• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Gangguan Sendi Temporomandibula pada Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin, Kebiasaan Buruk, dan Dukungan Oklusal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi Gangguan Sendi Temporomandibula pada Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin, Kebiasaan Buruk, dan Dukungan Oklusal"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

0

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Prostodonsia

Tahun 2015

Michiko

Prevalensi Gangguan Sendi Temporomandibula pada Lansia Berdasarkan

Jenis Kelamin, Kebiasaan Buruk, dan Dukungan Oklusal

xii + 65 Halaman

Seiring dengan bertambahnya usia, masalah kesehatan sering timbul, salah

satunya pada fungsi sendi temporomandibula untuk mengunyah. Hal ini dapat

menurunkan kualitas hidup pada lansia akibat gangguan pengunyahan dan sakit yang

ditimbulkan. Gangguan pada sendi temporomandibula disebabkan berbagai

multifaktorial seperti umur, jenis kelamin, kebiasaan buruk, dan dukungan oklusal.

Saat ini topik mengenai gangguan sendi temporomandibula (STM) ramai

diperbincangkan dalam 2 dekade terakhir dan masih sedikit penelitian mengenai

gangguan sendi temporomandibula pada lansia khususnya di Indonesia mengingat

bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia

terbanyak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi terjadinya

gangguan sendi temporomandibula pada lansia berdasarkan jenis kelamin, kebiasaan

buruk, dan dukungan oklusal di Panti Jompo Karya Kasih Medan. Rancangan

penelitian ini adalah deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 71 orang lansia

yang merupakan penghuni Panti Jompo Karya Kasih Medan. Wawancara,

pengamatan dan pemeriksaan menggunakan kaliper digital dan stetoskop dilakukan

untuk mendapatkan data mengenai jenis kelamin, kebiasaan buruk, dukungan oklusal,

dan adanya gangguan sendi temporomandibula atau tidak. Penelitian ini

menggunakan kuesioner RDC/TMD dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi gangguan

sendi temporomandibula sebanyak 85,4%. Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh

prevalensi sebanyak 83% pria dan 85% wanita memiliki gangguan STM. Berdasarkan

kebiasaan buruk, diperoleh prevalensi sebanyak 92% orang yang mempunyai

(2)

0

kebiasaan buruk mengalami gangguan STM dan 75% orang yang tidak mempunyai

kebiasaan buruk mengalami gangguan STM. Berdasarkan dukungan oklusal,

diperoleh prevalensi gangguan STM sebanyak 75% orang di kelas A (terdiri dari 4

zona dukungan oklusal), 50% di kelas B1 (terdiri dari 3 zona dukungan oklusal), 83%

di kelas B2 (terdiri dari 2 zona dukungan oklusal), 71% di kelas B3 (terdiri dari 1

zona dukungan oklusal), 100% di kelas B4 (hanya terdapat kontak pada anterior), dan

94% di kelas C (tidak terdapat kontak).

Daftar rujukan : 65 (1983-2013)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian Biaya menempel pada persediaan biaya dicatat terlalu sedikit laba yang dihasilkan lebih tinggi. Jika produksi tidak mencapai kapasitas normal biaya overhead tetap

Khusus untuk GP moda daring – Model 2, guru yang dijadikan sebagai mentor dipilih dari guru yang telah memenuhi kriteria pada poin a dan memiliki nilai UKG tertinggi diantara

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi untuk menerapkan teori- teori yang didapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan memperdalam pengetahuan serta menambah

The peak change in from a single cell in the presence (left panel) and absence capacitance of the second stimulus was reduced to 71% of (right panel) of the Preconditioned Media..

We investigated possible involvement of voltage-dependent Ca channels (VDCCs) and several intracellular signaling mechanisms in multiple actions of basic fibroblast growth

UNTUK TIDAK MEMBUAT KEBIJAKAN EKONOMI YANG MERUGIKAN KEPENTINGAN NEGARA LAIN ATAU MSY INT’L, KHUSUSNYA NSB.. 13.1 : SETIAP NEGARA MEMILIKI HAK UNTUK

We therefore designed a model in which In 12 cats, sciatic nerve stimulation (single rectangular the soma compartment contained 2.5% of the total cell pulses, 150 m s duration,

[r]