• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis terhadap Asuransi Jiwa dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Klaim Pembayaran Asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis terhadap Asuransi Jiwa dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Klaim Pembayaran Asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Asuransi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangatlah

pesat setelah pemerintah mengeluarkan regulasi pada tahun 1980 diperkuat

keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

Adanya regulasi tersebut pemerintah memberikan kemudahan dalam hal perizinan

sehingga mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru dan pada akhirnya

akan meningkatkan hasil produksi nasional.

Istilah Asuransi merujuk kepada tindakan, system, atau bisnis dimana

perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,

kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian

yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan,

kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam

jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Asuransi menjadi kebutuhan didalam perkembangan masyarakat sekarang ini.

Sehari-hari didalam kehidupan kita sebagai manusia banyak mengalami

kejadian-kejadian yang tidak tentu atau resiko-resiko yang akan mengganggu jalannya

kehidupan kita dan akan merugikan kita.1

1. Menghindari (avoidance) maksudnya, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu agar tidak mendapat kerugian.

Beberapa upaya ada yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengatasi risiko-risiko yang mungkin timbul sehingga akan mengakibatkan kerugian antara lain:

2. Mencegah (prevention) maksudnya, mengadakan tindakan tertentu dengan tujuan paling tidak mengurangi kerugian.

1

(2)

3. Mengalihkan (transfer) maksudnya, kemungkinan buruk yang dapat menimpa dirinya dialihkan pihak lain.

4. Menerima (assumption or retention).2

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan akal dan budinya mencari cara

agar ketidakpastian dalam hidupnya berubah menjadi suatu kepastian. Salah satu

cara untuk mengatasi risiko tersebut adalah dengan cara mengalihkan risiko

(transfer of risk) kepada pihak lain di luar diri manusia.3

Asuransi sebagai lembaga pengalihan dan pembagian risiko mempunyai kegunaan

yang positif baik bagi masyarakat, perusahaan maupun bagi pembangunan

negara.Asuransi juga memberikan nilai pertanggungan atau perlindungan atas

suatu objek dari suatu ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian.

Saat ini pihak lain pada

penerima risiko dan mampu mengelola risiko tersebut adalah perusahaan

Asuransi.

4

Perusahaan jasa Asuransi jiwa PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan,

memberikan kepercayaan dari pelanggan merupakan salah satu faktor utama

untuk menjaga kelangsungan usahanya.Kepercayaan adalah faktor penting dalam

membangun komitmen antara perusahaan dan pelanggan.

Industri asuransi jiwa adalah industri yang berbasis kepada kepercayaan

pemegang polis karena bisnis tersebut melakukan bisnis dalam jangka

panjang.Kondisi persaingan saat ini yang sangat tinggi antar perusahaan asuransi,

setiap perusahaan berpacu untuk memperluas pasar.Perusahaan jasa asuransi PT.

Manulife Indonesia merupakan perusahaan Asuransi jiwa yang bertaraf

internasional yang menyediakan berbagai jenis produk asuransi dan investasi yang

lokasinya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

5

2

Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen & Instrumen-instrumen Hukumnya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 15

3

M. Suparman Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga, Bandung: PT. Alumni, 2003, Hal. 9

4

Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006, hal. 5

5

(3)

Kepercayaan pemegang polis kepada perusahaan Asuransi jiwa merupakan

pelimpahan resiko dari pihak pembeli polis Asuransi (pemegang polis) kepada

pihak penjual asuransi (perusahaan asuransi).Terdapat didalamnya pelimpahan

resiko ini, pemegang polis haruslah melalui prosedur terlebih dahulu untuk

kemudian seseorang atau suatu institusi menjadi pemegang polis.Tujuan hal ini

ialah, pemegang polis sebagai pihak terjamin harus membayar sejumlah uang

(premi) sesuai dengan yang telah disepakati kepada perusahaan Asuransi sebagai

pihak penjamin. Kemudian perusahaan Asuransi memiliki kewajiban untuk

membayar sejumlah uang apabila pemegang polis mengalami peristiwa yang

belum jelas akan terjadi yang berkaitan dengan kesehatan, misalnya sakit ataupun

terjadi kecelakaan.

Produk asuransi PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan telah menjadi

kebutuhan pokok yang terkesan dilupakan oleh masyarakat di kota Medan. Hal ini

penyebabnya dikarenakan minimnya kepercayaan masyarakat Indonesia akan

Asuransi, salah satunya disebabkan oleh banyaknya pengalaman buruk yang

dirasakan oleh para pemegang polis yang tidak menyenangkan, seperti pemegang

polis sering kali dihadapkan kesulitan dalam mengajukan pembayaran klaim

Asuransi.

Pengalaman yang telah terjadi pada berbagai setiap pemegang polis yang

menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi diantaranya

adalah bahwa ketika si pemegang polis melakukan klaim ternyata apa yang

diharapkan dari tujuan asuransi tersebut pelaksanaannya masih sering terjadi

kegagalan dalam pelaksanaan klaim tersebut, persyaratan untuk mendapatkan

pembayaran klaim masih belum dapat dipenuhi perusahaan asuransi sesuai apa

yang diperjanjikan antara kedua belah pihak yang tertuang dalam polis.6

Salah satu keluhan pemegang polis dalam praktek, untuk pemegang polis yang

tidak mendapatkan perlindungan hukum yaitu:

6

(4)

Pemegang polis PT. Asuransi Manulife Indonesia dengan nomor polis,

4262289558 semenjak 9 Desember 2010. Pada pertengahan desember 2014,

menerima surat pemberitahuan yang berisi bahwa asuransi tambahan kesehatan

hospital benefit plus tidak dapat diperpanjang.7

Seringnya terjadikegagalan pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi kepada

pemegang polis dikarenakan pemegang polis terlalu lama mengajukan klaim yang

mengakibatkan tidak dibayarnya uang klaim asuransi oleh perusahaan asuransi,

perusahaan asuransi menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi yang

biasanya batasan waktu yang ditetapkan adalah 3 (tiga) bulan, atas hal tersebut

menjadikan pemegang polis kesulitan dalam mempersiapkan memenuhi

syarat-syarat mengajukan klaim dan sering kali mengajukan klaim diluar batas waktu

tersebut.8

Sebelum klaim asuransi seorang individu yang memiliki segala jenis polis

asuransi harus terlebih dahulu menjaga kebijakan melalui pembayaran regular

premi asuransi kepada perusahaan asuransi. Pembayaran ini digunakan untuk

menyelesaikan klaim asuransi orang lain atau digunakan untuk lebih memperkuat

asset perusahaan asuransi. Tetapi ketika kerusakan yang terlalu besar, pemegang

polis asuransi dapat mengajukan klaim asuransi sehingga ia bisa menerima uang

dari perusahaan asuransi.

Kondisi pada saat ini, kurangnya keterbukaan antara pihak manajemen

asuransi terhadap masyarakat, atau kondisi yang dimana kurangnya tingkat

pemahaman masyarakat terhadap kesepakatan antara perusahaan dengan

masyarakat menjadi bahan klarifikasi antara pihak perusahaan asuransi dengan

masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan proses

klarifikasi dari pihak perusahaan asuransi, maupun penyelesaian secara hukum.

diakses pada tanggal 12 April 2016

(5)

Faktor tersebut yang diatas menjadi alasan mengapa masyarakat di kota Medan

seringkali enggan (tidak mau) untuk menanggapi tawaran ataupun melanjutkan

polis asuransi yang ditawarkan baik itu melalui perusahaan asuransi maupun agen

secara personal.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat skripsi dengan judul: “Tinjauan

Yuridis Terhadap Asuransi Jiwa Dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian

Pembayaran Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Manulife Indonesia Di Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut diatas, maka yang menjadi

permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses mekanisme pengajuan klaim asuransi pada PT.

Asuransi Manulife Indonesia di Medan?

2. Bagaimana pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim asuransi

pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan?

3. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang di berikan PT. Asuransi

Manulife Indonesia Medan kepada tertanggung dalam klaim asuransi?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan dilakukan untuk memperoleh tujuan tujuan tertentu. Adapun tujuan

penulisan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses mekanisme pengajuan klaim asuransi pada

PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim

asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan.

3. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum yang di berikan PT.

Asuransi Manulife Indonesia Medan kepada tertanggung dalam klaim

(6)

D. Manfaat penulisan

Manfaat penulisan adalah manfaat yang didapatkan dari suatu penelitian,

kontribusi yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

1. Kegunaan secara teoritis

Penulisan ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan bagi

ilmu hukum khususnya hukum perdata dagang.

2. Kegunaan secara praktis

Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil penulisan ini juga mampu

memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :

a. Memberikan sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam

pelaksanaan dan penyelesaian pembayaran klaim asuransi.

b. Memberikan sumbangan pemikiran terkait perlindungan hukum dalam

pengajuan klaim di PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan.

E. Metode penelitian

1. Metode pendekatan

Metode untuk melakukan penulisan ini, penulis menggunakan metode yuridis

normatif,9 dan yuridis empiris10

Sifat penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu pendekatan penelitian

Deskriptif Analitis.Maksud dari penulisan ini adalah untuk memperoleh gambaran

yang lengkap dan jelas tentang permasalahan yang ada pada masyarakat yang .Yuridis Normatif yaitu penelitian terhadap

permasalahan yang dirumuskan dengan mempelajari ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan, membandingkan

dengan penerapan hukum dan peraturan didalam masyarakat.Menggabungkan

dengan yuridis empiris yang menggambarkan impelementasi

ketentuan hukum Normatif (Undang-Undang) dalam setiap penelitian pada setiap

peristiwa hukum dan terjadi dalam masyarakat.

9

Ronny Hamitijo Soemitro,Metode Penelitian Hukum dan Jurumetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hal. 13

10

(7)

kemudian dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan hukum

yang berlaku, sehingga akhirnya dapat diperoleh suatu kesimpulan.11

2. Sumber Data

Penulisan skripsi ini menggunakan data sekunder yang mempunyai kekuatan yang

mengikat kedalam yang bersumber dari:

a. Bahan hukum primer

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 tentang

Peransuransian12

b. Bahan hukum sekunder

Yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer berupa

keterangan, kajian, analisis tentang hukum positif, yakni: pendapat-pendapat

pakar hukum, makalah ataupun hasil seminar-seminar yang berkaitan

dengan penelitian ini.

c. Bahan hukum tersier

Yaitu bahan yang mendukung dan memberikan penjelasan terhadap bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus-kamus, ensiklopedia tentang

hukum.

3. Metode Pengumpulan Data

Skripsi ini menggunakan metode pengumpulan data dengan:

a. Melalui studi kepustakaan (library research)

11

Ibid.,hal. 14 12

(8)

Yakni penelitian yang melalui dengan berbagai sumber bacaaan dari bahan

pustaka yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan

hukum tersier.

b. Melalui penelitian lapangan (field research)

Yakni penelitian yang dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara

kepada pejabat PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan.

4. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan akan dihubungkan dengan

studi kepustakaan. Data tersebut kemudian dianalisis secara logis dan disusun

dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu apa yang dinyatakan oleh informan

secara tertulis maupun lisan diteliti dan dipelajari kemudian dianalisis secara

deskriptif kualitatif yang tersusun dalam kalimat yang sistematis. Rangkaian di

dalam hal ini, adapun data-data yang diperoleh akan dibaca, ditafsirkan,

dibandingkan, dan diteliti, sedemikian rupa sebelum dituangkan

dalam menarik satu kesimpulan akhir.13

F. Sistematika penulisan

Penulisan skripsi ini dilakukan dengan membagi menjadi 5 bab, dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab I adalah Bab Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian

penulisan, sistematika penulisan

Bab II Adalah Bab Tinjauan Umum Tentang Asuransi Menurut Hukum yang

berisikan tentang pengertian dan dasar hukum asuransi di Indonesia, tujuan dan

asas-asas dalam hukum asuransi, hak dan kewajiban para pihak dalam asuransi.

13

(9)

Bab III adalah bab tentang Aspek-Aspek Yuridis dalam Pelaksanaan Klaim

Asuransi pada Asuransi Jiwa di PT.Asuransi Manulife Indonesia yang terdiri atas

gambaran umum PT. Asuransi Manulife Indonesia, jenis dan produk asuransi jiwa

yang di kelola oleh PT. Asuransi Manulife Indonesia, premi asuransi dan

perkembangannya pembayaran yang diberikan PT. Asuransi Manulife Indonesia.

Bab IVadalah bab pembahasan tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Asuransi Jiwa

dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Pembayaran Klaim Asuransi pada PT.

Asuransi Manulife Indonesia Di Medanyang membahas mengenai proses

mekanisme pengajuan klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di

Medan, pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim asuransi pada PT.

Asuransi Manulife Indonesia di Medan, bentuk perlindungan hukum yang di

berikan PT. Asuransi Manulife Indonesia Medan

kepada tertanggung dalam klaim asuransi.

Bab V adalah bab penutup, yang terdiri: kesimpulan dan saran.

G. Keaslian penulisan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan penelusuran di Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara bahwa judul skripsi “Tinjauan Yuridis terhadap Asuransi

Jiwa dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Pembayaran Klaim Asuransi pada PT.

Asuransi Manulife Indonesia di Medan” belum pernah ada di perpustakaan

Universitas Sumatera Utara, maka diketahui bahwa belum ada penelitian yang serupa

dengan apa yang menjadi bidang dan ruang lingkup skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis berkeyakinan bahwa penelitian yang penulis lakukan ini jelas dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah, karena senantiasa memperhatikan

ketentuan-ketentuan atau etika penelitian yang harus dijunjung tinggi bagi peneliti atau

Referensi

Dokumen terkait

[r]

4 Panduan Pelatihan keterampilan Manajemen Konflik pada Mahasiswa PGSD FIP UNY 2012 Ketua DIPA.. Pengembangan Model Perkembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Assessment PLST

JIWA adalah susunan yang tidak terbatas dari elemen- elemennya dan susunan itu dapat diuraikan dalam1.

[r]

Menurut Johnson (Rieley, dkk., 1996), dalam 10 tahun terakhir makin sering terjadi kebakaran besar hutan di Kalimantan yang antara lain menimbulkan kerusakan luas pada hutan

Guru dalam Proses Belajar Mengajar.. Bandung: Sinar

Universitas Negeri

Gambar yang ditampilkan dapat lebih dinamis dengan menggunakan animasi dan dapat lebih interaktif karena didalam program ini anak mulai diperkenalkan dengan penekanan tomboltombol