• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMASALAHAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERMASALAHAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sebelum membahas permasalahan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, ada baiknya untuk mengetahui tentang pengangguran dan kemisknan itu sendiri.

Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia.

Ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah :

1. Ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja.

2. Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) 3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah. Menurut Qardhawi pengangguran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Pengangguran jabariyah (terpaksa)

Suatu pengangguran dimana seseorang tidak mempunyai hak sedikitpun memilih status ini dan terpaksa menerimanya. Pengangguran seperti ini umumnya terjadi karena seseorang tidak mempunyai keterampilan sedikitpun, yang sebenarnya bisa dipelajari sejak kecil sebagai modal untuk masa depannnya atau seseorang telah mempunyai suatu keterampilan tetapi keterampilan ini tidak berguna sedikitpun karena adanya perubahan lingkungan dan perkembangan zaman.

2. Pengangguran Khiyariyah

Seseorang yang memilih untuk menganggur padahal dia pada dasarnya adalah orang yang mampu untuk bekerja, namun pada kenyataanya dia memilih untuk berpangku tangan dan bermalas-malasan hingga menjadi beban bagi orang lain. Dia memilih hancur dengan potensi yang dimilki dibandingkan menggunakannya untuk bekerja . Dia tidak pernah mengusahakan suatu pekerjaan dan mempunyai pribadi yang lemah hingga menjadi “sampah masyarakat”.

Sedangkan kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mememuhi kebutuhan dasar dalam kehidupannya. Hal ini bukan menjadi pilihan setiap orang, tapi ini merupakan keadaan yang tidak bisa dihindarinya.

(2)

Negara Indonesia tapi dimiliki oleh pemerintah luar. Sehingga hanya 20% kekayaan yang hanya di miliki oleh rakyat Indonesia walaupun menjadi rebutan dengan kekayaan 80%.

Pengangguran adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan ekonomi di indonesia. Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah itu. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Lebih malang lagi, di beberapa Negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi.

Data yang baru saja dilansir BPS menyatakan, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran.

(3)

sekali rakyat miskin yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Paling tidak mereka dapat menafkahi kehidupannya dengan cara bertani dan melaut untuk mencari ikan.

Di lain pihak merosotnya pengangguran di Indonesia disebabkan pula dengan banyaknya pihak swasta yang mengirimkan barang ke luar negeri seperti, beras, textil, bahkan gas dll. Itu mengurangi tingkat para pekerja, yang seharusnya mereka layak mendapatkan pekerjaan karena itu merupakan produk lokal.

Jika dilihat dari pembahasan di atas, dapat kita ketahui bahwa kemiskinan dan pengangguran ini adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Lalu sebenarnya apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan yang secara tidak langsung akan menimbulkan peningkatan pengangguran tersebut?

Kemiskinan itu sendiri disebabkan oleh lima faktor, yaitu :

1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.

Contoh : Penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.

2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.

Contoh : Jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.

3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.

Contoh : Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga.

4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.

Contoh : Gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain dan perbudakan.

(4)

Lalu bagaimanakah islam memandang dan meninjau permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang melanda negeri ini?

Syariat Islam penuh dengan ajaran yang menyuruh umatnya bekerja dan melarang mereka menganggur. Ajaran tersebut tertuang dalam Al-quran dan Hadist. Kalau keduanya diteliti, akan didapati bahwa Allah dan RasulNya berulang kali memerintahkan supaya kita bekerja untuk kebajikan kita sendiri di dunia dan di akhirat. Dan dalam waktu yang sama, Allah dan RasulNya melarang kita duduk-duduk berpangku tangan tanpa ada suatu pekerjaan yang dilakukan.

Allah berfirman:

Artinya: "Dan katakanlah:"Bekerjalah kamu maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekejaanmu itu,dan kamu akan dikembali kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang kamu kerjakan".” (QS:At-Taubah:105)

Ayat ini memerintahkan kita untuk bekerja secara umum, yaitu kerja untuk kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Selalu bekerja ini akan dibalas oleh Allah dengan sesuai, yaitu apabila baik akan dibalas kebaikan dan sebaliknya apabila buruk akan dibalas keburukan / kejahatan.

Dan dalam ayat lain Alah berfirman:

Artinya :"maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain".(QS.Al-Insyirah:7).

Menurut sebagian ahli tafsir, maksud ayat di atas ialah apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah. Sebagian lagi menafsirkan bahwa apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat. Dan ada pula yang menafsirkan apabila telah selesai sholat berdoalah.

Apapun tafsirannya, yang jelas semua menunjukkan bahwa seorang muslim itu harus menjadi super sibuk. Sibuk untuk duninya dan sibuk untuk akhiratnya. Jadi tidak ada waktu untuk duduk santai-santai tanpa suatu pekerjaan. Tidak ada masa untuk menganggur. Karena menganggur itu berarti membuang-buang waktu dan menyiakan-nyiakan kehidupan.

(5)

Masalah pengangguran dalam perspektif Islam, sesungguhnya Allah SWT dan Rasul Muhammad SAW mewajibkan ummatnya untuk bekerja keras agar tidak jatuh ke dalam kubangan kemiskinan. Oleh karena itu upaya mengatasi pengangguran dan mengurangi jumlah orang miskin adalah ibadah jihad.

Islam juga menaruh perhatian yang besar untuk mengatasi pengangguran dan memerangi kemiskinan. Pengangguran itu tidak disukai dalam Islam, dalam arti Islam dianjurkan untuk bekerja keras secara halal untuk meningkatkan kesejahteraan orang per orang. Andaikata oleh suatu keadaan seseorang tidak bisa bekerja, maka tentu ada kewajiban dari masyarakat untuk mengatasi pengangguran itu.

Demikian juga kemiskinan. Oleh Islam kemiskinan dianggap sebagai suatu musibah, sebagai bencana. Apabila kita tidak bersama-sama mengentaskan kemiskinan, itu bisa menggoda dan menggangu keimanan, akidah, akhlak, perilaku, cara berpikir dan sebagainya. Kita sebagai umat Islam wajib untuk bersama-sama berbuat sesuatu mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Nabi kita yang agung Muhammad SAW memberikan solusi bagaimana mengatasi pengangguran. Solusi tersebut dapat kita pahami dari sebuah kisah.

Suatu ketika datang kepada Rasulullah dari kalangan Anshar untuk meminta-minta (pengemis). Lalu Rasulullah bertanya kepada pengemis tersebut, “Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?” Pengemis itu menjawab, “Saya mempunyai pakaian dan cangkir.” Kemudian Rasulullah mengambil sebagian pakaian dan cangkir tersebut untuk dijual kepada para sahabat. Salah seorang sahabat. Selanjutnya Rasulullah membagi uang yang didapat tersebut untuk sebagian dibelikan keperluan kebutuhan keluarga pengemis tersebut dan sebagian lagi dibelikan kapak sebagai sarana untuk berusaha mencari kayu bakar. Akhirnya dengan usahanya memanfaatkan kapak, sang pengemis mendapatkan uang sebanyak sepuluh dirham.

(6)

Muhammad Al Bahi, sebagaimana yang telah dikutip oleh Mursi ( 1997:34) mengatakan bahwa ada tiga unsur penting untuk menciptakan kehidupan yang positif dan produktif, yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita untuk bekerja, melaksanakan gagasan dan memproduksi.

2. Bertawakal kepada Allah, berlindung dan meminta pertolongan kepada-Nya ketika melakukan suatu pekerjaan.

3. Percaya kepada Allah bahwa Dia mampu menolak bahaya, kesombongan dan kediktatoran yang memasuki lapangan pekerjaan.

Bermalas-malasan atau menganggur akan memberikan dampak negatif langsung kepada pelakunya serta akan mendatangkan dampak tidak langsung terhadap perekonomian secara keseluruhan. Bahkan komunitas pengangguran cenderung anarkis dan sering melakukan tawuran antarkampung atau antarwarga.

Dalam kaitannya dengan bidang pekerjaan yang harus dipilih, Islam mendorong umatnya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi dalam segala bentuk seperti : pertanian, pengembalaan, berburu, industri , perdagangan dan lain-lain. Islam tidak semata-mata hanya memerintahkan untuk bekerja tetapi harus bekerja dengan lebih baik (insan), penuh ketekunan dan profesional. Ihsan dalam bekerja bukanlah suatu perkara yang sepele tetapi merupakan suatu kewajiban agama yang harus dipatuhi oleh setiap muslim. Sebagaimana diriwayatkan oleh sebuah Hadist

“ Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan pekerjaan yang dilakukan secara professional (itqan) ” (Hadits Riwayat Baihaqi).

Selain itu, penanggulangan kemiskinan ini juga dapat diatasi melalui peranan zakat. Zakat adalah salah satu kewajiban seorang muslim dalam meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan bagi muslim yang mampu. Zakat yaitu saling berbagi yang tidak akan merugi.

Zakat merupakan salah satu kewajiban bahkan rukun serta pilar utama ajaran Islam. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,

(7)

Zakat yang menurut bahasa memilik arti bersih ini bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan harta yang kita miliki karena pada dasarnya harta pemberian Allah yang kita miliki itu didalamnya tersimpan hak-hak untuk orang miskin yang meminta atau orang miskin yang tidak meminta-minta.

Sedangkan menurut syar’i, zakat adalah mengeluarkan sebagian dari hartanya untuk mereka yang berhak (Mustahiq) dimana besaran prosentasenya beserta waktunya telah ditentukan.

Perintah untu berzakat ini sendiri pun telah disampaikan dalam Al-Qur’an dan beberapa Hadist, diantaranya :

Allah SWT berfirman :

“Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Al-Baqarah: 110).

Ibnu Abbas r.a berkata :

“Abu Sufyan pernah memberitahukan sesuatu kepadaku dengan menyebutkan hadits Nabi SAW, yang artinya: “Beliau memerintahkan kami mengerjakan shalat, membayar zakat, bersilaturrahmi, dan menjaga kesucian diri”.” (HR. Bukhari)

Dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Nabi pernah mengirim Mu’adz ke Yaman seraya berpesan :

“Ajaklah mereka bersaksi, bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan sesungguhnya aku (Muhammad) adalah Rasul-Nya. Jika mereka mentaati hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima perintah shalat pada setiap harinya. Jika mereka mentaati hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka untuk membayar zakat pada harta mereka yang diambil dari harta orang kaya diantara mereka dan diserahkan kepada orang-orang miskin diantara mereka.” (HR Bukhari dan An-Nasa’i)

Dari Abu Ayyub, ia berkata :

(8)

Dari Abu Hurairah r.a, ia menceritakan :

“Ketika Rasulullah SAW wafat dan yang menjadi khalifah pengganti adalah Abu Bakar Shiddiq, maka orang-orang dari kalangan bangsa arab banyak yang menjadi kafir. Lalu Umar bertanya kepada Abu Bakar: “Bagaimana engkau memerangi orang-rang kafir tersebut, sedangkan Rasulullah SAW telah bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan syahadat. Barang siapa telah mengucapkannya maka harta dan jiwanya akan terpelihara dari beliau (Rasulullah), kecuali haknya dan hisab atas mereka berada di tangan Allah. Abu Bakar pun berkata: “Demi Allah aku akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, karena zakat merupakan hak dari harta. Demi Allah seandainya mereka menghalangiku dari anak kambing yang dulu mereka tunaikan zakatnya kepada Rasulullah, niscaya akan aku perangi mereka karena penolakan itu. Umar pun berkata: “Demi Allah, hal itu tidak lain karena Allah telah membuka dada Abu Bakar untuk memeranginya dan aku tahu bahwa hal itu benar.” (HR Bukhari)

Dalam cerita di atas tadi menggambarkan peranan zakat bukan sekedar memberikan sedikit uang dimana setelah itu mereka kembali kekeadaan semula dan kembali meminta-minta. Peranan zakat sebenarnya adalah mampu menciptakan seseorang menjadi orang yang mampu berdiri sendiri atau mampu memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Zakat bisa dikatakan sebagai penggerak yang berpotensi bagi masyarakat untuk modal di dalam bekerja. Tidak semua fakir miskin berhak mendapatkan pajak, yaitu mereka yang dalam usia produktif ia bermalas-malasan sedangkan ia memiliki potensi dan kekuatan. Yang berhak menerima yaitu orang-orang yang lemah tapi mampu.

Sebagaimana diutarakan dalam sebuah hadist:

“Tidak halal suatu sedekah bila diberikan kepada orang kaya ataupun yang mampu bekerja” (HR. Ahmad, Abu Daud,Tarmizi dan Hakim, dari riwayat Ibu Umar).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Rekomendasi Promosi Brand Asssociation Favorability Strenght Uniqueness of Brand.. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

Misalnya, jika Anda memiliki Asuransi jiwa saja (Baca Pengertian Asuransi Jiwa), maka secara otomatis jika anda mengajukan klaim asuransi untuk rawat inap, perusahaan asuransi

Maka kita perlukan langkah-langkah kongkrit antara lain: Pertama, perlu ada sosialisasi secara massif kepada para orang tua dan guru tentang bahaya program yang ada di

Unsur-unsur kimia yang berada pada golongan 17/VII A di dalam tabel periodik Unsur-unsur kimia yang berada pada golongan 17/VII A di dalam tabel periodik dikelompokan sebagai

No Uraian Pekerjaan Sat Material Spek.Ringkas Harga Satuan Halaman

Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung, misalnya benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius dan ulna, dan dapat berupa trauma

Gambar 3- Kromatogram Gas Eugenol pada Sampel Minyak Atsiri Bunga Cengkeh dari Daerah di Maluku. Gambar 4-Kromatogram Gas Eugenol pada Sampel Minyak Atsiri Bunga

Disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan dihadapan penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma 3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas