• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rizki Septian Adi Nugroho

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rizki Septian Adi Nugroho"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA CD INTERAKTIF DAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DALAM MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARANDI

SMP N 3 CEPIRING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

RIZKI SEPTIAN ADI NUGROHO

NIM: 073511015

FAKUKTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGEI WALISONGO

SEMARANG

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rizki Septian Adi Nugroho

NIM : 073511015

Jurusan/Program Studi : Tadris/Matematika

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 November 2011 Saya yang menyatakan

Rizki Septian Adi Nugroho

(3)

iii

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Keefektifan Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Kombinasi Media CD Interaktif dan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Matematika dalam Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran di SMP N 3 Cepiring

Nama : Rizki Septian Adi Nugroho

NIM : 073511015

Jurusan : Tadris Program Studi : Matematika

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

Semarang, Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Hj. Nur Asiyah, S.Ag. M.SI. Saminanto, S.Pd. M.Sc.

NIP. 19710926 199803 2 002 NIP. 19720604 200312 1 002

Pembimbing I

Hj. Minhayati Shaleh, S.Si. M.Sc

NIP: 19760426 200604 2 001

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

(4)

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 november 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CD INTERAKTIF DAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI SMP N 3 CEPIRING

Nama : Rizki Septian Adi Nugroho

NIM : 073511015

Jurusan : Tadris Program Studi : Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing I

Minhayati Shaleh, M.Si. M.Sc

(5)

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CD INTERAKTIF DAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI SMP N 3 CEPIRING

Nama : Rizki Septian Adi Nugroho

NIM : 073511015

Jurusan : Tadris Program Studi : Matematika

(6)

vi

ABSTRAK

Judul : Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Kombinasi Media CD Interaktif dan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Matematika Dalam Materi Garis Singgung Lingkaran di SMP N 3 Cepiring

Penulis : Rizki Septian Adi Nugroho NIM : 073511015

Skripsi ini membahas tentang keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan media CD Interaktif dan LKPD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika dengan mengunakan media CD interaktif di kelas VIII SMP N 3 Cepiring; 2) Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran mengunakan LKPD di kelas VIII SMP N 3 Cepiring; 3) Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media CD interaktif dan LKPD di kelas VIII SMP N 3 Cepiring. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan metode korelasi dengan teknik analisis regresi dan analisis regresi linier ganda. Subjek penelitian sebanyak 38 responden, menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan soal untuk mengetahui hasil dari penerapan pembelajaran dan angket untuk menjaring data , dan .

Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: (1)Pembelajaran matematika dengan mengunakan media CD interaktif dengan hasil belajar dalam materi persamaan garis singgung lingkaran, ditunjukkan oleh koefisien korelasi

606

r . Hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran mengunakan CD Interaktif koeefisien determinasi sebesar 49,2%. (2) Pembelajaran mengunakan LKPD dengan kemampuan hasil belajar dalam materi persamaan garis singgung lingkaran, ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry2 0,489 pada taraf signifikan

dengan pembelajaran mengunakan LKPD dengan kemampuan hasil belajar dalam materi persamaan garis singgung lingkaran sebesar 30,1%. (3) Ada keefektifan pembelajaran matematika dengan mengunakan kombinasi media CD interaktif dan LKPD terhadap hasil belajar dalam materi persamaan garis singgung lingkaran ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry1 0,606 pada taraf signifikan keefektifan pembelajaran mengunakan kombinasi media CD interaktif dan LKPD

1

(7)

vii

terhadap hasil belajar dalam materi persamaan garis singgung lingkaran sebesar 42,4%. Dengan demikian ada keefiktifan pembelajaran matematika dengan menggunakan kombinasi media CD Interaktif dan LKPD tehadap hasil belajar matematika dengan variasi skor hasil distribusi regresi linier ganda dalam materi garis singgung lingkaran didapatkan persamaan garis regresi linier ganda

2 1 0,268

3998 , 0 641 , 6

ˆ X X

Y    .

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi tentang Keefektifan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media CD Interaktif dan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Matematika Dalam Materi Garis Singgung Lingkaran di SMP N 3 Cepiring. Tidak sedikit dana maupun pikiran yang dibutuhkan. Namun semua itu dapat penulis jalani dengan baik dan penuh tanggung jawab sehingga skripsi ini dapat penulis susun sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat berharga, penulis sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan penelitian di waktu yang akan datang, agar tujuan penelitian dapat terwujud.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:

1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Hj. Minhayati Saleh, M.Sc., selaku Pembimbing I dan Mufidah, M.Ag., selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Yulia Romadiastri, S.Si selaku dosen wali studi yang selalu membimbing penulis.

4. Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.

5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.

6. Bapak Turmudzi, S.Pd selaku kepala SMP N 3 Cepiring yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP N 3 Cepiring.

(9)

ix

Cepiring yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

8. Bapak H. Abdul Rosyid dan ibu Hj. Ida Rusmiyati selaku bapak dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

9. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007, sahabat-sahabat TM 07 (Qomarudin, Syaiful, Damam, Syafak, Syaipul) dan Imas Dwi S yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.

10. Teman – teman penulis di PMI Kota Semarang, PMI Kab. Semarang, PMI Kota Kendal, KSR PMI Unit IAIN Semarang dan KSR Se-Karisidenan Semarang yang selalu memberikan semangat pantang menyerah dan motifasi kepada penulis.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-baiknya.

penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Semarang, 18 November 2011 Penulis

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

NOTA PEMBIMBING ... iv

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat penelitian ... 6

E. . Penegasan Istilah ... 7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10

1. Tinjauan tentang Belajar dan pembelajaran ... 10

a. Belajar ... 10

b. Pembelajaran ... 11

2. Lembar kerja peserta didik ... 11

a. Analisis kurikulum ... 12

b. Menyusun peta kebutuhan LKS ... 12

c. Menentukan judul LKS ... 12

d. Penulisan LKS ... 12

3. Media Pembelajaran ... 13

a. Pengertian media pembelajaran... 13

b. Landasan teoritis penggunaan media pembelajaran 16 c. Aneka ragam media pembelajaran ... 17

d. Fungsi Media ... 18

(11)

xi

f. Klasifikasi media pembelajaran ... 20

g. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pemelajaran ... 22

4. CD Interaktif ... 23

5. Hasil Belajar ... 24

6. Garis Singgung Lingkaran ... 26

B. Kerangka berfikir ... 30

C. Kajian penelitian yang relevan ... 31

D. Rumusan Hipotesis... 32

BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

C. Variabel Penelitian ... 33

D. populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Tekhnik Analisis Data ... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ... 69

B. Saran-saran ... 70

C. Penutup ... 70 DAFTAR PUSTAKA

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang dan berlangsung sepanjang hidupnya. Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas ada yang mengajar atau tidak.1

Cronbach dalam Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar memberikan definisi belajar yaitu “Learning is shown by a change in behavior as a result of

experience”. Sedang Harold memberikan batasan mengenai belajar, “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow

direction”, dan Geoch mengatakan “Learning is a change in performace as a

result of practice” Dari tiga definisi diatas dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidakk bersifat verbalistik2

Manusia memperoleh pengalaman melalui beberapa tingkatan yaitu: (1) pengalaman dengan kata-kata, (2) pengganti pengalaman nyata, dan (3) melalui pengalaman nyata. Pertama pengalaman manusia adalah pengalaman melalui kata-kata. Pada tingkatan ini kata-kata merupakan alat informasi utama. Proses belajar mengajar pada level ini, guru menyampaikan informasi kepada peserta didik hanya dengan berbicara (verbalisme). Hal ini dapat mengakibatkan kepasifan peserta didik. Kedua dari pengalaman manusia adalah pengganti pengalaman nyata. Dalam proses belajar mengajar peserta didik tidak hanya mempelajari hal-hal yang ada sekarang ini tetapi juga peristiwa-peristiwa masa lampau. Penyampaian materi yang berasal dari pengalaman nyata, membutuhkan

1

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet 14, hlm. 1.

2

(13)

2

media pembelajaran untuk menyampaikannya. Ketiga dari pengalaman manusia adalah pengalaman nyata. Pengalaman nyata merupakan cara pengajaran yang efektif karena dapat mengikutsertakan semua indera manusia. Peserta didik akan memperoleh pengertian secara langsung dan ikut berpartisipasi di dalam kegiatan yang sedang dibicarakan.

Informasi yang diberikan kepada peserta didik lebih banyak tinggal dalam pikiran mereka, apabila lebih banyak indera yang dirangsang. Makin banyak indera yang dirangsang, maka semakin banyak pula informasi yang diterima.3 Sebagaimana penjelasan diatas Allah telah menerangkan betapa pentingnya proses pembelajaran/ pengajaran didalam Al-Quran, sebagai mana yang tertera dalam Qs. Al- baqoroh ayat 31, yang berbunyi :

Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar

orang-orang yang benar!"

Pada zaman sekarang komputer dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran dimana terdapat program-program yang harus dipilih agar sesuai dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Saat ini software program yang banyak dikembangkan salah satunya adalah macromedia flash, sebab software ini dipakai luas oleh para profesional web, programmer maupun animator karena kemampuannya dalam menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi, suara serta interaktivitas bagi user. Software ini berbasis animasi vektor yang dapat digunakan untuk menghasilkan animasi, simulasi, presentasi, game, dan film.

3

(14)

3

Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media interaktif dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik, hal ini disebabkan media pembelajaran yang digunakan membantu guru dalam pembelajaran sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta didik ke arah yang lebih baik. Media interaktif dipilih karena media ini memiliki ciri-ciri yang mampu membangkitkan minat peserta didik untuk belajar antara lain bentuk dan warna menarik, membuat peserta didik tertarik untuk mempelajarinya, memperjelas konsep bagi peserta didik. Selain itu jika media ini dirancang sedemikian rupa dalam mendukung pembelajaran maka dapat merangsang kemampuan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi dan pemecahan masalah, kemampuan-kemampuan tersebut dituntut untuk selalu dapat muncul dalam KTSP. Dengan adanya

software-software tersebut khususnya pendidik mampu mengembangkan software dan bisa

berinovasi dalam pembelajaran, sehingga dapat menuntut peserta didik menjadi aktif. Oleh karena itu dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan media pembelajaran yang mampu membuat peserta didik menjadi paham dan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, camera video, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, televisi, dan komputer. Jenis media yang banyak dikembangkan akhir-akhir ini adalah media komputer. Komputer dapat sebagai alat bantu tambahan dalam proses pembelajaran, manfaat komputer meliputi penyajian informasi, isi materi pelajaran dan latihan atau kombinasinya. Cara seperti ini yang dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI) atau Pembelajaran Berbasis Komputer 4 . Dalam penelitian Computer Technology Research (CTR)

menunjukkan bahwa seseorang hanya dapat mengingat apa yang dilihatnya sebesar 20%, 30% dari yang didengarnya, 50% dari apa yang dilihat dan

4

(15)

4

didengarkannya, dan 80% dari apa yang dilihat, didengarkan, dan yang dikerjakannya secara simultan. Hal ini berarti bahwa penggunaan multimedia, memungkinkan peserta didik untuk meraih hasil belajar sebesar 80% dari yang dipelajarinya.5

Peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama hingga saat ini masih mengalami kesulitan pada pelajaran matematika umumnya bersumber dari faktor materi. Mayoritas materi matematika adalah materi yang berupa konsep-konsep abstrak, yang dirasa terlalu jauh dari kehidupan peserta didik. Kesalahan tentang proses belajar mengajar mengakibatkan peserta didik tidak dapat mengikuti pelajaran dengan maksimal.

Sekarang ini pembelajaran matematika pada di sekolah pada umumnya masih menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik, merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum Lembar Kerja Peserta Didik merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksana Rencana Pembelajaran (RP). Lembar Kerja Peserta Didik berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika, dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep/prinsip, juga dapat ditujukan untuk aplikasi konsep/prinsip. Garis Singgung Lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran disatu titik. Garis singgung lingkaran membentuk sudut 900 dengan jari-jari yang menghubungkan titik singgung tersebut dengan titik pusat lingkaran. Dan garis singgung persekutuan lingkaran dua lingkaran yaitu sebuah garis yang menghitung kedua lingkaran. Pada materi ini peserta didik masih kesulitan untuk memahaminya sehingga hasil belajarnya masih jauh dibawah KKM, hal itu

5

(16)

5

dikarenakan materinya yang masih abstrak dan guru kurang mampu mengkontekstualkan dengan kehidupan sehari-hari.

Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran juga masih cenderung kurang karena peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Akibatnya, peserta didik merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung dan standar kompetensi yang diharapkan tidak tercapai.

Melihat kondisi diatas tentunya sudah menjadi tanggung jawab guru untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para peserta didik dengan menggunakan media yang bisa menarik perhatian dan membangkitkan motivasi mereka untuk belajar, salah satunya adalah dengan menggunakan media CD Interaktif.6

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu bentuk pengajaran dengan pendekatan yang dapat menimbulkan interaksi aktif antara guru dengan peserta didik. Jadi ada keterlibatan dalam pembelajaran yang dilakukan tidak abstrak, tidak mengharuskan peserta didik untuk menghafal fakta-fakta tetapi sebuah strategi yang mendorong peserta didik mengkonstruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri. Salah satu alternatif yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah penggunaan media CD interaktif dan lembar kerja peserta didik sebagai sumber belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat judul dalam penelitian ini yaitu: “keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan kombinasi media CD interaktif dan lembar kerja peserta didik terhadap hasil belajar matematika dalam materi garis singgung lingkaran di SMP N 3 Cepiring”.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini, permasalahan yang penulis angkat adalah:

1. Bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan media CD interaktif?

6

(17)

6

2. Bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan mengunakan LKPD?

3. Apakah ada keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan kombinasi media CD interaktif dan LKPD?

C. TUJUAN PENELITAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan media CD interaktif?

2. Untuk mengetahui bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan mengunakan LKPD?

3. Untuk mengetahui apakah ada keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan kombinasi media CD interaktif dan LKPD?

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa didik dapat memperoleh wawasan dalam pembelajaran menggunakan media CD interaktif. Mahasiswa akan memiliki dasar-dasar kemampuan mengajar dan kemampuan mengembangkan pembelajaran menggunakan media CD interaktif. Selain itu, Mahasiswa dapat mengetahui tingkat keefektifan penggunaan media CD interaktif dan LKPD.

2. Bagi para guru

Memberikan wawasan, gambaran, dan referensi sebagai variasi dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada peserta didik.

3. Bagi peserta didik,

Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

(18)

7

Memberikan referensi untuk melaksanakan pembelajaran matematika kelak ketika terjun ke lapangan, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat menumbuhkan suasana yang menyenangkan. Peneliti akan mempunyai dasar-dasar kemampuan melakukan pembelajaran, mengembangkan media pembelajaran, dalam hal ini dengan menggunakan alat peraga yang dibentuk sedemikian rupa untuk menjelaskan materi yang masih bersifat abstrak

E. PENEGASAN ISTILAH

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain:

1. Keefektifan

Keefektifan adalah membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan tentang suatu tindakan yaitu keberhasilan penggunaan media CD interaktif dan LKPD dalam proses pembelajaran matematika terhadap pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan masalah peserta didik. Dikatakan berhasil jika hasil pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, maupun dalam pemecahan masalah mencapai skor tuntas dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media CD interaktif dan LKPD

2. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik7.

3. Matematika

Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Hal itu dimulai dari unsur-unsur yang tidak terdefinisikan

7

Ervan Adi Nugroho, Pengaruh Multimedia (Cd Pembelajaran Dan Lembar Kegiatan

(19)

8

(undefined terms, basic terms, primitive terms), kemudian pada unsur yang

didefinisikan, ke aksioma/postulat, dan akhirnya pada teorema.8 4. Media CD Interaktif

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah diartikan sebagai tengah, perantara, atau pengantar pesan.9Sedang AECT (Association Of

Education And Communication Technology) memberi batasan mengenai media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Artinya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.10

Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.11

Media CD Interaktif yang dimaksud oleh penulis adalah media presentasi yang dibuat dengan software grafis yang hasilnya dapat dijalankan tanpa menggunakan software pendukung di operating sistem windows oleh peserta didik ataupun oleh guru untuk menjelaskanya, namun dalam CD Interaktif ini berbeda dengan CD pembelajaran yang menekankan pada peserta didik untuk mengoperasikanya dimana satu peserta didik mengoperasikan satu komputer untuk mendapatkan pengetahuanya, juga berbeda dengan VCD pembelajaran dimana peserta didik hanya menonton tanpa berinteraksi. CD Interaktif yang dimaksud mengambil ide dari VCD yang hanya membutuhkan satu pemutar dan ide dari CD interaktif yang mengajak peserta didik untuk berinteraksi dengan media tersebut.

8

E Suherman , dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, 2003), hlm.22

9

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3. 10

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3

11

(20)

9 5. Lembar kerja peserta didik

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau dulu disebut Lembar Kerja siswa (LKS) merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab peserta didik. Dalam proses pembelajaran matematika, LKS dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep atau prinsip, juga dapat ditujukan untuk aplikasi konsep atau prinsip12.

6. Hasil belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian disini adalah hasil belajar yang telah diperoleh setelah belajar khusus pada pokok bahasan garis singung lingkaran.

12

Rajiv Gandhi, Keefektifan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media

(21)

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Deskrisi Teori

1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar

Belajar menurut definisi yang paling sederhana adalah proses yang dilakukan seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya “Proses, cara menjadikan orang / makhluk hidup belajar.”13

Pembelajaran merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari yang tidak pernah lepas dari belajar.

Sedangkan menurut Anita E. Woolfolk, “Learning is the process trough which experiences causes permanent change knowledge or

behavior”.14 Belajar adalah suatu proses dimana pengalaman-pengalaman

menghasilkan suatu perubahan permanent dalam pengetahuan atau tingkah laku.

Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab

At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendefinisikan belajar sebagai berikut:

ىا

نّلعتلا

ىه

رييغت

ىف

يهر

نّلعتولا

أرطي

ىلع

ةربخ

تقباس

ثذحيف

اهيف

ارييغت

اذيذج

(Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan

yang baru)15

13 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 14.

14Anita E. Woolfolk, Educational Psychology, (Bostan, Allyn and Bocon, 1996),

hlm 196.

15Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz

(22)

11

Dari definisi itu dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Dalam proses belajar, terdapat pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari atau yang akan diketahui16. Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaktif aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perubahan itu biasa terjadi dengan sengaja bisa juga tidak sengaja, dapat lebih baik juga bisa lebih buruk. Agar belajar berkualitas dengan baik, perubahan harus dilahirkan oleh pengalaman dan oleh interaksi antara orang dengan lingkungannya17

. b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.18.

2. Lembar kerja peserta didik

Lembar kerja peserta didik yang dulu dikenal dengan lembar kerja siswa

(student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik. Lembar kerja siswa akan memuat paling tidak; judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk

16

A. Dwiyanto, 2000. Teknologi dan Proses Belajar, Knowledge Mopbility. [Online]. Tersedia: http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse & op = read & id=jbptipbpp-gdl-proc-2000-arif-619-knowledge [2 Januari 2011]

17M. Darsono, dkk.. Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: Unnes Press, 2000),

hlm. 4

(23)

12

menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.

Dalam menyiapkan lembar kerja siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

b. Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

c. Menentukan judul-judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKPD. Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi 2 judul LKS.

d. Penulisan LKS

Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perumusan KD yang harus dikuasai

(24)

13

Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.

3) Struktur LKS

Struktur LKS secara umum.adalah sebagai berikut. a) Judul.

b) Petunjuk belajar (Petunjuk peserta didik). c) Kompetensi yang akan dicapai.

d) Informasi pendukung.

e) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja. f) Penilaian.19

3. Media pembelajaran

a. Pengetian Media pembelajaran

Muhammad mengemukakan bahwa media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

(message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta

didik sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pengajaran menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan

19Rajiv Gandhi

(25)

14

kata-kata (simbol verbal)20. Dengan demikian, didapatkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi peserta didik.

Sutopo dalam Rajiv Gandhi menjelaskan bahwa media interaktif atau juga disebut non-linear multimedia dalam banyak aplikasi, user dapat memilih yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer untuk mengerjakan fungsi selanjutnya21.

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medias yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar” dalam bahasa arab (لئاسو) yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.22 Sedang AECT (Association of Education and Communication

Technology) memberi batasan mengenai media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi.23

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.24 Sehingga dapat diartikan sebagai alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.25

Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

20A Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002),hlm. 89

21

Rajiv Gandhi, Keefektifan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Interaktif Program Macromedia Flash Dan Lks Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Vii Dalam Materi Pokok Pecahan di SMP Negeri 30 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010, (Semarang: Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang, 2010), hlm. 12

22Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),

hlm. 3.

23Usman, dkk,

Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), cet. I, hlm. 1.

24Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),

hlm.3.

25Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),

(26)

15

meniru, dan lain sebagainya.26 Sedangkan Azhar Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 27

Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik.28 Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar, grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.29

Nasir Ibrahim dalam bukunya Muqodimah fi Tarbiyah mengartikan media pembelajaran sebagai berikut:

Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.31 Oleh karena itu hal utama yang

26

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1986), cet. I, hlm. 22.

27 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),,

hlm. 1

28Sudarman Denim,

Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 3, hlm. 7

29Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010), Cet. 3, hlm. 4.

(27)

16

seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.32 Hal ini menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar.

b. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan dan ketrampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Brunner dalam Media Pembelajaran mengatakan “ ada 3 tingkatan utama modus belajar, yaitu : pengalaman langsung, pengalaman pictorial/ gambar, dan pengalaman abstrak.”33

Ketiga tingkatan pengalaman itu saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru.

Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan atau stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan baik dan mudah pesan-pesan dalam materi yang disajikan.

Levi Lie menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar lebih baik untuk tugas mengingat, mengenali, dan menghubungkan konsep. Stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan berturut. Oleh sebab itu belajar dengan 31Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima

Media, 2009), cet. I, hlm. 2.

32Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010), Cet. 3,, hlm 2.

33Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

(28)

17

menggunakan indera ganda yaitu pandang dan dengar akan memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak materi yang disajikan dengan stimulus pandang dan dengar.34

Gambaran diatas sejalan dengan gambaran yang dibuat oleh Edgar Dale. Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang sekitar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Para ahli menyimpulkan bahwa kurang lebih 90% dari hasil belajar melalui indera pandang, 5% diperoleh melalui indera dengar , dan 5% lagi dari indera lainnya.35

Gambar 2.1: Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu.

34Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

hlm. 8-9.

35Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

(29)

18

Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.36

c. Aneka ragam media pembelajaran

Aneka ragam media dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Brets dalam Muhammad membuat klasifikasi berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu: suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan kelompok media yaitu:

1) Media audio motion visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media termasuk kelompok ini adalah televisi, video tape dan film bergerak.

2) Media audio still visual, yakni media yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Contoh: film-strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still recording).

3) Media audio semi motion, mempunyai suara dan gerakan namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Contoh: tele-writing atau teleboard.

4) Media motion visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek yang bergerak. Contoh: film (bergerak) bisu (tak bersuara).

5) Media still visual, yakni ada obyek namun tanpa ada gerakan. Contoh: film strip, gambar, microform, atau halaman cetakan.

6) Media semi motion (semi gerak), yakni yang menggunakan garis dan tulisan, seperti tele autograf.

7) Media audio, hanya menggunakan suara. Contoh: radio, telepon, audio tape.

36Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

(30)

19

8) Media cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (simbol bunyi)37.

d. Fungsi Media

Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.38

Fungsi media pembelajaran diantaranya:

1) Memperjelas dan memperkaya informasi yang diberikan secara verbal 2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar

3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyampaian informasi 4) Menambah variasi penyampaian materi

5) Menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan

6) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak, dll.39 Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan empat fungsi media pengajaran, yaitu:

1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan

2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran

37A Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2008), cet 3, hlm. 19

38Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

hlm. 15-16.

(31)

20

3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar (media visual)

4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks/ secara verbal.40

e. Manfaat media

Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar

3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu 4) Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.41 f. Klasifikasi Media Pembelajaran

Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu:

1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok. 2) Media berbasis cetak, meliputi : buku penuntun, buku latihan.

3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta, gambar. 4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi.

5) Media berbasis komputer : interaktif video.42

Sedang Nuryani Y Rustaman dalam “Strategi Belajar Mengajar” membagi media menjadi tiga golongan berdasarkan jenisnya, yaitu:

1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio, dan sebagainya.

40Arsyad,

Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 16-17.

41Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm l.

26-27.

(32)

21

2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dsb. 3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset.43

Seels dan Glasgow mengelompokkan media berdasarkan perkembangan teknologi, media dibagi menjadi dua kategori luas, yaitu: 1) Media Tradisional

a) Visual yang diproyeksikan (1) proyeksi overhead (2) slides

b) Visual tidak diproyeksikan (1) gambar, poster

(2) grafik, diagram c) Audio

(1) rekaman piringan (2) pita kaset

d) Penyajian multimedia (1) slide plus suara

e) Visual dinamis yang diproyeksikan (1) Film

(2) Televisi (3) Video f) Cetak

(1) buku teks (2) modul

(3) majalah ilmiah g) Permainan

(1) teka-teki silang (2) simulasi

(33)

22 h) Relia

(1) Model

(2) specimen (contoh)

(3) manipulatif (peta, boneka) 2) Media teknologi mutakhir

a) Media berbasis telekomunikasi (1) teleconference44

(2) kuliah jarak jauh45

b) Media berbasis mikroskoper (1) permainan komputer (2) interaktif video46

g. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran

Penggunaan suatu media pembelajaran harus mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai berikut :

1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu.

2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.

44

Teleconference: teknik komunikasi antara kelompok-kelompok yang berada dilokasi geografis berbeda menggunakan microfon dan amplifair khusus yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi aktif dalam suatu pertemuan besar dan diskusi. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14, hlm. 35

45Kuliah jarak jauh adalah suatu teknik pengajaran dimana seorang ahlin dalam

satu bidang tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan melalui amplifair telefon, pendengar dapat bertanya kepada pembicara dan kelompok itu dapat mendengarkan. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14, hlm. 35

46Interactive video adalah suatu sistem penyampaian pengajaran diamana meteri

(34)

23

3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer, dan sebagainya.

4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara perorangan.47

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah:

1) Motivasi

2) Tujuan pembelajaran 3) Persiapan sebelum belajar 4) Emosi

5) Partisipasi 6) Umpan balik 7) Penerapan

8) Latihan dan pengulangan48

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, antara lain.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. 4) Guru terampil menggunakannya. 5) Pengelompokkan sasaran.

6) Mutu teknis49.

47Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

hlm. 68-69.

48Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,

(35)

24

4. CD Interaktif

Multimedia menurut Hackbarth adalah media berbasis komputer yang merupakan gabungan dari beberapa media dalam menyampaikan informasi berupa teks, animasi grafis, movie, video dan audio. 50

CD interaktif adalah istilah bagi program multimedia interaktif yang biasanya dikemas kedalam Compact Disc (CD) dan untuk menggunakannya harus menggunakan CD-Room pada komputer.51 CD interaktif disebut juga hypermedia yaitu suatu penggunaan format presentasi multimedia yang meliputi teks, grafis, animasi, bentuk movie, video dan audio.52

Media pembelajaran interaktif (CD Interaktif) adalah suatu sistem penyampaian pengajaran dimana materi video rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton (peserta didik) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara akan tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon tersebut yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media pembelajaran interaktif adalah media yang memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif.

Keuntungan CD Interaktif adalah:

a. Mampu menampilkan multimedia dengan file lebih besar b. Jauh lebih hemat dibanding dengan media on-line

c. Tingkat interaktifnya tinggi karena memiliki lebih banyak pengalaman belajar melalui teks, audio, video, hingga animasi kompleks.53

Kelemahan CD Interaktif adalah: a. Membutuhkan biaya yang besar.

b. Sekolah/ tempat belajar harus dilengkapi proyektor

49Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 14,,

hal. 72-74 50

Winarno ,dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran (Genius Prima Media 2009) Cet 1.hal 6.

51

www. Touchme-mediasolution.com/CD-Interaktif. 52

Winarno ,dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran (Genius Prima Media 2009) Cet 1. hlml 6.

53Y2n, Media Interaktif, http.//endonesa.wordpress.com/ ajaran-pembeljran/ media

(36)

25

c. Dalam penggunaannya memerlukan komputer

d. Guru harus memiliki keahlian dalam menggunakannya Manfaat CD Interaktif adalah:

a. Pembelajaran menjadi lebih menarik b. Waktu pembelajaran dapat dipersingkat

c. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan d. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

e. Kualitas pembelajaran dapat dipersingkat f. Mudah digunakan dan dapat diulang-ulang 54

5. Hasil belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.55 Sedangkan kata belajar memiliki beberapa pengertian :

a. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam perubahan tingkah laku lebih baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek – aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.56

b. Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

c. Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.57

Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu:

a. Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yang

54http: //www.indodaf.com/2008/11/16

55Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), Cet.III, hal. 391

56Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet 3, hlm.

35

57Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003),

(37)

26

disusun secara hierarki dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.58

b. Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai-nilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti : menerima atau memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai

Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.59

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu:

1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita60.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang relatif tetap 61

6. Garis singgung lingkaran

a.

Pengertian Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat di satu titik. Titik tersebut dinamakan titik singgung lingkaran. Setiap garis singgung lingkaran selalu tegak lurus terhadap jari-jari (diameter) yang melalui titik singgungnya. Pada Gambar 1 memperlihatkan gambar garis

58Syaiful Sagala,

Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003),hlm. 33.

59Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006), hal. 49-57.

60Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001) hal. 202

61M. Darsono, dkk.. Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: Unnes Press, 2000),

(38)

27

singgung yang selalu tegak lurus dengan jari-jari. Gambar 1.(a) memperlihatkan bahwa garis g menyinggung lingkaran di titik A. Garis g

tegak lurus jari-jari OA. Dengan kata lain, hanya terdapat satu buah garis singgung yang melalui satu titik pada lingkaran. Pada Gambar 1.(b), titik R

terletak di luar lingkaran. Garis l melalui titik R dan menyinggung lingkaran di titik P, sehingga garis l tegak lurus jari-jari OP. Garis m melalui titik R dan menyinggung lingkaran di titik Q, sehingga garis m tegak lurus jari-jari OQ. Dengan demikian, dapat dibuat dua buah garis singgung melalui satu titik di luar lingkaran.

Gambar 1: Memperlihatkan Garis Singgung yang melalui satu titik pada lingkaran dan di luar lingkaran.

Gambar 1 b. Panjang Garis singgung Lingkaran

Setelah melukis garis singgung lingkaran, untuk menghitung panjang garis singgung yang ditarik dari sebuah titik di luar lingkaran.

Gambar 2. A

g O

P l

O

Q

R

m

A

rl

O

C

B

r

(39)

28

Garis AB dan BC adalah garis singgung lingkaran yang berpusat di titik O. Panjang OA = panjang OC = r = jari-jari lingkaran. Oleh karena garis singgung selaltu tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran maka panjang garis singgung AB dan BC dapat dihitung dengan menggunakan teorema Pythagoras.

Perhatikan Δ OAB. Pada Δ OAB berlaku teorema Pythagoras, yaitu: OA2 + AB2 = OB2

AB2 = OB2–OA2

AB = √

AB = √

Pada Δ OCB juga berlaku teorema Pythagoras, yaitu:

OC2 + BC2 = OB2

BC2 = OB2–OC2

BC = √

BC = √

Ternyata, AB = BC = . Uraian tersebut menggambarkarn definisi berikut:

Kedua garis singgung lingkaran yang ditarik dari sebuah titik di luar lingkaran mempunyai panjang yang sama.

c. Garis Singgung Dua Lingkaran

Pada Gambar 3 memperlihatkan garis singgung dua lingkaran

Gambar 3: Dua Lingkaran yang Bersinggungan A

k

D n

P l

m

B

C A

(40)

29

Gambar 3(a) memperlihatkan dua lingkaran yang bersinggungan di dalam. Untuk kedudukan seperti ini dapat dibuat satu buah garis singgung persekutan luar, yaitu k dengan titik singgung A. Gambar 3(b) memperlihatkan dua lingkaran yang bersinggungan di luar. Dalam kedudukan seperti ini dapat dibuat satu buah garis singgung persekutuan dalam, yaitu n

dan dua garis singgung persekutuan luar, yaitu l dan m. d. Garis singgung persekutuan dalam lingkaran

Gambar 4

AB adalah garis singgung persekutuan dalam AB = CN

r1 = jari jari lingkaran dengan pusat M

r2 = jari jari lingkaran dengan pusat N

AB2 = MN2– (r1 + r2)2

Jika AB = d dan MN = p, maka:

d2 = p2– (r1 + r2)2

e. Garis singgung Persekutuan Luar Lingkaran

Gambar 5

Q r

P R

k S

C l B

l

N r2

M r1

k A

C

(41)

30

R= jari jari lingkaran dengan pusat P

r = jari jari lingkaran dengan pusat Q

ΔSPQ siku-siku di S sehingga

PQ2 = SQ2 + SP2

SQ2 = PQ2 – SP 2

l2 = k2– (R – r); R > r

l =

(

)

B. Kerangka berfikir

Dari hasil wawancara dengan salah satu guru matematika SMP Negeri 3 Cepiring didapatkan data bahwa peserta didik cukup mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya dalam menghadapi soal latihan. Kesulitan tersebut disebabkan adanya peran serta guru dalam memberikan kondisi belajar matematika yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran matematika yang dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik tidak bosan dan senang belajar matematika.

Dalam penelitian ini disusun kerangka berpikir bahwa dalam pembelajaran matematika yang biasanya dilaksanakan di ruang kelas dipindah di ruang multimedia, dimana pada ruang multimedia setiap peserta didik diusahakan berhadapan dengan seperangkat komputer, pembelajaran dilakukan dengan semenarik mungkin dengan menggunakan media CD interaktif sehingga peserta didik dan guru bergairah untuk mengikuti dan melaksanakan proses belajar dan mengajar, demi tercapainya tujuan pembelajaran.

(42)

31

Peserta didik diajak untuk mengerjakan soal latihan dan tes yang telah disediakan untuk pemantapan pemahaman materi yang sudah dipelajari.

Selain menggunakan media CD interaktif, terdapat LKPD sebagai media tambahan dalam pembelajaran. LKPD mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran guna meminimalkan verbalisme, mewujudkan konsep, memahami konsep, menguasai teorema, dan definisi sehingga peserta didik akan memiliki pengetahuan yang tahan lama.

Dengan metode ini peserta didik kelas VIII SMP diharapkan benar-benar memahami konsep materi garis singung lingkaran yang disajikan. Peserta didik juga merasa senang dan tidak bosan dalam belajar. Diharapkan pula peserta didik mampu memahami konsep, meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi serta dapat memecahkan masalah

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rajiv Gandhi, 2009 mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Interaktif Program Macromedia Flash dan LKS Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII dalam Materi Pokok Pecahan di SMP Negeri 30 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010” disimpulkan sebagai berikut. Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas yang menggunakan media interaktif Macromedia flash lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kelas yang menggunakan LKS.

(43)

32

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Musyarofah, 2010 mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTsN Jeketro Gubug Grobogan Materi Pokok Sistem Pencernaan Melalui Penggunaan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Biologi Tahun 2010/2011” disimpulkan bahwa pembelajaran IPA biologi melalui Penggunaan CD Interaktif sebagai media pembelajaran biologi dapat meningkat hasil belajar peserta didik dengan baik.

Dengan metode ini peserta didik kelas VIII SMP diharapkan benar-benar memahami konsep materi garis singung lingkaran yang disajikan. Peserta didik juga merasa senang dan tidak bosan dalam belajar. Diharapkan pula peserta didik mampu memahami konsep, meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi serta dapat memecahkan masalah.

D. Rumusan hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah.

(44)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika dengan mengunakan media CD interaktif di kelas VIII SMP N 3 Cepiring.

2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran mengunakan LKPD di kelas VIII SMP N 3 Cepiring.

3. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media CD interaktif dan LKPD di kelas VIII SMP N 3 Cepiring

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Maret – 23 April 2011. 2. Tempat Penelitian

Objek yang dalam penelitian ini adalah adalah semua peserta didik kelas VIII SMP N 3 Cepiring yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 187 peserta didik

C. Variabel Penelitian

1. Variabel independent ( variabel bebas)

Variabel independent (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika dengan mengunakan media CD interaktif (X1) dan hasil belajar matematika

mengunakan LKPD (X2).

2. Variabel dependent ( variabel terikat)

(45)

34

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.62 Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP N 3 Cepiring yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 187 peserta didik, yang terdiri dari

kelas VIII A 38 peserta didik kelas VIII B 38 peserta didik kelas VIII C 38 peserta didik kelas VIII D 38 peserta didik kelas VIII E 37 peserta didik 2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP N 3 Cepiring sebanyak 2 kelas, kelas VIIIA dan kelas VIIIC. Penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster random sampling63. Teknik ini digunakan karena memperhatikan ciri-ciri antara lain: peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, jumlah peserta didik tiap kelas sama, dan penempatan peserta didik tidak berdasarkan ranking. Penentuan sampel dengan teknik tersebut diperoleh dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol..

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan sampel tidak dilakukan pada masing-masing individu melainkan kelompok. Jadi pengambilan sampel didasarkan pada kelompok atau kelas. Pemilihan teknik cluster random sampling, disebabkan karena kompetensi tiap-tiap kelas hampir sama.

62

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 12, hlm. 61.

63

(46)

35

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Perencanaan meliputi menentukan subjek penelitian (sampel dari populasi), observasi data hasil belajar peserta didik yang menjadi sampel pada materi sebelumnya, dan analisis peserta didik beserta lingkungan sekolah.

b. Menguji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan mengambil nilai peserta didik pada materi sebelumnya.

c. Menyusun instrumen indikator yang akan digunakan sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik.

d. Menyusun kisi-kisi tes uji coba dan angket.

e. Menyusun instrumen tes uji coba dan angket berdasarkan kisi-kisi yang ada. f. Melakukan uji coba tes dan angket pada kelas uji coba.

g. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba dan angket pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.

h. Melaksanakan pembelajaran dengan multimedia berupa media CD interaktif pembelajaran dan lembar kegiatan peserta didik di kelas eksperimen.

i. Melaksanakan pembelajaran matematika dengan pembelajaran ekspositori di kelas kontrol.

j. Menyusun kisi-kisi tes evaluasi.

k. Melaksanakan tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal evaluasi yang sama untuk mengukur hasil belajar peserta didik.

Gambar

Gambar 2.1: Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Gambar 2.
Gambar 3: Dua Lingkaran yang Bersinggungan
Gambar 4 AB adalah garis singgung persekutuan dalam AB   = CN
+7

Referensi

Dokumen terkait

“ Polivokalitas” : Segala hal atau obyek dapat dikemukakan dengan perspektif atau paradigma yang berbeda, yang kedudukannya satu sam lain memiliki kesejajaran atau kedudukan

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

Vaksin sel utuh yang dibuat dari isolat tersebut dapat menimbulkan respon antiverotoksik antibodi dalam hewan percobaan mencit, kelinci dan sapi perah bunting, dapat dideteksi

Dan jika pemain salah dalam menjawab soal atau waktu hitung mundur untuk menjawab soal telah habis maka pemain akan diteruskan ke scene kalah apabila pemain

Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama = 3/16 in...

Hasil penelitian menunujukkan analisis usahatani kelapa kopyor tipe genjah seluas 1 Ha layak untuk dilaksanakan sehingga petani dapat mengusahakannya secara optimal dapat

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, dan aktivitas pengendalian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian yang lebih fokus kepada kualitas produk terhadap minat beli konsumen yang menggunakan smartphone brand samsung dan yang