• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh. Universitas Bung Hatta Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh. Universitas Bung Hatta Abstract"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK, TENUR

PARTNER AUDIT, AUDITOR SPESIALISASIASI INDUSTRI

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Oleh

Maya Sari1, Herawati, SE, M.Si Ak2 Popi Fauziati SE, M.Si, Ak2 1

Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi 2

Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

E-mail : [email protected]

Abstract

The success of a company in creating of their strategies, of course it is not escaping from the auditing quality outcome in the form auditing opinion. The auditing quality can be influenced by tenure of public office, tenure of auditing partner and specialization industrial auditor. Related to the problem mentioned above aims to investigate the empirical evidence the influence of tenure of public accounting, tenure of auditing partner and specialization industrial auditor toward the auditing quality. This research used sample is some companies fall into manufacture group listed on Indonesian Stock Exchange.

Taking sample of this research was done by using purposive sampling. The used data was secondary data. In this research used two categories of variables first, independent which consisted of tenure of public office, tenure of auditing partner and specialization industrial auditor, second, auditing quality.

The examination of hypothesis was done by using quantitative analysis of logistic binary regression. The result of hypothesis test result showed that tenure of public office, tenure of auditing partner and specialization industrial auditor did not have significant influence toward the auditing quality to the manufacture company listed on Indonesian Stock Exchange.

Key words: Tenure of Public Office, Tenure of Auditing Partner, Specialization Industrial Auditor

1. Latar Belakang Masalah

Terjadinya resesi ekonomi pada beberapa waktu yang lalu, tentu menjadi sebuah tantangan bagi setiap perusahaan, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh krisis adalah terjadinya berbagai masalah

keuangan didalam perusahaan. Menurut Arifin (2012) masalah keuangan yang sering muncul pada sector rill yang eksis di Indonesia berhubungan dengan masalah pendanaan, hingga gejolak financial yang memicu memburuknya kondisi keuangan

(2)

perusahaan, bahkan menjurus kearah kebangkrutan. Kondisi tersebut terjadi karena adanya kesalahan didalam pengambilan kebijakan financial, kesalahan tersebut terjadi karena kualitas audit yang diselenggarakan perusahaan tidak begitu baik. Proses audit dilakukan atas dasar sebuah kepentingan tentu membuat laporan audit memiliki kualitas yang rendah.

Menurut Puspitarini (2013) buruknya kualitas audit yang dimiliki oleh beberapa perusahaan di Indonesia membuat aktivitas kecurangan didalam lingkungan manajemen perusahaan semakin tinggi. Kecurangan tersebut muncul karena adanya kepentingan yang mendahului aktivitas audit didalam sebuah organisasi, akibatnya asimetris informasi dan biaya keagenan menjadi meningkat, kondisi ini tentu memberikan kesempatan bagi manajemen dan pihak internal lainnya untuk melakukan aktivitas manajemen laba. Fenomena ini tentu menunjukan bahwa kuallitas audit yang dimiliki perusahaan sangat lemah.

Elbert dan Gagne (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemampuan dari seorang auditor untuk mendeteksi segala bentuk kecurangan didalam sebuah perusahaan. Kualitas audit dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel, yang dapat meningkatkan atau

menurunkan kualitas audit yang terbentuk. Menurut Noviati (2012) kualitas audit dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel utama yaitu terdiri dari tenur kantor akuntan publik, tenur partner audit hingga auditor spesialisasi industri yang dimiliki sebuah perusahaan.

1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan kepada latar belakang masalah maka peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan dibuktikan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah tenur kantor akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit ? 2. Apakah tenur partner audit

berpengaruh terhadap kualitas audit ? 3. Apakah auditor spesialisasiasi industri berpengaruh terhadap kualitas audit ? 1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada perumusan masalah maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah membuktikan secara empiris:

1. Pengaruh tenur kantor akuntan publik terhadap kualitas audit.

2. Pengaruh tenur partner audit terhadap kualitas audit.

(3)

3  3. Pengaruh auditor spesialisasiasi

industri terhadap kualitas audit.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Audit

Menurut Arens (2010) kualitas audit adalah kemampuan dari seorang auditor atau pun team auditor untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Kualitas laporan audit akan teruji kita hasil laporan dapat bermanfaat bagi pembentukan kebijakan keuangan dilakukan dalam sebuah perusahaan Laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus memenuhi kriteria

validity dan reliability. 2.2 Tenur

Didalam mempelajari analisa laporan keuangan tentu kita pernah mengenal istilah tenur. Menurut Wijaya (2008) tenur merupakan periode atau lamanya pengabdian untuk melaksanakan sebuah kegiatan. Jadi dari istilah tersebut dapat disimpulkan bahwatenur merupakan konsistensi seorang individu untuk terus bekerja melaksanakan sebuah pekerjaan yang untuk beberapa waktu lamanya.tenur tentu akan mempengaruhi pengetahuan dan referensi yang dimiliki individu terhadap berbagai hal yang dipelajarinya.

.

2.2.1 Tenur Kantor Akuntan Publik Menurut Arens et al (2010) tenur kantor akuntan publik menunjukan lamanya waktu dari sebuah kantor akuntan publik untuk terus melakukan kegiatan audit. Waktu atau lamanya melaksanakan pekerjaan dihitung dalam ukuran tahun, bulan dan hari. Semakin lama sebuah kantor akuntan publik untuk bertahan melaksanakan proses audit perusahaan klien menunjukan kantor akuntan publik tersebut memiliki kinerja yang baik dan sesuai dengan prosedur audit yang berlaku. 2.2.2 Tenur Partner Audit

Menurut Arens et al (2010) tenur

partner audit menunjukan lamanya waktu dari team akuntan publik untuk mempertahankan rekan yang di ikutsertakan didalam proses audit. Semakin lama proses tenur partner audit tentu akan menciptakan kerja sama team yang solid dan kuat, karena seiring berjalannya waktu tentu kerja sama team semakin kuat dan tentunya dapat mendorong meningkatnya kualitas laporan audit yang dipublikasikan kepada perusahaan.

Menurut Sadely (2007) tenur

partner audit adalah sebuah siklus yang menunjukan lamanya waktu dari sebuah

team akuntan untuk mempertahankan hubungan kemitraan. Semakin lama waktu

(4)

terbentuknya team atau hubungan kerekanan dalam melakukan proses audit tentu akan mendorong kerja sama team yang kuat, kondisi ini tentu akan menciptakan kualitas hasil audit yang semakin baik. Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa tenur partner kantor akuntan publik menunjukan kemampuan dari team akuntan publik untuk terus dipertahankan dalam waktu yang relatif lebih lama.

2.2.3 Auditor Spesialisasiasi Industri Setiap industri tentu memiliki isu akuntansi yang dengan industri lain, sehingga masing-masing perusahaan juga memiliki kebutuhan audit yang berbeda. Adanya auditor spesialisasiasi industri yang berbeda tentu membuat perusahaan membutuhkan tenaga auditor dengan spesifikasi tertentu. Spefisikasi industri dilakukan oleh auditor dengan cara meningkatkan keahlian pada bidang industri tertentu (Craswell et al., 1995).

Menurut Zhou dan Elder (2001) mendefinisikan KAP sebagai spesialisasiasi industri jika mengaudit 10% perusahaan dari total perusahaan yang ada didalam suatu kelompok industri.

Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa pada saat ini kebutuhan akan tenaga auditor tidak hanya sebatas pada pengetahuan audit akan tetapi

lebih dari itu. Seorang auditor pada saat ini harus mampu memahami dan menelaah kemampuan audit industri, sehingga mereka memiliki spesialisasiasi industri. Selain itu seorang auditor dinyatakan memiliki spesialisasiasi industri bila mampu mengaudit 10% - 15% dari total perusahaan yang ada dalam sebuah kelompok industri.

