PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA UPT DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR : TENTANG
KEBIJAKAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA,
Menimbang : a. Bahwa dalam mengambil tindakan medis, tindakan diagnostik, rawat inap, rawat jalan dan pembedahan diperlukan persetujuan dari pasien dan keluarga yang mewakilinya;
b. Bahwa dalam rangka pemberian persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada butir a perlu ditetapkan Kebijakan Persetujuan Tindakan Medik di Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
c. Bahwa penetapan dan pemberlakuan kebijakan tersebut perlu ditetapkan dengan Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
M E M U T U S K A N Menetapkan :
KESATU : PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA; TENTANG KEBIJAKAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA.
KEDUA : Kebijakan Persetujuan Tindakan Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Bima sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Persetujuan Tindakan Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Bima dilaksanakan oleh Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Bima. KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
Ditetapkan di : Bima Pada Tanggal :
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
KEBIJAKAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK (INFORMED CONSENT) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
1. Persetujuan tindakan medis dibagi menjadi dua : umum dan khusus.
2. Persetujuan umum meliputi persetujuan rawat inap, persetujuan pada beberapa tindakan umum misalnya injeksi dan pasang infuse.
3. Sedangkan persetujuan khusus meliputi tindakan medis yang diharus menandatangani form persetujuan tersendiri, diantaranya pada bagian ilmu kesehatan anak, bagian bedah, bagian mata, bagian kandungan, bagian kesehatan gigi dan mulut
4. Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis maupun lisan oleh pasien dan atau keluarga. Penjelasan tentang tindakan kedokteran harus diberikan langsung kepada pasien dan/atau keluarga terdekat, baik diminta maupun tidak diminta. 5. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. 6. Penjelasan dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter
atau dokter gigi yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan tanggal, waktu, nama, dan tanda tangan pemberi penjelasan dan penerima penjelasan. 7. Penjelasan diberikan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien, atau
salah satu dokter atau dokter gigi dari tim dokter yang merawatnya, tenaga kesehatan tertentu dapat membantu memberikan penjelasan sesuai dengan kewenangannya.
8. Dalam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan tindakan kedokteran, dokter yang akan melakukan tindakan juga harus memberikan penjelasan. Perluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat indikasi sebelumnya, hanya dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien.
9. Tindakan penghentian/penundaan bantuan hidup (withdrawing/withholding life support) pada seorang pasien harus mendapat persetujuan keluarga terdekat pasien setelah mendapatkan penjelasan dari tim dokter yang bersangkutan. 10. Pelaksanaan Informed Consent untuk tindakan medis tertentu, misalnya
Tubektomi/Vasectomi dan Caesarean Section yang berkaitan dengan program keluarga berencana, harus merujuk pada ketentuan lain melalui konsultasi dengan perhimpunan profesi yang terkait.
11. Demi kepentingan pasien, Informed Consent tidak diperlukan bagi pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga pasien yang berhak memberikan persetujuan/penolakan tindakan medis.
12. Petugas medis Rumah Sakit dapat meminta persetujuan tindakan medis untuk pemeriksaan skrining tanpa konseling terlebih dahulu (provider initiative testing conselling), konseling dilakukan kemudian.
13. Jika pasien dalam keadaan gawat darurat dan pasien tidak dapat atau menolak untuk memberikan persetujuan sebelum dilakukan test maka dia harus diperlakukan sebagai kasus yang terinfeksi.
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
NOMOR :
DAFTAR TINDAKAN MEDIS YANG MEMERLUKAN INFORMED CONSENT
ILMU KESEHATAN ANAK
No Jenis Tindakan Medis
1 Injeksi
2 IVFD ( Pasang Infus ) 3 Mantoux test
4 Nebulizer 5 NGT
KANDUNGAN (GYNECOLOGY)
No Jenis Tindakan Medis – Operasi Besar
1 Histerektomi / Histerotomi 2 Konisasi
3 Laparotomi 4 Sectio Caesaria
No Jenis Tindakan Medis – Operasi Sedang
1 Eksterpasi polip + kuretase
2 Ekstraksi Vakum / Forsep pada persalinan 3 Kuretase ( D / C )
4 Laparaskopi diagnostic 5 Laparaskopi steril ( MOW ) 8 Sterilisasi
No Jenis Tindakan Medis – Operasi Kecil
1 Biopsi 2 Eksterpasi 3 Hidrotubasi
4 Insersi / aff implan 5 Insersi / aff IUD 6 Insisi
No Jenis Tindakan Medis
1 Placenta manual 2 Induksi persalinan
No Jenis Tindakan Medis
3 Pasang / angkat AKBK 4 Pasang / angkat AKDR 5 Pertolongan persalinan 6 Pengobatan Chemotherapi
KEDOKTERAN JIWA
No Jenis Tindakan Medis
1 Masuk ruangan Isolasi : Pencegahan gaduh gelisah
2 Reinstren : Pencegahan kegelisahan atau kerusakan pada pasien / orang lain
BAGIAN MATA
No Jenis Tindakan Medis
1 Aspirasi / Irigasi BMD 2 Blepharoplasty
3 Conjungtiva Flap 4 Decission
5 ECCE (Extra Capsuler Cataract Extraction)
6 ECCE + IOL (Extra Capsuler Cataract Extraction + Intra Ocular Lens) 7 Eksisi Pterigium
9 Encircling/ Cerclage 10 Enucleasi bulbi 11 Eviscerasi bulbi 12 Excenterasi orbita 13 Flourescein Test
14 ICCE (Intra Capsuler Cataract Extraction) 15 Injeksi Sub Conjungtiva / Periorbita/Subtenon 16 Iridectomy
No Jenis Tindakan Medis
17 Iridectomy Preventif 18 Jahit Conjungtiva 19 Jahit Kornea 20 Jahit Sclera 21 Lepas Jahitan 22 Mydriacil Test
23 Op. Hordeolum / Chalazion
24 Operasi Ocular Muscle Lighthening 25 Operasi Ocular Muscle Shortening 26 Operasi SBL
27 Other Op Onoccular Muscle 28 Paracentesa
29 Pemeriksaan Tekanan Bola Mata (Kontak/non kontak) 30 Phacoemulsifikasi
31 Repair Canaliculi Punctum 32 Repair Ectropion
INSTALASI GAWAT DARURAT
No Jenis Tindakan Medis - Umum
1 EKG 2 GDA stik 3 Nebuliser
4 Pemasangan cateter 5 pemasangan Monitor 6 pemasangan NG-Tube 7 Pemberian O2
8 pengambilan Spisimen darah dan urine untuk pemeriksaan laborat 9 perawatan Luka dan penggantian balutan
10 Resusitasi cairan
11 Tindakan injectie ( IM, IV, IC, SC ) termasuk skin test 11 Tindakan pemasangan infuse
13 Tindakan Suction
No Jenis Tindakan Medis – Khusus
1 Heacting 2 Intubasi 3 MRI
4 Pemasangan ETT
GIGI DAN MULUT
No Jenis Tindakan Medis - Orthodonsia
1 Tindakan Perawatan Orthodonsia
No Jenis Tindakan Medis - Konservasi
1 Tindakan perawatan endodonsia dan preparasi gigi yang menggunakan Anestesi 2 Tindakan perawatan endodonsia sampai restorasi
No Jenis Tindakan Medis - Periodonsia
1 Gingival Surgical Techques Curettage
Surgical Gingivectomy Gingivoplasty
2 The Periontal flap
3 Treatment of Gingival Enlargement 4 The Flap Technique for Pocket therapy 5 Resective Osseous Surgery
Radicular Blending
Flattening Interproximal Bone Vertical Grooving
6 Reconstructive Periodontal Surgery Bone Graft
7 Furcation : Involvement and Treatment 8 Periodontal Plastic and Esthetic Surgery
Gingival Augmentation Apical to Recession
Gingival Augmentation Coronal to recession ( Root Coverage) Frenectomy ang Frenotomy
Root Coverage
Papilla Reconstruction Excessive Gingival Display 9 Oral Implantology
No Jenis Tindakan Medis – Bedah Mulut
1 Tindakan yang menggunakan anestesi lokal maupun general serta segala jenis operasi gigi dan rahang (Operasi kecil / besar)
No Jenis Tindakan Medis - Prosthodonsia
1 Preparasi mahkota dan jembatan yang menggunakan anestesi
No Jenis Tindakan Medis - Pedodonsia
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal
2 SEDANG I Eksisi Tumor jaringan Lunak ukuran kecil ( Marginal margin excisi )
3 SEDANG I Limb Ablasi 1 jari ( Toe )
4 SEDANG I Ray Amputation, Bonegraft only, Bone Open Biopsy, marginal margin excise, soft tissue
5 BESAR I Total Patellectomy, Corrective osteotomy surgery, Wide excision tumor jinak, curettage + bonegraft
6 BESAR II marginal Margin Excisi - bone tumor, open biopsy tumor di spine 7 BESAR III Limb Ablation : Above / below knee dan extremitas atas,
Synovectomy
8 KHUSUS I Wide excision / radical excision tumor extremitas atas 9 KHUSUS II Hip disaticulation, shoulde disarticulation, hemiarthroplasty
10 KHUSUS III Limb Salvage Procedure, hemipelvectomy, fore quarter amputation
KNEE No Golongan
tindakan Nama Penyakit - Tindakan
1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal 2 SEDANG II 1. Arthroscopy Diagnostic
2. Open knee debridement
3 SEDANG III 1. Arthroscopy debridement knee 2. Arthroscopy Diagnostic shoulder 4 BESAR I 1. Arthroscopy remove loose body 2. Arthroscopy Diagnostic shoulder
5 BESAR II 1. Arthroscopy Meniscectomy, Arthroscopy Synevectomy knee, 2. Arthroscopy remove loose body shoulder
6 BESAR III 1. Arthroscopy meniscus repair 2. Microfracture
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 7 KHUSUS I 1. Lateral Collateral ligament reconstruction
2. Medial Collateral ligamen reconstruction 3. Shoulder hemiarthroplasty
8 KHUSUS II 1. Anterior cruciate liagament recontruction 2. Posterior cruciate ligament recontruction
3. Recurrent shoulder dislocation repair TUBS and AMBRI 4. Total knee replacement
5. Total shoulder replacement
3. Revisi TKR
4. Total Shoulder Replacement 9 KHUSUS III
SPINE
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal
2 SEDANG II 1. Mayor degloving, wound debridement of the spine 2. Plaster application of extremity & spine
3 SEDANG III 1. Biopsy Vertebra ( 1 level )
2. manipulation & reduction of simple fracture and dislocation with general anaesthesia.
3. Faset Block ( 1 level ) 4. Foraminal Block ( 1 level ) 5. Body Cast
4 BESAR I 1. Discograph ( 1 level ) 2. Facet Block Multilevel 3. Foraminal Block multilevel
5 BESAR II 1. Removal of Implants ( Plate, nail,screw ) 2. Discograph multilevel
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 6 BESAR III 1. IDET 1 ( 1 level )
2. Open Disectomy ( 1 level )
7 KHUSUS I 1. Debridement and anterior fusion in TB spine 2. Open reduction iof spinal fracture
3. Posterolateral fusion / alar tranverse fusion 4. Micro endoscopic dissection ( 1 level ) 5. Microscopic Dissection ( 1 level )
6. laminectomy ( 1 level ) pada simple spine stenosis 7. 7. Open disectome multilevel8. IDET multilevel
8 KHUSUS II 1. Debridement and anterior fusion in TB spine + stabilization 2. Open reduction of spinal fracture + stabilization
3. Posterolateral fusion / alar tranverse fusion + stabilization 4. Anterior disectomy for correction of scoliosis
5. Open door laminoplasty
6. Decompression laminectomy for HNP, Timor and spinal stenosis
7. Posterior lumbar interbody fusion ( PLIF ) 8. Total Disc replacement ( 1 level )
9 KHUSUS III 1. Anterior and posterior surgery in spinal disease / defoemity 2. with stabilization / intrumentation
3. Scoliosis correction surgery
4. Decompression laminectomy for HNP, tumor and spinal stenosis, spondilolisthesis + stabilization
6. Posterior lumbar interbody fusion (PLIF ) + Posterior / anterior stabilization
7. Total Disc replacement ( multilevel )
PAEDIATRIK
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal 2 SEDANG 1. Closed reduksi + pemasangan gips
2. Debridement fraktur terbuka pada anak 3. Nekrotomi
4. injeksi Botoks pada kasus Cerebral Palsy 5. Skin Graft
6. Percutaneous tendon tenotomy 7. Open achilles tendon lengthening 3 BESAR I 1. Fraktur + Internal Fiksasi
2. Fraktur + Eksternal Fiksasi
3. Bony bridge release pada kasus Tarsal Coalition 4. reposisi tertutup dan gips pada fraktur anak kecuali
frakturfemur
4 BESAR II 1. Reposisi tertutup, arthoram dan hemispica pada DDH 2. Fiksasi Cannualted screw pada SCFE
3. Closed reduction dan pemasangan hemispica fraktur femur pada anak
4. Closed reduction dan pemasangan gips fraktur Salter harris I dan II
5. Reposisi tertutup dan percutaneous pinning pada fraktur lateral condyle )seputar sendi siku pada anak ( misalnya
supracondylar,
5 BESAR III 1. Soft tisuue release pada kelainan Cerebral Palsy, Arthrogryposis, Spina Bifida
2. Debridement, nekrotomy dan saucerization pada cronic osteomyelits
3. Debridement dan soft tisssue release pada infeksi sendi 4. Reposisi terbuka dan fiksasi interna pada kasus fraktur Salter
harris III dan IV
5. Soft tissue release dan enhancement pada kasus fraktur habitual dislokasi lutut pada anak
6. Operasi rekonstruksi ibu jari kaki pada hallux valgus
7. Reposisi terbuka, fiksasi interna fraktur tulang panjang anak No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan
6 KHUSUS I 1. CTEV (Soft tissue procedure)
3. Tendon transfer eksremitas bawah pada kasus neuromuscular anak
4. Reposisi terbuka dan fiksasi interna pada kasus intra artikular pada anak
5. Neclegted Fraktur Supracondyler Humeis 6. Orif fraktur supracondylar Humerus 7 KHUSUS II 1. CDH
2. Osteostomy (Bowing, Pseudo Arthrosis) 3. CP Correction
4. Acetabuloplasty ( Salter innomunate, pemberton, dega ) pada kasus-kasus panggul
5. Rekonstruksi panggul;pada bladder ekstrophy 6. Posteromedial soft tissue release CTEV
8 KHUSUS III 1. Open reduction dislokasi panggul dengan acetabuloplasty 2. Bony procedure pada CTEV
3. Bony reconstruction pada ekstremitas bawah anak 4. CP Correction
9 KHUSUS III Limb lengthening atau operasi rekontruksi pada anak yang (dengan alat menggunakan alat khusus
khusus)
TRAUMA No Golongan
tindakan Nama Penyakit - Tindakan
1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal 2 SEDANG I Nekrotik tissue
Debridement Kompartemen otot
3 SEDANG II Jaringan Granulasi - STSG, Release De Guervain, Trigger hayer No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan
4 SEDANG III Nekrotik tissue > 1 kompartemen - Debridement, Implant Removal K-wire, Reposisi fraktur
5 BESAR I Fraktur tulang panjang - MIPO / ORIF dan Implant Removal (Long bone)
Reposisi dislokasi sendi alineum Eksplorasi corpus aleneum Bone Graff
6 BESAR II Joint stiffness- Liberation, amputasi lengan,crushed injury nekrosis
Antebrathii
7 BESAR III Multiple fracture tulang panjang - MIPO / ORIF dan removal implant >1
Instability, joint infection - Arthodesis, amputasi tungkai Crashed / Nekrosis
Fracture pelvis simple - Fiksasi Eksterna pelvic & C-Clamp
ORIF fracture pelvis simple Fracture artikuler MIPO / ORIF Artikuler
9 KHUSUS II Fracture acetabulum & pelvis - ORIF Acetabulum & Pelvis Terapi slem Celle
Percutaneous Pinning Acetabular
Joint kompleks destruction / OA post trauma - Total joint arthroplasty
Reduction Neglected Dislocation Bristow Procedure (procedure) Open Reduction
Open Bankard Repair Open Rotator Cuff Repair
HAND
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal 2 SEDANG III 1. Angkat K-wire tanpa anesthesia / regional
2. Nail bed, laceration, repair (single)
3. Sendi (Extramitas atas)Rush rods/wires/screws removal 4. Tendon sheath & Jaringan subkutis, ganglion / small bursa,
excision
3 BESAR I 1. Jari, crush injury (simple), wound debridement 2. Jari, deep infection,drainage
3. Jari, extra digit,amputasi 4. Jari, injuy, degridement
5. Jari, Superficial infection, drainage 6. Jari, various, amputsi (single) 7. Jari, wart / corn / naevus, excision
8. Tendon sheath (extramitas atas) ganglion/villo nodular synovitis, excision
9. Tendon sheath (extramitas atas), triger jari (single) release 10. Tendon sheath (extremitas atas), tenosynovitis (single ) 11. Tendon-extensor (extremitas atas) injury, repair (single ) 4 BESAR II 1. Jari,scar,revision Osteotomy
2. Jari / Digit, Stump, revision
3. Nail Bed,laceration, repair (multiple)
4. Jari,foreign body (superficial),removal with mobilization of neurovascular bundle
5. Jari,Jaringan lunak tumor,excision
6. Tendon (extramitas atas), Bowstringing/entrapment, pulley rekonstruksi
7. Tendon sheath (extramitas atas),tenosynovitis (multiple), drainage
8. Carpus,fracture/dislocation, reduksi terbuka dan fiksasi interna 9. Jari, crush injury (complex), wound debridement
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 5 BESAR III 1. Tendon (extremitas atas) contracture, tenotomy
2. Kulit dan jaringan subkutis, Laceration (Superficial) of more than 7 cm, repair
3. Sendi (jari), various lesions,arthrodesis 6 KHUSUS I 1. Nerve,Various lesions, biopsy
2. Kulit dan jaringan subkutis, Defect (single digit), Free full thickness graft
3. Jari, various lesions,Ray amputasi (single)
4. Nerve (Ekstramitas atas), Entrapment syndrome (orthers), decompression (unilateral)
6. Tendon sheath (extramitas atas), De Quervain's (unilateral), release
7. Tendon sheath (extramitas atas),trigger jari (multiple), release 8. Jari,Defect / contracture (single) rekonstruksi
9. Jari,trauma, terminalisation (single)
10. Jari, Closed fracture / dislocation, reduksi terbuka dan fixation (single) 11. Jaringan lunak (palmar space) abscess,drainage 11. Jari,Defect / contracture (multiple) rekonstruksi
12. Jari, ring constriction (single), koreksi 13. Jari, trauma, terminalisation (single) 14. Jari, Deformities, osteotomy
15. Tendon-flexor (Ekstremitas atas) injury,tendon graft
16. Tendon-flexor (Ekstremitas atas) adhesion,tenolysis(multiple) 17. Nerve (Ekstremitas atas),carpal tunnel
syndrome,release(bilateral with endoneurolysis)
18. Nerve (Ekstremitas atas),Entrapment syndrome(others), decompression (Bilateral)
19. Nerve (Ekstremitas atas),Entrapment syndrome(others), decompression with nerve transposition / endoneurolysis 20. Nerve (Ekstremitas atas),guyon's tunnel syndrome,
release(bilateral with endoneurolysis)
No Golongantindakan Nama Penyakit – Tindakan
21. Tendon sheath (ekstremitas atas),De quarvain's (bilateral) , release
22. Thumb, deformities, koreksi
23. Jari, tumors, Excision with disection of neurovascular bundle 24. Carpus,Delayed / Non union, rekonstruksi
25. Jari, ring constriction (multiple), koreksi 26. Jari, Syndactyly (multiple)
27. Tendon - flexor ( ekstremitas atas ), adhesion, tenolysis(multiple)
28. Tendon - flexor ( ekstremitas atas ),Defect grafting (single) 7 KHUSUS II 1. Nerve digital, injury,Microsurgical (single)
2. Nerve ulnar, entrapment, transposition 3. Elbow, tennis elbow, release
4. Elbow (medial epicondyle), fracture, excision bony fragment 5. Jari, various lesions, amputasi (multiple)
6. Artery , large, Injury, repairwith grafting 7. Sendi (wrist), Various lesions, arthrodesis
8. Nerve-Digital,Injury, microsurgical repair (multiple) 9. Nerve ( ekstremitas atas ), major, injury, microsurgical, 10. repair (single)
11. Thumb, paralysis, oppenens plasty
12. Jari,deformity, instrinsic muscle release / transfer / extrensor relocation
KEPALA RUMAH SAKIT PARU JEMBER
dr. I G.N. Arya Sidemen, S.E., MPH Pembina Tk. I
NIP.19630916 198903 1 008 interna (multiple)
15. Head-face, trauma,craniofacial approach reduction dan fixation'
16. Sendi (jari),various lesions,replacement arthroplasty 8 KHUSUS III 1. Kulit dan jaringan subkutis,defect (Deep) staged distant
flap (Division)
2. Kulit dan jaringan subkutis, defect (multiple digits) staged 3. local flap (Division)
4. Kulit dan jaringan subkutis, defect (Deep) staged distant No Golongantindakan Nama Penyakit – Tindakan
flap (Division)
5. Nerve defect, peripheral graft
6. Nerve various lesions, primary / secondary suture 7. Jari, swan neck/Boutonniere doformity (single), koreksi 8. Jari,deformities,koreksi
9. Jari,Syndactyly (single) koreksi
10. Jari, polydactyly,amputasi with rekonstruksi
11. Sendi (jari), contracture,capsulectomy / capsulotomy 12. Nerve digital, injury,primary repair
13. Jari,Macrodactyly, debulking
HIP
No Golongantindakan Nama Penyakit - Tindakan 1 KECIL Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal 2 BESAR III ORIF, DHS
3 KHUSUS I Hemiarthoplasty Arthroscopy Hip