• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KTP 1005830 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KTP 1005830 Chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian.

Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik

pengumpulan data, teknik analisis instrumen penelitian, dan teknik analisis data

penelitian.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Desain Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Garut Jl. Guntur Melati Tarogong

Kaler-Garut 44151 Tlp: 0262 231509

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa

kelas XI. Seluruh kelas XI berjumlah 13 kelas, dari kelas IPA 9 kelas, kelas IPS 3

kelas dan kelas bahasa 1 kelas.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut

Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu

probability sampling dengan menggunakan simple random sampling yaitu

pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, maka dari 13 kelas XI yang

ada, peneliti telah mengacak sampel sehingga terpilih dua kelas, yaitu kelas XI

IPA 6 sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dan kelas XI IPA 1 sebagai

(2)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk

mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut dengan

metodologi penelitian adalah berupa rancangan atau desain penelitian. Menurut

Nana Sudjana (2007:16) metode mengandung makna yang lebih luas menyangkut

“prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen.

Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini, peneliti

tidak melakukan penugasan random melainkan menggunakan kelompok yang

telah terbentuk (intact Group). Alasannya, apabila pengambilan sampel secara

individu dikhawatirkan akan hilang suasana alamiah satu kelas tersebut. Hal ini,

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Zainal Arifin (2011:86) bahwa

“penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact Group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan

subjek secara acak”, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan

masalah penelitian hasil belajar ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui karakteristik

variabel penelitian dan memperoleh informasi terhadap media pembelajaran yang

diterapkan, yaitu penggunaan Sofware NetSupport School dalam pembelajaran

TIK dan hubungannya dengan hasil belajar siswa ranah kognitif. Untuk

mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel

yang mempengaruhi (sebab) dan variabel dipengaruhi (akibat).

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah penerapan software NetSupport School, sedangkan

variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi antar

(3)

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Keterangan:

X1Y1 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil

belajar ranah kognitif aspek memahami (C2).

X2Y2 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil

belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3)

X3Y3 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil

belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent

control group design (Sugiyono, 2011:79), tujuannya untuk meneliti hubungan

sebab akibat yang menggunakan perlakuan ke salah satu kelompok, serta

membandingkan hasilnya dengan kelompok lain yang tidak diberi perlakuan.

Masing-masing kelompok mendapatkan pretest (O1) dan posttest (O2). Tabel

desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

(4)

Keterangan:

O1 = Pretest

O2 = Posttest

X = Perlakuan (pembelajaran menggunakan NetSupport School)

Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan

kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai

kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan NetSupport School ditetapkan

sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol dilakukan

pembelajaran konvensional.

Langkah pertama kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan

pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada

kelompok eksperimen yang menggunakan NetSupport School dalam pembelajaran

sedangkan kelompok kontrol belajar dengan metode konvensional. Tahap

selanjutnya adalah kedua kelompok diberikan posttest, hasilnya akan

dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor

pretest dan posttest.

D. Definisi Operasional

1. SoftwareNetSupport School

NetSupport School adalah program aplikasi jenis remote desktop yang berjalan

pada sistem LAN dan memiliki banyak fungsi. Fungsi utamanya adalah dapat

mengendalikan, memonitor, dan sharing data dari jarak jauh melalui jaringan

komputer. NetSupport School pada penelitian ini berkedudukan sebagai model

pembelajaran, sehingga semua proses pembelajaran dimulai dari komunikasi

antara guru dan murid ataupun sesama murid, mengabsen, penyampaian materi,

tanya jawab, dan proses evaluasi terjadi pada Software NetSupport School.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil akhir dari proses belajar yang merupakan bukti dari

usaha yang telah dilakukan dalam bentuk nilai. Hasil belajar diperoleh dan diukur

dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan proses

(5)

perubahan-perubahan dari tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencakup ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini

adalah hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3) serta

menganalisis (C4).

3. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah mata

pelajaran yang mempelajari tentang pemanfaatan TIK dan perkembangannya.

Pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk mengenal, menggunakan, dan

merawat peralatan TIK, serta menggunakan segala potensi yang ada untuk

mengembangkan kemampuan diri. Standar Kompetensi mata pelajaran TIK untuk

Sekolah Menengah Atas kelas XI (sebelas) semester II (dua), yang diteliti dalam

penelitian ini adalah Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk

menghasilkan informasi. Kompetensi dasarnya adalah Mengolah dokumen

pengolah angka dengan teks, tabel, grafik, gambar dan diagram.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu

tes. Menurut Arifin (2009 : 118) mengatakan bahwa :

“Tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan

kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh

peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta didik.”

Cara atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara

lain dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Tes bentuk objektif

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami

(C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Bentuk tes hasil belajar ini berupa

pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu

keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus

(6)

berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan

kisi-kisi instrumen.

Adapun langkah-langkah penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrumen

adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang

akan digunakan dalam penelitian.

b. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator mata

pelajaran TIK kelas XI SMA.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang

telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA.

d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

e. Melakukan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel.

f. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

g. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Teknik Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih

dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang seharusnya

diukur. Data hasil uji coba ini akan dianalisis untuk menyeleksi soal-soal dan

pernyataan yang telah dibuat. Adapun soal-soal dan pernyataan yang tidak

memenuhi syarat kevalidan tidak akan digunakan dalam penelitian. Untuk

menghitung tingkat kevalidan instrumen menggunakan rumus korelasi product

moment.

Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap

(7)

seharusnya diukur. Untuk menguji kevalidan angket, Zainal Arifin (2011:254)

menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal

rumus Product Moment,yaitu:

� = �. −( )( )

Menurut Sugiyono (2011:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap

koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Uji validitas dikenakan pada setiap pertanyaan hasil belajar. Hasil koefisien

korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Moment

dengan taraf signifikan pada tingkat kepercayaan 95% atau 99%. Apabila hasil

pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikan tersebut, maka item

(8)

ℎ� �� = � � − 2

1−(� )2

Keterangan:

thiutng = Distribusi sampling r

rxy = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

Hasil thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

kepercayaan 95% atau 99%. Kriteria pengujian adalah jika hasil perhitungan thitung

> ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau 99% dengan derajat kebebasan dk =

n-2, maka item dikatakan valid, namun bila thitung < ttabel maka item tersebut tidak

valid. Soal yang dinyatakan tidak valid tidak akan digunakan dalam instrumen

penelitian.

Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dan pengujian

tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut

Tabel 3.4

Tabel Validitas Alat Ukur

rxy kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0,829 Sangat Kuat 6,795 1,721 Valid

Koefisien korelasi r=0,829 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara

jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul

data pada saat uji coba, maka berdasarkan kriteria, koefisien korelasi r=0.829

berada pada kriteria sangat kuat.

Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika thitung>ttabel

(6,795>1,721). Berdasarkan hasil pengujian teresbut, maka dapat disimpulkan

(9)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjukkan

kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Menurut Zainal Arifin (2011:258) “suatu tes dapat dikatakan

reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok

yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda”.

Untuk menguji hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar. Tes tersebut

harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tes itu dapat dipercaya sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

���=1 + (2� −�121) 12

Keterangan :

rnn = Korelasi antar skor tiap belahan tes

r12 = Koefisien reliabilitas yang sudah diciptakan

n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes

= 2x1/2

Reliabilitas soal tes hasil belajar terbukti bila rhitung > rtabel dengan tingkat

kepercayaan 95%. Apabila rhitung < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Diperoleh hasil penghitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5

Tabel Realibilitas Alat Ukur

rhitung rtabel Keterangan

0,906 0,423 Reliabel

Hasil uji coba realibilitas dengan menggunakan Spearman-Brown Split Half.

Alat pengumpul data dikatakan reliabel jika rhiutng>rtabel. Diketahui bahwa rtabel pada

n=22 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0,423. Berdasarkan hasil

(10)

(0,423>0,906). Maka dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan

reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal menunjukkan pengertian suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat mengumpulkan data, karena instrumen tersebut sudah baik.

Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengatur seberapa derajat

kesukaran suatu soal.

Soal tes sebaiknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang

terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di

luar jangkauan kemampuan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus :

� =(� +��)

� +�� 100%

(Zainal Arifin, 2009:266)

Keterangan :

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok

bawah

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok

bawah

nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.

b. Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.

c. Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.

(11)

Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai

(12)

Tabel 3.6

P 27% 1,5,8,11,12,16,18,19,22,24,27,31,32,37,37,38,43,44,46,47 20

Sedang P

28% - 72% 3,4,6,7,10,13,15,17,21,23,26,28,29,30,39,40,41,50 18

Sukar

P 73% 2,9,14,20,24,33,35,36,42,45,48,49 12

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

pembedaan suatu instrumen. Menurut Ali (2010 : 319) mengatakan bahwa “Daya

pembeda adalah kemampuan setiap butir instrumen, baik butir soal tes ataupun

butir pertanyaan skala, dalam membedakan kemampuan ataupun aspek-aspek non

kognitif dari subyek yang diukur.” Dengan daya pembeda ini, kita bisa melihat

perbedaan kemampuan peserta didik yang sudah bisa menguasai kompetensi dasar

dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi dasar. Semakin tinggi

koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut

membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta

didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas dan

(13)

