• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Intensitas Menonton Kasus Bibit-Chandra terhadap Citra Lembaga KPK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Intensitas Menonton Kasus Bibit-Chandra terhadap Citra Lembaga KPK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

Latar belakang penelitian ini didasari oleh tingginya tingkat ekspos media terhadap kasus Bibit-Chandra selama berminggu-minggu menjadikan khalayak tidak memiliki kesempatan untuk membingkai pemberitaan sesuai dengan opini mereka. Perbedaan tingkat pendidikan dan intelegensia menentukan karakter perbedaan efek media massa tiap individu. Dengan adanya perbedaan minat menonton dan intensitas menonton pemberitaan kasus Bibit Chandra maka akan muncul perbedaan pandangan mengenai citra lembaga KPK menjadikan salah satu kajian yang menarik pada penelitian ini,yaitu mengenai efek ekspos media.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan intensitas menonton kasus Bibit-Chandra terhadap citra lembaga KPK. Teori utama yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah konsep visibilita sosial yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek penampakan lahiriah atau penampakan peragaan tindakan maupun situasi tersebut secara fisik (lahiriah), dan aspek penampakan sosial dalam arti bagaimana tindakan dan situasi ini tampak sebagai masalah dilihat dari intepretasi masyarakat. Sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi visbilita sosial salah satunya adalah tingkat pendidikan. Kondisi itu diyakini juga akan mempengaruhi reaksi masyarakat terhadap berbagai bentuk masalah sosial (Soetomo. 2008: 138-140.)

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan positivistik. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat perumahan Tengger Kel. Gajahmungkur yang berjumlah 613 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden berusia di atas 20 tahun yang melakukan kegiatan menonton televisi tiap harinya. Analisis data penelitian menggunakan uji korelasi bivariate dan multivariate regression. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus uji korelasi bivariate dan multivariate regression diperoleh, bahwa adanya hubungan positif antara intensitas tingkat pendidikan dan intensitas menonton kasus Bibit-Chandra terhadap citra lembaga KPK, yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan (Z) semakin tinggi intensitas menonton kasus Bibit-Chandra(X). Begitu pula dengan fungsi antecendent tingkat pendidikan dan intensitas menonton kasus Bibit-Chandra terhadap citra lembaga KPK memiliki hubungan positif, artinya terdapat fungsi tingkat pendidikan sebagai variabel antecendent yang berpengaruh pada semakin tinggi tingkat pendidikan (Z) maka semakin tinggi intensitas menonton kasus Bibit-Chandra (X) menghasilkan semakin baik pula citra lembaga KPK (Y).

Disetujui oleh Dosen Pembimbing I Semarang, Maret 2010

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Akar Kuning ( Arcangelisia flava Merr) adalah tanaman obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti pencernaan,. penyakit

Pengembangan Perilaku Religius Siswa Melalui Kegiatan. Membaca

Yule (1996:10) states is an utterance that uses a personal pronoun to refer.. himself or to refer someone who’s

Komponen aroma yang berhasil dideteksi pada minyak nilam dari Kuningan (disuling langsung di daerah Kuningan) yaitu 29 komponen dan yang teridentifikasi 26

Untuk teman-temanku komunitas Tempe Penyet (Depan Kampus I UMS) Febri (Copet), mr Muri (superseser), lék Ali, mr Mufid, lék Harun, pak Agus dan pak Marchus, pak Denok terima

From I and II, result that the extremal function which is corresponding to the extremal region Ω e from fig 1, has the implicitly form in equation (23). 5.Still remain to show how

Demikian Berita Acara Pemberian Penjelasan ini dibuat untuk digunakan

Menurut Djajasudarma (1994: 7), wacana lisan wujudnya berupa: (1) sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari awal sampai akhir, misalnya obrolan di warung, seperti warung