• Tidak ada hasil yang ditemukan

02 NORMA DAN TOLOK UKUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "02 NORMA DAN TOLOK UKUR"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN REKTOR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

NOMOR 520/PP/2012

TENTANG

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

(2)

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 512/PP/2012

TENTANG

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Menimbang : a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan pembaharuan di dalam penyelenggaraan pendidikan, menuntut adanya penyesuaian norma dan tolok ukur;

b. bahwa SK Rektor Nomor 62/KL/2003 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu untuk diperbaiki dan disempurnakan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas maka perlu menetetapkan Keputusan Rektor tentang . Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan pendidikan di Universitas Nusa Cendana.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2008 tentang Pendanaan Pendidikan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi

(3)

10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

14. Peraturan Meneteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana

Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal 5 Januari 2011 tentang peninjauan kembali dan penyempurnaan Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

BAB I

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PENYELENGGARAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Pasal 1 Pengertian

Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

(1) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

(2) Perguruan Tinggi adalah institusi pendidikan di atas lembaga pendidikan menegah yang menyelenggarakan pendidikan tinggi pada jalur formal, dan salah satu bentuk perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas.

(3) Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (1). Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang seterusnya disebut Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. (4) Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di

(4)

(5) Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan sebutan Rektor untuk universitas atau institut, Ketua untuk sekolah tinggi, dan Direktur untuk politeknik/akademi.

(6) Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tngkat universitas maupun di tingkat fakultas. (7) Fakultas, atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang

dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

(8) Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi Magister dan Doktor untuk bidang ilmu multidisiplin antar Fakultas.

(9) Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung Program Studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

(10) Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

(11) Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang harus dicapai pada tingkat pendidikan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(12) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

(13) Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

(14) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(15) Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkanluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.

(16) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. (17) Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi. (18) Pembelajaran adalah proses aktif-interaktif peserta didik dengan pendidik dan/atau

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

(19) Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang berfokus pada disiplin ilmu, baik murni maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah-matakuliah yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut semester. Pendidikan akademik mencakup pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana (magister dan doktor). (20) Pendidikan Profesional adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam jangka waktu

(5)

masyarakat pengguna. Pendidikan profesional terdiri atas program sertifikasi umum dan program kekhususan. Program sertifikasi umum dalam bentuk kursus-kursus atau pelatihan keterampilan tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum. Program Sertifikasi Kekhususan dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang sudah dipelajari.

(21) Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang Diploma (D-1, D-2, D-3) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

(22) Perguruan Tinggi Komunitas adalah bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang berfokus pada pendidikan terapan bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kemampuan teknis sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan memperluas peluang masyarakat umum untuk mengenyam pendidikan tinggi.

(23) Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.

(24) Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. (25) Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang melakukan plagiat,

masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.

(26) Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi tindakan plagiat di lingkungan perguruan tingginya.

(27) Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.

(28) Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (non skripsi, tesis, disertasi) mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.

(29) Kalender Akademik adalah kalender kegiatan akademik diterbitkan oleh Universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa dan dosen dalam satu tahun akademik berdasarkan tata urutan waktu tertentu.

(6)

Pasal 2 Tujuan

(1) Pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk insan yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; sehat, berilmu, dan cakap; kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung jawab;menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau olahraga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan lingkungan.

(2) Tujuan Undana adalah:

(a) menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu trampil, ahli, dan profesional yang mampu bersaing secara internasional; berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan, dan disiplin;

(b) meningkatkan hasil penelitian yang berkualitas dan memiliki manfaat yang tinggi;

(c) meningkatkan kegiatan pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat;

(d) membina dan mengembangkan pribadi mahasiswa sebagai individu yang berbudi luhur dan menjunjung nilai mulia kemanusiaan, cerdas, berwawasan kebangsaan yang luas, disiplin, memiliki prakarsa dan ras a tanggung jawab serta mampu memimpin;

(e) meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa;

(f) meningkatkan jejaring kerjasama dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; dan

(g) mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.

(3) Tujuan pendidikan Tinggi Undana adalah memperkaya dan menerapkan IPTEKS secara berkelanjutan sesuai tuntutan global dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian sesuai kebutuhan masyarakat, serta mempersiapkan dan/atau menghasilkan lulusan sesuai standar nasional lewat proses pendidikan dan atau pembelajaran baku, yaitu lulusan yang mampu tampil atau berkarya secara professional dan mandiri sesuai tuntutan global berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pasal 3

Penyelenggaraan Penjaminan Mutu Pendidikan

(1) Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Undana menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi komunitas.

(2) Penyelenggaraan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dilaksanakan oleh Fakultas/Program Studi dan atau lembaga sesuai peraturan yang berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas.

(7)

(4) Program Studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus perpanjangan izin enam (6) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program Studi yang tidak memiliki legalitas, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(5) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan pada pasal 1 harus memenuhi standar nasional pendidikan dalam rangka menjamin mutu produk dan lulusan.

(6) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri dari kebijakan mutu, manual mutu dan standar mutu yang telah disusun dan ditetapkan di tingkat Universitas.

(7) Hal-hal lain yang belum tertampung dalam pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain.

(8) Program Studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT enam (6) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program Studi yang tidak atau belum berstatus terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(9) PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib memiliki media publikasi akademik (jurnal, bulletin, dan lain-lain).

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESIONAL, VOKASI DAN PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS

Pasal 4

Tugas, Kewenangan, dan Beban Kerja Dosen

(1) Tugas utama dosen (termasuk Guru Besar) adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

(2) Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa:

(a) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran;

(b) Membimbing seminar Mahasiswa;

(c) Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL);

(d) Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;

(e) Menguji pada ujian akhir;

(f) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan; (g) Mengembangkan program perkuliahan;

(h) Mengembangkan bahan pengajaran; (i) Menyampaikan orasi ilmiah;

(j) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akcdemik dan kemahasiswaan. (k) Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;

(l) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.

(8)

Tabel Kewenangan Dosen

S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II B = Membantu dosen yang lebih senior

D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya.

M = Melaksanakan tugas secara mandiri B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran B.b = Melaksanakan penelitian

B.c = Melaksanakan pengabdian pada masyarakat

Pasal 5

Kompetensi Lulusan

(1) Standar kompetensi lulusan merupakan standar nasional pendidikan tentang kualifikasi lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa dari program studi pada strata tertentu.

(2) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan.

(3) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi umum. Kompetensi Utama yaitu penciri program studi berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi. Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan kompetensi yang selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi Umum yaitu penciri nasional berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa Asing, dan Matematika/Statistika/Logika.

(4) Kompetensi lulusan tersebut mengandung minimal lima elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/ atau olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(5) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister dan doktor) adalah sebagai berikut.

(9)

- Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu

sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/ menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;

- Menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan

disiplin ilmunya;

- Bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma

kehidupan masyarakat;

- Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni.

(b) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Magister adalah:

- Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni

dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu;

- Memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan

pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

- Mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan

ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.

(c) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor adalah:

- Mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin

keilmuannya;

- Melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program

penelitian;

- Melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; - Menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya.

(6) Kompetensi program pendidikan profesional umum (dokter, pengacara, notaris, konselor, guru, dll) adalah sebagai berikut:

(a) Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab, motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;

(b) Menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

(c) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;

(d) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi;

(10)

(7) Kompetensi program pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3) adalah sebagai berikut: (a) Program Pendidikan Diploma Satu

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah bimbingan.

(b) Program Pendidikan Diploma Dua

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan dan atau memecahkan masalah yang bersifat rutin secara mandiri dan bertanggung jawab. (c) Program Pendidikan Diploma Tiga

Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

(8) Kompetensi program perguruan tinggi komunitas adalah meningkatkan kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang industri (konstruksi, manufaktur, perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, informasi), kesehatan (perawat dan asisten perawat, medical personnel, medical record keepers, perawat orangtua, teknisis peralatan kesehatan dan lain-lain), dan jasa (perbankan, transportase, pariwisata, pendidikan, dan lain-lain), mengembangkan potensi kekhasan masyarakat (agama, sosial, budaya, aspirasi, dll), sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Pasal 6 Kurikulum

(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. Kerangka dasarnya adalah rambu-rambu yang ditetapkan dan dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. (2) Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning

outcomes; isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian; cara adalah metoda pembelajaran dan cara penilaian; dan, kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujudkan dalam mata kuliah program studi.

(3) Kurikulum pendidikan tinggi pada semua program studi di lingkungan Undana dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.

(4) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, setiap program studi harus melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.

(5) Kurikukum Berbasis Kompetensi untuk program pendidikan akademik (sarjana, magister, doktor), pendidikan profesional (guru, notaries, dokter, dll), pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3) dan pendidikan perguruan tinggi komunitas diatur tersendiri dengan Keputusan Rektor.

(11)

(7) Komponen kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah:

(a) Kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi;

(b) Kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

(c) Kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara sebesar 10 SKS meliputi mata kuliah: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa asing, matematika atau statistika atau logika. (8) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi khusus adalah mata

kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi dan universitas untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompentensi yang merupakan

ciri suatu perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya. (9) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi (butir 8 ) disusun oleh program studi/bagian di tingkat fakultas dan program pascasarjana, di bawah tanggung jawab Dekan masing-masing fakultas dan Direktur Pascasarjana, dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor.

(10) Kurikulum untuk program pendidikan professional, vokasi dan perguruan tinggi komunitas (pendidikan berbasis masyarakat) diatur tersendiri melalui keputusan Rektor.

Pasal 7

Pendekatan Pembelajaran

(1) Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah pembelajaran berbasis mahasiswa (student-centeredlearning).

(2) Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam butir (1), diantaranya adalah: small group discussion (diskusi kelompok, 5-10 orang), role-play and simulation (bermain peran dan simulasi), Case Study (studi kasus), discovery learning (belajar menemukan), self-directed learning (belajar mandiri), cooperative learning (belajar bersama/kelompok), collaborative learning (pembelajaran kolaborasi), contextual instruction (pembelajaran kontekstual), project-based learning (belajar berbasis tugas), problem-based learning (belajar berbasis masalah).

Pasal 8

Penilaian Kemampuan Peserta Didik

(1) Penilaian kemampuan soft skill (afektif) peserta didik berdasarkan pendekatan pembelajaran student-centered learning (SCL) didasarkan pada model penilaian non tes yaitu secara rubrik (panduan penilaian). Sementara penilaian hard skill (kognitif dan psikomotor) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll).

(2) Secara konseptual rubrik memiliki tiga (3) macam bentuk penilaian, yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (3) rubrik skala persepsi. Di dalam pembelajaran sering menggunakan rubrik deskriptif dan rubrik holistik.

(12)

(4) Penilaian kemampuan hard skill (kognitif dan psikomotor) diatur tersendiri dalam pasal yang terkait dengan Perkuliahan dan Penilaian Hasil Belajar.

Pasal 9

Sistem Kredit Semester (SKS)

(1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan.

(2) Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga semester dengan beban minimal 16 minggu efektif.

(3) Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. Perbedaan takaran untuk tugas terstruktur dan tugas mandiri mempertimbangkan tingkat kedalaman kompetensi yang harus dicapai untuk masing-masing program

(4) Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya:

(a) Kuliah/Teoriadalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari: - Tatap muka = 50 menit

- Tugas terstruktur = 60 menit - Belajar mandiri = 60 menit

(b) Responsi/ tutorial/ seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari :

- Tatap muka = 100 menit - Belajar mandiri = 100 menit.

(c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/ studio/lapangan selama 4 jam (240 menit) perminggu, per semester.

(d) Praktek lapangan/Kerja Praktek/Magang, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu.

(e) Skripsi/tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/ perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

(f) Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

(5) Beban belajar program pendidikan akademik adalah sebagai berikut:

(a) Program Sarjana

Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi. Mata kuliah keahlian minimal 134 sks. Matakuliah umum sepuluh (10) sks, yang terdiri dari: Mata kuliah Pendidikan Agama (2 sks), Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks). Mata kuliah Bahasa Indonesia (2 sks), Mata kuliah Bahasa Asing/ Bahasa Inggris (2 sks), Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks).

(13)

tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Lama studi: 4 – 7 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.

(b) Program Magister

Jumlah sks beban belajar 36 - 42 sks, termasuk tesis. Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh program studi maksimal 12 sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input. Beban sks matrikulasi ini di luar 36-42 sks beban Program Magister. Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian. Mata kuliah ini hanya wajib bagi program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum merupakan bagian dari program Sarjananya. Mata kuliah keahlian minimal 32 sks. Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6 - 8 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara, dari peserta didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing layak muat dalam jurnal terakreditasi. Lama studi 2 - 4 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam waktu sekurang-kurangnya satu (1) tahun

(c) Program Doktor

Jumlah sks beban belajar peserta didik sebidang, minimal 42 sks, termasuk disertasi, dan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan matrikulasi. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri. Program Doktor dapat ditempuh melalui: (a) program perkuliahan dan penelitian, atau (b) program penelitian (by research). Disertasi/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan. Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara untuk program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam jurnal internasional. Lama studi : 3 – 6 tahun. Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program pembelajaran secara normal (di luar 3 – 6 tahun). Untuk mengikuti Program Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister dan untuk mengikuti Program Magister, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Sarjana. Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya.

(6) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan profesional umum (dokter, guru, notaris, dll) adalah jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. Lama studi : 1 - 3 tahun. Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah keahlian. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi.

(14)

(a) Program Diploma Satu

Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 26 sks, Lama studi : 1 – 2 tahun. (b) Program Diploma Dua

Jumlah sks beban belajar minimal 72 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 62 sks, Lama studi : 2 – 3 tahun (c) Program Diploma Tiga

Jumlah sks beban belajar minimal 108 sks Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 98 sks, Lama studi : 3 - 5 tahun. (8) Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur tersendiri oleh

jurusan/program studi, fakultas, dan Universitas, dengan lama belajar hingga 1 sampai 2 tahun.

(9) Tahun Akademik terdiri atas dua semester, ganjil dan genap termasuk semester peralihan dan ujian. Semester ganjil dimulai dari 1 September dan berakhir pada 31 Januari. Semester genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni. Semester peralihan dimulai dari 1 Juli dan berakhir 31 Agustus (dimungkinkan untuk dilaksanakan trisemester bagi fakultas/program studi yang siap).

Pasal 10 Kode Matakuliah

(1) Identifikasi matakuliah yang ditawarkan oleh fakultas / jurusan / program studi ditandai dengan pemberian kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit).

(2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan bidang ilmu yang diasuh oleh fakultas dan jurusan / program studi.

(3) Dua huruf pertama menunjukkan nama fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya menunjukkan nama jurusan / program studi.

(4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan.

(5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan digit ketiga menunjukkan beban sks serta digit keempat dan kelima menunjukkan nomor urut matakuliah.

(6) Kode Fakultas dan Program Studi di lingkungan Undana diatur seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel Kode Matakuliah

Fakultas Kode Jurusan/Program Studi Kode

Jurusan/PS MK

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

KP Pend.Bhs. Ind. & Sastra Daerah

BIND KPBIND

Pend. Bhs. Inggris BING KPBING

Pend. Matematika MAT KPMAT

Pend. Biologi BIO KPBIO

Pend. Fisika FIS KPFIS

Pend. Kimia KIM KPKIM

PPKn PKn KPPKn

Pend. Ekonomi EKO KPEKO

Pend. Geografi GEO KPGEO

(15)

Pend. Teknik Bangunan TB KPTB

Pend. Teknik Mesin TM KPTM

Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL

PGSD Guru Kelas PGSD KPPGSD

PGSD Penjaskes PENKES KPPENKES

Bimb.& Konseling BK KPBK

Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS

Pend Guru Anak Usia Dini PGAUD KPPGAUD Program Akta Mengajar IV PAM KPPAM

Hukum HK Bagian Huk. Keperdataan HK HKHK

Bagian Huk. Pidana HP HKHP

Bagian Huk. Tata Negara TN HKTN

Bagian Huk. Acara HA HKHA

Bagian Huk. Adm. Negara AN HKAN

Hukum Internasional HI HKHI

Ilmu Sosial dan Ilmu

Pertanian PN Agroteknologi AGT PNAGT

Agribisnis AGB PNAGB

Budidaya Perairan BDP PNBDP

Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET

Sains dan Teknik ST Matematika MAT STMAT

Teknik Elektro ELK STELK

Teknik Arsitektur ARS STARS

Teknik Pertambangan PTB STPTB Fak.Kes.Masyarakat KM Ilmu Kesehatan Masyarakat

(Konsentrasi Epidemologi dan komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah.

(8) Kode MK untuk Program Pascasarjana diatur tersendiri sesuai peraturan internal yang berlaku di Pascasarjana.

(16)

Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum

No Kode MK Matakuliah

1 MPK 4101 Pendidikan Pancasila

2 MPK 4202 Pendidikan Agama

3 MPK 4403 Pendidikan Kewarganegaraan

4 MPK 4504 ISBD

5 MPK 4605 IAD

6 MPK 4606 Bahasa Indonesia

7 MPK 4607 Bahasa Inggris

8 MPK 4609 KKN

Pasal 11

Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Magang

(1) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Magang adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan secara terbimbing dan terpadu antara teori dengan praktik dalam kurun waktu tertentu dengan besaran sks yang diatur tersendiri oleh program studi.

(2) Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa yang menunjang pengembangan kompetensi agar menjadi profesional dalam bidang keahliannya.

(3) Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang dilakukan di sekolah-sekolah, masyarakat, dinas/institusi, laboratorium dan lain-lain yang pelaksanaannya diatur oleh program studi, fakultas, dan unit terkait.

Pasal 12 Kuliah Kerja Nyata

(1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada masyarakat secara terpadu dalam kurun waktu yang ekuivalen dengan besaran sks tersebut.

(2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang dimiliki masyarakat tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan pengalaman itu adalah terbentuknya dan tumbuhnya pribadi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan sikap profesional. (3) KKN dilaksanakan pada periode semester pendek (Juli dan Agustus) dan periode

bukan semester pendek (Semester gasal dan genap)

(4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 100 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

(17)

Pasal 13 Biaya Pendidikan

(1) Biaya pendidikan adalah anggaran unit-unit biaya pendidikan yang menjadi tanggungjawab setiap mahasiswa, masyarakat maupun swasta dan pemerintah.

(2) Unit-unit biaya yang dimaksud ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas.

(3) Besaran biaya per unit biaya yang dimaksud butir (1) atau butir (2) bervariasi dan ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas.

Pasal 14

Tata Tertib Akademik

(1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah.

(2) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80% dari 16 kali kuliah tata muka. Jika tidak memenuhi batas minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

(3) Ujian Tengah Semester (UTS) dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh atau ke delapan, yang dilaksanakan sesuai jadwal perkuliahan.

(4) UAS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke empat belas (14) atau ke enam belas (16) dan dijadwalkan oleh Program Studi.

(5) Mata kuliah dengan jumlah tatap muka kurang dari 80% kuliah tatap muka, tidak dapat dilakukan UTS dan UAS.

(6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium) yang diatur dalam ketentuan tersendiri. (7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu, diatur dalam

ketentuan tersendiri

(8) Bagi dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 15

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat

(1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Untuk memenuhi misi tersebut, mahasiswa/dosen/ peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik.

(2) Pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan Undana wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang.

(3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan, diatur dalam peraturan tersendiri dan ditetapkan Senat Undana.

(18)

(5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Undana wajib menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

BAB III

KEGIATAN AKADEMIK

Pasal 16 Kalender Akademik

(1) Kalender Akademik memuat jenis dan waktu kegiatan akademik yang akan dilaksanakan dalam satu tahun akademik.

(2) Kalender Akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

(3) Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian wajib sosialisasikan kalender akademik pada butir (2) kepada mahasiswa.

(4) Mahasiswa wajib memahami dan mentaati kelender akademik pada butir (2).

Pasal 17

Penerimaan Mahasiswa Baru

(1) Penerimaan mahasiswa baru Program S-1 dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional dan Mandiri diatur sebagai berikut.

(a) Penerimaan mahasiswa baru secara Nasional minimal 60% yang meliputi jalur ujian tulis dan undangan.

(b) Penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri:

 Seleksi penerimaan mahasiswa dilaksanakan secara mandiri oleh Undana untuk menerima mahasiswa maksimal 40% dari daya tampung. Penerimaan mahasiswa jalur mandiri dapat dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis;  Persyaratan penerimaan mahasiswa jalur mandiri terdiri dari :

(a) Lulusan SMTA tiga tahun terakhir; (b) Sehat jasmani dan rohani;

(c) WNA seizin Dirjen Dikti Kemendikbud; dan (d) Membayar biaya ujian masuk.

(c) Mahasiswa Alih Program Diploma ke Program Sarjana (S-1).

1. Setiap tamatan program pendidikan D-2 dan D-3 dapat melanjutkan studi ke jenjang program Sarjana (S-1) dengan syarat tertentu.

2. Peserta yang ingin melanjutkan studi ke jenjang sarjana wajib memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut :

(1) Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju;

(2) Berijazah Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi atau Program Studi yang terakreditasi secara nasional. (3) Menyerahkan foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang telah disahkan

oleh pejabat yang berwenang;

(4) Lulusan program D-3 dengan IPK  3.50 dan masa studi maksimum 3 tahun dapat melanjutkan studi ke jenjang program S-1 secara langsung; (5) Lulusan D-2 dan D-3 dengan IPK ≥ 2,50 dan telah bekerja minimal 2

(19)

(6) Syarat-syarat khusus ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas masing-masing dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain :

(a) Hasil akreditasi matakuliah:

i. Memiliki IPK hasil akreditasi matakuliah ≥ 2,50; ii. Memiliki SKSD hasil akreditasi berstatus :

 Semester III dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 24 SKS,  Semester V dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 48 SKS,  Semester VII dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 74 SKS; dan (b) Lama masa kerja minimal dua tahun bagi calon mahasiswa yang

berstatus karyawan.

(2) Penerimaan mahasiswa Pascasarjana diatur sebagai berikut. (a) Pendaftaran Program Pascasarjana:

1) Pendaftaran ke Program Pascasarjana dilakukan setiap bulan April hingga bulan Mei setiap Tahun Ajaran Baru dan pelamar dapat memperoleh kelengkapan melamar di Undana.

2) Kelengkapan pendaftaran dan persyaratan adalah sebagai berikut:

a) Salinan ijazah yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis. b) Salinan transkrip yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis. c) Mengisi formulir identitas diri (CV).

d) Mengisi formulir rekomendasi (referensi) kelayakan akademis dari dua (2) orang dosen saat kuliah di program sarjana asal disertai alamat (Telepon/HP) supaya mudah dikonfirmasi oleh PPs.

e) Surat izin atasan bagi pelamar yang sudah bekerja. f) Membayar biaya pendaftaran.

g) Mengisi formulir surat jaminan biaya (pribadi, instansi, dan lain-lain)

h) Pas foto terbaru dengan ukuran 2x3; 3x4; 4x6, masing-masing enam lembar. i) Penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana dilaksanakan lewat syarat

umum dan syarat khusus. Syarat umum adalah lewat praseleksi yaitu legalitas ijazah S-1 dan transkrip akademiknya dengan IPK minimal 2,75. Ijazah D4 tidak dapat disetarakan dengan S-1. Penyetaraan calon mahasiswa dengan ijazah D4 dapat dilakukan PPs melalui matrikulasi dan atau kuliah pengumpulan kredit yang mekanismenya diatur tersendiri. Sementara syarat khusus adalah dengan menunjukkan sertifikat TOEFL equivalence dengan skor minimal 450 dan sertifikat TPA.

Pasal 18 Mutasi Mahasiswa

(1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar lingkungan Undana, diatur dengan persyaratan sebagai berikut.

(a) Calon mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju.

(b) Permohonan harus disertai lampiran surat pindah dari pimpinan Perguruan Tinggi asal disertai transkrip nilai yang telah disyahkan.

(c) Berasal dari jurusan atau Program Studi yang relevan dan telah terakreditasi. (d) Masih aktif kuliah pada Perguruan Tinggi asal sampai saat pindah dan tidak

(20)

1) Semester III bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 24 sks; IPK ≥ 2,50,

2) Semester V bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 48 sks; IPK ≥ 2,50,

3) Semester VII bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 74 sks; IPK ≥ 2,50. (f) Lama studi dari Perguruan Tinggi asal tetap diperhitungkan sebagai masa studi

lanjutan di Undana.

(g) Penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada herregistrasi awal semester ganjil dan genap.

(h) Calon mahasiswa pindahan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri.

(i) Mahasiswa pindahan yang diterima menjadi mahasiswa Undana ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

(j) Undana menerima perpindahan mahasiswa Program Pascasarjana dari Perguruan Tinggi Negeri lain yang telah terakreditasi.

(k) Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa ke Undana sesuai persyaratan disusun oleh BAAKPSI.

(2) Perpindahan Mahasiswa dalam Lingkungan Undana.

(a) Perpindahan mahasiswa antar fakultas dalam lingkungan Undana tidak diperkenankan.

(b) Perpindahan mahasiswa antar Program Studi dalam lingkungan fakultas dapat diperkenankan dengan syarat-syarat sebagai berikut :

1) Mahasiswa mengajukan permohonan kepada Dekan yang diketahui oleh Dosen Wali dan Jurusan/Program Studi;

2) Permohonan pindah harus dilampiri transkrip nilai;

3) Perpindahan mahasiswa antar Jurusan/Program Studi di lingkungan Fakultas dapat dilakukakan apabila hasil akreditasi matakuliah fakultas/jurusan/Program Studi tujuan sebagai berikut :

a). Memiliki minimal IPK ≥ 2.00,

b). Mahasiswa semester III apabila memiliki SKSD minimal 24 SKS, c). Mahasiswa semester V apabila memiliki SKSD minimal 48 SKS; 4) Mahasiswa tidak berada dalam keadaan di bawah hukuman disiplin;

5) Persetujuan pindah diberikan oleh Dekan berdasarkan pertimbangan dari Ketua Jurusan/ Program Studi yang dituju;

6) Persetujuan pindah ditujukan kepada Kepala BAAKPSI Undana dengan tembusan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;

7) Seorang mahasiswa hanya diperkenankan satu kali pindah;

8) Lama studi di Jurusan/Bagian / Program Studi asal tetap diperhitungkan baik pada jenjang program yang sama maupun pada jenjang program yang lebih rendah;

9) Perpindahan mahasiswa dalam lingkungan Fakultas hanya diadakan pada awal tahun akademik;

10) Mahasiswa reguler dapat pindah ke program ekstensi, sedangkan mahasiswa ekstensi tidak dapat pindah ke program reguler;

11) Perpindahan antar program studi bagi mahasiswa Program Pascasarjana tidak diperkenankan; dan

(21)

(3) Perpindahan Mahasiswa ke luar Undana.

(a) Setiap mahasiswa Undana berhak pindak ke Perguruan Tinggi lain dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1) masih terdaftar sebagai mahasiswa Undana dan aktif kuliah; 2) telah mengikuti kuliah minimal dua semester;

3) mengajukan permohonan pindah ke Rektor, dengan tembusan kepada Dekan dan Ketua Jurusan/Program Studi;

4) surat keterangan pindah diberikan oleh Rektor disertai transkrip nilai yang telah dicapai sebagai lampiran; dan

5) prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa keluar Undana dibuat oleh BAAKPSI.

Pasal 19

Registrasi Administrasi Mahasiswa

(1) Registrasi mahasiswa diadakan setiap semester sesuai dengan Kalender Akademik Universitas, yang dibedakan atas registrasi administratif dan registrasi akademik. (2) Registrasi administrasi dan registrasi akademik wajib bagi mahasiswa.

(3) Registrasi administrasi akademik program sarjana dan program pascasarjana dapat dilakukan secara manual dan On Line. Prosedur Operasi Baku (SOP) disusun oleh BAAKPSI

(4) Prosedur registrasi administrasi secara manual bagi mahasiswa program sarjana dan program pascasarjana menempuh prosedur sebagai berikut:

(a) Mahasiswa baru Program Sarjana:

1) Menunjukkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa baru Undana; 2) Menyerahkan fotocopy STTB dan/atau NEM yang telah dilegalisasi oleh

yang berwenang;

3) Menyerahkan fotocopy rapor SMTA yang telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;

4) Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan; 5) Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah; 6) Menyerahkan surat keterangan berkelakuan baik dari POLRI setempat;

7) Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan berlangsung;

8) Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana; dan

9) Menandatangani kontrak studi dengan pihak Universitas. (b) Mahasiswa baru Program Pascasarjana:

a. Menyerahkan fotocopy Ijazah Sarjana dan Transkrip Akademik yang telah dilegalisasi oleh yang berwenang;

b. Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan; c. Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah;

d. Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan berlangsung;

e. Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana; dan

(22)

(5) Apabila di kemudian hari ditemukan kepalsuan dokumen, mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 20

Heregistrasi Administrasi

(1) Heregistrasi administratif bagi mahasiswa dilaksanakan pada setiap awal semester untuk memperoleh status sebagai mahasiswa terdaftar.

(2) Heregistrasi Administrasi dapat dilakukan secara manual dan On Line.

(3) Prosedur registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa lama Program Sarjana dan Program Pascasarjana adalah sebagai berikut:

(a) Menunjukkan kartu mahasiswa semester terakhir;

(b) Menunjukkan kwitansi asli bukti pembayaran SPP semester sebelumnya atau semester terakhir;

(c) Menunjukkan surat keterangan masih aktif kuliah dari fakultas/PPs;

(d) Mahasiswa yang cuti pada semester sebelumnya harus menyerahkan fotocopy surat keterangan cuti kuliah yang dilegalisasi oleh Ketua Jurusan/Program Studi; (e) Mahasiswa yang sedang menjalani skorsing akademik diwajibkan mendaftar

kembali dengan menunjukkan surat keterangan Pimpinan Fakultas; dan

(f) Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi pada semester sebelumnya harus membawa surat keterangan dari Pimpinan Fakultas dan membayar SPP untuk semester yang akan diikuti termasuk semester sebelumnya;

(4) Heregistrasi administratif secara manual bagi mahasiswa yang melanjutkan studi ke jenjang program yang lebih tinggi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

(a) Menyerahkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa transfer Undana; (b) Menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan yang berlaku di

Undana;

(c) Membayar SPP sesuai ketentuan;

(d) Menandatangani kontrak studi di Undana.

(5) Registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa pindahan dari luar Undana dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

(a) Menyerahkan surat persetujuan Rektor universitas asal untuk pindah ke Undana dengan dilampiri transkrip nilai;

(b) Membayar SPP sesuai ketentuan.

(c) Menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan di Undana; (6) Prosedur Operasional Baku Heregistrasi Administrasi dibuat BAAKPSI.

(7) Heregistrasi Administrasi Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana dapat dilakukan secara On-line. Prosedur Operasi Baku dibuat oleh BAAKPSI.

Pasal 21

Pendaftaran Anggota Perpustakaan

(1) Setiap mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Undana wajib mendaftar diri sebagai anggota Perpustakaan Undana dengan mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.

(23)

Pasal 22

Semester Peralihan/Semester Pendek

(1) Semester peralihan (semester pendek) sebagai satuan waktu dilaksanakan pada antara akhir semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan Juli s/d Agustus dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan akademis.

(2) Pelaksanaan kegiatan akademis pada semester pendek sesuai dengan sistem kredit semester.

(3) Peserta kegiatan akademis pada semester pendek adalah mahasiswa yang: (a) mempercepat penyelesaian studi, dan

(b) memperbaiki nilai atau indeks prestasi.

(4) Beban studi mahasiswa pada semester pendek maksimal 9 sks termasuk 2-4 sks matakuliah baru untuk mahasiswa program sarjana dan maksimal 4 sks untuk program pascasarjana.

(5) Perkuliahan semester pendek dapat dilaksanakan apabila peserta setiap matakuliah minimal 5 orang.

(6) Untuk mengikuti semester pendek, mahasiswa harus mendaftar di BAAKPSI. (7) Biaya penyelenggaraan semester pendek diatur tersendiri dengan SK Rektor.

(8) Penyelenggaraan semester pendek meliputi kegiatan tatap muka, praktikum, tugas terstruktur, tugas mandiri dan ujian akhir.

(9) Nilai perbaikan matakuliah yang diambil pada semester pendek maksimal B+ sedangkan nilai matakuliah baru sesuai nilai akhir yang diperoleh mahasiswa.

(10) Hal-hal lain tentang semester pendek yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur melalui SK Rektor.

(11) Prosedur Operasional Baku semester pendek disusun oleh BAAKPSI.

Pasal 23 Program Matrikulasi

(1) Matrikulasi sebagai kegiatan pembelajaran untuk menyetarakan kemampuan akademik awal (entry behavior) mahasiswa baru, khususnya mata kuliah dasar.

(2) Semua mahasiswa baru wajib mengikuti program matrikulasi. (3) Pelaksanaan matrikulasi oleh fakultas/jurusan/program studi.

(4) Materi matrikulasi terdiri atas materi tingkat universitas (umum) dan materi dasar fakultas (khusus) atas persetujuan Rektor.

(5) Materi dan instrumen penilaian matrikulasi tingkat universitas, disusun dan dikembangkan oleh LP3.

(6) Pelaksanaan program matrikulasi pada bulan Juli s/d Agustus setiap tahun dan lamanya setara 12 s/d 16 minggu pertemuan efektif termasuk ujian.

(7) Pendaftaran mahasiswa matrikulasi dilaksanakan di BAAKPSI.

(8) Matrikulasi mahasiswa baru program Pascasarjana diatur oleh PPs.

(9) Biaya penyelenggaraan matrikulasi dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran biaya ditetapkan oleh universitas.

(10) Mahasiswa yang tidak mengikuti matrikulasi atau tidak memenuhi tingkat kehadiran 80% (10 – 12) tatap muka harus mengikuti program matrikulasi tahun berikutnya. (11) Mahasiswa yang tidak memiliki sertifikat matrikulasi, tidak diperbolehkan mengikuti

(24)

(12) Ketentuan lain yang belum diatur dalam pasal ini akan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

Pasal 24

Pelaksanaan PPKKBMB, Pendidikan Karakter/Basic Study Skills, dan Kursus Bahasa Inggris

(1) ProgramPengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PPKKBMB).

(a) Pendaftaran mahasiswa PPKKBMB dilaksanakan oleh BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan.

(b) Biaya penyelenggaraan PPKKBMB dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran yang akan ditetapkan tersendiri.

(c) Pelaksanaan program PPKKBMB setara 40 jam efektif termasuk ujian.

(d) Mahasiswa yang tidak mengikuti PKKBMB atau tidak memenuhi frekuensi kehadiran 80% perkuliahan/tatap muka dinyatakan TIDAK LULUS dan harus mengikuti program PPKKBMB tahun berikutnya.

(2) Pendidikan Karakter/Basic Study Skills

(a) Pendaftaran mahasiswa Pendidikan Karakter/Basic Study Skill dilaksanakan oleh BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh LP3.

(b) Biaya penyelenggaraan Pendidikan Karakter/Basic Study Skill dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran ditetapkan tersendiri.

(c) Pelaksanaan program Pendidikan Karakter/Basic Study Skill setara 12 - 14 minggu pertemuan efektif.

(3) Kursus Bahasa Inggris Intensif bagi Mahasiswa Baru (IEC).

(a) Pendaftaran mahasiswa Kursus Bahasa Inggris oleh BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya dilaksanakan oleh UPT Pusat Bahasa.

(b) Biaya penyelenggaraan Kursus Bahasa Inggris dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran ditetapkan tersendiri.

(c) Pelaksanaan Kursus Bahasa Inggris setara 90 jam efektif termasuk ujian dengan jumlah tatap muka minimal 16 kali.

(d) Mahasiswa yang tidak mengikuti Kursus Bahasa Inggris atau tidak memenuhi frekuensi kehadiran 80 % perkuliahan/tatap muka dinyatakan TIDAK LULUS dan harus mengikuti program PKKBMB tahun berikutnya..

Pasal 25 Registrasi Akademik

(1) Registrasi akademik bagi mahasiswa Program Sarjana dan Program Pascasarjana adalah pendaftaran ulang oleh mahasiswa untuk memperoleh pelayanan akademik. (2) Pelayanan akademik meliputi perkuliahan, praktikum, praktek kerja lapangan,

bimbingan akademik/kepenasehatan, bimbingan penulisan karya tulis, seminar proposal/hasil penelitian dan ujian skripsi (Sarjana)/tesis (Magister).

(3) Syarat untuk registrasi akademik ialah telah mengadakan registrasi administrasi untuk melakukan penyusunan rencana studi.

(25)

dosen penasehat akademik; rencana studi dicantumkan pada kartu rencana studi (KRS).

(5) Setiap mahasiswa wajib menyusun rencana studi secara menyeluruh sesuai kurikulum Jurusan /Program Studi yang berlaku dan disetujui oleh dosen penasehat akademik serta diketahui oleh Ketua Jurusan/program Studi.

(6) Jumlah sks yang direncanakan untuk perkuliahan semester berikutnya (yang lebih tinggi) didasarkan pada IPS (Indeks Prestasi Semester) yang telah dicapai pada semester terakhir seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel Beban Studi Mahasiswa Menurut Indeks Prestasi Semester

Indeks Prestasi Semester (IPS) Beban Studi

3,00 – 4,00 22 – 24 sks

2,50 – 2,99 19 – 21 sks

2,00 – 2,49 16 – 18 sks

1,51 – 1,99 12 – 15 sks

≤ 1,50 12 sks

(7) Beban studi mahasiswa Semester I dan II Program Sarjana, merupakan satu paket studi dengan jumlah masing-masing 24 sks.

(8) Rencana studi mahasiswa yang tidak mendapat pengesahan dosen penasehat akademik sampai batas waktu konsultasi rencana studi berakhir dinyatakan tidak syah (dibatalkan).

(9) Registrasi akademik dapat dilaksanakan secara online dan mekanisme penyelengaraan mengacu pada buku panduan yang dibuat oleh BAAKPSI.

(10) Regsitrasi Akademik bagi mahasiswa, dinyatakan selesai apabila semua dokumen KRS dan KHS pada Tahun Akademik yang sedang berjalan telah ditandantangani oleh Dosen Penasehat Akademik dan Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian dan diserahkan sesuai dengan peruntukkan

(11) Proses penyelesaian Registrasi Akademik mahasiswa mengikuti Kalender Akademik yang diterbitkan oleh Universitas.

(12) Pelanggaran terhadap jadwal registrasi akademik sesuai yang ditetapkan pada Kalender Akademik baik yang disebabkan oleh karena kelalaian mahasiswa atau Dosen Penasehat Akademik, dikenakan sanski yang diatur tersendiri berdasarkan kewenangan masing-masing Fakultas

(13) Bagi mahasiswa yang tidak menyelesaikan registrasi akademik tidak diperkenankan untuk mendapatkan pelayanan akademik selanjutnya.

(14) Registrasi akademik untuk program Pascasarjana diatur oleh PPs.

(15) Prosedur Operasional Baku Registrasi Akademik disusun oleh BAAKPSI.

Pasal 26 Cuti Kuliah

(26)

(2) Permohonan cuti kuliah diajukan oleh mahasiswa kepada Rektor melalui Direktur PPs/Dekan setelah disetujui oleh Dosen Penasehat Akademik, Ketua Jurusan/Program Studi.

(3) Prosedur Operasional Baku cuti kuliah dibuat oleh BAAKPSI.

Pasal 27

Modifikasi Rencana Studi dan Pembatalan Matakuliah

(1) Perubahan/Modifikasi Rencana Studi.

(a) Perubahan/modifikasi rencana studi adalah perubahan berupa penambahan dan/atau penggantian mata kuliah tertentu dari rencana studi yang telah disusun dan disetujui sebelumnya, paling lambat setelah dua minggu perkuliahan.

(b) Prosedur Operasional Baku perubahan/modifikasi matakuliah dibuat oleh BAAKPSI.

(2) Pembatalan Matakuliah.

(a) Pembatalan matakuliah adalah keputusan seorang mahasiswa dan/atau dosen matakuliah untuk meniadakan satu atau lebih matakuliah yang telah ditetapkan dalam kartu rencana studi. Pembatalan matakuliah dilakukan paling lambat pada minggu ke empat perkuliahan.

(b) Prosedur Operasional Baku pembatalan matakuliah dibuat BAAKPSI (3) Modifikasi dilaksanakan sesuai kalender akademik.

(4) Formulir perubahan/modifikasi dan pembatalan matakuliah disiapkan BAAKPSI.

Pasal 28

Kepenasehatan Akademik

(1) Kepenasehatan akademik berupa bimbingan diberikan kepada setiap mahasiswa oleh seorang Dosen sebagai Penasehat Akademik (PA) yang bertujuan agar mahasiswa yang dimaksud dapat menyelesaikan studinya sesuai batas waktu studi, dan meningkatkan mutu lulusan.

(2) Penasehat akademik dilaksanakan oleh tenaga fungsional akademik tetap yang sudah menjadi pegawai negeri sipil dengan fungsi sebagai berikut :

(a) Memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menyusun rencana studinya; (b) Membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah belajar yang dihadapi;

(c) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik; dan

(d) Memberi rekomendasi mengenai tingkat keberhasilan ataupun kemunduran belajar mahasiswa untuk kebutuhan yang relevan.

(3) Tugas Penasihat Akademik mencakup:

(a) Memberikan pertimbangan dan petunjuk kepada mahasiswa dalam pengisian kartu rencana studinya (KRS);

(b) Memberi persetujuan terhadap rencana studi yang telah disusun oleh mahasiswa serta hasil yang telah dicapai pada setiap semester; dan

(c) Dapat meminta bantuan pada unit kerja lain yang terkait dalam usaha memberikan bimbingan yang efektif bagi mahasiswa yang dibimbing.

(27)

(5) Dosen yang mengabaikan tugas sebagai Penasehat Akademik diberi sanksi sesuai ketentuan.

BAB IV

PERKULIAHAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pasal 29

Pendaftaran Peserta Matakuliah

(1) Setiap mahasiswa wajib mendaftarkan diri sebagai peserta suatu mata kuliah.

(2) Jumlah mahasiswa program sarjana per kelas per matakuliah bidang IPS berkisar dari 5 sampai 45 orang, dan IPA 5 sampai 35 orang; sementara jumlah mahasiswa program pascasarajana per kelas per matakuliah sebanyak 5-20 orang.

(3) Peserta matakuliah melebihi ketentuan maksimal butir 2 wajib dibagi dalam kelas paralel.

(4) Prosedur Operasional Baku pendaftaran matakuliah dibuat Program Studi.

Pasal 30

Penyelenggaraan Perkuliahan

(1) Perkuliahan mencakup: tatap muka, seminar, simposium, diskusi, lokakarya, praktikum, kerja lapangan, dan/atau kegiatan ilmiah lain yang relevan.

(2) Penyelenggaraan Perkuliahan.

(a) Penyelenggaraan perkuliahan merupakan tugas dan tanggung jawab semua unsur pimpinan (dosen dan kependidikan), unit pelaksana teknis-edukatif baik pada tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/program studi.

(b) Kewenangan setiap dosen dalam memberikan kuliah disesuaikan dengan Bab II pasal 4 ayat 4.

(c) Setiap dosen wajib menyusun RKPS matakuliah dibuat dalam rangkap 4 (Fakultas, Jurusan/Program Studi, BAAKPSI dan dosen yang bersangkutan), dan diketahui oleh Ketua Jurusan/Program Studi.

(d) Dosen wajib menyerahkan RKPS pada unit terkait paling lambat seminggu sebelum masa perkuliahan dimulai.

(3) Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan perkuliahan diatur sebagai berikut: (a) penyelenggaraan kuliah diatur oleh Jurusan/Program Studi di bawah koordinasi

Pembantu Dekan Bidang Akademik;

(b) penyusunan jadwal kuliah layanan lintas fakultas mengikuti jadwal fakultas yang bersangkutan;

(c) penyusunan jadwal kuliah dari kelompok mata kuliah lain dilakukan oleh Pimpinan Fakultas dan/atau Pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT);

(d) penyusunan jadwal mata kuliah praktikum dilakukan bersama-sama oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan Kepala Laboratorium; dan

(e) pembebanan mata kuliah bagi para dosen ditetapkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan disahkan oleh PPs/Dekan.

(28)

Pasal 31

Administrasi Perkuliahan

(1) Administrasi perkuliahan berkaitan dengan pencatatan kehadiran dosen dan mahasiswa serta pencatatan lainnya yang relevan.

(2) Mekanisme administrasi perkuliahan diatur tersendiri oleh PPs/fakultas/Jurusan/ Program Studi.

Pasal 32

Penilaian Hasil Belajar

(1) Penilaian hasil belajar dilakukan secara obyektif, menyeluruh dan berkesinambungan terhadap penguasaan kompetensi keilmuan.

(2) Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara berkala dalam bentuk tugas, tes, praktikum dan pengamatan langsung/tidak langsung.

(3) Bentuk Penilaian berupa:

(a) Penilaian hasil belajar mahasiswa diadakan dalam bentuk tes dan non tes; (b) Bentuk tes yang digunakan adalah esai dan obyektif atau kedua-duanya; dan (c) Penilaian dalam bentuk non tes (rubrik penilaian) berupa pengajian tugas, laporan,

seminar, diskusi, kerja lapangan (praktek lapangan) dan praktikum. (4) Jenis-jenis tes meliputi :

(a) Ujian mata kuliah meliputi Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS); dan

(b) Ujian akhir masa studi berupa ujian laporan/skripsi/tesis/disertasi. (5) Bentuk Penyelenggaraan

(a) Ujian Tulis MK umum dikordinasi oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik/Kepala UPT MKU; sedangkan MK fakultas/jurusan/program studi diatur oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Ketua Jurusan/Program Studi sesuai kalender akademik universitas.

(b) Ujian praktikum diatur tersendiri sesuai karakteristik matakuliah.

(c) Penilaian tugas dan pengamatan dilaksanakan sesuai dengan rubrik yang dibuat oleh dosen mata kuliah.

(6) Semua jenis ujian dilaksanakan dalam kampus kecuali ujian praktik lapangan dan laboratorium lapangan.

(7) Tata tertib ujian tulis diatur oleh masing-masing unit pelaksana kegiatan akademik. (8) Penanggungjawab penyelenggaraan tes matakuliah adalah direktur di tingkat PPs dan

dekan di tingkat fakultas. Mekanisme penyelenggraan tes diatur oleh direktur dan dekan.

Pasal 33 Sistem Penilaian

(1) Sistem penilaian berkenaan dengan penetapan pengukuran hasil belajar yang ditempuh mahasiswa, dinyatakan dengan angka pada skala 0 s/d 100.

(2) Sasaran yang harus diukur untuk menentukan skor nilai mentah dari hasil belajar mahasiswa, meliputi :

(29)

- Pengamatan/soft skills (NP); - Ujian Tengah Semester (UTS); dan - Ujian Akhir Semester (UAS)

(b) Bagian Praktikum (untuk matakuliah berpraktikum).

(3) Komponen-komponen nilai pengamatan/soft skill (NP) pada butir (2.a) minimal terdiri dari kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir/bernalar dan menyelesaikan masalah, kerjasama tim, pengelolaan informasi, etika-moral, dan ketrampilan kepemimpinan.

(4) Komponen-komponen nilai untuk bagian praktikum pada butir (2.b), meliputi kesiapan/pre tes, ketaatan terhadap prosedur, sikap kerjasama kelompok, hasil kerja dan laporan.

(5) Bobot dari setiap sasaran penilaian pada butir (2), ditetapkan sebagai berikut :

(a) Bobot Bagian Teori (BBT = Beban SKS Teori/Beban SKS Matakuliah) dengan perinciannya seperti berikut :

- Nilai Tugas (NT) : 15 % dari BBT - Nilai Pengamatan/soft skills (NP) : 25 % dari BBT - Nilai Ujian Tengah Semester (NTS) : 30 % dari BBT - Nilai Ujian Akhir Semester (NAS) : 30 % dari BBT

(b) Bobot Bagian Praktikum ( BBP = Beban SKS Praktikum/Beban SKS Matakuliah).

(6) Perhitungan nilai akhir mahasiswa berdasarkan pembobotan yang ditetapkan adalah NA BBT (0.15 x NT + 0.25 x NP + 0.30 x NTS + 0.30 x NAS ) + BBP x NP

dimana : NA = Nilai Akhir dan NP = Nilai Praktikum. Contoh :

1. Matakuliah Kimia Dasar dengan bobot 4 SKS (3-1). Seorang mahasiswa memperoleh NT = 80, NP = 80, NTS = 70, NAS = 60 dan NP = 80 maka sesuai dengan pembobotan diperoleh BBT = ¾ = 0.75 dan BBP = ¼ = 0.25 sehingga Nilai Akhir mahasiswa dimaksud adalah :

NA = 0.75 (0,15 x 80 + 0.25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60) + 0,25 x 80 = 73,25 2. Matakuliah Bahasa Indonesia 2 SKS (2-0). Seorang mahasiswa memperoleh NT =

80, NP = 80, NTS = 70 dan NAS = 60 maka pembobotannya seperti berikut : BBT = 2/2 = 1 dan BBP = 0/2 = 0 sehingga :

NA = 0,15 x 80 + 0.25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60 = 71,0

Gambar

Tabel Kewenangan Dosen
Tabel Kode Matakuliah
Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum
Tabel Rentang Skor/Nilai Ujian Skripsi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain

Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Sederhana Tanggal 18 Juni 2013 untuk Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan. umumkan Pemenang

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi

Penyebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kota Tegal Tahun 2013..

Sedangkan hasil penelitian menggunakan analisa regresi logistik menunjukkan bahwa hanya variabel Risiko keuangan yang diukur dengan DER yang memiliki pengaruh

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pada Paket Pekerjaan : Pembangunan Sarana Air Minum Desa Inuai dengan ini mengundang saudara untuk hadir pada tahapan Klarifikasi

Menyusun kerangka teori menggunakan sumber teori Information Gathering: Unobtrusive Methods yang berasal dari minimal 3 sumber teori yang berbeda dengan benar dan secara