• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 1001481 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 1001481 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Candri MP Ramadhani, 2014

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa sebuah kreatifitas dari Erma Yanti yang diciptakan pada tahun

2009 yaitu tari Nanggok. Tari Nanggok merupakan tari kreasi yang ditarikan oleh

sekelompok remaja putri. Tari Nanggok menggambarkan kehidupan sehari-hari

masyarakat Ogan yang mempunyai kebiasaan mencari ikan pada saat musim ikan

tiba. Dengan membawa peralatan yaitu tanggok. Tanggok merupakan alat untuk

menangkap ikan yang berbentuk keranjang dan diselamkan ke dalam air. Hati yang

diliputi keceriaan mereka beramai-ramai pergi ke sungai dan berbaris di sepanjang

sungai, bahkan ada yang beperahu menyeberangi sungai. Peristiwa nanggok ini yang

digambarkan sang pencipta tari dalam bentuk tarian yang tercermin dalam setiap

langkah dan kelincahan geraknya.

Tari Nanggok diangkat dari kebiasaan atau tradisinya suatu daerah yang masih

menggunakan alat tradisional yaitu tanggok sebagai alat untuk menangkap ikan di

sungai. Tarian ini semata-mata hanya untuk mengangkat kebiasaan masyarakat Ogan

Komering Ulu dan mengembangkan menjadi tarian daerah agar bisa dinikmati dan

dipahami oleh masyarakat setempat. Berangkat dari ide dasar tarian yang berorientasi

di sekitar perairan sungai Ogan yang memiliki relevansinya terhadap aktifitas

masyarakat dalam melakukan kegiatan di sungai yang terwujud dari ruang gerak tari,

busana, rias, properti, iringan musik serta seluruh pendukung yang terlibat secara

visual yang terjalin dalam bentuk penyajian tari. Penciptaan tari ini sangat berkaitan

dengan masyarakat Ogan Komering Ulu, karena masyarakat Ogan Komering Ulu

selain kebiasaan menangkap ikan, ini merupakan sumber mata pencaraian pokok

(2)

Candri MP Ramadhani, 2014

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Struktur koreografi pada tari nanggok lebih mengutamakan desain garis.

Desain garis yang tercipta dalam tari nanggok ini mempunyai makna yaitu kegiatan

masyarakat ketika berada di sungai untuk mencari atau menangkap ikan dan

menyeberangi sungai sambil mendayung perahu. Dalam hal ini adalah masyarakat

Kabupaten Ogan Komering Ulu. Suatu pertunjukan tari akan menjadi sempurna

sajiannya apabila dilengkapi dengan busana, rias, iringan musik, properti dan seluruh

pendukung yang terlihat visual. Bentuk tersebut ditampilkan diatas pentas sesuai

kebutuhan berupa arena bebas dan berupa panggung arena berbentuk proscenium.

Penyajiannya untuk menyampaikan sebuah nilai atau pesan yang erat kaitannya

dengan tema. Tema tersebut menggambarkan kehidupan dan kegotong royongan di

lingkungan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu dan membawa pesan dengan

adanya peralatan yang canggih tidak meninggalkan penggunaan alat-alat tradisional,

karena masyarakat sangat memegang pada tradisi yaitu tanggok yang terdapat dalam

karya tari yaitu tari nanggok.

Busana yang digunakan tari nanggok ini tidak mempunyai nama khusus,

hanya sering disebut dengan busana nanggok. Busana tari nanggok merupakan

busana ketika masyarakat akan pergi ke sungai. Tata busana yang digunakan dalam

tari naggok ini menggunakan baju kebaya yang terbuat dari bahan saten, kain

selendang yang menutupi dada dan rok setengah lutut yang terbuat dari bahan sipon

serta celana.

Dalam tari Nanggok rias wajah yang digunakan, yaitu rias korektif. Rias

korektif tanpa penokohan, bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai

kurang sempurna menjadi lebih sempurna.Tata rias korektif selal berhubungan

dengan penampilan sederhana namun lebih elegan karena dapat mengkoreksi

kekurangan dan kelebihan di wajah gara terlihat lebih segar dan sempurna.

Sedangkan dalam penggunaan asesoris menggunakan anting-anting imitasi berwarna

(3)

Candri MP Ramadhani, 2014

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dihiasi tali panjang, melinggakari pinggir sanggul dan menyilang di tengah sanggul

berwarna krem dan emas. Ini merupakan kebiasaan masyarakat dahulu menggunakan

selendang dan dililitkan diatas kepala yang bernama kandok. Pemilihan asesoris

tersebut disesuaikan dengan keadaan yang ada di masyarakat ketika akan melakukan

kegiatan di sungai yaitu cukup mengikat rambut mereka dengan dikuncir atupun

dicepol. Untuk penyajian tari nanggok bagian rambut tidak hanya dikuncir ataupun

dicepol akan tetapi menggunakan sanggul yang posisinya berada di atas kepala

karena untuk menambahkan keindahan aksesoris di kepala dan ke indahan penyajian

tarinya.

