• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA TERHADAP B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA TERHADAP B"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA TERHADAP BUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu. Bumi kita terasa semakin panas. Hal ini disebut sebagai pemanasan global atau global warming. Global warming yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan Bumi akibat efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan Bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan Bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali sinar matahari berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energ panas. Namun, sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos ke luar angkasa karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisisnya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan Bumi, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca yang berlebihan.Suhu rata-rata permukaan Bumi meningkat 0.74 ± 0.18 °C atau 1,33 ± 0.32 °F selama seratus tahun terakhir.

1.2

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?

2.

Apakah yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca?

3.

Dampak apa yang terjadi jika terjadi efek rumah kaca?

1.3

Tujuan

1.

Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.

2.

Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.

3.

Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca.

1.4

Manfaat

1.

Untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang pemanasan global.

2.

Untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang penyebab terjadinya pemanasan

global.

(2)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global warming adalah suatu

proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh

peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan

perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga

menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim

kering yang berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu. Pemanasan global yang

berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang

berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta

kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia

dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi alami

atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

2.2

Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca, efek umpan balik, dan

penggundulan hutan. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari.

Sebagian energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.

Ketika energi tiba dipermukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang

menghangatkan Bumi. Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses

umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat

bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO

2

, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan

lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus penggundulan hutan

merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang

mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar

20% dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis sehingga mempengaruhi

kesuburan tanah.

2.3

Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824. Efek rumah

kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau benda angkasa

yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beda-benda langit yang

dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada

di berbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.

(3)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yakni sinar

ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi, sebagian dari sinar itu akan

diserap,dan sebagian lagi akan dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang sampai

dipermukaan Bumi akan diserap,dan berubah menjadi kalor. Kalor ini kemudian di

radiasikan kembali ke angkasa oleh Bumi dalam bentuk inframerah dan ketika mengenai gas

rumah kaca di atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Bumi Akibatnya

panas tersebut terperangkap di permukaan Bumi, dan menjadikan Bumi panas.

3.2

Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO

2

) dan

gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO

2

ini disebabkan oleh kenaikan

pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang

melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang

masuk ke bumi mengalami :

-

25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.

-

25% diserap awan.

-

45% diadsorpsi permukaan Bumi.

-

5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.

Selain itu, efek rumah kaca juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

a.

Kerusakan hutan (kebakaran hutan dan penebangan liar)

b.

Pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran

ternak, dan pembakaran sabana di sektor pertanian dan peternakan.

c.

Pemakaian AC yang berlebihan.

d.

CFC yang banyak terdapat pada spray dan parfume.

e.

Asap kendaraan bermotor.

f.

Hasil buangan industri.

3.3

Dampak Terjadinya Efek Rumah Kaca

Meningkatnya suhu permukaan Bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang

sangat ekstrem di Bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem

lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya menyerap karbondioksida (CO

2

) di atmosfer.

(4)

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi

sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti

sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1.5-4.5 °C sekitar tahun

2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO

2

di atmosfer, maka akan semakin banyak

gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan

mengakibatkan suhu permukaan Bumi semakin meningkat.

BAB IV

PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer

Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek umpan balik, dan kegiatan manusia

seperti penebangan hutan, penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan dan penggunaan

spray yang banyak mengandung gas CFC.

Pemanasan Bumi menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan iklim,

kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan pemanasan Bumi juga

berdampak pada manusia karena menyebabkan timbulnya wabah penyakit akibat suhu yang

panas, temperatus yang tinggi dapat menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan.

4.2

Saran

-

Penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan sebaiknya dikurangi dengan berganti ke

bahan bakar yang ramah lingkungan sperti menggunakan energi matahari ataupun energi air.

Penggunaan kendaraan bermotor harusnya juga sedikit dikurangi dengan penggunaan

angkutan umum dari pada kendaraan pribadi, atau mungkin juga bisa menggunakan sepedah

untuk mengurangi polusi udara.

