• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Hotel Sumatera Jalan Sisingamangaraja Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Hotel Sumatera Jalan Sisingamangaraja Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai berbagai macam

tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut,

diperlukan kerjasama diantara sesama unit di dalam organisasi tersebut,

diperlukan kerjasama diantara semua unit di dalam organisasi. Tanpa adanya

kerjasama yang baik akan sulit bagi organisasi atau perusahaan harus turut

membantu meningkatkan performa karyawan agar mampu mencapai hasil kerja

yang maksimal dan menghasilkan prestasi kerja sesuai dengan yang diharapkan.

Meningkatkan kinerja dan menghasilkan prestasi yang baik adalah keinginan

dari seluruh organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan organisasi tergantung pada

pemilihan tujuan yang akan dicapai dengan cara memaksimalkan sumber daya

yang tersedia. Salah satu aspek sumber daya yang diperhatikan adalah faktor

manusia atau yang disebut dengan karyawan. Karyawan merupakan individu

penggerak perusahaan, perangkat penting dalam perusahaan untuk pencapaian visi

dan misi perusahaan. Menurut Hasibuan ( 2011: 27) karyawan adalah aset utama

perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas

organisasi yang mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar

belakang pendidikan, usia, dan jenis kelamin.

Karyawan yang punya kemampuan dan intelegensi yang tidak baik selalu

menjamin terciptanya produktivitas yang baik apabila moral dan kedisplinannya

(2)

perusahaan jika memiliki keinginan untuk berprestasi. Oleh karena itulah,

perusahaan selalu menjaga performa karyawannya agar selalu baik dengan cara

memberikan reward kepada karyawan berprestasi dan sebaliknya, memberikan

teguran bagi karyawan yang performanya menurun kurang baik.

Kualitas dan kuantitas karyawan dalam suatu organisasi harus sesuai dengan

kebutuhan agar produktivitas menjadi efektif dan efisien. Pembagian kerja yang

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan akan mempermudah dalam

penyelesaian tugas. Pembagian kerja karyawan harus mempertimbangkan jenis

dan jumlah tugasnya lebih berat dibandingkan karyawan lain yang jabatannya

sama. Penyalahgunaan wewenang yang sering terjadi di kalangan karyawan

misalnya dalam bentuk pelimpahan tugas dari karyawan yang memiliki jabatan

lebih tinggi kepada karyawan yang menjadi bawahan atau jabatannya lebih

rendah. Pelimpahan tugas yang berlebihan dari karyawan yang jabatannya lebih

tinggi kepada karyawan yang lebih rendah akan menghasilkan pekerjaan yang

tidak maksimal karena dilakukan dalam waktu yang singkat. Selain itu akan

membuat ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga mempengaruhi tingkat

prestasi kerja karyawan.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Absensi Tahun 2015

PT. Sumatera Wisatria Nusajaya ( Hotel Sumatera)

(3)

Mei 35 23 805 30 3.7

Juni 35 25 875 25 2.9

Juli 35 25 875 61 7

Agustus 35 25 875 33 3.8

September 35 25 875 30 3.4

Oktober 35 26 910 33 3.6

November 35 25 875 34 3.9

Desember 35 25 875 43 4.9

Total 297 10.395 406 46.9

Rata-rata 25 870 34 3.9

Sumber: Bagian Personalia PT. Sumatera Wisatria Nusajaya (Hotel Sumatera) (2016).

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa setiap bulannya terjadi

kemangkiran yang dilakukan oleh PT. Wisatria Nusajaya (Hotel Sumatera)

dengan tingkat rata-rata sebesar 3.9%. Persentase tertinggi yang drastis

ditunjukkan pada bulan Juli yaitu sebesar 7%, dimana banyak karyawan yang

memanfaatkan momen lebaran untuk melakukan kemangkiran. Sedangkan

menurut Flippo (2006 : 99) rata-rata persentase ketidakhadiran karyawan yang

normal di negara yang padat penduduknya adalah sebesar 3% per tahun atau

0.25% per bulan. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja yang diperoleh

karyawan masih kurang atau dengan kata lain terdapat ketidakpuasan kerja pada

diri karyawan. Kemangkiran merupakan salah satu bentuk respon ketidakpuasan

yang tergolong neglect dan bersifat pasif-destruktif, dimana tindakan ini

sebenarnya adalah yang paling berbahaya karena membiarkan kondisi dan situasi

semakin memburuk.

Berdasarkan survei terdahulu yang dilakukan dengan wawancara semi

terstruktur dan observasi, ada beberapa faktor yang menyebabkan karyawan

(4)

yang dirasakan. Wawancara dilakukan kepada 20 orang karyawan PT. Sumatera

Wisatria Nusajaya (Hotel Sumatera) dari total 35 orang karyawan yang ada.

Kantor PT Sumatera Wisatria Nusajaya disebut dengan Hotel Sumatera

berlokasi di jalan Sisimangaraja medan merupakan sebuah usaha perhotelan yang

merupakan salah satu mata rantai dalam industri pariwisata lebih lanjut dapat

dikatakan bahwa penjualan hanya akan berhasil bila karakteristik usaha bidang

jasa terpenuhi dengan baik. Berdasarkan survei terdahulu yang dilakukan dengan

wawancara semi terstruktur dan observasi, ada beberapa faktor yang

menyebabkan karyawan merasa kurang puas berkenaan dengan hubungan

Pembagian Kerja dan wewenang Karyawan yang dirasakan. Wawancara

dilakukan kepada 20 orang karyawan Hotel Sumatera jalan sisingamangaraja dari

total 35 orang karyawan yang ada.

Observasi yang telah dilakukan juga menunjukkan seringnya terjadi

keterlambatan dalam penyelesaian tugas-tugas yang ada. Hal ini tentu saja

menimbulkan kerugian bagi organisasi maupun lingkungan kerja dan juga pada

diri karyawan yang bersangkutan. Kerugian terbesar yang ditimbulkan akibat

permasalahan di atas adalah segala sumber daya yang ada menjadi tidak efisien.

Sedangkan akibat yang ditimbulkan bagi diri karyawan adalah adanya semacam

ketidaksiapan dalam mengerjakan tugas-tugas baru akibat dari belum

terselesaikannya tugas yang lama atau dengan kata lain tugas yang ada menjadi

menumpuk. Seringkali dalam beberapa kasus karyawan juga melaksanakan

pekerjaan dengan kurang teliti. Misalnya pada karyawan Hotel Sumatera sering

(5)

berakibat sangat fatal apabila tidak dilakukan crosscheck. Permasalahan tersebut

pada akhirnya selain mempengaruhi efisiensi sumber daya organisasi juga dapat

menciptakan kesalahpahaman antar karyawan yang memerlukan koordinasi dalam

penyelesaian tugasnya.

Keterampilan karyawan dalam berkomunikasi menjadi faktor penting yang

harus diperhatikan agar tercipta kerjasama harmonis yang selama ini diharapkan

semua pihak. Koordinasi menjadi suatu tuntutan atau hal yang sangat penting

untuk dapat bekerja lebih optimal di Hotel Sumatera di samping keterampilan

teknis yang dimiliki karyawan. Beberapa posisi atau jabatan yang membutuhkan

koordinasi satu sama lain adalah Seksi Kasir (Kas), Seksi Piutang, Seksi

Finansial, Seksi Pembukuan, Seksi Perbekalan dengan Seksi Pengadaan, dan

lain-lain. Kurangnya komunikasi baik secara horizontal maupun vertikal pada

beberapa karyawan menjadi salah satu alasan terhambatnya penyelesaian

tugas-tugas yang diberikan. Koordinasi yang kurang lancar atau masih bersifat

individualisme juga masih terjadi pada sebagian karyawan. Beberapa karyawan

dinilai kurang fleksibel atau kurang luwes dalam koordinasi sehari-hari sesama

rekan kerja. Berdasarkan hasil wawancara, 60% karyawan Hotel Sumatera jalan

Sisingamangaraja medanmenyatakan keterampilan berkomunikasi yang dimiliki

masih kurang efektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul yang berhubungan dengan pembagian kerja dan wewenang

karyawan terhadap prestasi kerja pada Hotel Sumatera Jalan Sisimangaraja

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti adalah “

1. Apakah terdapat hubunganpembagian kerjaterhadap prestasi kerja pada Hotel

Sumatera Jalan Sisingamangaraja Medan?

2. Apakah terdapat hubungan wewenang karyawanterhadap prestasi kerja pada

Hotel Sumatera Jalan Sisingamangaraja Medan?

3. Apakah terdapat hubungan pembagian kerja dan wewenang karyawan secara

bersama-sama terhadap prestasi kerja pada Hotel Sumatera Jalan

Sisimangaraja Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis hubungan pembagian kerja terhadap prestasi kerja pada

Hotel Sumatera Jalan Sisimangaraja Medan.

2. Untuk menganalisis hubungan wewenang karyawan terhadap prestasi kerja

pada Hotel Sumatera Jalan Sisimangaraja Medan.

3. Untuk menganalisis hubungan pembagian kerja dan wewenang karyawan

secara bersama-sama terhadap prestasi kerja pada Hotel Sumatera Jalan

Sisimangaraja Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Sebagaiinformasi dan masukan bagi Hotel Sumatera Medan untuk

mengetahui Hubungan Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan

(7)

2. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dan menjadi sumber pengetahuan baru untuk peneliti

dalam memperluas wawasan mengenai pembagian tugas dan wewenang

karyawan dan mengetahui bagaimana proses penerapan di dunia kerja

yang sebenarnya.

3. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan bacaan atau referensi yang dapat membantu bagi peneliti

lain yang akan melakukan penelitian mengenai objek yang sama di masa

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

ENDANG

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis dan harga, dengan ini kami umumkan bahwa peserta yang ditetapkan sebagai penyedia untuk pekerjaan Pengadaan Barang

REALISASI LUAS TANAM PERIODE APR-SEP 2016 BERDASARKAN ANGKA BPS

[r]

REALISASI LUAS TANAM PERIODE APR-SEP 2016 BERDASARKAN ANGKA BPS

REALISASI LUAS TANAM PERIODE OKT-MAR 2015/2016 BERDASARKAN ANGKA BPS PROVINSI

Hasil pemodelan karakteristik gelombang menggunakan bantuan software SMS 10.0 modul STWAVE didapatkan bahwa tinggi gelombang signifikan pada musim Barat sebesar

Pemegang Saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan membawa Surat Kuasa yang sah seperti yang ditentukan oleh Perseroan, dengan ketentuan para anggota