Musik sebagai bagian pertunjukan, musik memiliki hubungan sebagai iringan

tari, hal ini dapat dinikmati pada saat gerak tari dilakukan penari sambil menghayati

musik iringannya. Musik menjadi salah satu aspek penuntut irama gerak, iringan

gerak, dan memperkuat tempo dan ke dalaman penghayatan tari secara maksimal.

Motif gerak tidak akan hidup apabila tidak diiringi dengan musik, musik adalah bunyi

yang mempunyai bilangan getar tertentu yang disebut nada, jadi musik merupakan

permainan nada-nada yang merdu didengar. Adapun alat-alat musik yang digunakan

dalam tari nanggok yaitu keyboard, saron, gendang melayu, gong, kenong, bass,

bedug dan simbal.

Dalam tari Nanggok properti yang digunakan adalah tanggok dan kain

selendang. Tanggok adalah alat yang digunakan masyarakat Kabupaten Ogan

Komering Ulu yang berfungsi sebagai tempat untuk menangkap ikan di sungai yang

sangat berguna untuk mereka yang merupakan sumber mata pencarian mereka setiap

hari. Tanggok digunakan para nelayan untuk tempat mengambil ikan yang

diselamkan ke dalam air. Selendang digunakan untuk membentuk pola perahu dan

bergerak maju dengan mendayung ini merupakan keunikan dalam gerak tari dan

(4)

Candri MP Ramadhani, 2014

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan yang dapat di petik dari tari nanggok ini yaitu sikap kegotong

royongan dan nilai isi yang terkandung di dalamnya adalah walaupun dengan

perkembangan zaman yang semakin modern tetapi tidak membuat masyarakat begitu

saja meninggalkan budaya mereka penggunaan peralatan yang tradisonal.

Tolak ukur pencapaian dari pertunjukan ini terlihat dari keberhasilan para

penari dalam menginterpretasikan peran yang dibawakan, sehingga penampilannya

dapat menciptakan suasana seperti aslinya yaitu melakukan kegiatan di sungai. Ini

berarti penciptaan gerak tari nanggok ini sesuai konsepnya, dengan kata lain terwujud

bennag merahnya antara konsep dan gerak. Selain itu terlihat pula melalui efektifitas

koreografinya yaitu kualitas kerampakan gerak penari yang menari dengan

kecermatan irama, dinamika dan ekspresinya yang pada akhirnya dapat

menyampaikan makna yang hendak diungkapkan oleh pencipta melalui karya tari ini.

Hal ini berarti dalam karya tari ini mendapatkan keindahan dan keberhasilan

penyampaian pesan pencipta kepada penonton melalui bentuk penyajian yang

ditampilkan yang berhasil diwujudkan dari ide cerita.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai tari nanggok dalam hal ini mengenai

struktur koreografi, busana, rias, iringan musik dalam tari nanggok. Maka ada

beberapa hal yang ingin disampaikan dalam bentuk saran yaitu :

1. Peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai tari kreasi nanggok di

Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

2. Seniman dan Budayawan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

Penelitian ini diharapkan kepada para seniman dan budayawan yang mengetahui,

(5)

Candri MP Ramadhani, 2014

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ulu, khususnya informasi tentang kebiasaan masyarakat yang dituangkan ke

dalam bentuk tarian, maka kesenian tersebut harus diinformasikan agar kesenian

tersebut dapat dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

3. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang tari kreasi

nanggok di Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk dapat dijadikan sebagai

inspirasi dalam menciptakan karya tari melalui hasil penelitian ini.

4. Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu

Dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam pengembangan tari kreasi

nanggok dalam rangka upaya pelestarian seni tari daerah Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

5. Guru Seni Budaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu

Agar dapat mengetahui tari nanggok maka tarian ini dapat digunakan sebagai

sumber belajar muatan lokal daerah setempat bagi anak-anak sekolah.

6. Generasi Penerus Budaya

Jangan pernah malu dengan apa yang kita lakukan, dengan banyak belajar dan

berusaha dengan sungguh-sungguh, apa yang hari ini terlihat buruk akan menjadi

sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat dikemudian hari jika kita

bersungguh-sungguh melakukannya, termasuk melestarikan tari nanggok yang

merupakan tari kreasi daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

7. Peneliti Lain

Penelitian ini hanya membahas tentang gambaran umum mengenai Tari Kreasi

Nanggok. Pembahasan dibatasi pada struktur koreografi, busana, rias dan alat

musik pengiring pada saat penyajian tari nanggok. Penelitian ini dapat dilanjutkan

Referensi

Dokumen terkait

karya Motif batik Cirebonan. - Kelompok siswa melaksanakan rencana belajar yang telah. disepakati dengan menggunakan berbagai sumber dan

Adapun faktor - faktor yang dapat menghambat Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di Desa Gunung Tua Panggorengan adalah masih kurangnya sarana dan prasarana bagi

Alam sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak,.dan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembuangan limbah ke sumber air

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Rizki, H (2014) yang menyatakan apabila bahan baku yang digunakan dalam pembuatan yoghurt memiliki kadar protein yang cukup

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Pada intinya, peningkatan kompetensi professional guru melalui supervisi akademik di SMP Negeri 1 Lolowau masih tergolong kurang, sehingga masih perlu dilakukan

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..