1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup banyak terjadi dimasyarakat. Menurut WHO pada tahun 2002, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) nomor satu di dunia. Di Indonesiasendiri diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviksdan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut (Rachmani, 2012). Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak angka kejadiannya (sekitar 27%) pada perempuan di Indonesia.Lebih dari 70% penderita datang memeriksakan diri dalam stadium lanjut,sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat ditemukan dan diobati. Tingginya angka ini biasanya disebabkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks (Yuliatin, 2011).
Melihat perkembangan jumlah penderita dan kematian akibat kanker serviks, diperkirakan bahwa sekitar 10 persen wanita di dunia sudah terinfeksi
Human Papilloma Virus (HPV). Muncul fakta baru bahwa semua perempuan
mempunyai risiko untuk terkena infeksi HPV (Dunleavey, 2009).
2
inflamasi dan rematik. Buah andaliman mengandung banyak senyawa yang bersifat antioksidan (Wijaya, 1999). Buah andaliman telah dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi dan juga telah diteliti aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah andaliman serta aktivitas antiradikal ekstrak etanol buah andaliman konsentrasi 200 µ g/mL menunjukkan daya inhibisi 61,81%, memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase sebesar 9,9 µg/mL; 3,9 µg/mL; 9,54 µg/mL; 3,69 µg/mL dan 4,03 µ g/mL serta memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada ekstrak petroleum eter 220,67 µg/mL; diklormetana 88,26 µg/mL; etilasetat 83,50 µg/mL; butanol 53,53 µg/mL; metanol 26,39 µg/mL (Kristanty, 2012), n-heksana 349,72µ g/mL dan etanol 32, 19 µg/mL (Gultom, 2012).
Buah andaliman juga diketahui memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel MCF-7 dan sel T47D. Pada sel MCF-7, ekstrak etanol buah andaliman (EEBA) memberikan hasil IC50 sebesar 957,499 µ g/mL; ekstrak n-heksana buah andaliman (ENBA) memberikan hasil IC50 sebesar 159,747 µg/mL danekstrak etilasetat buah andaliman (EEABA) memberikan hasil IC50 sebesar 136,490 µg/mL. Pada sel T47D, EEBA memberikan hasil IC50 sebesar 463,231 µg/mL (Thaib, 2013), ENBAmemberikan hasil IC50 sebesar 30,908 µg/mL dan EEABA memberikan hasil IC50 sebesar24,476 µg/mL (Anggraeni, 2014). Ekstrak dinyatakan aktif apabila memberikan nilai IC50 10 - 100 µg/mL dan cukup aktif apabila memberikan nilai IC50 100-500 µg/mL (Weerapreeyakul, dkk., 2012).
3
digunakan sebagai model untuk pengujian antikanker. Sel Vero merupakan sel monolayer berbentuk poligonal dan pipih yang diisolasi dari sel ginjal monyet hijau afrika oleh Yasumura dan Kawakita di Universitas Chiba, Jepang. Sel Vero biasa digunakan untuk mempelajari pertumbuhan sel, diferensiasi sel, sitotoksisitas, dan transformasi sel yang diinduksi oleh berbagai senyawa kimia. Sel ini juga direkomendasikan untuk dijadikan sebagai model dalam mempelajari karsinogenesis secara in vitro (Goncalves, dkk., 2006).
Penelitian untuk membuktikan efek sitotoksik dari ekstrak etanol buah Andaliman terhadap kanker serviks belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pendahuluan dengan melihat efek sitotoksiknya terhadap kultur sel HeLa dan sel Vero. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah ekstrak ini dapat bekerja selektif, yaitu apakah mampu menghambat sel kanker serviks tanpa menghambat sel normal.
Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, uji sitotoksik Ekstrak Etanol Buah Andaliman (EEBA) terhadap kultur sel HeLa dan Vero serta menghitung Indeks Selektivitas (IS) EEBA.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Apakah karakteristik simplisia buah Andaliman (Zanthoxylum
4
b. Golongan senyawa kimia apakah yang terkandung di dalam buah Andaliman?
c. Apakah ekstrak etanol buah Andaliman memiliki efek sitotoksik pada sel HeLa dan sel Vero?
d. Apakah ekstrak etanol buah Andaliman selektif terhadap sel HeLa dan sel Vero?
1.3Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Karakteristik simplisia buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dapat ditentukan.
b. Buah Andaliman mengandung golongan senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, glikosidadan steroid/triterpenoid.
c. Ekstrak etanol buah Andaliman memiliki efek sitotoksik pada sel HeLa dan sel Vero.
d. Ekstrak etanol buah Andaliman selektif terhadap sel HeLa dan sel Vero.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui karakteristik simplisiabuah Andaliman.
b. Mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam buah Andaliman.
5
d. Mengetahui nilai IS ekstrak etanol buah Andaliman terhadap sel kanker serviks.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang efek antikanker dari ekstrak etanol buah Andaliman (Zanthoxylum
acanthopodium DC.).
b. Menambah inventaris tanaman obat yang berkhasiat sebagai antikanker.
1.6Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Pikir Penelitian
Simplisia buah Andaliman Ekstrak etanolbuah Andaliman Karakterisasi simplisia
% Sel HeLa Hidup
% Sel Vero Hidup Nilai IC50
1. Hasil makroskopik 2. Hasil mikroskopik 3. Nilai kadar air 4. Nilai kadar abu total 5. Nilai kadar abu tidak
larut dalam asam 6. Nilai kadar sari larut
dalam air
7. Nilai kadar sari larut dalam etanol
Golongan senyawa
kimia
1. Alkaloid 2. Flavonoida 3. Tanin 4. Saponin
5. Steroid/triterpenoid 6. Glikosida
7. Glikosida Antrakinon
Selektivitas