• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA SABRANG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EVALUASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA SABRANG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

EVALUASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN ATAS

JEMBATAN RANGKA BAJA SABRANG

KECAMATAN TULUNG

KABUPATEN KLATEN

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Widya Dharma Klaten

EVALUASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN ATAS

JEMBATAN RANGKA BAJA SABRANG

KECAMATAN TULUNG

KABUPATEN KLATEN

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Widya Dharma Klaten

EVALUASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN ATAS

JEMBATAN RANGKA BAJA SABRANG

KECAMATAN TULUNG

KABUPATEN KLATEN

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

 Tidak ada kata-kata pintar dan bodoh adanya tahu duluan sama tahunya

baru sekarang.

 Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.

 Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka

melakukan hal yang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau

tidak.

 Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan – perbuatan

baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain.

 Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hidup

(7)

PERSEMBAHAN

 Orangtua saya, yang selalu memberikan saya semangat.

 Keluargaku istri dan anak anakku yang selalu memberikan motivasi dan

selalu mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini.

 Seluruh Pimpinan CV. Pembangunan Jaya Group yang selalu

memberikan dukungan baik materi maupun non materi untuk bisa

menyelesaikan skripsi ini.

 Dosen Pembimbing yang telah membatu meyelesaikan skripsi saya.

 Teman saya di UNWIDHA terima kasih kalian telah memberi semangat

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Evaluasi Desain Struktur Bangunan Atas Jembatan Rangka Baja Sabrang Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh gelar sarjana (Strata 1) di Fakultas Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten.

Penyusunan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd, Selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Harri Purnomo, ST,M.T Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten

3. Bapak H. Moch.Suranto, ST. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten

4. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini dan semoga dapat bermanfaat bagi insan teknik, teknik sipil khususnya dan semua pihak pada umumnya.

Klaten, September 2018

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vii

INTISARI... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Manfaat Tugas Akhir ... 4

1.6 Studi Pustaka ... 4

1.7 Sistematika Penulisan... 6

BAB II STUDI PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Studi Pustaka ... 8

2.1.1. Tipe Jembatan ... 9

2.1.2. Jenis - jenis Jembatan Rangka Baja... 9

2.1.3. Rangka Baja Tipe Warren... 10

(10)

2.1.5. Sifat Mekanis Baja dan Tampang Baja... 13

2.2 Landasan Teori...13

2.2.1.Pembebanan Struktur Atas Jembatan...13

2.2.2.Kekuatan Unsur...24

2.2.3.Sambungan...29

2.2.4. Perencanaan Struktur Atas Sambungan...32

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian ... 34

3.2 Waktu Penelitian ... 37

3.4 Alat yang digunakan... 37

3.4 Tahapan Penelitian ... 37

3.5 Pengumpulan Data ... 39

3.6. Bahan yang Digunakan ... 41

3.7. Metode Perencanaan Pembebanan ... 42

3.7.1 Beban Primer ... 42

3.7.2 Beban Sekunder... 43

3.7.3 Beban Khusus ... 45

3.8. Komponen Struktur Rangka Baja... 45

3.8.1 Komponen Struktur Tarik ... 45

3.8.2 Komponen Struktur Tekan ... 45

3.8.3 Komponen Struktur Lentur ... 46

3.9 Sambungan Baut ... 46

(11)

3.9.2 Type Friksi ... 46

3.9.3 Jarak Antar Baut... 46

3.10Analisa Perhitungan dengan Software SAP 2000 v14 ... 47

BAB IV PERANCANGAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN 4.1 Perencanaan Dimensi Awal Struktur Atas Jembatan ... 48

4.2. Perencanaan Plat Lantai Jembatan... ... 50

4.2.1 Perancangan plat tipe I ... 50

4.2.2 Perancangan plat tipe II... 57

4.3 Perencanaan Gelagar Memanjang...77

4.3.1 Perancangan gelagar memanjang bagian tengah...79

4.3.2 Perancangan gelagar memanjang bagian tepi ... 104

4.4. Perancangan Struktur Rangka Baja...130

4.4.1 Penentuan profil struktur rangka baja ... 130

4.4.2 Pembebanan struktur rangka baja ... 136

4.4.3. Hasil analisis perancangan dengan program SAP 2000v.14 . 149 4.5. Perencanaan Sambungan... 156

4.5.1. Analisa sambungan rangka... 158

4.5.2. Analisa sambungan gelagar... 159

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 182

(12)

DAFTAR PUSTAKA... 184

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis-jenis jembatan rangka ...10

Gambar 2.2 Jembatan Warren truss ...11

Gambar 2.3 Beban “ T ”...15

Gambar 2.4 Beban “ D ”...15

Gambar 2.5 Ketentuan Penggunaan Beban "D...16

Gambar 2.6 Peta Wilayah Gempa Indonesia... 19

Gambar 3.1 Lokasi jembatan rangka Sabrang (RBI)... 35

Gambar 3.2 Lokasi jembatan rangka Sabrang (Google Eart)... 35

Gambar 3.3 Peta Situasi Jembatan Sabrang ... 36

Gambar 3.4 Potongan Memanjang Jembatan Sabrang... 36

Gambar 3.5 Denah Jembatan Sabrang... 36

Gambar 3.6 Bagan Alir Tahapan Penelitian...38

Gambar 3.7 Bagan Alir Perencanaan Struktur Atas... 39

Gambar 3.8 Potongan Melintang Jembatan Sabrang... 40

Gambar 3.9 Keruntuhan geser balok...45

Gambar 4.1 Potongan Memanjang ... 49

Gambar 4.2 Penampang Melintang Jembatan...49

Gambar 4.3 Kondisi Batas Plat Tipe I... 50

Gambar 4.4 Kondisi Batas Plat Tipe I... 51

Gambar 4.5 Kondisi Batas Pelat Beton ... 57

Gambar 4.6 Beban Mati Plat... 59

(14)

Gambar 4.8 Penyebaran Beban Roda...61

Gambar 4.9 Kondisi Pembebanan Hidup 1...62

Gambar 4.10 Grafik M. Pigeaud u = 0,95 dan v =0,17... 63

Gambar 4.11 Kondisi Pembebanan Hidup 2... 64

Gambar 4.12 Grafik M. Pigeaud u = 0,95 dan v =0,67... 65

Gambar 4.13 Grafik M. Pigeaud u = 0,95 dan v =0,33... 66

Gambar 4.14 Penulangan Pelat Lantai...77

Gambar 4.15 Rencana Gelagar Memanjang...77

Gambar 4.16 Profil Baja WF 420x120x 10x 12...78

Gambar 4.17 Penampang Komposit untuk k = 1... 81

Gambar 4.18 Modulus Penampang Komposit (k = 1)... 83

Gambar 4.19 Penampang Komposit (k = 3)... 85

Gambar 4.20 Modulus Penampang Komposit (k = 3)... 87

Gambar 4.21 Bending Momen Diagram... 88

Gambar 4.22 Beban Lajur D Gelagar tengah... 89

Gambar 4.23 Diagram Tegangan Beban Layanan Kombinasi Beban I... 96

Gambar 4.24 Skema Pembebanan Akibat Beban Mati... 100

Gambar 4.25 Penampang komposit Gelagar Memanjang... 102

Gambar 4.26 Shear Connector Gelagar Memanjang... 104

Gambar 4.27 Gelagar Memanjang Bagian Tepi... 104

Gambar 4.28 Penampang Komposit untuk k = 1... 107

Gambar 4.29. Modulus Penampang Komposit (k = 1)...108

(15)

