• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 3.1.1 Pengukuran Kinerja

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas rencana strategis.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu Januari – Desember 2013.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja.

Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek masukan, keluaran, dan hasil. Hasil pengukuran kinerja tahun 2013 terhadap pencapaian komponen kinerja dituangkan ke dalam formulir pengukuran kinerja berikut ini :

(2)

15 Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2013

No. Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan Jumlah capaian pemeriksaan laboratorium 341.250 Pemeriksaan 239.925 pemeriksaan 70%

Hasil score survey kepuasan pelanggan

Baik (> 8) Sangat Baik (87,21)

100%

Hasil penilaian dalam surveilans tahunan ISO 17025, 9001, 15189 dan self assessment KALK

Lulus Lulus 100%

2 Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal

Persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji

80% (901 peserta)

1.026 peserta 114%

3 Pengembangan jenis

pelayanan laboratorium yang baru

Pencapaian jumlah pemeriksaan

laboratorium yang baru

370 pemeriksaan 261 pemeriksaan 71% 4 Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi

Pelatihan bagi tenaga laboratorium teknis dan non teknis

40 orang 112 orang 280%

Jumlah laboratorium kesehatan dan BLK binaan yang menerima bimbingan teknis dari BBLK Surabaya 30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur 30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur 100% 5 Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel Jumlah pencapaian pendapatan BLU Rp 7.443.190.000 Rp 5.948.470.526 80% Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan 100% 100% 100%

6 Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai Jumlah capaian pengadaan sarana prasarana # Sumber Dana Rupiah Murni : - Alat laboratorium / medik : 10 unit # Sumber Dana Rupiah Murni : - Alat laboratorium / medik : 10 unit 100%

(3)

16

No. Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) # Sumber Dana BLU : - Alat laboratorium / medik : 8 unit - Peralatan kantor / non medik : 4 paket # Sumber Dana BLU : - Alat laboratorium / medik : 12 unit - Peralatan kantor / non medik : 3 paket 150% 75%

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013 : Rp 24.796.399.000

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2013 : Rp 21.487.796.399 (86,66%)

3.1.2 Analisis Pencapaian Kinerja

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi.

Pencapaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. a. Sasaran : Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan

b. Indikator Kinerja :

1) Jumlah capaian pemeriksaan laboratorium

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan R.I. yang berada di Jawa Timur, memberikan pelayanan untuk pemeriksaan sampel klinik dan sampel non klinik.

Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator tersebut adalah: Kegiatan pemeriksaan laboratorium, meliputi pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat.

Sedangkan kegiatan yang bersifat pendukung indikator tersebut adalah :

a) Perjanjian kerjasama (MoU) dengan instansi lain (misal : ASKES)

(4)

17 b) Terlaksananya program pembinaan upaya kesehatan, dukungan sarana dan prasarana kantor, operasional perkantoran.

Kondisi yang dicapai :

Pada indikator ini ditargetkan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2013 sebanyak 341.250 pemeriksaan. Secara keseluruhan, jumlah pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 adalah 239.925 pemeriksaan, atau tercapai 70% dari target.

Berikut ini capaian pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik dibandingkan dengan target pada tahun 2013:

Tabel 3.2 Capaian Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Medik Dibandingkan dengan Target Tahun 2013

No. Pemeriksaan Jumlah % Capaian dari target Target 2013 Capaian 2013 A. Laboratorium 1. Hematologi 34.350 28.975 84% 2. Kimia Klinik 87.248 68.773 79% 3. Mikrobiologi 122.817 70.468 59% 4. Virologi 1.424 5. Bakteriologi Sanitasi 18.035 12.283 68% 6. Imunologi 23.388 16.642 71% 7. Kimia Kesehatan 52.778 39.513 75% 8. Patologi Anatomi 129 49 38%

Jumlah Pemeriks. Lab. 338.745 238.127 70%

B. Penunjang Medik 1. Radiologi Diagnostik 1.354 986 73% 2. ECG 781 551 71% 3. USG 280 144 51% 4. Treadmill 66 48 73% 5. Audiometri 24 69 288%

Jumlah Pemeriks. Penunj. Medik 2.505 1.798 72%

TOTAL 341.250 239.925 70%

(5)

18 Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini

sebesar Rp13.790.309.000 dan terealisasi sebesar Rp11.869.797.750 atau 86% dari anggarannya.

Berikut target dan realisasi pelayanan pemeriksaan laboratorium tahun 2010-2013 :

Gambar 3.1 Target dan Realisasi Pelayanan Laboratorium dan Penunjang Medik di BBLK Surabaya Tahun 2010-2013

Permasalahan/kendala :

Tidak tercapainya target pelayanan yang disebabkan antara lain karena :

- Target terlalu tinggi.

- Persaingan yang ketat antar laboratorium, baik pemerintah maupun swasta karena semakin bertambah dan berkembangnya laboratorium pesaing.

- Marketing berjalan kurang optimal.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Melaksanakan evaluasi penetapan target dengan mempertimbangkan hasil analisis SWOT.

(6)

19 - Mengikutsertakan tenaga untuk diklat sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill, penyegaran dan kaderisasi dalam rangka marketing untuk pencapaian target pelayanan.

- Memaksimalkan kinerja tim marketing dengan sistem manajemen yang lebih komprehensif dan didukung sarana prasarananya serta payung hukum / regulasi dari Kementerian Kesehatan.

2) Hasil score survey kepuasan pelanggan

Pada tahun 2013 BBLK Surabaya telah melakukan penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.

Hasil evaluasi IKM yang dilaksanakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya memperoleh kategori A (sangat baik) dengan score 87,07 pada bulan Juni 2013 dan 87,21 pada bulan Desember 2013 (dari score tertinggi 100). Dengan demikian indikator ini telah tercapai 100% sesuai target

Berikut hasil evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2012-2013 :

Gambar 3.2 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat di BBLK Surabaya Tahun 2012-2013

(7)

20 Untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan, dilaksanakan kegiatan marketing/pemasaran melalui : pembuatan leaflet, brosur, kalender, mug, payung, penawaran general check up ke pelanggan lama dan promo menjelang tahun baru 2014.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp356.950.000 dan terealisasi sebesar Rp350.258.750 atau 98% dari anggarannya.

Permasalahan/kendala :

Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

3) Hasil penilaian dalam surveilans tahunan ISO 17025, 9001, 15189 dan self assessment KALK

Tiap tahun dilaksanakan asesmen ulang terhadap akreditasi ISO yang telah diperoleh, meliputi : ISO 17025:2005, ISO 9001:2008 dan ISO 15189:2007. Sedangkan untuk Akreditasi KALK dilakukan self assessment oleh Tim KALK. Pada indikator sasaran ini telah tercapai 100%.

Kegiatan yang mendukung indikator ini antara lain : a. Akreditasi ISO 17025 : 2005

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Laboratorium Penguji telah terakreditasi ISO/IEC 17025 : 2005

oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN

(untuk Laboratorium Kimia Kesehatan, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi) dan telah berhasil mempertahankan status akreditasi ISO 17025:2005 pada surveilans tahun 2009-2011. Tahun 2012 BBLK Surabaya lulus asesmen ISO/IEC 17025:2005 pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-299-IDN.

(8)

21 b. Akreditasi ISO 9001 : 2008

Tahun 2010 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No. 01100106413 tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun 2011 dan 2012. Tahun 2013 BBLK Surabaya telah diasesmen/dilakukan Audit Pembaharuan pada tanggal 28-29 Nopember 2013 dan dinyatakan lulus.

c. Akreditasi ISO 15189:2007

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April 2013.

d. Akreditasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi

01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September 2011.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan “self assessment ” oleh tim KALK BBLK

Surabaya.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 200.000.000 dan terealisasi sebesar Rp27.500.000 atau 14% dari anggarannya.

Proses asesmen ulang ISO 17025:2005 dan proses akreditasi ISO 15189:2007 telah berlangsung dengan anggaran tahun 2012 kemudian sertifikat keluar 18 April 2013. Berdasarkan ketentuan dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), penilaian selanjutnya dilakukan satu tahun kemudian, oleh karena itu anggaran tidak dapat terealisasi sepenuhnya.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

(9)

22 2. a. Sasaran : Penyelenggaraan Pemantapan Mutu

Eksternal b. Indikator Kinerja :

1) Persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji

PME-Regional Hemoglobin (bahan hemolysat)

Pelaksanaan 2 siklus masing-masing 2 spesimen (spesimen A dan B ) dengan 167 peserta.

Dari 167 peserta, jumlah peserta yang mengirim hasil pada Siklus I sebanyak 152 peserta (91%) dan pada Siklus II sebanyak 148 peserta (87%).

Gambar 3.3 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Hemoglobin Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

(10)

23 Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 166 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya pada Siklus I sebanyak 155 peserta (93%) dan pada Siklus II sebanyak 154 peserta (93%).

PME-Regional Kimia Klinik

Parameter : Albumin, Total Protein, Kolesterol, Trigliserida, Uric Acid, SGOT, SGPT, Glukosa, Kreatinin & Blood Urea Nitrogen.

Pelaksanaan 2 siklus dengan 80 peserta.

Dari 80 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 78 peserta (98%) pada Siklus I dan 77 peserta (96%) pada Siklus II.

Gambar 3.4 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Kimia Klinik Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 75 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 74 peserta (98%) pada Siklus I dan Siklus II.

(11)

24  PME-Regional Urinalisis

Parameter : Berat Jenis, pH, Keton, Protein/Albumin, Glukosa, Bilirubin dan Tes Kehamilan.

Pelaksanaan 2 siklus dengan 63 peserta.

Dari 63 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 59 peserta (94%) pada Siklus I dan 58 peserta (92%) pada Siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut :

Gambar 3.5 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Urinalisis Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 60 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 57 peserta (95%) pada Siklus I dan Siklus II.

PNPME-Mikrobiologi Klinik untuk pemeriksaan BTA Pelaksanaan 2 siklus dengan 103 peserta.

Dari 103 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 95 peserta (92%) pada

(12)

25 siklus I dan 93 peserta (90%) pada siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut :

Gambar 3.6 Jumlah Laboratorium Peserta PME Pemeriksaan BTA Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 103 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 102 peserta (99%) pada siklus I dan siklus II.

PME Telur Cacing

Pelaksanaan 2 siklus dengan 100 peserta (42 RSU, 10 Labkesda dan 48 Puskesmas).

Dari 100 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 89 peserta (89%) pada Siklus I dan Siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut:

(13)

26 Gambar 3.7 Jumlah Laboratorium Peserta PME Telur Cacing Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 80 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 78 peserta (98%).

PME-Regional HIV

Pelaksanaan 2 siklus dengan 50 peserta.

Dari 50 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 44 peserta (88%) pada Siklus I. Sedangkan Siklus II masih dalam proses pelaksanaan.

Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 50 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 46 peserta (92%)

(14)

27 Gambar 3.8 Jumlah Laboratorium Peserta Regional HIV Berdasarkan

Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013

Pada indikator ini ditargetkan persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji yaitu sebesar 80% (901 peserta dari total 1.126 peserta) dan secara keseluruhan terealisasi 1.026 peserta atau 114% dari target.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 800.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 650.164.921 atau 81% dari anggarannya.

Permasalahan/kendala :

- Selama ini BBLK Surabaya masih menggunakan pedoman penyelenggaraan PME dari Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS-PATKLIN) karena belum ada pedoman pelaksanaan PME yang terbaru dari Kementerian Kesehatan R.I untuk Patologi Klinik dan Mikrobiologi.

- Banyak laboratorium baru yang ingin mengikuti Program PME namun karena keterbatasan dana, BBLK Surabaya tidak dapat

(15)

28 melaksanakan PME untuk semua laboratorium di wilayah kerjanya.

- Sebagai penyelenggara program nasional PME, BBLK Surabaya belum terstandarisasi ISO 17043.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Mengusulkan kepada Ditjen Bina Upaya Kesehatan untuk membuat pedoman pelaksanaaan PME Mikrobiologi dan Patologi Klinik yang terbaru sesuai standar dari Kementerian Kesehatan RI.

- Peningkatan dana untuk pelaksanaan PME.

- Perlu perencanaan dan dukungan sumber daya untuk mengikuti akreditasi ISO 17043.

3. a. Sasaran : Pengembanganjenis pelayanan laboratorium yang baru

b. Indikator Kinerja : Pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru

Dalam upaya peningkatan pelayanan, BBLK Surabaya terus melakukan pengembangan jenis pelayanan laboratorium yang baru, antara lain : pemeriksaan Ultrasonography (USG), Treadmill dan Audiometri.

Pada indikator ini ditargetkan pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru tahun 2013 sebanyak 370 pemeriksaan dan terealisasi sebesar 261 pemeriksaan atau sebesar 71% dari targetnya. Sedangkan pada tahun 2012 target jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru sebanyak 480 pemeriksaan dan terealisasi sebesar 52 pemeriksaan atau 11% dari targetnya.

Dibandingkan tahun 2012, jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru mengalami peningkatan sebesar 402%.

(16)

29 Tabel 3.3 Perbandingan Jumlah Pemeriksaan Baru di BBLK Surabaya

Tahun 2013 dan 2012

No. Jenis Pemeriksaan

Jumlah % Kenaikan / Penurunan Tahun 2012 Tahun 2013 1. USG 31 144 365% 2. Treadmill 3 48 1500% 3. Audiometri 18 69 283% TOTAL 52 261 402%

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 130.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 123.462.650 atau 95% dari anggarannya.

Permasalahan/kendala :

Masyarakat belum banyak yang mengetahui tentang adanya pemeriksaan USG, Treadmill dan Audiometri di BBLK Surabaya.

Usulan Pemecahan Masalah :

Mensosialisasikan dan memasarkan kepada masyarakat agar lebih mengetahui adanya pemeriksaan USG, Treadmill dan Audiometri di BBLK Surabaya untuk meningkatkan pelayanan.

4. Sasaran : Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi

Indikator Kinerja :

1) Pelatihan bagi tenaga laboratorium teknis dan non teknis

Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan internal BBLK Surabaya, karyawan telah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang teknis maupun non teknis sesuai kebutuhan guna lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Yang dimaksud pelatihan disini adalah semua kegiatan yang meliputi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, maupun kerjasama tim dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai maupun organisasi.

(17)

30 Pada indikator ini ditargetkan pelatihan bagi tenaga laboratorium dan non teknis tahun 2013 sejumlah 40 orang.

Pada tahun 2013, jumlah karyawan teknis dan non teknis yang mengikuti Pelatihan, Seminar, Lokakarya, Simposium dan Workshop teknis maupun non teknis sebanyak 112 orang atau tercapai sebesar 280% dari target.

Adapun kegiatan yang mendukung indikator tersebut yaitu kegiatan peningkatan mutu SDM dan perjalanan dinas sebagai berikut :

 Sebanyak 63 tenaga teknis mengikuti Pelatihan, Seminar, Lokakarya, Workshop dan Capacity Building di dalam negeri  Sebanyak 49 tenaga non teknis mengikuti Pelatihan, Bimbingan

Teknik, Seminar, Lokakarya, Workshop dan Capacity Building di Dalam Negeri

Dibandingkan tahun 2012, target pelatihan bagi karyawan teknis dan non teknis tahun 2012 sebesar 30 persen dari jumlah karyawan atau sejumlah 34 orang dan terealisasi sebanyak 33 orang atau tercapai sebesar 97% dari target.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 388.600.000 dan terealisasi sebesar Rp 120.427.875 atau 31% dari anggarannya. Realisasi anggaran tersebut menyesuaikan dengan pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.

Pelaksanaan Diklat PIM Tk. IV telah terealisasi namun dibiayai oleh pemerintah pusat.

