• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi SDGs 3 Pada Klinik Asuransi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi SDGs 3 Pada Klinik Asuransi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota

Malang, Jawa Timur

LAPORAN PENELITIAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Globalisasi dan Dinamika Lokal)

Dosen Pengampu: Muhaimin Zulhair Achsin, S.IP., M.A.

Penyusun:

Komang Budi Mudita (155120400111022)

Gabriel Caesar Ranti (155120407111045)

M. Nuris Hisyam Ramadhani (155120401111044) Sanita Ayu Septaningrum (155120401111035)

Bernadetta Summas (155120401111037)

Candra Kartika (155120401111033)

Anisha Maulida (155120401111079)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya yang telah memberi banyak manfaat kepada kami, karena kami mampu menyelesaikan tugas laporan ini sebaik-baiknya dengan judul “Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-BeingPada Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur”.

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata Globalisasi dan Dinamika Lokal. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Muhaimin Zulhair Achsin, S.IP., M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah globalisasi dan dinamika local dan teman-teman dari kelompok kami yang telah melakukan kerjasama dengan baik dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, mengingat penyusun makalah juga masih belajar dalam menyusun makalah yang benar dan masih harus diberikan bimbingan. Oleh karena itu, penyusun makalah sangat berharap bagi para pembaca yang telah membaca karya ilmiah ini memberikan kritik dan saran guna membangun diri penulis sendiri. Terakhir, tim penyusun sangat mengharapkan bahwa laporan ini mampu memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi para pembaca dan juga tambahan pengetahuan mengenai topik terkait.

Malang, 16 Mei 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

1 BAGIAN I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan...3

1.4 Manfaat...3

2 BAGIAN II KONSEPTUALISASI...5

2.1 Sustainable Development Goals 3-Good Health and Well Being5 3 BAGIAN III METODE PENELITIAN...7

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian...7

3.2 Teknik Penentuan Sampel...7

3.3 Teknik Pengumpulan Data...8

3.4 Teknik Uji Keabsahan Data...8

3.5 Uji Konfrmabilitas Data...9

3.6 Teknik Analisis Data...9

4 BAGIAN IV PEMBAHASAN...11

4.1 Gambaran Umum Klinik Asuransi Sampah (KAS)...11

4.2 Mekanisme Kerja Klinik Asuransi Sampah (KAS)...11

4.3 Kelebihan dan Kelemahan Klinik Asuransi Sampah (KAS)...14

4.4 Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah...15

5 BAGIAN V PENUTUP...18

5.1 Kesimpulan...18

5.2 Saran...18

(4)

1 BAGIAN I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) lahir pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan yyang diadakan di Rio De Janeiro, Brasil pada tahun 2012 yang bertujuan untuk menghasilkan serangkain tujuan universal untuk memenuhi tantangan lingkungan, politik dan ekonomi yang mendesak yang sedang dihadapi oleh dunia.1 Kemudian pada tahun 2015 di historic UN Summit, 17 SDGs dari

tujuan jangka panjang agenda 2030 diadopsi oleh para pemimpin dunia dan diterapkan di negara-negara mereka.2 Tidak hanya diterapkan tetapi juga harus

memobilisasi SDGs untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan, persamaan gender dan mengatasi permasalahan perubahan lingkungan.

Sebelum diganti dengan SDGs, ada Millennium Development Goals

(MDGs) yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan ekstrim, mencegah penyakit mematikan, dan memperluas pendidikan dasar untuk semua anak diantara pembangunan lainnya yang diprioritaskan. Kemudian selama 15 tahun berjalan, MDGs telah mendorong kemajuan di beberapa bidang penting yaitu, mengurangi kemiskinan, menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu secara drastis, menyediakan akses air dan sanitasi yang dibutuhkan, membuat pendidikan dasar gratis, membuat langkah besar dalam memerangi HIV/AIDS dan dapat mengobati penyakit malaria dan TBC.3

Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang lebih dikenal sebagai

(5)

mengambil tindakan dalam mempromosikan kemakmuran sekaligus melindungi planet ini. Kemudian untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan harus diiringi dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan menangani kebutuhan sosial seperti, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, perlindungan sosial, perlindungan lingkungan sekaligus menangani perubahan iklim.4

Ada 17 SDGs yang telah disepakati oleh beberapa negara dan salah satu diantaranya SDGs nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Di SGDs nomor 3 ini bertujuan untuk memastikan hidup sehat dan kesehatan untuk semua orang. Tujuan dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang memiliki hidup sehat dan kesehatan yang baik, karena kesehatan itu merupakan hal yang penting dan berdampak ke semua aspek hidup kita, seperti menikmati hidup dan performa saat melakukan pekerjaan. Selain itu, tujuan lain dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang mendapatkan akses kesehatan yang mudah, seperti akses ke rumah sakit maupun dalam mendapat akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman dan efektif ketika sakit.5

Indonesia masuk ke dalam kategori negara berkembang, dalam hal kesehatan masyarakatnya masih banyak yang belum mendapatkan akses yang mudah untuk mendapatkan pengobatan ketika sakit, seperti contohnya di Kota Malang. Banyak warga Kota Malang yang berada dipinggiran masih belum mendapatkan akses kesehatan yang layak. PBB dan beberapa negara anggota sudah membuat SDGs yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan negara. Karena masih kurangnya atau susahnya akses yang di dapat masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan pengobatan di Kota Malang.

Melihat kondisi pentingnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Dr. Gamal Albinsaid menggagas sebuah solusi asuransi sampah sebagai jaminan kesehatan masyarakat. Dr. Gamal menggunakan instrumen sampah yang dihasilkan masyarakat sehari-hari sebagai sebuah tabungan untuk dikelola dalam mekanisme asuransi sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan

4 UN.diakses: http://www.un.org/sustainabledevelopment/development-agenda/ pada tanggal 16-5-2017

5 UNDP.diakses:

(6)

kesehatan secara gratis atau dalam kata lain biaya pelayanan kesehatan berasal dari tabungan sampah yang dikumpulkan masyarakat sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa Dr. Gamal berusaha untuk mengimplementasikan SDGs nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Dr. Gamal dalam hal ini memiliki misi yang sama dengan SGDs nomor 3 ini terutama untuk memastikan hidup sehat dan kesehatan untuk semua orang. Hal ini menarik perhatian penulis sehingga penulis meneliti hal ini lebih jauh. Pemaparan hasil penelitian penulis akan disampaikan dalam tulisan ini yang berjudul “Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being Pada Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana impelementasi

Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being pada

Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur terhadap kesehatan masyarakat daerah Malang?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being pada Asuransi

Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur terhadap kesehatan masyarakat di daerah Malang, Jawa Timur.

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah menjadi kajian tentang implementasi nilai

Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being di

(7)
(8)

2 BAGIAN II KONSEPTUALISASI

2.1 Sustainable Development Goals 3-Good Health and Well Being

Sustainable Development Goals (SDGs) lahir pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan yyang diadakan di Rio De Janeiro, Brasil pada tahun 2012 yang bertujuan untuk menghasilkan serangkain tujuan universal untuk memenuhi tantangan lingkungan, politik dan ekonomi yang mendesak yang sedang dihadapi oleh dunia.6 Kemudian pada tahun 2015 di historic UN Summit, 17 SDGs dari

tujuan jangka panjang agenda 2030 diadopsi oleh para pemimpin dunia dan diterapkan di negara-negara mereka.7 Tidak hanya diterapkan tetapi juga harus

memobilisasi SDGs untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan, persamaan gender dan mengatasi permasalahan perubahan lingkungan.

Sebelum diganti dengan SDGs, ada Millennium Development Goals

(MDGs) yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan ekstrim, mencegah penyakit mematikan, dan memperluas pendidikan dasar untuk semua anak diantara pembangunan lainnya yang diprioritaskan. Kemudian selama 15 tahun berjalan, MDGs telah mendorong kemajuan di beberapa bidang penting yaitu, mengurangi kemiskinan, menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu secara drastis, menyediakan akses air dan sanitasi yang dibutuhkan, membuat pendidikan dasar gratis, membuat langkah besar dalam memerangi HIV/AIDS dan dapat mengobati penyakit malaria dan TBC.8

Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang lebih dikenal sebagai

(9)

mengambil tindakan dalam mempromosikan kemakmuran sekaligus melindungi planet ini. Kemudian untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan harus diiringi dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan menangani kebutuhan sosial seperti, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, perlindungan sosial, perlindungan lingkungan sekaligus menangani perubahan iklim.9

Ada 17 SDGs yang telah disepakati oleh beberapa negara dan salah satu diantaranya SDGs nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Di SGDs nomor 3 ini bertujuan untuk memastikan hidup sehat dan kesehatan untuk semua orang. Tujuan dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang memiliki hidup sehat dan kesehatan yang baik, karena kesehatan itu merupakan hal yang penting dan berdampak ke semua aspek hidup kita, seperti menikmati hidup dan performa saat melakukan pekerjaan. Selain itu, tujuan lain dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang mendapatkan akses kesehatan yang mudah, seperti akses ke rumah sakit maupun dalam mendapat akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman dan efektif ketika sakit.10 Hal tersebut disampaikan secara resmi melalui halaman

resmi PBB yang dapat diakses secara daring seperti dalam kutipan berikut

(10)

3 BAGIAN III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif baik lisan atau tertulis dari seorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Andrianto : 2011). Sudjana dan Ibrahim (1989) mendefinisikan Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang deskripsi suatu gejala peristiwa yang memusatkan perhatian pada mesecahan masalah aktual. Penelitian deskriptif biasanya akan melihat gejala-gejala dalam masyarakat sebagai fokus penelitian.

Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dalam masyarakat dengan cara-cara deskriptif melalui pemaparan lewat kalimat-kalimat (Sugeng Pujileksono. 2015). Bogdan dan Taylor (1992) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1992: 21-22).

3.2 Teknik Penentuan Sampel

(11)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan observasi. (Moh Nadzir,1998:21). Observasi langsung dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengamati aktivitas Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid dimulai dari upaya Asuransi Sampah untuk mengumpulkan dan mengelola sampah dari anggota tetap hingga operasional kerja dalam pengolahan sampah dan pengobatan kepada masyarakat.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian ( face to face). ( Notoadmojo, 2002:102). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang menjadi anggota tetap Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid dan pengurus serta penggagas Asuransi Sampah.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan bacaan yang berupa artikel atau buku yang ada hubungannya dengan materi yang diambil (Hari Murti,1998:40). Studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan sumber informasi baik meliputi penelitian terdahulu, maupun kajian literatur tentang perbaikan kesehatan masyarakat daerah pasca munculnya nilai-nilai globalisasi khusunya tentang Sustainable Development Goals (SDGs) 3 tentang health and well-being.

3.4 Teknik Uji Keabsahan Data

(12)

Kredibilitas penelitian adalah tentang kemampuan suatu penelitian untuk dipercaya kebenaranya. Menurut Sugeng Pujileksono (2015) kredibilitas penelitian terkait dengan jawaban pertanyaan ‘apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya?’ Untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa langkah sesuai penjabaran Sugeng yaitu Peer debriefing dan menggunakan bahan referensi pendukung. Peer debriefing adalah langkah menguji kredibilitas data melalui diskusi dengan teman sejawat terkait topik serupa sedangkan penggunaan referensi pendukung bertujuan untuk memperkuat bukti-bukti pengambilan data oleh penulis (Sugeng Pujileksono, 2015).

3.5 Uji Konfirmabilitas Data

Uji konfirmabilitas data adalah uji kebenaran data yang bisa dilakukan dengan diskusi bersama pihak yang terlibat dalam penelitian tersebut (Sueng Pujileksono, 2015). Uji ini penulis lakukan dengan mendiskusikan hasil temuan penelitian penulis bersama dosen pembimbing penulis guna menguji kebenaran data-data yang penulis dapatkan.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan data deskriptif dan data kualitatif. Data deskriptif adalah analisa data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan data serta menyimpulkan data Mudrajad Kuncoro, 2003:172). Sedangkan, data kualitatif adalah data yang berbentuk bukan bilangan (Srarifudin Hidayat dan Sedarmayanti, 2002:73)

(13)

DESAIN PENELITIAN

Asuransi Sampah Dr. Gamal

Masyarakat Anggota Asuransi

Sampah

Sejarah Asuransi Sampah

Peran Asuransi Sampah (Kesehatan dan

lingkungan)

Literatur dan Wawancara

Kendala dan Masalah

Alasan

wawancara dan observasi

Analisis

(14)

4 BAGIAN IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Klinik Asuransi Sampah (KAS)

Klinik Asuransi Sampah (KAS) merupakan sebuah klinik yang melayani pengobatan pasien yang kurang mampu, dimana masyarakat yang datang untuk berobat hanya perlu membawa sampah untuk ditukarkan dengan pemeriksaan yang akan dilakukan oleh para dokter yang akan menangani. Klinik ini berlokasi di Gadang, Malang. Pembentukan klinik ini digagas oleh Dr. Gamal Albinsaid beserta rekan-rekannya semasa kuliah di Universitas Brawijaya.

Klinik Asuransi Sampah didirikan pada tahun 2010, lalu berhenti sejenak setelah 6 bulan berjalan. Program ini bermula dari PKM yang ditulis oleh Dr. Gamal Albinsaid, Beliau bersama rekan-rekannya pada awalnya mendirikan 5 klinik dengan konsep yang sama. namun seiring berjalannya waktu, empat klinik lainnya telah berhenti beroperasi dikarenakan ekpektasi akan respon dan ketertarikan akan kemudahan yang diberikan oleh klinik ini dengan kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda. Pembukaan klinik ini diharapkan dapat menghimpun masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk mengumpulkan sampah sebagai jaminan kesehatan. Namun respon serta partisipasi masyarakat sendiri kurang, sehingga pembukaan keempat klinik ini dianggap tidak efektif.

Klinik yang berada di Gadang ini dapat bertahan dikarenakan oleh lokasi klinik tersebut berada dekat dengan pasar Gadang. Dimana terdapat banyak limbah yang dapat diberikan oleh masyarakat ke klinik tersebut. sehingga sistem yang telah dibentuk oleh klinik ini dapat terus berjalan hingga sekarang.

4.2 Mekanisme Kerja Klinik Asuransi Sampah (KAS)

Dalam buku biografi “Gamal Albinsaid: Menyehatkan Indonesia dengan Sampah” yang ditulis oleh Fachmy Casofa, diketahui bahwa awal mula Gamal tergerak mendirikan Indonesia Medika diawali perkenalannya dengan teori

(15)

bidang apa pun tergantung pada tiga hal: pleasure, strength, dan meaning. Selain itu, Gamal yang semasa kuliah memang menyenangi kegiatan penelitian ingin merubah paradigma bahwa 92% hasil riset hanya akan menjadi penghias perpustakaan. Dari sinilah lahir program pertama Indonesia Medika yakni Klinik Asuransi Sampah (KAS) yang berusaha memadukan pendekatan penelitian dan penerapan.

Program ini lahir pada bulan Maret 2010 digagas oleh Gamal dan empat temannya, Muhammad Maulana, Dofi Hamid Hunaif, Didin Arya, dan Sapta Adi, dibawah bimbingan dr. Rista Rosita, M.kes12. Terbersitnya gagasan membuat

program ini dilecut oleh kisah nyata yang mereka saksikan pada tahun 2005. Ada anak seorang pemulung bernama Khaerunnisa yang meninggal karena diare di gerobak ayahnya karena tidak bisa berobat sebab pendapatannya hanya Rp.10.000 per hari. Dari sinilah mereka tergerak untuk membuat program asuransi kesehatan mikro dengan premi rendah yang dapat dijangkau masyarakat kecil.

Awal mula program ini dimulai dari penerapan di klinik kesehatan milik dr. Rita Rosita yang bertempat di Lowokwaru, Malang13. Tapi tak lama gagasan

ini tak dapat dilanjutkan karena sulitnya pengimplementasian sistem penjaminan pembayaran biaya kesehatan dengan sampah ini.

Manfaat adanya KAS dalam buku tersebut dijelaskan bahwa KAS tak hanya menjadi solusi masalah kesehatan, tapi juga permasalahan pengelolaan sampah perkotaan. Selain itu program ini mendidik masyarakat perkotaan untuk menjadikan sampah tetap bermanfaat bagi kesehatan. Yang ketiga ia berharap program ini menjadi inspirasi bagi lahirnya gerakan sosial masyarakat dan kesehatan lainnya.14

Berkat program ini, Gamal berhasil menyabet berbagai penghargaan diantaranya HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepeneurship First Winner 2014, Tokoh perubahan 2014 versi koran Republika, penghargaan dari Menko PMK Puan Maharani pada November 2014, penghargaan Ksatria

12 Fachmy Casofa. 2014. Gamal Albinsaid: Menyehatkan Indonesia dengan

Sampah. Solo: Metagraf. hlm. 84

(16)

Bakti Husada Kartika, penghargaan dari Wali Kota Malang 2014 sebagai Penemu Kreatif Pengelolaan Sampah, dan masih banyak lagi15.

Menurut Taufiq, Project Officer KAS yang kami temui di kantor Indonesia Medika, dari lima klinik kini yang berhasil bertahan hanya satu yang beralamat di Jl. Kyai Parseh Jaya 18B Bumiayu Kota Malang. Klinik yang dekat dengan Pasar Gadang ini dioperasikan oleh total 7 orang, termasuk dirinya sendiri, dua dokter, tiga apoteker, serta Sulis yang bertugas menarik premi sampah dan menakar harganya. Klinik ini hingga kini sudah memiliki member sekitar 250-an yang terdiri atas warga di area RW 5 sekitar klinik tersebut.

Persyaratan menjadi anggota program ini menurut Taufiq tidak ada ketentuan khusus, jika mau ikut mereka tinggal mengisi formulir dan wajib berkomitmen menyetorkan sampah senilai Rp.10.000 per bulan. Setelah itu mereka hanya perlu membawa kartu berobat yang telah diberikan dimana kartu tersebut berlaku untuk satu keluarga.

Nantinya, Taufiq dan Sulis setiap hari rabu akan mendatangi rumah-rumah yang telah bertanda khusus berstiker merah sebagai tanda anggota untuk menarik sampah. Sampah yang disetorkan sementara hanya yang berbentuk sampah kering anorganik seperti kardus, botol, alumunium, plastik, besi, yang langsung ditakar harganya oleh Sulis untuk kemudian langsung ditampung di penampungan sementara dan dijual. Karena proses penarikan sampah masih menggunakan gerobak, anggota tetap klinik ini pun terbatas hanya disekitar area klinik tersebut.

Manfaat yang bisa anggota dapatkan diantaranya selain berobat gratis, ketika sewaktu-waktu mereka membutuhkan dokter/perawat datang ke rumah mereka tinggal menghubungi tim KAS. Manfaat lain diantaranya gratis konsultasi gizi, rehabilitasi medis, monitoring penyakit kronis. Klinik ini tak hanya melayani anggota, masyarakat non-member pun dapat memanfaatkan layanan klinik ini namun dengan membayar biaya sesuai yang ditetapkan berdasarkan jenis layanannya.

(17)

Menurut Taufiq, program KAS ini memang memiliki rencana untuk lebih jauh mengembangkan ke daerah lain, tapi kesulitannya memang lagi-lagi mengenai respon masyarakatnya sendiri. Karena menurutnya tak sedikit masyarakat Bumiayu yang tidak mau menjadi anggota klinik tersebut dengan berbagai alasan semisal sudah terdaftar dalam layanan BPJS, serta lebih sreg

dengan puskesmas atau layanan dokter lainnya. Selain itu yang dirasakan menjadi kesulitan penerapan program ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara pengeluaran klinik dan pendapatan sampah.

Untuk permasalahan tersebut, tim Indonesia Medika menggalang program baru bertajuk Sedekah Sampah dan Corporate Care. Sedekah Sampah berusaha menerima sumbangan sampah dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah, pondok pesantren, dan lain-lain. Sedangkan Corporate Care berencana bekerjasama dengan pabrik atau hotel. Dengan kedua program ini harapannya dapat menyokong sumbangsih premi sampah masyarakat yang masih kecil itu sehingga klinik ini dapat terus beroperasi dan melaksanakan tugasnya melayani masyarakat.

4.3 Kelebihan dan Kelemahan Klinik Asuransi Sampah (KAS)

(18)

Permasalahan sampah rupanya tidak berjalan dengan baik. Kondisi yang pertama kali terjadi adalah penyelesaian masalah sampah yang justru menimbulkan masalah baru lagi. Ibu Siti menyampaikan, sampah yang ada disungai menjadi berkurang namun akan percuma apabila sampahnya hanya pindah lokasi saja (dari sungai ke sekitar klinik). Akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, tim Gamal memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan pemilahan sampah yang akan disetorkan pada klinik. Penyuluhan ini berhasil, kini masyarakat membawa sampah yang tidak lagi mencemari lingkungan sekitar klinik, dan sampah tersebut tidak didaur ulang oleh tim Gamal, sampah-sampah dikumpulkan hingga mobil pengangkut sampah mengambilnya seminggu sekali, selain itu sampah yang sekiranya bisa dijual, mereka menjualnya kembali untuk melengkapi keperluan klinik.

4.4 Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah

Asuransi Sampah Dokter Gamal menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada penyelesaian isu kesehatan masyarakat. Ada beberapa hal yang menjadi poin kunci solusi ini sangat penting untuk diperhatikan yaitu pemanfaatan sampah yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan, pembangunan masyarakat, dan upaya adopsi nilai-nilai global dalam ranah lokal. Asuransi sampah memanfaatkan sampah yang selama ini menjadi polusi di masyarakat sehingga dengan pengumpulan sampah pada satu tempat maka Dr Gamal telah berkontribusi melokalisasi sampah hasil aktivitas masyarakat yang selama ini sulit untuk dikumpulkan. Tindakan tersebut memberikan dapak pada kebersihan lingkungan yang kemudian terintegrasi dengan kesehatan udara yang dihirup masyarakat. Bahkan dengan adanya asuransi sampah tersebut sampah anorganik yang selama ini menjadi tanggungjawab pemerintah daerah berubah menjadi nilai ekonomi di masyarakat.

(19)

berupa trade-off yang akan diperoleh masyarakat dengan menyetorkan sampahnya. Hal ini menjadi poin yang sangat menarik perhatian masyarakat khususnya masyarakat bawah yang tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan kesehatan. Bahkan dengan asuransi, sampah yang ada di sungai dan sampah di jalan dilihat sebagai sebuah peluang oleh masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa Dr Gamal membangun manusia dan karakeristik masyarakat yang selama ini tidak peduli dengan sampah menjadi peduli dan menjadikan sampah sebagai hal penting. Karakter ini tentu akan menjadi pembelajaran penting bagi anak-anak dalam melihat sampah dan mengelolanya.

Poin ketiga dari solusi asuransi sampah adalah penerapan nilai-nilai global dalam ranah lokal. Implementasi nilai global dalam ranah lokal membuat perhatian global terfokus pada kemampuan masyarakat lokal khususnya

meddleground untuk mengangkat nilai-nilai global. Keberhasilan Dr Gamal dengan asuransi sampahnya diundang dalam banyak forum internasonal termasuk salah satunya dari pangeran Charles sebagai masyarakat yang mampu membawa perubahan. Hal ini tentu merupakan sebuah keberhasilan membawa nilai-nilai global untuk membangun masyarakat di level lokal. Dengan keberhasilan dokter Gamal banyak masyaraka luar negeri yang mampu termotivasi dengan tindakan tersebut dan pembangunan berkelanjutan mendapat perhatian lebih besar.

(20)

ini juga menjadi tantangan yang besar bagi klinik asuransi sampah saat kebutuhan masyarakat terkait obat sudah tidak lagi dapat dipenuhi.

(21)

5 BAGIAN V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Implementasi nilai nilai Sustainable Development Goals (SDG’s)- Good Health and Well-Being pada Program Asuransi sampah yang di buat oleh Dr.Gamal Albinsaid untuk daerah Malang khususnya di daerah Gadang menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahan atau dinas dinas kesehatan saja yang mampu membantu mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan. Dr. Gamal dalam tataran individu juga mampu membantu mengatasi masalah tersebut sehingga ketergantungan pada pemerintahan atau dinas kesehatan setempat bukan lagi menjadi hal utama melainkan perlunya gerakan dari masyarakat sendiri. Walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang di hadapi dan sudah menutup 4 klinik lainnya yang tersebar di daerah Malang akan tetapi dalam pengadopsian nilai nilai dari Sustainable Development Goals (SDG’s)- Good Health and Well-Being sudah berhasil di terapkan oleh Gamal ,melalui kliniknya ini daerah di sekitar klinik Bumi Ayu (pasar Gadang dan sekitarnya) menjadi lebih bersih dan masyarakat juga bisa menukarkan sampahnya untuk mendapatkan pengobatan medis dari klinik ini.

Ini membuktikan bahwa masyarakat bisa membantu dan menginovasi cara cara dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan lingkungannya jika di beri kepercayaan dan tanggung jawab yang sesuai oleh pemerintah setempat

5.2 Saran

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, R., dan Steven J. Taylor. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Harimurti. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, S., dan Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: Bandar Maju.

Mudrajad Kuncoro. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Nadzir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoadmodjo, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N., dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Sariawan (Oral Trush) pada Anak usia 0-3 Tahun di klinik Sally Medan

pertimbangan untuk menentukan derajat klinik pasien DBD.. berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah trombosit, nilai hematokrit, dan. kadar hemoglobin untuk pasien DBD di

Dari hasil observasi peneliti, kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Blimbing 3 Malang mempunyai upaya menanamkan dan menumbuhkan nilai karakter agar siswa dapat berperilaku

Judul skripsi : Efektivitas Pemberian Terapi Quran Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III di Klinik Daqu Sehat Kota Malang.. Menyatakan bahwa skripsi

Hasil penelitian menunjukkan pesawatg dental intra oral memiliki nilai reprodusibilitas di bawah 1 %, nilai akurasi tegangan 2,17%, nilai kualitas berkas untuk tegangan 60 kv

Judul : Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.. Nama :

Selain itu, ada juga dua inovasi layanan perbankan unggulan lainnya dari CIMB Niaga yaitu Digital Lounge yang tersebar di 13 lokasi di Jabodetabek, dan Rekening Ponsel -

Dari tabel 5.6 dapat dilihat, hasil penelitian pada 55 responden Tanggal 15 Februari s/d 5 April 2010 di Klinik Bersalin Mariani Medan, didapatkan hasil uji statistik nilai p=0,943