• Tidak ada hasil yang ditemukan

MACAM - MACAM GANGGUAN PENCERNAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MACAM - MACAM GANGGUAN PENCERNAAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MACAM-MACAM GANGGUAN PENCERNAAN

1. GASTRITIS

Gastritis adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi terutama pada orang yang berusia lanjut.

Penyebab

Gastritis disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menyebabkan peradangan pada mukosa lambung. Dalam anatomi, lambung memiliki lapisan pelindung pada dinding dalam. Fungsi dari lapisan ini adalah agar asam lambung tidak merusak lapisan perut. Kerusakan pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam bisa kontak langsung dengan dinding lambung dan menyebabkan peradangan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung dari lambung:

 Konsumsi alkohol yang berlebihan atau kopi

 Merokok

 Infeksi bakteri Helicobacter pylori

 Penggunaan jangka panjang atau berlebihan obat penghilang rasa sakit kelas non-steroid anti- inflamasi (NSAID, non-non-steroid anti-inflamasi drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, atau piroksikam

 Stres akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau infeksi berat

Gejala

Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.

Pengobatan

Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Pasien gastritis biasanya diobati dengan obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya:

(2)

2. Asam inhibitor (penghambat asam): Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan penghambat asam seperti cimetidine, ranitidine, atau famotidin.

3. Proton pump inhibitor ( pompa proton inhibitor). Seperti namanya, obat ini menghambat pompa asam yang memproduksi sel. Contohnya adalah omeprazole, lansoprazol.

4. Gamat Vitaplus. Gamat vitaplus ini merupakan obat herbal, biasanya digunakan bagi penderita gastritis yang telah akut dan bertahun-tahun.

5. Klaritromisin ditambah amoksisilin ditambah lansoprazole. Pengobatan ini dilakukan untuk gastritis akut, dengan antibiotik diberikan selama 10 hari, lansoprazole diberikan selama 1 bulan, ditambah sukralfat dan rebamipide

2. HEPATITIS

Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".

Penyebab

Hepatitis biasanya terjadi karena virus. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Adapun jenis-jenis virus hepatitis adalah:

 Virus hepatitis A

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

 Virus hepatitis B

(3)

kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

 Virus hepatitis C

Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.

 Virus hepatitis D

Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

 Virus hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

 Virus hepatitis G

Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.

Ada juga virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis, antara lain :

 Virus Mumps

 Virus Rubella

 Virus Cytomegalovirus  Virus Epstein-Barr

(4)

Jenis Hepatitis

1. Hepatitis A

Pengertian

Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain. Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan penderita.

Gejala

Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala-gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah-muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll. Namun secara umum gejala yang terjadi adalah:

 Kelelahan

 Mual dan muntah

 Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)

 Kehilangan nafsu makan

 Demam

 Urin berwarna gelap

 Nyeri otot

(5)

Stadium

 Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;

 Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

 Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Pasien juga diharapkan menjaga kebersihan. Dan lebih baik dirawat dirumah sakit agar mendapat bantuan medis yang memadai

Pencegahan

1. Menerapkan pola hidup bersih

2. Terapi Imunoglobin

3. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.

4. Istirahat cukup, tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

5. Minum obat anti mual.

(6)

2. Hepatitis B

Pengertian

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.

Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi.

(7)

Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis

Gejala

Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.

Penyebab

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

Penularan

Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.

 Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.

(8)

berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan penderita.

Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV. Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.

Perawatan

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).

(9)

menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan standar medis.

3. Hepatitis C

Pengertian

Hepatitis C menular terutama melalui darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik dalam kondisi tidak higienis. Penularan virus hepatitis c (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan , tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari.

Gejala

Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B, namun hepatitis C lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan didalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver. Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik).

Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya beekembang sehingga menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap hepatitis C.

4. Hepatitis D

Pengertian

Hepatitis D juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak. Jika anda hanya bisa mendapatkan virus D jika anda sudah terinfeksi dengan hepatitis B. Virus Hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang.

(10)

Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi) Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit akut serius dan beresiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar menjadi sirosis

5. Hepatitis E

Pengertian

Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi sirosis. Secara umum penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang baik.

