Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Kualifikasi dan Kompetensi
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Ya SDM Kualifikasi
dan kompetensi
1. Apakah puskesmas telah
memiliki tenaga Apoteker?
Ya (1)
Tidak (0) 2. Apakah Puskesmas juga
memiliki tenaga teknisi
farmasi yang
berkualifikasi S-I, D-III, SMF?
Ya (1)
Tidak (0) 3. Apakah Apoteker dan
tenaga teknis farmasi memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?
Ya (1)
Tidak (0) 4. Apakah dengan tenaga
yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?
Ya (1)
Ya (1) 5. Apakah puskesmas
memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan
distribusi obat?
Tidak (0)
Tidak (0)
Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Tupoksi
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Apoteker SDM Tupoksi 1. Siapakah penanggung
jawab dibagian distribusi obat?
Apoteker (2)
TTL (0) 2. Pelaksana evaluasi obat
siapa?
Apoteker (2)
TTL (0) 3. Pelaksana penyedia
informasi obat siapa?
Apoteker (2)
TTL (0) 4. Siapa yang menjelaskan
kepada pasien tentang
cara pemakaian/ penggunaan obat?
Apoteker (2)
TTL (0) 5. Siapa yang memberi
informasi tentang stok obat yang masih tersedia?
Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Pelatihan
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu
pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan
perbekalan kesehatan?
Selalu (2)
Jarang (1)
2. Apakah petugas
pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?
Selalu (2)
Jarang (1)
3. Apakah petugas
pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO)?
pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?
Jarang (1)
Jarang (1)
Lampiran 4. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Aspek Bangunan dan Peralatan Pendukung
Aspe
k Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban)
Ya
Bangunan 1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?
Ya (1)
Ya (1) 2. Apakah ruangan kering,
tidak lembab dan dilengkapi ventilasi udara?
Ya (1)
Ya (1) 3. Apakah cahaya cukup
memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?
Ya (1)
Ya (1)
4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?
Tidak (0)
Ya (1)
5. Apakah ada ruang
khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?
Ya (1)
Ya (1) 6. Apakah ruang konseling
tersedia?
1. Apakah tersedia kartu stok/kartu persediaan obat, kartu induk persediaan obat, buku harian pengeluaran obat, SBBBK dan blanko LPLPO?
Ya (1)
khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?
Tidak (0)
Tidak (0) 3. Apakah terdapat pengendali
atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?
Tidak (0)
Tidak (0) 4. Apakah bila ac tidak ada,
kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung?
Ya (1)
Ya (1) 5. Apakah tersedia lemari/laci
khusus tempat penyimpanan
untuk narkotika, psikotropika dan obat
berbahaya serta dilengakapi kunci?
Ya (1)
Ya (1)
6. Apakah terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?
Ya (1)
Ya (1) 7. Bila kendaraan khusus
Lampiran 5. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Perencanaan Obat
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban Ya
1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?
Ya (1)
Ya (1) 2. Apakah obat dipilih
berdasarkan efek terapi yang lebih baik?
Ya (1)
Ya (1) 3. Apakah jenis obat yang
dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?
Ya (1)
Ya (1) 4. Apakah dalam perencanaan
obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?
Ya (1)
Ya (1)
5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat
diberikan tanpa dikombinasikan dengan
obat lain?
Ya (1)
Tidak (0) 6. Apabila jenis obat banyak,
apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari
penyakit yang prevalensinya tinggi?
Ya (1)
Ya (1)
Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penerimaan Obat
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?
Selalu (2)
Selalu (2) 2. Apakah penerimaan
obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya? melakukan pengecekan terhadap obat-obat
yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, tanggal kedaluwarsa dan no. bets obat?
membuat surat keberatan bila ada obat
yang tidak memenuhi syarat?
yang kurang, rusak maupun jumlahnya kurang langsung dilaporkan?
kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai
Selalu (2)
dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?
7. Apakah setiap
penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?
Selalu (2)
Jarang (1)
Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penyimpanan Obat
Aspek Indikat
or Pertanyaan
Alternatif Jawaban Selal
1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?
Selalu (2)
Selalu (2) 2. Apakah obat dalam kemasan
besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?
Jarang (1)
Selalu (2) 3. Apakah untuk penyimpanan
narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?
penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?
Selalu (2)
Selalu (2)
5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?
Jarang (1)
Jarang (1) 6. Setiap terjadi mutasi obat
(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok?
Selalu (2)
Selalu (2) 7. Untuk sisa stok obat setelah
penerimaan dan pendistribusian obat, apakah
di jumlahkan setiap akhir bulan?
Selalu (2)
8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi?
Jarang (1)
Jarang (1) 9. Apakah obat diatur
berdasarkan jenis dan penggunaannya?
Selalu (2)
Selalu (2)
Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Pencatatan dan Pelaporan Obat
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu
Pelaporan Obat
1. Apakah setelah
pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat? hari dan diparaf oleh penanggung jawab?
Selalu (2)
Jarang (1) 3. Apakah formulir
LPLPO tetap sebagai bukti
Lampiran 9. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penghapusan/Pemusnahan Obat
Aspek Indikator Pertanyaan
Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Ya sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan? sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan
dipisahkan ditempat terpisah?
Ya (1)
Ya (1)
3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta
dibentuk tim pemeriksa?
farmasi/obat yang akan dimusnahkan
dilaporkan kepada pemilik obat?
Ya (1)
Ya (1)
Responden :
Puskesmas =
Jabatan =
Umur =
Jenis Kelamin = Pendidikan Terakhir = 1. Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Kualifikasi dan kompetensi Alternatif Jawaban:
Ya = 1 Tidak = 0
1. Apakah Puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker ?
a.Ya b. Tidak
2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi farmasis yang berkualifikasi pendidikan S-I, D-III, SMF ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Apoteker dan tenaga teknis farmasis memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dengan tenaga yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah puskesmas memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan distribusi obat?
a. Ya b. Tidak
b. Tupoksi
Alternatif Jawaban
a. Apoteker = 2
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis,SMF)=1 c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) = 0 1. Siapakah penanggung jawab dibagian distribusi obat?
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) 3. Pelaksana penyedia informasi obat siapa?
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
4. Siapa yang menjelaskan kepada pasien tentang cara pemakaian/ penggunaan obat?
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasi (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
5. Siapa yang memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia?
a. Apoteker
b. Tenaga teknis farmasi (S-I/D-III farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) c. Pelatihan
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0
1. Apakah petugas pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan perbekalan kesehatan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 2. Sarana dan Prasarana
a. Bangunan
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?
udara?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah cahaya cukup memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah ada ruang khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah ruang konseling tersedia dan dilengkapi dengan buku-buku, poster-poster, alat peraga lainnya yang berkaitan dengan obat-obat ?
a. Ya b. Tidak
b. Peralatan pendukung
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak =0
1. Apakah tersedia Kartu Stok/Kartu Persediaan Obat, Kartu Induk Persediaan Obat, Buku Harian Pengeluaran Obat, SBBBK dan blanko LPLPO?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah ada kendaraan khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah terdapat pengendali atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah bila ac tidak ada, kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah tersedia lemari/laci khusus tempat penyimpanan untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya serta dilengakapi kunci?
a. Ya b. Tidak
6. Apakak terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?
7. Bila kendaraan khusus transportasi obat, apakah kendaraan yang dipilih atau digunakan dapat menjamin obat tidak rusak atau hilang dsb?
a. Ya b. Tidak
3. Pengendalian stok obat a. Perencanaan
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah obat dipilih berdasarkan efek terapi yang lebih baik?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah jenis obat yang dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dalam perencanaan obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat diberikan tanpa dikombinasikan dengan obat lain?
a. Ya b. Tidak
6. Apabila jenis obat banyak, apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari penyakit yang prevalensinya tinggi?
a. Ya b. Tidak
b.Penerimaan obat
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0
1. Apakah obat yang akan diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah penerimaan obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah petugas membuat surat keberatan bila ada obat yang tidak memenuhi syarat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
5. Apakah bila ada obat yang kurang, rusak maupun jumlahnya kurang langsung dilaporkan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
6. Apakah bila ada kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
7. Apakah setiap penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah c. Penyimpanan obat
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0
1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah obat dalam kemasan besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah obat dengan penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
6. Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
7. Untuk sisa stok obat setelah penerimaan dan pendistribusian obat, apakah di jumlahkan setiap akhir bulan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi dan selalu dirotasi?
9. Apakah obat diatur berdasarkan jenis dan penggunaannya? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah d. Pencatatan dan pelaporan
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0
1. Apakah setelah pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah buku harian penerimaan/pengeluaran obat ditutup tiap hari dan diparaf oleh penanggung jawab?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah formulir LPLPO tetap sebagai bukti penerimaan/pengeluaran obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah dalam pengiriman obat, dilengkapi dengan Surat Pengiriman Obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah e. Penghapusan/Pemusnahan
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah obat dan sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah obat dan sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan dipisahkan ditempat terpisah?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta dibentuk tim pemeriksa?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah sediaan farmasi/obat yang akan dimusnahkan dilaporkan kepada pemilik obat?
Botombawo Kabupaten Nias Responden :
Puskesmas =
Jabatan =
Umur =
Jenis Kelamin = Pendidikan Terakhir= 1. Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Kualifikasi dan kompetensi Alternatif Jawaban
a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah Puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker ?
a.Ya b. Tidak
2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi farmasis yang berkualifikasi pendidikan S-I, D-III, SMF ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Apoteker dan tenaga teknis farmasis memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dengan tenaga yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah puskesmas memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan distribusi obat?
a. Ya b. Tidak
b. Tupoksi
Alternatif Jawaban a. Apoteker = 2
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis,SMF)=1 c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) = 0
1. Siapakah penanggung jawab dibagian distribusi obat? a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
3. Pelaksana penyedia informasi obat siapa? a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
4. Siapa yang menjelaskan kepada pasien tentang cara pemakaian/ penggunaan obat?
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Farmasi (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
5. Siapa yang memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia?
a. Apoteker
b. Tenaga teknis farmasi (S-I/D-III farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)
c. Pelatihan
Alternatif Jawaban a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0
1. Apakah petugas pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan perbekalan kesehatan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 3. Sarana dan Prasarana
a. Bangunan
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?
udara?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah cahaya cukup memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah ada ruang khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?
b. Ya b. Tidak
6. Apakah ruang konseling tersedia?
a.Ya b. Tidak
c. Peralatan pendukung
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah tersedia Kartu Stok/Kartu Persediaan Obat, Kartu Induk Persediaan Obat, Buku Harian Pengeluaran Obat, SBBBK dan blanko LPLPO?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah ada kendaraan khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah terdapat pengendali atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah bila ac tidak ada, kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah tersedia lemari/laci khusus tempat penyimpanan untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya serta dilengakapi kunci?
a. Ya b. Tidak
6. Apakak terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?
a. Ya b. Tidak
7. Bila kendaraan khusus transportasi obat, apakah kendaraan yang dipilih atau digunakan dapat menjamin obat tidak rusak atau hilang dsb?
3. Pengendalian stok obat a. Perencanaan
Alternatif Jawabana a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah obat dipilih berdasarkan efek terapi yang lebih baik?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah jenis obat yang dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dalam perencanaan obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat diberikan tanpa dikombinasikan dengan obat lain?
a. Ya b. Tidak
6. Apabila jenis obat banyak, apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari penyakit yang prevalensinya tinggi?
a. Ya b. Tidak
b.Penerimaan obat
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0
1. Apakah obat yang akan diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah penerimaan obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah petugas penerimaan obat melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, tanggal kedaluwarsa dan no. Bets obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah petugas membuat surat keberatan bila ada obat yang tidak memenuhi syarat?
kurang langsung dilaporkan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
6. Apakah bila ada kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
7. Apakah setiap penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah c. Penyimpanan obat
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0
1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah obat dalam kemasan besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah obat dengan penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
6. Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
7. Untuk sisa stok obat setelah penerimaan dan pendistribusian obat, apakah di jumlahkan setiap akhir bulan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 9. Apakah obat diatur berdasarkan jenis dan penggunaannya?
d. Pencatatan dan pelaporan
Alternatif Jawaban
a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0
1. Apakah setelah pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
2. Apakah buku harian penerimaan/pengeluaran obat ditutup tiap hari dan diparaf oleh penanggung jawab?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah formulir LPLPO tetap sebagai bukti penerimaan/pengeluaran obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4. Apakah dalam pengiriman obat, dilengkapi dengan Surat Pengiriman Obat?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah e. Penghapusan/Pemusnahan
Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0
1. Apakah obat dan sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah obat dan sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan dipisahkan ditempat terpisah?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta dibentuk tim pemeriksa?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah sediaan farmasi/obat yang akan dimusnahkan dilaporkan kepada pemilik obat?