-

Penggundulan hutan seharusnya harus mulai dikurangi dan beralih ke kegiatan menanam

pohon (reboisasi). Karena semakin banyak pohon, makan kadar karbondioksida di atmosfer

bisa berkurang.

(5)

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Purwoharjo, 20 Mei 2015

BAB II LANDASAN TEORI ... 3

(6)

MAKALAH EFEK RUMAH KACA

MAKALAH

EFEK RUMAH KACA

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis kami yang berjudul : “Efek Rumah “ dengan baik dan lancar.Terselisaikannya karya tulis ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh yang

berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Upaya kami ini bagai setetes air ditengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun, kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta menyukseskan tujuan pendidikan nasional demi kemajuan bangsa. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya.

Manna, Maret 2015

Tence Iserli

BAB I

(7)

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini,mungkin kita menduga udara yang akhir-akhir ini di bumi semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab semakin panasnya suhu bumi, karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain. Hal tersebut bukanlah suatu masalah yang mesti kita risaukan. Mana mungkin tindakan dari satu atau dua orang makhluk hidup bisa mengganggu kondisi planet bumi yang maha besar ini. Mungkin itu semua yang ada dipikiran kita.

Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari efek rumah kaca?

2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca?

3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca?

4. Apa akibat dari efek rumah kaca terhadap lingkungan?

5. Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah efek rumah kaca ini telah terjadi? Dan penyebab pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda tanya bagi manusia karena sampai sekarang

manusia belum mendapatkan penyabab pasti dari efek rumah kaca ini dan manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek rumah kaca yang akan dialami oleh manusia itu sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan

disekitarnya. Jika efek rumah kaca ini terjadi maka akibat yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh manusia saja, tetapi juga semua makhluk hidup disekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi kayu karena kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat

(8)

kaca, pembakaran zat-zat yang dapat menyababkan suhu di permukaan bumi meningkat, dll.

D. Batasan Masalah

Makalah ini menjelaskan tentang efek rumah kaca terhadap lingkungan antara lain pengertian dari efek rumah kaca, bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca, apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca, apa akibat dari efek rumah kaca terhadap lingkungan dan apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima setelah melakukan suatu hal.Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang

dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa

menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam rumah kaca.

Rumah kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke atmosfer bumi.

Sartain menyatakan yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,

pertumbuhan, perkembangan atau life processes.

(9)

menghujam bumi " . Karena menurut NASA sekitar jutaan meteor menghujam bumi setiap tahunnya, dan semuanya terbakar habis di atmosfer. Namun setelah penelitian selama 10 tahun , kadar lapisan atmosfer bumi terus menurun secara drastis, dan diperkirakan 6 - 10 tahun ke depan bumi akan terbuka lebar oleh serangan-serangan batu meteor-meteor yang tidak akan mampu lagi ditahan oleh atmosfer bumi karena atmosfer bumi terus menipis.

Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).

Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfer terdiri dari, berturut-turut: troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfer) adalah yang yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Sedangkan lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfer. Di dalam troposfer ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah

mengalami penghamburan dalam lapisan troposfer oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfer dan oleh

karenanya, suhu udara di troposfer dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.

Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 C terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi, yaitu 150C. Jadi, efek rumah kaca

(10)

Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami

Saturnus,Titan) memiliki efek rumah kaca,(dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia).

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu : efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca

ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.

Dalam skala yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Sedangkan gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.

1. Gas rumah kaca

Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.

Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6).

Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen). dan kebakaran hutan, industri peternakan, pembangkit listrik, dan transportasi merupakan

penyumbang terbesar emisi karbon,yang menyebabkan pemanasan global.

(11)

kebakaran maupun penebangan liar, khususnya hutan di lahan gambut di Kalimantan.

Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara diperkirakan menyumbang 2 miliar ton karbon dioksida (CO2) ke udara. Nilai ini setara dengan 8 % emisi global yang berasal dari bahan bakar fosil. Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara disumbangkan oleh

Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber emisi karbon dioksida di Indonesia setara dengan 638,975 gigaton.

Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km diatas permukaan bumi.

2. Pemanasan global

Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya suhu udara dipermukaan bumi dan lapisan atmosphere bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (green house effect).

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada dekade sekarang ini telah terjadi kenaikan rata-rata suhu udara antara 0.3-0.6oC.

Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju peningkatan seperti sekarang maka diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan berkisar antara 3 sampai 5oC dan menyebabkan perubahan iklim global.

3. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik parameternya, seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, menurut ukuran internasional diperlukan nilai rata-rata parameternya selama kurang lebih 30 tahun. Iklim muncul akibat dari pemerataan energi bumi yang tidak tetap dengan adanya perputaran atau revolusi bumi mengelilingi matahari selama kurang lebih 365 hari serta rotasi bumi selama 24 jam. Hal tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima berubah tergantung lokasi dan posisi geografi suatu daerah. Daerah yang berada di posisi sekitar 23,5 Lintang Utara – 23,5 Lintang Selatan, merupakan daerah tropis yang konsentrasi energi suryanya surplus dari radiasi matahari yang diterima setiap tahunnya (MenLH, 2003).

Ketika suhu di bumi semakin panas, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

(12)

· Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca di bumi.

· Konsentrasi gas-gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir mengakibatkan. pemanasan global dan perubahan iklim

5. Dampak peningkatan konsentrasi gas rumah kaca :

· Peningkatan radiasi gelombang panjang.

· Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara.

· Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan, yang mengakibatkan: banjir, kekeringan.

B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen,

oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya

molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2, yang dapat

(13)

dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

D. Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan

meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi

menjadi meningkat.

E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca

Banyak hal mudah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Jika dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba pakai tas karton atau tas kanvas.

Selain itu, hal yang bisa kita lakukan sebagai orang biasa untuk berkontribusi positif dalam pengurangan efek rumah kaca. Sebenarnya mudah, tapi tidak mudah untuk dilakukan. Untuk kita yang dirumah kita bisa melakukan :

Ø Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya, Anda terus berkontribusi pada pemanasan global.

Ø Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi.

(14)

Ø Matikan keran saat sedang menggosok gigi.

Ø Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman.

Ø Segera perbaiki keran yang bocor. Karena keran yang bocor dapat menumpahkan air bersih hingga 13 liter air per hari.

Ø Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam merupakan cara yang paling boros air.

Ø Gunakan kembali amplop bekas.

Ø Jangan gunakan produk ’sekali pakai’ seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan cangkir plastik.

Ø Gunakan baterai isi ulang.

Ø Pilih kalkulator bertena

BAB III

(15)

A. Kesimpulan

ü Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi. Sehingga mempengaruhi iklim secara global.

ü . Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak positif, seperti tetap berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin oleh orang-orang Eropa.

ü Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

B. Saran

ü Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih diefisienkan.

ü Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan.

ü Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbon dioksida.

ü Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata surya.

ü Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/nj1zat33A5g/SqYgVrg61PI/AAAAAAAAACw/5eVJPurduc0/ s1600-h/efek-rumah-kaca.jpg

http://bp.blogspot.com/.../y68dNGb2L3E/s320/erk.jpg

http://climatechange.menih.go.id/index2.php?option=content&do_pdf=i&id=15

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek

http://hackersixtaz.blogspot.com/2009/09/efek-rumah-kaca-disebabkan-karena.html

(16)

http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/

http://putraprabu.files.wordpress.com/2008/10/efek-r

http://risars.file.wordpress.com/2008/11/greenhouseeffect.jpg

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya

terselesaikanlah makalah dengan tema pemanasan global yang berjudul “Efek rumah kaca”.

(17)

dengan adanya makalah ini, dampak pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang dapat kita lakukan. sebagai bagian hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.

