• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Mranggen Demak T2 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Mranggen Demak T2 BAB III"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasional. data yang dikumpulkan. Dalam riset ini adalah skala primer. Skala primer adalah skala yang peneliti dapatkan dari penyebaran skala penelitian kepada 172 orang guru SD negeri di

kecamatan Mranggen kabupaten Demak, yang

merupakan sampel dari populasi guru SD negeri di

kecamatan Mranggen kabupaten Demak yang

berjumlah 333 orang guru SD negeri. Penelitian ini berpijak pada guru PNS karena pegawai negeri merupakan aparatur negara yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi contoh dari guru honorer.

3.2

Populasi dan Sampel

(2)

Tabel 3.1

Distribusi Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen

No NAMA SD Jml Guru No NAMA SD Jml Guru

1 Bandungrejo 1 7 25 Karangasem 5

2 Bandungrejo 2 7 26 Karangsono 1 7

3 Banyumeneng 1 3 27 Karangsono 2 6

4 Banyumeneng 2 5 28 Karangsono 3 5

5 Batursari 1 8 30 Kebonbatur 1 6

6 Batursari 2 9 31 Kebonbatur 2 13

7 Batursari 3 6 32 Kembangarum 1 7

8 Batursari 4 6 33 Kembangarum 2 14

9 Batursari 5 11 34 Kembangarum 4 5

10 Batursari 6 13 35 Menur 4

11 Batursari 7 8 36 Mranggen 1 7

12 Brumbung 14 37 Mranggen 2 14

13 Candisari 1 5 38 Mranggen 3 8

14 Candisari 2 4 39 Mranggen 4 9

15 Kalitengah 1 6 40 Ngemplak 5

16 Kalitengah 2 7 41 Sumberejo 1 5

18 Kangkung 1 8 42 Sumberejo 2 6

19 Kangkung 2 8 43 Tamansari 1 7

20 Kangkung 3 6 44 Tamansari 2 5

21 Tegalarum 1 7 45 Waru 6

22 Tegalarum 2 6 46 Jamus 14

23 Wringinjajar 1 13

24 Wringinjajar 3 8

Jumlah 333

(3)

Adapun sampel yang peneliti sebari angket sebanyak 172 orang guru dari jumlah populasi 333 orang guru pegawai negeri. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 % dengan sampel 172 orang guru SD negeri.

Adapun cara menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok populasi adalah menggunakan cara dipilih. Menurut Sugiyono (2006), Teknik yang digunakan peneliti adalah proporsional random sampling yaitu: teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel.

Cara demikian sering disebut dengan random

sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak, artinya undian setiap skala sudah diberi nama sesuai jumlah guru yang ada. Kemudian sampai tempat penelitian mengambil jumlah sesuai sampel. Sehingga responden memiliki hak yang sama. Kemudian guru yang disampel agar dapat mengisi skala sesuai dengan kenyataan yang dialami responden. Pengambilan sampel secara random dapat dilakukan dengan pilihan. Bila pengambilan dengan cara dipilih maka setiap anggota populasi diberi nomor lebih dahulu, sesuai dengan jumlah populasi.

(4)

dari jumlah guru dengan pembulatan ke atas disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Distribusi Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen

No Nama SD Jml

Guru

Jumlah sampel

No Nama SD Jml

Guru

Jumlah Sampel

1 Bandungrejo 1 7 4 25 Karangasem 5 3

2 Bandungrejo 2 7 4 26 Karangsono 1 7 4

3 Banyumeneng 1 3 2 27 Karangsono 2 6 3

4 Banyumeneng 2 5 3 28 Karangsono 3 5 3

5 Batursari 1 8 4 30 Kebonbatur 1 6 3

6 Batursari 2 9 5 31 Kebonbatur 2 13 6

7 Batursari 3 6 3 32 Kembangarum 1 7 4

8 Batursari 4 6 3 33 Kembangarum 2 14 7

9 Batursari 5 11 5 34 Kembangarum 4 5 3

10 Batursari 6 13 6 35 Menur 4 2

11 Batursari 7 8 4 36 Mranggen 1 7 4

12 Brumbung 14 7 37 Mranggen 2 14 7

13 Candisari 1 5 2 38 Mranggen 3 8 4

14 Candisari 2 4 2 39 Mranggen 4 9 5

15 Kalitengah 1 6 3 40 Ngemplak 5 3

16 Kalitengah 2 7 4 41 Sumberejo 1 5 3

18 Kangkung 1 8 4 42 Sumberejo 2 6 3

19 Kangkung 2 8 4 43 Tamansari 1 7 4

20 Kangkung 3 6 3 44 Tamansari 2 5 3

21 Tegalarum 1 7 3 45 Waru 6 3

22 Tegalarum 2 6 3 46 Jamus 14 7

23 Wringinjajar 1 13 6

24 Wringinjajar 3 8 4 Jumlah 172

(5)

3.3

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan

diaplikasikan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1. Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan dalam suatu periode tertentu yang mencakup ketepatan waktu, kwantitas dan kwalitas kerja, kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu, dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun kelas rendah.

Indikator-indikator ukuran yang berkaitan

(6)

persiapan dari rumah untuk mengajar. Menyampai- kan materi yang sulit dengan mudah. Memberikan penilaian terhadap siswa dengan obyektif. KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler. Melaksa- nakan KBM tidak terpengaruh oleh pekerjaan rumah. Mengembangkan diri melalui KKG, seminar, pelatihan. Masuk kelas tepat waktu. Mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab selama KBM. Menyele- saikan silabus tepat waktu di kelas. Menerapkan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas.

3.3.2 Gaya Kepemimpinan Demokratik.

Gaya kepemimpinan demokratik adalah Proses menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia di dunia, selalu berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari bawahannya, senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses

dari padanya, selalu berusaha mengutamakan

kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Pengukuran indikator gaya kepemimpinan

(7)

3.3.3. Etos Kerja Guru

Merupakan karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Timbulnya kerja dalam konteks ini karena termotivasi oleh sikap hidup yang mendasar itu. Menurut peneliti ada 4 hal pokok yaitu (a) Etos kerja dapat berada pada individu dan masyarakat. (b) Etos kerja menunjukkan ciri-ciri perilaku berkwalitas tinggi pada seseorang yang mencerminkan keluhuran serta keunggulan watak. (c) Etos kerja bukan suatu sifat yang konstan, tapi sifat yang mengalami pasang surut. (d) Etos kerja merupakan bagian dari suatu kebudayaan, yang dibentuk oleh proses kebudayaan panjang yang kemudian membentuk kepribadian.

Tabel 3.3

Variabel Kinerja Mengajar (Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep Indikator item

Kinerja

mengajar guru adalah prestasi kerja guru yang kedisiplinan dan ketertiban, Hanif 1.2 Sebagian besar

nilai

perkembangan siswa adalah baik.

1.3 Mengajar siswa sesuai kapasitas 1.5 Mengajar materi

1.Saya selama proses pembelajaran mengguna kan gaya mengajar yang berbeda-beda

2.Nilai perkembangan ha sil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat ni lai baik

3.Saya setiap mengajar menyesuaikan kemampu an siswa

4.Saya membuat persiap an dari rumah untuk mengajar

(8)

2

pertanya an dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.

2.1 Berbuat adil dalam memberi nilai.

2.2 KBM tidak ter-pengaruh

3.1 Datang tepat waktu. di dalam kelas. 3.3 Mengerjakan waktu di kelas. 3.5 Menggunakan siswa dengan obyektif

7.Saya dalam KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler

8.Saya melaksanakan tugas KBM tidak terpenga ruh oleh pekerjaan rumah

9.Saya mengerjakan pekerjaannya dengan pe nuh tanggung jawab selama KBM

9.Saya selalu berusaha mengembangkan diri mela lui KKG,seminar,pelatihan

10.Saya masuk kelas tepat waktu

11.Saya tidak mengerja- kan pekerjaan tambahan sela ma mengajar di dalam kelas

12.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas

13.Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas

15.Saya selalu menerap kan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas

16.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas

(9)

Tabel 3.4

Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik

(Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep Indikator item Gaya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia

1.Saya selalu mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir dalam organisasi atau bagaimana melakukannya. Namun, saya mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir

3.saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat

4.Saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat

5.Saya meminta ide dan masukan dari guru untuk rencana dan program sekolah mendatang

6.Untuk keputusan besar yang harus disetujui dalam tim, saya harus mendapatkan persetu juan dari masing-masing individu atau mayoritas dari tim.

7.Saya memberitahu guru saya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya 8.Ketika ada sesuatu yang tidak

(10)

8.

berjalan sesuai jadwal

9.saya mengadakan rapat untuk mendapatkan nasihat

10.guru saya Untuk menyebar kan informasi, saya mengirim nya melalui email, memo, atau pesan suara

11.saya sangat jarang mengada kan rapat. Kemudian saya berharap guru saya bertindak atas informasi tersebut, Ketika guru saya berbuat salah, saya memberitahu mereka untuk tidak pernah melakukan kesalahan itu lagi dan mencatat kesalahan tersebut, Saya ingin menciptakan sebuah lingkung an di mana guru menangani kepemilikan program. Saya memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan 12.Saya memperbolehkan guru saya untuk menentukan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya 13.Guru dan Karyawan baru tidak

diperkenankan untuk membuat keputusan kecuali telah saya setujui terlebih dahulu

14.Saya bertanya kepada guru tentang visi mereka, darimana mereka melihat proses pekerjaan mereka dan kemu dian menggunakan visi mereka jika diperlukan

(11)

13.

16.Ketika ada sesuatu yang salah, saya memberitahu guru saya bahwa prosedurnya tidak bekerja dengan benar dan saya membuat prosedur yang baru 17.Saya memperkenankan guru

saya untuk menetapkan prioritas dengan bimbingan saya

18.Saya mendelegasikan tugas-tugas untuk melaksanakan prosedur atau proses baru 19 Saya terus memantau guru

dan karyawan saya untuk memastikan mereka bekerja dengan benar, Ketika ada perbedaan yang tidak sesuai harapan

.20. saya bekerja dengan mereka untuk menyelesaikan perbe daan tersebut

21.Setiap individu bertanggung jawab untuk menentukan pekerjaan mereka

22.Saya suka kekuatan dimana posisi kepemimpinan saya mengendalikan lebih dari bawahan

23.Saya ingin menggunakan kekuatan kepemimpinan saya untuk membantu bawahan berkembang

24.Saya ingin berbagi kekuasaan kepemimpinan saya dengan bawahan saya

25.Guru harus diarahkan atau diancam dengan hukuman agar membuat mereka mencapai tujuan organisasi

26.Guru akan berlatih mengarah kan diri jika mereka berkomit men untuk tujuan

(12)

Sumber: Stevensen (1999)

Tabel 3.5

Variabel Etos Kerja (Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep

Indikator item

Jansen Sinamo (2000): Etos kerja diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau kelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudkan secara khas dalam perilaku kerja mereka.

1.Kerja itu rahmat, Kerja adalah terimakasihku, Aku sanggup bekerja tulus

2.Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku

3.Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku

4.Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras

5.Kerja itu seni, kerja adalah kesukaanku,aku sanggup bekerja kreatif

6.Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius

7.Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup menentukan tujuan organisasi mereka sendiri

28. Guru dan Karyawan mencari keamanan,

29.Guru tahu bagaimana menggunakan kreativitas dan kecerdikan untuk memecahkan masalah organisasi,

(13)

mulia

8. kerja itu kehorm atan

bekerja memuaskan

8.1 aku sanggup bekerja unggul

bekerja memuaskan

8.Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul

Sumber: Jansen Sinamo (2000)

3.4.

Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam riset ini yaitu: angket untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik dan etos kerja guru, sedangkan skala untuk meng- ukur kinerja mengajar guru.

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden meliputi laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal lain yang ia ketahui Arikunto (1993). Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data primer yang akan peneliti analisa dalam penelitian ini.

(14)

Bentuk jawaban responden atas skala yang disediakan peneliti adalah skala likert yang berada pada rentang 4 kemungkinan jawaban dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)

: diberi skor 1

2. Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2

3. Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3

4. Untuk jawaban Selalu (SL) : diberi skor 4

3.5 Uji Validitas Item dan Reabilitas

Instrumen

Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Ghozali (2006) menyebutkan bahwa suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengung- kapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut.

(15)

nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator adalah valid

b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,361 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator tidak valid

3.5.1 Uji Validitas Item Variabel Gaya kepemimpinan Demokratik

Pengukuran variabel gaya kepemimpinan

demokratik dilakukan dengan menggunakan 17 indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik. Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Item Indikator Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik

item Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(16)

X1_4 82,83 106,213 0,377 valid X1_5 82,83 106,282 0,427 valid X1_6 83,40 103,972 0,619 valid X1_7 83,50 104,603 0,412 valid X1_8 83,07 105,720 0,394 valid X1_9 83,07 107,720 0,372 valid X1_10 83,43 107,082 0,390 valid X1_11 83,87 105,085 0,427 valid X1_12 83,50 105,431 0,367 valid X1_13 83,93 106,409 0,362 valid X1_14 83,17 108,282 0,388 valid X1_15 83,13 102,257 0,637 valid X1_16 83,53 105,016 0,522 valid X1_17 83,03 106,861 0,459 valid X1_18 83,70 106,217 0,385 valid X1_19 82,93 106,547 0,377 valid X1_20 83,73 105,995 0,429 valid X1_21 83,00 105,379 0,474 valid X1_22 83,67 106,920 0,391 valid X1_23 82,97 108,654 0,418 valid X1_24 83,03 106,930 0,414 valid X1_25 82,57 107,633 0,453 valid X1_26 82,87 109,154 0,373 valid X1_27 82,97 107,482 0,419 valid X1_28 83,27 105,926 0,369 valid X1_29 82,97 106,999 0,384 valid X1_30 82,60 107,972 0,423 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Mengacu pada hasil uji validitas indikator

variabel gaya kepemimpinan demokratik yang

(17)

atau dengan kata lain item dalam indikator gaya kepemimpinan demokratik adalah valid.

3.5.2 Uji Validitas Variabel Etos Kerja

Pengukuran variabel etos kerja dilakukan dengan menggunakan delapan indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel etos kerja.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas

Item Indikator Variabel Etos Kerja

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X2_1 20,10 10,369 0,570 valid

X2_2 20,40 10,110 0,510 valid

X2_3 19,70 10,631 0,369 valid

X2_4 19,80 9,683 0,376 valid

X2_5 19,53 10,740 0,373 valid

X2_6 19,77 10,185 0,521 valid

X2_7 19,73 10,271 0,396 valid

X2_8 19,63 10,999 0,412 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Mengacu pada hasil uji validitas indikator variabel etos kerja yang tampak dalam Tabel 4.6

menunjukkan bahwa masing-masing indikator

(18)

menunjukkan bahwa indikator yang digunakan merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur variabel etos kerja atau dengan kata lain indikator adalah valid.

3.5.3 Uji Validitas Item Variabel Kinerja

Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan menggunakan 15 indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Item Variabel Kinerja Mengajar

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Y1 36,20 108,234 0,639 valid

Y2 35,47 110,257 0,634 valid

Y3 35,67 107,264 0,658 valid

Y4 36,27 107,030 0,612 valid

Y5 35,73 108,892 0,601 valid

Y6 36,27 108,823 0,610 valid

Y7 36,30 103,666 0,788 valid

Y8 35,93 108,823 0,669 valid

Y9 36,63 104,792 0,854 valid

Y10 36,47 106,051 0,742 valid

Y11 35,90 106,093 0,736 valid

Y12 36,10 107,679 0,649 valid

Y13 35,93 109,513 0,607 valid

Y14 36,73 111,789 0,549 valid

Y15 36,67 108,368 0,628 valid

(19)

Mengacu koefisien corrected item dalam tabel corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15

semua item dinyatakan valid.

3.6 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2006).

Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini, adalah dengan menggu- nakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha > 0.60. Ghozali (2006). Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Ghozali (2006) pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan kriteria hasil pengujian sebagai berikut:

(20)

b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliable.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Alpha Cronbach kategori

Gaya kepemimpinan Demokratis 0,885 reliabel

Etos Kerja 0,736 reliabel

Kinerja mengajar 0,931 reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach

> 0,6 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach

(21)

3.7

Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis diskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kategori hasil pengukuran variabel gaya kepemimpinan demokratik kepala sekolah, etos kerja guru, dan kinerja mengajar guru.

1. Kategori variabel penelitian gaya kepemimpinan demokratis

Rumus: I= = 18

Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka tinggi rendahnya hasil pengukuran gaya kepemim- pinan demokratik adalah sebagai berikut:

Tabel: 3.10 Kategori Variabel

Gaya Kepemimpinan Demokratik

Kategori Range

Sangat Tinggi 102 -120

Tinggi 84 - 101

Sedang 66 - 83

Rendah 48 - 65

Sangat Rendah 30 - 47

(22)

2. Kategori variabel penelitian variabel etos kinerja mengajar guru.

Rumus: I= = 9

Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka tinggi rendahnya hasil pengukuran etos kerja adalah sebagai berikut:

Tabel: 3.11

Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru

No Kategori Range

1 Sangat Tinggi 51 - 60

2 Tinggi 42 - 50

3 Sedang 33 - 41

4 Rendah 24 - 32

5 Sangat Rendah 15-23

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

3. Kategori variabel penelitian variabel etos kerja guru.

Rumus: I = = 5

(23)

Tabel: 3.12

Kategori Variabel Etos Kerja guru

No Range Kategori

1 Sangat Tinggi 28 -32

2 Tinggi 23 - 27

3 Sedang 18 - 22

4 Rendah 13 - 17

5 Sangat Rendah 8 -12

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

3.7.2 Analisis Korelasional

Uji normalitas sebaran data dilakukan menda-

hului analisis korelasional sebagai prasarat

menggunakan pearson product moment Sugiono (2007). pengujian normalitas menggunakan one sample kolmogorov smirnov test. Analisis korelasional diguna- kan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan antar variabel-variabel itu Hasan (2004). Indeks-indeks statistik yang dapat menun- jukkan arah (positif dan negatif) dan juga kekuatan suatu hubungan antar variabel disebut koefisien korelasi. Derajat koefisien korelasi dinyatakan dalam angka koefisien korelasi yang bergerak antara -1,0

sampai dengan +1,0. Koefisien korelasi -1,0

(24)

jika nilainya 0, maka menunjukkan bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan sama sekali Sugiyono (2011).

Statistik untuk menguji korelasi antara variabel tipe kepemimpinan demokratik kepala sekolah (X1) dengan kinerja mengajar guru (Y) dan antara etos kerja (X2) dengan kinerja mengajar guru (Y)

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.

jika data berdistribusi normal dan menggunakan korelasi Rank Spearman jika data tidak berdistribusi normal Sugiyono (2007). Signifikansi tidaknya korelasi

merupakan tingkat batas toleransi menerima

kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang

artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel yang dikorelasikan.

2. Menerima H1 dan menolak Ho, bila sig-T ≤ α yang

artinya ada korelasi yang signifikan antara variabel yang dikorelasikan.

(25)

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Guru SD Negeri
Tabel 3.3 Variabel  Kinerja Mengajar
Tabel 3.4 Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik
Tabel 3.5 Variabel Etos Kerja
+5

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan pihak pengelola Wisata Paralayang dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap Word Of Mouth, karena variabel Word Of Mouth mempunyai pengaruh

Hal іnі menunjukkan bahwa jіka karyawan UD Medalі Maѕ memіlіkі Motіvaѕі Kerja dan Kemampuan Kerja yang baіk maka, Kіnerja Karyawan juga akan

In this report, results of a screening of water, hydroalcoholic and alcoholic ex- tracts of some important medicinal plants used in the traditional medicine (collected from

Berdasarkan hasil uji inferensial dengan Uji F menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan atau serentak antara indikator rasio keuangan

Therefore, the main objective of this study was to evaluate the secondary metabolites, antimicrobial, brine shrimp lethality and larvicidal activities against the 4

net profit margin secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga penutupan saham, sehingga dapat mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk tiap lembar

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

– Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul – Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang.