• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN KERJA MOTIVASI KESEJAHTERAAN ET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPUASAN KERJA MOTIVASI KESEJAHTERAAN ET"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN

KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Oleh: MULYANTO STIE – AUB Surakarta

Abstract

The aims of this research are to identity the effect of working satisfaction, motivation, and welfare toward employee working enhancement in Board Regional Employment of Surakarta city.

This research engaged population research in which takes pla ces in Board Regional Employment of Surakarta city. With 63 respondents of Structural as well as Staff employee. The technique of data collection is by using questioner that measured with Libert Scale technique. The techniques of data analysis are managed through both Double Linier Classic Analysis and Assumption Classic test.

Testing individually (t test) shows that working satisfaction, motivation is individually unaffected towards employee working enhancement significantly. For welfare are both positive ly and significantly affected. Simultaneous testing (F test) of working satisfaction, motivation, and welfare are both positively and significantly effected towards employee working enhancement.

Welfare variable has the most dominant influence towards emp loyee working enhancement because of the value of coefficient regression (β = 0,0085) bigger than other variables.

Keywords:working satisfaction, motivation, welfare, employee working, enhancement

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, motivasi dan kesejahteraan terhadap etos kerja karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pe nelitian populasi dengan mengambil lokasi pada Badan Kepegawaian Da -erah Kota Surakarta. Jumlah resp onden 63 orang pegawai baik yang ber

-status Pejabat Struktural maupun Staff. Teknik pengumpulan data mengguna -kan kuesioner yang diukur dengan Teknik Skala Libert. Teknik analisis data menggunakan Analisis Klasik Li -nier Berganda dan Uji Asumsi Klasik.

Pengujian secara individu (Uji

(2)

kesejahteraan karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap etos kerja karyawan Pengujian secara serentak (Uji F) kepuasan kerja, mo tivasi dan kesejahteraan karyawan ber pengaruh positif dan signifikan ter -hadap etos kerja karyawan.

Variabel kesejahteraan mempunyai pengaruh yang paling domi -nan terhadap etos kerja karya wan ka-rena nilai koefisien regresinya ( = 0,085) lebih besar dibanding variabel yang lain.

Kata Kunci : kepuasan kerja, motivasi dan kesejahteraan karyawan, etos kerja.

PENDAHULUAN

Tujuan penyelenggaraan otono -mi daerah adalah peningkatan ke sejahteraan rakyat, pemerataan dan kea dilan, demokratisasi dan penghorma tan terhadap budaya lokal dan mem perhatikan potensi dan keanekaraga -man daerah.

Undang-undang Nomor 22 Ta-hun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan dengan Pelaksanaan Peraturan Pemeri -ntah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 memberikan kewe nangan yang luas, nyata, dan bertang -gung jawab kepada daerah. Memberi peluang kepada daerah agar leluasa mengatur dan melaksanakan kewen a-ngannya atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat se tempat dan potensi setiap daerah. Ke wenangan ini pada dasarnya meru pakan upaya untuk membatasi kewe nangan pemerintah pusat dan kewe nangan propinsi sebagai daerah oto

-nom, karena pemerintah pusat dan propinsi hanya diperkenankan menye -lenggarakan kegiatan otonomi sebatas yang ditetapkan dalam Peraturan Pe -merintah ini.

Penyelenggaraan Otonomi Dae -rah merupakan langkah maju dalam pemerataan pembangunan, tetapi juga mengandung banyak resiko bagi daerah. Di satu sisi bertujuan untuk me -ningkatkan kesejahteraan, tetapi di sisi lain menimbulkan permasalahan keti -ka Otonomi Daerah dite-kan-kan pada kebebasan tanpa ada langkah untuk mengantisipasi secara arif dan bijak -sana. Untuk menggali, mengelola dan meningkatkan potensi kehidupan ma -syarakat di daerah secara mandiri, salah satu pendukungnya adalah pe ningkatan etos kerja aparat. Pening -katan etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perenca -naan, kepemimpinan, disiplin, pen di-dikan, kepuasan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan lain-lain.

(3)

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan kerja yang optimal . Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja, tentunya akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya de ngan penuh semangat dan bertang -gung jawab untuk mencapai yang terbaik, sehingga produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.

Faktor lain yang dapat men -dorong peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas secara pro -fessional maupun dalam sikap mental adalah dengan faktor motivasi. Se -orang pegawai tidak dimotivasi maka potensi kemampuannya tidak diwu -judkan maksimal dalam pelaksanaan tugas. Pemahaman atas proses mo -tivasi adalah dasar pengertian untuk memahami mengapa seseorang me -lakukan tindakan tertentu. Semakin tinggi motivasi seseorang, berarti juga semakin tinggi semangat kerja yang dimilikinya, sehingga mempengaruhi kemampuan bekerja berbeda -beda dari setiap individu.

Etos kerja karyawan juga di pengaruhi oleh kesejahteraan. Karya wan bekerja selain untuk mengharap -kan imbalan baik materi maupun imateri, mereka juga menginginkan kesejahteraan yang sesuai dengan harapan mereka, seperti terdapat ke -terbukaan dalam organisasi, perhatian, dukungan, penghargaan, pendapatan yang layak dan dirasa adil. Penciptaan iklim yang berorientasi pada prestasi

dan mementingkan pekerja dapat

memperlancar pencapaian hasil yang diinginkan.

Mengenai seberapa besar etos

kerja para karyawan di Badan

Kepegawaian Daerah Kota Surakarta, pada pelaksanaan tugas tidak ada pekerjaan yang ditelantarkan oleh para karyawan yang diserahi tanggung jawab. Namun tidak dapat diketahui apakah keadaan tersebut merupakan akibat dari kepuasan kerja dan upaya motivasi dalam bentuk pemenuhan kebutuhan yang diberikan kepada pa-ra karyawan dengan kesadapa-ran untuk mengabdikan diri kepada organisa si ataukah hanya merupakan cara ber -tindak masing-masing karyawan agar tidak dikenakan sanksi.

Analisis etos kerja karyawan dapat dilakukan melalui karyawan itu sendiri dengan penelaahan kepuasan kerja dan motivasi kerja dari karyawan dengan sistem kesejahteraan yang baik akan diketahui upaya peningkatan etos kerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah se -rangkaian perasaaan senang atau tidak senang dan emosi seorang pekerja berkenaan dengan pekerja annya sehingga merupakan peni laian terhadap perasaaan menye nangkan, positif atau tidak ter -hadap pekerjaannya (Smith et al dalam Luthans, 1993: 26).

(4)

kemampuan atasan dalam mem berikan bantuan teknis dan du -kungan perilaku; dan (5) duku-ngan rekan kerja (Smith et al, 1995: 063-081).

2. Motivasi

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk men -capai kepuasan (Malayu, 2000:95).

Setiap pekerja mempunyai motif (wants) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pe -kerjaannya. Kebutuhan (needs) dan keinginan-keinginan (wants) yang dipuaskan dengan bekerja, yaitu :

1) Kebutuhan fisik dan keaman -an, menyangkut kepuasan ke-butuhan fisik (biologis), seperti makan, minum, tempat tinggal dan lain-lainnya, disamping ke-butuhan akan rasa aman dalam menikmatinya.

2) Kebutuhan sosial, karena ma -nusia tergantung satu sama lain, maka terdapat berbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan, jika masing-masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain.

3) Kebutuhan egoistik, ini ber -hubungan dengan keinginan orang untuk bebas mengerja -kan sesuatu sendiri dan puas karena berhasil menyelesaikan -nya dengan baik.

3. Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah segala sesuatu yang diterima oleh karya -wan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Adapun bentuk -bentuk dari kompensasi adalah gaji, upah, dan insentif yang bertujuan agar tenaga kerja lebih produktif, mem -perbaiki semangat kerja dan kese-tiaan karyawan karena kebutuhan ekonomi terpenuhi, menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. Program kesejahtera -an karyaw-an meny-angkut masalah ekonomi, rekreasi atau hiburan, dan penyediaan fasilitas sosial.

4. Etos kerja

(5)

KERANGKA PIKIR

HIPOTESIS

1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap peningkatan etos kerja karyawan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terha dap peningkatan etos kerja kar -yawan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kesejahte raan terhadap peningkatan etos kerja karyawan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja, motivasi, dan kesejahteraan secara bersamasama terhadap peningka -tan etos kerja karyawan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Sura -karta.

METODE PENELITIAN

Subyek dalam penelitian adalah para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dengan jumlah populasi 58 orang pegawai yang

kesemuanya berstatus sebagai Pega -wai Negeri Sipil. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta. Jumlah pegawai yang ada sebanyak 58 orang, jumlah sampel 57 orang dengan pengurangan 1 orang yaitu Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

Dalam penelitian ini, data primer yang diperlukan adalah data mengenai tingkat pengetahuan, ketrampailan, sikap dan kinerja. Yang diperolah dengan cara observasi, wawancara, angket. Pada penelitian ini data se -kunder yang diperlukan adalah data yang berhubungan dengan manajemen dan kepegawaian. Data tersebut diperoleh dengan cara studi kepusta -kaan.

METODE ANALISIS DATA

1. Uji Instrumen Angket Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan

tingkat kevalidan instrumen atau suatu tes. Sebuah tes di -katakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hen -dak diukur (Arikunto, 1990:63). Untuk mengukur validitas item atau butir soal digunakan rumus korelasi product moment

(Azwar, 1999:183), yaitu:

KEPUASAN KERJA

MOTIVASI

KESEJAHTERAAN

ETOS KERJA KARYAWAN Y

(6)

 

2 2

2

 

2

xy

r

y

y

n

x

x

n

xy

xy

n

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah “ke-tetapan suatu tes apabila diteskan terhadap subyek yang sama”

(arikunto, 1990:15). Menunjuk -kan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Suatu instrumen penelitian dise -but reliabel apabila memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,5 (Nunnaly dalam Suhar-diningsih, 2002).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji yang dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi -asumsi klasik dalam model regresi. Pengujian ini untuk mengetahui kesahihan model yang digunakan, sehingga dapat memperkecil pe -nyimpangan. Uji asumsi kl asik mencakup pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah un -tuk menen-tukan uji analisis data yang mana data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika data tersebut berdistribus i normal, maka alat uji yang digunakan adalah statistik para-metrik. Dan sebaliknya jika ti-dak berdistribusi normal maka alat yang digunakan adalah

nonparametrik. Salah satu cara dengan menggunakan metode kolmogorov smirnov yaitu di -lihat dari z hitung dengan p-value > 0,05

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana antar variabel penjelas atau variabel indepen den saling korelasi. Model re -gresi berganda harus terbebas dari multikolinearitas untuk setiap variabel independenya. Identifikasi keberadaan multikolinearitas ini dapat didasar -kan pada nilai toleransi dan

Variance Inflation Factor (VIF).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah sua-tu kondisi yang didalamnya terdapat kesalahan penggang -gu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan periode yang lain. Penguji ter hadap gejala autokorelasi de ngan menggunakan “Uji Sta -tistik Durbin – Watson”.

d. Uji Heteroskedastisitas

(7)

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk membuat predik -si besarnya nilai variabel dependen (Y) berdasarkan nilai variabel in -dependen (X) dinyatakan dengan persamaan :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

4. Uji t

Uji ini dilakukan untuk menguji secara individual penga -ruh variabel independen terhadap dependen dengan menganggap variabel independen lainnya kons-tan. Perhitungan nilai t adalah:

t = Sb

β

b

5. Uji F

Digunakan untuk menguji pengaruh X1, X2, dan X3terhadap Y secara bersama-sama dilakukan uji F. rumus Nilai F hitung adalah:

F =

6. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi sum -bangan dari seluruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) yang terdapat pada model regresi terhadap variabel terikat (Y) dengan menggunakan rumus : 1. Uji Validitas

a. Kepuasan Kerja (X1)

Tabel 1

Validitas kepuasan kerja

No kepuasan kerjaItem correlationItem total Nilai kritisr tabel analisisHasil

1.

(8)

b. Motivasi (X2)

Hasil penelitian menyatakan bahwa 12 item pertanyaan motivasi dinyatakan valid.

c. Kesejahteraan (X3)

Tabel 3

(9)

d. Etos Kerja (Y)

Tabel 4 Validitas Etos kerja

No Item

Hasil penelitian menyatakan bahwa 10 item pertanyaan Etos kerja dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 5 Uji Reliabilitas

No Variabel Reability

coefficients alpha kan bahwa keempat variabel memiliki croanbach alpha lebih

besar dari 0,50; maka dapat di simpulkan keempat variabel di -nyatakan reliabel.

3. Analisa Regresi Linier Berganda

Tabel 6 Model Coefficient 2

Model Unstandardized Coefficients t hitung Sig.

(10)

Y = 3,932 + 0,061X1 + 0,082X2 + 0,085X3 + e (0,00)* (0,346)* (0,409)* (0,027)*

Dari model persamaan regresi linier berganda tersebut diatas da -pat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kepuasan kerja tidak terdapat pengaruh yang signifikan ter-hadap etos kerja.

b. Motivasi berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap etos kerja

c. Kesejahteraan berpengaruh

positif dan signifikan terha -dap etos kerja.

4. Uji t

a. Variabel kepuasan kerja me -miliki p-value 0,346 > 0,05; ar-tinya berpengaruh tidak nyata dan t hitung = 0,949 < t tabel =

2,00; artinya berpengaruh

tidak nyata. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dalam penelitian ini kepuasan kerja berpengaruh

tetapi tidak signifikan ter -hadap etos kerja.

b. Variabel motivasi memiliki p value 0,409 > 0,05; artinya ber -pengaruh tidak nyata dan t hitung = -0,831 < t tabel = 2,00;

artinya berpengaruh tidak

nyata. Dengan demikian H0 ditolak dan Haditerima. Maka dalam penelitian ini motivasi berpengaruh tetapi tidak sig -nifikan terhadap etos kerja.

c. Variabel kesejahteraan memili -ki p-value 0,027 < 0,05; artinya berpengaruh nyata dan t hi -tung = 2,271 > t tabel = 2 ,00; artinya berpengaruh nyata. Dengan demikian H0 ditolak dan Haditerima. Maka dalam penelitian ini kesejahteraan berpengaruh positif dan sig -nifikan terhadap etos kerja.

5. Uji F

Tabel 7 Model Anova

Model Sum of

squares df

Mean

square F Sig.

1 Regression

Residual Total

73.921 461.794 535.714

3 59 62

26.640 7.827

3.148 .032a

Predictors: (Constants) X4, X3, X2, X1

Dependent variable : Y

Sumber: data diolah peneliti, 2006

Oleh karena F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Haditerima. Artinya, kepuasan kerja, motivasi,

(11)

6. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 8 Model summary

Model R R Square Adjusted Square

R Std. Error of the estimate

Durbin-watson

.371a .138 .094 2.80 2.260

a. Predictors: (Constants) X3, X2, X1 b. Dependent variable : Y

Dari tabel diatas dapat disimpul -kan bahwa variabel independen (kepuasan kerja, motivasi dan kesejahteraan) mempengaruhi va -riabel dependen (etos kerja)

sebesar 9,4% dan sisanya 90,6% dipengaruhi variabel lainnya di luar model penelitian. Misalnya: lingkungan luar, budaya kerja, kepemimpinan, dan lain-lain.

7. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Tabel 9 Uji Normalitas

Variabel Z hitung P value Keterangan

Kepuasan kerja Motivasi Kesejahteraan Etos kerja

0,728 0,540 0,981 1,244

0,664 0,933 0,291 0,091

Normal Normal Normal Normal

Kesimpulannya, adalah P value > 0,05, maka dapat diartikan bahwa keempat variabel berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 10

Uji Heteroskedastisitas

Variabel t hitung t tabel Keterangan

Kepuasan kerja Motivasi Kesejahteraan

0,814 -1,710

1,398

2,00 2,00 2,00

Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi

Kesimpulannya, t hitung < t tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas

c. Uji Multikolinearitas

Tabel 11 Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Tolerance Keterangan

Kepuasan kerja Motivasi Kesejahteraan

1,691 1,592 1,458

0,591 0,628 0,686

(12)

Dari tabel diatas dapat disim -pulkan bahwa VIF < 10 dan tolerance > 0,01 maka tidak ada gejala multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Salah satu cara untuk menguji autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin Watson, yaitu dengan kriteria sebagai berikut: du (durbin up) < d hitung < 4 – du = tidak terdapat autokorelasi positif / negatif.

1,700 < 2,260 < 4 – 1,700 atau 1,700 < 2,260 < 2,300 maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif dalam pene -litian ini.

KESIMPULAN

1. Kepuasan kerja mempunyai penga -ruh tidak signifikan terhadap etos kerja karyawan, yang artinya apa -bila kepuasan kerja karyawan Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta meningkat belum tentu diimbangi dengan etos kerja di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

2. Motivasi mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap etos kerja karyawan, yang artinya dengan memperoleh motivasi yang tidak sesuai dengan keinginan karyawan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta belum tentu men -dapatkan etos kerja dari karyawan Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dalam membantu pelak -sanaan tugas-tugas pekerjaan dan diharapkan untuk mampu mening-katkan kinerja karyawan.

3. Kesejahteraan mempunyai penga -ruh yang positif dan signifikan terhadap etos kerja karyawan, yang artinya dengan kesejahteraan yang baik atau tinggi maka akan meningkatkan etos kerja karyawan.