Jakarta, 15 April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I PENDAHULUAN... 4

1.1 LATAR BELAKANG... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH... 5

1.3 TUJUAN... 5

1.4 MANFAAT... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL... 6

2.2 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL... 7

BAB III PEMBAHASAN... 8

(18)

3.2 PROSES TERJADI EFEK RUMAH KACA... 8

3.3 PENYEBAB EFEK RUMAH KACA... 10

3.4 AKIBAT EFEK RUMAH KACA... 11

3.5 MENANGGULANGI EFEK RUMAH KACA... 11

BAB IV PENUTUP... 14

4.1 KESIMPULAN... 14

4.2 SARAN... 14

DAFTAR PUSTAKA... 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini, muncul berbagai pemberitaan tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Baik di Indonesia, maupun luar negeri. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, curah hujan yang tinggi serita pasang surut air laut yang dapat menyebabkan banjir, angin puting beliung yang menyebabkan banyak kerusakan, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia. Salah satu penyebab pemanasan global ialah efek rumah kaca.

(19)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Efek rumah kaca?

2. Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?

3. Apa penyebab efek rumah kaca?

4. Apa dampak yang terjadi jika efek rumah kaca berlangsung terus menerus?

5. Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca yang berlebihan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.

2. Untuk mengetahui penyebab efek rumah kaca.

3. Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca.

(20)

1.4 Manfaat

1. Untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang

efek rumah kaca.

2. Untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang

penyebab terjadinya pemanasan global dari efek rumah

kaca.

3. Untuk mengetahui cara menanggulangi pemanasan global

dari efek rumah kaca.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu.

(21)

bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

2.2 Penyebab Pemanasan Global

(22)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824. Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau benda angkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di berbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.

Efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan Bumi, namun bisa juga timbul akibat aktifitas manusia.

(23)

Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yakni sinar ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi,

sebagian dari sinar itu akan diserap,dan sebagian lagi akan dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang sampai dipermukaan bumi akan diserap, dan berubah menjadi kalor. Kalor ini kemudian di radiasikan kembali ke angkasa oleh Bumi dalam bentuk inframerah dan ketika mengenai gas rumah kaca di atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Bumi Akibatnya panas tersebut terperangkap di permukaan Bumi, dan menjadikan Bumi panas.

efek-rumah-kaca.jpg

efek-rumah-kacaf.jpg

3.3 Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami :

(24)

- 25% diserap awan.

- 45% diadsorpsi permukaan Bumi.

- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.

Selain itu, efek rumah kaca yang lainnya adalah:

1. Penggunaan CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi

lapisan ozon.

2. Uap air yang dapat mencapai atmosfer akibat dari penguapan air laut,

sungai ataupun danau.

3. Adanya gas CO2 pun dapat menimbulkan efek rumah kaca.

4. Pembakaran bahan-bahan limbah padat.

5. Pembakaran fosil.

6. Campuran berflourinasi yang dapat di hasilkan dari proses-proses

manufaktur.

7. Hidroflouorokarbon yang di hasilkan pada saat manufaktur dari

berbagai macam produk.

Pada dasarnya efek rumah kaca ini memang sangat di perlukan bagi makhluk hidup. Karena bila tidak ada efek rumah kaca, nantinya bumi akan membeku dan dipenuhi oleh es. Namun karena sekarang banyak gas yang membuat efek rumah kaca berlebihan, dan berkumpul di atmosfer membuat terjadinya

(25)

3.4 Akibat Efek Rumah Kaca

1. Meningkatnya suhu di permukaan bumi.

2. Terganggunya hutan.

3. Mencairnya es di kutub, hal ini menyebabkan meningkatnya volume air

laut.

4. Meningkatnya suhu air laut, yang dapat menyebabkan air laut

mengembang. Pada akhirnya terjadilah kenaikan di permukaan air

laut.

5. Perubahan iklim yang ekstrim dan sulit diperkirakan.

6. Jika perubahan iklim menjadi ekstrim, beberapa makhluk hidup pun

akan punah. Karena akan mengalami gangguan

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1.5-4.5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang

dipantulkan dari permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan Bumi semakin meningkat.

Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengambang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar. Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan munculnya

dampak sosial dan politik yaitu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas, penyebaran penyakit melalui air. Temperature yang panas

(26)

3.5 Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca

1. Menciptakan dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan

Tahukah Anda bahwa gas karbon dioksida cukup besar disumbangkan dari asap kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih bahan bakar alternatif seperti biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang dibuat dari berbagai lemak tanaman atau pun hewan yang ramah lingkungan. Ada banyak tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber lemak untuk pembuatan bahan bakar, diantaranya adalah biji jarak, zaitun, bunga matahari dan sebagainya. Sementara dari jenis lemak hewani, lemak ayam merupakan bahan murah yang mudah didapat dan bisa dibuat sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini telah banyak ditemukan berbagai

penelitian tentang biodiesel. Penggunaan biodiesel secara jelas akan membantu mengurangi efek rumah kaca.

2. Penghijauan di muka bumi

Tanaman hijau merupakan salah satu solusi utama untuk mengurangi timbunan gas karbon dioksida di udara. Dimana pada proses fotosintesis tanaman, gas tersebut dibutuhkan sebagai komponen utama. Oleh karena itu, dengan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon hijau, atau

pemeliharaan hutan-hutan lindung di muka bumi, secara langsung akan

membantu menyerap timbunan gas rumah kaca di udara, sehingga kondisi udara pun dapat disaring dan akhirnya akan bersih kembali. Gerakan menanam pohon merupakan langkah mudah untuk mencegah efek rumah kaca.

Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global dan efek rumah kaca, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang

dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang.

1. Batasi Penggunanaan kertas

Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.

(27)

Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.

3. Buka jendela lebar-lebar

Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.

4. Gunakan pupuk organik.

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.

5. Tanamlah rumpun bambu

Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.

6. Naik kendaraan umum

Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke

atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca,

7. Jangan pakai kantong plastik

(28)

belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.

Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.

8. Hidup efisien

Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.

9. Mengemudi cerdas

Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.

BAB IV

(29)

4.1 Kesimpulan

Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan suhu

rata-rata atmosfer Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek

umpan balik, dan kegiatan manusia seperti penebangan hutan,

penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan dan penggunaan spray

yang banyak mengandung gas CFC.

Pemanasan Bumi menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan

pemanasan Bumi juga berdampak pada manusia karena menyebabkan timbulnya wabah penyakit akibat suhu yang panas, temperatus yang tinggi dapat menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan.

4.2 Saran

- Penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan sebaiknya dikurangi dengan berganti ke bahan bakar yang ramah lingkungan sperti menggunakan energi matahari ataupun energi air. Penggunaan kendaraan bermotor harusnya juga sedikit dikurangi dengan penggunaan angkutan umum dari pada kendaraan pribadi, atau mungkin juga bisa menggunakan sepedah untuk mengurangi polusi udara.

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD Fisika Berbasis Service Learning materi hasil pengukuran muka air tanah dengan geolistrik di

maka dapat disimpulkan variabel independen yang diteliti dalam penelitian yaitu kemampuan pengguna dan pelatihan dan pendidikan mempengaruhi kinerja sistem informasi

1) Pastikan bahwa tidak ada bangunan dan rumah tangga dalam BS yang terlewat listing maupun gambar dalam peta WB. 2) Pastikan bahwa seluruh rumah tangga sudah dicacah dengan

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Winartin (2010), kesimpulannya yaitu dengan penerapan pembelajaran matematika realistik (Realistic Mathematic Education) siswa

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu

Konsentrasi TDI yang dibutuhkan oleh asam lemak bebas hasil oksidasi melalui proteksi metilasi lebih besar dari pada tanpa perlakuan, hal ini sesuai dengan gugus –OH

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ketiga tahun tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa size dan asset structure tidak mempengaruhi struktur modal yang terdaftar

Ramadoni Syahputra, S.T., M.T., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Elektro dan sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dalam penulisan tugas akhir ini..