• Tidak ada hasil yang ditemukan

06 Penutup RKPD_print

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "06 Penutup RKPD_print"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Garut Tahun 2016 merupakan   penjabaran   tahun   kedua   dari   Rencana   Pembangunan   Jangka Menengah Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014­2019 yang memuat rancangan kerangka   ekonomi,   prioritas   pembangunan,   rencana   kerja   dan   pendanaan indikatif. RKPD Kabupaten Garut menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Garut.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah   yang disepakati harus menjadi acuan bagi   SKPD   maupun   masyarakat   termasuk   dunia   usaha   sehingga   tercapai sinergitas   dalam   pelaksanaan   program   pembangunan.   Untuk   itu   perlu ditetapkan kaidah­kaidah pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Bagi   SKPD,   RKPD   Tahun   2016   merupakan   acuan   dan   pedoman dalam   menyusun   kebijakan   publik,   baik  yang  berupa  kerangka   regulasi maupun   kerangka   anggaran   dalam   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016.

2. Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi, dan harmonisasi pelaksanaan setiap program, maka dalam rangka koordinasi perencanaan masing­masing instansi daerah perlu membuat Renja SKPD Tahun 2016 sebagai berikut :

a. Dalam membuat Renja SKPD, wajib melakukan penyaringan aspirasi masyarakat dan dunia usaha dalam forum­forum SKPD, konsultasi publik,   dengan   pendapat   publik   (public   hearing)   atau   forum   lintas pelaku sesuai dengan kebutuhannnya masing­masing;

b. Uraian   penggunaan   APBD   Tahun   anggaran   2016,   yang   merupakan program   untuk   mencapai   prioritas   pembangunan   daerah,   berupa kerangka regulasi sesuai dengan kewenangannya;

(2)

c. Uraian   rencana   penggunaan   APBD   Tahun   anggaran   2016,   yang merupakan program untuk mencapai prioritas pembangunan daerah, berupa kerangka anggaran sesuai dengan kewenangannya;

d. Uraian   sebagaimana   yang   dimaksud   butir   b   di   atas,   perlu   juga menguraikan   kewenangan   pengguna   anggaran   yang   bersangkutan, sebagai   tugas   pemerintah   daerah,   atau   sebagai   tugas   pembantuan yang diterima pemerintah kabupaten dari pemerintah propinsi atau pemerintah pusat;

e. Penyusunan   dan   penyampaian   rancangan   APBD   Tahun   anggaran 2016   yang   berasal   dari   masing­masing   SKPD,   yang   melaksanakan langsung   sebagai   kewenangan   daerah,   atau   sebagai   tugas pembantuan yang diterima dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.

3. Untuk   menjaga   efektifitas   pelaksanaan   program,   setiap   SKPD melakukan   pemantauan   pelaksanaan   kegiatan,   melakukan   tindakan koreksi   yang   diperlukan   dan  melaporkan   hasil­hasil  pemantauan  secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

4. Pada   akhir   Tahun  Anggaran   2016,   setiap   SKPD   wajib   melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya dengan rencana alokasi   anggaran   yang   ditetapkan   dalam   APBD,   serta   kesesuaiannya dengan   ketentuan   peraturan   perundang­undangan   yang   mengatur pelaksanaan APBD dan peraturan­peraturan lainnya.

5. Masyarakat luas dapat berperanserta seluas­luasnya dalam hal :

a. Pelaksanaan   program­program   berdasarkan   rancangan   peranserta masyarakat   dalam   kegiatan   yang   bersangkutan,   sesuai   dengan ketentuan peraturan perundang­undangan yang berlaku;

b. Pengawasan   pelaksanaan   kebijakan   dan   kegiatan   dalam   program­ program pembangunan yang direncanakan.

VI - 2 RKPD Kabupaten Garut Tahun 2016

(3)

Dalam   rangka   pencapaian   sasaran   program­program   yang   direncanakan dalam   RKPD,   seluruh   jajaran   pemerintah   daerah   hendaknya   menerapkan prinsip­prinsip   efisien,   efektif,   transparan,   akuntabel   dan   partisipatif   dalam melaksanakan kegiatannya. Pelaksanaan semua kegiatan, baik dalam “kerangka regulasi”   maupun   dalam   “kerangka   anggaran”   (budget   intervention),   penting untuk   memperhatikan   keterpaduan   dan   sinkronisasi   antar   kegiatan,   baik diantaranya   kegiatan   dalam   satu   program   maupun   kegiatan   antar   program, dalam   satu   instansi   dan   antar   instansi,   dengan   tetap   memperhatikan peran/tanggungjawab/tugas   yang   melekat   pada   masing­masing   Satuan   Kerja Perangkat   Daerah   (SKPD)   sesuai   dengan   ketentuan   Peraturan   Perundang­ undangan yang berlaku.

B U P A T I   G A R U T,

t t d

RUDY GUNAWAN

RKPD Kabupaten Garut Tahun 2016 VI - 3

Referensi

Dokumen terkait

Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang melakukan pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat

koordinasi dan sinkronisasi lintas sektor dan pelaku untuk keterpaduan perencanaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di wilayah Kota Bima;7. koordinasi dan sinkronisasi

Akan tetapi setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan regresi logistik yang melibatkan variabel independen lain dalam penelitian ini tenaga kerja yang

Mengetahui selisih score kelompok eksperimen yang diberikan terapi dzikir Ism adz-Dzat dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi dzikir Ism adz-Dzat di

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau

Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Primer : 0 dokumen dari 1 dokumen Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Sistem

pengambilan keputusan dengan inovasi. 9) Terdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja. Kerangka Pemikiran Model Penciptaan Pengetahuan untuk Mendorong Inovasi

Dari hasil wawancara dengan staff logistik mengatakan “bukti penerimaan barang ini fungsinya untuk pemberitahuan ya ini barangnya sudah diterima dan sudah