Gambar 4.31 Bending Momen Diagram...114

Gambar 4.32 Beban Lajur D Gelagar tepi...115

Gambar 4.33 Diagram Tegangan Beban Layanan Kombinasi Beban I...122

Gambar 4.34 Skema Pembebanan Akibat Beban Mati... 126

Gambar 4.35 Penampang komposit Gelagar Melintang...128

Gambar 4.36Shear ConnectorGelagar Melintang...129

Gambar 4.37 Pendimensian Jembatan Rangka Baja padaSAP2000v.14...130

Gambar 4.38 Skema Perancangan dengan ProgramSAP2000...131

Gambar 4.39 Profil WF 850x230x16x28...132

Gambar 4.40 Profil WF 400x400x30x50...132

Gambar 4.41 Profil WF 400x400x20x30...133

Gambar 4.42 Letak Profil Baja untuk Batang Diagonal...133

Gambar 4.43 Profil WF 400x400x30x50...134

Gambar 4.44 Profil WF 400x400x30x50...134

Gambar 4.45 Profil WF 200x150x6x9...135

Gambar 4.46 Pembebanan pada Gelagar Melintang...135

Gambar 4.47. Data Masukan Material...136

Gambar 4.48. Pembebanan DLGelagar melintang...137

Gambar 4.49. Pembebanan DLGelagar melintang Tepi...137

Gambar 4.50. Input Pembebanan DLGelagar melintang Tepi...138

Gambar 4.51. Pembebanan DLGelagar melintang Tengah...139

Gambar 4.52. Input DLGelagar melintang Tengah...139

(16)

Gambar 4.54. Pembebanan LL Gelagar Melintang Tepi...140

Gambar 4.55. Input Pembebanan LL Gelagar Melintang Tepi...140

Gambar 4.56. Pembebanan LLGelagar Melintang Dalam ...142

Gambar 4.57. Input Pembebanan LLGelagar Melintang Dalam...142

Gambar 4.58. Input Pembebanan Gaya Rem Gelagar Melintang Tepi...143

Gambar 4.59. Input Pembebanan Gaya Rem Gelagar Melintang Tengah...144

Gambar 4.60. Pembebanan Gaya Angin pada SAP2000...145

Gambar 4.61. Proses Input Beban Thermal...146

Gambar 4.62. Koefisien Geser Dasar Wilayah Kabupaten Klaten...147

Gambar 4.63. Pembebanan Beban Gempa pada SAP2000.v.14...149

Gambar 4.64 Ledutan Rangka Baja...150

Gambar 4.65 Diagram Gaya Axial Pada Struktur...151

Gambar 4.66 Diagram Gaya Geser 2-2 Pada Struktur...151

Gambar 4.67 Diagram Gaya Geser 3-3 Pada Struktur...152

Gambar 4.68 Diagram Momen 2-2 Pada Struktur...152

Gambar 4.69 Diagram Momen 3-3 Pada Struktur...152

Gambar 4.70 Beban Mati Gelagar Melintang Tepi (F49)...153

Gambar 4.71 Beban Mati Gelagar Melintang Tengah (F61) )...153

Gambar 4.72 Beban Mati Gelagar Melintang Tepi (F49) )...153

Gambar 4.73 Beban Hidup Gelagar Melintang Tengah (F61) )...154

Gambar 4.74 Beban Rem Gelagar Melintang Tepi (F49) ...154

(17)

Gambar 4.76 Beban Angin Gelagar Melintang Tepi (F49) ...155

Gambar 4.77 Beban Angin Gelagar Melintang Tengah (F61) ...155

Gambar 4.78 Pengaruh Suhu Gelagar Melintang Tepi (F49) ...155

Gambar 4.79 Beban Mati Gelagar Induk Tengah (F6) ...156

Gambar 4.80 Beban Kombinasi 1 Gelagar Memanjang Tengah (F60) ...156

Gambar 4.81. Batang tekan F1 – F12(X-Z Plane Y=0)...157

Gambar 4.82. Batang tekan F110 – F121 (X-Z Plane Y=0)...157

Gambar 4.83. Batang tarik F170 – F180 (X-Z Plane Y=7,2)...157

Gambar 4.84. Batang tarik F227 – F237 (X-Z Plane Y=7,2)...158

Gambar 4.85. Rangka Induk ½ Bentang Batang F1...160

Gambar 4.86 Penampang Sambungan Joint F1...162

Gambar 4.87. Rangka Induk ½ Bentang Batang F6...163

Gambar 4.88. Penampang Sambungan Joint F6...166

Gambar 4.89. Sambungan Pada Gelagar Memanjang ...167

Gambar 4.90. Sambungan Pada Gelagar Melintang ...169

Gambar 4.91. Tampak Memanjang Gelagar Induk...171

Gambar 4.92. Ikatan Angin Atas...173

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berat isi untuk beban mati... 10

Tabel 2.2 Koefisien seret... 14

Tabel 2.3 Kecepatan Angin Rencana... 15

Tabel 2.4 Faktor keutamaan Struktur ... 18

Tabel 2.5 Faktor Beban Keadaan Batas Ultímate... 19

Tabel 2.6 Reduksi Kekuatan U.L.S untuk Baja...20

Tabel 2.7 Mutu Baut...28

Tabel 2.8 Luas Penampang ...28

Tabel 2.9 Faktor reduksi panjang yang dibaut...30

Tabel 4.1 Beban Mati Permeter Panjang Plat...58

Tabel 4.2 Kondisi batas β1...61

Tabel 4.3 Koefisien Reduksi Momen...65

Tabel 4.4 Rekapitulasi Momen Pelat Dalam...75

Tabel 4.5 Gaya Batang Gelagar Induk (Gelagar Memanjang)...172

Tabel 4.6 Gaya Batang Diagonal ...172

Tabel 4.7 Gaya Batang Melintang Atas ...173

Tabel 4.8 Gaya Batang Ikatan Angin Atas...173

Tabel 4.9. Gaya Batang Melintang Bawah ...174

Tabel 4.10 Gaya Batang Gelagar Memanjang Tepi...175

(19)

Tabel 4.12 Rangkuman Desain Baja sesuai existing yang digunakan sesuai -

AISC-LRFD93...176

Tabel 4.12 Rangkuman Review Desain Baja yang digunakan sesuai - AISC-LRFD93

(20)

DAFTAR NOTASI

a = tinggi gaya tekan, mm A = luas profil baja, mm2

a1 = koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan a2 = koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan

a3 = koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Ab = luas bruto penampang baut, mm2

Ae = luas efektif, mm2

Ag = luas penampang kotor, mm2

Agt = luas kotor akibat tarik, mm2

Agv = luas kotor akibat geser, mm2

An = luas netto penampang (mm2)

Ant = luas bersih akibat tarik, mm2

Anv = luas bersih akibat geser, mm2

Ap = luas penampang tiang pancang, m2

As = luas penampang tulangan, mm2

b = lebar penampang, mm

bf = lebar pelat sayap, mm

C = koefisien gempa dasar

Cc = resultan gaya desak beton, kN d = tinggi efektif penampang, mm

D1 = tebal masing-masing lapis perkerasan,cm

D2 = tebal masing-masing lapis perkerasan,cm

D3 = tebal masing-masing lapis perkerasan cm

(21)

DL = beban mati, ton

E = modulus elastisitas baja, MPa

e = eksentrisitas, mm

f = lendutan, cm

u = tegangan tarik putus baut, MPa

fc’ = kuat tekan karakteristik beton, MPa

fcr = tegangan kritis penampang tertekan, MPa

fu = tegangan tarik putus baja, MPa

fy = tegangan leleh baja, MPa

G = gaya gesek pada tumpuan bergerak, ton

Gh = gaya horisontal ekivalen akibat gempa bumi, ton

H = kedalaman dinding penahan tanah, m

h = tinggi penampang, mm

Hw = gaya angin, kg

i = perkembangan lalu lintas

Ix = momen inertia profil baja terhadap sumbu x, cm4

Iy = momen inertia profil baja terhadap sumbu y, cm4 j = jenis kendaraan

K = koefisien kejut

Ka = koefisien tekanan tanah aktif

kc = faktor kelangsingan pelat badan

Kh = koefisien gempa horisontal

(22)

LL = adalah beban hidup, kg

M = momen yang terjadi pada beban merata, kgm

MDL= momen akibat beban mati, tm

MLL= momen akibat beban hidup, tm

Mn = momen nominal, Nmm

Mu= momen ultimit, Nmm

Mx = momen pada bidang tegak lurus sumbu x (tm)

My = momen pada bidang tegak lurus sumbu y (tm) n = banyaknya tiang pancang per baris

n = jumlah kebutuhan baut

Nc = faktor daya dukung tanah (tabel Terzaghi)

Nn = kuat tekan nominal komponen struktur, kg

Nq = faktor daya dukung tanah (tabel Terzaghi)

