• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKODIAGNOSTIKA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PSIKODIAGNOSTIKA PENGANTAR"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKODIAGNOSTIKA

(2)
(3)

12 PRINSIP DASAR UPI

“YPTK”

Kami Sivitas Akademika Universitas Putra Indonesia “YPTK”

Padang Selalu:

1. Menyayangi Sesama Ar Rohmaan

2. Berlaku Jujur Al Mu’min

3. Bertanggung Jawab Al Wakill

4. Menegakkan Disiplin Al Matiin

5. Berlaku Adil Al ‘Adl

6. Berkolaborasi dan Bersatu Al Jaami’

7. Meningkatkan Kreatifitas Al Khooliq

8. Belajar dan Berilmu Al ‘Aliim

9. Mencegah Kemungkaran Al Maani’

10. Menjaga Kedamaian As Salam

11. Mensyukuri Nikmat As Syakuur

(4)

PERATURAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

3. Waktu keterlambatan Mak. 15 Menit

setelah perkuliahaan berlangsung.

2.

Tidak diperbolehkan masuk kuliah yang

berambut gondrong, rambut dicat warna dan

memakai anting bagi laki-laki, bagi wanita di

larang mengenakanan pakaian ketat/rok

diatas lutut.

1. Tidak diperbolehkan masuk kuliah yang

memakai kaos oblong atau sandal atau dan

sepatu sandal.

4. Selama perkuliahaan berlangsung tidak

diperbolehkan keluar masuk

5. Kehadiran min. 75%, mak. Tidak hadir 4x

pertemuan (termasuk alpha, sakit dan

(5)

2. Nilai Ujian Semester, Nilai ujian suatu

mata kuliah dinyatakan dengan huruf:

80 – 100 A sangat baik bobot kredit = 4 65 – 79 B baik bobot kredit = 3

55 – 64 C cukup bobot kredit = 2 40 – 54 D kurang bobot kredit = 1 0 – 39 E jelek bobot kredit = 0

SISTEM PENILAIAN

1.

UTS : 40% (termasuk kuis,

tugas, pr,

UAS

: 60% latihan, dan

lainnya)

2. Nilai Ujian Semester, Nilai ujian suatu

mata kuliah dinyatakan dengan huruf:

80 – 100 A sangat baik bobot kredit = 4 65 – 79 B baik bobot kredit = 3

55 – 64 C cukup bobot kredit = 2 40 – 54 D kurang bobot kredit = 1 0 – 39 E jelek bobot kredit = 0

1.

UTS : 40% (termasuk kuis,

tugas, pr,

UAS

: 60% latihan, dan

lainnya)

(6)

Psiko ; Jiwa

Diagnosa ; berhubungan dengan penyakit

Secara Harafiah (sempit):

Psikodiagnostik adalah Ilmu yang

membicarakan tentang cara-cara untuk

mengetahui keadaan penyakit/kelainan

jiwa

Secara luas:

Psikodiagnostik adalah Ilmu yang

membicarakan cara-cara untuk

mengetahui keadaan kejiwaan seseorang,

baik kekurangan maupun kelebihannya.

(7)

Herman Rorschach dengan buku

Psychodiagnostica (1921)

Metoda Roschach adalah suatu

metode yg timbul dari kebutuhan

klinis dan dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan klinis, yaitu

untuk menemukan

kelainan-kelainan psikis para penderita

penyakit jiwa.

(8)

Istilah Psikodiagnostik di “pinjam” dari pengertian

di bidang Kedokteran yang berarti proses pengujian simptom-simptom, kemudian

memasukan simptom-simptom ke dalam katagori umum dan akhirnya memberi nama yang spesifik terhadap penyakit.

Diagnosis berarti mengenal sesuatu

(tanda-tanda), kemudian dari tanda-tanda tersebut diinterpretasikan pada sesuatu.

(9)

Pada mulanya, istilah diagnosis hanya digunakan

pada bidang klinis.

Diagnosa is classification of an individual on the

basic of a diaseases or abnormality.

Diagnosa is determinication of the nature of an

abnormality or diaseases (Chaplin)

(10)

Konsep Psikodiagnostik

Herman Rorschach (1921) “as a method to

raise diagnostic”

Ditinjau dari arti katanya “diagnostic as a

manner to know something (symptoms) for

distinguish

between…(individual

differences)

James Drever (1971) dalam buku Dictionary

of Psychology : “Psychodiagnostic is the

attempt to assess personal characteristic

through of the observation of external

features, as in physiognomy, craniology,

grafology, study of voice, etc”

(11)

Pengertian diagnosa bukan lagi terbatas pada

menegakkan diagnosa tetapi lebih pada proses logik yang bertahap dan sistematik dalam pemeriksaan psikologi untuk tujuan memahami kepribadian

seseorang yang diperiksa

Psikodiagnostik tidak hanya dalam bidang

klinis/penyakit jiwa tetapi juga menyangkut

bidang psikologi lain/non klinis

Bidang PendidikanBidang Industri

(12)

Fungsi tes psikologis a/ utk mengukur

perbedaan2 antara individu atau

perbedaan reaksi individu yg sama thd

berbagai situasi yb berbeda.

(13)

Mempelajari :

1.Proses pemeriksaan Psikologi

2.Metode atau teknik pemeriksaan Psikologi 3.Administrasi / melakukan pengambilan data 4.Menginterpretasikan data hasil pemeriksaan

kepribadian

5.Proses pengambilan kesimpulan tentang kepribadian (proses diagnosis berdasarkan pendekatan teoritik dan psikodinamik)

Hasil dari proses psikodiagnostika adalah deskripsi

tentang kepribadian individu, baik dari segi struktur maupun dinamikanya.

(14)

Proses Pemeriksaan Psikologi (Manat,

1984)

Klarifikasi masalah subjek

Interpretasi data Tujuan

pemeriksaan

(15)

Screening / klarifikasi permasalahan

yang dialami oleh individu.

Diagnosis untuk mengetahui kondisi

kejiwaan individu.

Untuk mengetahui terapi atau

intervensi yang tepat bagi individu.

Evaluasi kemajuan intervensi yang

diberikan pada individu.

KEGUNAAN

(16)

Psikodiagnostik sebagai cabang ilmu dalam

Psikologi, ada 2 karakteristik

Teoritis

Dikembangkan dengan teori-teori yang

berkaitan dengan upaya mengetahui

keadaan kejiwaan.

Praktis

Berhubungan dengan operasionalnya.Petunjuk-petunjuk praktis mengenai

bagaimana kita mengetahui keadaan kejiwaan seseorang.

Ex: dengan melakukan tes

(17)

Diagnosis

Sering diartikan hanya untuk bidang klinisProses identifikasi penyebab dari sebuah

gangguan maupun permasalahan yang dialami individu.

– Say exactly what an illness or the cause of a problem is

(18)

Asesmen

Pengukuran

Menggunakan tes sebagai alat ukur dan mengakui

adanya kelemahan dari alat tes tersebut (tidak hanya sekedar mengetes saja, tetapi juga

menggunakan metode lain dalam menginterpretasikan)

Penilaian ada tidaknya atau kuat lemahnya satu

atau lebih karakteristik pribadi; Assesment perilaku dan proses mental manusia mencakup

prosedur-prosedur seperti observasi, interview, skala rating, checklist, inventory, teknik projektif, dan test

Contoh: Cognitive assesment, Personality

asssesment

(19)

Appraisal

Pemberian Nilai

Lebih umum digunakan dalam bidang psikologi

industri dan organisasi, misalnya dalam penilaian kinerja.

Consider the value of sb/sth

Judgement of the value of sb/sth

(20)

Measurement Pengukuran

Biasa digunakan dalam psikometri

Pembandingan antara atribut yang diukur

dengan alat ukurnya

Prosedur kuantifikasi terhadap atribut/ variabel

sepanjang suatu kontinum

Kontinum fisik

Kontinum psikologis

Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif, bersifat

deskriptif.

(21)

PERANAN PSIKODIAGNOSTIK

(22)

PENDEKATAN DALAM

MELAKUKAN ASESMEN

(23)
(24)

MACAM-MACAM

TES PSIKOLOGI

(25)
(26)

Bentuk Penyajian Tes

Psikologi

Individual

Hanya ada satu testee dan satu tester

Klasikal

Tes dilakukan pada sejumlah orang

dalam satu ruang dan waktu pengerjaan

yang sama

Tester memberikan instruksi kepada

(27)

Langkah-langkah dalam Melakukan

Tes Psikologi

Persiapan

Administrasi

Kesiapan pengetes

Kondisi testing

Mengawali tes:

o

Rapport

o

Menimbulkan motivasi utk

terlibat.

(28)

Lanjutan...

Skoring

Interpretasi

Merumuskan rekomendasi

Menuliskan laporan

Mengkomunikasikan Hasil

Evaluasi

(29)

Tahap Persiapan

Persiapan Mental

Adanya keyakinan

Siap antisipasi reaksi

Persiapan Materi

Jenis tes

Lay out

Pengawas

Alat tes

(30)

Administrasi

Kesiapan pengetes

1. Keseragaman prosedur dapat terjamin

2. Penyelenggaraan tes; berpengaruh terhadap performansi tes

3. Generalisasi hasil tes psikologi; mulai dr sampel perilaku yg di ukur ke perilaku yg tampak dlm situasi lain di luar kondisi tes

4. Skor tes; memprediksi bagaimana testee merasa & bertindak di luar situasi tes

(31)

Lanjutan...

• Pengaruh2 yg dpt membatasi & merusak hasil tes hrus dpt diidentifikasi

1. Instruksi, a. diperlukan keakraban dgn instruksi yg dibacakan; mencegah ragu2 & slh baca, b. Instruksi dibacakandgn cara yg alamiah & informal

2. Materi tes (laboratorium)

a. Penempatan alat; dekat dengan tester & tdk mengganggu konsentrasi testee

b. Menyusun alat dlm urutan ttt shg mudah dijangkau & tdk membingungkan

c. Persiapan blangko, lembar jawaban, alat tulis & bahan2 lain; diuji, dihitung & diatur sblm hari penyelenggaraan tes

(32)

Lanjutan...

Keakraban dg prosedur tes

Tester sdh mendapatkan pelatihan yg memadaiSblm penyelenggaraan tes, briefing thd tester &

penyelenggara

Tgs penyelenggara; membagikan &

mengumpulkan materi, memastikan instruksi dilaksanakan, menjawab pertanyaan2 testee dlm batas2 yg ditentukan

Tgs tester; membacakan instruksi,

(33)

Pengaruh penggunaan kursi bertangan & meja

thd hasil tes

Kelompok yg menggunakan meja cenderung

memperoleh skor yg lebih tinggi dibanding klmpk yg menggunakan kursi bertangan

Pengaruh lembar jawaban thd hasil tes

Penggunaan lbr jawaban yg terpisah dr buku

soalmengakibatkan hasil tes lebih rendah

dibandingkan lbr jawaban yg dituliskan pd lbr soal

(34)

Kondisi Testing

Standardisasi tdk hanya pd

prosedur, tp jg pada lingkungan

dimana tes dilaksanakan

Ruangan bebas dari suara &

gangguan yg tdk perlu

Ventilasi, tmpt duduk & ruangan

kerja yg memadai.

Tdk terjadi interupsi selama

penyelenggaraan tes; hp, tanda di

luar ruangan tes/ menempatkan

(35)

Lanjutan...

Pengaruh penggunaan kertas dan

pensil vs komputer thd hasil tes

Penguji yg dikenal/ tdk dikenal

berpengaruh thd hasil tes

Respon umum penguji (anggukan,

senyuman, memberikan komentar

‘baik’ dll) berpengaruh thd hasil tes

(36)

Prinsip-prinsip utk

mengurangi pengaruh

kondisi testing

Ikuti prosedur standar tes sampai pd

rincian yg sekecil-kecilnya

Catat setiap kondisi tes yg tdk biasa

Pertimbangkan kondisi2 tes pd wktu

(37)

Tahap Rapport

Mampu menciptakan hubungan yang baik antara tester

dan testee

– Testee tidak dalam kondisi tegang, merasa aman dan selalu termotivasi

– Tidak boleh memberikan petunjuk yang mengarahkan pada jawaban yang benar

Upaya tester untuk membangkitkan minat testee thd

tes, meningkatkan kerjasama, dan mendorong testee utk memberikan respon yg sesuai dg sasaran tes

(38)

Lanjutan..

Sasaran tes

• Tes bakat : konsentrasi penuh pada tugas & mendorong testee utk menunjukkan kinerja sebaik mungkin

• Tes kepribadian : memberikan respon yg jelas dan jujur • Tes proyektif : laporan lengkap tentang asosiasi2 yg

ditimbulkan stimulus tanpa menyensor/menyunting isinya

(39)

Lanjutan...

• Jika tester & testee blm saling kenal: tujuan

rapport utk menjalin kepercayaan

• Jika tester & testee saling kenal: tujuan rapport

menjalin keseriusan & kesungguhan – proses

testing optimal

• Teknik rapport berbeda menurut alat tes, usia &

sifat testee

(40)

Lanjutan...

• Masalah motivasi khusus dlm penyelenggaraan

tes

• Org yg terganggu secara emosional, tahanan,

pelaku kejahatan, org yg di tes dlm lingkungan

institusional : menunjukkan kecurigaan, rasa tdk

aman, takut, acuh & sinis – mempengaruhi

(41)

Lanjutan...

