• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Kualifikasi dan Kompetensi

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Ya SDM Kualifikasi

dan kompetensi

1. Apakah puskesmas telah

memiliki tenaga Apoteker?

Ya (1)

Tidak (0) 2. Apakah Puskesmas juga

memiliki tenaga teknisi

farmasi yang

berkualifikasi S-I, D-III, SMF?

Ya (1)

Tidak (0) 3. Apakah Apoteker dan

tenaga teknis farmasi memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?

Ya (1)

Tidak (0) 4. Apakah dengan tenaga

yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?

Ya (1)

Ya (1) 5. Apakah puskesmas

memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan

distribusi obat?

Tidak (0)

Tidak (0)

(2)

Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Tupoksi

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Apoteker SDM Tupoksi 1. Siapakah penanggung

jawab dibagian distribusi obat?

Apoteker (2)

TTL (0) 2. Pelaksana evaluasi obat

siapa?

Apoteker (2)

TTL (0) 3. Pelaksana penyedia

informasi obat siapa?

Apoteker (2)

TTL (0) 4. Siapa yang menjelaskan

kepada pasien tentang

cara pemakaian/ penggunaan obat?

Apoteker (2)

TTL (0) 5. Siapa yang memberi

informasi tentang stok obat yang masih tersedia?

(3)

Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Pelatihan

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu

pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan

perbekalan kesehatan?

Selalu (2)

Jarang (1)

2. Apakah petugas

pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?

Selalu (2)

Jarang (1)

3. Apakah petugas

pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar

Permintaan Obat (LPLPO)?

pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?

Jarang (1)

Jarang (1)

(4)

Lampiran 4. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Aspek Bangunan dan Peralatan Pendukung

Aspe

k Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban)

Ya

Bangunan 1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?

Ya (1)

Ya (1) 2. Apakah ruangan kering,

tidak lembab dan dilengkapi ventilasi udara?

Ya (1)

Ya (1) 3. Apakah cahaya cukup

memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?

Ya (1)

Ya (1)

4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?

Tidak (0)

Ya (1)

5. Apakah ada ruang

khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?

Ya (1)

Ya (1) 6. Apakah ruang konseling

tersedia?

1. Apakah tersedia kartu stok/kartu persediaan obat, kartu induk persediaan obat, buku harian pengeluaran obat, SBBBK dan blanko LPLPO?

Ya (1)

(5)

khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?

Tidak (0)

Tidak (0) 3. Apakah terdapat pengendali

atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?

Tidak (0)

Tidak (0) 4. Apakah bila ac tidak ada,

kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung?

Ya (1)

Ya (1) 5. Apakah tersedia lemari/laci

khusus tempat penyimpanan

untuk narkotika, psikotropika dan obat

berbahaya serta dilengakapi kunci?

Ya (1)

Ya (1)

6. Apakah terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?

Ya (1)

Ya (1) 7. Bila kendaraan khusus

(6)

Lampiran 5. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Perencanaan Obat

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban Ya

1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?

Ya (1)

Ya (1) 2. Apakah obat dipilih

berdasarkan efek terapi yang lebih baik?

Ya (1)

Ya (1) 3. Apakah jenis obat yang

dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?

Ya (1)

Ya (1) 4. Apakah dalam perencanaan

obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?

Ya (1)

Ya (1)

5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat

diberikan tanpa dikombinasikan dengan

obat lain?

Ya (1)

Tidak (0) 6. Apabila jenis obat banyak,

apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari

penyakit yang prevalensinya tinggi?

Ya (1)

Ya (1)

(7)

Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penerimaan Obat

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?

Selalu (2)

Selalu (2) 2. Apakah penerimaan

obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya? melakukan pengecekan terhadap obat-obat

yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, tanggal kedaluwarsa dan no. bets obat?

membuat surat keberatan bila ada obat

yang tidak memenuhi syarat?

yang kurang, rusak maupun jumlahnya kurang langsung dilaporkan?

kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai

Selalu (2)

(8)

dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?

7. Apakah setiap

penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?

Selalu (2)

Jarang (1)

(9)

Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penyimpanan Obat

Aspek Indikat

or Pertanyaan

Alternatif Jawaban Selal

1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?

Selalu (2)

Selalu (2) 2. Apakah obat dalam kemasan

besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?

Jarang (1)

Selalu (2) 3. Apakah untuk penyimpanan

narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?

penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?

Selalu (2)

Selalu (2)

5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?

Jarang (1)

Jarang (1) 6. Setiap terjadi mutasi obat

(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok?

Selalu (2)

Selalu (2) 7. Untuk sisa stok obat setelah

penerimaan dan pendistribusian obat, apakah

di jumlahkan setiap akhir bulan?

Selalu (2)

(10)

8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi?

Jarang (1)

Jarang (1) 9. Apakah obat diatur

berdasarkan jenis dan penggunaannya?

Selalu (2)

Selalu (2)

(11)

Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Pencatatan dan Pelaporan Obat

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Selalu

Pelaporan Obat

1. Apakah setelah

pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat? hari dan diparaf oleh penanggung jawab?

Selalu (2)

Jarang (1) 3. Apakah formulir

LPLPO tetap sebagai bukti

(12)

Lampiran 9. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Distribusi Obat di Puskesmas Mandala Medan dan Puskesmas Dahadano Botombawo Kabupaten Nias Sumatera Utara Berdasarkan Indikator Penghapusan/Pemusnahan Obat

Aspek Indikator Pertanyaan

Alternatif Jawaban (Skor Jawaban) Ya sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan? sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan

dipisahkan ditempat terpisah?

Ya (1)

Ya (1)

3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta

dibentuk tim pemeriksa?

farmasi/obat yang akan dimusnahkan

dilaporkan kepada pemilik obat?

Ya (1)

Ya (1)

(13)

Responden :

Puskesmas =

Jabatan =

Umur =

Jenis Kelamin = Pendidikan Terakhir = 1. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Kualifikasi dan kompetensi Alternatif Jawaban:

Ya = 1 Tidak = 0

1. Apakah Puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker ?

a.Ya b. Tidak

2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi farmasis yang berkualifikasi pendidikan S-I, D-III, SMF ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Apoteker dan tenaga teknis farmasis memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dengan tenaga yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah puskesmas memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan distribusi obat?

a. Ya b. Tidak

b. Tupoksi

Alternatif Jawaban

a. Apoteker = 2

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis,SMF)=1 c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) = 0 1. Siapakah penanggung jawab dibagian distribusi obat?

a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

(14)

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) 3. Pelaksana penyedia informasi obat siapa?

a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

4. Siapa yang menjelaskan kepada pasien tentang cara pemakaian/ penggunaan obat?

a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasi (S-I/D-III Farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

5. Siapa yang memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia?

a. Apoteker

b. Tenaga teknis farmasi (S-I/D-III farmasis) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) c. Pelatihan

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0

1. Apakah petugas pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan perbekalan kesehatan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 2. Sarana dan Prasarana

a. Bangunan

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?

(15)

udara?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah cahaya cukup memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah ada ruang khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ruang konseling tersedia dan dilengkapi dengan buku-buku, poster-poster, alat peraga lainnya yang berkaitan dengan obat-obat ?

a. Ya b. Tidak

b. Peralatan pendukung

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak =0

1. Apakah tersedia Kartu Stok/Kartu Persediaan Obat, Kartu Induk Persediaan Obat, Buku Harian Pengeluaran Obat, SBBBK dan blanko LPLPO?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah ada kendaraan khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah terdapat pengendali atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah bila ac tidak ada, kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah tersedia lemari/laci khusus tempat penyimpanan untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya serta dilengakapi kunci?

a. Ya b. Tidak

6. Apakak terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?

(16)

7. Bila kendaraan khusus transportasi obat, apakah kendaraan yang dipilih atau digunakan dapat menjamin obat tidak rusak atau hilang dsb?

a. Ya b. Tidak

3. Pengendalian stok obat a. Perencanaan

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah obat dipilih berdasarkan efek terapi yang lebih baik?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah jenis obat yang dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dalam perencanaan obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat diberikan tanpa dikombinasikan dengan obat lain?

a. Ya b. Tidak

6. Apabila jenis obat banyak, apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari penyakit yang prevalensinya tinggi?

a. Ya b. Tidak

b.Penerimaan obat

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0

1. Apakah obat yang akan diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah penerimaan obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

(17)

4. Apakah petugas membuat surat keberatan bila ada obat yang tidak memenuhi syarat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

5. Apakah bila ada obat yang kurang, rusak maupun jumlahnya kurang langsung dilaporkan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

6. Apakah bila ada kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

7. Apakah setiap penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah c. Penyimpanan obat

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0

1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah obat dalam kemasan besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah obat dengan penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

6. Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

7. Untuk sisa stok obat setelah penerimaan dan pendistribusian obat, apakah di jumlahkan setiap akhir bulan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi dan selalu dirotasi?

(18)

9. Apakah obat diatur berdasarkan jenis dan penggunaannya? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah d. Pencatatan dan pelaporan

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0

1. Apakah setelah pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah buku harian penerimaan/pengeluaran obat ditutup tiap hari dan diparaf oleh penanggung jawab?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah formulir LPLPO tetap sebagai bukti penerimaan/pengeluaran obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah dalam pengiriman obat, dilengkapi dengan Surat Pengiriman Obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah e. Penghapusan/Pemusnahan

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah obat dan sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah obat dan sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan dipisahkan ditempat terpisah?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta dibentuk tim pemeriksa?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah sediaan farmasi/obat yang akan dimusnahkan dilaporkan kepada pemilik obat?

(19)

Botombawo Kabupaten Nias Responden :

Puskesmas =

Jabatan =

Umur =

Jenis Kelamin = Pendidikan Terakhir= 1. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Kualifikasi dan kompetensi Alternatif Jawaban

a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah Puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker ?

a.Ya b. Tidak

2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi farmasis yang berkualifikasi pendidikan S-I, D-III, SMF ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Apoteker dan tenaga teknis farmasis memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan obat?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dengan tenaga yang tersedia, apakah pelayanan berjalan dengan baik?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah puskesmas memiliki tenaga administrasi yang mempunyai kemampuan dalam hal administrasi untuk menunjang ketatalaksanaan distribusi obat?

a. Ya b. Tidak

b. Tupoksi

Alternatif Jawaban a. Apoteker = 2

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis,SMF)=1 c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb) = 0

1. Siapakah penanggung jawab dibagian distribusi obat? a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

(20)

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

3. Pelaksana penyedia informasi obat siapa? a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasis (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

4. Siapa yang menjelaskan kepada pasien tentang cara pemakaian/ penggunaan obat?

a. Apoteker

b. Tenaga Teknis Farmasi (S-I/D-III Farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

5. Siapa yang memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia?

a. Apoteker

b. Tenaga teknis farmasi (S-I/D-III farmasis, SMF) c. Tenaga teknis lain (perawat, bidan dsb)

c. Pelatihan

Alternatif Jawaban a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak Pernah = 0

1. Apakah petugas pengelola obat di puskesmas mengikuti pelatihan tentang pengelolaan obat publik, obat terpadu dan perbekalan kesehatan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat rasional?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah petugas pengelola obat mengikuti pelatihan tentang manajemen umum, misalnya keuangan, administrasi dan komputer?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 3. Sarana dan Prasarana

a. Bangunan

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah ruang penyimpanan obat cukup luas minimal 3 x 4 m² dan diperuntukkan sebagai tempat obat dan sediaan farmasi saja?

(21)

udara?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah cahaya cukup memadai dan jendela mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung, berteralis dan pintu dilengkapi kunci ganda?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dinding ruangan dibuat licin serta lantai dibuat dari tegel/semen dan diberi alas papan (palet)?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah ada ruang khusus/konter untuk penerimaan resep obat, penyerahan obat dan peracikan obat?

b. Ya b. Tidak

6. Apakah ruang konseling tersedia?

a.Ya b. Tidak

c. Peralatan pendukung

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah tersedia Kartu Stok/Kartu Persediaan Obat, Kartu Induk Persediaan Obat, Buku Harian Pengeluaran Obat, SBBBK dan blanko LPLPO?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah ada kendaraan khusus (roda dua dan roda empat) untuk transportasi obat?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah terdapat pengendali atau pengukur suhu ruangan misalnya ac dan tetap di hidupkan dan dikontrol?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah bila ac tidak ada, kipas angin tersedia dan tetap di hidupkan selama suhu ruangan tidak mendukung ?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah tersedia lemari/laci khusus tempat penyimpanan untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya serta dilengakapi kunci?

a. Ya b. Tidak

6. Apakak terdapat lemari pendingin, misanya cold chain, freezer?

a. Ya b. Tidak

7. Bila kendaraan khusus transportasi obat, apakah kendaraan yang dipilih atau digunakan dapat menjamin obat tidak rusak atau hilang dsb?

(22)

3. Pengendalian stok obat a. Perencanaan

Alternatif Jawabana a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat berdasarkan LPLPO?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah obat dipilih berdasarkan efek terapi yang lebih baik?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah jenis obat yang dipilih seminimal mungkin menghidari duplikasi atau jenis yang sama?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah dalam perencanaan obat yang dipilih, selalu mencari informasi tentang obat bahwa obat tersebut memberikan efek terapi yang lebih baik?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah obat yang dipilih adalah obat yang dapat diberikan tanpa dikombinasikan dengan obat lain?

a. Ya b. Tidak

6. Apabila jenis obat banyak, apakah obat dipilih berdasarkan obat pilihan (drug of chois) dari penyakit yang prevalensinya tinggi?

a. Ya b. Tidak

b.Penerimaan obat

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0

1. Apakah obat yang akan diterima selalu dicek dokumen/catatan yang berkaitan tentang keabsahan obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah penerimaan obat diperiksa/di cek berdasarkan LPLPO yang diajukan sebelumnya?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah petugas penerimaan obat melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, tanggal kedaluwarsa dan no. Bets obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah petugas membuat surat keberatan bila ada obat yang tidak memenuhi syarat?

(23)

kurang langsung dilaporkan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

6. Apakah bila ada kekurangan obat, rusak maupun tidak sesuai dengan jumlah yang dimintakan sebelumnya selalu dilakukan pencatatan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

7. Apakah setiap penambahan obat yang baru, langsung dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah c. Penyimpanan obat

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0

1. Apakah metode penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO dan FEFO?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah obat dalam kemasan besar (dalam dus/karton) disusun diatas pallet dengan rapi dan teratur serta diberi kode?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya disimpan dilemari khusus dan terkunci?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah obat dengan penyimpanan khusus, misalnya dipengaruhi temperatur, udara, dan kontaminasi bakteri disimpan ditempat yang disesuaikan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

5. Apakah pencatatan stok obat dilakukan secara rutin dari hari ke hari?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

6. Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kedaluwarsa), apakah langsung dicatat di dalam kartu stok? a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

7. Untuk sisa stok obat setelah penerimaan dan pendistribusian obat, apakah di jumlahkan setiap akhir bulan?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

8. Obat-obatan dengan batas waktu pemakaian yang terbatas, apakah selalu dirotasi?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah 9. Apakah obat diatur berdasarkan jenis dan penggunaannya?

(24)

d. Pencatatan dan pelaporan

Alternatif Jawaban

a. Selalu = 2 b. Jarang = 1 c. Tidak pernah = 0

1. Apakah setelah pendistribusian obat tetap mencatat pengeluaran maupun penerimaan obat setiap hari di buku harian pengeluaran obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

2. Apakah buku harian penerimaan/pengeluaran obat ditutup tiap hari dan diparaf oleh penanggung jawab?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah formulir LPLPO tetap sebagai bukti penerimaan/pengeluaran obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah

4. Apakah dalam pengiriman obat, dilengkapi dengan Surat Pengiriman Obat?

a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah e. Penghapusan/Pemusnahan

Alternatif Jawaban a. Ya = 1 b. Tidak = 0

1. Apakah obat dan sediaan farmasi yang akan dimusnahkan dibuat daftar, alasan pemusnahan serta dilengkapi dengan berita acara pemerikasaan dan pemusnahan?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah obat dan sediaan farmasi, misalnya narkotika, psikotropika yang akan dimusnahakan dipisahkan ditempat terpisah?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah pemusnahan atas sepengetahuan, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab serta dibentuk tim pemeriksa?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah sediaan farmasi/obat yang akan dimusnahkan dilaporkan kepada pemilik obat?

(25)
(26)
(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

6 Distribusi proporsi orang tersangka Rabies berdasarkan jenis hewan penular rabies dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 7. Dalam Laporan sementara

Berdasarkan UU No 7 Tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan

Peran social support (dukungan sosial) yang berasal dari rekan kerja lebih besar dibandingkan psychological well-being terhadap self-determination guru dalam

Sedangkan definisi dari kata efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan

Karena itu, tetap dalam semangat etika utilitarianisme, adalah hal yang niscaya bahwa analisis keuntungan dan kerugian itu tetap dilakukan dalam semangat kriteria ketiga: bagi

Menurut teori graf, persoalan lintasan terpendek (the shortest path  problem) adalah suatu persoalan untuk mencari lintasan antara dua buah simpul  pada graf

Telah dilakukan juga ekperimen terhadap alat RFB yang menggunakan sudu-sudu pada distributornya.Untuk pelaksanaan eksperimen ini pertama kali motor diesel akan di uji

Dari pengujian hasil secara statistik terlihat bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, umur panen tanaman