• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

18

ABSTRAK

Latar Belakang : Poststroke dementia merupakan bentuk demensia yang sering dijumpai yang ditegakkan 3 bulan setelah stroke. Deteksi dini berkaitan dengan kualitas hidup yang lebih baik. General Practitioner Assessment of Cognition (GPCOG) dan Memory Impairment Screen (MIS) terbukti sebagai salah satu instrumen yang paling baik dalam screening poststroke dementia dengan sensitifitas dan spesifistas yang tinggi.

Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan akurasi diagnostik GPCOG dan MIS terhadap Mini-Cog dalam screening poststroke dementia.

Metode : Studi ini merupakan studi cross sectional dengan melibatkan 66 subjek yang mengalami stroke sekurang-kurangnya 3 bulan sebelum pengambilan data yang datang ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Semua subjek diperiksa dengan menggunakan Mini-Cog, GPCOG dan MIS.

Hasil : Analisis diagnostik GPCOG dalam screening poststroke dementia didapatkan sensitifitas 85%; spesifisitas 68%; Nilai Duga Positif (NDP) 74%; Nilai Duga Negatif NDN) 81%; dengan akurasi 77%. Analisis diagnostik MIS dalam screening poststroke dementia didapatkan sensitifitas 97%; spesifisitas 37%; NDP 62%, NDN 92% dengan akurasi 68%.

Kesimpulan : Terdapat perbedaan akurasi yang tidak bermakna antara GPCOG dan MIS dalam screening poststroke dementia (p = 0.94).

(2)

19

ABSTRACT

Background : Poststroke dementia is a common type of dementia which diagnosed at least 3 months after stroke. Early detection may relate to a better quality of life of the patients. General Practitioner Assessment of Cognition (GPCOG) and Memory Impairment Scale (MIS) were proven to be the best instruments to use in screening of poststroke dementia with high sensitivity and specificity.

Objective : The aim of this study was to compare the diagnostic accuracy of GPCOG and MIS to Mini-Cog in screening of poststroke dementia. Method : This was a cross sectional study with 66 subjects who came to Haji Adam Malik General Hospital with the history of stroke at least three months before. All of the subjects were assessed with Mini-Cog, GPCOG and MIS.

Result : Diagnostic analysis of GPCOG in screening of poststroke dementia showed sensitivity 85%; specificity 68%; Positive Predictive Value (PPV) 74%; Negative Predictive Value (NPV) 81%, and accuracy 77%. And the diagnostic analysis of MIS showed sensitivity 97%; specificity 37%; PPV 62%; NPV 92%; and accuracy 68%.

Conclusion : There were an insignificant difference od diagnostic accuracy between GPCOG and MIS in screening of poststroke dementia (p = 0.94).

Referensi

Dokumen terkait

Jadi metode numerik yang paling baik atau efisien yang digunakan untuk menentukan pendekatan nilai-nilai variabel dari persamaan- persamaan serentak yang memuat eksponensial

plicata ungu tua bukan merupakan hasil persilangan, sehingga persilangan dengan spesies lain menghasilkan keturunan yang seragam, baik warna, bentuk maupun corakS. Hasil

14 Berdasarkan hasil regresi model 3 dapat disimpulkan bahwa moderasi gender pada variabel yang berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank adalah ukuran dewan

Dari yang sebelumnya kerap di cap negatif kini seharusnya SMKN 10 Semarang bisa lebih maju apabila siswanya didorong untuk bersama-sama menjadikan sekolahnya lebih

dalam penelitian penerapan Target Costing dalam upaya efisiensi biaya produksi untuk peningkatan laba kotor pada pengrajin sendang paciranLamongan, analisis data

Mauss berkata bahwa karya itu— apakah skor (nilai angka) atau gelombang suara—tidak bisa dipahami tanpa mengetahui bagaimana karya itu disusun atau bagaimana karya itu dipahami

Sistem pelumasan mesin diesel dilengkapi dengan pendingin oil (oil cooler) untuk mendinginkan minyak pelumas, karena mesin diesel temperatur kerjanya sangat tinggi

Demikian juga dengan Toko âMakmurâ yang memfokuskan pada usaha penjualan bahan pokok, yang kegiatannya melakukan pencatatan-pencatatan transaksi penjualan dan mengolah data