• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL USAHA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL USAHA BUSINESS PLAN

‘GELIS’ (GEROBAK LELE UNIVERSAL)

Diusulkan Oleh : Dina Septalia Lestari

B0A012003

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

D III PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN PURWOKERTO

(2)

VISI

 Membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan.  Memupuk jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa.

 Menghasilkan produk olahan berbahan dasar lele yang bermutu, berkualitas dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

MISI

 Menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi tingkat pengangguran/ dapat memberdayakan masyarakat.

 Membentuk seorang pengusaha yang baik (tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga lingkungannya).

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Potensi Produk Olahan Lele

Ikan lele merupakan pangan yang lezat dan telah banyak dijual di rumah makan dan pedagang kaki lima. Ikan Lele merupakan salah satu hewan yang kaya gizi. Dilihat dari komposisinya kaya akan fosfor. Nilai fosfor pada ikan lele lebih tinggi dari pada nilai fosfor pada telur. Komposisi nilai gizi pada ikan lele adalah sebagai berikut:

o Protein= 17,37 % o Lemak= 4,8 % o Mineral= 1,2 % o Air= 75,1 %

Dengan adanya nilai gizi yang tinggi ini, produk ikan leel masih diminati oleh pasar. Oleh karena itu, peluang usaha pengembangan olahan ikan lele masih besar. Lele tidak hanya dapat diolah menjadi pecel lele , namun dapat diolah menjadi beberapa produk. Bobot daging sama dengan 22,70-24,3% bobot total tubuhnya. Ikan lele sangkuriang merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya jenis ini berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

(4)

B. Tujuan, Luaran dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu ;

 Membentuk seorang pengusaha yang baik (tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga lingkungannya).

 Menciptakan pendapatan, disamping sebagai mahasiswa.

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain sebagai ciri seorang wirausahawan.

 Menciptakan produk olahan perikanan terbaru khususnya ikan lele.  Mensosialisasikan produk pengolahan perikanan kepada masyarakat.  Menciptakan lapangan pekerjaan.

2. Luaran

Menghasilkan produk olahan berbahan dasar lele yang bermutu, berkualitas dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

3. Manfaat

Kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat,yang dapat di lihat dari segi :

a. Ekonomis

- Membuka peluang usaha - Memperoleh penghasilan

- Menciptakan lapangan pekerjaan

- Meningkatkan daya saing hasil olahan ikan lele. b. Sosial

- Memupuk jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa - Menciptakan kerjasama dengan petani ikan/ masyarakat. - Menciptakan kerjasama dengan masyarakat sekitar.

(5)

BAB II PROSPEK PASAR

Sumber daya ikan lele di Daerah Purwokerto ini sangat melimpah, sehingga harga panennya ini sangat murah .Dengan itu, kita harus bisa mengolah ikan lele ini supaya nilai jualnya ini meningkat. Sulit sekali menemukan makanan atau produk olahan berbahan dasar lele yang haraganya terjangkau, enak, dan bervariasi karena kurangnya kreatifitas masyarakat pada umunya dan mahasiswa khususnya, kurangnya kesadaran, minat pada nilai ekonomis dan kualitas daripada ikan lele, serta persepsi atau pencitraan kurang baik terhadap pola makan ikan lele yang cenderung rakus, pemakan kotoran (kurang higienis), pemakan bangkai, dsb. Untuk itu, kami mencoba menanggulangi masalah-masalah tersebut sedini mungkin sebelum dana keluar. Salah cara untuk menanggulangi masalah tersebut, kami berusaha mempersiapkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai produk perikanan inovatif berbahan dasar lele.

Usaha penjualan produk lele yang akan kami laksanakan ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena produk kami sangat bervariasi dalam segi rasa, pengemasan, bentuk olahan, dan pemasaran yang tepat.

Dalam melakukan usaha ini kami menggunakan 2 buah gerobak yang dipakai untuk penjualan di Jalan Gn. Muria Rt 03/Rw 08, Grendeng, Purwokerto Utara. Dan rencananya akan membuka cabang di tempat yang strategis, yaitu lingkugan lingkar sekitar kampus Biologi.

(6)

BAB III

RENCANA KEGIATAN

A. Rencana pengembalian

Rencana pengembalian modal ini dilakukan secara berangsur-angsur setelah produk olahan ikan lele habis terjual yaitu dua bulan sekali berkisar Rp 5.000.000,- jadi waktu pengembalian modal itu berjangka waktu 6 bulan.

B. Keberlanjutan usaha

Jika usaha ini berhasil, maka kami akan mengembangkan usaha ini dengan :

1. Membuka cabang baru agar jumlah pendapatan semakin meningkat. 2. Menambah variasi makanan produk olahan lelel.

3. Membuka restoran sendiri. C. Rencana kegiatan

(7)

JADWAL KEGIATAN USAHA

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Ket

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12

1.

Persiapan Tempat dan bahan baku

2. Pembuatan produk

Bakso setiap hari

Nugget setiap hari

Kerupuk seminggu tiga kali

Abon Sminggu dua kali

3. Pengemasan Nugget Kerupuk Abon

(8)

BAB IV PEMBIAYAAN

A. Analisis Kelayakan Usaha a. Aspek pasar dan pemasaran

1. Wilayah Pemasaran

Wilayah sasaran pemasaran produk olahan lele di wilayah Purwokerto, khususnya lingkungan kampus Unsoed. Serta memasarkan secara langsung kepada masyarakat umum.

2. Kelompok Sasaran

Sasaran utama pemasaran yaitu mahasiswa di lingkungan sekitar kampus Unsoed, dan masyarakat Purwokerto umumnya.

3. Pesaing dan Kompetitor

Menurut hasil survey kami, di wilayah Purwokerto dan sekitarnya, ternyata usaha olahan produk lele belum banyak variasinya, namun kebanyakan usaha olahan produk lele hanya sebatas pada lele goreng, pecel lele. Jadi menurut kami tidak ada masalah dengan pesaing yang berada di luar sana.

4. Strategi Pemasaran

Kami memasarkan produk olahan tersebut kepada mahasiswa atau masyarakat di wilayah Purwokerto dan sekitarnya. Rencana pemasaran kami adalah one on one atau secara langsung dengan cara membuka angkringan di Jalan Gunung Muria, pamflet, jejaring sosial (twitter, facebook, blog, web, yahoo massengers, google talk).

b. Aspek Teknik dan Teknologi 1. Sumber Bahan baku

Rencana sumber bahan baku kami membeli lele konsumsi dari pengusaha lele di Purbalingga dengan harga Rp.13.000,- per kg. Untuk pembelian bahan-bahan baku yang akan digunakan di beli di pasar tradisional yang ada di Purwokerto dan Supermarket.

(9)

Alat atau mesin yang di gunakan untuk produk olahan lele seperti gerobak, blender, penggiling daging, ember, pisau, terpal, kursi, piring, sendok, gelas, mangkuk, termos es,panci ,codet, wajan, kompor gas, plastik,kertas nasi, stepless, cobek, termos air panas, telenan, pengocok telur.

3. Proses Produksi

Proses produksi dimulai dari bagian dalam perut ikan lele dibuang dan setelah itu dibersihkan dengan air.

A. Bakso Lele

Bahan -bahan bakso lele: 1000 gram daging lele (sebelumnya lele dikukus terlebih dahulu, kemudian diambil dagingnya), 400 gram tepung kanji, Telur ayam 2 butir, 4 sendok makan bawang putih goreng (menggorengnya diiris tipis),2 sendok makan bawang merah goreng, merica bubuk 1 sendok teh (atau sesuai selera), garam 1 sendok makan (atau sesuai selera).

Bahan-bahan untuk kuah bakso lele :

3 -4 siung bawang putih, merica bubuk dan garam secukupnya,penyedap rasa. Cara membuat bakso lele:

1. Bahan-bahan bakso lele dicampur hingga merata.

2. Panaskan air dalam panci hingga mencapai suhu 80ºC , jangan sampai mendidih

3. Kemudian siapkan air dingin dan es batu pada mangkok dan sendok untuk mencetak.

4. Bakso lele dibentuk bulat dengan bantuan sendok dan dimasukkan kedalam panci air panas, biarkan bakso matang (ditandai dengan bakso tersebut mengapung keatas).

5. Angkat bakso dan letakkan dalam mangkok berisi es batu dan air dingin. 6. Kaldu bakso lele kemudian ditambah bumbu kuah.

7. Bakso lele yang sudah matang dapat dikemas dalam plastik dan disimpan didalam freezer.

(10)

Bumbu kuah dihaluskan kemudian ditumis sampai harum kemudian masukkan pada kaldu bakso lele tadi dan biarkan mendidih. Saat hendak disajikan, taburi dengan bawang goreng.

B. Nugget lele

Berikut adalah bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatan nugget lele : a) Bahan-bahan

- Ikan lele 500 g - Telur 2 butir - Tepung roti 50 g - Bawang putih 4 siung - Keju 100 g

- Kecap 2 sendok makan - Minyak goreng secukupnya - Bahan pencelup sebelum digoreng -Tepung roti 50 g

-Telur 2 butir

b) Peralatan - Kompor

- Gilingan daging - Penumbuk - Dandang - Baskom plastik - Pisau

- Wajan

c) Cara membuat

Adapun proses pembuatan nugget ikan adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan ikan dari sirip, tulang dan bagian lain yang tidak diinginkan lalu cuci hingga bersih

(11)

3. Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga merata.

4. . Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 menit, lalu dinginkan

5. Potong-potong adonan sesuai dengan selera

6. Celupkan potongan adonan ke dalam telur, kemudian gulingkan ke tepung roti beberapa kali.

7. Goreng potongan adonan sampai kering. 8. Nugget siap dikemas atau dimakan.

C. Kerupuk Lele

Untuk membuat kerupuk lele membutuhkan bahan baku dengan komposisi sebagai berikut : tepung tapioka (9 kg), Daging lele (3,5 kg), air (3,3 liter), garam (300 gram), gula (250 gram), soda kue (10 gram), bahan pengasam secukupnya, bawang putih (250 gram), telur (8 butir), susu kental (30 sendok makan), keju parut (100 gram), dan minyak goreng secukupnya.

Peralatan yang diperlukan adalah : timbangan, gelas ukur, panci email, saringan, blender, pisau dan talenan, kompor brander / kompor bertekanan, pengukus adonan kerupuk, bak plastik, rak kayu, pengaduk kayu, dan cetakan kerupuk.

Cara membuat kerupuk lele sebenarnya tidaklah terlalu sulit, bahkan sama dengan pembuatan jenis kerupuk lainnya. Namun, bahan pengisi yang berbeda, menyebabkan perlakuannya pun berbeda, terutama pada saat persiapan awal bahan baku pengisi. Berikut tahapan pembuatan kerupuk lele :

1. Mempersiapkan lele sebagai bahan pengisi. Sebagai bahan pengisi daging lele harus dijadikan bubur terlebih dahulu, tentunya setelah dicuci dan isi perutnya dikeluarkan. Daging lele yang dihasilkan kemudian diblender dengan penambahan air (2:1) sehingga menjadi bubur daging lele.

(12)

sambil diaduk terus. Proses ini dilakukan sampai bau amisnya hilang. Apabila bau amisnya masih ada, dapat ditambahkan bahan pengasamnya dan kembali diaduk.

3. Membuat adonan cair. Adonan ini terdiri dari bubur lele, air, telur, garam, gula, soda kue, susu kental, bawang putih, dan keju. Untuk membuat adonan cair seluruh bahan (kecuali bubur lele) dimasukan ke dalam blender, termasuk telur yang sudah dikocok, bawang putih yang sudah dihaluskan, serta keju yang telah diparut. Seteleh itu kemudian diblender. Bubur lele yang sudah disiapkan sebelumnya dituang sedikit demi sedikit ke dalam wadah berisi adonan cair sambil diaduk hingga merata.

4. Membuat adonan kerupuk. Adonan kerupuk ini merupakan campuran dari adonan cair dengan tepung tapioka dengan cara ditabur sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan tangan (diuleni), hingga menjadi campuran adonan yang cukup kental sehingga dapat dibentuk atau dicetak.

5. Mencetak adonan. Adonan kerupuk lele dapat dicetak dengan cetakan yang telah dipersiapkan atau tanpa cetakan, misalnya dikepang.

6. Mengukus adonan. Pengukusan adonan yang telah dicetak pada prinsipnya sama dengan pengukusan pada umumnya. Adonan kerupuk yang telah dicetak pada ram kawat diletakan pada rak-rak dalam alat pengukus yang telah disiapkan. Pengukusan dilakukan ± 1 jam atau tergantung besar ukuran adonan dan besarnya nyala api.

7. Mendinginkan dan mengeraskan adonan. Adonan kerupuk yang baru matang bersifat lentur, bila dipotong bentuknya akan berubah sehingga perlu dikeraskan terlebih dahulu. Proses ini membutuhkan waktu 3 sampai 10 hari atau tergantung ukuran adonan. Caranya, adonan yang sudah matang dijemur selama 2-3 hari, selanjutnya ditempatkan di rak kawat dan diangin-anginkan selama 3 -4 hari lagi hingga adonan keras dan siap untuk dipotong.

