• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Mikroorganisme Pembentuk Biofilm Pada Kateter Urin Pasien Yang Terpasang Jangka Panjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Mikroorganisme Pembentuk Biofilm Pada Kateter Urin Pasien Yang Terpasang Jangka Panjang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

15 

     

  15 

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyak pasien yang dirawat inap dan rawat jalan yang menggunakan kateter urin. Indikasi pemasangan kateter urin lebih dari tujuh hari termasuk untuk pasien-pasien

post-operasi dan pasien rawat jalan. Terdapat kelainan pada pasien yang dipasang kateter urin

lebih dari tujuh hari, yang pada umumnya terjadi komplikasi oleh polimikroba dan

bakteriuria dinamis. Gejala dari bakteriuria ini termasuk demam, bakterimia, pielonefritis

akut, dan infeksi saluran kemih. Semakin lama kateter urin terpasang, gejala bakteriuria

menjadi semakin berat seperti timbulnya batu saluran kemih, inflammasi ginjal kronik, gagal

ginjal, dan bahkan kematian. Beragam komplikasi pada pasien yang terpasang kateter urin

untuk jangka panjang terjadi akibat terbentuknya kerak dan terjadinya penyumbatan kateter

yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang memproduksi urease (Harry et al, 1987). Saluran

kateter urin menyediakan kondisi ideal untuk pengembangan populasi bakteri

tersebut.Organisme-organisme ini menghasilkan ammonia dari urea, meningkatkan pH urin

dan mengakibatkan terbentuknya kristal kalsium dan magnesium fosfat dalam urin dan

membentuk biofilm dalam kateter.

Biofilm adalah upaya mikroorganisme untuk mengendalikan lingkungan terdekatnya

dengan membatasi paparan faktor berbahaya (limbah produk, agen antimikroba, dan respon

kekebalan tubuh pasien) dan sementara meningkatkan paparan faktor tropik.

Organisme-organisme yang berada dalam biofilm juga dapat mengalami perubahan adaptif lain seperti

dormansi metabolisme, yang dapat menyebabkan infeksis persisten yang resistens terhadap

terapi antibiotik(Fujiwara et al, 1998; Donlan, 2003).Biofilm pada kateter urin yang terpasang tersusun atas organisme yang melekat pada permukaan kateter, produk ekstraseluler dari

(2)

16 

     

  16 

organisme tersebut, dan komponen tubuh penderita yang menumpuk pada kateter (Barbara et

al, 2004). Bakteri inisial yang menyebabkan infeksi saluran kemih biasanya adalah Staphylococcus epidermidis, Escheria coli atau Enterococcus faecalis. Dengan perjalanan

waktu, spesies lain muncul pada sisa urin dalam kandung kemih, termasuk Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis,Providencia stuartii, Morganella morganii dan Klebsiella

pneumoniae.P. mirabilis ditemukan hampir lebih dari 40%kasus dan merupakan

mikroorgansime yang dengan karakteristiknya dapat menyebabkan komplikasi serius pada pasien yang dipasang kateter urin untuk jangka panjang (David, 2008).

Akibat dari katerisasi urin jangka panjang hampir selalu tidak dapat dihindari

terjadinya bakteriuria, akan tetapi pengobatan bakteriuria terhadap pasien yang asimptomatik

tidak disarankan. Saat mulai timbul gejala infeksi saluran kemih pada pasien yang terpasang

kateter urin, mengganti kateter sebelum mengumpulkan sampel urin dapat meningkatkan

ketepatan dari hasil kultur urin. Mengganti kateter juga dapat meningkatkan respon terhadap

terapi antibiotik karena menyingkirkan biofilm yang mungkin sumber organisme penyebab

infeksi yang dapat berperan sebagai nidus terjadinya reinfeksi.Biofilm yang terbentuk dapat

menyebabkan iritasi pada urethra saat kateter tersebut dilepas sehingga bisa mengakibatkan

infeksi hingga striktur. Sampai saat ini belum didapatkan strategi yang efektif untuk

mencegah infeksi saluran kemih terkait kateter pada pasien yang dikaterisasi jangka panjang

(Barbara et al, 2004).

Biofilm merupakan bentuk pertumbuhan yang predominan pada saluran kemih, dan

oleh karena itu, mempunyai peran utama dalam patogenesis infeksi saluran kemih yang

terkait oleh kateter. Hampir sebagian besar aspek dari diagnosis, tata laksana, dan

pencegahan dari infeksi saluran kemih yang terkait oleh kateter dipengaruhi oleh kemampuan

bertahan hidup uropatogen yang berada dalam biofilm (Barbara et al, 2004). Dengan

diketahuinya mikroorganisme sebagai pembentuk biofilm pada kateter urin, diharapkan dapat

(3)

17 

     

  17 

dirumuskan strategi yang efektif untuk mencegahnya dan pada akhirnya membantu penanganan infeksi saluran kemih yang terkait oleh kateter yang telah kita jumpai sejak lama.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah pola mikroorganisme pembentuk biofilm pada kateter urin pasien yang terpasang jangka panjang?

1.3. Hipotesis

Pola mikroorganisme pembentuk biofilm pada kateter urin pasien yang terpasang jangka panjang, terutama disebabkan oleh bakteri gram negatif.

1.4. Tujuan

Mengetahui pola mikroorganisme dan presentase bakteri pembentuk biofilm pada kateter urin pasien yang terpasang jangka panjang.

1.5. Manfaat

1.5.1. Bidang akademik/ilmiah

Meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang bedah urologi, khususnya tentang pola pertumbuhan bakteri sebagai pembentuk biofilm pada kateter urin pasien yang terpasang jangka panjang.

1.5.2. Bidang pengembangan penelitian

Memberikan data pola pertumbuhan bakteri sebagai pembentuk biofilm pada kateter urin sebagai data dasar untuk pengembangan strategi untuk mencegah terbentuknya biofilm pada kateter urin pada pasien yang terpasang jangka panjang.

Referensi

Dokumen terkait

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menilai bahwa perbuatan asusila yang berujung pada hilangnya nyawa ini merupakan akibat dari pengaruh minuman

2. Pemberlakuan sanksi kepada masyarakat yang tergolong muzakki yang tidak menunaikan kewajiban zakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat

Di kota Bukittinggi pada bulan April 2017, 2 (dua) kelompok pengeluaran memberikan kontribusi terhadap deflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen,

Pengambilan keputusan untuk menyatakan signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis.. dilakukan sesuai dengan perumusan masalah, pengumpulan data, dan untuk

Adapun KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan di SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar 78; (b) siswa terkesan sulit

I. Upacara belninr silat dan teinpat belajar 4.. I3ap;1hn!a riicnurunk:~n hcpada 1-us berdasarkan mimpi !ang ditcrima bcbcrapa hari scbcluln rlicninggal. Dialah murid

Penelitian ini menggunakan data atau fakta yang tersedia kemudian dilakukan suatu perhitungan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan MVA untuk menggambarkan