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat

Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai

berikut :

Tabel 3.8

Tabel Daya Beda Instrumen

Klasifikasi Nomor Soal Juml

ah

Sangat Baik 6,7,9,11,23,29,30,31,35,40,42 11

Baik 1,2,3,4,10,12,13,14,15,16,17,18,24,26,27,32,33,34,36,39,

43,45,46,47,48,49,50 27

Cukup - 0

Jelek 5,8,19,20,21,22,25,28,37,38,41,44 12

Berdasarkan hasil uji coba, dan diketahui validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran soal dan daya beda tiap butir soal instrumen, nomor soal yang dapat

dijadikan instrumen adalah 30 soal, yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 17, 18,

19, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 48. Alasan

terpilihnya soal tersebut, karena setiap butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria

dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang paling penting untuk peneliti

ketahui karena tanpa mengetahui teknik penumpulan data, maka peneliti tidak

(14)

Teknik pengumpulan data sangat penting dilaksanakan karena data yang

diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian, diolah dan dianalisa gar

hasilnya dapat dipergunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan serta

memecahkan masalah penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan tes objektif. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes objektif tertulis

pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Tes diadakan pada saat pretest dan

posttest.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara

memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas

dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan

Software Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 20.0. Uji

Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai.

Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka

distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai

probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian.

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test

dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji Levene Test digunakan untuk

mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan

variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent

variable) adalah Software NetSupport School sendangkan variabel Y (dependent

variable) adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2),

(15)

Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau

uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05

maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama,

sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berasal

dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test

independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat

pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang dibandingkan pada uji

hipotesis ini adalah gain skor posttest dan pretest antara kelompok kelas

eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan aplikasi NetSupport

School dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, baik secara

keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek memahami, menerapkan, dan analisis)

Penelitian ini menggunakan uji dua ekor, oleh karena itu daerah penolakan

hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan

jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang, maka dapat diketahui bahwa ttabel

dengan 68 (70-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,056. Kriterianya apabila

thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang

dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan.

b. Merumuskan masalah penelitian.

c. Mencari studi kepustakaan.

d. Menyusun proposal penelitian.

e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.

f. Membuat surat pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan.

(16)

h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat

akademik.

i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan.

j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

k. Membuat instrumen penelitian tes objektif.

l. Membuat kunci jawaban tes objektif.

m. Mengkonsultasikan dan men-judgment.

n. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan

soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel kelompok

eksperimen dengan menggunakan Software NetSupport School,

sedangkan kelas kontrol belajar tanpa diberikan perlakuan.

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan Software

NetSupport School.

3. Tahap Penyusunan Laporan

a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.

b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh.

(17)

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Observsi awal

 Menetapkan pokok bahasan

 Menyusun RPP

Pembuatan Kisi-kisi dan Penyusunan

Instrumen

Uji Coba Instrumen

Analisis Instrumen

Instrumen Penelitian

Populasi

Sampel

Kelopok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Analisis data hasil penelitian

Kesimpulan

pretest

Pembelajaran konvensional perlakuan

pretest posttest

Gambar

Tabel 3.2  Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

seperti berkelahi, pada awalnya mereka selesaikan sendiri tanpa harus diselesaikan oleh pengasuh. Kondisi ini menunjukkan perilaku dapat menyelesaikan masalah sendiri

Pengawasan pelayanan gizi dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pelaksanaan di instalasi gizi sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan danmengetahui

Pada waktu dan tempat tersebut diatas, berawal saat terdakwa MULYADI mengemudikan 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera warna putih dengan Nomor

Desa wisata Trumpon merupakan desa yang berada di kawasan lereng Merapi, // Dari tempat ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan lima gunung sekaligus yakni Gunung Merapi,

Adapun judul Tugas Sarjana ini adalah “ ANALISA KINERJA MESIN PENDINGIN TENAGA SURYA DENGAN LUAS KOLEKTOR 0.25 m 2 KEMIRINGAN.. 30° MENGGUNAKAN KARBON AKTIF –

Terima kasih kepada kedua dosen pembimbing yang selama ini telah member dukungan , arahan, semangat serta kesabaran untuk memotivasi penulis dalam menyelesaikan

Secara khusus, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik melalui e-filing pada situs Direktorat Jenderal Pajak diatur