• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kelembaban Terhadap Arus Bocor Isolator Piring Jenis Porselen Terpolusi Abu Vulkanik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kelembaban Terhadap Arus Bocor Isolator Piring Jenis Porselen Terpolusi Abu Vulkanik"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu komponen utama pada jaringan transmisi dan distribusi sistem tenaga listrik adalah isolator. Isolator merupakan suatu alat yang digunakan untuk menopang kawat penghantar jaringan pada tiang-tiang listrik yang berfungsi untuk memisahkan dua buah kawat atau lebih agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current) atau loncatan bunga api (flashover) yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik.

Isolator lebih banyak digunakan pada saluran listrik hantaran udara, akibatnya isolator menjadi rawan polusi. Udara disekitar isolator yang dipasang pada ruangan terbuka dapat membawa polutan-polutan berupa debu/abu, asap-asap kendaraan, maupun garam, sehingga polutan-polutan yang terbawa oleh angin akan menempel pada permukaan isolator dan berangsur-angsur membentuk suatu lapisan kontaminan. Lapisan kontaminan yang menempel pada permukaan isolator akan mempengaruhi kinerja isolator, bahkan dapat membuat isolator gagal melaksanakan fungsinya, salah satunya adalah peristiwa kebocoran arus (leakage current). Selain lapisan kontaminan yang menempel pada isolator, temperatur, tekanan, dan kelembaban udara disekitar isolator juga dapat mempengaruhi kinerja isolator.

Menempelnya polutan seperti debu atau abu vulkanik dari letusan gunung berapi seperti yang terjadi di kabupaten karo, provinsi sumatera utara, pada tingkat kelembaban yang cukup tinggi, dapat mempengaruhi kinerja suatu isolator. Pada saat meletusnya gunung Sinabung di Tanah Karo, abu vulkanik dari letusan gunung tersebut terbawa oleh angin dan menempel dipermukaan isolator yang berada disekitar gunung tersebut. Abu vulkanik yang menempel pada permukaan isolator dan karena tingginya tingkat kelembaban didaerah tersebut, akan mempengaruhi konduktivitas permukaan isolator. Terutama pada keadaan

(2)

2 hujan ringan, dan kabut, akan membuat abu vulkanik semakin konduktif secara elektrik. Hal ini akan mempengaruhi arus bocor permukaan isolator.

1.2 Perumusan Masalah

Melalui latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana arus bocor isolator pada keadaan bersih?

2. Bagaimana pengaruh abu vulkanik kering terhadap arus bocor isolator ? 3. Bagaimana pengaruh kelembaban terhadap arus bocor isolator yang sudah

terpolusi abu vulkanik kering ?

1.3 Batasan Masalah

Agar tujuan penulisan tugas akhir ini sesuai dengan yang diharapkan serta terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan diatas maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Isolator yang diteliti adalah isolator piring berbahan porselen.

2. Polutan yang digunakan pada penelitian ini ialah Abu vulkanikkering gunung Sinabung.

3. Untuk menyemburkan debu/abu vulkanik ke permukaan isolator, digunakan sebuah blower yang dirangkaikan ke suatu ruangan kecil berbentuk persegi yang terbuat dari bahan akrilik.Kecepatan angin dari blower tidak dibahas dalam penelitian ini.

4. Perubahan kandungan zat kimia abu vulkanik yang digunakan, tidak dibahas dalam penelitian ini.

5. Dalam penelitian ini, Kelembaban diperoleh dari pemanasan air dalam ketel uap (distilasi uap) yang uapnya disalurkan melalui sebuah pipa kedalam suatu ruangan penguapan berbahan kaca berbentuk persegi.

(3)

3 6. Karena dalam penelitian ini yang diteliti adalah arus bocor konduktif, maka

digunakan tegangan DC yang ada di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi,Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelembaban terhadap arus bocor isolator piring jenis porselen terpolusi abu vulkanik.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang layak tidaknya suatu isolator yang terpolusi jika ditinjau dari arus bocornya bila abu vulkanik yang menempel pada isolator semakin tebal dan bila keadaan kelembaban udara disekitar isolator yang sudah terpolusi abu vulkanik semakin meningkat.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai dari arus bocor isolator piring yang terpolusi abu vulkanik bila kelembaban udara sekitar berubah atau semakin meningkat. Isolator terlebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan selama ± 24 jam. Lalu diukur nilai arus bocornya dan setelah itu isolator dipolutani didalam suatu ruangan kecil berbentuk persegi. Dalam ruangan kecil tersebut abu vulkanik disemburkan dengan bantuan sebuah blower yang telah dirangkaikan sedemikian rupa. Isolator yang sudah terpolusi abu vulkanik dimaksukkan kedalam suatu ruangan kaca (ruangan uji yang tertutup). Dalam ruangan kaca dialirkan uap air melalui sebuah selang sampai kelembaban udara dalam ruang kaca mencapai nilai yang ditentukan. Pengujian arus bocor dilakukan dalam berbagai tingkat polusi dan kelembaban. Isolator dirangkai seperti pada Gambar 3.3 (pada Subbab 3.5.1) dan diberi tegangan DC berturut-turut 10 kV, 20 kV, dan 30 kV.

(4)

4

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap tugas akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini memebahas tentang isolator, tegang lewat denyar, tegangan lewat denyar pada isolator terpolusi, presipitasi, kandungan air hujan, pengukuran hujan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian, bahan pengujian, alat penelitian dan spesifikasinya, variasi pengujian, prosedur eksperimen.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang data dan grafik dari hasil pengujian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan tugas akhir dan saran penulis kepada pembaca.

Referensi

Dokumen terkait

68 Havija Sihotang Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.

[r]

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )1. PT PELNI

1) Penyiapan laman pendaftaran di alamat beasiswa.dikti.go.id/pmdsu. Promotor-promotor yang telah lolos pada tahap 1 akan mendapat jatah dan akun tersendiri.

No Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar JP Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Ket..

Litbang Badan lntelijen Negara Republik

DETECTION AND COUNTING OF ORCHARD TREES FROM VHR IMAGES USING A GEOMETRICAL-OPTICAL MODEL AND MARKED TEMPLATE MATCHING.. Philippe Maillard a∗ ,

Jarak kota Semarang-Jepara pada peta 5 cm, jika skala 1: 4.000.000 maka jarak kota Semarang-Jepara yang sebenarnya adalah ..a. Skala yang ditulis menggunakan angka