• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

3

ABSTRAK

* Tofri Dendy Baginda Sitorus ** M. Hayat, SH

*** Malem Ginting, SH., M.Hum

Pada prinsipnya pemberian kredit dapat diberikan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan untuk itu. Selama proses pengajuan kredit modal kerja antara kreditur dan debitur disepakati, maka lahirlah kewajiban pada diri kreditur untuk menyerahkan uang yang telah diperjanjikan kepada debitur. Dengan hak untuk menerima kembali uang dari debitur pada waktunya, disertai dengan bunga yang telah disepakati oleh para pihak.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Apa yang menjadi hak dan kewajiban PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dan debitur setelah perjanjian kredit ditandatangani. Apa yang menjadi masalah dalam perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Bagaimana penyelesaian terhadap masalah dalam perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Apakah perjanjian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan tidak bertentangan dengan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Jenis penelitian ini adalah normatif, sedangkan bersifat deskriptif analitis yang artinya bahwa hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti.

Calon debitur mengajukan permohonan secara tertulis dilengkapi dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Bank, Bank melakukan identifikasi pendahuluan, taksasi objek jaminan, analisis kredit, Bank membuat keputusan apakah menyetujui atau menolak permohonan kredit, Bank dan debitur melakukan penandatanganan perjanjian, Bank melakukan pengikatan jaminan, kredit direalisasikan. Hak Bank meminta kelengkapan dokumen, melakukan analisis terhadap tujuan permohonan kredit, melakukan analisis terhadap transaksi keuangan calon debitur, melakukan taksasi jaminan, menganalisa kelayakan usaha calon debitur, menyetujui atau menolak permohonan yang diajukan oleh calon debitur, melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur, melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana kredit oleh debitur, memonitor kewajiban debitur kepada Bank yaitu melunasi kredit, melakukan eksekusi atas hak tanggungan yang telah terpasang dalam objek jaminan melalui pelelangan bersama-sama dengan KPKNL dan kewajiban Bank mencairkan dana apabila kredit telah disetujui, mengembalikan sertifikat hak tanggungan apabila debitur telah melunasi kredit. Selanjutnya hak debitur menerima dana apabila dana kredit telah disetujui, menerima sertifikat hak tanggungan apabila telah melunasi kredit dan kewajiban debitur mengajukan permohonan kredit sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Bank, memenuhi kewajiban kepada bank, menggunakan dana kredit, sesuai tujuan yang dimohonkan, menyerahkan jaminan kepada bank untuk diikat dengan hak tanggungan, melakukan pengosongan terhadap objek jaminan untuk dieksekusi oleh bank apabila debitur wanprestasi. Masalah dalam perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada Bank, dokumen yang diajukan debitur tidak lengkap, debitur lama memenuhi kelengkapan dokumen, kredit bermasalah, debitur menyewakan objek jaminan, debitur tidak mau melakukan pengosongan terhadap objek jaminan yang akan dilelang setelah debitur wanprestasi. Penyelesaian terhadap masalah, untuk dokumen yang tidak lengkap, maka calon debitur harus melengkapi dokumen terlebih dahulu agar bank dapat memproses permohonan kredit yang diajukan, untuk kredit macet, peringatan sebanyak tiga kali, namun apabila debitur tidak juga memberikan respon dan tidak ada upaya penyelesaian maka Bank akan melakukan lelang eksekusi hak tanggungan secara terbuka melalui media massa dan pelelangan dilakukan bank bersama-sama dengan KPKNL, untuk objek jaminan yang disewakan oleh debitur dalam perjalanan kredit macet. Perjanjian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan tidak bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata

Kata Kunci : Kredit Modal Kerja, Jaminan, Hak Tanggungan * Mahasiswa

** M. Hayat, SH, Dosen Pembimbing I

*** Malem Ginting, SH., M.Hum, Dosen Pembimbing II

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Bank SUMUT, dalam praktiknya kalau kredit debitur macet, kreditur tidak cepat-cepat mengeksekusi jaminan, namun biasanya

Sebelum kredit itu diberikan maka antara pihak kreditur dan debitur membuat suatu perjanjian dimana perjanjian itu dibuat terlebih dahulu oleh bank selaku kreditur yang

Apabila persyaratan sudah lengkap dan berdasarkan analisa kredit usaha calon debitur layak untuk dibiayai maka bank menyanggupi permohonan kredit debitur, selanjutnya bank

Kendala dalam pelaksanaan perjanjian kredit menggunakan hak tanggungan yang objeknya hak guna usaha pada Bank Sumut Cabang Medan, HGU dapat beralih dan dialihkan kepada

Kendala dalam pelaksanaan perjanjian kredit menggunakan hak tanggungan yang objeknya hak guna usaha pada Bank Sumut Cabang Medan, HGU dapat beralih dan dialihkan kepada

Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Hak Guna Bangunan (Studi pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan).. BAB IV KREDIT DENGAN JAMINAN HAK

Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit Menggunakan Hak Tanggungan yang Objeknya Hak Guna Usaha pada Bank Sumut Cabang Medan. Pemenuhan prestasi merupakan hakekat

Mengenai penyelesaian wanprestasi antara pihak debitur dan kreditur ada 3 (tiga) macam cara atau model yaitu (1) Penyelesaian internal antara pihak debitur dan