1 1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perekonomian Indonesia yang tidak stabil, menyebabkan setiap perusahaan mempunyai kendala dalam memajukan kesejahteraan perusahaan. Pasar modal di Indonesia menjadi salah satu alternatif bagi suatu perusahaan dalam mencari dana untuk mengembangkan kesejahteraan perusahaannya. Dibalik alternatif itu, perusahaan diharuskan untuk bersaing dalam meyakinkan investor untuk berinvestasi pada perusahaannya. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan yang go publik, menyebabkan persaingan semakin ketat.
sumber daya telah digunakan dengan efektif dan efisien maka biaya dapat ditekan, sehingga membantu perusahaan dalam mencapai laba yang optimal.
Dalam memperoleh laba yang optimal perusahaan harus memperhatikan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir, 2009:129). Current Ratio merupakan salah salah satu rasio likuiditas. Current Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2009:151). Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio solvabilitas. Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2009:196). Gross Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas. Gross Profit Margin adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin Laba atau penjualan.
banyak, sehingga perusahaan otomotif berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan para pengendara tersebut.
Berikut adalah daftar laba dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini, yaitu :
Tabel 1.1 Perubahan Laba
PT. Indomobil Sukses International
Sumber : Data Laporan keuangan Perusahaan Otomotif di BEI
Dari tabel diatas PT. Astra International Tbk. memiliki kenaikan laba dari tahun 2010 – 2011 dapat dibuktikan dengan angka laba tahun berjalan 2010 sebesar 14,366 kemudian pada tahun 2011 sebesar 17,785. Pada tahun 2011 – 2012 perusahaan ini memiliki kenaikan laba yang dapat dibuktikan bahwa tahun 2011 laba tahun berjalan sebesar 14,366 dan laba tahun 2012 sebesar 19,421. Sedangkan pada tahun 2012 – 2013 perusahaan ini mengalami penurunan laba, dapat dijelaskan laba tahun berjalan pada tahun 2012 sebesar 19,421 akan tetapi tahun 2013 adalah sebesar 19,417. Kemudian pada tahun 2013 – 2014 perusahaan ini mengalami penurunan laba, yaitu laba pada tahun 2013 adalah sebesar 19,417 dan laba pada tahun 2014 adalah sebesar 19,191. Pada tahun 2014 – 2015 perusahaan ini juga mengalami penurunan laba secara drastis, yaitu pada tahun 2014 laba menunjukkan angka 19,191 dan pada tahun 2015 menunjukkan angka 14,464.
tahun 2011 memiliki angka sebesar 1,006,716. Tahun 2011 – 2012 juga memiliki
penurunan laba, yaitu laba pada tahun 2011 sebesar 1,006,716 dan laba tahun 2012
sebesar 1,053,246. Pada tahun 2012 – 2013 perusahaan ini juga memiliki
penurunan laba, pada tahun 2012 memiliki laba sebesar 1,053,246 dan pada tahun
2013 memiliki laba sebesar 948,013. Pada tahun 2013 – 2014 perusahaan ini juga
mengalami penurunan laba dari 948,013 menurun menjadi 869,800. Untuk tahun
2014 – 2015 laba perusahaan ini mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu
dari angka 869,800 menjadi 318,567.
PT. Goodyear Indonesia Tbk. memiliki angka laba pada tahun 2010 sebesar
7,416,868. Tahun 2011 angka laba menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya,
menjadi sebesar 2,156,464. Pada tahun 2011 – 2012 laba menunjukkan
peningkatan dari angka 2,156,464 menjadi 6,673,997. Pada tahun 2012 – 2013
perusahaan ini mengalami penurunan laba. Tahun 2012 angka laba menunjukkan
6,673,997 sedangkan tahun 2013 menjadi 4,634,391. Pada tahun 2014 laba
menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 2,780,572. Pada tahun
2014 – 2015 terjadi kerugian dari angka 2,780,572 menjadi -110,978.
PT.Indokardsa Tbk. angka laba tahun 2010 sebesar 134,160,199. Pada tahun
2011 angka laba perusahaan ini mengalami penurunan menjadi 67,489,275. Pada
tahun 2011 – 2012 laba perusahaan ini juga mengalami penurunan, dari angka
67,489,275 menjadi 22,546,316. Pada tahun 2013 perusahaan ini mengalami
penurunan laba yang sangat tinggi, dari angka laba tahun 2012 yaitu 22,546,316
dan angka laba tahun 2013 sebesar 5,542,270. Untuk tahun 2014, perusahaan ini
5,542,270 menuju angka 16,427,214,225. Pada tahun 2014 – 2015 perusahaan ini
mengalami penurunan angka laba, yaitu dari 16,427,214,225 ke angka
12,574,245,997 pada tahun 2015.
PT. Indomobil Sukses International Tbk. memiliki angka laba pada tahun 2010
sebesar 508,022,189,438. Untuk tahun 2011 angka laba mengalami kenaikan
menjadi sebesar 970,891,885,530 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 – 2012
angka laba mengalami penurunan dari 970,891,331,743 menjadi 899,090,885,530
pada tahun 2012. Pada tahun 2013 angka laba mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya menjadi 621,139761,829. Sedangkan pada tahun 2013 – 2014
perusahaan ini mengalami kerugian dari 621,139,761,829 menjadi -67,093,347,900.
Tahun 2015 angka kerugian menurun dari tahun 2014 menjadi -22,489,430,531.
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. tahun 2010 angka laba sebesar
14,122,325,412. Pada tahun 2011 angka laba menurun dari tahun sebelumnya
menjadi 11,319,401,810. Pada tahun 2012 angka laba mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya menjadi 16,599,848,712. Pada tahun 2013 angka laba
mengalami penurunan menjadi 8,544,966,356. Pada tahun 2014 perusahaan ini
mengalami kerugian dibanding tahun 2013 menjadi -9,416,233,847. Pada tahun
2014 – 2015 angka kerugian perusahaan ini bertambah besar, dari -9,416,233,847
menjadi -18,173,655,308.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan laba sangat tidak
stabil pada enam perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini. Berdasarkan uraian
KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BEI.”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, masalah yang
diidentifikasi pada penelitian ini terbatas pada :
a. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba?
b. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba?
c. Apakah Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Current Ratio berpengaruh
terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
2. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh
terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
3. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Gross Profit Margin berpengaruh
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai
kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba.
b. Bagi Praktisi
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
c. Bagi Akademisi
Dapat digunakan sebagai bahan literatur dan referensi dalam
melakukan penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio