KEBIJAKAN PERENCANAAN PROGRAM
KESEHATAN
TA 2013
Disampaikan pada:
Rapat Konsultasi Nasional Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Bandung, 28 Februari 2013 Oleh:
Biro Perencanaan dan Anggaran
OVERVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN
KESEHATAN TAHUN 2010 - 2013
OVERVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN
KESEHATAN TAHUN 2010 - 2013
ANGGARAN DAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 – 2012
ANGGARAN DAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 – 2012
2010 2011 2012 2013
-
Total APBN 1.056,51 T 1.229,58 T 1.418,49 T 1.683,00 T % APBN
Kemenkes thdp Total APBN
ALOKASI APBN KESEHATAN PUSAT DAN
DAERAH 2010-2012
ALOKASI APBN KESEHATAN PUSAT DAN
DAERAH 2010-2012
16
84
88 12
Daerah
Pusat
2010
2010
2011
2011
4
201
3201
316
84 16
84
2012
TREN PAGU DAK KESEHATAN
2003-2013
(DALAM MILYAR)
TREN PAGU DAK KESEHATAN
2003-2013
(DALAM MILYAR)
5
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
DAK
Kesehatan 375 456,18 620
2.406,8
7 2.829,76
3.000,8 0
3.005,9
ALOKASI PAGU DAK KESEHATAN
(milliar Rp)ALOKASI PAGU DAK KESEHATAN
(milliar Rp)TREN PAGU DAK KESEHATAN
(TRILIUN)TREN PAGU DAK KESEHATAN
(TRILIUN)7
2011 2012 2013
- 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000
A
n
g
g
a
ra
ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2013
ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2013
RPJMN 4
(2020-2024)
RPJMN 1
(2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dandemokratis, dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih baik.
RPJMN 2
(2010-2014)
Memantapkan penataan kembali NKRI,
meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan
iptek, memperkuat daya saing
perekonomian
RPJMN 3
(2015-2019)
Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem-bangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masya-rakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif.
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2005-2025
SASARAN PEMBANGUNAN PRIORITAS
KESEHATAN DALAM RPJMN 2010-2014
SASARAN PEMBANGUNAN PRIORITAS
KESEHATAN DALAM RPJMN 2010-2014
Ket : 1) Hasil SP tahun 2010, BPS
2) SDKI tahun 2007, BPS (Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 perhitungan belum selesai)
3) SDKI tahun 2007, BPS (Berdasarkan hasil sementara SDKI 2012 : 32/1.000 dan SP 2010: 26/1.000) 4) Riskesdas 2010, Kemenkes
5) SP tahun 2010, BPS (Hasil sementara SDKI 2012 : 2,6 )
Sasaran
Status Awal (2008)
Pencapai an Target
Target
2014 Status
Meningkatnya umur harapan hidup (tahun)
70,7 70,91) 72,0 Perlu kerja
keras
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
228 228 2) 118 tak akan
tercapai
Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34 323) 24 Perlu kerja
keras
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita (persen)
18,4 17,9 4) <15,0 on track
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi )
2,6 2,4 5) 2,1 tak akan
REVIEW
RPJMN 2010 – 2014
BIDANG KESEHATAN TERKAIT MDG
REVIEW
RPJMN 2010 – 2014
BIDANG KESEHATAN TERKAIT MDG
RPJMN
Tercapai/ on track/on
trend
Tercapai/ on track/on
trend
Sangat Sulit Tercapai
Sangat Sulit
= Perlu Kerja Keras = Sangat Sulit tercapai
MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
NO INDIKATOR
STATU 2010 2011 2012
1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0
2 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan
84,3 84,8 86,38 88,64 90
4 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 34 34 32 3) 24
5 Total Fertility Rate Kelahiran Total (per perempuan (TFR): Angka
usia reproduksi ) 2,6 2,4
4) n.A 2,63) 2,1
6 Persentase jangkauan akses sumber air bersih 47,7 44,19 42,76 n.A 68
7
Prevalensi kasus HIV
(Persentase penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)
66,2 1) 57,5 2) n.a 79,5 3) 90
8 Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API) 1,85 1,96 1,75 1,69 1
9 Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan n.a 59,1 63,1 64,58 80,10
Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010
ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Akses kesehatan & gizi yg berkualitas bagi Ibu dan Anak
2. Peningkatan
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 3. Peningkatan
profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata 4. Peningkatan jaminan
pembiayaan kesehatan 5. Peningkatan
ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, Vaksin, Alkes & makanan, serta daya saing produk dalam negeri
6. Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas
KELUARAN • Cakupan
pelayanan kesehatan
• Prevalensi penyakit
• Persentase pelayanan kesehatan
• Jumlah lulusan tenaga kesehatan
• Angka kesakitan
INPUT
• Kegiatan Promotif, kuratif
• Sarana dan prasarana
• Tenaga
• Dana
• Obat, vaksin
• Pelatihan
• Monev/ Bimtek
• Pedoman
• Sosialisasi
• Fasilitasi
KERANGKA PERENCANAAN & PENGANGGARAN
KEMENKES 2013
KERANGKA PERENCANAAN & PENGANGGARAN
KEMENKES 2013
ARAH KEBIJAKAN
Renja KL
Disandingkan dgn Kegiatan Daerah dlm MusrenbangNa
s
Dikawal dalam RKA-KL &
DIPA
RPJMN
RENSTRA
1. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas yang ditandai dengan masih rendahnya status kesehatan ibu dan anak dan status gizi masyarakat;
2. Belum optimalnya upaya pengendalian penyakit yang ditandai dengan tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular; serta masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan;
3. Masih rendahnya profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata terutama di DTPK dan DBK;
4. Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi
penduduk miskin dan pekerja sektor informal;
5. Masih rendahnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat, mutu obat dan makanan, alat kesehatan serta daya saing produk dalam negeri.
MASALAH DAN TANTANGAN BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2013
1. Peningkatan akses yankes dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak 2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
serta penyehatan lingkungan
3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan nakes yang merata 4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri
6. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan
7. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
8. Peningkatan kualitas manajemen pembangunan kesehatan, sistem informasi, IPTEK kesehatan dan Tata Manajemen Birokrasi yg bersih akurat dan Efektif
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
TAHUN 2013
SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2013
NO
ISUE STRATEGIS
2013
1. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi
yang Berkualitas bagi Ibu dan Anak
a. Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh
Tenaga Kesehatan Terlatih (cakupan PN) 89
b. Persentase Bayi Usia 0-11 Bulan yang Mendapat
Imunisasi Dasar Lengkap 88
c. Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/
S) 80
d. Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan Bantuan
Operasional Kesehatan 9.323
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2013
Akses pelayanan kesehatan dan gizi berkualitas bagi ibu dan anak diperluas, Penyakit menular dan tidak menular terus dikendalikan.
NO
ISUE STRATEGIS
2013
2. Peningkatan Pengendalian Penyakit Menular dan
Tidak Menular serta Penyehatan Lingkungan
a. Persentase Kasus Baru TB Paru (BTA positif) yang
Disembuhkan 87
b. Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000
Penduduk 1,25
c. Persentase Provinsi yang memiliki Perda tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 90
d. Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) 16.000
3. Peningkatan Profesionalisme dan Pendayagunaan
Tenaga Kesehatan yang Merata
a. Persentase Pemenuhan Kebutuhan SDM Aparatur
(PNS dan PTT) 85
b. Jumlah Tenaga Kesehatan yang Didayagunakan
NO
ISUE STRATEGIS
2013
4.
Peningkatan Jaminan Pembiayaan
Kesehatan
a. Jumlah TT Kelas III RS yang Digunakan
untuk Pelayanan Kesehatan (new
initiave)
10.544
b. Jumlah Puskesmas yang Memberikan
Pelayanan Kesehatan Dasar bagi
Penduduk Miskin
9.323
5.
Peningkatan Ketersediaan, Pemerataan,
Keterjangkauan, Jaminan Keamanan,
Khasiat/Manfaat dan Mutu Obat, Alat
Kesehatan,
a. Persentase Ketersediaan Obat dan
ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(1)ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(1)1. Meneruskan pemberian gaji dan pensiun ke 13 ‐ serta
penyesuaian gaji pokok dan pensiun pokok pegawai negeri sipil
(PNS) dan anggota TNI/Polri sebesar rata rata 7 persen ‐
mengacu pada inflasi, serta penyesuaian gaji hakim;
2. Menuntaskan Program Reformasi Birokrasi pada
Kementerian Negara/Lembaga, sekaligus melakukan evaluasi kebijakan anggaran Remunerasi K/L dalam rangka Reformasi Birokrasi terkait implementasinya terutama dalam hal
pelayanan publik yang masih diperlukan penyempurnaan;
3. Menjaga agar pelaksanaan operasional pemerintahan lebih
efisien melalui flat policy pada belanja barang operasional
perkantoran;
4. Mengarahkan peningkatan anggaran infrastruktur dalam
rangka mendukung domestic connectivity, ketahanan energi dan ketahanan pangan, serta destinasi pariwisata;
5. Meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim (climate change) melalui dukungan anggaran untuk
ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(2)ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(2)6. Menguatkan program perlindungan sosial dalam upaya
menurunkan tingkat kemiskinan termasuk penguatan program pro rakyat (klaster 4) dan sinergi antarklaster dalam rangka mendukung Mastelan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI);
7. Mendukung anggaran untuk Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) dan peningkatan efisiensi pelaksanaan anggaran Bantuan Sosial;
8. Mendukung Program MP3EI untuk pembangunan
infrastruktur pada 6 (enam) koridor ekonomi;
9. Kebijakan subsidi yang efisien dengan penerima subsidi yang
tepat sasaran, melalui pengendalian besaran subsidi energi
dan subsidi non energi;‐
10. Menyediakan tambahan anggaran untuk antisipasi subsidi
tepat sasaran;
11. Mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global melalui
dukungan cadangan risiko fiskal;
12. Mengantisipasi persiapan tahapan pelaksanaan Pemilu 2014
ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(3)ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT T.A 2013
(3)13. Menyempurnakan pelaksanaan Performance Based Budgeting
(PBB) dan Medium Term Expenditure Framework (MTEF)
dalam rangka penguatan kualitas belanja (quality of
spending);
14. Menyediakan alokasi anggaran untuk dana awal kegiatan operasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
15. Mengalokasikan anggaran untuk pembangunan shelter di
daerah rawan bencana, pemetaan bencana, dan
pembangunan perumahan warga baru di perbatasan Timor Timur‐ ;
16. Mengalokasikan anggaran untuk persiapan sebagai tuan
rumah penyelenggaraan APEC Meeting 2013;
17. Mendukung kegiatan penelitian terkait dengan low cost green
car, bibit padi unggul, dan penelitian untuk mengatasi penyakit
dan kesehatan; serta
18. Meningkatkan efisiensi alokasi subsidi BBM yang tepat sasaran
melalui pengendalian konsumsi BBM bersubsidi,
KEBIJAKAN BELANJA KEMENTERIAN T.A. 2013
(1)
KEBIJAKAN BELANJA KEMENTERIAN T.A. 2013
(1)
1. Peningkatan efisiensi belanja K/L melalui melalui penerapan
flat policy untuk belanja operasional dan penajaman komposisi
belanja prioritas;
2. Peningkatan efektivitas alokasi anggaran alutsista TNI dalam
rangka mendorong pencapaian minimum essential force (MEF)
sesuai dengan kemampuan keuangan negara;
3. Peningkatan sinergi pusat daerah ‐ terkait dengan kerangka
pendanaan dan kerangka regulasi, termasuk DAK, dana dekonsentrasi, dan tugas pembantuan;
4. Pelaksanaan kebeihakan (affirmative action), terutama
terkait dengan pembangunan daerah tertinggal/terluar,
serta pengembangan industri kecil dan industri kreatif, serta
mendukung pembangunan pasar pasar percontohan ‐
tradisional, termasuk pasar desa.
5. Mendukung pelaksanaan direktif Presiden
6. Kementerian/lembaga agar melakukan efisiensi belanja
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2013
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2013
Arah Kebijakan DAK Bidang
Kesehatan Tahun 2013
Arah Kebijakan DAK Bidang
Kesehatan Tahun 2013
25
LINGKUP KEGIATAN DAK KESEHATAN
TAHUN 2013
1. Jumlah Puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di
perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk
sebanyak 91 puskesmas;
2. Persentase puskesmas mampu PONED 90 persen;
3. Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi penduduk miskin sebanyak 9.323
puskesmas;
4. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan PONEK
menjadi 95 persen;
5. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin
peserta Program Jamkesmas menjadi 90 persen; dan
6. Persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi 95
persen.
SASARAN DAK BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2013
27 SUBBIDANG
TAHUN 2010 TAHUN 2011
Jumlah Provnsi/ Kab/
Kota
Laporan
(%) Realisasi (%)
Jumlah Provnsi/ Kab/
Kota
Laporan
(%) Realisasi (%)
Pelayanan Kesehatan
Dasar 405 kab/kota
19 20,94
397 kab/kota 14,1 14,2
Pelayanan
Kefarmasian 378 kab/kota 440 kab/kota 16,1 27
Pelayanan Kesehatan Rujukan
42 RSUD Provinsi
14,8 15,56
48 RSUD Provinsi
13,3 13
19 BLK 54 Lab Dinkes Kab/
kota
215 RUSD Kab/
Kota 260 RUSD Kab/Kota
EVALUASI DAK BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2010 DAN 2011
TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN
TAHUN 2013
TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN
TAHUN 2013
PERAN SERTA STAKEHOLDER
DALAM PENCAPAIAN TARGET
PEMBANGUNAN KESEHATAN
PERAN SERTA STAKEHOLDER
DALAM PENCAPAIAN TARGET
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Lintas
Sektor DPR/D
LSM Logistik
KIA/KB Sarkes Logistik
KIA/KB Bidan, Dokter
SpOG, SpA SDM Bidan, Dokter
SpOG, SpA
Litbang Studi
Data Litbang
Studi
Data PromkesKIP/K MPR Obat KIA/KB
Binfar Fe, Vit A Obat KIA/KB P2M
Imunisasi, IMS/HIV
Tb, Mal P2M Imunisasi,
IMS/HIV Tb, Mal PL
Air Bersih Rmh Sht
PL Air Bersih
Rmh Sht
TARGET PEMBANGUNAN
KESEHATAN TARGET PEMBANGUNAN