• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN - Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Siswa - Eprints UNPAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "III. METODOLOGI PENELITIAN - Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Siswa - Eprints UNPAM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PPKn di SMK Pelayaran Jakarta Raya.

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pelayaran Jakarta Raya, yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan Komp. TNI-AL Kelapa Gading Barat Jakarta Utara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2017 pada siswa kelas X semester gasal tahun pelajaran 2017/2018.

B. Variable Penelitian

Dilihat dari hubungan fungsionalnya variable penelitian ini ada:1

1Sri Rahayu Pudjiastuti. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: STKIP PRR, 2006), h.26

(2)

1. Varibel bebas (X), varibel ini sering disebut sebagai variabel independent, stimulus, input, predictor, dan antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah perhatian orang tua.

2. Variabel terikat (Y), sering disebut sebagai variabel dependent, respon, output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan varibel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas. Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar PPKn.

Hubungan antara variabel penelitian tersebut dapat digambarkan dalam konstelasi masalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan antar Variabel Penelitian

C. Metode Penelitian

(3)

berbeda dalam suatu populasi. Metode penelitian ini yang tertuju pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.2

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristikatau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.3 Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar pada SMK Pelayaran Jakarta Raya yang berjumlah 300 siswa, sedangkan populasi terjangkaunya seluruh siswa SMK Pelayaran Jakarta Raya di kelas X semester gasal tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 70 siswa yang terdiri dari kelas X-A 19 siswa, kelas X-B 20 siswa, kelas X-C 15 siswa, dan kelas X-D dan 16 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).4 Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian harus berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, metode, dan instrumen penelitian. Disamping itu perlu juga diperhatikan masalah waktu, tenaga,

2Sugiono. Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.68.

3Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alvabeta, 2002), h.3.

(4)

dan dana. Sampel pada penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin:

2

1

N n

Ne

 Keterangan:

n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e2 : Nilai presisi (5%) 5

2 70 1 (70)(0,05) n

70 1, 25 n

56 n

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

mengambil sampel adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan populasi yaitu kelas X-A 19 siswa, kelas X-B 20 siswa, kelas X-C 15 siswa, dan kelas X-D dan 16 siswa; 2) Membuat nomor untuk jumlah siswa sebanyak 70 siswa, yaitu dengan cara menulis nomor urut 1 sampai 70; 3) Memilih 56 siswa sebagai sampel penelitian yang ditetapkan secara acak dari 70 siswa yang ada.

Mengenai jumlah sampel yang diambil pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(5)

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa kelas X SMK Pelayaran Jakarta Raya Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Kelas

Jumlah

Siswa Prosentase

Ukuran Sampel

Slovin Pembulatan

1. X-A 19 27,1 27,1% × 56 = 15,17 15

2. X-B 20 28,6 28,6% × 56 = 16,02 16

3. X-C 15 21,4 21,4% × 56 = 11,98 12

4. X-D 16 22,9 22,9% × 56 = 12,82 13

Jumlah 70 100 56

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan sebagai dasar penelitian adalah berupa kuesioner perhatian orang tua sebanyak 20 pernyataan/pertanyaan dan tes dengan 25 soal pilihan ganda sebagai butir soal. Tiap butir soal terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D, dan E. Jawaban benar mendapat skor 1 (satu) dan jawaban salah mendapat skor 0 (nol).

1. Instrumen Perhatian Orang Tua (X) a. Definisi Konseptual

(6)

bimbingan belajar; 2) pengawasan terhadap belajar; 3) pemberian penghargaan dan hukuman; 4) pemenuhan kebutuhan belajar; 5) penciptaan suasana belajar yang nyaman dan tenteram; dan 6) memperhatikan kesehatan anak.6

b. Definisi Operasional

Perhatian orang tua adalah skor yang diperoleh dari hasil persepsi siswa tentang perhatian orang tua terhadap keberhasilan belajar anak. c. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tua No

.

Indikator No. Item Jml. Skala Data

1. Memberikan bimbingan belajar 1, 2, 3, 4, 5 5

Interval 2. Pengawasan terhadap belajar 6, 7, 8, 9, 10 5

3. Pemberian penghargaan dan hukuman 11, 12, 13, 14, 4 4. Pemenuhan kebutuhan belajar 15, 16, 17 3 5. Penciptaan suasana belajar yang

nyaman dan tenteram

18, 19, 20, 21 4

6. Memperhatikan kesehatan anak 22, 23, 24, 25 4

Jumlah Total 25

2. Instrumen Tes Prestasi Belajar PPKn (Y) a. Definisi Konseptual

(7)

Prestasi belajar PPKn yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, dan menerapkan konsep-konsep PPKn.

b. Definisi Operasional

Prestasi belajar PPKn adalah skor yang diperoleh dari hasil tes belajar PPKn yang meliputi: 1) Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2) Bentuk pemerintahan Republik Indonesia; 3) Sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan 4) Kedaulatan Negara Republik Indonesia.

c. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi tes prestasi belajar PPKn dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Belajar PPKn No

. Indikator No. Item Jml. Skala Data

1. Mengindentifikasi Wilayah negara kesatuan Republik indonesia

1, 2, 3, 4, 5 5

Nominal 2. Membedakan Kedudukan warga

negara dan penduduk indonesia

8, 9, 19, 20, 21, 22, 23, 24

8

3. Menganalisis kemerdekaan beragama dan kepercayaan diindonesia.

6, 7, 10, 11, 12 13, 14, 15

8

4. Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan republik indonesia.

16, 17, 18, 25 4

(8)

Sebelum digunakan instrumen penelitian terlebih dahulu uji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya. Uji coba instrumen dilakukan di kelas X SMK Hang Tuah 2 Jakarta.

F. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen (soal) yang baik harus memenuhi persyaratan penting yaitu validitas, reliabelitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono: hasil suatu penelitian dikatakan valid, apabila terdapat kesamaan data yang terkumpul dengan kata yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.7 Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul

(9)

tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

a. Uji Validitas Instrumen Kuesioner Perhatian Orang Tua Uji validitas untuk instrument kuesioner perhatian orang tua dilakukan mengggunakan korelasi Product

Moment dari Carl Pearson8 :

2 2

2

2

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

 

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Nilai prestasi belajar bilangan pecahan

Y = Nilai prestasi belajar perhitungan zakat

n = Jumlah sampel yang diambil

Kriteria valid jika rxy ≥ rtabel Pada taraf signifikan 5%

berarti butir kuesioner valid dan sebaliknya bila rxy ¿ rtabel,

maka butir kuesioner tersebut tidak valid. Bagi butir pernyataan/pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar kuesioner.

Hasil uji validitas instrumen kuesioner perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(10)

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Intrumen Perhatian Orang Tua

Butir Koefisien Korelasi Nilai r tabel Keputusan

1 0,898 0,259 Valid

2 0,561 0,259 Valid

3 0,392 0,259 Valid

5 0,893 0,259 Valid

6 0,405 0,259 Valid

7 0,571 0,259 Valid

8 0,266 0,259 Valid

9 0,340 0,259 Valid

10 0,893 0,259 Valid

11 0,492 0,259 Valid

12 0,261 0,259 Valid

13 0,861 0,259 Valid

14 0,373 0,259 Valid

15 0,840 0,259 Valid

16 0,571 0,259 Valid

17 0,299 0,259 Valid

18 0,278 0,259 Valid

19 0,306 0,259 Valid

20 0,268 0,259 Valid

21 0,571 0,259 Valid

22 0,877 0,259 Valid

23 0,561 0,259 Valid

24 0,571 0,259 Valid

25 0,893 0,259 Valid

(11)

Uji validitas untuk instrument tes prestasi belajar PPKn dilakukan menggunakan rumus korelasi poin biserial sebagai berikut: 9

rp bis=

MpMt

St

p q

Keterangan :

Mp= Mean skor yang mejawab betul item yang dicari korelasinya

Mt = Mean skor total

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (1 – p)

Kriteria valid jika rpbis ≥ rtabel Pada taraf signifikan 5%

berarti butir soal valid dan sebaliknya bila rpbis ¿ rtabel, maka

butir soal tersebut tidak valid. Bagi butir pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar soal.

Hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar PPKn dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Intrumen Prestasi Belajar PPKn

(12)

Butir Koefisien Korelasi Nilai r tabel Keputusan

1 0,332 0,259 Valid

2 0,447 0,259 Valid

3 0,660 0,259 Valid

5 0,378 0,259 Valid

6 0,421 0,259 Valid

7 0,395 0,259 Valid

8 0,407 0,259 Valid

9 0,336 0,259 Valid

10 0,404 0,259 Valid

11 0,278 0,259 Valid

12 0,364 0,259 Valid

13 0,309 0,259 Valid

14 0,310 0,259 Valid

15 0,432 0,259 Valid

16 0,394 0,259 Valid

17 0,457 0,259 Valid

18 0,579 0,259 Valid

19 0,332 0,259 Valid

20 0,447 0,259 Valid

21 0,545 0,259 Valid

22 0,407 0,259 Valid

23 0,457 0,259 Valid

24 0,280 0,259 Valid

25 0,483 0,259 Valid

2. Uji Reliabilitas

a. Uji Realibilitas Instrumen Perhatian Orang Tua

Suatu Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach dalam yaitu:10

(13)

2

11 1 1 2

t

b k

r k

 

 

 

 

Keterangan :

r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan

2 b

= Jumlah variasi butir

2

t

= Variansi total

Kriteria reliable jika r11 ≥ rtabel Pada taraf signifikan 5%

berarti butir instrumen reliabel dan sebaliknya bila r11 ¿ rtabel,

maka butir instrumen tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai r11 sebesar

0,923, sedangkan nilai rtabel pada taraf signifikansi ( = 0,05) dan n = 30 adalah 0,349, karena r11 > rtabel (0,923 > 0,349), maka instrumen

perhatian orang tua (X) dinyatakan reliabel dan jika nilai r11 tersebut

diinterpretasikan kedalam tabel interpretasi korelasi maka nilai r11 =

0,928 termasuk kategori sangat tinggi.

b. Uji Realibilitas Instrumen Prestasi Belajar PPKn

(14)

instrumen atau data yang diteliti, pengukuran reliabilitas dapat digunakan rumus Kuder Richardson (KR-20): 11

r11=

(

k

k−1

)

(

1−

pq

St2

)

Keterangan:

r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan

p = Proporsi jawaban benar pada butir tertentu

q = Proporsi jawaban salah pada butir tertentu (q = 1 – p)

St

2 = Varians skor total

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai r11 sebesar

0,800, sedangkan nilai rtabel pada taraf signifikansi ( = 0,05) dan n = 30

adalah 0,349, karena r11 > rtabel (0,800 > 0,349), maka instrumen prestasi

belajar PPKn (Y) dinyatakan reliabel dan jika nilai r11 tersebut

diinterpretasikan kedalam tabel interpretasi korelasi maka nilai r11 =

0,800 termasuk kategori sangat tinggi.

3. Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

a. Daya Pembeda

(15)

Menurut Arikunto, daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk menganalisis daya beda butir soal digunakan rumus:12

DP=BA

JABB

JB=PAPB

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Banyaknya siswa kelompok atas

JB = Banyaknya siswa kelompok bawah

PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal:

Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Nilai D Interpretasi 0,00 – 0,19 Jelek 0,20 – 0,39 Cukup 0,40 – 0,69 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali

(16)

b. Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran dicari dengan rumus:13

P= B

JS

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah siswa

Kriteria Kesukaran:

Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Nilai IK Interpretasi

IK = 0,00 Sangat Sukar

0,00 < IK  0,30 Sukar 0,30 < IK  0,70 Sedang 0,70 < IK  1,00 Mudah

IK > 1,00 Sangat Mudah

Hasil uji daya pembeda dan tingkat kesukaran pada instrumen tes

prestasi belajar PPKn siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Nomor Soal

Daya

Pembeda Keputusan

Tingkat

Kesukaran Keputusan

1 0,50 Baik 0,82 Sedang

2 0,13 Tidak Baik 0,73 Sedang

3 0,75 Baik Sekali 0,75 Sedang

4 0,50 Baik 0,68 Sukar

5 0,50 Baik 0,48 Sukar

(17)

Nomor

Soal PembedaDaya Keputusan KesukaranTingkat Keputusan

6 0,25 Cukup 0,71 Sedang

7 0,50 Baik 0,59 Sukar

8 0,38 Cukup 0,63 Sukar

9 0,50 Baik 0,57 Sukar

10 0,38 Cukup 0,79 Sedang

11 0,38 Cukup 0,64 Sukar

12 0,13 Tidak Baik 0,63 Sukar

13 0,38 Cukup 0,63 Sukar

14 0,38 Cukup 0,57 Sukar

15 0,50 Baik 0,54 Sukar

16 0,63 Baik 0,64 Sukar

17 0,63 Baik 0,57 Sukar

18 0,38 Cukup 0,34 Sukar

19 0,63 Baik 0,48 Sukar

20 0,63 Baik 0,71 Sedang

21 0,00 Tidak Baik 0,71 Sedang

22 0,13 Tidak Baik 0,54 Sukar

23 0,38 Cukup 0,84 Sedang

24 0,38 Cukup 0,50 Sukar

25 0,50 Baik 0,68 Sukar

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap analisis deskriptif data adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), simpangan baku, dan varians data.

a. Rata-Rata (Mean)

i i

i

x f x

(18)

b. Median           2 n F

Med TB c

f c. Modus        1 1 2 d

Mod TB c

d d

d. Standar Deviasi

 

( )2

1 i i

f x x S n e. Varians   

2

2 ( )

1

i i

f x x S

n

2. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H0 : distribusi populasi mengikuti distribusi normal H1 : distribusi populasi tidak mengikuti distribusi normal

(19)

3) Urutkan sampel dari yang terkecil ke yang terbesar dan tentukan rata-rata data tersebut mengelompokkan nilai yang sama.

4) Pengamatan x1, x2, x3, …, xn dijadikan angka baku z1, z2, z3, …, zn dengan rumus:

Zskor = Xi− ´X

SD

Keterangan : Xi = data

´

X = rata-rata data tunggal SD = simpangan baku data

5) Untuk tiap angka baku, dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang: F(zi) = P (Zskor zi)

6) Hitung proporsi z1, z2, z3, …, zn yang lebih atau sama dengan zi. Jika proporsi dinyatakan dengan S (zi), maka:

1, , ,...,2 3

( ) banyaknya z z z z yang zn i

S Z

n

 

7) Hitung |F(zi) – S(zi)| dan ambil nilai |F(zi) – S(zi)| yang terbesar disebut Lo, lalu dibandingkan dengan harga kritis Ltebel Liliefors pada alpha 0,05.

Terima H0, apabila Lhitung ˂ Ltabel Tolak H0, apabila Lhitung ≥ Ltabel

(20)

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Berikut ini adalah rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas:

JK(T)=

Y2

JK(a)=

(

Y

)

2

n

JK(ba)=b

{

XY

(

X

)(

Y

)

n

}

¿

[

n

XY

(

X

)(

Y

)

]

2

n

[

n

X2−

(

X

)

2

]

JK(S)=JK(T)−JK(a)−JK(ba)

JK(TC)=

xi

{

Y2−

(

Y

)

2

ni

}

JK(G)=JK(S)−JK(TC)

a=

(

Yi

)

(

Xi

2

)

(

Xi

)(

XiYi

)

n

Xi2−

(

Xi

)

2

b=n

XiYi

(

Xi

)(

Yi

)

n

Xi2−

(

Xi

)

2

Persamaan Regresi: Y^=a+bX

(21)

JK(T) = Jumlah Kuadrat Total

JK(a) = Jumlah Kuadrat Koefisien a

JK(ba) = Jumlah Kuadrat Regresi (ba)

JK(S) = Jumlah Kuadrat Sisa

JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

JK(G) = Jumlah Kuadrat Galat

Tabel 3.9 Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana

Sumber Variasi dk JK KT F

Tuna Cocok Galat

k−2

nk

JK(TC)

JK(G)

STC2 =JK(TC)

k−2

SG2=JK(G)

nk

STC 2

SG2

Jika Fhitung=STC

2

SG

2 <Ftabel maka regresinya linear dengan df pembilang =

k−2 dan df penyebut = nk dan dengan taraf kesalahan 5%.14

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Korelasi

Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka perhitungan pengajuan hipotesis menggunakan uji r dengan rumus yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment dari Carl Pearson15 :

14Sugiono. Op. Cit., hh.265–274.

(22)

2 2

2

2

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

 

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Nilai prestasi belajar bilangan pecahan Y = Nilai prestasi belajar perhitungan zakat n = Jumlah sampel yang diambil

Setelah diperoleh koefisien korelasi “r” dari perhitungan, kemudian dibandingkan dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel “r” Product Moment pada taraf signifikan 5% atau α = 0,05 dan n = jumlah sampel dengan df = n – 2 dengan kriteria pengujian terima H0 jika rhitung rtabel Dn tolak H0 jika rhitung > rtabel.

b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Selanjutnya apakah koefisien korelasi berarti (signifikan) atau tidak, harus di uji melalui pengajuan hipotesis yaitu uji t pada taraf signifikan tertentu dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Rumusnya adalah: 16

t=r

n−2

1−r2

Keterangan :

t = Keberartian hubungan x dan y

(23)

r = Koefisien korelasi antara x dan y

n = Banyaknya pasangan variabel yang diambil

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan kedua variabel, harga thitung kemudian di konsultasikan dengan harga ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikan atau tingkat kepercayaan sebanyak 5% (resiko kesalahan 5%) yang secara statistik dinyatakan dengan α = 0,05.

c. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap perubahan dihitung dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi.

KD = rxy2 × 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

rxy = Koefisien Korelasi antar variabel X dan Y

d. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah:

Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PPKn.

Gambar

Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan antar Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa kelas X SMK Pelayaran Jakarta Raya
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tua
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Belajar PPKn
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data pada 94 responden mengenai hubungan obesitas terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Moti desa

Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.. Umar Tirtarahardja

mimicking the West or succumbing to local pressure&#34;, Social Responsibility Journal, 2009.

METODE PROJECT BASE LEARNING UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pelaksanaan pembelajaran unsur irama musik menggunakan metode Takadimi pada mahasiswa prodi PAUD FIP UNY tahun ajaran 2015-2016. Subjek

3HQJDUXK GRVLV VLOLND WHUKDGDS SHUSDQMDQJDQ SXWXV NRPSRQ UXEEHU VHDO GDSDWGLOLKDWSDGD*DPEDU'DUL*DPEDU WHUOLKDWEDKZDSHUSDQMDQJDQSXWXVVHEHOXP SHQJXVDQJDQ WLGDN PHPEHULNDQ SROD

Penelitian ini dianggap penting dilakukan karena topic kemiskinan yang diangkat adalah kajian terhadap dua buah negara yang sejatinya memiliki kekayaan alam yang

Hasil dari penelitian untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa CSR berpengaruh negatif signifikan terhadap asimetri informasi pada perusahaan pertambangan dan barang