Nu = beban terfaktor, kg

nx = banyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu y

Ny = faktor daya dukung tanah (tabel Terzaghi)

ny = banyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu x

P = beban terpusat, kg

P1 = gaya-gaya pada waktu pelaksanaan, ton

Pa = tekanan tanah aktif, ton

Pmax= beban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (ton)

Pp = tekanan tanah pasif, ton

(23)

q = daya dukung tanah (ton/m2)

q = beban merata, kg/m

Q = daya dukung satu tiang (single) (ton)

Q = daya dukung satu tiang pancang, kN

Qp = daya dukung end bearing, kN

Qs = daya dukung skin friction, kN

qw = beban angin, kg/m2

r1 = 0,40 untuk baut dengan ulir pada bidang geser

r1 = 0,50 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

RA = reaksi pada tumpuan A, kg

RB = reaksi pada tumpuan B, kg

Rm = gaya rem, ton

s = tebal selimut beton, mm

s = jarak antar baut, cm

S = jarak antar tulangan, mm

S = jarak gelagar memanjang, mm

s = jarak tiang dari as ke as tiang, cm

SF = faktor keamanan

t = tebal pelat, mm

T = traffic load, t/m2

Ta = gaya tekanan tanah, ton

Tb = gaya tumbuk, ton

(24)

Tn = tahanan nominal, N

Ts = resultan gaya tarik baja tulangan, kN

tw = tebal badan profil baja, mm

f u = tegangan putus, Mpa

w = berat sendiri dinding penahan tanah (ton)

W = berat sendiri profil baja, kg/m

Wa = beban angin, t/m2

Wx =modulus of section(cm≥)

x = jarak dari pusat guling ke resultante (m)

Xmax= absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang (m)

Ymax= ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang (m)

(H + K) = beban hidup dengan kejut, ton

ΣV = jumlah total beban normal (ton)

σ = tegangan dasar, kg/cm2

γ = berat volume tanah (ton/m3)

θ = arc tan (d/s)

η = efisiensi tiang pancang

φ = faktor reduksi = 0,75

φ = sudut geser tanah,

λ = kelangsingan

τ = adalah tegangan geser (kg/cm2)

ω = adalah faktor tekuk

(25)

MDyly =momen akibat beban mati arah sumbu y

Pd = beban mati

m1 = koefisien momen lebar pelat

m2 = koefisien momen panjang pelat

rm = koefiesien reduksi momen

Stc1 = modulus penampang komposit sisi atas beton terhadap garis netral

komposit

Sbc1 = modulus penampang komposit sisi atas beton terhadap garis netral

komposit

Sts1 = modulus penampang komposit sisi bawah beton terhadap garis

netral komposit

Sbs1 = modulus penampang komposit sisi bawah beton terhadap garis

netral komposit

ytc1= jarak sisi atas beton terhadap garis netral komposit

ybs1= jarak sisi bawah baja terhadap garis netral komposit Jepit = Mampu menahan gaya vertikal, horiontal dan momen

Sendi = Mampu menehan gaya vertikal dan horisontal

(26)

INTISARI

“Evaluasi Desain Struktur Bangunan Atas Jembatan Rangka Baja Sabrang Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten”

Oleh :

Sudiman NIM 1443100318

Secara mutlak pembangunan sebuah jembatan difungsikan untuk menahan beban yang bekerja pada jembatan tersebut, sehingga kekuatan struktur jembatan menjadi unsur utama yang harus diperhatikan dalam perencanaannya. Secara garis besar konstruksi jembatan terdiri dari dua komponen utama yaitu bangunan atas

(super structure/upper structure) dan bangunan bawah (sub structure). Jembatan Rangka Baja Sabrang ini dibangun diatas sungai sabrang menghubungkan antara Dusun Jogobayan dan Dusun Sabrang Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, Jembatan dengan Bentang 60 meter Lebar Jalan 6.0m, Lebar Trotoar 2 x0,5m (Type B ). Pembebanan Struktur Atas Jembatan tediri dari beban mati, beban mati tambahan, beban hidup (beban D dan beban T),beban angin dan beban gempa.

Tujauan skripsi: menganalisa kekuatan struktur atas jembatan menggunakan SAP 2000 v.14 ,merancang elemen struktur atas jembatan rangka baja termasuk elemen struktur sekundernya dan juga melakukan desain sambungan baut yang digunakan dalam pelaksanaan struktur atas jembatan,mengevaluasi jembatan rangka baja dari aspek keamanan strukturnya. Tahapan penelitian adalah tahap-tahap dalam melakukan penelitian yaitu meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan evaluasi data, alternatif pemecahan masalah, analisa pemilihan alternatif,perencanaan detail jembatan yang meliputi struktur atas dan srtuktur bawah, gambar desain, yang terakhir adalah penarikan kesimpulan dari evaluali perencanaan mendapatkan data-data yang digunakan dalam evaluasi perencanaan.

Dengan struktur rangka baja yang ada sekarang bangunan jembatan tersebut aman dari kelendutan yaitu sebesar 0,858cm < ( 6000/800) < 7,5cm , sesuai dengan batas lendutan maksimumnya adalah 1/800 menurut RSNI T-03-2005 point.4.7.2. Analisa struktur terhadap beban yang bekerja dengan SAP 2000v.14 secara keseluruhan untuk struktur atas aman dalam menahan beban – beban yang bekerja ditunjukan denganstress ratioyang kurang dari 0,95 terutama pada batang F203 dan F204 sebesar 0,016 atau 1,62 % (WF 400x400x20x35) dari batas ratio maksimum yang dipersyaratkan sehingga dimensi batang bisa diperkecil dengan F203’ dan F204’ sebesar 0,389 atau 40,928 % (WF 200x 150x6x9) dari batasstress ratiomaksimum yang dipersyaratkan.

(27)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan (Struyk, 1984).

Keamanan jembatan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam perancangan jembatan. Beban primer, beban sekunder, dan beban khusus harus diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar memiliki ketahanan dalam menopang beban – beban tersebut. Keselamatan dan keamanan pengguna jembatan menjadi hal penting yang harus diutamakan.

(28)

perkembangan serta kelancaran sarana transportasi antar daerah maupun antar pulau yang ada di seluruh Indonesia (Siswanto, 1999).

Jembatan rangka baja Sabrang yang berada di Dusun Jogobayan dan Dusun Sabrang Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten sudah dibangun dengan panjang bentang 60m dan lebar 7,00 (Jembatan Type B) pada tahun 2016. Jembatan rangka baja adalah jembatan yang system struktur dan mayoritas bahannya menggunakan baja. Jembatan jenis ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah mutu bahan jembatan ini seragam sehingga kekuatannya juga seragam karena merupakan buatan pabrik. Kelebihan yang kedua adalah jembatan jenis ini memiliki kuat tekan dan kuat tarik yang tinggi sehingga dengan material yang sedikit mampu memenuhi kebutuhan struktur. Kelebihan selanjutnya adalah pemasangan jembatan rangka baja relatif cepat dan dapat menghemat tenaga kerja karena material baja dibuat dipabrik sehingga hanya membutuhkan pekerjaan pemasangan baja dilapangan

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas diatas maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Bagaimana menganalisa kekuatan struktur atas jembatan menggunakan SAP 2000 v. 14.

(29)

sambungan baut yang digunakan dalam pelaksanaan struktur atas jembatan.

3. Mengevaluasi jembatan rangka baja dari aspek keamanan strukturnya

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini :" Evaluasi Desain Struktur Bangunan Atas Jembatan Rangka Baja Sabrang Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten " ini adalah:

1. Menganalisa kekuatan struktur atas jembatan menggunakan SAP 2000 v. 14

2. Merancang elemen struktur atas jembatan rangka baja termasuk elemen struktur sekundernya dan juga melakukan desain sambungan baut yang digunakan dalam pelaksanaan struktur atas jembatan.

3. Mengevaluasi jembatan rangka baja dari aspek keamanan strukturnya

1.4. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan tugas akhir ini maka ada batasan masalah, sebagai berikut :

1. Analisa perhitungan yang ditinjau khusus pada struktur atas Jembatan Sabrang bentang 60 meter saja.

(30)

1.5. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis

a) Memberi gambaran secara umum bagi penulis dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan dilapangan.

b) Mampu mencari, mengetahui, menganalisa dan mendata ke dalam bentuk laporan yang tersusun baik dan sistematis.

2. Bagi Universitas Widya Dharma Klaten

a) Menyiapkan sumber daya manusia yang terampil, handal dan memiliki dedikasi tinggi sehingga tetap eksis dalam era globalisasi. b) Sebagai dasar evaluasi sistem pendidikan dalam upaya meningkatkan

dan mengembangkan mutu pendidikan.

1.6. Studi Pustaka

1. Arief, Prasetiyo. (2008). Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Cibereum Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Teknik Sipil; Universitas Katolik Soegijaprana Semarang. Penelitianya pada bentang jembatan 60 m jarak antar gelagar memanjang 1,75m

2. Jaelani, A Helmi (2012). Re-Design Jembatan Nambangan Bantul Menggunakan Rangka Baja Type Warren, Jurnal Teknik Sipil; Universitas Islam Indonesia, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitianya pada panjang jembatan 140 m dan dibagi 2 bentang masing masing 70m

(31)

Teknik Sipil; Universitas Widya Dharma. Penelitianya pada panjang bentang jembatan 64m

Perbedaan Penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada lokasi, data, dan tema berikut perbedaannya:

1. Arief, Prasetiyo. (2008). Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Cibereum Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Teknik Sipil; Universitas Katolik Soegijaprana Semarang, untuk lokasi di Jembatan Cibereum yang melintasi sungai Cibereum dan tepat berada di perbatasan antara Bumireja disisi barat dan Cisumur di sisi timur, dari data data dalam skripsi ini didapat bentang jembatan 60 m jarak antar gelagar memanjang 1,75m, maupun reverensi buku buku dan reverensi skripsi terdahulu.

2. Jaelani, A Helmi (2012). Re-Design Jembatan Nambangan Bantul Menggunakan Rangka Baja Type Warren, Jurnal Teknik Sipil; Universitas Islam Indonesia, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitianya pada panjang jembatan 140 m dan dibagi 2 bentang masing masing 70m

(32)

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Hal-hal yang berisikan pada bab ini adalah: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Studi Pustaka dan Manfaat Penelitian.

BAB II STUDI PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Hal ini meliputi pengambilan teori-teori studi literatur, rumus dan gambar, serta tabel yang diperoleh dari sumber referensi yang mendukung dalam menganalisa permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisikan skema atau alur penyusunan tugas akhir, mulai dari tahap awal pengumpulan data sampai mendapatkan hasil analisa perhitungan pembahasan.

BAB IV PERANCANGAN STRUKTUR ATAS

(33)

mulai dari perhitungan Lantai Jembatan, Perhitungan Gelagar Memanjang, Perhitungan Gelagar Melintang, Perhitungan Gelagar Induk, Perhitungan Shear Conector,Perhitungan Sambungan dan Analisis Beban Jembatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa perhitungan Evaluasi Desain Struktur

Bangunan Atas Jembatan Rangka Baja Sabrang Kecamatan Tulung Kabupaten

Klaten dapat diambil beberapa kesimpulan terutama terkait dengan hal-hal yang

penting dalam perencanaan :

1. Dengan struktur rangka baja yang ada sekarang bangunan jembatan tersebut

aman dari kelendutan yaitu sebesar 0,858cm <( 6000/800) < 7,5cm , sesuai

denganbatas lendutan maksimumnya adalah 1/800 menurut RSNI T-03-2005

point.4.7.2

2. Analisa struktur terhadap beban yang bekerja dengan SAP 2000v.14 secara

keseluruhan untuk struktur atas aman dalam menahan beban – beban yang

bekerja ditunjukan dengan stress ratio yang kurang dari 0,95 terutama pada

batang F203 dan F204 sebesar 0,016 atau 1,62 % (WF 400x400x20x35) dari

batas ratio maksimum yang dipersyaratkan sehingga dimensi batang bisa

diperkecil dengan F203 dan F204 sebesar 0,389 atau 40,928 % (WF 200x

150x6x9) dari batasstress ratio maksimum yang dipersyaratkan.

5.2. Saran

Lokasi proyek yang terletak didaerah sungai dengan kedalaman 17,5 m,

sehingga di perlukan alat bantu khusus pada waktu pelaksanaan erectionjembatan

rangka baja yang melewati sungai Sabrang.

Adapun saran yang diberikan dari hasil analisa perhitungan struktur atas

jembatan pada pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1 Dalam melakukan analisa perhitungan secara manual harus sabar dan teliti,

apabila terdapat kekeliruan dalam perhitungan atau memasukan data akan

(35)

2 Dalam melakukan analisa perhitungan struktur baja sebaiknya terlebih

dahulu memahami akan konsep penggunaan baja itu sendiri.

3 Dalam melakukan perhitungan sebaiknya mengumpulkan data-data yang

diperlukan terlebih dahulu agar perhitungan sesuai dengan data-data

dilapangan.

4 Dalam melakukan analisis dengan memakai bantuan sofware SAP 2000.v.14

sebaiknya paham dulu akan penggunaannya sehingga sangat berpengaruh

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pekerjaan Umum, (1987), Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan

Jalan Raya,Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Dinas Pekerjaan Umum, (1987), Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan

Raya dengan Metode Analisa Komponen, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta.

Dinas Pekerjaan Umum, (1992), Brigde Management System, Departemen

Pekerjaan Umum, Direktorat Jederal Bina Marga, Jakarta.

Gunawan, R., (1987), Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Jakarta.

Ibrahim,H.B., Rencana dan Estimate Real of Cost,Bumi Aksara,Padang.

Mangkoesoebroto, S.P., (1987), Catatan Kuliah Struktur Baja I, ITB, Bandung.

Mangkoesoebroto, S.P., (1987), Catatan Kuliah Struktur Baja II, ITB, Bandung.

SNI.03-1729-2002, (2002), Peraturan Perencanaan Struktur Beton, Badan

Standarisasi Nasional, Bandung.

SNI T–15–1991–03, (2002), Peraturan Perencanaan Struktur Baja Untuk

Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Bandung.

Subarkah, I., (1979),Jembatan Baja,Idea Dharma, Bandung.

Syafruandi, (2003), Aplikasi Microsof Project 2000 dalam Proyek Teknik Sipil,

Dinaastindo, Jakarta.

Ir.Thamrin Nasution, 2012, Modul Struktur Baja II, Departemen Teknik Sipil

FSTP, ITM

Vis W.C & Gideon Kusuma,1994, GTPBB Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03,

Erlangga, Jawa Timur.

Departemen Pekerjaan Umum, Dirtjend Binamarga, & Direktorat Bina Program Jalan. 1992. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan. No, BMS7-CA.

Standar Nasional Indonesia. 2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan

RSNI, T-12-2004.

Standar Nasional Indonesia. 2005. Standar Pembebanan Untuk Jembatan

RSNI, T-02-2005.

Lin Ned, T. Y, & Burns, H. 1996. Desain Struktur Beton Prategang. Jakarta :

Erlangga.

Supriyadi, Bambang, & Muntohar, Agus Setyo. 2000. Jembatan. Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang adanya indikasi bahwa kinerja guru RA di kota Bandung belum menunjukkan kinerja yang memadai. Untuk meningkatkan kinerja guru

hasiblya telah memenuhi kaidah ilmiah, nonna akademik dan nonlla hukum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan NasionaJ Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

“Public Rela tions is the a rt of bringing a bout better public understanding which breeds grea ter public confidence for a ny individua l or ga niza tions”

Balita yang kekurangan gizi akan tumbuh pendek dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan karena tumbuh kembang

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan maksud untuk memperoleh ruang lingkup penelitian yang lebih jelas atau terfokus dan menghindari terjadinya pengembangan

Penyelenggaraan AIM UKPA Siklus 15 Tahun 2016 ini dikelola oleh masing-masing fakultas dengan dikoordinir oleh Gugus Jaminan Mutu (GJM) dengan berkoordinasi bersama Pusat Jaminan

Oleh karena itu, Rancang Bangun Cyber Extension Budidaya dan Agribisnis Belimbing Dewa dilakukan dengan penambahan sistem informasi seperti analisis usaha tani, jenis

PERAN SOSIAL SEKOLAH ISLAM : (Studi Situs SMK Muhammadiyah Jatinom Klaten). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan : 1) peran