• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

REPRODUKSI HEWAN DAN

MANUSIA

(2)

Konsep dasar reproduksi pada hewan

yang meliputi:

1. Reproduksi sel secara Metosis dan

Meiosis

2. Reproduksi Aseksual dan Seksual

3. Alat perkembangbiakan pada hewan

4. Proses pembuahan pada hewan

(3)

Perkembangbiakan hewan bertujuan untuk

melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan • Hewan berkembangbiak dengan dua cara yaitu:

a. secara vegetatif (aseksual/tak kawin) adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu

induk tanpa peleburan sperma dan ovum/telur. Pada sebagian besar kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis.

b. secara generatif (seksual/secara kawin), adalah

penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang

(4)

REPRODUKSI SEL (MITOSIS)

Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang mempunyai kromosom berpasangan (2n).

Ciri khas dari pembelahan ini adalah hasil pembelahan mempunyai kesamaan antara satu dengan yang lainnya.

Fase yang terjadi selama pembelahan mitosis

a.Profase : tahap dimana benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid

b.Metafase : pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang

pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari.

c.Anafase : pada fase ini kromatid akan tertarik dengan benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.

d.Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa Kariokinesis (pembagian inti

menjadi dua bagian) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

(5)

Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan Mitosis pada hewan

(Sumber:

(6)

REPRODUKSI SEL (MEIOSIS)

 Pembelahan ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu

reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah

kromosom.

 Hal ini erat hubungannya dengan pasangan kromosom sel induk dan sel anak.

Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan

Meiosis II

Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap

seperti pada mitosis.

 Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan

(7)
(8)
(9)

Reproduksi Aseksual

 Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).

Karakteristik reproduksi aseksual (To, 1982) adalah

sebagai berikut:

• Hanya satu induk yang terlibat

• Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel reproduksi (gamet) yang terlibat.

• Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan, fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif.

• Semua keturunan (organisme betina) secara genetik sangat identik dengan .

• Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat.

(10)

Macam-macam reproduksi

aseksual:

1) Pembelahan biner (

Binary

fssion

)

Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari sel tunggal menjadi dua dimana pembagian nukleus sama, diikuti dengan organel-organel lain dan sitoplasma.

Pembelahan biner terjadi pada bakteri, Protozoa seperti Euglena, (hewan mirip tumbuhan mempunyai klorofl), Amoeba (penyebab diarhae)

Tahapan pembelahan:

1. sel induk dengan inti dan inti di tengah

2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk 3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma

(11)

Gambar 3. Pembelahan biner (Sumber:

http://ipaedukasi-supena.blogspot.com/2012/09/)  

Gambar 4. Euglena yang sedang membelah

(12)

2)Pembentukan tunas

Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas

kecil (yang serupa dengan induknya) dari tubuh

induk. Keturunan berkembang sebagai tunas pada

badan induk. Contoh: Hydra, Porifera, dan

Ubur-ubur.

Gambar 5. Amoeba yang sedang membelah

(Sumber:

(13)

3)

Fragmentasi

Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang

masing-masing, yang juga merupakan perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri.

Contoh fragmentasi yang terjadi pada Planaria.

Planaria merupakan cacing pipih yang perkembangbiakannya dapat secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh

Gambar 6. Hydra pada tahapan pembentukan tunas

(Sumber:

http://tugino230171.wordpress.com/2011/07/09)

Gambar 7. Reproduksi aseksual Planaria A. Terpotong secara alami, B. Dibelah dua.C. Dibelah tiga

(Sumber: http://belajar.kemdiknas.go.id

(14)

4) Partenogenesis (virgin birth)

Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies

hewan invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo,kutu air, kutu daun, nematoda, beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan tawon parasit) dan

beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan sangat jarang burung dan hiu)

(15)

Reproduksi Seksual.

o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi, Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah

(invertebrata) yang bereproduksi dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi aseksual.

o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama proses pembuahan (fertilisasi).

o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana

terdapat kombinasi karakteristik dari kedua induknya.

o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel tipe tertentu yaitu meiosis.

o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan, ketika zigot diploid terbentuk. Zigot

(16)

o

Fertilisasi ada 2 macam;

1) eksternal (diluar tubuh)

Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur

dilepaskan oleh betina dan dibuahi jantan di

lingkungan sekitar, contoh pada katak

(2) internal (di dalam tubuh).

Fertilisasi internal, dengan cara sperma diletakkan

di sekitar saluran reproduksi betina, dan fertilisasi

terjadi di dalam saluran tersebut. Contoh umum

terjadi pada hewan bertulang belakang

(17)

oKarakteristik reproduksi sexual (To, 1982) :

Melibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina)

Membentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang terbentuk untuk menghasilkan gamet haploid (sperma dan ovum) dengan proses meiosis.

Terdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai

pembuahan (fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan) antara gamet jantan dan gamet betina.

Pembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid,

zigot, dimana secara genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini memberikan variasi diantara individu- individu dalam spesies yang sama.

Biasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk menghasilkan bentuk resisten yang dapat bertahan hingga mencapai keadaan yang baik.

(18)

ALAT PERKEMBANGBIAKAN

PADA HEWAN

Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis. Testis

merupakan tempat dihasilkannya sperma, dan betina disebut ovarium tempat dihasilkannya ovum.

Peristiwa bertemunya sperma dan ovum disebut dengan fertilisasi atau pembuahan.

Alat perkembangbiakan pada tiap jenis hewan berbeda.

(19)

Sistem Reproduksi Hewan

Sistem Reproduksi

Vertebrata

Perkembangan embrio dan

kelahiran

keturunannya

Ovipar

Vivipar

Ovovivipar

Fertilisasi

Fertilisasi eksternal

Fertilisasi internal

(20)

Reproduksi ikan (Pisces)

(21)

Reproduksi amfibi (Amphibia)

(22)

Reproduksi reptil (Reptilia)

(23)

Reproduksi burung (Aves)

(24)

Reproduksi mamalia (Mammalia)

(25)

Sistem Reproduksi Invertebrata

Reproduksi

Invertebrata

Reproduksi

aseksual

Reproduksi

seksual

Fragmentasi

(26)

Reproduksi aseksual pada Invertebrata

(27)

Reproduksi seksual pada Invertebrata

Cacing tanah bersifat hermafrodit.

(28)
(29)
(30)

PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN )

PADA HEWAN

Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas:

1)Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan di luar tubuh. Dalam hal ini sperma bertemu dengan ovum di luar tubuh, jadi zigot terbentuk di luar tubuh.

Contoh: ikan, katak dan lain-lain. Cara perkembangbiakan hewan seperti ini biasanya diiringi zigot membentuk telur di luar tubuh 2) Pembuahan internal, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.

Peristiwa terbentuknya zigot di dalam tubuh. Contoh: burung, mamalia dan lain-lain.

Untuk burung telur terbentuk dalam tubuh baru kemudian di luar ditetaskan,

Pada mammalia umumnya zigot berkembang jadi individu baru dalam tubuh setelah siap baru dik dikeluarkan dari tubuh betina. Peristiwanya disebut dengan melahirkan.

Setiap individu memiliki masa hidup yang terbatas di muka bumi ini. Untuk melanjutkan dan mempertahankan jenisnya di muka bumi ini

mengalami pergantian keturunan yang dikenal dengan daur hidup.

(31)

Daur Hidup Beberapa Hewan

(32)
(33)

Rangkuman

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup

jenisnya, hewan mengadakan reproduksi.

Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual)

disebut juga vegetatif dengan jalan membelah

diri, tunas, fragmentasi, dan partenogenesis,

sedangkan secara kawin (seksual) disebut juga

generatif dengan jalan membentuk alat jantan

sebagai penghasil sperma dan alat betina

sebagai penghasil ovum (sel telur).

Dalam siklus hidupnya (daur hidup) ada yang

mengalami perubahan bentuk (metamorfosis).

Modul 17 dan ada yang tidak mengalami

(34)

Perbandingan antara reproduksi aseksual dan seksual

  Reproduksi

aseksual

Reproduksi seksual

Jumlah induk 1 2

Organ yang digunakan

Organ-organ vegetatif

Organ-organ sex

Proses Pembelahan biner dan pertunasan

Pembuahan (fertilisasi)

Pembelahan sel mitosis mitosis dan Meiosis menghasilkan gamet Sifat keturunan

terhadap induk

Identik ; tidak ada variasi

Berbeda; memiliki kemampuan

beradaptasi yang baik Kondisi untuk

terjadinya proses

Kondisi yang baik untuk kecepatan kolonisasi

Kondisi kurang baik untuk bertahan dalam masa dorman

Perbandingan jumlah

keturunan yang dihasilkan

Lebih banyak Lebih sedikit

Umumnya terjadi pada

hewan tingkat rendah seperti Amoeba

Seluruh makhluk hidup kecuali bakteri,

beberapa jenis jamur dan beberapa

(35)

REPRODUKSI MANUSIA

Beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar

reproduksi pada manusia yang meliputi hal-hal berikut: 1.Susunan Alat Reproduksi pada Manusia (laki-laki dan wanita)

2.Menjelaskan proses pembuahan pada manusia 3.Siklus menstruasi pada wanita

4.Hubungan Program KB dengan proses reproduksi manusia

Reproduksi pada manusia dilakukan secara seksual, yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh (internal) .

Pengecualian pada usaha manusia yakni dengan bayi tabung pembuahannya dilakukan di luar tubuh (tabung).

Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi

embrio di dalam rahim (uterus) atau kandungan/peranakan.

(36)

Susunan Alat Reproduksi

pada Manusia

 Alat reproduksi jantan menghasilkan sperma.

 Sperma terbentuk dalam testis yang berada dalam skrotum (kantung testis).

 Di dalam testis inilah terdapat saluran seminiferus yang memproduksi sperma (gamet jantan) .

 Testis memiliki ukuran sekitar 500 meter tubulus sperma yang dapat menghasilkan dan menyimpan sperma.

 Di antara tubulus terdapat sel-sel yang menghasilkan testosterone, yaitu hormon seksual pria.

 Saluran ejakulasi berhubungan dengan saluran kemih (uretra).

(37)

• Sistem reproduksi wanita lebih kompleks

dibandingkan dengan sistem reproduksi pria karena terpisah dari tempat penghasil gamet dan hormon seksual.

• Alat reproduksi wanita terdiri dari dua buah ovarium (indung telur) kiri dan kanan menghasilkan ovum (telur/gamet betina).

• Masing-masing ovarium bertanggung jawab dalam menghasilkan berbagai macam hormon termasuk

estrogen, hormone seksual wanita.

• Berdekatan dengan ovarium, terdapat oviduct atau

tubafalopi (saluran telur), kemudian ke arah bawah terdapat uterus (rahim).

• Di bagian bawah dari uterus terdapat cervix (mulut rahim) yang merupakan saluran sempit menuju

(38)

Gambar 9. Sistem Reproduksi pada Manusia (Sumber:

(39)

Proses Pembuahan pada

Manusia

 Pembuahan atau fertilisasi terjadi karena bertemunya sel sperma dan sel telur. Umumnya pada sepertiga

bagian saluran telur (oviduct). Proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur disebut dengan kopulasi

Satu sperma akan menembus corona radiata (selaput

tipis sel telur) dan terjadilah paduan/fusi antara inti

sperma dan inti ovum. Ketika sperma dan ovum berfusi, mereka membentuk zigot. Zigot bergerak perlahan

melalui oviduk menuju uterus. Dalam perjalanan menuju uterus hasil paduan ini akan membelah dari 2 menjadi 4 dan seterusnya Proses zigot untuk mencapai uterus

membutuhkan waktu sekitar 7 hari.

Lapisan dalam uterus menjadi tebal, berspons, dan juga

tersedia darah kapiler. Sel akan tenggelam dan tertanam pada dinding uterus, proses ini disebut

(40)

Siklus menstruasi wanita

 Siklus menstruasi terjadi pada manusia yaitu pada wanita.

Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus berbeda dengan manusia.

 Perbedaanya pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi

pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh ke luar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28

hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari). Siklus menstruasi meliputi 2 proses penting :

1) Menstruasi (‘period’) pada hari ke 1-5. Pada saat ini, terjadi peluruhan dinding uterus (endometrium), dimana sebelumnya dinding endometrium mengalami penebalan untuk dapat

menerima ovum yang telah dibuahi.

2) Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15. Ovum tunggal biasanya dilepaskan dari ovarium.

 Proses ini dapat terganggu oleh proses fertilisasi dan

(41)

Jumlah hormon estrogen dan progesterone

berubah-ubah selama siklus. Estrogen dari jaringan ovarium memiliki berbagai efek, termasuk penebalan dinding uterus selama menstruasi.

Progesterone dari corpus luteum mempertahankan

penebalan dinding.

 Jika pertemuan antara sperma dan ovum terhambat

dapat dilakukan operasi terhadap penyumbatannya.

Jika penghambatannya dengan operasi tidak dapat

ditanggulang, diupayakan pertemuan dilakukan

dengan sperma dan ovum diletakkan di dalam tabung setelah membentuk zigot sampai pada proses

(42)
(43)
(44)

Sistem Reproduksi

Manusia

Organ reproduksi dalam

Testis

Saluran pengeluaran

Epididimis

Vas deferens

Saluran ejakulasi

Uretra

Kelenjar asesoris

Vesikula seminalis

Kelenjar prostat

Kelenjar Cowper

Organ reproduksi luar

Penis

Skrotum

SISTEM

(45)

Organ reproduksi dalam

(46)

Organ reproduksi luar

(47)

Spermatogenesis

(48)

Hormon-hormon pada Pria

Testosteron

LH (Luteinizing Hormon)

FSH (Follicle Stimulating Hormon)

Estrogen

(49)

Sistem Reproduksi

Wanita

Organ reproduksi dalam

Oviduk

Uterus

Vagina

Organ reproduksi luar

Vulva

Mons pubis

Labium mayor

Labium minor

(50)

Organ reproduksi dalam

(51)

Oogenesis

(52)

Oogenesis

(53)

Siklus menstruasi

Fase menstruasi

Fase pra-ovulasi

Fase ovulasi

(54)

Fertilisasi

(55)

REPRODUKSI MANUSIA

Diawali dengan persetubuhan (koitus)

Atau perkawinan (kopulasi)

Yaitu peristiwa masuknya penis ke

vagina

Yang akan diikuti fertilisasi internal

Sperma dibentuk dari proses

spermatogenesis di testis

Ovum dibentuk dari proses

Oogenesis

(56)

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Organ reproduksi dalam

Testis sepasang,terletak dalam skrotum.

Saluran pengeluaran

(epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan

uretra).

Kelenjar asesori terdiri dari: kelenjar vesikula seminalis. kelenjar prostat. kelenjar Cowper.

Ke3 kelenjar Ini menjamin kehidupan dan pergerakan sperma.

Sekali ejakulasi semen yang dikeluarkan sekitar 5 ml dengan jumlah sperma sekitar 50 juta, dan jika kurang dari 20 jutan

peluang terjadi fertilisasi sangat kecil.

• Organ reproduksi luar.

Penis mengandung jaringan spon (2 corpus

karvenosa dan 1 korpus spongiosum) terdapat jaringan erektil yang banyak mengandung pembuluh darah dan saraf perasa.

Bila ada rangsangan maka rongga tersebut akan terisi darah sehingga penis menjadi tegang / mengembang (ereksi). Skrotum (kantung pelir)

(57)

SPERMATOGENESIS

Proses pembentukan sperma

Tepatnya pada tubulus seminifrus

Kemudian disimpan dalam epididimis

Diawali dengan membelahnya spermatogonia (2n),

setelah mengalami pembelahan beberapa kali terbentuk spermatosit primer.

Setelah beberapa minggu spermatosit primer

membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n), kemudian membelah lagi menjadi 4

spermatid (n).

Dalam beberapa minggu kemudian berubah menjadi spermatozoa atau sperma. Proses ini disebut

spermiasi.

(58)
(59)

BAGIAN BAGIAN ORGAN REPRODUKSI

WANITA

servic oviduc

ovarium endometrium

(60)

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

(61)

ALAT KONTRASEPSI SEMENTARA

• Tanpa menggunakan alat bantu

Pantang berkala

(memperhatikan siklus haid)

Koitus interuptus (senggama terputus)

• Dengan alat bantu

Kondom

IUD (intra uterine device ) / spiral.

Jeli, tablet busa/spons. Pil / suntik / susuk

(62)

ALAT KONTRASEPSI PERMANEN

(STERIL)

Pada pria

Vasektomi adalah

(pemotongan /

pengikatan)

saluran vas

deferens.

Pada wanita

Tubektomi adalah

(pemotongan /

pengikatan)

(63)

Pemotongan vas deferens

(64)

HORMON HORMON REPRODUKSI

Pria

Testosteron

L H

FSH

Estrogen

Hormon

pertumbuhan

Wanita

Estrogen

Progesteron

F S H

L H

(65)

FERTILISASI /PEMBUAHAN

Bertemunya sperma dan ovum

(66)

Kehamilan / gestasi

Berlangsung di dalam uterus (rahim)

Akan terbentuk Morula, blastula, gastrula.

Korion adalah membran terluar yang

tumbuh melingkupi embrio.

Amnion membran dalam yang melingkupi

embrio yang berisi cairan amnion

(ketuban).

Alantois (ari-ari) / tali pusar

(67)

PERSALINAN

Proses kelahiran bayi

Dipengaruhi oleh hormon (estrogen,

oksitosin, prostaglandin, dan

(68)

Kehamilan (gestasi)

(69)

Kehamilan (gestasi) (2)

Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio. Amnion Amnion Korion Sakus vitelinus Kantung telur Pembuluh darah Awal korion Massa sel dalam

Endometrium

Uterus

(70)

Kehamilan (gestasi) (3)

(71)

Kehamilan

(gestasi) (4)

(72)

Laktasi

(73)

Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem

reproduksi wanita

Gangguan

menstruasi

Kanker genitalia

Kanker vagina

Kanker serviks

Kanker ovarium

Endometriosis

Infeksi vagina

Kanker ovarium.

(74)

Gangguan pada sistem

reproduksi pria

Hipogonadisme

Kriptokorkidisme

Uretritis

Prostatitis

Epididimitis

Orkitis

(75)

Hubungan Program Keluarga

Berencana (KB) dengan Proses

Reproduksi Manusia

Metode keluarga berencana telah dilaksanakan

sejak 1900-1100 SM pada bangsa Mesir kuno,

terkenal dengan istilah

coitus interuptus.

Metode ini dilaksanakan untuk mengatur jumlah

keluarga sehubungan dengan peningkatan jumlah

penduduk yang menghuni bumi ini juga peningkatan

sosial, ekonomi dan kesehatan fsik dan mental.

Saat ini penduduk Indonesia sudah mencapai 220

juta orang. Termasuk peringkat 5 besar penduduk

terbanyak dipermukaan bumi ini.

Metode keluarga berencana dan hubungannya

dengan proses reproduksi pada manusia adalah

usaha nyata

untuk mencegah terjadinya pertemuan

antara

sperma

dan

ovum

atau pembuahan

(76)

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi:

1.Coitus interuptus, adalah hubungan (senggama) terputus dimana ejakulasi

(sperma dikeluarkan) tidak di dalam tubuh tapi di luar.

2.Kalender sistem, mencegah hubungan pada saat subur (ovulasi). Biasanya hubungan dilakukan 5 hari setelah menstruasi dan 5 hari sebelum

menstruasi.

3. Penggunaan kontrasepsi, dalam hal hubungan tidak terganggu hanya sperma atau ovum diusahakan tidak bertemu sehingga fertilisasi tidak terjadi. Ada beberapa macam kotrasepsi yaitu

a. Kondom b. Suntikan

c. Jelly atau foam d. Pil

4.Sterilisasi, dalam hal ini saluran yang menghantarkan ovum yakni oviduct

diputuskan dan diikat atau saluran vas deferens diputus atau diikat. Dengan demikian ovum tidak pernah bertemu dengan sperma, sehingga fertilisasi

tidak terjadi. Sterilisasi bisa dilakukan pada wanita disebut dengan Vasektomi, sedang pada laki-laki dikenal dengan Tubektomi.

(77)

Rangkuman

Perkembangbiakan pada manusia, termasuk

perkembangbiakan generatif/seksual dengan cara sperma melebur dengan ovum dikenal dengan

pembuahan atau fertilisasi.

Tidak setiap saat ovum dibentuk oleh wanita, karena

wanita mengalami siklus menstruasi 28 hari setiap bulan.

Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15 setelah

menstruasi terakhir

Keluarga berencana merupakan usaha sadar manusia

untuk mengatur kelahiran dan merencanakan jumlah keluarga yang bertujuan untuk kesejahteraan

keluarga sehat jasmani dan rohani, dengan semboyan “ Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera.

Metode ini berprinsip menghindari terjadinya

(78)

Gambar

Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan
Gambar 2. Fase-Fase Penbelahan Meiosis pada hewan
Tabel 2. PerbandinganMitosis dan Meiosis
Gambar 3. Pembelahan biner
+5

Referensi

Dokumen terkait

 Reproduksi secara seksual dengan synigami (persatuan 2 gamet yang memiliki bentuk batang dan ukuran yang sama), dan secara aseksual dengan membelah diri.  Trypanosoma gambiense

Dengan demikian sangat jelas bahwa fragmentasi tubuh dalam pelaksanaan reproduksi aseksual anemon telah memberikan efek terhadap dinamika simbion alga zooxanthellae baik

Reproduksi aseksual pada karang umumnya dilakukan dengan cara membentuk tunas yang akan menjadi individu baru pada induk, dan pembentukan tunas yang menerus merupakan

Cara reproduksi : vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam

Adanya embrio dalam bakal biji bunga sebelum mekar dan tidak adanya serbuk sari berkecambah pada kepala putik, maka reproduksi salak bali selain secara aseksual dengan tunas

Daur hidup Haemoproteus terdiri dari reproduksi seksual dan aseksual di dalam vektor dan reproduksi aseksual pada burung inang daur seksual terjadi ketika darah

 Pada Rotifera, insekta, ikan, amfibi, dan beberapa jenis reptil, telur dapat berkembang menjadi hewan dewasa tanpa mengalami fertilisasi oleh sperma Reproduksi aseksual:

Reproduksi ikan : pengembangbiakan ikan Reproduksi aseksual : perbanyakan makhluk hidup tanpa terjadinya fusi dari benih jantan dan benih betina Reproduksi seksual : perbanyakan