Tes yg mengancam prestise ssorg –

diperlukan pemberian rasa aman pd

setiap awal tes

“tdk satupun diharapkan dpt

menyelesaikan semua soal dgn

benar”

“semua jawaban adalah benar

selama sesuai dgn keadaan diri ybs”

dll

(42)

Prosedur Pelaksanaan

Psikodiagnostik

Mengetahui maksud & tujuan kedatangan klien

Apakah klien dtng sendiri & usaha sendiri

Apakh klien datang atas keinginan sendiri tetapi

usaha pihak lain

Apakah klien dtng atas keinginan org lain tetapi

atas usaha sendiri

Apakah klien dtng atas keinginan pihak lain &

(43)

Lanjutan...

Melakukan pengamatan individual (observasi) :

apakah klien normal bermasalah atau klien psikiatri

Mendengarkan keluhan2 / permasalahan klienMelakukan pengambilan data

Metode non tes (observasi & wawancara)Metode tes

Mengadakan diagnosaMenentukan prognosa

(44)

Tahap Skoring / Penilaian

Tes Objektif

Ada kunci jawaban

Perhatikan prosedur skoring

Tes Non Objektif

Butuh kepekaan menangkap gejala

Butuh keahlian dari tester

(45)

Tahap Interpretasi

Tes Objektif

Memberikan arti/makna dari skor yang

diperoleh menggunakan tabel norma

Tes Non Objektif

Melakukan interpretasi/analisis data

yang diperoleh

(46)

Tahap Mengkomunikasikan Hasil Tes

Siapa yang meminta dilakukan tes??

Tes untuk apa ??

(47)

Kelebihan Tes Klasikal

Praktis, dapat dilakukan sekaligus

pada sejumlah orang.

Peran dan tugas penguji lebih efektif

dan efisien.

Persyaratan untuk menjadi penguji

lebih sederhana bila dibandingkan

dengan persyaratan penguji tes

(48)

Kelebihan Tes Klasikal

KOndisi yang seragam bagi testee akan lebih

mudah dicapai bila dibandingkan dengan tes

individual.

Tes kelompok menyediakan fasilitas

memungkinkan pembuatan norma yang lebih

mapan daripada tes individual.

Memungkinkan adanya proses komputerisasi

didalam proses skoring dan interpretasi

(49)

Kekurangan Tes Klasikal

Membatasi kesempatan tester dalam

membangun rapport dan menjaga minat

testee.

Kondisi temporer testee seperti sakit, lelah,

cemas/gelisah yang mungkin dapat

mengganggu hasil test tidak dapat dideteksi

sedini mungkin.

Pada orang-orang tertentu yang sulit untuk

menyesuaikan diri tes kelompok akan

(50)

Kekurangan Tes Klasikal

Pelaksanaan tes secara kelompok akan

menurunkan hasil bagi anak-anak yang

mengalami gangguan emosi.

Tester mempunyai keterbatasan dalam

melakukan observasi terhadap testee.

Berkaitan dengan hasil tes kelompok, bila ada

keputusan tentang testee yang bersifat

individual maka diperlukan informasi

pendukung dari sumber lain, terutama dari

tes individual.

(51)

TES KECERDASAN UMUM

Tes Individual

Standard BINET Intelligence Scale

WPPSI (Wechsler Preschool and Primary

Scale of Intelligence)

WISC (Wechsler Intelligence Scale for

Children)

(52)

Tes Inteligensi Individual

Untuk Subjek Khusus

Bayley Scale of Infant Development (BISD)

untuk bayi dan prasekolah

VSM (Vineland Social Maturity) untuk

penetapan retardasi mental

SON (Snijders Omen Non Verbal) untuk

penderita catat pendengaran

Binet dalam tulisan Braile untuk penderita

catat penglihatan

VMI (Visual Motorik Integration) untuk

(53)

Tes Inteligensi

Tes Kelompok/Klasikal

CFIT (Culture Fair Intelligence Test)CPM (Coloured Progressive Matrices)SPM (Standard Progressive Matrices)APM (Advance Progressive Matrices)TIKI (Tes Inteligensi Kolektif Indonesia)IST (Intelegenz Struktur Test)

TIU (Tes Inteligensi Umum)

TKD (Tes Kemampuan Diferensial)TINTUM (Tes Inteligensi Umum)

(54)

TES DAYA KREATIVITAS

Diperkenalkan oleh Thurstone (1951)

Perbedaan Tes Kreativitas dan Tes

Kecerdasan:

Tes Kreativitas menekankan pada cara

berpikir induktif dan kelancaran

penyampaian ide-ide

Mengukur kemampuan DIVERGEN

sedangkan pada tes inteligensi yang

diukur adalah kemampuan berpikir

KONVERGEN

(55)

Bentuk Tes Kreativitas

TORRANCE

Menyempurnakan Gambar

UTAMI MUNANDAR

TEs Kreativitas Verbal

Tes Kreativitas Figural

(56)

TES BAKAT

Ada 3 kelompok tes bakat, yaitu:

DAT (Differential Aptitude Test)

GATB (General Aptitude Test Battery)

FACT (Flanagan Aptitude Classification

(57)

Differential Aptitude Test

(DAT)

Disusun oleh Bennet, Seashore dan

Wesman (1952)

Meliputi 8 tes:

Verbal ReasoningNumerical AbilityAbstract ReasoningMechanical ReasoningSpace Reasoning

– Clerical Speed Accuracy

Language Usage: SpellingLanguage Usage: Sentences

(58)

GATB (General Aptitude Test

Battery)

Dikembangkan oleh United States Employment Services (1947)

GATB disusun oleh Charles E. Odell

Mengukur 9 kemampuan yang menggunakan 12 tes terpisah

Analisa faktor : GATB tediri dari 3 faktor utama yaitu :

1. Faktor Kognitif : Aptitude General, verbal, numerik

2. Faktor Perseptual: Aptitude spatial, Form Perception, clerical.

3. Faktor Psikomotor : Aptitude motor coordination, Finger

(59)

Kesembilan bakat yang diungkap oleh

GATB 1. G : General Learning Ability

2. V : Verbal Aptitude

3. N : Numerical Aptitude

4. S : Spatial Aptitude

5. P : Form Perception

6. Q : Clerical Perception

7. K : Motor Coordination

8. F : Finger Dexterity

9. M : Manual Dexterity

(60)

12 Tes GATB

No Tes Waktu Skor Max. Formula 1 Name Comparison 6’ 150 B 2 Computation 6’ 50 B 3 Three Dimensional Space 6’ 40 B 4 Vocabulary 6’ 60 B 5 Tool Matching 5’ 49 B 6 Arithmatic Rreasoning 7’ 25 B 7 Form Matching 6’ 60 B 8 Mark Matching 1’+20” 130 B 9 Place 45” - B 10 Turn 90” - B 11 Assemble 90” - B 12 Disassemble 60” - B

(61)

FACT (Flanagan Aptitude Classification

Test)

Tes ini disusun oleh J. C. Flanagan dari USA.Tujuannya :

mendapatkan sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-tugas tertentu.

FACT digunakan :

 sebagai alat bantu untuk memprediksi keberhasilan kerja berdasarkan bakat.

 Perencanaan program latihan dalam rangka konseling pekerjaan (bimbingan karier).

 sebagai alat seleksi dan penempatan karyawan.

 Membantu perencanaan pendidikan berdasarkan pengembangan bakat.

FACT terdiri dari 14 tes yang dicetak dalam buku

(62)

14 Sub tes FACT

FACT 1 : InspectionFACT 2 : CodingFACT 3 : MemoryFACT 4 : PrecisionFACT 5 : AssemblyFACT 6 : ScalesFACT 7 : Coordination

FACT 8 : Judgement &

Comprehention  FACT 9 : ArithmaticFACT 10 : PatternsFACT 11 : ComponentFACT 12 : TablesFACT 13 : MechanicFACT 14 : Expression

(63)

Tes Bakat Indonesia

A1 : Pemahaman

A3 : Penalaran

A5 : Berhitung

A6 : Ungkapan (verbal)

B3 : Pola

C4 : Mekanik

D4 : Cepat – Teliti

(64)

TES PRESTASI

Berguna untuk mengukur tes prestasi sekolah

dan bertujuan untuk memprediksi dan mendiagnosis

Bentuk Tes PrestasiEssay

Objective

General Achievement Test

Tes mengukur kompetensi minimum dalam

ketrampilan dasar

Tes untuk keperluan diagnostik, mendiagnosis

hambatan tertentu

Tes untuk menentukan pendidikan anak: tes

(65)

Perbedaan Tes Bakat dan Tes

Prestasi

Tes Prestasi digunakan untuk mengukur

dampak proses belajar dalam situasi yang

diketahui dan kondisi terkendali, sedang

tes bakat mengukur dampak hasil belajar

dalam kondisi yang secara relatif tidak

dikontrol dan tidak diketahui

Tes bakat digunakan untuk keperluan

meramalkan performance/kinerja dan

prestasi seseorang dalam situasi baru

Tes prestasi merupakan suatu tes untuk

mengevaluasi status seseorang setelah

menjalani peletihan secara lengkap

(66)

