• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BRAILLE BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN BRAILLE BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BRAILLE

BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA

KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh

Oleh:

Ahmad Nawawi

0901455

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BRAILLE

BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA

KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Oleh

Ahmad Nawawi

NIM. 0901455

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ahmad Nawawi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN BRAILLE

BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA

KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Oleh

AHMAD NAWAWI (0901455)

Jurusan Pendidikan Khusus (S1)

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. Djadja Rahardja, M. Ed. NIP. 19590414 198503 1 005

Pembimbing II

Drs. Sunaryo, M. Pd. NIP. 19560722 198503 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI

(4)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

ABSTRAK

PEMBELAJARAN BRAILLE BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA

KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Oleh: Ahmad Nawawi (0901455)

Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini yakni tentang pembelajaran braille di SLB Negeri A Kota Bandung kelas 1 SDLB mengenai kondisi faktual pembelajaran braille bagi peserta didik tunanetra, hambatan guru dalam pembelajaran braille, dan upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran braille. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran-gambaran mengenai pembelajaran braille bagi peserta didik tunanetra kelas 1 SDLB dengan pengembangan aspek perencanaan pembelajaran braille, pelaksanaan pembelajaran braille, evaluasi pembelajaran braille, kemampuan peserta didik, sumber daya manusia, sarana prasarana, hambatan internal, hambatan eksternal, upaya mengatasi hambatan internal, dan upaya mengatasi hambatan eksternal. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa pembelajaran braille bagi peserta didik tunanetra kelas 1 SDLB mempunyai hambatan yaitu banyaknya materi yang harus disampaikan karena pada mata pelajaran bahasa indonesia tidak hanya pembelajaran braille yang disampaikan dan alokasi waktu yang terbatas, pengadaan sarana prasarana yang kurang lengkap dan penggunaan media pembelajaran braille yang kurang optimal serta lingkungan belajar yang dirasa kurang efektif. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi bagi sekolah yaitu pengadaann sarana prasarana penunjang pembelajaran braille dapat dilengkapi, dan guru diharapkan melakukan asesmen mengenai kemampuan membaca dan menulis secara tertulis agar hasil asesmen dapat dijadikan pedoman kemampuan awal peserta didik, dan bagi peneliti selanjutnya bisa mengembangkan lagi faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran braille seperti faktor-faktor kurikulum atau kemajuan teknologi dan melakukan penelitian di sekolah lain sebagai pembanding.

(5)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

(6)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

C. Ketunanetraan ... 16

1. Pengertian Tunanetra ... 16

2. Karakteristik Anak Dengan Ketunanetraan ... 18

3. Pembelajaran Tunanetra ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Pendekatan ... 23

B. Tempat dan Subjek Penelitian ... 24

C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 25

D. Pengujian Keabsahan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

1. Kondisi faktual pembelajaran braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung ... 36

2. Hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung ... 51

3. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung ... 55

B. Pembahsan ... 59

1. Kondisi faktual pembelajaran braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung ... 59

2. Hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung ... 68

(8)

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Rekomendasi ... 71

1. Kepala Sekolah ... 72

2. Guru ... 72

3. Orang Tua ... 73

4. Peneliti Selanjutnya ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

LAMPIRAN I ...

LAMPIRAN II ...

LAMPIRAN III ...

LAMPIRAN IV ...

LAMPIRAN V ...

(9)

1

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam rangka memberikan hak atas pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Sebelas

Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Pasal 32 ayat 1 yang

menyatakan “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik

yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena

kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa”.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh

peserta didik atau murid. Sagala (2011: 61) mengemukakan bahwa

“pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang

baru”. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui

kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya,

motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya

dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam

pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan

menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.

Sastraningrat dan Sumarsono (1984: 6) “salah satu bentuk kelainan

sensori yakni kelainan pada penglihatan atau biasa disebut tunanetra. Kata

tunanetra berasal dari kata tuna dan netra yang memiliki arti tuna adalah rusak

dan netra adalah mata. Jadi tunanetra berarti rusak mata atau rusak

(10)

2

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunanto (tanpa tahun: 2) mengemukakan bahwa:

Penggolongan ketunanetraan berdasarkan media apa yang digunakan untuk membaca dan menulis merupakan dasar dari definisi pendidikan. Seseorang yang belajar dengan menggunakan indera perabaan dan pendengaran digolongkan sebagai buta. Sedangkan seseorang yang masih mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca meskipun dengan tulisan yang diperbesar (diadaptasi) mereka digolongkan sebagai low vision. Seseorang yang masih mampu menggunakan penglihatannya tetapi mengalami gangguan pada situasi tertentu tergolong sebagai limited vision.

Penglihatan merupakan salah satu saluran informasi yang sangat

penting bagi manusia selain pendengaran, pengecap, pembau, dan perabaan

(Sunanto, tanpa tahun: 7). Kehilangan indera penglihatan berarti kehilangan

saluran informasi visual. Sebagai akibatnya penyandang kelainan penglihatan

akan kekurangan atau kehilangan informasi yang bersifat visual.

Menurut Sunanto (tanpa tahun: 11) “dalam mengajar anak dengan

kelainan penglihatan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian secara

khusus yaitu (1) lingkungan fisik, (2) prosedur pengajaran, dan (3) isi dan

bahan pengajaran”. Pada intinya untuk lingkungan fisik yang dimaksud dapat

berupa kondisi pencahayaan, jalan dan gedung yang mudah diakses oleh para

tunanetra, serta perlengkapan lain yang mendukung keberhasilan belajar para

tunanetra. Prosedur pengajaran kepada tunanetra sebaiknya mencakup tiga

prinsip yang meliputi: pengalaman kongkrit, pengalaman yang utuh, dan

belajar dengan melakukan. Beberapa materi khusus yang mereka perlukan

sesuai dengan kebutuhannya. Materi pengajaran yang khusus diperlukan oleh

tunanetra adalah membaca dan menulis Braille, keterampilan orientasi dan

mobilitas, keterampilan penggunaan indera selain penglihatan, aktivitas fisik

dan lain-lain.

Hasil dari studi pendahuluan selama melakukan tugas kuliah PLP,

penulis menemukan peserta didik yang masih kurang atau adanya

keterlambatan dalam membaca dan menulis Braille hal ini menunjukan bahwa

setiap kemampuan anak tunanetra bervariasi akibat dari kemampuan tunanetra

(11)

3

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adanya keterlambatan dalam pembelajaran Braille ini mungkin dikarenakan

Braille hanya menjadi bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia dan tidak

menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. Dengan tidak dijadikannya

Braille sebagai mata pelajaran secara tidak langsung memberikan dampak bagi

pembelajaran Braille yang mungkin tidak tersampaikan secara menyeluruh

pada peserta didik karena dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tidak hanya

mengajarkan Braille namun banyak materi yang harus disampaikan.

Kemampuan taktual anak tunanetra harus mampu dikembangkan dalam

sebuah proses pembelajaran untuk dapat mengakomodasi kebutuhannya,

mungkin ini semua akan efektif jika pembelajaran Braille berdiri sendiri tidak

menjadi bagian dari pelajaran lain. Dalam hal ini membaca dan menulis

permulaan huruf Braille, dimana proses pembelajaran ini menjadi penting

untuk menunjang proses akademik di tingkat selanjutnya.

Berdasarkan temuan di lapangan, maka peneliti ingin mengetahui lebih

lanjut tentang pembelajaran Braille bagi peserta didik tunanetra yang secara

kurikulum terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga dalam

penelitian ini penulis mengambil judul “Pembelajaran Braille Bagi Peserta

Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung.”

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

pembelajaran Braille bagi peserta didik tunanetra kelas 1 SDLB di SLB

Negeri A Kota Bandung?”.

Selanjutnya untuk mendapat data yang diperlukan, maka dibuat

beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi faktual pembelajaran Braille kelas 1 SDLB di SLB

Negeri A Kota Bandung?

2. Hambatan apa saja yang dihadapi guru dalam pembelajaran Braille kelas 1

SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam

(12)

4

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pembelajaran Braille pada peserta didik

tunanetra kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1) Memperoleh data mengenai kondisi faktual pembelajaran Braille

kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung.

2) Memperoleh data mengenai hambatan apa saja yang dihadapi guru

dalam pembelajaran Braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota

Bandung.

3) Memperoleh data mengenai upaya yang dilakukan guru untuk

mengatasi hambatan dalam pembelajaran Braille kelas 1 SDLB di

SLB Negeri A Kota Bandung.

2. Kegunaan Penelitian

Bila tujuan penelitian ini dapat dicapai, maka hasil penelitian ini

akan memiliki kegunaan, baik kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis.

Kegunaan yang dapat di ambil baik secara teoritis maupun secara praktis

adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis

1) Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan dalam

ilmu pendidikan luar biasa. Khususnya tentang pembelajaran

Braille untuk peserta didik tunanetra.

2) Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan dan

pemahaman mengenai permasalahan apa saja yang terjadi dalam

(13)

5

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Penulis

Sebagai bahan untuk menambah wawasan, pengetahuan,

dan pemahaman mengenai pembelajaran Braille bagi peserta didik

tunanetra kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung

2) Bagi Sekolah

Bagi sekolah khususnya SLB Negeri A Kota Bandung hasil

penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan untuk sekolah

dalam mengoptimalkan pembelajaran Braille agar lebih baik dan

sebagai pertimbangan untuk memperhatikan pelayanan pendidikan

dan fasilitas dalam pembelajaran Braille bagi peserta didik

tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung.

3) Bagi Guru

Bagi guru supaya menjadi masukan dalam memberikan

pelayanan pembelajaran Braille pada peserta didik secara lebih

individual dan mendalam karena pembelajaran Braille

membutuhkan pembelajaran yang khusus.

4) Bagi Orang Tua

Bagi orang tua hasil penelitian ini bisa menjadikan

masukan betapa pentingnya pembelajaran Braille bagi

anak-anaknya selain mata pelajaran yang lain dan sebagai referensi

untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang

bagaimana upaya orang tua untuk meningkatkan kemampuan

(14)

6

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

3. Program Pengembangan Persepsi Taktual dan Pengenalan Braille

Mangold

C. Ketunanetraan

1. Pengertian Tunanetra

2. Karakteristik Anak Dengan Ketunanetraan

3. Pembelajaran Tunanetra

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan

B. Tempat dan Subjek Penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

2. Instrumen Penelitian

D. Pengujian Keabsahan Data

(15)

7

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN I

LAMPIRAN II

LAMPIRAN III

LAMPIRAN IV

LAMPIRAN V

(16)

71

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pembelajaran Braille kelas 1 SDLB di SLB Negeri A Kota Bandung

ini secara faktual masih dikatakan kurang begitu efektif, karena pembelajaran

Braille sendiri ada pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan pada saat

penelitian memang terlihat lebih banyak penyampaian materi lain secara

klasikal dari pada penyampaian materi Braille secara individual. Perencanaan

dan pelaksanaan lebih banyak mengacu pada materi-materi lain yang ada pada

mata pelajaran bahasa Indonesia tidak hanya fokus untuk memberikan

pembelajaran membaca dan menulis Braille secara khusus, evaluasinya pun

mengikuti evaluasi mata pelajaran bahasa Indonesia secara keseluruhan

dengan memberikan soal-soal untuk dijawab bukan memberikan evaluasi yang

mengarah pada membaca dan menulis Braille. Sarana prasarana yang ada

masih dirasa kurang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar membaca

dan menulis braille, oleh karena itu pembelajaran lebih sering bersifat klasikal

dengan memberikan cerita dibandingkan dengan memberikan pembelajaran

braille secara individual.

Hambatan yang terjadi di lapangan yaitu banyaknya materi yang harus

disampaikan dengan waktu yang terbatas karena dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia bukan hanya Braille yang harus disampaikan tetapi masih banyak

materi lain yang harus disampaikan, kemudian kurangnya buku paket braille

membuat penyampaian materi juga kurang optimal. Guru-guru selalu

berupaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan memberikan

pelayanan pendidikan yang optimal kepada seluruh peserta didik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat di

(17)

72

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kepala Sekolah

Diharapkan untuk pihak sekolah agar lebih memperhatikan

pelayanan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang

pembelajaran Braille baik yang masih kurang atau yang belum ada, guna

pembelajaran Braille yang lebih baik untuk kedepannya. Jadwal pelajaran

yang harus disesuaikan karena letak ruangan kelas 1 SDLB yang

bersebelahan dengan ruang musik mengakibatkan kurang efektif ketika

pembelajaran musik sedang berlangsung, atau dengan penambahan

peredam pada ruang musik supaya suara dari ruang musik tidak bocor

keluar. Kombinasi guru kelas bisa dipertimbangkan kembali mengingat

guru kelas 1 SDLB itu terdiri dari satu orang guru awas dan satu orang

guru tunanetra dan delapan peserta didik apakah sudah bisa mengakomidir

kebutuhan peserta didik atau bisa ditambah dengan guru awas satu lagi

untuk bisa lebih mengoptimalkan pembelajaran.

2. Guru

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan dalam

program pelaksanaan pembelajaran Braille. Guru diharapkan menyusun

asesmen terlebih dahulu secara tertulis agar terkonsep dengan baik dan

tidak hanya melakukan pengamatan saja, sehingga hasil asesmen dapat

dijadikan rujukan atau pedoman kemampuan awal peserta didik dalam

pembelajaran Braille sehingga bisa membuat program individual yang

terarah untuk tiap peserta didik. Diharapkan guru dapat melakukan proses

pembelajaran Braille dengan metode dan pendekatan yang tepat serta

penggunaan media pembelajaran yang optimal dan mampu untuk

membagi waktu dengan materi yang banyak atau bisa mengambil jam

tambahan untuk pembelajaran Braille agar mendapatkan hasil yang

optimal. Evaluasi yang dilakukan guru dengan cara membuat catatan,

peneliti rasa bisa dikatakan tepat karena untuk kemampuan membaca dan

(18)

73

Ahmad Nawawi, 2014

Pembelajaran Braille Bagi Peserta Didik Tunanetra Kelas 1 SDLB Di SLB Negeri A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Orang Tua

Peran orang tua sangat penting untuk kemajuan anaknya, karena

waktu yang dihabiskan anak lebih lama dengan orang tua dibandingkan

gurunya. Hendaknya orang tua dengan sabar dapat ikut bekerjasama

dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis Braille bagi

anaknya dengan memberikan kembali latihan di rumah yang sebelumnya

pernah diberikan guru di sekolah.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

akan arti pentingnya pembelajaran Braille bagi peserta didik tunanetra,

karena membaca dan menulis merupakan jendela dunia. Penelitian ini

juga dapat dijadikan rujukan untuk menggali kembali lebih dalam

mengenai permasalah pembelajaran Braille yang ada di sekolah luar biasa

atau bisa juga di sekolah inklusi, permasalahan yang ada bisa

dikembangkan dengan melihat kurikulum pembelajaran Braille, kaitan

teknologi yang menyebabkan malasnya membaca dan menulis Braille dan

masih banyak lagi, selain itu juga diharapkan ada penelitian selanjutnya

yang bersifat studi banding untuk mengetahui pembelajaran Braille di

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MEDIA PASAK HITUNG TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN SDLB KELAS 1 SLB TERATE KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kegiatan pembelajaran bertani pada siswa tunanetra di SLB Agro Industri Cisarua Kabupaten Bandung

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan persepsi bunyi dan irama siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro pada umumnya berada pada tahapan

penelitian dengan judul “ Pembelajaran Tari Jaipong Pada Siswa Tunarungu Tingkat SMALB Dalam Ekstrakurikuler Seni Tari SLB Negeri Cicendo Kota Bandung ”. Fokus

Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu perencanaan program pembelajaran membuat batik cap pada peserta didik tunarungu, pelaksanaan program

Pembelajaran Keterampilan Membatik Pada Tunarungu Jenjang SMALB Di SLB B Negeri Cicendo Kota Bandung..

PENGARUH MEDIA PASAK HITUNG TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN SDLB KELAS 1 SLB TERATE KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Latihan Menabuh Kendang Terhadap Peningkatan Motorik Kasar Peserta Didik Tunanetra Kelas V Di SLB