2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Pengaruh Tenur KAP Terhadap

Kualitas Audit

Menurut Novianti (2012) tenur kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sinaga (2012) tenur berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, semakin tinggi tenur akan meningkatkan kualitas audit. Keadaan tersebut terjadi karena semakin lama seorang auditor bekerja didalam sebuah perusahaan yang semua, tentu informasi audit yang dibutuhkan semakin lengkap dan tentunya mendorong meningkatnya kualitas audit. Berdasarkan kepada uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka dibuat sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H1 Tenur kantor akuntan publik

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

(5)

2.3.2 Pengaruh Tenur Partner Audit

Terhadap Kualitas Audit

Menurut Novianti et all (2012) hasil penelitiannya menunjukan bahwa tenur partner audit berpengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas audit. Sinaga (2012) berhasil menemukan bahwa tenur partner audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pada penelitian tersebut menunjukan adanya arah koefisien regresi bertanda positif, temuan tersebut menunjukan bahwa semakin lama partner

audit bekerja sama dengan auditor utama, tentu mendorong kerja sama team yang lebih baik dan memungkinkan peningkatan nilai kualitas audit yang dihasilkan. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H2 Tenur partner audit berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit 2.3.3 Pengaruh Auditor Spesialisasi

Industri Terhadap Kualitas Audit

Menurut Novianti et all (2011) menemukan bahwa auditor spesialisasi industri berpengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas audit. Pada tahapan pengujian statistik teridentifikasi bahwa semakin tinggi tingkat spesialisasiasi industri yang dimiliki oleh auditor akan menciptakan opini audit yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan

yang diharapkan perusahaan. Selain itu auditor yang memiliki spesialisasiasi industri adalah mereka yang melakukan audit lebih kurang 15% perusahaan yang berada dalam sebuah kelompok industri.

Balsam (2003) mengungkapkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang terspesialisasiasi akan menurunkan kecurangan didalam perusahaan, keadaan tersebut menunjukan bahwa kualitas audit didalam perusahaan semakin membaik. Oleh sebab itu peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H3 Auditor spesialisasiasi industri

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

3. METODE ANALISIS 3.1 Populasi dan Sampel

Untuk melakukan tahapan pengolahan data tentu terlebih dahulu dilakukan pengumpulan populasi dan sampel. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang

listed di Bursa Efek Indonesia.

Didalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa perusahaan yang berada didalam kelompok manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan survey total perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia berjumlah 148

(6)

perusahaan, dan tentunya jumlah tersebut terlalu besar, sehingga dibutuhkan sebuah metode pengambilan sampel.

Peneliti memilih menggunakan metode purposive sampling, didalam metode tersebut sampel dipilih berdasarkan sebuah kriteria yang ditentukan sendiri oleh peneliti. Kriteria yang digunakan meliputi:

1. Perusahaan manufaktur yang listed

di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2011

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap antara periode tahun 2008 – 2011.

3. Perusahaan yang mampu

menghasilkan laba positif selama periode observasi data

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki struktur kepemilikan asing

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah diolah dan dipublikasikan oleh sebuah instansi atau organisasi kepada

stakeholders melalui media umum atau resmi. Data sekunder yang digunakan didalam penelitian ini dalam bentuk informasi dan penjelasan yang terdapat didalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Data yang digunakan

diperoleh melalui annual report yang dipublikasikan melalui web-side www.idx.co.id dari tahun 2008 – 2011 yang lalu.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini peneliti melakukan pembagian jenis variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Dependen Kualitas Audit

Arens (2010) menyatakan kualitas audit adalah kemampuan dari seorang auditor atau pun team auditor untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Kualitas laporan audit akan teruji ketika hasil laporan dapat bermanfaat bagi pembentukan kebijakan keuangan didalam sebuah perusahaan. Untuk mengukur kualitas audit maka digunakan ukuran dummy yang diadopsi dari Novianti et al (2012) yaitu sebagai berikut:

a. Unqualified Opinion 0 b. Selain kategori Unqualified

Opinion 1

3.3.2 Variabel Independen

Secara umum variabel independen yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(7)

1. Tenur Kantor Akuntan Publik

Menurut Myers et al (2003) mendefinisikan tenur kantor akuntan publik adalah lama tahun secara berturut-turut sebuah kantor akuntan publik melaksanakan audit atas laporan keuangan perusahaan klien. Untuk mengukur tenur kantor akuntan publik dengan cara menelusuri kantor akuntan publik yang menerbitkan laporan auditor dan menghitung berapa tahun berturut-turut nama sebuah kantor akuntan publik tercantum pada laporan auditor.

