110
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan.
2009. Dinamika dan Kebudayaan Kontemporer.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nainggolan, Togar.
2006. Batak Toba di Jakarta. Medan: Bina Media Perintis. Rudy, May T
2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah Masalah Global, Rafika Aditama, Bandung
Koentjaraningrat.
1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru Sihombing, T.M.
1986. Filsafat Batak Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat istiadat. Jakarta: Balai Pustaka.
Marbun, M.A dan Hutapea. I. M. T.
1987. Kamus Budaya Batak Toba. Jakarta: Balai Pustaka. Martono, Nanang.
2014. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,
Posmodern dan Poskolonial. Edisi Revisi Ketiga. Jakarta : Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J.
2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya. Rudy, T. May.
2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalahmasalah global: Isu, Konsep, Teori dan paradigma. Bandung: Reflika Aditama.
Koenjaraninggrat.
1982. Masalah-masalah pembangunan: Bunga Rampai Antropologi Terapan. jakarta : LP3ES.
111 Koentjaraninggrat.
2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Radar Jaya Offset. Nawawi, Handari.
1990. Metode Penelitian di Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Irianto, Sulistyowati.
2009. Hukum yang Bergerak: Tinjauan Antropoogi Hukum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Simorangkir, O.P.
2007 Berhala, Adat Istiadat, dan Agama, Kajian Batak Kristen. Jakarta: Yayasan Lobu Harambir.
Napitupulu, Paimin. Hutauruk, Edison.
2008 Pedoman Praktis Upacara Adat Batak . Jakarta : Papas Sinar sinanti. 243 hlm.
Sumber Jurnal/ Karya Ilmiah:
A.Safril Mubah, Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi (Artikel Departemen Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya, 2011) hal.2.
Sumber lain:
http://rajamuhammad625.wordperss.com/pelajaran/ips/budaya lokal
http://www.guruips.com/2016/11/pengertian-konsep-ciri-ciri-dan-contoh.html https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
112 GLOSARIUM
bona tulang: mertua ompung
boru/gelleng: pihak keluarga saudara perempuannya dalam sistem adat batak
bere: keponakan
dalihan na tolu: tungku dari tiga batu yang sama besar diatasnya terdapat periuk
dongan sabutuha/dongan tubu: saudara sekandung/teman semarga
hula-hula: keluarga pihak istri/marga pihak istri
horja: pesta besar
hela: menantu laki-laki
marhobas: melakukan kegiatan/pekerjaan di acara pesta
namboru: sapaan saudara perempuan ayah
namboru: sapaan saudara perempuan ayah
parhobas: pelayan/sebutan bagi orang yang membantu pelaksana pesta
pasahat ulos: penyampaian ulos/kain batak
pinggan panungkunan: piring orang tempat bertanya berisi beras, sirih dan uang
parboru: orang tua pengantin perempuan/pihak keluarga pengantin perempuan
paranak: orang tua pengantin laiki-laki/keluarga pihak pengantin laki-laki
paradaton: pelaksanaan adat
simatua: mertua
saparadatan: teman satu adat
simatua ni ama: mertua ayah
suhut: tuan rumah tempat pesta/pelaksana pesta
tandok: bakul tempat beras