(13)

D. Abon Lele

Bahan-Bahan yang digunakan yaitu

1. 4 kg daging lele (lele dikukus terlebih dahulu, kemudian dagingnya diambil)

2. 2 sendok makan ketumbar 3. 4 siung bawang putih

4. 1 potong lengkuas dimemarkan

5. 4 butir kelapa (ambil santan kentalnya kira-kira 1 gelas) 6. Gula merah dan garam secukupnya

Cara Membuat:

1. Bumbu dihaluskan : bawang putih, ketumbar, gula merah dan sedikit garam

2. Santan kental dipanaskan, kemudian masukkan daging, lengkuas dan bumbu yang sudah dihaluskan, aduk-aduk terus sampai santan habis dan daging abon kering, pada waktu mengaduk setelah kering, harus di bolak-balik agar abon tidak tidak gosong.

3. Abon ditekan sampai minyaknya keluar Membuat abon harus benar-benar kering agar bisa tahan lama.

4. Apabila ingin membuat Abon dengan sedikit rasa pedas, dapat dibubuhi sedikit bubuk cabai pada abon yang telah kering kemudian diaduk rata. 4. Pengawasan Mutu

Mutu lele sangkuriang yang kami dapatkan tidak diragukan lagi, sebab merupakan bibit unggul, yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk semua kalangan, mempunyai rasa yang lezat, lebih tahan lama, dan kami berusaha menjaga kualitasnya serta tidak mengurangi cita rasa produk itu sendiri.

D. Aspek Manajemen Usaha

1. Jumlah pengelola atau tenega kerja

Jumlah pengelola sebanyak 1 orang. Namun untuk tenaga kerja terdiri dari 6 orang. Lima orang untuk pemsaran produk serta membantu dalam proses produksi dan satu orang pengusul proposal.

(14)

Waktu pembagian kerja telah disesuaikan dengan jadwal perkuliahan masing-masing anggota. Untuk produk olahan lele, hal tersebut dapat di lakukan oleh anggota dan waktu penjualan frekuensi satu kali sehari, dimulai jam16.00-22.00 WIB.

3. System Gaji/Upah

Sistem gaji/upah diberikan kepada anggota setiap bulan apabila modal telah kembali. dan dibagi secara merata.

E. Aspek Keuangan (Finansial) 1. Modal dan Sumber Modal

Sumber modal ini kami berharap di peroleh dari Pengajuan proposal ini. Modal yang di perlukan ialah sebesar Rp8.778.000,- dan berikut

1 Gerobak 2 Rp.600.00,- Rp 1.200.000,-2 Blender 1 Rp. Rp 100.000,-3 Penggiling Daging 1 Rp100.000 Rp

100.000,-4 Cobek 2 Rp 15.000,- Rp

30.000,-5 Baskom 4 Rp 25.000,- Rp

100.000,-6 Wajan 2 Rp100.000 Rp

200.000,-7 Kompor gas lenkap

dengan tabung 1 Rp Rp

400.000,-8 Pisau 2 Rp 12.000,- Rp

24.000,-9 Terpal 1 Rp Rp

145.000,-10 Ember 3 Rp 15.000,- Rp

45.000,-11 Codet 4 Rp 5.000,- Rp

20.000,-12 Piring 12 Rp 40.000,- Rp 40.000,-13 Mangkuk 12 Rp 40.000,- Rp 40.000,-14 Sendok dan Garpu 12 Rp 20.000,- Rp

20.000,-15 Panci 2 Rp 50.000,- Rp

100.000,-16 Kursi dan Bangku 2 Rp 25.000,- Rp

(15)

2.684.000,-3.Biaya Produksi (operasional) A. Biaya Tetap

N o

Tanggungan Biaya

1 Penyewaan Tempat Rp

200.000,-2 Pembelian bumbu dan rempah-rempah Rp

200.000,-Total Rp

400.000,-B. Biaya Variabel No Nama Bahan Baku /Kebutuhan

Jumlah Bahan baku/Satuan

Harga

/Satuan Jumlah

1 Lele Sangkuriang 340 kg Rp.11.000,- Rp 3.740.000,-2 Tepung Tapioka 200 kg Rp.70.000,- Rp 140.000,-3 Telur 1300 Butir Rp1.000,- Rp 130.000,-4 Minyak Goreng 6 kg Rp 10.000,- Rp 60.000,-5 Gula pasir 4 kg Rp 10.000,- Rp 40.000,-6 Gula merah 6 kg Rp8.000 Rp 48.000,-7 Plastik kresek dan

putih 3 pack Rp 6.000,- Rp

36.000,-8 Keju ½ kg Rp 40.000,- Rp

40.000,-9 Kecap 5 Botol Rp 8.000,- Rp 40.000,-10 Saos sambal 5 Botol Rp 10.000,- Rp 50.000,-11 Kertas nasi 4 pack Rp 10.000,- Rp

40.000,-12 Listrik - Rp 20.000,- Rp

60.000,-13 Biaya tak terduga - - Rp

100.000,-Total Rp

Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya Variabel = Rp.400.000+ Rp 5.694.000 = Rp

6.094.000,-Total biaya proposal = Biaya Invest + Biaya Produksi = Rp 2.684.000,- + 5.694.000,-= Rp

(16)

Membuat produk olahan ikan lele sebanyak 340 kg A. Baso lele

Di jual per mangkok Rp.4.500,,

Jadi, hasil penjualan selama 3 bulan kurang lebih terjual, 200 mangkuk x Rp 4.500,- = Rp 900.000,- dengan modal

Penghitungan Laba (keuntungan usaha)

Keuntungan rata-rata selama tiga bulan = Hasil penjualan – Biaya Produksi

= Rp 900.000,- – Rp = Rp

200.000,-Keuntungan rata-rata per bulan

= Rp 200.000,- : 3 bulan = Rp

70.000,-B. Nugget

Di jual Rp.1.500,- / potong dalam 3 bulan nugget yang terjual sekitar 5000 potong. Jadi hasil dari penjualan selama 3 bulan sebesar Rp.7.500.00,- dari modal sebesar

Rp.3.700.000,-Keuntungan rata-rata selama tiga bulan = Hasil penjualan – Biaya Produksi

= Rp 7.500.000,- – Rp = Rp

3.800.000,-Keuntungan rata-rata per bulan

= Rp 3.800.000,- : 3 bulan = Rp

1.266.000,-C. Kerupuk

Dijual seharga Rp.4000,- / bungkus dalam 3 bulan nugget terjual 1134 bungkus.

Jadi, hasil dari penjualan selama 3 bulan sebesar Rp.4.536.000,- dari modal sebesar

(17)

= Rp 4.536.000,- – Rp

1.908.000,-Dijual seharga Rp.10.000,-/ ons dalam 3 bulan abon terjual 35 bungkus. Jadi,hasil dari penjualan selama 3 bulan sebesar Rp.3.500.000,- dari modal sebesar Rp.700.000,-

Keuntungan rata-rata selama tiga bulan = Hasil penjualan – Biaya

Total Pendapatan per 3 Bulan

= Rp.2.800.00,- + Rp.2.680.000,- + Rp. 3.800.000,- + Rp.900.000,-=

Rp.10.128.000,-4. Analisis kelayakan ekonomi a. Benefit Cost Ratio

B/C = Total pendapatan : Total biaya produksi = Rp 10.128.000,- : Rp

5.694.000-= Rp 1.77

Artinya, setiap penanaman modal Rp 1,- akan memperoleh hasil sebesar Rp 1.77,-. Dengan demikian, olahan ikan lele, keuntungannya cukup menjanjikan.

b. Break Event Point (BEP)

BEP Harga = Biaya Tetap : 1 – Biaya Variabel Pendapatan

(18)

10.128.000,-Artinya usaha gerobak lele universal (gelis) tidak mengalami rugi/untung jika pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

490.100,-Net B/C = Total pendapatan/bulan Total biaya produksi

= Rp 5.482.0 00,- Rp

= 2,88

Nilai net B/C lebih dari 1, artinya usaha olahan ikan lele layak dijalankan.

B. Rancangan Biaya

Besarnya modal yang di butuhkan dalam kegiatan usaha produk olahan lele sebesar Rp 8.778.000,- rancangan biayanya sebagai berikut :

A. Biaya Investasi

1. Pembelian 2 Buah gerobak Rp

1.200.000,-2. 1 blender Rp

100.000,-3. 1 penggiling daging Rp 100.000,-4. 2 cobek @ Rp. 15.000,- Rp 30.000,-6. 4 buah baskom @ Rp. 25.000,- Rp 100.000,-7 2 wajan @ Rp.100.000,- Rp 200.000,-8. 1 kompor gas lengkap dengan tabungnya @

Rp.RP 400.000,-9. 2 buah pisau @ Rp.12.000,- Rp 24.000,-10

.

1 terpal uk.4x6 @ Rp.145.000,- Rp 145.000,-11

.

(19)

B. Biaya Produksi

1. Penyewaan tempat Rp

200.000,-2. Pembelian bumbu dan rempah-rempah Rp 200.000,-3. 340 kg lele sangkuriang 3 bulan @ Rp.11.000,- Rp 3.740.000,-4. 200 kg Tepung Tapioka 3 bulan @ Rp7000 Rp 1.400.000,-5. 1300 butir telor 3 bulan @ Rp 1000,- Rp 1.300.000,-6. 6 kg minyak goreng 3 bulan @ Rp 10.000 Rp 60.000,-7. 4 kg gula pasir 3 bulan@ Rp 10.000,- Rp 40.0000,-8. 6 kg gula merah 3 bulan @ Rp 8.000,- Rp 48.000,-9 3 pack Plastik kresek dan putih 3 bulan @ Rp.6000,- Rp 18.000,-10. ½ kg Keju 3 Bulan @ Rp 40.000,- Rp 40.000,-11 5 Botol Kecap 3 Bulan @ Rp.8000,- Rp 40.000,-12 5 Botol saos sambal 3 bulan @ Rp.10.000 Rp 50.000,-13 Kertas nasi 3 bulan @ Rp.40.000,- Rp

120.000,-14 Biaya listrik Rp

60.000,-15 Biaya tak terduga Rp

100.000,-Total Rp

5.694.000,-Biaya total peminjaman = Biaya Invest + Biaya Produksi = Rp 2.684.000 + Rp 5.694.000

(20)

8.778.000,-DAFTAR RFERENSI

Bachtiar, Ir, Yusuf. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Lele Sangkuriang. Agro Media Pustaka. Jakarta

Mahyudin, Kholis. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta

Santoso, Budi. 1995. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Lele Sangkuriang dan Lokal. Kanisius. Yokyakarta.

(21)

LAMPIRAN

A. Identitas Pengelola Usaha

Nama Lengkap : Dina Septalia Lestari

NIM : B0A012003

Jurusan/Fakultas : Peng. Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Alamat : Jl.Teuku Umar RT 06/02 Kec. Tanjungpandan

Agama : Islam

Status : Mahasiswa Pendidikan Formal

2000-2006 : SD NEGERI 22 Tanjungpandan Belitung 2006-2009 : SMP Negeri 2 Tanjungpandan Belitung

2009-2012 : SMK Negeri 2 Tanjungpandan (Agribisnis Perikanan) 2012-Sekarang : Universitas Negeri Jenderal Soedirman-Purwokerto (F.Biologi-Peng. Sumberdaya Perikanan dan Kelautan)

Organisasi : Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PSDPK Koordinator Kewirausahan.

Referensi

Dokumen terkait

http://kangbull.blogspot.com |Contoh Proposal Kewirausahaan “Gula Jawa Berenergi” 4 pasar-pasar lokal, warung makan, dan warung sembako di kabupaten kebumen sejumlah 4000

ikan lele, kaki naga ikan, pilus ikan, stik jagung ikan, rengginang patin, krispy lambak , krispy patin, risol ikan, lempeng kapit patin, gapit udang, kipas pulut, kerupuk

Melihat hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Bahan Kimia dan Cemaran Bakteri Berbahaya Jajanan Pangan Pedagang Kaki Limia di Sekitar

Strategi Komunikasi ‘Ayo Makan Ikan’ yang dicanangkan Departemen Kelautan dan Perikanan RI memiliki tujuan meningkatkan konsumsi ikan sebagai bahan pangan yang kaya

Selama ini kita tahu bahwa Bakso dibuat dari bahan Daging , Tepung dan Bumbu-bumbu lainya, dan hanya berwarna abu – abu, Tapi Bakso yang kami produksi yang membedakan

Atas dasar itu kami memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka sebuah bengkel motor yang kami beri nama Mr.SERVICE yang terpercaya untuk masyarakat dengan pendukung

Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha travel ini dapat berkembang tidak hanya untuk Pulau Tidung saja. Usaha Travel Tidung Holiday ini cukup menjanjikan,

Bagaimana cara bapak/ibu menarik minat pengepul, pelanggan atau pedagang ikan agar mau mengambil atau membeli ikan lele di tempat bapak/ibu padahal bapak/ibu tahu