• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN PUTUSAN

Nomor XXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara :

PENGGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Desa NT Kecamatan BM Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Melawan

TERGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir STM, pekerjaan buruh, bertempat tinggal di Desa NT Kecamatan BM Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 03 Januari 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi

(2)

dengan Nomor : XXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm, tanggal 03 Januari 2014 telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 24 September 2004 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BM dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/2/X/2004 tanggal 01 Oktober 2004;

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Desa NT selama 1 bulan, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah kontrakan di Desa yang sama dengan orang tua Penggugat selama 4 tahun dan terakhir bertempat tinggal di rumah kediaman bersama di Desa yang sama selama 2 tahun;

3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak yang diberi nama :

1. YD binti TERGUGAT umur 8 tahun,

2. NA PUTRI umur 5 tahun, kedua anak tersebut saat ini berada dalam pemeliharaan Tergugat;

4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 4 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan :

a. Tergugat sering marah-marah tanpa alasan semenjak keluar dari penjara;

(3)

b. Tergugat melakukan kekerasan (menampar dan meninju) Penggugat saat terjadi pertengkaran;

c. Tergugat sering keluar malam; d. Tergugat bermain judi kartu;

5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada tanggal 21 April tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat bertengkar yang disebabkan Penggugat mengambil uang Tergugat sejumlah Rp 50.000, (lima puluh ribu rupiah) untuk keperluan arisan tanpa sepengetahuan Tergugat dikarenakan Tergugat sedang bekerja, setelah Tergugat pulang Penggugat baru menceritakan telah mengambil uang untuk arisan tersebut, namun Tergugat malah marah-marah dan memecahkan perabotan rumah tangga yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orang tua Penggugat dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;

6. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

7. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut :

(4)

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER :

- Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan relaas Nomor : XXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 08 Januari 2014 dan tanggal 23 Januari 2014 dengan resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 mediasi mengharuskan

kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan

patut. Namun demikian Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar menunggu kedatangan Tergugat dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa :

(5)

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1803164205850XXX tanggal 27 Agustus 2013 atas nama PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara, bukti (P.1);

b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/2/X/2004 tanggal 01 Oktober 2004 atas nama TERGUGATdan PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan BM Kabupaten Lampung Utara, bukti (P.2);

Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :

1. SAKSI I, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Desa NT Kecamatan BM Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat namanya PENGGUGAT dan juga kenal dengan Tergugat namanya TERGUGAT sebagai suami sah Penggugat;

 Bahwa saksi adalah adik kandung Penggugat;

 Bahwa saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat;

 Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di desa NT, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah kontrakan di desa yang sama dengan orang tua Penggugat dan terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah milik bersama di desa yang juga sama dengan orang tua Penggugat;

 Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga mereka sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan yang sekarang tinggal bersama Tergugat;

(6)

 Bahwa saksi tahu awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun sejak 3 tahun setelah menikah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

 Bahwa saksi sering melihat dan mendengar pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat;

 Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis sebelum Tergugat di penjara, namun setelah Tergugat ke luar dari penjara rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

 Bahwa penyebab pertengkaran dikarenakan masalah sepele seperti rebutan remote TV karena ingin rebutan acara tontonan TV;

 Bahwa penyebab lain pertengkaran yaitu Tergugat sering keluar malam dan saksi sering melihat Tergugat keluar malam;

 Bahwa saksi mendengar cerita dari Penggugat bahwa pertengkaran terakhir disebabkan Penggugat yang mengambil uang Tergugat sejumlah Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk arisan tanpa izin Tergugat;

 Bahwa saksi mengetahui Tergugat pernah di penjara selama 6 bulan karena kasus pencurian besi ketika dalam ikatan pernikahan dengan Penggugat;

 Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal sejak tanggal 21 April 2011;

 Bahwa Penggugat pergi meninggalkan tempat tinggal bersama dan pulang ke rumah orang tua Penggugat, baru kemudian Tergugat yang pergi meninggalkan tempat bersama dan pulang ke rumah orang tua Tergugat sedangkan rumah bersama sudah dijual oleh Tergugat;