TES MINAT

Minat adalah aspek non kognitif yang

sama sekali berbeda dengan aspek

kognitif

Tes minat pertama diterbitkan pada

tahun 1921 yaitu Carnegia Interest

Inventory

(67)

Macam Tes Minat

Strong Vocational Interest Blank

(SVIB) tahun 1927

Saat ini terkenal dengan nama

Strong Compbell Interest Inventory

(SCII)

Mengungkap 6 faktor minat:

- Realistik

- Sosial

- Investigatif

- Enterprising

- Artistik

- Konvensional

(68)

Kuder Preference Survey (KPS)

tahun 1939

Tes ini terdiri dari berbagai macam

bentuk antara lain:

Kuder Preference Record Vocational

(KPR-V)

Kuder General Interest Survey (KGIS)

Kuder Occupational Interest Survey

(KOIS)

Penerapan Tes Minat

Konseling karir

Konseling pekerjaan

Penjurusan siswa

(69)

Kuder Preference Record Vocational

(KPR-V)

Menyajikan 10 macam pekerjaan yang

luas:

Lapangan (out door)MekanikKomputasiIlmiah (scientific)PersuasifArtistikSastra (literacy)MusikPelayanan SosialSekretaris

(70)

Kuder General Interest Survey (KGIS)

Merupakan revisi dan perluasan

KPR-V dikarenakan khusus untuk siswa

SD kelas 6 samapai dengan SMU

kelas 3

(71)

Kuder Occupational Interest Survey

(KOIS)

Merupakan versi yang lebih baru

KOIS megandung 126 kelompok

pekerjaan yang spesifik dengan 48

major (setingkat dengan program

studi di PT)

(72)

TES KEPRIBADIAN

Berdasarkan teknik

pengungkapannya alat tes

kepribadian dipilah menjadi 2 yaitu:

Teknik Proyeksi

(73)

Teknik Proyeksi

Tes Proyeksi Verbal

SSCT (Sacs Sentences Completion Test)

Tes Proyeksi Non Verbal

TAT (Thematic Apperception Test)

CAT (Children Apperception Test)

Rorschach

Tes Grafis (DAP, BAUM, HTP)

Tes Wartegg

(74)

Teknik Non Proyeksi

Bentuk Inventory ataupun Skala

EPPS (Edward Personal Preference Schedule)16 PF (16 Factor Personality)

MMPI (Minnesota Multiphasic Personality

Inventory)

BDI (Beck Depression Inventory)

NSQ (Neuroticism Scale Questionnaire)SOV (Study of Values)

Skala Konsep Diri (Tennessee Self Concept

Scale)

(75)

TES POLA KERJA

KRAEPLIN

Aspek yang

diungkap

Kecepatan KerjaKetelitian KerjaKeajegan KerjaKetahanan Kerja

PAULI

Aspek yang

diungkap

Kecepatan KerjaKetelitian Kerja – Motivasi Kerja

(76)

Tes Kecerdasan Umum : WAIS, Binet

Tes Intelegensi : IST, CFIT, TIU, TKD

Tes Bakat : DAT, GATB, FACT

Tes Minat : SVIB, SCII, RMIB, Kuder

Tes Kepribadian

o

Proyeksi : TAT, CAT, Roschah, Grafis

Wartegg

o

Non Proyeksi : EPPS, 16 PF, MMPI

Tes Pola Kerja : Kraeplin, Pauli

(77)
(78)

I. OBSERVASI

Pengamatan

sistematis

yang dilakukan

terhadap individu atau kelompok beserta

situasi yang meliputinya

Sistematis:

Tujuan jelas

Cara yang digunakan tepat

Aspek yang diamati terencana

(79)

Observasi

Observasi menjadi metode

POKOK

dalam

pendekatan

KUALITATIF

dan menjadi

metode

PENDUKUNG

dalam pendekatan

KUANTITATIF

Observasi sangat membantu untuk

mendapatkan data-data yang bersifat

FISIK

dan

NOW

Behavior Episode

: waktu observasi

dibedakan sesuai kebutuhan atau tujuan

asesmen

(80)

Teknik Observasi

1. Observasi Naturalistik

(alamiah) & Observasi

eksperimen (laboratorium)

2. Observasi Partisipan dan Non

Partisipan

1.

Observasi Naturalistik

(alamiah) & Observasi

eksperimen (laboratorium)

2.

Observasi Partisipan dan Non

Partisipan

(81)

II. INTERVIEW

Yaitu tatap muka antara 2 orang secara

langsung yang memiliki tujuan

Interviewer dan Interviewee dalam situasi

dan kondisi tertentu

Praktis karena tidak membutuhkan banyak

alat

Luwes dan Fleksibel karena dapat

disesuaikan kondisi dan situasi baik dari

segi bahasa, topik pembicaraan, de el el.

(82)

Interview

Kelemahan fleksibel

Interview tidak bertujuan akan

sia-sia

Adanya hallo effect

Adanya like / dislike

Subjektif

Tidak efisien

Biaya besar

Kelemahan fleksibel

Interview tidak bertujuan akan

sia-sia

Adanya hallo effect

Adanya like / dislike

Subjektif

Tidak efisien

Biaya besar

(83)

Faktor-faktor yang Harus

Diperhatikan dalam Interview

Aspek INTERVIEWER

Penampilan

Formal / Informal

Bagaimana kita menampilkan diri sehingga

timbul trust pada klien

Kepekaan/sensitivitas

Terhadap gejala psikis yang bermaknaEx: perilaku, komunikasi, ekspresi

(84)

Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan

dalam Interview

Aspek INTERVIEWEE

Adanya Defence Mechanism

Rasa percaya pada interviewer lebih menjamin

mutu kualitas jawaban

Suasana hati/mood

Daya tangkap terhadap pertanyaan interviewerIngatan/kelupaan kejadian masa lalu

(85)

Faktor-faktor yang Harus

Diperhatikan dalam

Interview

Aspek SITUASI SELAMA INTERVIEW

Desain Ruang

• Privacy Klien

• Konsentrasi

Adanya interaksi yaitu situasi sosial yang khusus

• Perbedaan Usia

Jenis Kelamin

(86)

Petunjuk Praktis Melakukan Interview

Jangan bersikap mengadili menerima apapun

jawaban klien

Mendengarkan dengan teliti dari awal hingga akhir

Bersikap kritis mengetahui kontradiksi dalam

cerita klien

Dapat menilai adanya gap antara informasi satu

dengan yang lain ada sesuatu yang

(87)

Petunjuk Praktis Melakukan Interview

Mendorong klien untuk mengatakan sesuatu yang

sebenarnya ingin dikatakan, misal dengan

pancingan kata

Jangan memaksakan kehendak

Jangan adu argumentasi

Pada tahap akhir mendiskusikan hal yang belum

jelas untuk krose cek interpretasi kita sudah sesuai

dengan kondisi klien

(88)

III. ANGKET

Interview yang sifatnya tertulis

Lebih efisien tetapi banyak hal

yang harus diperhatikan

Interview yang sifatnya tertulis

Lebih efisien tetapi banyak hal

(89)

Landasan Untuk Membuat

Angket

Tujuan Angket

Aspek yang ingin diketahui harus jelas

Pemakaian Kalimat

Kalimat harus sederhana dan mudah dipahami

Karakteristik Responden

Kemampuan untuk membaca dan memahami kalimat

(harga diri, persepsi)

Angket yang sudah dibuat standar bisa menjadi alat tes

(90)

IV. Dokumentasi

Catatan yang menerangkan keadaan seseorang

atau sekelompok orang

Dapat bersifat formal atau non formal

Formal: dibuat oleh lembaga resmi ex:

sekolah, rumah sakit

Non Formal; ex: diary

Metode ini biasanya tidak dipakai tunggal tetapi

kombinasi tergantung situasi dan kondisi klien

(91)

V. TES

Test is a sample of person’s behavior in a standard

situation

“Data dr perilaku ssorg pd situasi standar”

The sample can be systematically compared with other

information

“sample dpt d bandingkan secara sitematis

dgn informasi lainnya”

Metode ini dikembangkan untuk mengatasi/ mengurangi

kelemahan metode yang lain

Objektif/terstandard

Efisien (tidak hanya masalah individual tetapi juga

kelompok)

(92)

2 MACAM PENDEKATAN ASESMEN

PENDEKATAN KUALITATIF

Klinis

PENDEKATAN KUANTITATIF

Psikometris

Statistik

(93)

PENDEKATAN KUALITATIF

Merupakan pendekatan yang

awalnya digunakan di Psikologi

Disebut

Klinis

karena selalu

dihubungkan dengan kelainan,

penyakit, sesuatu yang

menderita.

(94)

Ciri Utama Pendekatan Kualitatif

Pendekatan selalu perorangan (kasuistik) dengan

asumsi bahwa Tidak ada 2 orang yang sama (individual differences)

Cara yang digunakan untuk mengetahui atau

menarik kesimpulan adalah dari apa yang ada pada seseorang tersebut dan sifatnya sangat khusus

Pemahaman diperoleh dengan memahami

(95)

Proses Asesmen Pendekatan Kualitatif

1. Pengumpulan Data

2. Analisis Data hubungan antar

data

3. Kesimpulan hasil

•.