3. KANKER LAMBUNG

Kanker lambung adalah penyakit kanker yang ada di perut, berasal dari sel epitel dinding perut, dapat terjadi berbagai bagian perut (daerah antral pylorus paling banyak, diikuti oleh daerah fundic lambung kardia, lambung sedikit lebih kecil), invasi ke dalam dan berbagai bagian lambung.

Penyebab

Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Namun banyak juga yang mengatakan bahwa peradangan adalah akibat atau sebab dari kanker lambung. Beberapa ahli berpendapat bahwa penyebabnya adalah penyakit ulkus gastrikum. Adapun faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi adalah:

(11)

Misalnya: kadaluarsa makanan, makanan yang tidak baik, sayur asin, ikan dan daging yang diawetkan, konsumsi garam yang terlalu banyak, dapat meningkatkan resiko terkena kanker lambung.

2. Faktor genetik

Menurut survei epidemiologi kanker lambung lebih cenderung disebabkan oleh faktor genetik.

3. Faktor kekebalan tubuh

Pada kanker lambung, fungsi kekebalan tubuh memiliki prevelansi lebih tinggi.

Gejala

Secara umum gejala yang terjadi pada penderita kanker lambung adalah:

1.

Sakit perut merupakan gejala kanker lambung yang paling umum. Diawali dengan sakit yang berselang, biasanya terdiagnosis sakit maag.

2. Bagian atas perut terasa tidak nyaman yaitu terasa penuh atau terasa terbakar. Untuk sementara waktu bisa hilang, lalu berulang lagi.

3. Nafsu makan menurun, bersendawa dan gangguan pencernaan: merasa kenyang dan menurunkan asupan makanan, biasanya disertai dengan sendawa berulang-ulang.

4. Kotoran berwarna hitam atau positif okultisme kotoran yang berdarah

5. Kelelahan, penurunan berat badan dan anemia: ini adalah gejala umum kanker lambung

6. Pasien sering mengalami anoreksia, kehilangan darah di saluran pencernaan, mudah lelah dan lemas.

Secara spesifik gejala kanker lambung adalah:

 Gejala awal kanker lambung

(12)

Gejala ini dirasakan oleh semua penderita kanker lambung , lebih dari 70% gejala awal kanker lambung adalah penderita merasakan bagian atas perut tidak nyaman ini merupakan gejala umum yang sering terjadi. Pada saat tenang biasanya akan timbul, sebalikya disaat melakukan aktifitas rasa tidak nyaman itu menghilang, hasil dari penyesuaian makanan dan minuman tidak efektif

2. Nyeri, perut terasa panas / terbakar : menunjukkan penderita kanker lambung stadium awal didalam aktivitas hidupnya sering merasakan lambung tidak nyaman. Nyeri atau perut terasa sakit, dengan meminum obat rasa sakit dapat diatasi. Beberapa penderita kanker lambung setelah saat memasukkan makanan akan timbul gejala distensi abdomen, sendawa dan lainnya. Dengan timbulnya gejala ini setelah dilakukan deteksi kemungkinan dapat terjadi kesalahan diagnosa menjadi radang lambung.

3. Penurunan berat badan dan cepat lelah

Gejala ini dalam waktu singkat muncul dan disertai dengan penurunan nabsu makan. Penurunan nabsu makan merupakan salah satu gejala awal dari kanker lambung, karena tidak merasakan sakit pada bagian lambung maka penderita tidak terlalu memperhatikan.

4. Jika penderita kanker lambung telah terjangkit cukup lama, maka penderita kanker lambung dalam aktifitas hidupnya dapat timbul gejala pendarahan gastrointestinal. Gejala yang paling sering timbul adalah hematemesis (muntah darah), melena (pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter dan berisi darah yang telah dicerna), olkutisme darah.

 Gejala Kanker stadium lanjut

1. Kurus dan kurang darah

2. Pada perut atas penderita kanker lambung stadium lanjut terasa nyeri dan terus berlangsung lebih lama, dan biasanya tidak mudah membaik.

(13)

Dengan demikian timbul adanya effuse abdomen, penyakit kuning, pembengkakan hati dan gejala lainnya. Bisa juga menyebabkan perforasi lambung, pendarahan, nekrosis, obstruksi, dan komplikasi lain. Gejala lain dari kanker stadium lanjut abdomen atas terasa sakit, nabsu makan menurun, menjadi kurus, lemah, mual, muntah, melena atau penegeluasan fases yang berwarna hitam dan berisi darah yang telah dicerna.

Diagnosa

    1. Pemeriksaan secara fisik

    2. Pemeriksaan laboratorium

    3. Pemeriksaan pencitraan medis

 sinar X barium pada saluran pencernaan bagian atas  menigkatkan CT

 MRI

 PET-CT scanning  USG

 Endoskopi  gastroskopi  laparoskopi

Pengobatan

1. Operasi: metode yang banyak digunakan untuk pasien kanker lambung stadium awal dan menengah, yang juga merupakan cara mendasar dan efektif. Adapun setelah melakukan operasi pola makan harus diatur seteratur mungkin, yaitu sebagai berikut:

 Makanlah dalam porsi kecil.

 Makanlah makanan yang mengandung banyak protein, yang mudah dicerna, seperti bubur, sup telur, sup sayur-sayuran, susu, bubuk protein yang tepat.

(14)

 Hindari makanan yang dingin, dan terlalu panas, hindari makanan yang berbumbu pedas, minuman keras, the dan minuman yang menstimulasi lainnya.

 Untuk mencegah anemia, lebih baik makan daging tanpa lemak, ikan, udang, hati hewan, serta jujube (kurma China) dan lain-lain.

2. Kemoterapi: kemoterapi sebagai terapi pembantu setelah operasi, yang menghancurkan sisa sel-sel kanker, bisa juga digunakan saat pra-operasi, operasi, dan mengontrol transfer sel kanker, untuk meningkatkan keberhasilan operasi. 3. Radioterapi: Radioterapi preoperatif atau intraoperatif pada pasien dengan kanker

lambung dapat meningkatkan reseksi, meningkatkan hasil yang diharapkan. Radioterapi juga dapat digunakan untuk meringankan gejala dan memperpanjang jangka waktu untuk hidup.

4. SIROSIS HATI

Sirosis hati adalah penyakit umum kronis hati, yang disebabkan oleh kerusakan pada organ hati. Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap; nekrosis sel hati, lalu terjadinya proliferasi jaringan fibrosa, lalu tumbuhnya nodul-nodul, lama kelamaan hepatik lobus dan sirkulasi darah akan terganggu, lalu terjadi deformasi organ hati, dan akan menjadi pengerasan dan sirosis.

Penyebab

1. Virus Hepatitis: di Asia Tenggara, penyakit hepatitis B kronik, paling sering terlihat. Dan menjadi penyebab utama sirosis vena portal hati.

2. Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan sirosis. Karena alkohol memiliki efek yang toksik terhadap organ liver dan dapat merusak sel-sel pada liver.

3. Malnutrisi: malnutrisi dapat mengurangi kekebalan tubuh, jadi dapat mengurangi daya pertahanan sel-sel liver terhadap zat toksik dan virus. Jadi malnutrisi secara tidak langsung dapat menjadi penyebab sirosis

4. Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau eksposur pada racun dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya sirosis.

(15)

menginduksikan nekrosis dan fibrosis sel liver, ini juga disebut congestive cirrhosis atau cardiac cirrhosis.

6. Kolestasis: Obstruksi extrahepatik saluran empedu atau obstruksi intrahepatik kolestasis. Peningkatan level bilirubin dapat merusak sel hati, lama kelamaan, akan menyebabkan sirosis.

7. Schistosomiasis: Infeksi dari Schistosomiasis dapat menyebabkan portal hypertension atau disebut juga Schistosomiasis cirrhosis. Schistosomiasis adalah semacam parasit.

8. Kriptogenik: Banyak faktor penyebab sirosis hati lain yang masih belum di ketahui. Ini juga disebut, kriptogenik sirosis.

9. Beberapa racun dan polusi lingkungan.

10. Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.

11. Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di hati.

12. Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).

Gejala

    Sirosis hati dini, gejalanya tidak begitu kelihatan. Setelah mencapai stadium lanjut baru akan mulai kelihatan gejalanya. Ini dikarenakan fungsi organ hati sudah ‘kelelahan’. Gejalanya adalah disfungsi hati, hipertensi portal, pendarahan gastrointestinal, hepatik ensefalopati, infeksi sekunder, kanker dan komplikasi lainnya

 Gejala dini

    1. Kehilangan nafsu makan: Ini adalah gejala paling umum dari sirosis awal, kadang-kadang disertai mual, muntah. Gejala ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati menyebabkan stagnasi pencernaan dan gangguan pada sekresi enzim gastrointestinal.

    2. Penurunan berat badan: Sirosis hati menyebabkan kehilangan nafsu makan, juga menyebabkan malabsorpsi vitamin, mineral dan protein (albumin)

(16)

 Gejala sirosis hati lanjut

    1. Gangguan Endokrin: Sirosis hati lanjut gejalanya lebih jelas. Menurunnya fungsi hati langsung mengakibatkan mengganggu daya pengeluaran hormon estrogen, menyebabkan meningkatnya kandungan estrogen dalam darah dan akhirnya penekanan pada hormon testosteron.

    2. Gejala gastrointestinal: Gejala seperti, malnutrisi, kurangnya nafsu makan, ketidaknyamanan daerah abdominal, perut terasa penuh setelah makan, mual, muntah. Pada stadium lanjut, intoleransi terhadap lemak dan protein, diare, ascites, pembengkakan.

    3. Pendarahan dan Anaemia: Untuk pasien stadium lanjut, sering terjadi epistasis, pendarahan gusi, ecchymosis, erosi pendarahan gastrointestinal, hematemesis, bila perempuan sering menorrhagia (pendarahan berlebihan sewaktu menstruasi)

    4. Formasi Ascites: Sirosis hati lanjut dapat menyebabkan ascites, distensi perut, ketegangan dinding perut, kesulitan berjalan.

    5. Hipertensi portal: Sirosis dapat menyebabkan hipertensi portal. Hipertensi portal dapat menyebabkan esofagus varises, splenomegali, dan ascites. Diantara gejala-gejala tersebut, yang paling berbahaya adalah esofagus varises, karena dapat mengakibatkan pecahnya dinding pembuluh darah yang sangat tipis, dan akhirnya mengakibatkan pendarahan gastrointestinal.

    6. Gejala Sistematik: Gejala sirosis lanjut adalah badan terasa lelah, dan kulit berubah menjadi kasar, pucat, keabu-abuan dan gelap.

Pengobatan

Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada. Oleh karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya:

(17)

 Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun menyebabkan kerusakan hati.

 Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis.

Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan gejala yang berkembang, antara lain:

 Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam tubuh.

 Obat untuk mengurangi gatal.

 Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.

 Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).

Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi risikonya lebih lanjut.

Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi, maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.

1. Pengobatan umum:

 Istirahat: untuk menjaga kondisi hati, disarankan untuk beristirahat yang cukup.

 Makanan: makan makanan yang tinggi dengan kandungan vitamin, protein dan mineral.

 Terapi yang tepat

2. Pengobatan Cina: Pengobatan Cina sudah lama digunakan untuk menyembuhan sirosis. Ini dilakukan dengan melakukan terapi stem cell dapat digunakan untuk pengobatan sirosis. Prosedurnya adalah sebagai berikut; pertama mengambil sampel sel pasien dari darah atau sum-sum tulang. Sel ini lalu akan di kultivasi secara seksama. Setelah itu, hasil kultivasi tersebut akan di transfusikan kembali kedalam tubuh melalui hepatik arteri. Dari hepatik arteri, sel-sel baru itu akan masuk ke organ liver dan berkembang biak untuk menggantikan jaringan dan sel-sel yang sudah rusak. Dengan cara ini dapat mengembalikan fungsi liver

(18)

Pencegahan

Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko infeksi hepatitis C dan hepatitis B.

5. KANKER HATI

Kanker hati adalah penyakit tumor ganas yang tumbuh pada bagian hati, rata-rata pasien berumur 44 tahun. Jika pengobatan kanker hati tidak tepat waktu atau pengobatan tidak tepat, rata-rata waktu hidup pasien hanya setengah tahun.

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab langsung kanker liver masih belum diketahui dengan jelas, namun pasti berhubungan dengan berbagai faktor berikut:

    1. Hepatitis kronis : Virus hepatitis berhubungan dengan patogenesis kanker liver, data menunjukkan bahwa lebih dari 30% pasien kanker liver memiliki sejarah hepatitis kronis, hepatitis B adalah yang paling sering dijumpai.

    2. Sirosis liver : Pengamatan medis menunjukkan bahwa sekitar 50% - 90% pasien kanker liver mengalami proses sirosis yang berbeda, maka dari itu pasien sirosis seharusnya segera berobat dan melakukan pemeriksaan secara berkala, guna mengantisipasi terjadinya kanker liver.

    3. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi dalam jangka panjang.

    4. Mengkonsumsi makanan berjamur dalam jangka panjang.

    5. Mengkonsumsi makanan yang diasinkan, digoreng, diasapkan lama

Gejala kanker hati

(19)

1. Nafsu makan menurun secara signifikan, bagian perut kembung, pencernaan tidak baik, terkadang mual, muntah.

2. Perut bagian kanan atas sakit, muncul rasa sakit yang berkelanjutan atau berselang pada daerah liver, terkadang mengubah posisi tubuh maka rasa sakit bertambah;

3. Badan lemah, kurus, demam yang tidak jelas penyebabnya dan edema

4. Muncul penyakit kuning, asites, kulit gatal dan gejala lainnya;

5. Sering mimisan, pendarahan pada subkutan.

    Kemunculan kanker liver cenderung tersembunyi, pada stadium awal umumnya tidak dijumpai gejala apapun, namun ketika muncul gejala tertentu, kanker liver telah memasuki stadium medium dan lanjut, pada saat itu biasanya pasien telah kehilangan kesempatan untuk menjalani operasi, oleh karena itu general medical check-up sangat penting untuk dilakukan.

Pengobatan kanker hati

1. Operasi

Fungsi liver normal dan volume pengangkatan tidak lebih dari 70%; Sirosis medium tidak lebih dari 50% atau yang hanya bisa melakukan hepatectomy kiri: pasien sirosis dengan kondisi parah tidak dapat melakukan operasi pengangkatan. Apabila pengangkatan regularity digantikan dengan pengangkatan lokal maka hasilnya akan lebih baik.

2. Kemoterapi intervensi

Melalui kateter, obat emboli dan obat anti kanker dimasukkan ke dalam tumor agar tumor tidak mendapatkan asupan nutrisi dari pembuluh darah, obat anti kanker konsentrasi tinggi pada daerah embolisasi menyebabkan tumor mengecil atau menghilang.

3. Terapi radiasi

(20)

4. Pengobatan tradisional China

Pengobatan tradisional China berfungsi untuk menyeimbangkan secara menyeluruh, menguatkan fungsi anti kanker, dengan metode konsumsi (oral), terus menerus perfusi arteri obat herbal China dan penyerapan atomisasi obat herbal China, tidak hanya dapat memperbaiki gejala yang timbul, seperti rasa sakit pada liver, radang, distensi abdomen, asites dan lainnya, namun juga berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan kanker, tidak menimbulkan efek samping beracun.

5. Pengobatan karakteristik kanker liver

Terapi transplantsi stem sel. Sumsum tulang diambil dari tubuh pasien ,melalui pemisahan stem sel di luar tubuh, dimurnikan, dikembangkan, berhasil mengkultur sel yang baru, normal, yang lebih muda, dengan mereinfusion suspensi stem sel ke dalam liver yang sakit, stem sel tinggal di liver, berdiferensiasi menjadi sel-sel liver, menggantikan sel normal ataupun abnormal yang telah mati, membuat fungsi liver kembali normal. Pasien kanker liver yang tidak cocok untuk melakukan operasi, kemoterapi dan radioterapi dapat menerapkan terapi trasplantasi stem sel.

Langkah-langkah perawatan   

1. Menjaga baik semangat hidup, membangun kepercayaan diri untuk melawan penyakit , menjaga kebahagiaan jasmani dan rohani, merawat diri dengan tenang.

2. Harus mendapatkan dukungan dari keluarga, pasien kanker liver mudah marah, pihak keluarga selayaknya bisa memaklumi dan mengalah.

3. Mengkonsumsi makanan yang hambar, mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi, menghindari makanan yang berserat kasar.

4. Menghindari penekanan berat pada bagian liver, guna menghindari liver pecah yang menyebabkan pendarahan hebat.

6. DIARE

(21)

terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh virus, bakteri, diet yang jelek, zat-zat beracun, makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus, atau rasa gelisah. Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak.

Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya.

Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.

Pengobatan

Pengobatan Penyakit pencernaan seperti diare yang paling dianjurkan adalah memberikan oralit. Tidak ada anak yang meninggal karena diare, yang ada meninggal karena dehidrasi. Jadi, yang perlu diwaspadai bukan diarenya, melainkan dehidrasinya. Selama cairan tubuhnya cukup, tak perlu khawatir. Salah satu indikator dehidrasi adalah buang air kecilnya. Selama kencingnya cukup, berarti tidak ada dehidrasi. Berikan oralit, karena sudah disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan melalui BAB.

7. KONSTIPASI

Sembelit/konstipasi, bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses/tinja dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.

(22)

Radang usus buntu/appendicitis, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Terutama oleh tinja yang keras yang menutup saluran umbai cacing/appendix vermiformis sehingga terjadi peradangan. Bisa akut atau kronis/lama. Bila akut,dibutuhkan tindakan operasi segera, karena bila sampai pecah, dapat mengiritasi rongga perut dan terjadi peritonitis yang dapat menyebabkan kematian.

Penyebab

Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut. Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

Gejala

1. Rasa nyeri di pusar

(23)

2. Rasa nyeri cepat memburuk

Rasa sakit di bagian bawah perut ini bisa sangat intens, bahkan pada kasus yang cukup parah bisa membangunkan orang yang sedang tidur. Setelah itu tingkat keparahan nyeri akan meningkat dengan cepat, beberapa orang hanya dalam waktu hitungan jam.

3. Demam dan menggigil

Gejala usus buntu bisa meniru orang sakit perut yang disertai dengan demam, menggigil dan gemetar. Tapi jika demam lebih dari 39 derajat celsius dan disertai nyeri perut parah yang bisa membuat orang tidak dapat berdiri, ada kemungkinan itu usus buntu.

4. Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan

5. Konstipasi (sembelit) atau diare

Seperti banyak gejala lain, kondisi ini akan terjadi setelah orang mengalami sakit perut. Jika diare yang disertai dengan banyak lendir dan sakit perut kanan bawah, pergilah ke dokter.

6. Perut kembung dan gas

Jika pergi tidur dalam keadaan baik tapi bangun tidur dengan rasa sakit, sebaiknya berhati-hati. Serta jika perut sering merasa kembung dan penuh gas tapi mengalami kesulitan buang gas dan nyeri usus.

7. Sakit saat melepaskan tekanan di bagian kanan bawah perut

Ketika seseorang menekan bagian bawah perut dan merasa sakit saat melepaskan tekanan, sebaiknya tidak melakukannya lagi dan periksakan ke dokter karena kemungkinan terkait radang usus buntu. Terutama jika rasa sakit ini disertai dengan demam, mual atau gejala lain.

8. Kehilangan nafsu makan

(24)

10. Perut bengkak

11. Demam

12. Tak bisa kentut

13. Nyeri pada perut bagian atas atau bawah, punggung, atau rektum

14. Nyeri ketika buang air kecil

15. Muntah yang mendahului nyeri perut

16. Sembelit atau diare dengan gas

Pengobatan

Pengobatan usus buntu bila diagnosis yang dihasilkan sudah pasti menunjukkan penyakit radang usus buntu, maka pengobatan standarnya adalah dengan melakukan Operasi Usus Buntu. Namun, apabila kalian berobat sedini mungkin maka dokter bisa saja akan memberikan obat antibiotik untuk penyembuhan, akan tetapi radang usus buntu tersebut bisa kambuh kembali dan tingkat kekambuhannya mencapai sekitar 35%.

Setelah dilakukan operasi biasanya pasien harus diberikan antibiotik selama 7 – 10 hari. Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi sekunder dari alat yang terkontaminasi dll. Segera hubungi dokter jika setelah operasi anda mengalami :

 Muntah tak terkendali.

 Peningkatan rasa sakit di perut Anda.

 Pusing / perasaan seperti mau pingsan.

 Darah dalam muntah atau air seni.

(25)

 Demam.

 Nanah di luka.

Ada juga obat herbal yaitu Jelly Gamat Luxor karena Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat Luxor adalah Obat Alami Usus Buntu Yang mengandung kandungan yang efektif untuk mengobati Penyakit usus Buntu. Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat Luxor memang sangat efektif dan ampuh dalam mengobati kanker paru paru, yang akan saya bahas dalam kesempatan ini, tetapi sebelum saya menjalaskan Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat Luxor sanya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang penyakit usus buntu supaya kita dapat memahami penyakit usus buntu dan memberi penanganan yang tepat terhadap penyakit usus buntu.

9. HEMORRHOID

Hemorrhoid/wasir, adalah pembengkakan vena di daerah anus. Hemrrhoid cenderung berkembang pada orang-orang yang menderita sembelit. Hemrrhoid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemrrhoid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan.

10. POLIP

Polip, adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas. Polip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukurannya bervariasi. Polip paling sering ditemukan di usus besar (kolon).

11. PARORITIS

Parotitis atau penyakit gondong, terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

12. XEROSTOMIA

(26)

tercerna dengan baik. Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah.

13. KOLITIS ULSERATIVA

Kolitis Ulserativa, merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami peradangan dan luka, yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.

14. CROHN

Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa, Ileokolitis), adalah peradangan menahun pada dinding usus. Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar.

15. GASTROESOPHAGEAL

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan sehingga asam lambung mengalir kembali dari lambung menuju kerongkongan, menyebabkan peradangan dan nyeri pada kerongkongan.

Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi lambung mengalir kembali menuju kerongkongan (sphincter esophageal bagian bawah) tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala yang paling umum adalah rasa panas dalam dada dan leher (nyeri terbakar dibelakang tulang iga).

16. KANKER USUS

Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker. Pencegahan kanker usus

Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi Penyakit pencernaan seperti kanker usus adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan kalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.

(27)

Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO2, metana dan hydrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.

18. TUKAK LAMBUNG (ULKUS)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

Penyebab

Penyebab Tukak Lambung ada 2 yaitu adanya infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H. Pylori) dan penggunaan dari obat anti inflamasi non steroid. Helicobacter Pylori adalah bakteri gram negatif yang bersifat patogen, berbentuk spiral dengan 4-6 benang cambuk. Helicobacter pylori merupakan bakteri yang hidup dan berkembang biak di air minum dan makanan yang tidak ditangani secara higienis atau dimasak dengan benar.

Sebagian besar penderita tukak memperoleh infeksi Helicobacter pylori sejak masa kanak-kanak, namun gejalanya baru muncul beberapa puluh tahun kemudian. Helicobacter Pylori dapat bertahan hidup di perut orang yang terinfeksi selama hidup orang tersebut. Mekanisme utama dari bakteri ini sehingga menjadi penyebab tukak lambung adalah dalam menginisiasi pembentukan luka yaitu saat bakteri memperbanyak diri, maka akan menghasilkan sitotoksin yang dapat memecah pertahanan mukus kemudian menempel di sel epitel lambung atau usus duabelas jari (duodenum). Di lambung, bakteri ini akan menghasilkan karbondioksida, amonia dan produk lain seperti protease, katalase dan fosfolipase yang bersifat toksik.

(28)

mefenamat dan aspirin. NSAID dapat menyebabkan tukak lambung melalui 2 cara, yaitu dengan mengiritasi epitelium lambung secara langsung dan melalui penghambatan sintesis prostaglandin.

Prostaglandin merupakan senyawa yang disintesis di mukosa lambung yang berfungsi untuk melindungi fungsi fisiologis tubuh, misalnya fungsi ginjal dan mukosa lambung. Bila produksi prostaglandin pada lambung dihambat, maka perlindungan terhadap mukosa lambung menjadi berkurang dan resiko terjadinya tukak menjadi meningkat. Karena itu prostaglandin bisa menjadi penyebab tukak lambung.

Selain itu penyebab tukak lambung adalah stres. tukak lambung karena dalam kondisi tertekan akan terjadi peningkatan produksi hormon adrenalin yang akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi asam oleh reseptor asetilkolin. Akibatnya produksi asam lambung akan menjadi meningkat. Kelebihan asam lambung ini dapat menyebabkan rusaknya jaringan selaput lendir lambung dan jaringan halus usus duabelas jari (duodenum).

Kebiasaan merokok merupakan Penyebab Tukak Lambung. Mekanisme yang terjadi belum diketahui secara pasti namun kebiasaan merokok diduga dapat menyebabkan penghambatan produksi prostaglandin pada lambung sehingga perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko terjadinya tukak lambung menjadi meningkat.

19. MUNTAH

Muntah adalah suatu gejala/simptom, bukan penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung (dan usus) melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan reflek protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum muntah terdiri atas tiga fase, yaitu nausea (mual), retching (maneuver awal untuk muntah) dan regurgitasi (pengeluaran isi lambung/usus ke mulut).

20. SARIAWAN

(29)

berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

21. DISFAGIA

Disfagia adalah istilah medis untuk gejala kesulitan menelan. Meskipun pada ICD-10 disfagia dikelompokan dalam "gejala dan tanda",istilah ini kadang-kadang digunakan untuk kondisi "kesulitan menelan" sendiri. Penderita kadang-kadang tidak mengetahui mereka mengalami disfagia.

Penyebab

(30)

dan MRI memberikan gambaran yang baik mengenai adanya kelainan struktural, terutama bila digunakan untuk mengevaluasi pasien disfagia yang sebabnya dicurigai karena kelainan sistem saraf pusat (2) . Setelah diketahui diagnosanya, penderita biasanya dikirim ke Bagian THT, Gastrointestinal, Paru, atau Onkologi, tergantung penyebabnya. Konsultasi dengan Bagian Gizi juga diperlukan, karena kebanyakan pasien me-merlukan modifikasi diet.

Gejala

disfagia orofaring yaitu kesulitan menelan , termasuk ketidakmampuan untuk mengenali makanan, kesukaran meletakkan makanan di dalam mulut, ketidakmampuan untuk mengontrol makanan dan air liur di dalam mulut, kesukaran untuk mulai menelan, batuk dan tersedak saat menelan, penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, perubahan kebiasaan makan, pneumonia berulang, perubahan suara (suara basah), regurgitasi nasal. Setelah pemeriksaan, dapat dilakukan pengobatan dengan teknik postural, swallowing maneuvers, modifikasi diet, modifikasi lingkungan, oral sensory awareness technique, vitalstim therapy, dan pembedahan. Bila tidak diobati, disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, malnutrisi, atau dehidrasi

22. MEGAKOLON

Megakolon adalah usus besar yang membengkak abnormal, disebabkan oleh ulcerative colitis, Penyakit Hirschsprung, penyakit Chagas atau penyakit neurologis, penyakitsistemik dan metabolik. Gejala-gejalanya termasuk sembelit yang parah, bengkak dan nyeri perut, demam dan takikardia. Pada kasus yang parah, kotoran menjadi massa keras di dalam usus besar, yang membutuhkan pembedahan untuk dihapus.

23. KOLITIS PSEUDOMEMBRAN

(31)

24. KOLITIS ULSERATIF

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan tanah komunal harus melibatkan simantek kuta (tetua adat) sebagai orang yang dianggap paling mengerti mengenai tanah komunal di kabupaten karo

(2) Dalam hal Gratifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat ditolak, Pegawai Kementerian wajib melaporkan kepada satuan tugas pengendalian Gratifikasi...

Replikasi model inovasi pelayanan adminduk yang terbaik dilakukan berdasarkan: (1) adanya kebijakan upaya peningkatan kualitas pelayanan adminduk yang mendorong

Başlan­ gıçta samadhi sırf oluştan veya varoluştan ibaretmiş gibi gelebilir, fakat samadhi’ye eriştiğinizde siz de onun çok daha farklı olduğunu

KEDUA : Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik (Good breeding practice) sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU merupakan pedoman bagi pembibit sapi perah dalam menghasilkan

Suatu kegiatan penelitian, pastilah mempunyai tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:.. Untuk

Penulisan instrumen penilaian memuat kisi-kisi, master soal, dan kunci jawaban menggunakan format yang dikeluarkan oleh Pengurus KKG dan/atau Tim Editor.. Penulisan

Dalam tahap pelaksanaan PKL di Koperasi Swakarya BRI, praktikan ditempatkan di bidang usaha jasa pengurusan, yaitu bidang usaha yang melayani jasa pengurusan