BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasional. data yang dikumpulkan. Dalam riset ini adalah skala primer. Skala primer adalah skala yang peneliti dapatkan dari penyebaran skala penelitian kepada 172 orang guru SD negeri di
kecamatan Mranggen kabupaten Demak, yang
merupakan sampel dari populasi guru SD negeri di
kecamatan Mranggen kabupaten Demak yang
berjumlah 333 orang guru SD negeri. Penelitian ini berpijak pada guru PNS karena pegawai negeri merupakan aparatur negara yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi contoh dari guru honorer.
3.2
Populasi dan Sampel
Tabel 3.1
Distribusi Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
No NAMA SD Jml Guru No NAMA SD Jml Guru
1 Bandungrejo 1 7 25 Karangasem 5
2 Bandungrejo 2 7 26 Karangsono 1 7
3 Banyumeneng 1 3 27 Karangsono 2 6
4 Banyumeneng 2 5 28 Karangsono 3 5
5 Batursari 1 8 30 Kebonbatur 1 6
6 Batursari 2 9 31 Kebonbatur 2 13
7 Batursari 3 6 32 Kembangarum 1 7
8 Batursari 4 6 33 Kembangarum 2 14
9 Batursari 5 11 34 Kembangarum 4 5
10 Batursari 6 13 35 Menur 4
11 Batursari 7 8 36 Mranggen 1 7
12 Brumbung 14 37 Mranggen 2 14
13 Candisari 1 5 38 Mranggen 3 8
14 Candisari 2 4 39 Mranggen 4 9
15 Kalitengah 1 6 40 Ngemplak 5
16 Kalitengah 2 7 41 Sumberejo 1 5
18 Kangkung 1 8 42 Sumberejo 2 6
19 Kangkung 2 8 43 Tamansari 1 7
20 Kangkung 3 6 44 Tamansari 2 5
21 Tegalarum 1 7 45 Waru 6
22 Tegalarum 2 6 46 Jamus 14
23 Wringinjajar 1 13
24 Wringinjajar 3 8
Jumlah 333
Adapun sampel yang peneliti sebari angket sebanyak 172 orang guru dari jumlah populasi 333 orang guru pegawai negeri. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 % dengan sampel 172 orang guru SD negeri.
Adapun cara menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok populasi adalah menggunakan cara dipilih. Menurut Sugiyono (2006), Teknik yang digunakan peneliti adalah proporsional random sampling yaitu: teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel.
Cara demikian sering disebut dengan random
sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak, artinya undian setiap skala sudah diberi nama sesuai jumlah guru yang ada. Kemudian sampai tempat penelitian mengambil jumlah sesuai sampel. Sehingga responden memiliki hak yang sama. Kemudian guru yang disampel agar dapat mengisi skala sesuai dengan kenyataan yang dialami responden. Pengambilan sampel secara random dapat dilakukan dengan pilihan. Bila pengambilan dengan cara dipilih maka setiap anggota populasi diberi nomor lebih dahulu, sesuai dengan jumlah populasi.
dari jumlah guru dengan pembulatan ke atas disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2
Distribusi Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen
No Nama SD Jml
Guru
Jumlah sampel
No Nama SD Jml
Guru
Jumlah Sampel
1 Bandungrejo 1 7 4 25 Karangasem 5 3
2 Bandungrejo 2 7 4 26 Karangsono 1 7 4
3 Banyumeneng 1 3 2 27 Karangsono 2 6 3
4 Banyumeneng 2 5 3 28 Karangsono 3 5 3
5 Batursari 1 8 4 30 Kebonbatur 1 6 3
6 Batursari 2 9 5 31 Kebonbatur 2 13 6
7 Batursari 3 6 3 32 Kembangarum 1 7 4
8 Batursari 4 6 3 33 Kembangarum 2 14 7
9 Batursari 5 11 5 34 Kembangarum 4 5 3
10 Batursari 6 13 6 35 Menur 4 2
11 Batursari 7 8 4 36 Mranggen 1 7 4
12 Brumbung 14 7 37 Mranggen 2 14 7
13 Candisari 1 5 2 38 Mranggen 3 8 4
14 Candisari 2 4 2 39 Mranggen 4 9 5
15 Kalitengah 1 6 3 40 Ngemplak 5 3
16 Kalitengah 2 7 4 41 Sumberejo 1 5 3
18 Kangkung 1 8 4 42 Sumberejo 2 6 3
19 Kangkung 2 8 4 43 Tamansari 1 7 4
20 Kangkung 3 6 3 44 Tamansari 2 5 3
21 Tegalarum 1 7 3 45 Waru 6 3
22 Tegalarum 2 6 3 46 Jamus 14 7
23 Wringinjajar 1 13 6
24 Wringinjajar 3 8 4 Jumlah 172
3.3
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang akan
diaplikasikan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1. Kinerja Mengajar Guru
Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan dalam suatu periode tertentu yang mencakup ketepatan waktu, kwantitas dan kwalitas kerja, kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu, dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun kelas rendah.
Indikator-indikator ukuran yang berkaitan
persiapan dari rumah untuk mengajar. Menyampai- kan materi yang sulit dengan mudah. Memberikan penilaian terhadap siswa dengan obyektif. KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler. Melaksa- nakan KBM tidak terpengaruh oleh pekerjaan rumah. Mengembangkan diri melalui KKG, seminar, pelatihan. Masuk kelas tepat waktu. Mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab selama KBM. Menyele- saikan silabus tepat waktu di kelas. Menerapkan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas.
3.3.2 Gaya Kepemimpinan Demokratik.
Gaya kepemimpinan demokratik adalah Proses menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia di dunia, selalu berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari bawahannya, senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
dari padanya, selalu berusaha mengutamakan
kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Pengukuran indikator gaya kepemimpinan
3.3.3. Etos Kerja Guru
Merupakan karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Timbulnya kerja dalam konteks ini karena termotivasi oleh sikap hidup yang mendasar itu. Menurut peneliti ada 4 hal pokok yaitu (a) Etos kerja dapat berada pada individu dan masyarakat. (b) Etos kerja menunjukkan ciri-ciri perilaku berkwalitas tinggi pada seseorang yang mencerminkan keluhuran serta keunggulan watak. (c) Etos kerja bukan suatu sifat yang konstan, tapi sifat yang mengalami pasang surut. (d) Etos kerja merupakan bagian dari suatu kebudayaan, yang dibentuk oleh proses kebudayaan panjang yang kemudian membentuk kepribadian.
Tabel 3.3
Variabel Kinerja Mengajar (Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)
Konsep Sub konsep Indikator item
Kinerja
mengajar guru adalah prestasi kerja guru yang kedisiplinan dan ketertiban, Hanif 1.2 Sebagian besar
nilai
perkembangan siswa adalah baik.
1.3 Mengajar siswa sesuai kapasitas 1.5 Mengajar materi
1.Saya selama proses pembelajaran mengguna kan gaya mengajar yang berbeda-beda
2.Nilai perkembangan ha sil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat ni lai baik
3.Saya setiap mengajar menyesuaikan kemampu an siswa
4.Saya membuat persiap an dari rumah untuk mengajar
2
pertanya an dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.
2.1 Berbuat adil dalam memberi nilai.
2.2 KBM tidak ter-pengaruh
3.1 Datang tepat waktu. di dalam kelas. 3.3 Mengerjakan waktu di kelas. 3.5 Menggunakan siswa dengan obyektif
7.Saya dalam KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler
8.Saya melaksanakan tugas KBM tidak terpenga ruh oleh pekerjaan rumah
9.Saya mengerjakan pekerjaannya dengan pe nuh tanggung jawab selama KBM
9.Saya selalu berusaha mengembangkan diri mela lui KKG,seminar,pelatihan
10.Saya masuk kelas tepat waktu
11.Saya tidak mengerja- kan pekerjaan tambahan sela ma mengajar di dalam kelas
12.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas
13.Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas
15.Saya selalu menerap kan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas
16.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas
Tabel 3.4
Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik
(Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)
Konsep Sub konsep Indikator item Gaya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia
1.Saya selalu mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir dalam organisasi atau bagaimana melakukannya. Namun, saya mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir
3.saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat
4.Saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat
5.Saya meminta ide dan masukan dari guru untuk rencana dan program sekolah mendatang
6.Untuk keputusan besar yang harus disetujui dalam tim, saya harus mendapatkan persetu juan dari masing-masing individu atau mayoritas dari tim.
7.Saya memberitahu guru saya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya 8.Ketika ada sesuatu yang tidak
8.
berjalan sesuai jadwal
9.saya mengadakan rapat untuk mendapatkan nasihat
10.guru saya Untuk menyebar kan informasi, saya mengirim nya melalui email, memo, atau pesan suara
11.saya sangat jarang mengada kan rapat. Kemudian saya berharap guru saya bertindak atas informasi tersebut, Ketika guru saya berbuat salah, saya memberitahu mereka untuk tidak pernah melakukan kesalahan itu lagi dan mencatat kesalahan tersebut, Saya ingin menciptakan sebuah lingkung an di mana guru menangani kepemilikan program. Saya memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan 12.Saya memperbolehkan guru saya untuk menentukan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya 13.Guru dan Karyawan baru tidak
diperkenankan untuk membuat keputusan kecuali telah saya setujui terlebih dahulu
14.Saya bertanya kepada guru tentang visi mereka, darimana mereka melihat proses pekerjaan mereka dan kemu dian menggunakan visi mereka jika diperlukan
13.
16.Ketika ada sesuatu yang salah, saya memberitahu guru saya bahwa prosedurnya tidak bekerja dengan benar dan saya membuat prosedur yang baru 17.Saya memperkenankan guru
saya untuk menetapkan prioritas dengan bimbingan saya
18.Saya mendelegasikan tugas-tugas untuk melaksanakan prosedur atau proses baru 19 Saya terus memantau guru
dan karyawan saya untuk memastikan mereka bekerja dengan benar, Ketika ada perbedaan yang tidak sesuai harapan
.20. saya bekerja dengan mereka untuk menyelesaikan perbe daan tersebut
21.Setiap individu bertanggung jawab untuk menentukan pekerjaan mereka
22.Saya suka kekuatan dimana posisi kepemimpinan saya mengendalikan lebih dari bawahan
23.Saya ingin menggunakan kekuatan kepemimpinan saya untuk membantu bawahan berkembang
24.Saya ingin berbagi kekuasaan kepemimpinan saya dengan bawahan saya
25.Guru harus diarahkan atau diancam dengan hukuman agar membuat mereka mencapai tujuan organisasi
26.Guru akan berlatih mengarah kan diri jika mereka berkomit men untuk tujuan
Sumber: Stevensen (1999)
Tabel 3.5
Variabel Etos Kerja (Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)
Konsep Sub konsep
Indikator item
Jansen Sinamo (2000): Etos kerja diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau kelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudkan secara khas dalam perilaku kerja mereka.
1.Kerja itu rahmat, Kerja adalah terimakasihku, Aku sanggup bekerja tulus
2.Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku
3.Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku
4.Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras
5.Kerja itu seni, kerja adalah kesukaanku,aku sanggup bekerja kreatif
6.Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius
7.Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup menentukan tujuan organisasi mereka sendiri
28. Guru dan Karyawan mencari keamanan,
29.Guru tahu bagaimana menggunakan kreativitas dan kecerdikan untuk memecahkan masalah organisasi,
mulia
8. kerja itu kehorm atan
bekerja memuaskan
8.1 aku sanggup bekerja unggul
bekerja memuaskan
8.Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul
Sumber: Jansen Sinamo (2000)
3.4.
Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam riset ini yaitu: angket untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik dan etos kerja guru, sedangkan skala untuk meng- ukur kinerja mengajar guru.
Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden meliputi laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal lain yang ia ketahui Arikunto (1993). Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data primer yang akan peneliti analisa dalam penelitian ini.
Bentuk jawaban responden atas skala yang disediakan peneliti adalah skala likert yang berada pada rentang 4 kemungkinan jawaban dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)
: diberi skor 1
2. Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2
3. Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3
4. Untuk jawaban Selalu (SL) : diberi skor 4
3.5 Uji Validitas Item dan Reabilitas
Instrumen
Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Ghozali (2006) menyebutkan bahwa suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengung- kapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut.
nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator adalah valid
b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar 0,361 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator tidak valid
3.5.1 Uji Validitas Item Variabel Gaya kepemimpinan Demokratik
Pengukuran variabel gaya kepemimpinan
demokratik dilakukan dengan menggunakan 17 indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik. Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item Indikator Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik
item Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
X1_4 82,83 106,213 0,377 valid X1_5 82,83 106,282 0,427 valid X1_6 83,40 103,972 0,619 valid X1_7 83,50 104,603 0,412 valid X1_8 83,07 105,720 0,394 valid X1_9 83,07 107,720 0,372 valid X1_10 83,43 107,082 0,390 valid X1_11 83,87 105,085 0,427 valid X1_12 83,50 105,431 0,367 valid X1_13 83,93 106,409 0,362 valid X1_14 83,17 108,282 0,388 valid X1_15 83,13 102,257 0,637 valid X1_16 83,53 105,016 0,522 valid X1_17 83,03 106,861 0,459 valid X1_18 83,70 106,217 0,385 valid X1_19 82,93 106,547 0,377 valid X1_20 83,73 105,995 0,429 valid X1_21 83,00 105,379 0,474 valid X1_22 83,67 106,920 0,391 valid X1_23 82,97 108,654 0,418 valid X1_24 83,03 106,930 0,414 valid X1_25 82,57 107,633 0,453 valid X1_26 82,87 109,154 0,373 valid X1_27 82,97 107,482 0,419 valid X1_28 83,27 105,926 0,369 valid X1_29 82,97 106,999 0,384 valid X1_30 82,60 107,972 0,423 valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Mengacu pada hasil uji validitas indikator
variabel gaya kepemimpinan demokratik yang
atau dengan kata lain item dalam indikator gaya kepemimpinan demokratik adalah valid.
3.5.2 Uji Validitas Variabel Etos Kerja
Pengukuran variabel etos kerja dilakukan dengan menggunakan delapan indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel etos kerja.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas
Item Indikator Variabel Etos Kerja
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X2_1 20,10 10,369 0,570 valid
X2_2 20,40 10,110 0,510 valid
X2_3 19,70 10,631 0,369 valid
X2_4 19,80 9,683 0,376 valid
X2_5 19,53 10,740 0,373 valid
X2_6 19,77 10,185 0,521 valid
X2_7 19,73 10,271 0,396 valid
X2_8 19,63 10,999 0,412 valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Mengacu pada hasil uji validitas indikator variabel etos kerja yang tampak dalam Tabel 4.6
menunjukkan bahwa masing-masing indikator
menunjukkan bahwa indikator yang digunakan merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur variabel etos kerja atau dengan kata lain indikator adalah valid.
3.5.3 Uji Validitas Item Variabel Kinerja
Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan menggunakan 15 indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Item Variabel Kinerja Mengajar
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Y1 36,20 108,234 0,639 valid
Y2 35,47 110,257 0,634 valid
Y3 35,67 107,264 0,658 valid
Y4 36,27 107,030 0,612 valid
Y5 35,73 108,892 0,601 valid
Y6 36,27 108,823 0,610 valid
Y7 36,30 103,666 0,788 valid
Y8 35,93 108,823 0,669 valid
Y9 36,63 104,792 0,854 valid
Y10 36,47 106,051 0,742 valid
Y11 35,90 106,093 0,736 valid
Y12 36,10 107,679 0,649 valid
Y13 35,93 109,513 0,607 valid
Y14 36,73 111,789 0,549 valid
Y15 36,67 108,368 0,628 valid
Mengacu koefisien corrected item dalam tabel corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15
semua item dinyatakan valid.
3.6 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2006).
Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini, adalah dengan menggu- nakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha > 0.60. Ghozali (2006). Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Ghozali (2006) pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan kriteria hasil pengujian sebagai berikut:
b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliable.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Alpha Cronbach kategori
Gaya kepemimpinan Demokratis 0,885 reliabel
Etos Kerja 0,736 reliabel
Kinerja mengajar 0,931 reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach
> 0,6 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach
3.7
Analisis Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis diskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kategori hasil pengukuran variabel gaya kepemimpinan demokratik kepala sekolah, etos kerja guru, dan kinerja mengajar guru.
1. Kategori variabel penelitian gaya kepemimpinan demokratis
Rumus: I= = 18
Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka tinggi rendahnya hasil pengukuran gaya kepemim- pinan demokratik adalah sebagai berikut:
Tabel: 3.10 Kategori Variabel
Gaya Kepemimpinan Demokratik
Kategori Range
Sangat Tinggi 102 -120
Tinggi 84 - 101
Sedang 66 - 83
Rendah 48 - 65
Sangat Rendah 30 - 47
2. Kategori variabel penelitian variabel etos kinerja mengajar guru.
Rumus: I= = 9
Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka tinggi rendahnya hasil pengukuran etos kerja adalah sebagai berikut:
Tabel: 3.11
Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru
No Kategori Range
1 Sangat Tinggi 51 - 60
2 Tinggi 42 - 50
3 Sedang 33 - 41
4 Rendah 24 - 32
5 Sangat Rendah 15-23
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3. Kategori variabel penelitian variabel etos kerja guru.
Rumus: I = = 5
Tabel: 3.12
Kategori Variabel Etos Kerja guru
No Range Kategori
1 Sangat Tinggi 28 -32
2 Tinggi 23 - 27
3 Sedang 18 - 22
4 Rendah 13 - 17
5 Sangat Rendah 8 -12
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3.7.2 Analisis Korelasional
Uji normalitas sebaran data dilakukan menda-
hului analisis korelasional sebagai prasarat
menggunakan pearson product moment Sugiono (2007). pengujian normalitas menggunakan one sample kolmogorov smirnov test. Analisis korelasional diguna- kan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan antar variabel-variabel itu Hasan (2004). Indeks-indeks statistik yang dapat menun- jukkan arah (positif dan negatif) dan juga kekuatan suatu hubungan antar variabel disebut koefisien korelasi. Derajat koefisien korelasi dinyatakan dalam angka koefisien korelasi yang bergerak antara -1,0
sampai dengan +1,0. Koefisien korelasi -1,0
jika nilainya 0, maka menunjukkan bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan sama sekali Sugiyono (2011).
Statistik untuk menguji korelasi antara variabel tipe kepemimpinan demokratik kepala sekolah (X1) dengan kinerja mengajar guru (Y) dan antara etos kerja (X2) dengan kinerja mengajar guru (Y)
menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.
jika data berdistribusi normal dan menggunakan korelasi Rank Spearman jika data tidak berdistribusi normal Sugiyono (2007). Signifikansi tidaknya korelasi
merupakan tingkat batas toleransi menerima
kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang
artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel yang dikorelasikan.
2. Menerima H1 dan menolak Ho, bila sig-T ≤ α yang
artinya ada korelasi yang signifikan antara variabel yang dikorelasikan.