Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain penelitian cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko (independen) yang meliputi faktor individual (masa kerja, pengetahuan, dan pendidikan), psikologi (motivasi dan sikap) dan organisasi (struktur organisasi dan sikap) dengan faktor efek (dependen) yaitu kinerja perawat ruang rawat inap, dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. (Riyanto, 2011).
4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang berjumlah 42 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Dikarenakan jumlah populasi relatif kecil, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi yang diambil secara sampling jenuh (total sampling) berjumlah 42 orang.
Menurut Arikunto (2006), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
Akan tetapi untuk mengetahui besar sampel minimum dalam penelitian ini dapat dihitung dengan rumus dalam buku Ariawan (1998), sebagai berikut:
Keterangan :
m = Ukuran Sampel
P = (P1+P2)/2
P1 = a/a+b
P2 = c/c+d
Z1-α/2 = Statistik Z pada distribusi normal standar, pada tingkat
kemaknaan α (1,96 uji 2 arah pada α 0,05)
Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji (power) 1-β. Kekuatan uji 95 sehingga
nilai Z 1,64
Nilai P dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Umboh (2001) , Nasution (2009), dan Mubarrak (2009)
Tabel 4.1
Nilai P dari Hasil Penelitian Terdahulu dan Perkiraan Jumlah Sampel
No. Variabel P1 P2 P m Sumber
1. Masa Kerja 0,46 0,25 0,36 145 Nasution, 2009
2. Pengetahuan 0,79 0,53 0,66 79 Nasution, 2009
3. Pendidikan 0,63 0,27 0,45 50 Umboh, 2001
Nilai P dari Hasil Penelitian Terdahulu dan Perkiraan Jumlah Sampel
No. Variabel P1 P2 P m Sumber
5 Sikap Kerja 0,83 0,18 0,50 12 Mubarrak, 2009
6 Struktur Organisasi 0,67 0,27 0,47 86 Umboh, 2001
7. Insentif 0,63 0,27 0,45 50 Umboh, 2001
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, nilai m terbesar adalah 145. Nilai m tersebut hanya untuk kelompok dengan faktor risiko, karena penelitian ini merupakan penelitian pada kelompok dengan faktor risiko dan tanpa faktor risiko, maka nilai sampel tersebut dikalikan dua sehingga didapatkan hasil jumlah sampel yang baik dalam penelitian ini adalah 290 responden. Karena jumlah perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara berjumlah 42 orang, maka peneliti memutuskan untuk mengambil seluruh jumlah sampel ini untuk dijadikan sebagai responden.
4.3 Jenis, Cara dan Alat Pengumpul Data 4.3.1 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder.
A. Data Primer
(stuktur organisasi dan insentif) B. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan profil Kesehatan Kota Palembang 2012 dan profil Rumah Sakit Bhayangkara Palembang 2013 yang diperoleh dari pihak Administasi dan Tata Usaha Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, sebagai data pendukung dalam penelitian ini.
4.3.2 Cara dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Adapun cara pengisian kuesioner yang dilakukan sendiri oleh masing-masing perawat.
4.4 Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan angket diperiksa kelengkapannya. Selanjutnya melakukan pengolahan, data terlebih dahulu diperiksa melalui beberapa tahapan (Riduan, 2006) yaitu sebagai berikut :
A. Editing
Proses pengolahan dimana setiap pertanyaan yang telah dijawab melalui angket diperiksa kembali untuk menilai kelayakannya, apakah sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
B. Coding
Memasukan data ke dalam suatu perangkat lunak komputer dalam bentuk tabel untuk dianalisis.
D. Tabulating
Data yang telah dikelompokan dimasukan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilakukan tabulasi silang (crosstabs).
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data dikumpulkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang bertujuan untuk memastikan bahwa kuesioner yang akan digunakan memiliki validitas dan reliabilitas.
Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan alat ukur benar-benar mengukur variabel yang akan diukur. Sedangkan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya apabila dilakukan pengukuran lebih dari satu kali dengan alat yang sama (Riduan, 2006).
dengan skor total variabel pada analisis validitas dengan melihat nilai Corrected Item total correlation. Nilai r table dalam penelitian ini menggunakan critical value of the r product moment pada taraf signifikan 95%. Adapun ketentuannya yaitu jika nilai r hitung > r table maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Sedangkan pengujian reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan ketentuan jika r alpha > r table (0,514) maka dinyatakan reliable (Sugiyono, 2003).
4.6 Analisis dan Penyajian Data presentase dari masing-masing variabel, baik variabel independen (masa kerja, pengetahuan, pendidikan, motivasi, sikap, struktur organisasi, dan insentif) maupun variabel dependen (kinerja perawat ruang rawat inap). Hasil dari analisis univariat ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diinterpretasikan dengan narasi.
B. Analisis Bivariat
kinerja perawat ruang rawat inap. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square.
Menurut Dahlan (2009), untuk mengetahui hubungan yang signifikan/bermakna, maka digunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kepercayaan (CI) 95% dengan tingkat kemaknaaan (α ) 5%. Syarat Uji Chi-Square :
a. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5
b. Jumlah sel yang nilai expected nya kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel.
Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya: a. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2x2 adalah uji Fisher
b. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2xk adalah uji Kolmogorov-Smirnov c. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel selain 2x2 dan 2xk adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan terbentuk suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan B x K yang baru tersebut.
C. Pengujian Hipotesis
value kemudian dibandingkan dengan nilai α =5% atau 0,05 dengan ketentuan : a. H0 ditolak jika ρ-value (sig) < 0,05, berarti ada hubungan yang signifikan/
bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. H0 diterima jika ρ-value (sig) > 0,05, berarti tidak ada hubungan yang
signifikan/bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.
4.6.2 Penyajian Data
Cara penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel disertai narasi sebagai interpretasi data. Penyajian data dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik daripada data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran. (Notoatmodjo, 2010).
Penyajian dalam tabel terdiri dari : A. Tabel Univariat
Merupakan suatu tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi untuk satu variabel saja. (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini ada beberapa tabel tentang frekuensi karakteristik, variabel yang diteliti meliputi masa kerja, pengetahuan, pendidikan, motivasi kerja, sikap kerja, struktur organisasi, dan insentif.
B. Tabel Bivariat