Proses ini sangat tergantung intuisi

(kepekaan), pengalaman dan teori

yang dikuasai oleh psikolog

TIDAK ADA PENGUKURAN

(96)

Kritik Utama Pendekatan

Kualitatif

Bersifat SUBJEKTIF

Tergantung kemampuan psikolog

dalam menangkap gejala tersebut.

Kecermatan

Kepekaan

(97)

Lahirnya Pendekatan Kuantitatif

Kelemahan pada pendekatan kualitatif

memacu penciptaan alat ukur yang CERMAT

dan OBJEKTIF

Pertanyaan TERSTANDARD dan digunakan

statistik untuk mengetahui VALIDITAS dan

RELIABILITAS

Setelah ada alat ukur, Psikologi mengalami

kemajuan karena analisa bisa lebih cermat

Pendekatan ini disebut Pendekatan

(98)

PENDEKATAN KUANTITATIF

Disebut juga pendekatan

PSIKOMETRIS atau STATISTIK

Menitikberatkan pada penggunaan

alat ukur (tes psikologi)

Kelemahan

Karena penggunaannya lebih

Praktis dan Mudah sehingga

cenderung KURANG CERMAT

(99)

Syarat Tester dapat Melakukan

Tes dengan Cermat

Tester dapat memilih dan menentukan jenis tes

yang sesuai dengan kasus / subjek

Masing-masing alat tes memiliki kelebihan. kelemahan

dan kesamaan tujuan sehingga tester harus memahami alat tes tersebut

Banyak tes IMPOR, tester harus tahu proses

pembuatan tes tersebut Manual Tes

Tester punya ketrampilan untuk menggunakan

alat tes tersebut

Dari mulai administrasi – Skoring – Interpretasi

(100)

PENDEKATAN KOMPLEMENTER

Melakukan PENGGABUNGAN

pendekatan kualitatif dan

pendekatan kuantitatif

Keuntungan

Cermat dalam memperoleh data

Teliti dalam pengamatan individual

Waktu lebih singkat

Ada ahli yang mempertentangkan

kedua pendekatan ini dalam 2 kutub

yang berbeda

(101)

Pengambilan Keputusan

Dalam kehidupan sehari-hari sering

harus diambil sutu keputusan

Individual/Non Formal

Kelompok/Formal/Kelembagaa

Hasil asesmen psikologis merupakan

salah satu pertimbangan untuk

(102)

Peranan Psikolog

Melakukan asesmen

Melakukan analisis

Melakukan pengambilan keputusan

Melakukan intervensi

Peranan psikolog untuk pengambilan

keputusan individu LEBIH BERAT

daripada keputusan institusional

(103)

UNIT ANALISIS ASESMEN DAN INTERVENSI

Level Individu

Level Kelompok

(104)

Pendidikan Profesi

Untuk itu tidak hanya

diperlukan pengetahuan

(knowledge) tetapi diperlukan

pengalaman-pengalaman

Kompetensi yang dibutuhkan

untuk melakukan asesmen

sampai dengan intervensi

diatur dalam Kode Etik

Referensi

Dokumen terkait

MODEL PELATIHAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN KEBERDAYAAN KADER UP2K PKK (Studi Kasus Di Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah). Oleh

Dan menurut Muhammad Rasyid Ridla, pengaruh khusyuk dalam shalat terhadap perilaku manusia adalah akan menjadi mushalli yang sabar, dapat mencegah mushalli dari hal-hal yang

Dari hasil perancangan yang telah dilakukan menghasilkan suatu sistem, yaitu Sistem Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati yang dapat digunakan Bidan dan

Dari hasil pengamatan angka kekerasan rata-rata sampel uji Al6061 yang mengalami perlakuan panas penuaan buatan (artificial age) pada suhu 200 o C dengan

yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Bentuk Komunikasi Antar

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang diajukan oleh Penggugat dimana rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan

Dengan menggunakanSkala Penilaian Perbandingan Berpasangan di atas, variabel manakah yang menurut Bapak/Ibu/Saudara lebih penting dalam menentukan daya saing ekonomi Kabupaten/Kota

Keuntungan berikutnya ialah dengan air yang telah dalam keadaan panas masuk ke dalam drum ketel tersebut, untuk menguapkannya di dalam tungku hanya sedikit saja dibutuhkan