PEMBERIAN RESTITUSI TERHADAP KORBAN ATAU
AHLI WARIS DALAM TINDAK PIDANA
PERDAGANGAN ORANG
TESIS
OLEH
BOY AMALI
14700510/HK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PEMBERIAN RESTITUSI TERHADAP KORBAN ATAU
AHLI WARIS DALAM TINDAK PIDANA
PERDAGANGAN ORANG
TESIS
Disusun Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum
Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
BOY AMALI
147005104/HK
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
JUDUL TESIS : PEMBERIAN RESTITUSI TERHADAP ATAU AHLI WARIS DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
NAMA MAHASISWA : BOY AMALI
NOMOR POKOK : 147005104
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin., S.H.,M.S) Ketua
(Dr. M. Ekaputra., S.H., M. Hum) (Dr. Chairul Bariah., S.H., M. Hum) Anggota Anggota
Ketua Program Studi Dekan
Telah Lulus Diuji Pada
Tanggal
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA
: Prof. Dr. Alvi Syahrin., S.H.,M.S
Anggota
: 1. Dr. M. Ekaputra., S.H., M. Hum
2. Dr. Chairul Bariah., S.H., M. Hum
3. Marlina., S.H., M. Hum
ABSTRAK
Setiap korban tindak pidana perdagangan orang atau ahli waris berhak memperoleh restitusi. Restitusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa ganti kerugian atas : a. kehilangan kekayaan atau penghasilan, b. penderitaan, c. biaya untuk tindakan perawatan medis dan/ atau d. kerugian lain yang diderita korban sebagai akibat perdagangan orang. Restitusi tersebut diberikan dan dicamtumkan sekaligus dalam amar putusan pengadilan tentang perkara tindak pidana perdagangan orang. Pemberian Restitusi dilakukan dalam 14 (empat belas) hari terhitung sejak diberitahukannya putusan yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap. Pelaku diputus bebas oleh pengadilan tingkat banding atau kasasi, maka hakim memerintahkan dalam putusannya agar uang retitusi yang dititipkan dikembalikan pada yang bersangkutan.
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka berapa hal yang memjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang, Bagaimana penerapan pemberian restitusi terhadap korban atau ahli waris tindak pidana perdagangan orang dan apakah yang memjadi problematika penrapan restitusi terhadap korban atau ahli waris tindak pidana perdagangan orang yang diatur dalam Undang – Undang RI No. 21 Tahun 2007 Tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
Metode penelitian yuridis normatif berguna untuk mengetahui atau mengenal apakah dan bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah tertentu dan juga dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain apakah dan bagaimanakah hukumnya mengenai peristiwa atau masalah yang tertentu. Dalam menggunakan penelitian hukum normatif dalam penyusunan tesis ini akan dipokuskan kepada penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif.
putusan perdata ( Pasal 274 KUHAP ), 3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 harus segera diimplementasikan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) tentang mekanisme dan tata cara pengajuan Restitusi Bagi Korban Tindak Pidana Perdangan orang. Dalam PP tersebut paling tidak harus mengatur tentang : a. Tata cara penitipan restitusi dan peran jaksa dalam pengajuan titipan restitusi. b. Tata Cara menghitung nilai kerugian yang akan diajukan kepengadilan dan kewenanan jaksa menentukan jumlah kerugian yang akan diajukan kepengadilan. c. Kewenangan jaksa mengajuakn restitusi itu sifatnya wajib bukan suka rela sehinggan ia tidak perlu mendapatkan perstujuan dari korban., kecuali apabila korban meminta jaksa agar tidak mengajukan tuntutan restitusi. d. Sikap jaksa jika korban lebih dari satu, ada yang menerima putusan dan ada pula yang menginginkan banding. Namun sebaiknya jaksa menyarankan bagi yang menolak untuk mengajukan gugatan melalui jalur perdata agar tidak merugikan korban yang menerima. e. Harus ada ketegasan bahwa pelaksanaan eksekusi harus melalui jaksa, sehingga jaksa benar-benar dapat melakukan pengawasan bahwa restitusi itu dipenuhi oleh pelaku.
Saran dalam penelitian tesis ini, 1. Diharapkan dimas yang akan datang para pembuat Undang-undang agar lebih memperhatikan lagi kepentingan korban, ahli waris dalam tindk pidana perdagangan dari perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang. 2. Diharapkan bagi para penegak hukum mulai dari tingkat proses penyidikan, penuntutan dan putusa dalam menangani kasus tindak pidana perdagangan orang agar mampu mewakili korban dan ahli waris dengan baik sesuai batas maksimum dan minimum jumlah restitusi sebagai wujud dari penerapan pemberian restitusi terhadap korban atau ahli waris tindak pidana perdagangan orang. 3. Diharapkan bagi penegak hukum mulai dari tingkat proses penyidikan, penuntutan dan putusan dalam menangani kasus tindak pidana perdangan orang agar mampu mewakili korban dan ahli waris dalam mengajukan restitusi dengan baik sesuai batas maksimum dan minimum jumlah restitusi yang diajukan sehingga tidak terjadi problematika penerapan restitusi terhadap korban atau ahli waris tindak pidana perdagangan orang yang diatur dalam Undang – undang RI No. 21 Tahun 2007 Tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
.
ABSTRACT decision that has obtained permanent legal force. The perpetrator was acquitted by the court of appeal or cassation, the judge ordered restitution in the decision that the money deposited is returned to the person concerned.
In accordance with the above background, then some of the things that are at issue in this study is as follows: How is the protection of victims of human trafficking crime, How does the application of restitution to the victims or heirs of the crime of trafficking in persons and What are the problems of the application of restitution against victims or heirs of human trafficking crime stipulated in Law No. 21 Year 2007 on the eradication of trafficking in persons.
Normative juridical research method is useful to know or to know whether and how the law has on a particular issue and also can explain or explain to others whether and how the law regarding a particular event or issue. In using normative legal research in this thesis will be focused on normative legal research is qualitative.
(PP) on mechanisms and Procedures Restitution for Victims of Crime of Trafficking in Persons. In the PP least should regulate: a.Tata how to care restitution and the role of prosecutors in filing surrogate restitusi.b.Tata to calculate the value loss to be submitted to the court and the prosecution authorities determine the amount of losses that will be submitted to the court. c. Authority prosecutors filed the restitution is mandatory not voluntary so that he does not need approval from the victim, unless the victim asked the prosecutor not to file a restitution claim. d. Attitude prosecutor if the victim is more than one, there are welcoming the decision and some are wanting appeal. But should the prosecutor suggested to those who refuse to file a lawsuit through the civil order not to harm the victim receives. e.Must firmness that the execution must go through the prosecutor, so that prosecutors can actually carry out surveillance that restitution was met by the offender.
Suggestions in this thesis, 1.Be expected in the future the makers of the Act so that more attention to the interests of victims, heirs to the crime of trafficking of protection of victims of trafficking crimes orang.2.Be expected for law enforcement ranging from level the process of investigation, prosecution and judgment in handling criminal cases of trafficking in persons to be able to represent victims and their heirs to file a restitution for the victims and their heirs are well within the limits of the maximum and minimum amount of restitution as a form of application of restitution to the victims or heirs of a criminal offense orang.3. Be expected trafficking for law enforcement, starting from the process of investigation, prosecution and judgment in handling criminal cases of trafficking in persons to be able to represent victims and heirs in filing a restitution fine to the allowed maximum and the minimum amount of restitution filed so it does not happen the problematic application of restitution to the victim or his heirs human trafficking crime stipulated in Law No. 21 Year 2007 on the eradication of trafficking in persons
Keywords: RESTITUTION, VICTIMS OR HEIRS, CRIME, THE TRADE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allash Swt atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis yang saya teliti yakni : “PEMBERIAN RESTITUSI
TERHADAP KORBAN ATAU AHLI WARIS DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG.”
Tesis ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat untuk menempuh ujian starata Sarjana ( Starat-2) guna memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Hal ini kiranya dapat dimaklumi karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis milik.
Penyelesaian tesis ini tidak akan rampung tanpa dorongan, bimbingan maupun curahan ilmu yang penuh ketelitian dan kesabaran yang diberikan kepada penulis oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat pengajuan judul sampai penyusunantesis ini. Penulis menyampaikan ucapan terimaksi yang sebesar-besarnya pada Bapak prof. Dr. Alvi Syahrin., S.H.,M.S. selaku Ketua Komisi Pembimbing, Bapak Dr. M. Ekaputra.,S.H.,M. Hum. Dan ibu Dr. Chairul Bariah.,S.H., M. Hum. Selaku Anggota komisi Pembimbing. Serta Ibu Dr. Marlina., S.H., M. Hum. Dan Dr. Edy Ikhsan.,S.H., M.A selaku penguji.
1.Rektor Universitas Sumateram Utara, Prof. Dr. Runtung.,S.H., M. Hum dan para pembantu Rektor, Para kepala biro dan lembaga atas kesempatan dan pasilitas yang berikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana (S-2), Pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2.Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting.,S.H.,M. Hum Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3.Bapak Prof. Dr. Suhaidi.,S.H.,M.H Selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Para Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dibidang ilmu hukum.
5.Secara khusus penulis sampaikan terimakasi untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Ibu mertuaku, atas kesabaran dan dukungan moril dan Spritual yang diberikan kepada penulis, serta memberikan cinta dan kasih sayang yang tiada Henti –hentinya bagi penulis sehingga penulis dapat berhasil dengan baik.
6.penulis sampaikan khusus ucapan terimaksi yang tak terhingga untuk istriku tercinta serta Anak –anakku, Kalian selalu menemaniku dalam perjalanam dan terkadang rela berpisa saat penulis dalam proses penyelesaian studi pada Program magister Ilmu Hukum universitas Sumatera Utara.
ketidak sempurnaan Tesis Ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang produktif dari semua pihak.
Akhirnya kepad semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian kuliah dan tesis ini, penulis mengucapkan banyak terimakasi dengan harapan tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat.
Medan, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : BOY AMALI
Tempat Tgl/ Lahir : Medan, 18 April 1982
: SD Tamat Tahun 1994
: SMP Tamat Tahun 1997
DAFTAR ISI
3. Sasaran Dan Daerah Operasi Pelaku Tindak Pidana Perd agangan Orang ... 31
4. Dampak dari Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 32
an Orang ... 34
B. Perlindungan Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 39
BAB III PENERAPAN PEMBERIAN RESTITUSI KORBAN ATAU WARIS DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG ... 74
3. Tanggapan Kasus Terhadap Putusan Pengadilan Negeri
Bijai Register Perkara Pidana Nomor : 111/Pid.B.2002/PN
1554/Pid.ab/2012/PN.Mdn ... 161
BAB IV PROBLEMATIKA PENERAPAN RESTITUSI TERHADAP KORBAN ATAU AHLI WARIS DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG ... 163
A. Proses Dalam Tahapan Penyidikan ... 163
B. Proses Dalam Tahapan Penuntutan ... 172
C. Proses DalamPelaksanaan Putusan ... 183
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 188
A. Kesimpulan ... 188
B. Saran ... 189
DAFTAR PUSTAKA ... 189