• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-DICHLOROPENOXY ACETIC ACID DAN KINETIN TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI EMBRYO SOMATIK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-DICHLOROPENOXY ACETIC ACID DAN KINETIN TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI EMBRYO SOMATIK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) - repository perpustakaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-DICHLOROPENOXY

ACETIC ACID DAN KINETIN TERHADAP KEBERHASILAN

INDUKSI EMBRYO SOMATIK KOPI ROBUSTA (

Coffea

canephora

Pierre ex A. Froehner)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat sarjana S-1

Oleh :

MUHAMMAD RIDLO NUR AR ROZZAQ 0801070004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2013

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

MENUJU TAK TERBATAS DAN MELAMPAUINYA

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah saya ucapkan puji syukur kepada Allah SWT sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar tanpa ada suatu halangan.

Skripsi ini saya persembahkam untuk:

1. Bapak dan ibu

2. Kakak dan Adik

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Zpt 2,4-Dichloropenoxyacetic Acid Dan Kinetin Terhadap Keberhasilan Induksi Embryo Somatik Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner)”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat S1 pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat do’a, dorongan, dan arahan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, perkenankanlah

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sisunandar

Ph.D dan Drs. Arief Husin M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.

1. Drs. Ahmad, M. Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

semuanya yang tak akan cukup jika diungkapkan dengan kata-kata dan yang

tak akan mungkin terbalaskan sampai kapanpun.

5. Kakak dan Ade yang aku sayangi (MUHAMMAD RIDLO NUR AR ROFI’

dan KARTIKA SARI NUR AZIZAH) terima kasih karena canda tawa kalian

selalu menghiasai hari-hari penulis.

(8)

6. Temanku Andhang Sigit F (SIWIR) terimakasih atas kerjasamanya selama ini

yang sudah mondar-mandir bareng.

7. Teman-teman seperjuangan di FKIP/P. Biologi terima kasih atas kerjasama

selama ini Sumaryono (Q-Noy), Yanuar Anggi Sasmita (SarUd), Dedy

Lismono S.Pd (Mondol), Muhammad Mujahidin (Jay), Andhang Sigit

Fitriantoro (SIWIR), Fitrian Dwi Atmojo S.Pd (TeKek) dan Widiyono

(AmiNg).

Semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang

setimpal dari Alloh SWT. Penulis menyadari karya ini masih terdapat

kekurangan, namun diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, 8 Agustus 2013

Penulis

(9)

Pengaruh Penambahan ZPT 2,4-Dichloropenoxy Acetic Acid dan Kinetin terhadap Keberhasilan Induksi Embryo Somatik Kopi Robusta (Coffea

canephora Pierre ex A. Froehner)

ABSTRAK

Kopi merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan dengan produksi mencapai 70 ribu ton dan nilai eksport per tahun mencapai 8 juta US$ sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor kopi terbesar ketiga di dunia. Meskipun demikian, Indonesia hanya menempati uratan ke 43 dalam hal produktivitas biji kopi per hektar lahan. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas kopi di Indonesia adalah kurang tersedianya bibit kopi yang berkualitas. Alternatif yang memiliki prospek cerah dalam menyediakan bibit berkualitas adalah melalui teknik embryogenesis somatik. Namun demikian, tingkat keberhasilan teknik tersebut untuk menghasilkan bibit masih cukup rendah, bervariasi dari 0 – 67 %. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan induksi kalus dan induksi embryogenesis somatik melalui penggunaan medium tanam yang ditambahkan 2,4-D dan kinetin. Eksplan yang digunakan adalah daun kedua dari pucuk plagiotrop yang diperoleh dari petani kopi di Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Eksplan kemudian disterilkan dengan menggunakan larutan kaporit 6 % selama 6 jam kemudian ditanam pada medium dasar Murashige-Skoog (MS) dan vitamin B5 (Gamborg) dengan penambahan 0 - 10-6 M 2,4-D dan 10-6 - 10-5 M kinetin. Kultur dipelihara di tempat gelap selama 8 minggu dengan subkultur setiap 4 minggu sekali. Kalus yang terbentuk kemudian disubkulturkan pada medium dengan penambahan kinetin tampa auksin. Pengamatan dilakukan setiap dua hari sekali selama 8 minggu dengan mencatat jumlah eksplan yang membentuk kalus dan jenis kalus. Pada tahap induksi embryo diamati jumlah kalus yang membentuk embryo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Medium tanam yang tepat untuk menginduksi kalus dari eksplan daun adalah medium dengan penambahan 5x10-6 - 10-5 M kinetin yang di kombinasikan dengan 10-5 M 2,4-D. Tingkat keberhasilan induksi kalus pada medium tersebut cukup tinggi (70 %) dan waktu yang dibutuhkan untuk terinduksi kalus cukup singkat (15 hari) serta persentase kalus friabel yang terinduksi cukup tinggi (80 %). Kalus yang ditanam pada medium dengan penambahan 5x10-5 M kinetin berhasil terinduksi membentuk embryo somatik fase globular dengan persentase keberhasilan mencapai 70 % setelah 8 minggu kultur. Semakin rendah konsentrasi kinetin yang ditambahkan ke dalam medium tanam akan menurunkan persentase keberhasilan induksi embryo

Kata kunci: Kultur in vitro, 2,4-Dichloropenoxy acetic acid, kinetin, embriogenesis somatik, daun kopi.

(10)

DAFTAR ISI

1.2 Tujuan Penelitian... 5

1.3 Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kopi Robusta (Coffea Canephora P.)... 7

2.1.1 Morfologi Kopi Robusta... 7

2.1.2 Jenis Kopi... 9

2.1.3 Manfaat Kopi... 11

2.2 Budidaya Kopi dan Permasalahannya... 12

2.2.1 Produksi Kopi Indonesia dan Dunia ... 12

(11)

2.2.2 Permasalahan Budidaya Kopi di Indonesia... 13

2.3 Pembibitan Kopi di Indonesia... 15

2.4 Perkembangan Penelitian Embryo Somatik Kopi... 18

2.5 Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)... 22

2.5.1 2,4-Dichloropenoxy acetic acid (2,4-D)... 24

2.5.2 Kinetin... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu dan Bahan Penelitian... 28

3.2 Isolasi dan Sterilisasi Daun Kopi... 28

3.3 Prosedur Embryo Somatik... 29

3.3.1 Induksi Kalus... 29

3.3.2 Induksi Embryo... 31

3.4 Observasi dan Analisis data... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kinetin dan 2,4-D Pada Medium Tanam Terhadap Keberhasilan Induksi Kalus Pada Eksplan Daun Kopi... 33

4.2 Pengaruh Penambahan Kinetin Terhadap Induksi Embryo Pada Kalus Kopi... 37

4.3 Pembahasan... 38

4.3.1 Induksi Kalus... 39

4.3.2 Induksi Embryo Somatik... 42

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Konsentrasi 2,4-D dan kinetin yang ditambahkan ke dalam

medium tanam guna menginduksi kalus dari eksplan daun yang ditanam... 30

Tabel 3.2 Konsentrasi kinetin yang ditambahkan ke dalam medium tanam guna menginduksi pembentukan embryo... 31

Tabel 4.1 Pengaruh penambahan kinetin dan 2,4-D ke dalam medium tanam terhadap persentase induksi kalus pada eksplan daun kopi... 34

Tabel 4.2 Persentase jenis kalus yang terinduksi pada eksplan yang ditanam di dua belas kombinasi medium tanam dibandingkan dengan jumlah kalus yang muncul... 36

Tabel 4.3 Pengaruh penambahan kinetin tanpa auksin dalam medium tanam terhadap persentase keberhasilan induksi embryo... 37