2. Tenur Partner Audit

Menurut Chen et all (2008) tenur

partner audit didefinisikan sebagai lamanya tahun secara berturut-turut seorang partner audit bertanggung jawab atas pelaksanaan audit pada satu klien. Untuk mengukur tenur partner akuntan publik digunakan periode waktu pelaksanaan audit dengan menelusuri nama

partner yang tercantum pada laporan auditor dan menghitung berapa tahun berturut-turut seorang partner

menandatangani laporan auditor.

3. Auditor Spesialisasiasi Industri Menurut Craswell (1995) dalam Novianti et al (2012) mendefinisikan auditor spesialisasiasi industri semakin auditor yang memiliki spesialisasiasi

didalam kegiatan perusahaan, seperti auditor yang ahli dibidang manufaktur, perdagangan, perbankan dan sebagainya. Untuk mengukur auditor spesialisasiasi maka digunakan bantuan variabel dummy . Secara umum kategori yang digunakan meliputi:

a. Perusahaan yang menggunakan auditor spesialisasiasi industri 1

b. Perusahaan yang tidak menggunakan spesialisasiasi industri 0

Pada model pengukuran auditor spesialisasiasi industri, sebuah perusahaan dinyatakan menggunakan audtor spesialisasiasi industri jika auditor tersebut mengaudit lebih kurang 10% perusahaan yang menjadi anggota sebuah industri (Zhou dan Elder, 2001)

3.4 Metode Analisis Data

Untuk melakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test, sedangkan tahapan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model regresi binary logistic dan uji t-statistik (wald test)

(8)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Regresi Binary logistic

Sesuai dengan metode analisis data yang terlihat pada sub bab sebelumnya diketahui bahwa alat analisis yang dilakukan untuk melakukan pengujian statistik adalah regresi binary logistic. Untuk melakukan analisis tersebut maka dilaksanakan tahapan seperti terlihat pada sub bab dibawah in:

4.1.1 Analisis -2 Log Likelihood (Uji Pra Syarat)

Salah satu syarat yang harus terpenuhi sebelum dilakukan pembentukan model regresi binary logistic adalah terjadi penurunan antara nilai koefisien -2 log Likelihood pada model Block 0 dengan nilai koefisien -2 Log Likelihood yang terdapat tabel Block 1. Berdasarkan tahapan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Pengujian -2 Log Likelihood Model Coefficients Selisih Ket Blog 0 58,661

5,631 Memenuhi Syarat Blog 1 53,030

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa pada model blog 0 nilai koefisien -2 log Likelihood adalah 58,661 pada model blog

1 terjadi penurunan nilai koefisien -2 log Likelihood sebesar 5,631 atau menurun

menjadi 53,030 sehingga dapat disimpulkan terjadi penurunan term error

yang dimiliki masing masing variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam model persamaan regresi, hasil tersebut mendorong tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

4.1.2 Pengujian Hosmer and Lemeshow Setelah variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam model persamaan regresi binary logistic dinyatakan memenuhi syarat, maka tahapan pengujian data dilanjutkan kedalam analisis Hosmer and Lemeshow, Berdasarkan tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Hosmer and Lemeshow Test (Model of Fit)

Pada tabel hasil pengujian menunjukan bahwa nilai chi-square hitung yang dihasilkan adalah 1,189 dengan signifikan sebesar 0,977 pada tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa sig > alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tenur KAP, tenur partner auditor dan auditor spesialisasi industri benar benar tepat

Hosmer and Lemeshow Test

1.189 6 .977

Step 1

(9)

9  untuk terus dibentuk kedalam persamaan

regresi binary logistic dan mempengaruhi kualitas audit. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat terus dilaksanakan.

4.1.3 Pembentukan Model Regresi Logistic

Setelah seluruh pra syarat penguijan terpenuhi maka pembentukan model persamaan regresi binary logistic

dapat dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Wald Test Variabel Penelitian Koefisien Regresi Logistic sig (Constanta) 18,976 Tenur KAP 0,059 0,908

Tenur Partner Audit 1,432 0,203 Auditor Spesialisasiasi -17,976 0,997 Negelkerke R-square 0,105

Pada hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien Negelkerke R-square yang dihasilkan adalah sebesar 0,105. Nilai tersebut menunjukan bahwa jika dilakukan pengujian secara bersama sama variabel tenur KAP, tenur partner audit dan auditor spesialisasiasi industri mampu memberikan variasi kontribusi untuk mempengaruhi kualitas audit yaitu sebesar 10,50% sedangka sisanya sebesar 89,50%

lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini.

Sesuai dengan tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan dapat dibuat persamaan regresi Logistic yang menunjukan arah masing masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen seperti terlihat pada persamaan dibawah ini:

Y = 18,976 + 0,059x1 + 1,432x2 – 17,976x3 + £

Sesuai dengan persamaan model regresi Logistic yang terbentuk dapat dibuat analisis dan pembahasan yang menjelaskan jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

4.2.1 Pengaruh Tenur KAP Terhadap Kualitas Audit

Sesuai dengan hasil pembentukan model regresi Logistic diketahui tenur KAP memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,059. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai sig dari

walt test sebesar 0,908. Tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,908 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H1

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tenur KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan

(10)

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa tenur KAP bukanlah variabel yang mempengaruhi kualitas audit, keadaan tersebut terjadi karena lamanya waktu kontrak audit tidak menggambarkan kompetensi dari auditor, selain itu peningkatan kualitas audit lebih dipengaruhi oleh pengalaman, reputasi dan keterbukaan atau transparansi informasi yang diberikan perusahaan kepada team auditor yang bekerja didalam perusahaan. 4.2.2 Pengaruh Tenur Partner Audit

Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh tenur partner audit terhadap kualitas audit, setelah dilakukan pengujian t-statistik diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 1,432, pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,203. Pada tahapan pengujian data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,203 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa tenur partner audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

auditor yang digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Pada tahapan pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa tenur partner

audit bukanlah variabel yang mempengaruhi kualitas audit. Keadaan tersebut terjadi karena lamanya waktu partner audit memperoleh kontrak dari perusahaan yang menjadi klien, bukanlah faktor yang menentukan kesuksesan mereka untuk melaksanakan kegiatan audit, kualitas audit akan meningkat ketika partner audit bekerja sesuai dengan prosedur dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam bidang audit. Selain itu kualitas audit tentu juga dipengaruhi oleh pengalaman, dan adanya transpransi informasi dan dukungan internal perusahan kepada auditor dan partner audit didalam sebuah perusahaan.

4.2.3 Pengaruh Auditor Spesialisasiasi Industri Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh karakteristik industri terhadap kualitas auditor diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 17,946 dengasn nilai signifikan sebesar 0,997. Pada tahapan pengujian t-statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan

(11)

11  sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut

menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,997 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H3 ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa auditor spesialisasiasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa auditor spesialisasiasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Temuan tersebut menunjukan bahwa kualitas audit didalam sebuah perusahaan tidak dipengaruhi oleh auditor spesialisasiasi yang digunakan. Keterbukaan manajemen untuk memberikan informasi kepada auditor, independensi yang diberikan lebih mempengaruhi kualitas audit. Keterbukaan tentu akan membuat data dan informasi yang dibutuhkan auditor menjadi lebih mudah diperoleh, melalui independensi tentu auditor dengan spesialisasiasi industri akan lebih mudah melakukan audit, sehingga kualitas audit melalui opini audit menjadi lebih baik.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa kesimpulan

penting yang merupakan inti dari jawaban atas sejumlah masalah yang diajukan didalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan tenur KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan tenur partner audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga

ditemukan auditor spesialisasiasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi:

1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambah perusahaan yang dijadikan sampel yaitu dengan cara mengganti metode pengambilan sampel yang digunakan, saran

(12)

tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.

2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperluas wilayah penelitian saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh.

3. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menambahkan minimal satu variabel yang juga mempengaruhi kualitas audit, seperti ukuran KAP, kompetensi auditor dan berbagai variabel lainnya, saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Kusuma. 2012. Fungsi dan Peran

Kualitas Laporan Audit Bagi

Perusahaan. Salemba Empat,

Jakarta.

Arens, Elder, Beasley. 2010. Auditing dan Jasa Asuransi. Erlangga, Edisi Indonesia, Jakarta

Balsam, Steven, Kharisnan & Yang. 2003. Auditor Industry Specialization and

Earning Quality. Diadopsi dari:

http://www. Papers.ssrn.com.

Chen, C., Lin, C., & Lin, Y. (2008). Audit partner tenure, audit firm tenure, and discretionary accruals: Does long auditor tenure impair earnings quality? Contemporary Accounting Research, 25, (2), 415-445.

Craswell A.T. Francis. J.R dan Taylor S.L. 1995. Auditor Band Name Reputation and Industry Specialization. Journal of Accounting and Economics, 20, 297-322.

Elbert and Gagne. 2007. Auditing. Erlangga, Jakarta..

Myers, J.N., L.A. Myers, dan T.C. Omer. 2003. Exploring the Term of the Audit-Client Relationship and the Quality of Earnings: A Case for

Mandatory Auditor Rotation. The

Accounting Review 78 (3): 779–

799.

Novianti Nulita, Sutrisno dan Gugus Irianto. 2011. Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Partner Audit, Auditor Spesialisasiasi Industri dan Kualitas Audit. Seminar Nasional Akuntansi XI. Makasar.

Puspitarini Margaret. 2013. Efraim si Doktor Berkulitas Compliance Audit

Report. www.okezone.com.

Publikasi Rabu 4 September 2013 Jam 04.20 WIB.

Rustiarini Ni Wayan. 2012. Karakteristik Komite Audit Eksternal Auditor dan Audit Report Lag. Proceeding Seminar Nasional. Hasil Penelitian STIE.

Sadelly. 2007. Dasar Dasar Akuntansi

Keuangan. Gramedia Pustaka,

(13)

13  Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian

Bisnis. Erlangga, Jakarta..

Sinaga Daud M.T. 2012. Analisis Pengaruh

Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap

Kualitas Audit. Fakultas

Ekonomika dan Bisnis. Universitas Dipenegoro, Semarang.

Wardana. 2011. Pengaruh tenur Kantor

Akuntan Publik dan tenur partner

Audit dan Spesialisasiasi Industri Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 4

Number 2. Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Wijaya Hadi. 2008. Auditing. Erlangga, Jakarta.

Zhou, J & Elder, R. 2001. Audit Quality and Earning Management by Seasoned Equity Offering Firm Asia Pacific Journal of Accounting and

Economic 11 Page 95 – 120.

Diadopsi dari http://www.ejournal.unud.ac.id.

Referensi

Dokumen terkait

Based to the above circumstances, the Study Program of Educational Research and Evaluation, Graduate School of Yogyakarta State University (Universitas Negeri

Dari data hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signi fi kansi dari variabel pengganggu atau residual adalah sebesar 0,095 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,05 atau

Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi yang diutus pada semua umat, di mana beliau juga menjadi Nabi yang berhak mendapatkan syafa’atul uzma (syafa’at paling besar) setelah

Jika Anda menganggap atau mendapa bentuk payudara Anda “aneh” atau dak seper umumnya bentuk payudara wanita lain, Anda bisa mengenakan bra yang tepat. Bra dengan bahan

Hasil pemeriksaan darah rutin dan kimia rumah sakit (sesudah diobati) kecuali jumlah darah dari penderita yang diobati halofantrin trombosit sedikit di bawah normal,

pernah meminum obat tidur untuk membantu tidurnya, 17 responden (85%) tidak pernah menahan kantuk ketika bekerja, makan atau aktifitas lainnya dan 11 responden (55%)

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tujuan dari program hidroponik adalah pengembangan masyarakat dengan melalui beberapa bentuk kegiatan, seperti pelatihan untuk

[r]