xix
Septiana Sampurna. (5090099). Pemanfaatan Metode Transpersonal untuk
Mengungkap Perkembangan Pola Penerimaan Diri dan Kesadaran Diri pada
Anak Perempuan yang dibesarkan dalam Keluarga yang Diwarnai
Kekerasan : Sebuah Autobiografi. Skripsi. Sarjana Strata 1. Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya, Laboratorium Psikologi Sosial (2013).
ABSTRAK
Penelit ian ini merupakan aut obiografi peneliti, seorang perempuan yang dibesarkan dalam keluarga yang diw arnai kekerasan oleh ayah kandung. M enghadapi Ayah, perasaan yang dominan adalah t akut dan t idak berdaya; hanya m engiyakan kat a-kat a ayah dan t idak m am pu menyam paikan perasaan t idak t erimanya. Sebaliknya, dalam relasi intim nya dengan laki-laki, peneliti cenderung m enjadi keras, kasar, sert a ingin mengont rol. Pert engkaran hebat seringkali m ew arnai kehidupan mereka. Kebingungan t erhadap reaksinya yang juga t idak m am pu dihindari, seringkali m enyalahkan diri sendiri t elah menimbulkan ket idaknyam anan yang kuat pada diri peneliti. M elalui m et ode psikologi t ranspersonal (PT), penelitian ini dit ujukan m em bantu peneliti memaham i dan menerim a diri. Dengan penerim aan diri yang lebih baik, peneliti diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dirinya.
M et ode PT dari M argret Rueffler yang digunakan mendasarkan pada pendekat an psikosint esis dari Robert o Assagioli. Fokusnya pada membuka kesadaran dan penerim aan diri m elalui proses pengejew ant ahan subkepribadian. Act ion research dengan penyesuaian t ranspersonal juga digunakan dalam penelitian ini.
Hasil dari proses t ersebut peneliti lebih menyadari subkepribadian apa saja yang sering m uncul dalam relasinya dengan ayah kandung at aupun figur laki-laki dalam relasi intim . Subkepribadian yang awalnya mendapat penolakan dari peneliti, kini lebih dapat dit erima karena kini m am pu melihat m otif dari set iap subkepribadian yang pada dasarnya berfungsi melindungi dan bert ujuan sesuai dengan kehendaknya. Perang bat in yang dulu m encekam lam a, kini relat ive lebih cepat t erselesaikan. Energi yang dulu habis t erbakar oleh konflik dalam diri, kini dapat digunakan unt uk m elakukan respon yang lebih kreat if. Dalam berelasi dengan ayah, penelit i dapat lebih bersikap apa adanya, begit upula dengan relasi int imnya, pert engkaran yang t erjadi lebih cepat reda dan segera mendapat penyelesaian.