• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Pemeriksaan Kesehatan

Tenaga Kerja

(2)

Sumber daya manusia

Penting dalam menunjang

produktivitas

Pembinaan -->

! !

UPAYA K3

antara lain :

(3)

Aspek perundangan

UU no. 1 tahun 1970 pasal 8

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.

Per-02/MEN/1980

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.

03/MEN/1982

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan

pemberi kerja wajib memberikan
(4)

Harapan perusahaan dlm hal

Pem Kes Tenaga Kerja

Diketahuinya secara dini adanya gangguan kesehatan

akibat kerja ( keluhan, tanda, gejala, penyakit)

Diketahuinya secara dini penyakit umum yg bisa

dipengaruhi oleh pekerjaan

Kualitas pemeriksaan yang prima ( administrasi benar,

lab akurat)

(5)

Pemantauan lingkungan

APD pajanan NAB

bahan kimia

(6)

Pemeriksaan

Kesehatan

Sebelum Bekerja

Agar tenaga kerja yang diterima :

Kondisi kesehatan yang optimal

Tidak berpenyakit menular

Cocok untuk pekerjaannya

Penyelarasan antara beban kerja dg kapasitas

kerja

Mencegah diperberatnya penyakit yg ada oleh

(7)

Meliputi :

Pemeriksaan fisik lengkap

Kesegaran jasmani

Rontgen paru

Laboratorium rutin

Pem lain yang dianggap perlu

(8)

Rangkaian pemeriksaan

Data / identitas

Anamnesis riwayat kesehatan yang

selengkap-lengkapnya

Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan

sistematik

(9)

!!

- Job Functions

- Position requirements

Contoh

:

General requirements

1. Work Area 2. Environmental factors 3. Physical exposure

__Excessive heat __Constant noise > 85 dB

__Deck Department __Excessive cold __Intermittent noise>85dB __Engine Department __Oxygen deficiency __Impact noise

__Steward Department __Hands in water __Vibration continuous __Work alone __Hands in solvents __Vibration intermittent __Confined spaces __Hazardous substances __Hand arm vibration __Climbs heights __Whole body vibration __Works on ladders __Microwave/radio energy __Slippery uneven surfaces __Low lighting

(10)

4. Emergency duties __ Fire fighting

__Boat drill

__Responsible for passenger safety

5. Visual requirements 6. Hearing requirements

Near ____________ __Cannot wear hearing aid Far______________ __Must work in high noise area

Color vision______ __Must be able to understand spoken commands

7. Mental Factors

__Rapid mental & muscular coordination

__Short term memory __Long term memory __Excessive stress

8 . Functional factors __Lifting / carrying heavy goods

(11)

9. Physical Coordination

__Both hands required __Both legs required

__Full use of hands required __Full use of legs required __Fine finger motion required __Operating heavy equipment __Grasping required __Operating machinery

10. Exposure __Hours __Days

a. Chemical __Chlorinated solvents __Corrosives __Pesticides __Irritant gasses __Paints __Oil , tar

__ Others ………

b. Dust / fumes

__Dust general __Coal dust __Wood dust __Lead __Metal dust __Smoke

(12)

Sistematika pemeriksaan

kesehatan

Data / identitas

termasuk : riwayat pekerjaan terdahulu ( + berapa lama, jabatannya dan jenis paparan di lingkungan kerja )

Anamnesis selengkap-lengkapnya

-Kemungkinan adanya penyakit saat ini

-RPD : TB, asma, alergi, kejiwaan, neurologis, HNP, epilepsi, tifus, hepatitis,

tumor, kardiovaskuler, endokrin, ginjal. rematik, dll Riwayat operasi, rawat RS

(13)

Pada saat melakukan anamnesa, sekaligus evaluasi keadaan

kejiwaan secara umum

Pengamatan untuk menilai sikap dan penampilan

Keadaan kesadaran, emosi, motivasi, proses berfikir, kemampuan

orientasi waktu, orientasi situasi, orientasi lingkungan

A

da perusahaan yang melakukan Test Psikologis

*

Pemeriksaan fisik

Pem fisik standard : harus dilakukan semua secara

keseluruhan dan sistematik

Penekanan2 tertentu : sesuai rencana penempatan

Mis : -Ketajaman penglihatan dg test Snellen utk penempatan pd

tugas yg memerlukan visus yg baik.

(14)

Pemeriksaan penunjang

-Rontgen foto thorax

-Lab : DL , UL, Lain2

Faeces : telur cacing, parasit

-Pem khusus :

Audiometri

> 40 tahun : EKG

Pengolah makanan : carrier tifus

Ada perusahaan yang mensyaratkan :

- HBsAg

- VRDL-TPHA

- HIV

(15)

Peraturan perundangan di Indonesia tentang beberapa

jenis pemeriksaan kesehatan pra kerja

Keputusan Menakertrans No. Kep.68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja :

antara lain mencantumkan :

-pengusaha dilarang melakukan test HIV untuk digunakan sebagai prasyarat suatu proses rekrutmen atau kelanjutan status pekerja atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin

-test HIV hanya dapat dilakukan terhadap pekerja atas dasar kesukarelaan dengan persetujuan tertulis dari pekerja ybs, dengan ketentuan bukan untuk digunakan sebagaimana dimaksud diatas

-Apabila test HIV dilakukan, maka wajib disediakan konseling kepada pekerja ybs sebelum dan sesudah dilakukan test HIV

-Test HIV tsb hanya boleh dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian khusus sesuai perundangan & standar yg berlaku

(16)

Peraturan lainnya

mengenai Hepatitis B

Surat Edaran Dirjen Pembinaan Hubungan Induatrial dan pengawasan

Ketenagakerjaan No. SE.07/BW/1977 tentang : Pengujian Hepatitis B dalam pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

Pertimbangan dari studi kepustakaan dan konsultasi pakar penyakit hati :

-Seseorang dg HBsAg positif belum tentu menderita hepatitis, selama fungsi hati normal tidak dapat dianggap menderita hepatitis.

-Prevalensi HBsAg (+) di Indonesia cukup tinggi, yaitu 5 – 15%

-penularan ditempat kerja tidak mudah karena hanya mungkin melalui darah/ transfusi darah/suntikan/ trans placental

(17)

Kesimpulan hasil

pemeriksaan kesehatan

sebelum bekerja

Fit for duty

Fit for duty with minor correctable defect

Fit for selected / limited duty

(18)

Fitness Category ( alternatif lain )

Sehat, tidak ada pembatasan pekerjaan

Sehat, tidak ada pembatasan pekerjaan, tetapi

perlu pengawasan medik

(19)

Pemeriksaan Kesehatan

Berkala

TUJUAN :

Mempertahankan derajat kesehatan sesudah

berada dalam pekerjaannya

Menilai kemungkinan adanya pengaruh dari

pekerjaan sedini mungkin yang perlu

dikendalikan dengan usaha pencegahan

(20)

Pem Kes Berkala

Pemantauan secara dini apakah ada gangguan

kesehatan akibat pekerjaan

dilakukan krn tidak diketahui sejak kapan

seseorang akan sakit sesudah terpajan dg

lingkungan kerja.

(21)

Kendala

Biaya yang tinggi

Kurang mengerti

(22)

Pemeriksaan kesehatan berkala

Penting untuk deteksi dini penyakit akibat kerja

Daftar penyakit akibat kerja :

Tercantum dalam :

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.

Per-01/MEN/1981

(23)

Langkah2 utk diagnosis penyakit akibat kerja

Pendekatan epidemiologis

Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada sekelompok pekerja

Untuk mengidentifikasi adanya hubungan kausal antara suatu pajanan dg penyakit

Identifikasi harus mempertimbangkan : 1. Kekuatan asosiasi

2. Konsistensi 3. Spesifitas

4. Adanya hubungan waktu dengan kejadian penyakit 5. Hubungan dosis

(24)

Langkah2 diagnosis PAK

Pendekatan Klinis ( individual )

Utk menentukan apakah seseorang menderita

penyakit yg diakibatkan oleh pekerjaannya atau tidak

1. Menentukan diagnosis klinis

2. Menentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam

pekerjaan

3. Menentukan apk ada hubungan antara pajanan dg

penyakit

(25)

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja

( Kep Presiden no.22 tahun 1993)

1. Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut

( silikosis, antrakosilikosis, asbestosis ) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian

2. Penyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras

3. Penyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner) yg disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal

( bissinosis )

4. Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yg dikenal yg berada dalam proses pekerjaan

(26)

6. Penyakit yg disebabkan oleh berrilium atau persenyawaannya yang beracun 7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yg beracun 8. Penyakit yg disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya yg beracun 9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yg beracun 10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yg beracun 11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yg beracun 12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa atau persenyawaannya yg beracun 13. Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yg beracun 14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yg beracun 15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon disulfida

16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan

hidrokarbon alifatik atau aromatik yg beracun

17. Penyakit yg disebabkan oleh benzena atau homolognya yg beracun

18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro dan amino dari benzena atau homolognya yg beracun

19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya

20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton

21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau

(27)

22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan

23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik ( kelainan otot, urat, tulang, persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi )

24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yg bertekanan rendah

25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yg meng-ion

26. Penyakit kulit ( dermatosis ) yg disebabkan oleh penyebab fisik, kimia atau biologik

27. Kanker kulit epitelioma primer yg disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasen atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut

28. Kanker paru atau mesotelioma yg disebabkan oleh asbes

29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yg didapat dalam suatu pekerjaan yg memiliki risiko kontaminasi khusus

30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi

(28)

Untuk deteksi dini penyakit akibat kerja, selain pemeriksaan2 rutin yang telah disebutkan diatas, dpt ditambah dengan pemeriksaan2 lain yang

dianggap perlu

( Buku Deteksi Dini PAK, W.H.O. )

Beberapa contoh diantaranya adalah sbb :

Silikosis

-Pekerja berisiko silikosis : menambang & ekstraksi batu2 keras, pek. Teknis sipil dg batu keras, penghalusan & pemolesan batu,pek. Yg menggunakan pasir sbg amplas,dll -Penilaian paparan :

Penilaian lingkungan : Pem sampel debu

Penilaian biologis :

*Tidak ada metoda biokimia utk penilaian paparan

*Pem radiologis ( interpretasi sesuai Klasifikasi Internasional Radiografi utk Pneumokoniosis dari ILO )

Kesulitan : masa laten panjang, perkembangan lambat *Uji fungsi paru

 Kurang dapat menjadi indikator paparan dini

!! Penilaian lingkungan

(29)

Asma akibat kerja

-Disebabkan oleh inhalasi bahan2 sensitisasi / iritan

-Pekerjaan dg risiko paparan : pekerja gudang makanan ternak, penggilingan, pengepakan teh, tukang kayu, gergaji, industri mebel, enzim2 detergen, tukang cat, dll

-Penilaian lingkungan : kadar diudara tempat kerja.

(namun utk bahan2 sensitisasi, walaupun kadarnya sedikit sudah menimbulkan reaksi)

-Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan :

riwayat medis ( ! Atopi kulit & sistem pernafasan ), pem. Fisik, uji fungsi paru -Pem. Kesehatan berkala : sama

(30)

Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau senyawa toksiknya

Pekerjaan dg risiko paparan :

peleburan kadmium, penyepuhan kadmium, pabrik baterei alkali, penggunaan pewarna/pigmen kadmium, tukang las, dll

Penilaian lingkungan : kadar debu total , kadar respirasi (sampel perorangan).

Namun krn kadmium dpt tertelan & diabsorpsi lewat saluran cerna, mk kadar diudara tidak selalu menggambarkan jumlah yg diabsorpsi

Penilaian biologis : bila tdk ada kerusakan ginjal, kadar kadmium diurine dpt menggambarkan beban kadmium tubuh

Pem kesehatan sebelum penempatan :

Riwayat medis (+ sistem ginjal & pernafasan, paparan2 sebelumnya ) Sedimen urine, test fungsi ginjal, rontgen foto paru, uji fungsi paru

Pem kesehatan berkala : sama , bisa ditambah dengan :

(31)

Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau senyawa toksiknya

Pekerja berisiko terpapar : peleburan/pembuatan baterei, tukang kerok cat, perajin pot/industri keramik, pengecoran logam, tukang patri, pencampur bahan bakar, dll

Penilaian lingkungan : pemantauan udara tempat kerja , pengukuran paparan individual

Penilaian biologis : pengukuran aktivitas delta amino levulinat dehidratase (delta ALAD) dlm darah, jumlah asam delta amino levulinat ( delta ALA) dlm urine, jumlah koproporfirin dlm urine, kadar seng protoporfirin IX (ZnPP) dalam sel darah merah

Pem. Kesehatan sebelum penempatan : riwayat medis lengkap termasuk sistem hematopoetik , saraf & ginjal.; pem fisik, hemoglobin darah

(32)

Gangguan pendengaran akibat kebisingan

Pekerjaan dg risiko kebisingan : penambangan, pembuatan

terowongan, pengeboran, mesin2 berat, pekerjaan konstruksi, dll

Penilaian lingkungan : pengukuran tingkat kebisingan di

lingkungan kerja

Penilaian biologis : pem audiometrik

Pem. Kesehatan sebelum penempatan :

riwayat medis & pem fisik dg penekanan khusus pd tajam

pendengaran.

Skrining audiometrik juga dianjurkan

Pem kesehatan berkala : sama

(33)

Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik

Pekerja dg risiko terpapar : operator bor pneumatik, pahat getar, gergaji listrik, gerinda, dll

Penilaian paparan : metode pengukuran dan interpretasinya masih dibahas agar dpt menjadi satu metode baku ( organisasi sertifikasi internasional ) Efek klinis : ggn sistem vaskular, saraf perifer & sistem skeletomuskular  angioneurosis jari tangan ( Raynaud disease ), patologi osteoartikular

pd tulang2 karpal, sendi radioulnaris, sendi siku, neuropati

Pem. Kesehatan sebelum penempatan : dg perhatian khusus pd sirkulasi perifer serta sistem saraf dan lokomotorik

Pemeriksaan kesehatan berkala : sama

(34)

Penyakit Kulit akibat kerja

Pekerja yg terpapar :pekerja pertanian (kondisi cuaca, tanaman, bahan2 pestisida, aditif, makanan hewan), pekerja produksi bahan bangunan/pekerja bangunan

( semen, serat , plastik ), bahan kimia, penyepuh elektrik, pencelup warna, tukang cat, petugas kesehatan (obat2, desinfektan,dll), tukang daging (agen2 zoonotik), dll Penilaian paparan : riwayat kerja, adanya bahan alergen ( dg bukti yg jelas )

Diagnosis :

-Gambaran klinis, lokalisasi & perjalanan penyakit -Paparan kerja & hubungan paparan –efek

-Pd dermatitis kontak alergi : uji tempel & pem lab -Hrs ada respons positif bila dijauhkan dari paparan -Timbulnya penyakit kulit pd sekelompok pekerja

(35)

Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan

Riwayat medis, pemeriksaan fisik dg perhatian khusus pd kulit

diseluruh tubuh & alergi ( atopi )

Pemeriksaan berkala = sebelum penempatan

Uji tempel tidak dianjurkan utk skrining subyek yg tidak

menunjukkan gejala.

(36)

Penyakit infeksi ( virus, bakteri, parasit, jamur )

Pekerja yg terpapar : pekerja pertanian, peternakan, kehutanan,

pembukaan lahan, penggali selokan/parit, penanganan daging aspi, ikan, ayam, burung, dokter hewan, dokter, perawat, dokter gigi, petugas lab, pekerjaan dlm kondisi hangat & lembab

( dapur, ruang senam, kolam renang)

Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan :

Riwayat medis, pem fisik utk : menentukan status kesehatan awal pekerja, identifikasi orang2 yg rentan, diagnosis & terapi kasus laten & aktif penyakit infeksi. Pd pekerjaan dg risiko TBC : uji tuberkulin & rontgen foto thoraks. Kdg2 diperlukan uji serologis & mikrobiologis utk deteksi infeksi masa lalu/

yg sekarang.

(37)

Pemeriksaan berkala = sebelum penempatan.

Mencakup penyusunan catatan medis penyakit demam / infeksi dg

penggalian informasi secara sistematik dan pengulangan uji

serologis yg dilakukan sebelumnya.

(38)

Pemeriksaan Kesehatan

Khusus

Sesudah mengalami kecelakaan atau penyakit

yg memerlukan perawatan lebih dari 2 minggu

Adanya dugaan2 tertentu mengenai gangguan

kesehatannya

(39)

Hasil pem. Kesehatan berkala dan

pem. Kesehatan khusus

Sehat

Perlu tindak lanjut untuk kelainan medis yang

ditemukan

(40)

Contoh (1)

Laki2, 28 tahun,Tukang las roda truk, sudah bekerja 1 tahun.

BB 80 kg, TB 174 cm, RPD : waktu kecil sering pilek terutama

kalau cuaca dingin. Pre employment MCU : normal

Selama bekerja, sering ke klinik perusahaan dengan keluhan gatal2

dikedua lengan yang hilang bila diobati, namun kemudian

kambuh lagi bila obat habis. Sudah dikonsulkan ke dokter

spesialis kulit & didiagnosis dermatitis kontak alergik.

Periodic MCU : dlm batas normal, kecuali adanya hiperpigmentasi,

urticaria ringan & papel kecil2 dikedua lengan

(41)

Contoh (2)

Karyawan, wanita, usia 30 tahun, bag. Finance, sudah bekerja 3 tahun, menikah, anak 2 orang, melahirkan normal/tanpa komplikasi , KB dg IUD, haid normal.

6 bulan terakhir, diperusahaan sudah ada dokter perusahaan. 1 bulan y.l. dilaksanakan MCU thd semua karyawan

Hasil pemeriksaan karyawan ybs : RPD : tidak ada yg spesifik

Keluhan kesehatan (-) , pem fisik : dlm batas normal Lab : HBsAg (+) , test fungsi hati : normal; lain2 : normal Rontgen foto thoraks : normal

(42)

Handicapped Workers

Perlu istirahat dlm waktu tertentu yang relatif

lama

Perlu kerja ringan sementara

Perlu dimutasikan

(43)

Cacat menetap akibat pekerjaannya

Penilaian

tingkat kecacatan

untuk penentuan

kompensasi

Pedoman :

(44)

KESIMPULAN

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja merupakan

salah satu upaya pembinaan sumber daya

manusia

2. Sosialisasi ke pihak perusahaan mengenai

pentingnya pem. Kes. Tenaga kerja perlu

ditingkatkan

3. Jenis pemeriksaan, hasil serta tindak lanjutnya

perlu disesuaikan / dikaitkan dengan jenis

(45)

Dokter perusahaan

Trampil , profesional

Referensi

Dokumen terkait

Apabila mengkaji pengkategorian tersebut, maka konsep koperasi aktif, pasif dan beku merupakan konsep administrasi yang semata-mata untuk memudahkan Dinas

Konsep selanjutnya dari pemikiran Fethullah Gülen yaitu “Toleransi” yang bermaknakan sebagai sikap menghormati orang lain, belas kasih, kemurahan hati, atau kesabaran

Dari ketiga metode yang digunakan untuk menghitung luas daun dapat diketahui bahwa metode rumus regresi dan penggunaan scanner merupakan metode yang mempunyai akurasi yang lebih

Antara isu atau cabaran yang terpaksa ditempuhi dalam reaksi penggunaan bahasa kebangsaan ini adalah seperti apabila kerajaan telah

Pertama; percaya kepada yang ghaib:Orang-orang yang beriman kepada yang ghaib merupakan hakekat keimanan yaitu kepercayaan yang sempurna dengan apa-apa yang

Pereduksian peubah dalam regresi logistik dikenal sebagai analisis regresi logistik bertatar (stepwise logistic regression), dimana langkah yang dilakukan adalah menambah

Fungsi dari sistem bypass ini adalah sebagai sistem proteksi apabila terjadi suatu masalah di siklus rankine tersebut sehingga dapat terhindar dari kerusakan yang parah..

Suatu survei yang menyangkut veteran Vietnam disebutkan bahwa 15% dari veteran tersebut mengalami gangguan stres paca-traumatik sejak kepulangan mereka