Sedangkan peran BBLK Surabaya dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan eksternal BBLK Surabaya antara lain sebagai tempat praktek kerja lapangan, magang, orientasi dan penelitian untuk mahasiswa kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan, dengan rincian :

a. Praktek Kerja Lapangan/PKL : 505 orang

b. Magang : 42 orang

c. Orientasi : 16 orang

d. Kunjungan : 94 orang

(18)

31

2) Jumlah laboratorium kesehatan dan BLK binaan yang menerima bimbingan teknis dari BBLK Surabaya

Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator tersebut yaitu : a. Bimbingan Teknis Dalam Provinsi

b. Bimbingan Teknis Luar Provinsi c. Pengambilan sampel di lapangan

Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya terhadap laboratorium pemerintah atau swasta se-Jawa Timur dan Balai Laboratorium Kesehatan di 6 provinsi binaan. Dengan adanya Bimbingan Teknis, terjalin kerjasama lintas sektoral, peningkatan mutu sumber daya manusia dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi.

Pada indikator ini ditargetkan bimbingan teknis terhadap 30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium

Kesehatan di luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya.

Dari target tersebut terealisasi 30 laboratorium Puskesmas di Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya atau sebesar 100% dari target yang ditetapkan.

Bersamaan dengan program bimbingan teknis, tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga melaksanakan pengambilan sampel untuk memeriksa kadar cholinesterase dalam darah pada petugas fogging di 30 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan pada tahun 2012 terlaksana bimbingan teknis kepada 30 laboratorium RSU/RSUD dan Labkesda Kab./Kota di Provinsi

Jawa Timur serta 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya.

(19)

32 Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 162.500.000 dan terealisasi sebesar Rp 86.787.263 atau 53% dari anggarannya. Hal ini dikarenakan Kejadian Luar Biasa (KLB) menurun sehingga kegiatan pengambilan sampel KLB di lapangan juga berkurang.

Permasalahan/kendala :

1) Terbatasnya sarana (ruangan) untuk tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena menjadi satu dengan ruang kerja laboratorium.

Usulan Pemecahan Masalah :

1) Pengaturan jadwal dan sarana prasarana yang ada secara efektif dan efisien.

5. a. Sasaran : Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel

b. Indikator Kinerja :

1) Jumlah pencapaian pendapatan BLU

Target pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 sebesar Rp7.443.190.000 dan terealisasi sebesar Rp5.948.470.526 atau 80% dari targetnya.

Sedangkan tahun 2012 target pendapatan BLU sebesar Rp6.766.535.000 dan terealisasi sebesar Rp5.642.309.440 atau 83% dari targetnya.

Dibandingkan tahun 2012, realisasi pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mengalami peningkatan sebesar 5,43%.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator ini sebesar Rp2.983.040.000 dan terealisasi sebesar Rp 2.546.089.900 atau 85% dari anggarannya.

(20)

33 Tabel 3.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012

TAHUN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) % CAPAIAN

2013 7.443.190.000 5.948.470.526 80% 2012 6.766.535.000 5.642.309.440 83%

2) Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Keuangan Triwulanan, Semesteran dan Tahunan.

Penyampaian Laporan Keuangan tersebut 100% telah terlaksana secara tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan TA 2013, Realisasi Belanja tahun 2013 sebesar Rp21.487.796.399 atau 87% dari anggaran dalam DIPA TA 2013. Realisasi belanja menurut jenis belanja terdiri dari : Belanja Pegawai sebesar Rp 5.683.385.681, Belanja Barang sebesar Rp10.065.102.898, dan Belanja Modal sebesar Rp5.739.307.820.

Tabel 3.5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013

URAIAN ANGGARAN REALISASI %

Belanja Pegawai 5.939.679.000 5.686.897.452 95,74 Belanja Barang 12.946.720.000 10.065.102.898 77,74 Belanja Modal 5.910.000.000 5.739.307.820 97,11

Total Belanja Kotor 24.796.399.000 21.491.308.170 86,67

Pengembalian Belanja (3.511.771) 0

(21)

34 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini :

Gambar 3.9 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2013

Dibandingkan tahun 2012, realisasi belanja BBLK Surabaya tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 52.37% (Rp14.102.825.611 tahun 2012 menjadi Rp21.487.797.399 tahun 2013).

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai 5.683.385.681 5.411.307.638 5,03 Belanja Barang 10.065.102.898 7.369.392.073 36,58 Belanja Modal 5.739.308.820 1.322.125.900 334,10 Jumlah Belanja 21.487.797.399 14.102.825.611 52,37

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 75.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 38.000.000 atau 51% dari anggarannya.

Sedangkan berdasarkan indikator sasaran telah tercapai 100%. Hal ini dikarenakan Kantor Akuntan Publik (KAP) mengajukan penawaran di bawah pagu anggaran BBLK Surabaya.

0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran Realisasi

(22)

35 Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator ini adalah melakukan audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Sebagai satuan kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU, setiap tahun laporan keuangan wajib diaudit oleh auditor independen. Laporan keuangan BBLK Surabaya Tahun 2013 telah diaudit oleh auditor eksternal Drs. Henry dan Sugeng.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

6. Sasaran : Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai

Indikator Kinerja : Jumlah capaian pengadaan sarana prasarana

Pada indikator ini ditargetkan jumlah capaian pengadaan sarana prasarana sebagai berikut :

a. Sumber Dana Rupiah Murni

Dari 10 alat yang direncanakan, telah terealisasi sebesar 100% meliputi :

1) CR Radiology = 1 unit

2) AAS = 1 unit

3) Biosafety Cabinet = 2 unit 4) Refrigerated Centrifuge = 1 unit 5) UPS 5000 VA = 4 unit 6) UPS 10000 VA = 1 unit

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp4.500.000.000 dan terealisasi sebesar Rp4.439.382.150 atau 99% dari anggarannya.

b. Sumber Dana BLU

Dari 8 unit alat laboratorium / medik yang direncanakan, telah terealisasi 12 unit atau sebesar 150%, yaitu :

(23)

36 1) Electrolyte Analyzer = 1 unit

2) Turbidimeter / Nephelometer = 1 unit 3) Centrifuge kapasitas 24 tube = 1 unit 4) Centrifugekapasitas 48 tube = 1 unit

5) COD Reaktor = 1 unit

6) Densitometer General = 1 unit 7) Vortex Mixer = 2 unit 8) Incubator Shaker = 1 unit

9) Incubator = 2 unit

10) Analitical Balance = 1 unit

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp950.000.000 dan terealisasi sebesar Rp949.944.970 atau 100% dari anggarannya.

Sedangkan dari 4 paket peralatan kantor / non medik yang direncanakan, telah terealisasi sebesar 75% yang terdiri dari :

1) PC Unit = 6 unit

2) Printer = 7 unit

3) Laptop = 1 unit

4) Stavolt = 4 unit

5) AC Split = 11 unit

6) Lemari besi = 3 unit 7) Lemari kayu = 1 unit 8) Kursi besi/metal = 64 unit 9) Kursi untuk ambil darah = 2 unit 10) Meja resepsionis = 1 unit 11) Meja kerja kayu = 5 unit

Sedangkan untuk pengadaan 1 paket pengembangan CCTV belum dapat terealisasi karena menyesuaikan dengan pencapaian pendapatan BLU BBLK Surabaya.

Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp460.000.000 dan terealisasi sebesar Rp285.980.170 atau 62% dari anggarannya. Realisasi indikator ini menyesuaikan dengan pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.

(24)

37 Permasalahan/kendala :

Untuk pengadaan sarana prasarana dengan sumber dana BLU, realisasinya menyesuaikan dengan realisasi pendapatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dimana terdapat skala prioritas sarana prasarana yang akan dibeli.

Usulan Pemecahan Masalah :

Pengadaan sarana prasarana menyesuaikan dengan pendapatan BLU serta skala prioritas yang telah dibuat.

3.2 Sumber Daya

3.2.1 Sumber Daya Manusia

Jumlah dan status Pegawai pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya per 31 Desember 2013 sejumlah 96 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 orang tenaga kontrak.

Berikut ini jumlah pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013 menurut Jabatan, Golongan dan Tingkat Pendidikan :

Tabel 3.7 Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013

NO URAIAN JAN 2013 TAMBAH KURANG DES. 2013

A MENURUT JABATAN 1 STRUKTURAL Eselon I Eselon II 1 0 0 1 Eselon III 3 0 0 3 Eselon IV 6 0 1 5 2 FUNGSIONAL 51 0 3 48 3 STAFF 40 0 1 39 JUMLAH 101 0 5 96 B MENURUT GOLONGAN Golongan IV 16 1 1 16 Golongan III 53 1 3 51 Golongan II 32 0 3 29 Golongan I 0 0 0 0 JUMLAH 101 2 7 96

(25)

38 NO URAIAN JAN 2013 TAMBAH KURANG DES. 2013

C MENURUT PENDIDIKAN S2 7 0 0 7 S1 D.IV 31 7 0 0 3 0 28 7 D.III Akademi 13 18 0 0 0 0 13 18 SMA 17 0 1 16 SMP 5 0 0 5 SD 3 0 1 2 JUMLAH 101 0 5 96

3.2.2 Sumber Daya Anggaran

Dalam mencapai kinerjanya, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya didukung oleh sumber daya anggaran sebesar Rp24.796.399.000 yang berasal dari Dana Rupiah Murni sebesar Rp17.353.209.000 dan Dana BLU sebesar Rp7.443.190.000.

Tabel 3.8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2013 per Jenis Belanja Kode Jenis Bel. Uraian Jenis Belanja Anggaran (Rupiah) Realisasi Belanja (Rupiah) Persentase 1 2 3 4 5=(4/3)x100% 51 Belanja Pegawai Rp 5.939.679.000 Rp 5.683.385.681 95,69% 52 Belanja Barang Rp 12.946.720.000 Rp 10.065.102.898 77,74% 53 Belanja Modal Rp 5.910.000.000 Rp 5.739.308.820 97,11% Jumlah Rp 24.796.399.000 Rp 21.487.797.399 86,66%

Sumber : Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan BBLK Surabaya, 2013 Sumber Data : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013

(26)

39 3.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Laporan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana a. BMN INTRAKOMPTABEL

Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 21.639.942.644

Penambahan : Rp. 6.273.697.020

Pengurangan : Rp. 4.308.000 Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 ) : Rp. 27.909.331.664

b. BMN EKSTRAKOMPTABEL

Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 10.989.500

Penambahan : Rp. 0

Pengurangan : Rp. 0

Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 ) : Rp. 10.989.500 c. BMN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL dan EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 21.650.932.144 Penambahan : Rp. 6.273.697.020 Pengurangan : Rp 4.308.000 Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 ) : Rp. 27.920.321.164 d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 187.000.000 Penambahan : Rp. 782.438.800 Aset Definitif : RP. 0

Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 ) : Rp. 969.438.800 e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 0

Penambahan : Rp. 0

Pengurangan : Rp. 0

(27)

40 Pada tahun 2013 terdapat penambahan alat laboratorium / medik yang berasal dari pengadaan / pembelian dengan sumber dana APBN sebagai berikut :

Tabel 3.9 Penambahan Alat Laboratorium / Medik Tahun 2013

No. Nama Merk/Tipe

Jumlah Barang (Unit)

Keterangan

1. Computed Radiology

Image Reader Fuji Film 1 Pembelian

2. Atomic Absorption

Spectrophotometer Shimadzu AA7000 1 Pembelian

3. Biosafety Cabinet Nuaire NU425-400 2 Pembelian

4. Refrigerated Centrifuge Eppendorf EC017 1 Pembelian

5. Electrolyte Analyzer Jokoh EX-D 1 Pembelian

6. Turbidimeter /

Nephelometer The Binding Site 1 Pembelian

7. Centrifuge Hettich / Rotofix 32A 1 Pembelian

8. Centrifuge Hettich / Rotina 380 1 Pembelian

9. COD Reaktor WTW CR 3200 1 Pembelian

10. Densitometer General Biomerieux 1 Pembelian

11. Vortex Mixer Labinco L46 2 Pembelian

12. Shaking Incubator Biomerieux 1 Pembelian

13. Incubator Binder BD115 2 Pembelian

14. Analitical Balance Mettler Toledo

MS1602S 1 Pembelian

(28)

41 Sedangkan penambahan peralatan kantor / non medik tahun 2013 dengan sumber dana APBN sebagai berikut :

Tabel 3.10 Penambahan Peralatan Kantor / Non MedikTahun 2013

No. Nama Merk/Tipe

Jumlah Barang (Unit)

Keterangan

1. UPS 5000 VA ICA/SIN3100C 4 Pembelian

2. UPS 10000 VA ICA/SIN7501C1 1 Pembelian

3. PC Unit Dell/PC Intel Core

i3-2120 1 Pembelian

4. PC Unit Dell/PC Dual Core

G-630 1 Pembelian

5. PC Unit Lenovo C440-5774 4 Pembelian

6. Laptop Toshiba C800 1 Pembelian

7. Printer Epson/L110 2 Pembelian

8. Printer

Brother/MFC-J625DW 2 Pembelian

9. Printer HP 1000 1 Pembelian

10. Printer Epson/L350 1 Pembelian

11. Printer Epson LX121X 2 Pembelian

12. Unit Power Supply ICA Power Max

500VA 4 Pembelian

13. Lemari besi/Metal Lokal 1 Pembelian

14. Lemari Besi/Metal Lion 33 2 Pembelian

15. AC Split Panasonic 2 PK 6 Pembelian

16. AC Split Panasonic 1 PK 2 Pembelian

17. AC Split Panasonic 1,5 PK 3 Pembelian

18. Lemari kayu Lokal 1 Pembelian

19. Kursi Besi/Metal Chitose Caesar N 25 Pembelian

20. Kursi Besi/Metal Indachi Cafista 15 Pembelian

21. Kursi Besi/Metal Chitose Vista N 12 Pembelian

22. Kursi Besi/Metal Tiger T601 4 Pembelian

23. Meja Resepsionis Lokal 1 Pembelian

24. Meja Kerja Kayu Minnoti 3 Pembelian

25. Meja Kerja Kayu Lokal 1 Pembelian

26. Meja Kerja Kayu Lokal 1 Pembelian

27. Kursi Besi/Metal Lokal 8 Pembelian

28. Kursi Besi/Metal Blood Donor Chair

31306 2 Pembelian

Gambar

Tabel 3.2   Capaian Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Medik  Dibandingkan dengan Target Tahun 2013
Gambar 3.1  Target  dan  Realisasi  Pelayanan  Laboratorium  dan  Penunjang  Medik di BBLK Surabaya Tahun 2010-2013
Gambar 3.2  Hasil  Evaluasi  Indeks  Kepuasan  Masyarakat                            di BBLK Surabaya Tahun 2012-2013
Gambar 3.3  Jumlah  Laboratorium  Peserta  PME  Regional  Hemoglobin Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan  Tahun 2011-2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas terhadap Komitmen Afektif, karena Komitmen Afektif mempunyai pengaruh yang dominan dalam

Sehingga elemen dengan bobot nilai tertinggi adalah alternatif atau rencana yang patut dipertimbangkanpaling serius untuk diambil tindakannya, meski rencana yang

Oleh karenanya meskipun perempuan Pulau Mandangin yang menikah dini menunjukkan kondisi gejala kesehatan yang kurang baik, terhambatnya pengembangan bakat minat dan komunikasi

Dalam mengistinbath ( mengambil dan menetapkan) suatu hukum, dalam kitab Ar-Risalah, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa ia memakai lima dasar, yaitu Al-Qur’an,

Diharapkan dengan digunakannya algoritma branch and bound  akan diperoleh optimasi penjadwalan yaitu kondisi dimana terjadi kombinasi terbaik untuk pasangan mata kuliah

Analisis filogenetik menggunakan metode ML, NJ, dan ME, menunjukkan bahwa dalam clade Haliaeetus leucogaster, terdapat cabang-cabang lebih kecil dengan sampel RR01, RR02 berada

Pada Tugas Akhir ini, terdapat berbagai macam permasalahan seperti pengacakan huruf-huruf untuk generate board yang dimaksudkan adalah bagaimana pola pengacakannya dapat

Politik / peran elit merupakan peran penting didalam membuat kebijakan serta menjalankan sebuah keb ijakan di Jepang hal tersebut tidak lain karena posisi elit yang sangat kuat