(7)

 Bahwa selama pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul bersama lagi dan Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat;

 Bahwa saksi dan keluarga pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat dengan cara menasehati Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;

8. SAKSI II, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal di Desa NT Kecamatan BM Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat namanya PENGGUGAT dan juga kenal dengan Tergugat namanya TERGUGAT sebagai suami sah Penggugat;

 Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat;

 Bahwa saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat;

 Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di desa NT, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah kontrakan di desa yang sama dengan orang tua Penggugat dan terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah milik bersama di desa yang juga sama dengan orang tua Penggugat;

 Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga mereka sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan yang sekarang tinggal bersama Tergugat;

 Bahwa saksi mengetahui awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun kemudian rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

(8)

 Bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar langsung pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, saksi hanya tahu dari cerita Penggugat dan Tergugat yang mengadu kepada saksi bahwa rumah tangga mereka sering terjadi pertengkaran;

 Bahwa saksi mendengar penyebab pertengkaran dikarenakan Tergugat sering keluar malam, dan juga Tergugat suka judi dan mabuk;

 Bahwa saksi mendengar cerita dari Penggugat pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat dikarenakan Penggugat telah mengambil uang Tergugat sejumlah Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk arisan tanpa izin Tergugat;

 Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal kurang lebih 3 tahun;

 Bahwa Penggugat pergi meningalkan tempat tinggal bersama dan pulang ke rumah orang tua Penggugat, baru kemudian Tergugat yang pergi meninggalkan tempat bersama dan pulang ke rumah orang tua Tergugat sedangkan rumah bersama sudah dijual oleh Tergugat;

 Bahwa selama pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul bersama lagi dan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;

 Bahwa saksi dan keluarga pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat dengan cara menasehati Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, kesimpulan Penggugat tetap pada pokok gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;

(9)

Bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa perkara ini mengenai gugatan perceraian antara para pihak yang beragama Islam dan perkawinannya dicatatkan pada Kantor Urusan Agama maka Pengadilan Agama berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini;

Menimbang, bahwa pihak Tergugat tidak datang meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sehingga tidak layak dilakukan mediasi, kemudian Majelis Hakim berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa Penggugat telah mendalilkan bahwa ia telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat yang dicatat di Kantor Urusan Agama dan pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis namun sejak 4 tahun dari pernikahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat sering marah-marah tanpa alasan semenjak keluar dari penjara, sering bermain judi dan sering keluar malam, dan puncak pertengkaran terjadi pada bulan 21 April 2011 yang akhirnya antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, Pengugat pergi dan tinggal bersama orang tua Penggugat;

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat, antara Penggugat dan Tergugat terdapat hubungan hukum yaitu keduanya terikat dalam perkawinan yang sah yang dicatatkan pada Kantor Urusan Agama, oleh karenanya Penggugat mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat;

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat tidak

dapat didengar tanggapannya atau sanggahannya karena tidak hadir di persidangan sekalipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak

ternyata tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu alasan yang sah, oleh karenanya Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat diperiksa dan diputus dengan verstek;

Menimbang, bahwa meskipun perkara ini dapat diputus dengan verstek dan dalil Penggugat dapat dianggap sah dan benar, namun karena perkara ini termasuk bidang perkawinan merupakan sesuatu yang sakral dan suci serta yang dicari bukan saja kebenaran formil tetapi juga kebenaran materiil, oleh karenanya Penggugat tetap dibebani pembuktian;

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1 dan P.2, serta dua orang saksi untuk mendukung dalil-dalil gugatannya;

Menimbang, bahwa mengenai tempat tinggal dan hubungan hukum (suami-isteri) antara Penggugat dan Tergugat, Penggugat telah mengajukan bukti surat (P.1 dan P.2) berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan fotokopi Kutipan Akta Nikah yang telah memenuhi maksud Pasal 301 Rbg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985

(11)

tentang Bea Materai dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat formil suatu bukti autentik;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.1) telah terbukti bahwa Penggugat berkediaman di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa dalam bukti (P.2) tersebut telah diterangkan Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan akad nikah yang dicatatkan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan BM pada tanggal 1 Oktober 2004 dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat materiil suatu bukti autentik;

Menimbang, bahwa oleh karena bukti (P.2) telah memenuhi syarat formil dan materiil suatu bukti autentik, maka bukti tersebut telah memenuhi kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, dengan demikian harus dinyatakan terbukti, bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami-isteri sah secara hukum Islam oleh karena itu Penggugat dan Tergugat adalah pihak yang

berkepentingan dan berkualitas sebagai pihak (legitima persona standi

in judicio) dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materiil, dengan memperhatikan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 Rbg, oleh karena itu keterangan kedua tersebut saksi dapat diterima sebagai bukti dan patut dipertimbangkan;

(12)

Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat telah menerangkan bahwa kedua saksi mengetahui bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat diwarnai perselisihan dan pertengkaran, saksi pertama Penggugat pernah melihat langsung pertengkaran tersebut dan kedua saksi mengetahui penyebab pertengkaran, saksi kedua Penggugat mengetahui penyebabnya dikarenakan Tergugat sering berjudi dan mabuk-mabukan, kedua saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang didukung oleh keterangan 2 (dua) orang saksi, telah ditemukan fakta sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah dan telah dikaruniai

2 orang anak, sekarang anak-anak tersebut dalam asuhan Tergugat;

2. Bahwa sejak 4 tahun usia pernikahan, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, keduanya sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat sering berjudi dan mabuk-mabukan serta Tergugat sering keluar malam;

3. Bahwa kemudian setelah puncak pertengkaran yang terjadi Penggugat pergi meninggalkan rumah dan pulang ke rumah orang tua Penggugat, dan selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah bertemu, 4. Penggugat sekarang tinggal bersama orang tua Penggugat sedangkan

Tergugat tinggal bersama orang tuanya;

5. Bahwa Penggugat sudah dinasehati untuk bersabar namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjian suci yang sangat kokoh (mitsaqon qholidzo) dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkan dengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian itu

(13)

adalah suatu kebolehan yang tercela;

Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan diatas tidak selalu dapat tewujud menjadi kenyataan dalam kehidupan dan suami isteri itu senantiasa dapat menjaga batasan-batasan hukum Allah dengan menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing secara baik;

Menimbang, bahwa apabila batasan-batasan dan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut tidak dapat dijaga lagi oleh suami isteri, maka disitulah perceraian dibolehkan walaupun tetap merupakan sesuatu yang tercela;

Menimbang, bahwa bisa dianggap sebagai penyalahgunaan dan berdosa jika suami isteri tanpa sebab yang pasti mereka harus bercerai dan juga termasuk pemaksaan terhadap hukum dan moral jika memaksakan suami isteri harus tetap hidup dalam rumah tangga yang kehidupan interpersonal tidak lagi terkoordinasi dan hilangnya tujuan bersama dalam rumah tangga sebagaimana diamanatkan dalam al-Qur'an Surah Ar Rum Ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Dalam hal ini rumah tangga seperti tersebut di atas dan upaya perdamaian antara Penggugat dan Tergugat sudah dilakukan oleh keluarga, namun tidak berhasil, maka perceraian dipandang lebih baik untuk menentukan kehidupan berikutnya atau dianggap sebagai “Tasrih

bil Ihsan”;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar-benar sudah tidak harmonis lagi, dan sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga;

Menimbang, bahwa mengingat pernikahan adalah hukum keluarga yang perlu diperhitungkan dan dipikirkan apakah antara keduanya bisa dirukunkan

(14)

atau tidak, sedangkan faktanya bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan Penggugat tetap teguh pendirian untuk bercerai dengan Tergugat, maka pada hakikatnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak bisa dirukunkan kembali dan jika dipaksakan untuk diteruskan, akan membawa mafsadat lebih besar daripada maslahatnya, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;

Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa disamping itu alasan tersebut telah sesuai dengan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Fiqh Sunnah Juz II halaman 290 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :

نﯾﺑ ةرﺷﻌﻟا ماود ﮫﻌﻣ قﺎطﯾ ﻻ ﺎﻣﻣ ءاذﯾﻻا نﺎﻛو ،جوزﻟا فارﺗﻋا وأ ،ﺔﺟوزﻟا ﺔﻧﯾﺑﺑ ﻲﺿﺎﻘﻟا ىدﻟ ﺎھاوﻋد تﺗﺑﺛ اذﺈﻓ ﺔﻧﺋﺎﺑ ﺔﻘﻠط ﺎﮭﻘﻠط ﺎﻣﮭﻧﯾﺑ حﻼﺻﻻا نﻋ ﻲﺿﺎﻘﻟا زﺟﻋو ﺎﻣﮭﻟﺎﺛﻣأ

.

Artinya : “Jika tuduhan di depan Pengadilan terbukti dengan keterangan istri atau karena pengakuan suami, sedangkan hubungan suami istri tidak dapat lagi diteruskan karena perbuatan suami yang menyakitkan, dan Pengadilan tidak mampu mendamaikan mereka, maka boleh dijatuhkan talak ba'in kepada istrinya”;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat a quo telah beralasan dan tidak melawan hukum, oleh karenanya gugatan Penggugat patut dikabulkan;

(15)

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya, meskipun Pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, maka perkara ini dapat diputus dengan verstek, sesuai Pasal 149 ayat (1) Rbg. Hal ini sesuai dengan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Tuhfah I halaman 164 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang artinya : "Memutus perkara terhadap orang

ghoib boleh, kalau ada bukti-bukti";

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan di atas dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka cukup beralasan bagi Pengadilan untuk menjatuhkan talak satu ba'in shugra Tergugat terhadap Penggugat, sehingga bekas suaminya tidak boleh rujuk dengan bekas isterinya kecuali dengan akad nikah baru;

Menimbang, bahwa untuk terjaminnya tertib administrasi perceraian sebagaimana dimaksud pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan Panitera mengirimkan salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk mendaftarkan putusan perceraian dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan

(16)

Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Senin tanggal 03 Februari 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 3 Rabiulakhir 1435 H. oleh kami H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis, SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis

(17)

tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan AGUS DIANNINGSIH, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

(18)

Ketua Majelis dto

H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy.

Hakim Anggota dto

SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.

dto

ALVI SYAFIATIN, S.Ag. Panitera Pengganti

dto

AGUS DIANNINGSIH, S.H.

Perincian biaya :

1. Biaya Pendaftaran RP 30.000,-

2. Biaya ATK Perkara Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan Rp. 450.000,-

(19)

5. Biaya Meterai Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 541.000,-

Kotabumi, 3 Februari 2014 M 3 Rabiulakhir 1435 H SALINAN PUTUSAN INI

SESUAI DENGAN ASLINYA PANITERA,

Referensi

Dokumen terkait

ASDP Indonesia Ferry (persero) mengelola 36 pelabuhan penyeberangan dan 126 unit armada kapal jenis ro-ro yang siap beroperasi untuk melayani penyeberangan di seluruh

(2) Kemampuan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2010-2013 rata-rata berada dalam katagori

Manfaat yang tidak langsung dari pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui metode electronic voting (e-voting) oleh BPMPD sangat dirasakan oleh masyarakat desa

dan metode yang sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan bagi kepentingan Pelestarian Cagar Budaya, ilmu pengetahuan, dan pengembangan kebudayaan. 2)

[r]

Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (Forum PRB DIY) adalah Forum adalah wadah yang menyatukan organisasi pemangku kepentingan (multy

Sebuah penelitian di San Francisco menemukan bahwa penggunaan kotak pil dikaitkan dengan kepatuhan yang lebih baik dan tingkat penekanan viral load yang lebih tinggi pada populasi

Variabel tergantung yang diukur pada penelitian ini sifat fisikokimia (gel quality yang meliputi gel strength dan folding test; cooking yield; water