• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUHINFRASTUKTURTERHADAP PEMBANGUNAN PLTN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUHINFRASTUKTURTERHADAP PEMBANGUNAN PLTN DI INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUHINFRASTUKTURTERHADAP

PEMBANGUNAN

PLTN DI INDONESIA

WISNU ARYA W ARDHANA, SUDARYO, SUPRIYONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55281

Telepon 0274-484085,489716, Faksimili 0274-489715

Abstrak

PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PEMBANGUNAN PLTN DI INDONESIA. Telah dilakukan pengamatan terhadap pengaruh infrastruktur terhadap pembangunan PLTN di Indonesia. Keadaan infrastruktur di suatu negara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan PLTN. Bagi Indonesia yang baru pertama kali akan membangun PLTN, maka masalah infrastruktur ini harus diperhatikan dengan baik. Peranan partisipasi lokal dalam pembangunan PLTN juga ditentukan oleh keadaan infrastruktur di dalam negeri. Keadaan infrastruktur yang terdiri atas : Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kemajuan Dalam Bidang Pendidikan, Kemajuan Industri Pendukung PLTN, Kemajuan dan Pertumbuhan Ekonomi dan Industri, Kemajuan Dalam Bidang Regulasi dan perkiraan partisipasi lokal akan dibahas dalam makalah ini. Kesimpulan yang diperoleh adalah pembangunan PLTN

dapat diteruskan dengan peningkatan keadaan infrastruktur di Indonesia. Kata-kata kunci: infra-struktur, PLTN

Abstract

THE EFFECT OF INFRASTRUCTURE TO NPP IN INDONESIA. The effect of infrastructure to NPP in Indonesia had been carried out. Infrastructure in a country has great effect to NPP. Indonesia will have the first Nuclear Power, so the effect o/infrastructure must be taken care of The local participation in NPP also depend on its infrastructure. The infrastructures consist of the progress of : Science and Technology, Education, Industrial Supported to NPP, Industrial and Economic Development, Regulation and estimation of local participation to NPP in Indonesia had been observed in this paper. The conclusion is NPP in Indonesia can be continued by raising up the infrastructure.

Keywords: infrastructure, NPP

PENDAHULUAN

Pada saat ini sumber energi utama berasal dari bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas), sedangkan persediaan bakar fosil sudah sangat menipis. Bila penge10laan sumber energi tidak dilakukan dengan baik, tidak tertutup kemungkinan Indonesia pada suatu saat akan kehabisan energi. Seandainya hal ini terjadi, maka kebolehjadian Indonesia menjadi pengimport energi sangat mungkin, karena pada

saat ini saja Indonesia sudah menjadi negara "net oil importer". Jika tidak ada usaha yang signifikan, maka Indonesia juga akan menjadi negara "net gas importer". Bila hal ini tetjadi, maka Indonesia akan semakin tergantung pada negara lain.

Mengingat akan hal tersebut di atas, maka salah satu upaya untuk mengatasi masalah kekurangan energi tersebut adalah dengan cara memanfaatkan energi nuklir me1alui pembangunan Pembangkit Listrik

(2)

Tenaga Nuklir (PLTN). Melalui PLTN diharapkan Indonesia akan mendapatkan kepastian tersedianya energi yang cukup, sehingga kekhawatiran akan kehabisan energi bisa diatasi. Namun demikian, untuk dapat membangun PLTN keadaan infrastruktur di dalam negeri hams diperhatikan dengan baik,

karena infrastruktur yang baik akan

berpengaruh terhadap partisipasi lokal dalam membangun PLTN. Makalah ini akan meninjau keadaan infrastmktur di Indonesia sehubungan dengan rencana pembangunan PLTN.