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Urutan produktifitas kopi di dunia... 1

Gambar 2.1 Batang kopi diamorfisme (A), Daun kopi (B), Bunga 2006; Prawirodigdo et al., 2005; Siahaan, 2008)... 11 Gambar 2.5 Produksi Kopi (FAO, 2013)... 13

Gambar 2.6 luas lahan Perkebunan Kopi (FAO, 2013)... 14

Gambar 2.7 Menanam secara generatif menggunakan biji (A), Menanam secara vegetatif dengan stek (B), Menanam secara vegetatif dengan okulasi (C), Menanam secara vegetatif dengan sambung pucuk (D) (Prastowo et al., 2010)... 15

Gambar 2.8 Kalus (A), Globular dari kalus (B) dan Globular dari eksplan daun (C), Embryo berbentuk jantung (D), Embryo berbentuk Torpedo (E), Perkecambahan (F), Tanaman sempurna siap diaklimatisasi (G), Aklimatisasi pada tanah (F) (Figueroa et al., 2002)... 19 Gambar 2.9 Rumus Bangun 2,4-D (Salisbury & Ross, 1995)... 24

Gambar 2.10 Rumus Bangun Kinetin (Salisbury & Ross, 1995)... 26

Gambar 3.1 Daun kedua dari pucuk tamaman kopi (A), Daun dicuci dengan air Sabun (B), Daun direndam dengan 70 % alkohol selama 2 menit (C), Daun direndam larutan kaporit selama 6 jam (D). Daun dipotong 1 cm2 siap tanam pada medium (E)... 29

(14)

Gambar 4.1 Bagian yang di tunjuk adalah bagian eksplan yang akan terinduksi kalus ditandai dengan melengkungnya tepian eksplan (A), jenis kalus berstruktur friabel (B) dan jenis kalus berstruktur kompak (C)... 35

Gambar 4.2 Contoh morfologi embryo somatik kopi pada fase globular (A) dan torpedo (B) (tanda panah) setelah kalus dipelihara di medium tanam dengan penambahan 5x10-5 M selama 4 minggu... 38

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Medium Murashige-Skoog (MS; 1962) yang terdiri atas

makro nutrient dan mikro nutrien yang dikombinasikan

dengan Na2 EDTA dan FeSO4 7H2O serta vitamin B5

(Gamborg et al., 1976) untuk 500 ml... 50

Gambar

Tabel 3.1 Konsentrasi 2,4-D dan kinetin yang ditambahkan ke dalam
Gambar 4.2 Contoh morfologi embryo somatik kopi pada fase

Referensi

Dokumen terkait

somatik tidak terjadi serempak pada satu inokulum. Rekapitulasi analisis ragam pada Tabel 7 menunjukkan bahwa media induksi embrio tidak memberikan pengaruh nyata terhadap

Salah satu cara yang diduga dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan teknik direct sowing untuk perkecambahan embrio somatik kopi robusta adalah dengan

PENGARUH PENAMBAHAN 6-furfurylamino purine (KINETIN) DAN Kalium sulfat (K 2 SO 4 ) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO ( Theobroma cacao L.)

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk produksi bibit kopi yang berkualitas dengan jumlah yang banyak adalah menggunakan teknik embryogenesis somatik

Namun tingkat keberhasilan teknik tersebut masih relatif rendah.Salah satu kendala yang dihadapi adalah belum ditemukannya fase perkembangan embrio yang tepat untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium terbaik untuk menginduksi kalus dari eksplan daun kopi adalah medium dengan penambahan 10 -5 M NAA yang dikombinasikan dengan

yang banyak digunakan untuk menginduksi embryo somatik suatu tanaman adalah. asam naftalena asetat

somatik tidak terjadi serempak pada satu inokulum. Rekapitulasi analisis ragam pada Tabel 7 menunjukkan bahwa media induksi embrio tidak memberikan pengaruh nyata terhadap