4. Secara berganda, variabel kepuasan kerja, motivasi dkepuasan kesejahtera -an mempunyai pengaruh y-ang positif dan signifikan terhadap etos kerja karyawan. Berarti bahwa kepuasan kerja yang tinggi, moti vasi yang sesuai dengan kompe -tensinya dan kesejahteraan yang baik secara bersama-sama akan meningkatkan etos kerja karyawan dan kinerja karyawan. Hasil R2 menunjukkan bahwa variasi varia -bel etos kerja bisa dijelaskan oleh varian variabel kepuasan kerja, motivasi dan kesejahteraan secara bersama-sama sebesar 9,4% dan sisanya dijelaskan oleh variabel yang lain.

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi, 199 0, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prak -tek,Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen Penelitian,Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, Teguh dan Tjiptono, Fandy, 1997, Pemasaran Internasional,

Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE.

(13)

Dian, 2004.Pengaruh Komitmen Organi -sasi, Komitmen Profesional dan Self Efficacy terhadap Kinerja Akuntan Publik, Skripsi, Surakarta, Uni -versitas Sebalas Maret.

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 1993, Statistik Induktif, Yogya-karta, BPFE.

Ema Kurniasih, 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Partisipasi Pengang -garan, Locus Of Control terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus padaBank Perkreditan Rakyat se eks Karesidenan Surakarta), Skripsi, STIE AUB

Gunawan Aji, Arifin Sabeni, 2003.

Pengaruh Etika Kerja Isl am ter-hadap Komitmen Organisasi dengan Komitmen Profesi sebagai Variabel Intervening, Simposium Nasional Akutansi VI, Surabaya

Gunawan Sumodiningrat, 1999. Ekono-metrika: Pengantar, Yogyakarta, BPFE.

Imam Gozali, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,Undip, Semarang.

Kotler, Philip, 1996, Manajemen Peru-sahaan, Jilid I, Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, dan Amstrong, Gary, 1997, Prinsip-prinsip Pemasaran,

Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad, 2004, Metode

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Yog-yakarta: UPP AMP YKPN.

Moenir, H.A.S, 2001, Manajemen Pela-yanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari, 2005, Metode Pene-litian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Stra-tegi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogya-karta: Andi Offset.

Santoso, Singgih, 2001, Statistik Para-metrik (Buku Latihan SPSS), Ja-karta: Elex Media Komputindo.

Sedarmayanti, 2003, Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah : Upaya Membangun Restrukturisasi dan Pemberdayaan, Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Ad-ministrasi,Bandung: Alfa-beta.

Sulistiyani, Ambar, Teguh dan

Rosi-dah, 2003, Manajemen Sumber

Daya Manusia : Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Supranto, J, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Me -naikkan Pangsa Pasar, Jakarta RI-neka Cipta.

(14)

Stanton, William J, et.all, Fundamentals of Marketing, 9th ed, New York : McGraw-Hill, Inc.

Teguh, Muhammad, 2001, Metodologi

Penelitian Ekonomi,Teori dan Apli-kasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tjiptono, Fandi, 1997, Strategi Pema-saran,Edisi 11,Yogyakarta : Andi Offset.

Tjiptono, Fandi, 2006, Manajemen Jasa,

Yogyakarta : Andi Offset.

Wahyudin dan Muryati, Ambar, 2001,

Jurnal Manajemen Daya Saing,

Vol. 2, No. 2, Desember 2001, hal 188-197.

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti, memahami dan menguasai teori - teori dasar dari bermain, urgensi kegiatan bermain bagi siswa, tahapan perkembangan bermain, jenis

Rancangan Laman Tulis Pesan Laman tulis pesan merupakan laman untuk mengirim pesan ke salah satu kontak yang telah tersimpan (pesan tunggal). Rancangan Laman Pesan Masuk Pada

El mineral rico en MnO2, utilizado en este trabajo debió ser tratado a través de lavados con agentes oxidantes como KMnO4 ó NaClO para favorecer el proceso de adsorción

menggunakan jaringan berupa pengiriman data atau yang lain, simpul lain akan menunda keinginan untuk menggunakan jaringan sampai simpul yang sedang menggunakan jaringan

Dengan melihat peta kegiatan dan kelembagaan riset yang ada di UGM pada waktu itu (tahun 2002), maka telah dilakukan beberapa langkah oleh UGM untuk mermpercepat terwujudnya

The decline of the crude protein corresponded to the decrement of the WHC' One of the factor affecting WHC is protein content which the protein molecules bind

 Perhatian ekstra apa saya yang ibu/bapak berikan bagi para siswa untuk membantu mereka mempersiapkan ujian..  Apakah ibu/bapak memberi semangat atau menenangkan para siswa

[r]