• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA MENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA MENG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA

MENGENAI PEMBATASAN EKSPOR REE

Dosen Pengampu : Henny Rosalinda, MA

DisusunOleh :

Adela Rey Aulady

145120401111051

Erika Sekar Ayuni

145120401111094

Habil Misbachul A. 145120407111044

M. Faiz Iqbal 145120400111035

Muhammad Faizal Ardi 145120401111009

M. Iqbal Y. 125120400111032

Ni Komang Ayu K.R.D. 145120401111016

Raka Bilardo P. 145120407111042

Reysa Dinda Lestari 145120400111006

Rima Andani 125120400111053

Kelas/Prodi : A-3/ Hub. Internasional

Kelompok 4 / Kawasan Asia Timur

(2)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rare Earth Elements (REE) atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Unsur Tanah Jarang (UTJ) adalah sekelompok logam yang memiliki elemen-elemen serupa termasuk skandium non-lantanida dan yttrium yang terdiri atas 17 macam logam. REE merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan hanya ditemukan di beberapa wilayah di permukaan bumi. Sejak tahun 1950-an, Cina berupaya menjadi aktor penting dalam industri REE. REE merupakan bahan baku utama dalam pembuatan alat elektronik berteknologi tinggi, pembuatan senjata api, pembuatan teknologi lingkungan, dan sebagainya. Karena merupakan bahan baku yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, REE kemudian menjadi salah satu komoditi penting dalam pertambangan dunia.

Kini, Cina merupakan negara yang memiliki sumber daya alam REE paling banyak di dunia, sekaligus merupakan negara penghasil, pemakai, dan pengekspor REE terbesar di dunia. Dengan menjadi eksportir terbesar, Cina memegang monopoli REE global hingga 97 persen. Namun, pada tahun 2005, Cina secara bertahap mulai menerapkan pembatasan kuota dan tarif pada ekspor REE. Sedangkan untuk permintaan domestik, REE dijual dengan lebih murah dan mudah.

1.2 Rumusan Masalah

1) Analisa atas kebijakan luar negeri Cina tentang REE.

1.3 Tujuan Penulisan

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan

Pemimpin Cina, Deng Xiaoping mengeluarkan kebijakan yang menyetujui atas dilaksanakannya National High Technology Research and Development Program (Program 863) pada tahun 1986.1 Program ini bertujuan agar Cina dapat meningkatkan kualitas akademisinya dalam memanfaatkan kekayaan REE di negaranya. Program ini juga bertujuan untuk mempersempit kesenjangan teknologi antara Cina dengan Negara maju lainnya. Fokus penelitian program 863 adalah dalam bidang bioteknologi, luar angkasa, informasi, laser, otomotif, energi dan material baru2. Program ini lebih mengutamakan keperluan sipil dan militer Cina. Program inilah yang menjadi awal berkembangnya industri logam tanah jarang di Cina.

Deklarasi Deng Xiaoping pada 1992 yang menyatakan “Timur Tengah memiliki minyak bumi, Cina memiliki logam tanah jarang" mengindikasikan bahwa ia menyadari peran logam tanah jarang dimasa mendatang akan sama pentingnya dengan peran minyak bumi. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Presiden Jiang Zemin di tahun 1997 menyatakan bahwa improvisasi pembangunan dan pengembangan pengaplikasian logam tanah jarang sebagai sumber daya alam dapat diubah menjadi kekuatan ekonomi3. Tahun 1997 China’s Ministry of Science and Technology meluncurkan Program 973 yang melanjutkan peran dari program sebelumnya. Program ini menjadi landasan bagi proyek-proyek penelitian yang ada di Cina, salah satunya adalah proyek-proyek penelitian yang mempelajari peran logam tanah jarang terhadap proses penyulingan minyak bumi.

Proyek penelitian yang didukung oleh Program 973 mampu bertahan selama lima tahun dengan menerima dana bantuan sebesar CN¥ 10 juta atau setara dengan US$ 1.46 juta. Bisa dikatakan bahwa kedua Program 863 dan Program 973 memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan inovasi teknologi

1 C. Hurst, China’s REE Industry: What Can the West Learn? (Washington: Institute for the Analysis of Global Security, 2010), hlm. 7.

2 Ibid..

(4)

di Cina, terutama pada penelitian dan pengembangan industri logam tanah jarangnya.4 Pada tahun yang sama, Chinese State Council juga menyetujui pembentukan Baotou Rare Earth Hi-Tech sebagai kawasan pengembangan industri sebagai bentuk keseriusan Cina dalam mengembangkan industri logam tanah jarang ini.5

Pada tahun 1980-an, Cina mengeluarkan kebijakan untuk melakukan eksploitasi berencana dalam area pertambangan yang terkait dengan rencana negara dan memiliki nilai besar bagi perekonomian nasional6. Tercatat, sejak tahun 1978 hingga 1998 produksi logam tanah jarang di Cina mencapai total 40 persen dari jumlah REE yang beredar di dunia dan terus mengalami peningkatan.China mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan ekspor REE pada tahun 1990-an.7 Kebijakan tersebut mengakibatkan ekspor REE menjadi low price on international market.

Pada tahun 2005, Cina mampu meproduksi sekitar 119.000 metrik ton dari 123.000 metrik ton total hasil produksi REE dunia8. Namun, di tahun yang sama, Cina malah menetapkan kebijakan pengurangan kuota ekspor REE. Kemudian pada tahun 2008, Cina memproduksi 120,000 metrik ton REE yang sama dengan 97 persen total produksi REE dunia.9 Di tahun 2008 juga, China mengeluarkan kebijakan National Plan for Mineral Resources Plan10 yang bertujuan untuk

menjalankan peraturan regulasi berencana, yang membatasi eksploitasi, memperketat akses dan pemanfaatan REE dan beberapa mineral lainnya11.

4 Ibid.

5 Ibid

6 Information Office of the State Council The People’s Republic of China, Situation and Policies of China’s Rare Earth Industry (Beijing: Foreign Languages Press Co. Ltd., 2012), hlm. 14.

7Ibid.,hlm. 11.

8B. James,Hedrick, U.S Geological Survey, Mineral Commodity Summaries, January 2007. Diakses dari : https://www.google.com/url?

9Reinhard Peter, Biedermann,China’s rare earthsector – between domesticconsolidation and global hegemony, 2014. Diakses dari :

10Ibid.,hlm. 15.

(5)

Pada 2010, Cina memperkenalkan beberapa hal mengenai kebijakan mineral, yakni :

1. Memotong kuota ekspor.

2. Tidak ada lisensi tambang baru sampai 2015.

3. Mengkonsolidasi beberapa perusahaan tambang REE. 4. Mengkoordinasikan harga.

5. Menarik hampir setengah VAT yang diekspor.

6. Memaksa aturan mengenai lingkungan yang lebih tangguh, sehat dan aman.

7. Menaikkan pajak untuk produsen China (REE).

8. Menghapus produksi dan ekspor ilegal mengenai REE. 9. Bantuan dalam penelitian dan pengembangan.

10. Persediaan (REE) yang strategis.

Cina secara bertahap melakukan pengurangan ekspor logam tanah jarangnya, pada saat tahun 2010 kuota ekspor Cina menurun sangat drastic dari pada tahun-tahun sebelumnya sekitar 30.000 ton. Jika dihitung sejak tahun 2005 hingga tahun 2010,Pemerintah Cina telah melakukan pengurangan kuota ekspor logam tanah sebanyak 50 persen. Pada bulan September 2010,Cina menghentikan ekspor REE ke Jepang secara total selama dua bulan . Keputusan tersebut dilakukan karena adanya insiden penahan terhadap nelayan Cina oleh otoritas Jepang dengan tuduhan menabrakkan kapalnya ke kapal penjaga pantai Jepang.

(6)

Pada akhir tahun 2010, pengetatan dalam penambangan, produksi, dan ekspor yang dilakukan China terhadap REE membuat harganya di pasar bebas meningkat dua hingga tujuh kali lipat . Pada pertengahan tahun 2011, harga REE masih tetap tinggi, contohnya Dysporium Oxide yang mengalami peningkatan menjadi $1.470/kg dari harga yang berkisar $700-$740/kg dan Europium Oxide yang mengalami peningkatan menjadi $3400/kg dariharga yang berkisar $1.260-$1.300/kg .

Kemudian dalam pertemuan dengan Uni Eropa pada 30 Maret 2012 di Beijing, China’s Ministry of Industry and Information Technology mempresentasikan pandangan Cina mengenai industri REE, yakni :

1. Menyatukan organisasi administratif REE yang sebelumnya diatur oleh pemerintahan pusat dan pemerintahan provinsi di China. 2. 11 zona proteksi REE disahkan untuk melindungi kebijakan

tambang.

3. Lebih dari 600 kasus eksplorasi tambang ilegal dijatuhi hukuman. 4. 89 perusahaan tambang ilegal yang mana menyebabkan

permasalahan lingkungan , memproduksi tanpa rencana, atau terlalu banyak memproduksi, diperintahkan untuk menghentikan aktivitasnya agar memproduksi REE dalam batas yang wajar.

5. Daftar 15 perusahaan REE yang telah mencemari lingkungan dalam batas yang tidak wajar diumumkan dan beberapa perusahaan diperintahkan untuk berhenti produksi serta pengoperasian perusahaannya. Perlindungan terhadap lingkungan juga diperkuat. 6. Delapan kasus penyelundupan REE dilaporkan, dengan total 769

ton REE disita oleh pemerintah.

7. Mengesahkan beberapa standar industri untuk mengurangi teknologi yang sudah lama dan fasilitas-fasilitas pabrik pun harus diperbarui.

(7)

termasuk menambang, peleburan, pemisahan, pemrosesan dan penyelundupan REE.

9. Pada 20 Juni 2012, China’s Information Office of the State Council mengumumkan publikasi kertas putihnya yang berjudul “situasi dan kebijakan China mengenai REE” dengan informasi detail mengenai situasi yang berlaku mengenai REE. Bersama dengan target pengembangan, rencana untuk konservasi sumber daya alam, perlindugan terhadap lingkungan, pembaruan teknologi dan kebijakan-kebijakan dagang internasional.12

2.3 Analisis

2.3.1 Kerangka Teori

Model Rasional

Konsep dalam politik luar negeri berisi berbagai asumsi terkait proses perkembangan rasional aktor-aktor yang bermain dalam keputusan keputusan strategis. Teori dalam posisi struktur Internasional mencoba untuk merombak peran Negara terkait keputusan rasional yang digunakan untuk menganalisis politik luar negeri Negara tersebut13. Dalam Rational Decision Making, dasar asumsi yang digunakan bahwa aktor yang digunakan sebagai Negara berupaya untuk memaksimalkan tujuan negara14. Tujuan tersebut melalui pertimbangan hitungan-hitungan rasional dalam politik global. Transaksi maupun hubungan antara pihak-pihak yang terkait. Kesinambungan dalamperubahan politik luar negeri difungsikan sebagai bagian dari tujuan-tujuan strategis para decision maker15.

12 Tanpa nama, “Rare Earth Policy”,Natural Resources, diakses dari http

://www.naturalresources.gr/Articles/Rare/%20the%20the%20politivs%20%20and%20policy %20;%20july%202012.pdf diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 10:32

13Hudson, Valerie. Foreign Policy Analysis: Actor-Specific Theory and the Ground of International Relations .Bringham Young University hlm 3

14John P. Lovel. 1970. Foreign Policy in Perspective: Strategy, Adaptation, Decision Making. New York.

(8)

Teori yang digunakan tersebut digunakan untuk menganalisis bagaimana peran Cina dalam konsensi sistem internasioal. Analisteori dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana pengaruh konstruksi model rasional dari berbagai perspektif strategi. Persipektif tersebut adalah leadership strategy, confrontatition strategy, accommodative strategy, dan concordance strategy16.

Pandangan yang dipengaruhi oleh pemikiran realis dan neorealist ini melihat Negara sebagai actor rasional yang mempunyai kalkulasi atas kepentingan melalui power relatifnya. Dinamika dari perubahan global juga merubah bentuk pengaruh negara yang cenderung tidak hanya fokus pada keadaan survival, namun fokus pada mengeruk sebesar besarnya keuntungan dari interaksi yang dilakukan suatu negara.

Leadership strategy menjelaskan adanya kapabilitas tawar menawar terkait bentuk superior dalam mengakuisisi kepentingan negara lain. Confrontation strategy menjelaskan bahwa suatu negara harus membangun hubungan yang bersifat konflik semi dengan negara lain untuk menunjukkan kapabilitas power maupun superioritasnya dalam pengendalian hal tertentu17. Kemudian accommodative strategy diartikan sebagai bentuk bentuk menyelesaikan permasalahan konfrontasi melalui kendali-kendali power negara lain dan yang terakhir yaitu concordance strategy. Strategi ini menjelaskan adanya suatu kepentingan yang saling menguntungkan.

Dalam melihat studi kasus yang ada, khususnya Cina. Model ini menghindarkan kajian politik domestik yang bersifat birokrasiorganisasi dikarenakan dalam struktur kepartaian yang ada di Cina, keberagaman pendapat dalam parlemen cenderung tidak ada dikarenakan hanya ada satu partai atau bias disebut party state yaitu Partai Komunis Cina, oleh karena itu setiap kebijakan yang dikeluarkan Cina berfokus pada pengembangan nilai-nilai rasional suatu negara. Nilai –nilai tersebut dibangun atas kalkulasi penuh kepentingan negara yang hampir bias merepresentasikan keinginan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional dalam kancah politik global.

16Yani M, Yanyan. Perspektif-PerspektifPolitikLuarNegeri: TeoridanPraksis. UniversitasPadjajaran

(9)

2.3.2 Pembahasan

a) Isu dan Kebijakan Cina membatasi ekspor REE

 Foreign Policy: Berupa kebijakan pembatasan ekspor REE dan

publikasi situasi dan rasionalisasi Cina atas kebijakan tersebut. (Information Office of the State Council The People’s Republic of China, Situation and Policies of China’s Rare Earth Industry (Beijing: Foreign Languages Press Co. Ltd., 2012).

 Foreign Policy Behaviour: Cina melakukan pembatasan ekspor

REE yang mengakibatkan harga jual REE meningkat tajam dengan alasan eksploitasi tersebut merusak lingkungan sekitar pertambangan.

 Foreign Policy Analysis: Analisis kontroversi pembatasan

ekspor REE yang merupakan komoditi penting dunia modern secara sepihak oleh Negara Cina. Namun, pada akhirnya kebijakan tersebut dicabut karena Cina mendapat tekanan dari negara-negara pengimpor REE yang merasa dirugikan atas pembatasan ekspor REE.

b) Analisis

Kebijakan Cina untuk membatasi ekspor REE adalah sebagai bentuk perlindungan Cina terhadap sumber daya alam yang dimilikinya, karena eksploitasi yang dilakukan Cina sejak tahun 1980 membuat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut kian menipis dan karena eksploitasi yang berlebihan tersebut kian memperburuk keadaan lingkungan Cina, ditambah lagi dengan jumlah penduduknya yang begitu padat.

(10)

pekerja, liga pemuda, asosiasi perempuan, dan penulis 'dan asosiasi-yang profesional lainnya mencakup sektor-sektor kunci dari populasi. Organisasi-organisasi ini, dengan keanggotaan yang sangat besar, dapat berperan sebagai jalur transmisi untuk berkomunikasi dan sebuah cara melaksanakan kebijakan dengan mempengaruhi anggota mereka. Tidak ada asosiasi sukarela diijinkan untuk fungsi yang sepenuhnya independen dari PKC dan kepemimpinan pemerintah.

Namun, poin penting dalam pembatasan ekspor tersebut adalah karena Cina merasa dirugikan dengan adanya ekspor REE. Dirugikan karena harga jual yang REE yang rendah dianggap tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi di Cina.Dengan mengekspor REE ke negara-negara industri besar juga dianggap hanya akan lebih menguntungkan bagi negara-negara pengimpor REE dan bukan Cina. REE sebagai elemen langka yang digunakan dalam industri besar membuat negara-negara yang memiliki industri yang membutuhkan elemen tersebut, menjadi ketergantungan terhadap Cina. Oleh karena itu, dengan penghentian ekspor tersebut dapat membuat industri-industri di negara lain terhambat. Hal tersebut merupakan keuntungan tersendiri bagi Cina, karena dengan mudahnya Cina dapat mengungguli negara-negara lain yang terhambat industrinya karena membutuhkan REE Cina sebagai bahan baku industri.

(11)

Dapat dilihat bahwa alasan Cina menerapkan berbagai hambatan ekspor tersebut adalah adanya kepentingan nasional Cina ditinjau dari pertimbangan cost and benefit. Kepentingan nasional Cina ingin memonopoli pasar global atas REE karena Cina merupakan negara penghasil REE terbesar di dunia, Pemerintah Cina juga ingin mengganti kerugian biaya baik biaya finansial maupun non-finansial dan meraup keuntungan politik dan ekonomi global dengan cara18:

1. Pertama, memperbaiki sistem penambangan yang berantakan dengan banyaknya penambang ilegal dan penyelundupan REE dengan jumlah yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Perbaikan tersebut diantaranya adalah dengan menyatukan beberapa perusahaan tambang ilegal menjadi satu perusahaan dibawah naungan pemerintah yang resmi dan dibuatnya aturan-aturan yang ketat mengenai penambangan REE ini. Pemerintah memberikan larangan keras menambang secara ilegal.

2. Kedua, menaikkan harga REE yang rendah. Harga REE yang sangat rendah sedangkan biaya produksi tinggi merupakan salah satu penyebab defisit neraca perdagangan dalam negeri. Adanya pembatasan REE sejak tahun 2009 setidaknya dapat menaikkan harga REE menjadi berkali-kali lipat.

3. Ketiga, fokus terhadap perbaikan lingkungan yang mengalami kerusakan parah baik tanah, udara dan air.

4. Keempat, penghematan REE dimasa depan karena tergolong sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, sehingga Pemerintah Cina mempertimbangkan keuntungan dimasa depan dengan kepemilikan cadangan REE yang ada saat ini.

5. Kelima, pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat akibat berkembangnya berbagai industri elektronik, otomotif dan

(12)

persenjataan yang telah direncakan sebelumnya oleh pemerintah melalui program 863.

6. Keenam, mempengaruhi persahaan-perusahaan asing untuk merelokasi perusahaannya di Cina. Pemerintah Cina memberikan kemudahan akses terhadap REE dalam negeri, hal ini juga berlaku bagi perusahaan asing yang merelokasi perusahaannya ke Cina. Pemerintah juga mengharuskan perusahaan asing tersebut memperkerjakan buruh-buruh Cina, sehingga angka pengangguran berkurang.

Beberapa kepentingan nasional Cina tersebut dilakukan oleh Pemerintah Cina melalui beberapa cara. Usaha-usaha itu dilakukan dengan cara menerapkan kuota ekspor bagi perusahaan domestik dan perusahaan jointventure, dibebankan pajak impor sebesar 10%-25%, pembatasan lisensi untuk perusahaan asing serta pemberlakuan berbagai kebijakan terkait REE melalui kemeterian-kementerian terkait.

Berikut merupakan tabel cost and benefit yang dapat disusun atas kebijakan pembatasan ekspor REE Cina :

NO RATIONAL ACTIONS BENEFIT COST

1 Kenaikan Harga Jual REE 

2 Memperbaiki sistem penambangan

3 Memperbaiki Kerusakan Lingkungan

4 Menjaga cadangan REE 

5 Menurunnya ekspor REE 

(13)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rare Earth Elements (REE) atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Unsur Tanah Jarang (UTJ) adalah sebuah kelompok logam yang memiliki elemen-elemen serupa termasuk skandium non-lantanida dan yttrium yang terdiri atas 17 macam logam19. Cina mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penyesuaian tarif pajak pada tahun 201120. Pada saat itu juga China membuat sistem cadangan strategis REE, memperketat kontrol pada perizinan hak menambang, dan menetapkan batasan alokasi jumlah yang bisa ditambang.21Dalam hal ini, pemerintah China mencoba untuk mengurangi peningkatan kapasitas produksi pertambangan, memperlambat pengurangan cadangan sumberdaya REE, dan meningkatkan pertambangan yang berkelanjutan.

Sesuai dengan kerangka teori yang digunakan, Kebijakan Cina untuk membatasi ekspor REE adalah sebagai bentuk perlindungan Cina terhadap sumber daya alam yang dimilikinya, karena harga jual yang REE yang rendah dianggap tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi di Cina. Alasan lainnya adalah bahwa Cina semakin menegaskan posisinya dalam dunia internasional dengan menggunakan pembatasan ekspor REE. Cina ingin menunjukkan superioritas dan dominasinya dalam kancah internasional dengan memonopoli sumber daya alamnya sendiri. Meski demikian, atas perintah WTO sebagai organisasi supranasional mengenai perdagangan dimana Cina turut menjadi anggota didalamnya, kebijakan pembatasan REE ini secara resmi dicabut pada tanggal 1

19British Geological Survey, “Rare earth elements: a beginner's guide from the BGS”, Diakses dari

(14)

Januari 2015. China’s Ministry of Commerce (MOFCOM) dan General Administration of Customs (GAC) secara bersama mengumumkan hal tersebut pada 31 Desember 2014 setelah kalah atas banding yang dilakukan pemerintah Cina akibat gugatan Amerika Serikat mengenai kebijakan tersebut ke WTO22. Dengan resmi dicabutnya kebijakan tersebut, bukan berarti juga Cina secara begitu saja tidak berusaha untuk tetap melindungi dan memperbaiki kerusakan lingkungannya. Cina memberlakukan sistem ‘wajib memiliki izin’ agar ekspor dapat terhitung dengan tepat dan tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan.

Menurut pengumuman pada 31 Desember 2015 juga disebutkan bahwa total 75 izin ekspor yang berhubungan dengan REE diawasi Ekspornya dengan cara harus memiliki izin atau lisensi, yang termasuk 39 jenis REE kelompok menengah dan berat dan 36 jenis REE kelompok ringan. Sementara itu, kementerian Cina telah menentukan 8 pelabuhan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengekspor REE, yang meliputi: Bea Cukai Tianjin, Bea Cukai Shanghai, Bea Cukai Bea Cukai Qingdao, Bea Cukai Huangpu, Bea Cukai Huhehaote, Bea Cukai Nanchang, Bea Cukai Ningbo, Bea Cukai Nanjing dan Bea Cukai Xiamen.

22 Hongpo Shen, China ends “export quota” system and counters with a “strict export license” to limit the world’s supply of rare earths, tungsten and molybdenum, 4 Januari 2015,

(15)

DAFTAR PUSTAKA

B. James, Hedrick. 2007. U.S Geological Survey. Mineral Commodity Summaries.

Diakses dari : https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CD EQFjACahUKEwjiv8rcgezIAhUN9mMKHepwB90&url=http%3A%2F %2Fjom.unri.ac.id%2Findex.php%2FJOMFSIP%2Farticle%2Fdownload %2F7000%2F6686&usg=AFQjCNGNm5tWSNl7Z_ZtrdrCMHdQNoyPG w&bvm=bv.106379543,d.cGcpadatanggal 31 Oktober 2015.

British Geological Survey.“Rare earth elements: a beginner's guide from the

BGS”, Diakses dari

www.bgs.ac.uk/research/highlights/2010/rare_earth_elements.html pada hari Minggu, 01 November 2015.

Hongpo Shen, China ends “export quota” system and counters with a “strict export license” to limit the world’s supply of rare earths, tungsten and molybdenum, 4 Januari 2015, INVESTORINTEL.COM, diakses melalui

http://investorintel.com/technology-metals-intel/china-ends-export-quota- system-counters-strict-export-license-policy-limit-worlds-supply-rare-earths-tungsten-molybdenum/#sthash.RJEmk0G1.dpuf

Hudson, Valerie. Foreign Policy Analysis: Actor-Specific Theory and the Ground of International Relations .Bringham Young University.

Hurst, C.. 2010. China’s REE Industry: What Can the West Learn?. Washington: Institute for the Analysis of Global Security.

Information Office of the State Council The People’s Republic of China. 2012. Situation and Policies of China’s Rare Earth Industry. Beijing: Foreign Language Press Co. Ltd.

(16)

Reinhard Peter, Biedermann,China’s rare earthsector – between domesticconsolidation and global hegemony, 2014.

Rosenau,J. 2006. The Study of World Politics Volume 1: theoretical and methodological challenges. New York :Rouledge.

Tim Redaksi Bloomberg. 2010. “China Pledge to Maintain Rare Earth Sales,

Official Says Export May Rise”

dalam http://www.bloomberg.com/news/2010-10-20/china-pledges-to-maintain-rare-earth-sales-official-says-exports-may-rise.html.

DiaksesPadaTanggal 2 November 2015.

Tim Redaksi Bloomberg. 2011. “Rare Earth Prices Double on China Industrial Minerals” dalam http://www.bloomberg.com/news/2011-06-17/rare-earth-prices-double-on-china-industrial-minerals.html

Tanpa nama, “Rare Earth Policy”,Natural Resources, diakses dari

http://www.naturalresources.gr/Articles/Rare/%20the%20the%20politivs %20%20and%20policy%20;%20july%202012.pdf diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 10:32

Usman, DudiNasrudin. 2015. Rare Earth Mineral: Keterdapatan dan Pentingnya

REE (Online).

(https://www.academia.edu/10109468/RARE_EARTH_MINERAL_Keter dapatan_dan_Pentingnya_REE_).

Referensi

Dokumen terkait

Kredensial dilakukan untuk staf medis, tujuannya membantu Direktur Rumah Kredensial dilakukan untuk staf medis, tujuannya membantu Direktur Rumah Sakit Umum Bangli

Hasil uji-t terhadap koefisien jalur pada hubungan ini sebesar2,684 dengan nilai analisis jalur 0,231adalah signifikan (sig,t = 0,000), sehingga individu

Andaikata anda sudah menyisihkan sebagian dari pendapatan yang dialokasikan ke dalam pos tabungan untuk membeli sebidang tanah.. Teman anda menawarkan mobilnya untuk

Dalam literatur yang dimiliki peneliti dan hasil study pustaka didapatkan unity 3D ini juga bisa diterapkan dalam penggunaan untuk teknologi AR • Perangkat lunak Vuforia

Proiektuaren fase bakoitzak ingurunean sorturiko inpaktuaren haztatutako garrantzi globala (GNp) kalkulatzeko, aljebraikoki gehitu behar dira proiektuak azpifaktore

1) Mekanisme rantai pasokan terkait dengan aliran produk, aliran informasi, aliran keuangan pada rantai pasokan cabai rawit di Kelurahan Kumelembuai sudah efisiensi

Dari permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis perbandingan antara metode Aggregat Of Function (AOF) yang prinsipnya menerapkan

Untuk mengetahui pengaruh saturasi oksigen pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebelum dan sesudah dilakukan perawatan metode kanguru (PMK) pagi dan sore di rumah