LANDASAN TEORI

Berdasarkan hasil kajian terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan industri dengan tingkat kebutuhan energi, diperoleh hubungan yang signifikan bahwa kepastian ketersediaan energi yang cukup sangat

menentukan keberhasilan pertumbuhan

ekonomi dan kemajuan industri tersebut. Oleh karena itu, masalah perencanaan penyediaan energi termasuk dalam kebijakan pembangunan nasional Indonesia. Melalui BAKOREN (Badan Koordinasi Energi Nasional) masalah ini sudah sejak lama dipikirkan. BATAN sebagai salah satu anggota BAKOREN sudah sejak beberapa tahun yang lalu, telah melakukan kegiatan perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang akan dibangun di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah. Lokasi ini mempakan calon tapak (site) terpilih hasil studi kelayakan yang telah dilakukan oleh NEWJEC (1992-1995) sebuah Konsultan dari Jepang. Selain dari itu, Indonesia (dalam hal ini

BATAN) selama tahun 2002-2004 telah

melakukan kerjasama dengan Badan Tenaga Atom Intemasional (IAEA) dan Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI), untuk melakukan studi pra-kelayakan pembangunan PLTN-desalinasi di Madura. Ketjasama dengan pihak KAERI di bawah payung kerjasama IAEA ini, antara lain mempelajari PLTN jenis barn yang pada saat ini sedang dikembangkan

yang dinamakan SMART atau Small and

Modular Advanced Reactor.[1,2,3]

Rencana pembangunan PLTN ini tidak lain adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia, khususnya untuk jaringan listrik Jawa-Bali yang sudah tidak mungkin hanya mengandalkan pada energi konvensional saja. PLTN pertama di Indonesia

SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176

diharapkan akan beroperasi pada tahun 2016

sesuai dengan rekomendasi hasil studi BATAN melalui CADES (Comprehensive Assesment of

Different Energy Sources for Electrical Generation in Indonesia). Studi masalah energi

ini telah dilakukan pada tahun 2001-2002.

Mengingat akan waktu pembangunan suatu PLTN, maka secara rasional PLTN tersebut sudah hams ditenderkan paling tidak pada tahun 2008 yang berarti pada tahun 2010 sudah mulai dibangun, agar rencana PLTN pertama beroperasi pada tahun 2016 dapat terpenuhi. Apabila kepastian ketersediaan energi bisa dipenuhi melalui pembangunan PLTN, maka akan terjadi efek berantai (multiplier effect)

terhadap perkembangan industri dan

pertumbuhan ekonomi secara nasional dan sudah barang tentu akan berdampak pada tingkat kesejahteraan rakyat.[2,3,7]

Apabila rekomendasi CADES yang

menyatakan bahwa PLTN sudah hams

beroperasi pada tahun 2016, maka hal-hal yang berkaitan dengan masalah pembangunan PLTN hams diperhatikan, antara lain masalah PLTN yang bersifat multidisiplin dan multidimensi. Multidisiplin karena menyangkut berbagai

bidang ilmu dan keahlian. Sedangkan

multidimensi karena menyangkut keadaan infrastruktur di dalam negeri. Masalah keadaan infrastruktur ini akan dibahas di dalam makalah ini, karena akan berpengaruh pada keberhasilan pembangunan PLTN.[4,5,6,8,9]

PEMECAHAN MASALAH

Untuk memecahkan masalah yang ada pada makalah "Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pembangunan PLTN Di Indonesia", perIu diketahui lebih dahulu apa yang dimaksud dengan infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud adalah :[13]

1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

2. Kemajuan Dalam Bidang Pendidikan. 3. Kemajuan Industri Pendukung PLTN. 4. Kemajuan dan Pertumbuhan Ekonomi

dan Industri.

5. Kemajuan Dalam Bidang Regulasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang infrastruktur tersebut berikut pemecahan masalahnya, dapat diikuti uraian berikut ini :

(3)

Kemajuan Hmu Pengetahuan dan Teknologi:

Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi antara lain dapat dilihat dan diukur dari adanya penerapan dan pengembangan iptek pada saat ini, seperti :

a. Keberhasilan BATAN membuat,

mengoperasikan dan merawat reaktor nuklir berikut fasilitas pendukooganya.

b. Keberhasilan PT. Dirgantara Indonesia merancang dan membuat pesawat terbang CN-235 yang produknya sudah diakui dooia.

c. Keberhasilan mengoperasikan satelit komooikasi Palapa dengan baik.

Keberhasilan-keberhasilan tersebut

membuktikan adanya kemajuan iptek yang sudah dicapai saat ini. Kemajuan iptek mempooyai arti yang sangat penting bagi pembangunan PLTN. Pemecahan masalahnya adalah mengembangkan terns iptek yang mendasari keberhasilan dalam bidang tersebut di atas.

Kemajuan Dalam Bidang Pendidikan:

Kemajuan dalam bidang pendidikan antara lain dapat dilihat dari adanya institusi

pendidikan yang telah mengarah pada

pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. Hal ini dapat dilihat dari :

a. Adanya pendidikan iptek nuklir di : • Fakultas Teknik UGM Jurusan Teknik

Nuklir.

• Fakultas MIPA UI Jurusan Fisika yang mempooyai prodi Proteksi Radiasi & Instrumentasi Nuklir.

• Program Studi "Nuclear Engineering" ITB yang membuka program Pasca Sarjana.

• Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

(STTN-BATAN) yang membuka

Jurusan Teknokimia Nuklir dan

Teknofisika Nuklir.

b. Adanya institusi atau lembaga pemerintah yang menaruh perhatian pada iptek nuklir, seperti Pusdiklat BATAN, BPPT, PLN dan Departemen ESDM.

Kemajuan dalam bidang pendidikan seperti diuraikan di atas, dapat dikembangkan terns ke arah yang lebih baik lagi. Pemecahan masalahnya antara lain dengan meninjau

kurikulum dan silabus yang sudah ada, disesuaikan dengan kebutuhan pembangooan PLTN.

Kemajuan Industri Pendukung PL TN: Kemajuan industri pendukung PLTN ini antara lain dapat dilihat dari :

a. Keberhasilan membangoo industri baja di Cilegon yang telah menghasilkan bajarol standart eksport yang berarti kualitasnya diakui dooia.

b. Keberhasilan membangoo industri

pembangkit daya listrik (konvensional) besar yang terdapat di PLTU Paiton, PLTU Suralaya, PLTU Tanjoog Jati, PLTA Jati Luhur, PLTA Asahan yang kesemuanya bisa dan berhasil dioperasikan dengan baik. Energi listrik yang dihasilkan PLTU tersebut di atas menjadi pendukung perencanaan energi nasional, sehingga

menambah kekuatan infrastruktur

pendukung PLTN.

Kemajuan industri pendukung PLTN tersebut diatas, mernpakan modal bernpa pengalaman membangun dan mengoperasikan industri besar yang sangat diperlukan dalam pembangunan PLTN. Sebagai pemecahan masalah dalam

persoalan ini adalah dengan terns

mengembangkan industri-industri tersebut. Kemajuan dan Pertumbuhan Ekonomi dan Industri:

Untuk melihat kemajuan dan

pertumbuhan ekonomi Indonesia, dapat dilihat dari kenaikan jumlah investor asing yang menanarnkan modalnya di Indonesia. Walaupoo belum sepenuhnya Indonesia bisa keluar dari krisis ekonomi, akan tetapi adanya pemngkatan jumlah investor asing yang menanarnkam modalnya di Indonesia, menoojukan bahwa ada kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Disamping itu, penilaian bank dooia pada tahoo 2006 terhadap daya saing ekonomi dan industri Indonesia, menoojukkan sudah ada kemajuan karena peringkat Indonesia telah naik dari peringkat ke 61 menjadi peringkat ke 50 dari 125 negara yang disurvai oleh badan keuangan duma.[10] Hal ini berarti kemajuan dan pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia relatif sudah baik dan diharapkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi dan industri ini akan terns naik, sehingga pembangunan PLTN akan

(4)

dapat terlaksana sesuai dengan jadwal. Pembangunan PL TN diharapkan juga akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan industri secara "multiplier effect". Pertumbuh ekonomi dan industri pada tahun 2005-2009 diperkirakan seperti data yang terdapat pada tabel I.

Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi dan industri yang diharapkan akan terns naik

SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176 seperti tampak pada Tabel 1 tersebut akan berpengaruh pada partisipasi lokal dalam pembangunan PL TN.[2,3] Mengenai hal ini,

Kepala Pusat Disiminasi Energi Nuklir BA TAN Jakarta memperkirakan peran partisipasi lokal dalam pembangunan PL TN nanti bisa mencapai 29 %, suatu angka yang memberikan rasa

optimisYI]

Tabell. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Tahun 2005-2009.[2]

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sektor Industri Makanan, minuman Tekstil, barang kulit Industri kayu dan hasil hutan lainnya

Kertas dan barang cetakan Pupuk, kimia, dan barang dari karet Semen dan barang galian bukan logam

Logam dasar, besi dan baja Alat angkut, mesin dan peralatannya

Barang lainnya

Total rata-rata pertumbuhan ekonomi dan

Pertumbuhan Th. 2003 ( % ). 2,14 3,72 1,89 7,87 10,41 6,35 -1,63 4,27 7,92 3,3 Proyeksi ( % ) Pertumbuhan Thn 2005-2009 6,8 6,2 8,5 9,5 11,3 9,4 6,1 11,3 9,8 8,3

Kemajuan Dalam Bidang Regulasi:

Pemerintah dalam hal ini BAPETEN telah bernsaha membuat dan mengajukan peraturan perundangan yang berkaitan dengan PL TN kepada Presiden. Sebagai contoh BAPETEN telah mengajukan peraturan perizinan mengenai pendirian reaktor nuklir kepada Presiden dan hal ini telah disetujui dan ditandatangani oleh Presiden. Persetujuan tersebut tertuang dalam Keppres No. 49/2006.

Mengingat bahwa hal-hal yang menyangkut infrastruktur seperti tersebut di atas akan berpengaruh pada pembangunan PL TN, maka usaha yang harns dilakukan adalah menjaga kemajuan yang telah dicapai jangan sampai menurun. Sebagai usaha pemecahan masalah untuk menjaga kemajuan yang telah dicapai adalah dengan menjaga

kestabilan politik dan ekonomi seperti yang

sudah dicapai saat ini.[12]

PEMBAHASAN

Berdasarkan uraian pada Bab IV tentang pemecahan masalah yang berkaitan dengan infrastruktur, maka pembahasan terhadap

pemecahan masalah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pembahasan terhadap Kemajuan IImu Pengetahuan dan Teknologi:

Kemajuan yang sudah dicapai dalam bidang iptek seperti yang sudah diuraikan di muka, adalah suatu kenyataan yang membuktikan bahwa Indonesia berhasil menerapkan iptek yang dimaksud.

Pembahasan terhadap Kemajuan Dalam

Bidang Pendidikan:

Kemajuan yang sudah dicapai dalam bidang pendidikan, menengarai bahwa Indonesia bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam suatu pembangunan PLTN. Hal ini sudah barang tentu sangat menguntungkan bagi keberhasilan

pembangunan dan pengoperasian PLTN pada

masa mendatang.

Pembahasan terhadap Industri Pendukung PLTN:

Kemajuan industri pendukung PL TN seperti diuraikan di muka, secara nyata memang berpengaruh terhadap pembangunan PLTN.

(5)

Kebutuhan baja pada pembangunan PL TN sangat banyak dan hal ini akan menaikkan partisipasi lokal dalam pembangunan PLTN. Keberhasilan membangun dan mengoperasikan industri pembangkit daya listrik berdaya besar, memberikan pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman berharga ini sangat diperlukan dalam pembangunan PLTN.

Pembahasan terhadap Kemajuan dan

Pertumbuhan Ekonomi dan Industri: Kemajuan dan pertumbuhan dalam bidang ekonomi dan industri memang sangat diperlukan untuk mewujudkan proyek-proyek besar seperti halnya pembangunan PL TN. Pembangunan PL TN adalah proyek besar karena menyangkut multidisiplin dan multidimensi yang memerlukan perhatian yang seksama, agar PLTN benar-benar dapat dioperasikan pada tahun 2016. Perkiraan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan industri pada tahun 2003 sebesar 3,3 %menjadi 8,3 %

untuk tahun 2005-2009 dan partisipasi lokal yang diperkirakan bisa mencapai 29 %, menunjukkan bahwa pengaruh infrastruktur sangat memungkinkan pembangunan PL TN segera dilaksanakan.

Pembahasan terhadap Kemajuan Dalam

Bidang Regulasi:

Kemajuan dalam bidang regulasi sangat diperlukan demi kelancaran rencana pembangunan PLTN. Dengan adanya kepastian regulasi yang diperlukan, akan semakin menambah kemantapan pembangunan PL TN itu sendiri. Sebagai negara yang barn pertama kali akan memiliki PL TN, maka masalah regulasi perlu diperhatikan dan disiapkan dengan baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap pemecahan masalah yang ada, dapat disimpulkan bahwa :

a. Pengaruh infrastrnktur terhadap pembangunan PL TN di Indonesia memang suatu kenyataan yang harns dihadapi. b. Keadaan infrastruktur yang ada pada saat

ini, dapat mendukung pembangunan PL TN.

SARAN

a. Pemasyarakatan PL TN harns terns digalakkan agar public acceptance menjadi lebih baik lagi.

b. Kurikulum dan silabus yang berkaitan dengan teknologi nuklir perlu ditata ulang agar sesuai dengan kebutuhan PL TN. DAFTAR PUSTAKA

1. SONG SUK CHAE, 1995, "End Of Mission Report", Support For The The First Nuclear Power Plant (INS/4/028-08), lAEA, Viena. 2. PRIYANTO M. dan JOYOSUKARTO, 2004,

"Analisis Kondisi Industri Nasional Paska Krisis Multi Dimensi 1997 Terkait Dengan Perencanaan Program Partisipasi Nasional Pembangunan PLTN", Jumal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 6, Nomor 3 & 4 September-Desember 2004, PPEN-BATAN, Jakarta, 2004, pp.2-3.

3. SRIYANA , 2004, "Dampak Eksistensi PLTN Desalinasi Terhadap Sektor Ekonomi Di Madura Pada Tahapan Operasi", Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 6, Nomor : 3 & 4, September-Desember 2004, PPEN-BATAN, Jakarta, 2004, pp. 17-23.

4. TECDOC 525 1998, " Guide Book On Training To Establish And Maintain The Qualification And Competence Of Nuclear Power Plant Oprations Personnel", IAEA, Vienna, 1998, pp. 11-21, 146-151

5. SAFETY STANDARDS SERIES No. NS-G-2.8, 2002, "Recruitment, Qualification And Training of Personnel for Nuclear Power Plants, Safety Guide" , IAEA, Vienna, 2002, pp. 10-12.

6. TECHNICAL REPORTS SERIES No, 306, 1989, "Guide Book On The Education And Training Of Technicians For Nuclear Power", lAEA, Vienna, 1989, pp.2-19.

7. ARIONO ABDULKADIR , 2002, "Perkembangan PLTN Saat Ini Dan Kesempatan Bagi Indonesia", Majalah Energi Edisi No. 17, Yogyakarta.

8. SOEDYARTOMO SOENTONO" 2005, "Bahan Pidato Di Depan Civitas Akademika STTN", Yogyakarta.

9. ADI WARDOJO, 2006, "Rencana Pembangunan PLTN Di Semenanjung Muria", Deputi PTEN-BATAN, Jakarta.

(6)

10. TASWANDA TARYO :"Semakin Dekat Ke Gunung Muria", PDIN-Koran Tempo, Edisi 9 Agustus 2006, Jakarta, 2006.

11. KOMP AS, harian, 2006, "Peringkat Indonesia Naik", Edisi Jum'at 23 September 2006, Jakarta.

12. KOMPAS, harian, 2006, "Presiden dan Teknologi Rusia", Edisi Rabu 29 November 2006, Jakarta.

13. WISNU ARYA WARDHANA, 2006, "Penyiapan SDM untuk Persiapan, Pembangunan dan Pengopersian PLTN Di Indonesia", Makalah Hasil Penelitian Untuk Orasi Ilmiah Widyaiswara Utama, Pusdiklat-BATAN, Jakarta, 2006, pp. 1-32.

SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN 386 Wisnu Arya Wardhana dkk Daftar Isi

Referensi

Dokumen terkait

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks yang cukup tinggi pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 4,74 persen, disusul Kelompok Sandang sebesar 2,81 persen, Kelompok

Kapuas Hulu Dinas Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Kapuas

Dari tiga metode yang digunakan yaitu jala serangga, cylindrical gauze, dan umpan kupu-kupu lebih banyak tertangkap dengan menggunakan metode koleksi langsung yaitu

proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas, membuka pelajaran, cara memberikan materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat

Setelah melihat hasil temuan diatas, didapatkan bahwa teori modal sosial yang dipakai pada penelitian ini yaitu tentang kekentalan jaringan, Hal tersebut terbukti

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan aktivitas siswa pada materi penyebab benda bergerak melalui pembelajaran langsung

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses dan kreativitas non-aptitude terhadap hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan