perseroan tahun buku 2019 sebesar Rp 74.015.918.727,- (tujuh puluh empat miliar lima belas juta sembilan ratus delapan belas ribu tujuh ratus dua puluh

1 Berbeda dengan siskomsat dan siskom terestrial yang pemancar dan penerimanya tidak berpindah dan komunikasi bersifat LOS, Siskomsel pada umumnya tidak LOS. 2 Di samping tidak

penting peranannya untuk memahami tindak tutur. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya dalam tindak lokusi ini tidak dipermasalahkan

Program Studi Agroekoteknologi berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi mahasiswa Agroekoteknologi dalam lingkup kelembagaan maupun dalam lingkup personal yang

Penelitian ini merupakan uji diagnos- tik untuk menentukan validitas foto polos sinus paranasal 3 posisi dan CT scan potongan koronal sebagai alat diagnosis pada pasien dengan

Dan secara statistik tidak menunjukkan perbedaan produksi ASI antara kedua kelompok, artinya ibu yang menyusui secara langsung maupun memerah ASI sama-sama dapat

2. pembuktian pelanggaran Etika Akademik tindakan plagiat yang dapat dijadikan dasar tindak lanjut dan/atau sanksi adalah pembuktian yang dilakukan melalui

Salahuddin, ST.MSc.Ph.D. Budianto Toha, M.Sc. Didit Hadi Barianto, S.T., M.Si. Budianto Toha, M.Sc. Subagyo Pramumijoyo, DEA Ir.Ign. Sugeng Sapto Surjono, S.T.,M.T. Agung