• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH RPP KURIKULUM 2013 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH RPP KURIKULUM 2013 (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Sejarah Eropa Timur

Kelas : XI

Topik : Sejarah Serbia dan Montenegro Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

(2)

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.

2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggungjawab, peduli, santun, cinta damai dalam mempelajari sejarah dan perkembangan Serbia-Montenegro.

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerjasama yang dicontohkan dalam sejarah pembentukan Serbia-Montenegro.

3.1 Menganalisis keterkaitan antara sejarah pembentukan negara Serbia dan Montenegro.

4.1 Membuat karya tulis tentang sejarah awal dan perkembangan Serbia-Montenegro.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan sikap cinta tanah air dan cinta damai.

2. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas dari pembelajaran sejarah.

3. Menunjukkan sikap peduli dan pantang menyerah.

4. Mengidentifkasi Sejarah singkat Serbia dan Montenegro.

5. Menjelaskan gambaran umum mengenai perkembangan Serbia dan Montenegro.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu: 1. Mengetahui sejarah singkat Serbia dan Montenegro.

(3)

E. Materi Ajar

1. Sejarah singkat dan perkembangan Serbia dan Montenegro.

F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning type Problem Solving Metode : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan

G. Media Pembelajaran a. Laptop

b. LCD c. PowerPoint d. Gambar

H. Sumber Belajar

- Buku Sejarah Eropa, M.Basri, S.Pd, M.Pd, (2014), Lampung University Press, Lampung.

I. Kegiatan Pembelajaran

NO Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu 1 Pendahuluan  Memberi salam, dilanjutkan dengan doa

 Menanyakan kepada peserta didik tentang kesiapan belajar

 Menanyakan kehadiran peserta didik  Guru memotivasi peserta didik agar

semangat memulai pelajaran

 Menyampaikan tujuan pembelajaran memalui powerpoint

10 menit

2 Inti  Menayangkan gambar tentang negara-negara yang ada di Eropa Timur melalui powerpoint serta melakukan tanya jawab  Siswa dibagi kedalam 7 kelompok yang

(4)

beranggotakan 5 orang

 Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan dan merumuskan tentang

Kelompok I: sejarah awal Serbia

Kelompok 2: perkembangan Serbia sejak kemerdekaan sampai sekarang

Kelompok 3: pemerintahan di Serbia Kelompok 4: sejarah awal Montenegro Kelompok 5: perkembangan Montenegro sejak awal kemerdekaan sampai sekarang Kelompok 6: pemerintahan di Montenegro Kelompok 7: hubungan Serbia dan

Montenegro.

 Laporan hasil kerja kelompok dengan cara guru menunjuk secara acak untuk

melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai dibahas, siswa yang lain menanggapi.

 Peserta didik ditugaskan untuk membuat ringkasan mengenai sejarah dan

perkembangan Serbia dan Montenegro. 3 Penutup  Klarifikasi atau kesimpulan siswa dibantu

oleh guru menyimpulkan materi Sejarah singkat dan Perkembangan Serbia-Montenegro.

 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

 Mengucapkan salam.

10 menit

(5)

a. Tes

1. Soal uraian (terlampir) b. Non Tes

1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir). 2. Lembar pengamatan sikap (terlampir).

3. Membuat makalah Negara-negara di Eropa Timur.

Bandarlampung, 24 September 2014 Mengetahui

Kepala SMAN... Guru Mata Pelajaran

(nama) (nama)

NIP... NIP...

LAMPIRAN 1

(6)

Hari/tanggal :

Materi :

Kelas/kelompok :

N O

Pertanyaan Jawaban

1 Bentuk Negara Serbia adalah.... Sebuah negara republik

2 ... Pernah, sejak tahun 2003 sampai

dengan tahun 2006 3 Kapan Montenegro mendapatkan

pengakuan internasional de jure tentang kemerdekaanya...

Setelah Krisis Timur (1875-1878)

4 Kapan rakyat Montenegro

menyelenggerakan pemilihan dalam bentuk Referendum Kemerdekaan Montenegro...

21 Mei 2006

5 Apakah Serbia dan Montenegro pernah bersatu? Kalau iya sejak kapan dan sampai kapan...

Pernah, sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2006

LAMPIRAN 2

Format Penilaian Sikap

(7)

Topik : Sejarah Serbia dan Montenegro

No Nama Siswa Skor Nilai

Komitmen

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 3 = Baik Sekali

(8)

1 = Cukup 1 = Kurang

Nilai = ∑Skor perolehan

× 100 Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai

A = 80-100 : Baik Sekali B = 70-79 : Baik C = 60-69 : Cukup D = <60 : Kurang

LAMPIRAN 3

RUBRIK PENILAIAN KERJA KELOMPOK Nama Kelompok : ...

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

A B C D E

1. Kerja sama dalam kelompok

2. Rasa tanggungjawab dalam kelompok 3. Hasil kerja dalam kelompok

4. Persentasi hasil kerja kelompok

5. Partisipasi dalam menanggapi kelompok lain 6. Keaktifan siswa dalam kelompok

7. Ketelitian dalam mengerjakan tugas 8. Laporan tertulis hasil kerja kelompok

Jumlah Skor Total Skor

Kategori Kerja Kelompok

KETERANGAN:

(9)

KUALITATIF KUANTITATIF

A 86-100 688-800 Sangat Baik

B 71-85 568-687 Baik

C 56-70 448-567 Cukup

D 40-55 320-447 Kurang

E kurang dari 40 kurang dari 320 Sangat Kurang

LAMPIRAN 4

MATERI

Sejarah dan Perkembangan Serbia-Montenegro

(10)

Pada abad ke VII bangsa Slavic mulai berimigrasi dari Pegunungan Kaukasus dan kemudian mendiami daerah Balkan bagian Tengah. Bangsa yang dianggap sebagai nenek moyang Yugoslavia (sekarang Serbia) adalah bangsa Carpadus dan kemudian menyebut dirinya bangsa Yugoslavia yang artinya Slavic Selatan (Yug artinya Selatan dan Slavic dari suku bangsa Slav). Salah satu suku terbesar yaitu suku Serbia membentuk suatu kerajaan dibawah pengaruh Byzantium dengan pusat di Prizren-Kosovo dan menjadi wilayah Kekaisaraan Byzantium yang paling Timur berbatasan dengan Albania-Shiptar yang menjadi wilayah Kerajaan Romawi Barat. Kerajaan Serbia menjadi pusat penyebaran Orthodox di bagian paling Barat Romawi Timur. Setelah surutnya Byzantium dengan munculnya Dinasti Ottoman Turki, peranan sebagai pusat kultur Byzantium dilanjutkan oleh Kerajaan Serbia yang bertahan hingga pertempuran terkhir melawan Turki di Kosovo pada tahun 1360.

(11)

Pada tahun 1914 peristiwa pembunuhan putra mahkota Austro-Hungaria, Franz Ferdinand, di Sarajevo oleh Gavrilo Princip, anggota Organisasi Pemuda “Bosnia Muda” memperuncing hubungan Serbia dengan Austro-Hungaria karena Austria menuduh komplotan Serbia telah mendalangi pembunuhan tersebut. Tindakan Serbia yang melaksanakan mobilisasi umum menyebabkan Austro-Hungaria mengumumkan perang terhadap Serbia dan mengakibatkan pecahnya Perang Dunia I.

Pada akhir Perang Dunia-I yaitu pada tanggal 1 Desember 1918 dengan penggabungan Kerajaan Serbia-Kroasia-Slovenia dibawah pimpinan Raja Aleksandar Karadjordjevic dari Serbia, yang kemudian pada tahun 1929 berubah nama menjadi Kerajaan Yugoslavia dan secara resmi menggunakan nama Yugoslavia. Pada tahun 1934 Raja Aleksander Karadjordjevic terbunuh di Marseilles oleh Komplotan separatis Ustashi Kroasia, suatu organisasi dari masyarakat Kroasia yang menginginkan bergabung dengan Austria-Jerman. Pemerintahan dijalankan oleh Pangeran Paul (Pavle), karena putra Raja Aleksandar, Putra Mahkota Petar baru berusia 11 tahun. Dalam Perang Dunia II, Pangeran Paul bersikap pro-Jerman, membuat rakyat menunjukkan sikap tidak puas, sehingga Pangeran Paul dipaksa meletakkan jabatan pada tahun 1941. Sejak saat itu pemerintah dipegang oleh Raja Petar Karadjordjevic.

(12)

di dalam negeri Yugoslavia terdapat perpecahan dikalangan rakyat untuk mendapat kemerdekaan.

Pada tanggal 29 November 1943, Partai Komunis Yugoslavia di bawah pimpinan Josip Broz Tito berhasil membentuk “Anti Fasis Council of the National Liberation of Yugoslavia” (AFCNLY) dan bertindak sebagai Pemerintahan Yugoslavia semasa perang.

Pada tahun 1945 tentara pembebasan Yugoslavia yang inti kekuatannya adalah tentara Partisan pimpinan Tito berhasil membebaskan wilayah Yugoslavia dari tangan Fasis Jerman-Italia. Dengan berakhirnya PD-II, Partai Komunis Yugoslavia keluar dari peperangan membawa dua kemenangan, yaitu kemenangan perjuangan bersenjata melawan Jerman dan sekutunya serta kemenangan politik yakni mendapat simpati rakyat. Pemerintah yang berhasil dibentuk bernama “Pemerintah Federal Demokrasi Yugoslavia” dengan Perdana Menteri terpilih Tito. Badan Anti Facist Nasional Yugoslavia pada tanggal 10 Agustus 1945 disahkan sebagai Parlemen Sementara.

Pada tanggal 11 September 1945 pemilu berhasil membentuk Parlemen Tito, selanjutnya Parlemen mengeluarkan deklarasi pada tanggal 29 November 1945 tentang Proklamasi Yugoslavia dengan nama resmi Negara Republik Federal Rakyat Yugoslavia, kemudian Konstitusi menetapkan keenam Republik dalam Yugoslavia memiliki wewenang untuk mengatur masalahnya sendiri. Sebagai negara Komunis, Yugoslavia memiliki hubungan erat dengan Uni Soviet. Meskipun demikian Tito menolak dominasi Uni Soviet sehingga pada bulan Juni 1948 Josep Stalin memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Yugoslavia dan Tito berpaling ke AS dan negara Barat lainnya yang dalam konteks Perang Dingin, segera memberikan bantuan-bantuan terhadap Yugoslavia, termasuk bantuan-bantuan militer.

(13)

Sejak tanggal 7 April 1963 negara Republik Federal Rakyat Yugoslavia diubah menjadi Republik Federasi Sosialis Yugoslavia. Dimasa pemerintahan Tito Republik Federasi Sosialis Yugoslavia cukup populer di Fora International, sejalan dengan popularitas kepemimpinan Tito.

Pada bulan Mei 1980 Tito meninggal dunia tanpa sempat mempersiapkan pengganti yang kuat sehingga sepeninggal Tito, kehidupan politik dan negara seakan-akan kehilangan arah. Negara yang kemudian dipimpin secara kolektif oleh suatu Badan Presidensi berjumlah 8 (delapan) orang yang diambil dari Presidium Partai beranggotakan 24 orang. Sistem Presidensi ini dalam praktek pengambilan keputusan sering berbenturan satu sama lain, sesuai dengan kepentingan masing-masing sehingga memperdalam perpecahan. Demikian juga pengaruh pimpinan Federal (Partai maupun Negara) semakin lemah sedangkan dipihak lain pengaruh kekuasaan Republik Bagian menjadi bertambah kuat. Kondisi tersebut memicu munculnya nasionalisme kedaerahan sempit yang mengarah kepada perpecahan nasional. Pada tahun 1991 Slonevia dan Kroasia menarik anggotanya dari badan kolektif tersebut yang diikuti oleh wakil-wakil dari Republik Makedonia dan Bosnia-Herzegovina.

Puncak dari memburuknya situasi politik di Yugoslavia ialah ketika pada tanggal 15 Juni 1991 Slovenia dan Kroasia memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya secara sepihak yang diikuti dengan pembentukan mata uang sendiri, termasuk pembentukan Angkatan Bersenjata dan penentuan tapal Batas wilayah negara sendiri.

(14)

Republik Slovenia, Kroasia dan Bosnia-Herzegovina, tanpa menunggu tercapainya stabilitas politik di wilayah-wilayah tersebut.

Dengan adanya pengakuan negara-negara lain kepada kemerdekaan Slovenia, Kroasia dan Bosnia-Herzegovina maka pada tanggal 27 April 1992 Serbia dan Montenegro membentuk Federasi Yugoslavia versi baru dengan nama Republik Federasi Yugoslavia (RFY).

Dalam perjalanan sejarahnya RFY tidak berjalan mulus. Persoalan-persoalan politik, ekonomi, dan sosial mengakibatkan Montenegro berusaha untuk berdiri sendiri sebagai suatu negara yang terlepas dari bayang-bayang kebesaran Serbia ataupun kelemahan RFY. Montenegro merasakan seolah-olah negara kelas dua dibandingkan dengan Serbia. Kebijaksanaan-kebijaksanaan politik dalam maupun luar negeri RFY seringkali dirasakan kurang menguntungkan bagi Montenegro. Situasi ini juga dimanfaatkan oleh pihak Barat untuk memperlemah RFY terutama pada masa kepemimpinan Presiden Slobodan Milosevic. Akan tetapi negara-negara anggota Uni Eropa lebih mendukung kesatuan Serbia dan Montenegro dalam ikatan yang longgar.

Atas upaya Uni Eropa, perpecahan Serbia dan Montenegro untuk sementara waktu dapat dihindari dan diadakan perubahan nama dari RFY menjadi Uni Serbia-Montenegro. Namun setelah kurun waktu 3 tahun ternyata bentuk negara Uni Serbia-Montenegro tidak dapat memenuhi kepentingan nasional kedua negara. Pada tanggal 21 Mei 2006 diselenggarakan Referendum Kemerdekaan Montenegro dengan hasil 55,5% rakyat Montenegro menghendaki lepas dari Uni Serbia-Montenegro untuk membentuk negara sendiri. Pada tanggal 3 Juni 2006, atas dasar hasil referendum, Montenegro memproklamirkan kemerdekaannya.

(15)

Watak bangsa, Nasionalisme dan Patriotisme. Watak bangsa Serbia sangat dipengaruhi oleh sejarah masa lampau yang senantiasa dihadapkan dengan ancaman dari luar sehingga menjadikan bangsa tersebut memiliki jiwa patriotik dan keras hati namun cinta damai. Penduduk Serbia yang terdiri dari berbagai etnik dan kultur pada dasarnya dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai dan saling tolong-menolong. Sikap kebersamaan, nasionalisme dan patriotisme lebih menonjol apabila menghadapi ancaman dari luar terhadap eksistensi negara. Bangsa Serbia mempunyai ciri dan watak teguh dalam mempertahankan tradisi kebudayaan dan agamanya yaitu Kristen Orthodoks.

Selama beberapa abad Montenegro merupakan sebuah prinsipalitas merdeka de facto yang diatur oleh sebuah penguasa dan dinasti berdasar keturunan. Negara ini mendapatkan pengakuan internasional de jure tentang kemerdekaannya, setelah Krisis Timur (1875-1878), di Kongres Berlin. Pada 28 Agustus 1910, penguasa Montenegro Pangeran Nikola Petrović Njegoš menyatakan sendiri sebagai Raja. Sebuah negara merdeka sejak Zaman Pertengahan hingga tahun 1918, negara ini lalu menjadi bagian dari negara Yugoslavia dan tergabung ke dalam wilayah Serbia dan Montenegro. Antara 1945 dan 1992, Montenegro merupakan bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Dari 1992 hingga 2003, Montenegro bergabung dengan Serbia untuk membentuk Republik Federal Yugoslavia. Pada tahun 2003 Republik Federal Yugoslavia kemudian diubah sehingga hubungan antara Serbia dan Montengero lebih terpisah dan namanya berubah menjadi Serbia dan Montenegro.

Referensi

Dokumen terkait

• Begitu juga muncul tokoh-tokoh lain yang menyeru persatuan umat Islam dan mendirikan negara terpisah bagi mereka akan tetapi hanya dalam kerangka kepimpinan politik yang

SATORU MURAKAMI † and TOSHIKI NAITO, NGUYEN VAN MINH ‡ Department of Applied Mathematics, Okayama University of Science,.. Okayama 700-0005, Japan

Analisis kualitas tugas fashion photography Pada mata kuliah publikasi mode Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Wulandari, Ayu, 2010, “Hubungan antara Tingkat Regulasi Diri dengan Tingkat Prokrastinasi mahasiswa Angkatan 2003-2006 Fakultas Psikologi UIN Maunlana Malik Ibrahim Malang.”

erbeda dengan orang yang hanya cerdas secara akademik semata me- reka belum tentu memahami kalimat sederhana tersebut. am yang leb · pen· gdariitu emuaial ebelum berup

of implementing songs in teaching and learning process to improve students‟ pronunciation. Findings

[r]

2012 Nomor BA.11/FAS-WSM/3-2012 tanggal 2 Maret 2012, maka bersama ini Panitia Pengadaan kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Teminabuan mengumumkan urutan