• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN IPS MATERI SEMANGAT KERJA MELALUI TEKNIK PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS III MI BAHRUL ‘ULUM BESUR SEKARAN LAMONGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN IPS MATERI SEMANGAT KERJA MELALUI TEKNIK PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS III MI BAHRUL ‘ULUM BESUR SEKARAN LAMONGAN."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN IPS

MATERI SEMANGAT KERJA

MELALUI TEKNIK

PROBING PROMPTING

PADA SISWA

KELAS III MI BAHRUL

ULUM BESUR SEKARAN

LAMONGAN

SKRIPSI

Oleh:

IIM MAHARANI

NIM. D57212077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Iim Maharani, 2016. Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi

Semangat Kerja Melalui Teknik Probing Prompting Pada

Siswa Kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran Lamongan.

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing: Zudan Rosyidi, SS. MA.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa kelas III pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Semangat Kerja, dikarenakan metode guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah dan penugasan. Sehingga siswa sulit dalam memahami pelajaran yang mengakibatkan pemahaman siswa rendah. Maka untuk meningkatkan pemahaman tersebut, diambil tindakan pembelajaran dengan penerapan teknik probing prompting.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui penerapan teknik probing

prompting dalam meningkatkan pemahaman pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum

Besur Sekaran Lamongan. (2) Mengetahui peningkatan pemahaman materi semangat kerja setelah menggunakan teknik probing prompting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, metode PTK yang digunakan adalah model Kurt Lewin, yaitu satu siklus terdiri dari empat tahapan, meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan teknik probing

prompting berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan pada setiap

siklusnya, hal ini terbukti dari hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 72,72% pada siklus I menjadi 95,45% pada siklus II, sedangkan aktivitas guru pada siklus I 62,5% meningkat menjadi 93,75% pada siklus II. (2) Pemahaman siswa meningkat dari rata-rata siswa 55.63 pada pra siklus menjadi 73,63 pada siklus I meningkat menjadi 88 pada siklus II. Ketuntasan belajar siswa dari 27,27% pada pra siklus menjadi 63,63% pada siklus I meningkat menjadi 90,90% pada siklus II.

(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

F. Signifikasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial... 10

(8)

2. Tahapan-tahapan Pemahaman ... 11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 13

B. Pembelajaran IPS ... 14

1. Pengertian Pembelajaran IPS ... 14

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 16

C. Materi Semangat Kerja... 16

1. Pengertian Semangat Kerja ... 16

2. Cara Menumbuhkan Semangat Kerja ... 17

3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Semangat Kerja ... 18

4. Manfaat Dari Semangat Kerja ... 20

D. Teknik Probing Prompting ... 21

1. Pengertian Teknik Probing Prompting ... 21

2. Langkah-langkah Teknik Probing Prompting ... 23

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 25

A. Metode Penelitian ... 25

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian ... 28

C. Variabel Yang Diselidiki ... 29

D. Rencana Tindakan ... 29

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 39

1. Data ... 39

2. Teknik Pengumpulan Data ... 40

F. Teknik Analisis Data ... 52

G. Indikator Kinerja ... 54

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Profil Sekolah MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan ... 57

(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

2. Visi dan Misi MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan ... 58

B. Hasil Penelitian Persiklus ... 59

1. Pra Siklus ... 59

2. Siklus I... 60

3. Siklus II ... 81

C. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan ... 97

BAB V PENUTUP ... 102

A. Simpulan... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 106

RIWAYAT HIDUP ... 107

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran

ditingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang

identik dengan istilah “Sosial Studies”.1 IPS juga merupakan perpaduan

dari beberapa disiplin ilmu sosial yang dipelajari mulai jenjang pendidikan

dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, dari beberapa cabang ilmu sosial

yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi,

ilmu politik dan ekologi manusia, dan disederhanakan agar mudah

dipelajari sesuai dengan kepentingan sekolah2.

Di sekolah tujuan yang mendasar diajarkan IPS untuk peserta didik

adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada

peserta didik dalam mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuan serta lingkungannya. selain itu juga untuk mengembangkan

kemampuan berfikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan

keterampilan sosial.3 Serta memiliki tujuan yang penting dalam membangun masyarakat dan negara.

IPS tidak hanya mata pelajaran yang disampaikan dalam bentuk

penyederhanaan imu-ilmu sosial tetapi sebagai suatu internalisasi

nilai-nilai budaya bangsa, pembinaan karakter bangsa, membina persatuan dan

1

Sapriya,Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 31.

2

Irfan Tamwifi, et.al. Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Aprinta LAPIS PGMI, 2009), 11.

3

(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

kesatuan bangsa. lebih dari itu IPS memiliki nilai untuk menyiapkan

peserta didik menghadapi tantangan kehidupan.4 Maka dalam pembelajaran dibutuhkan pembelajaran yang bermaknah, aktif, kreatif bagi

peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran IPS tersebut.

Berdasarkan pengertian dan tujuan yang dipaparkan diatas maka,

peneliti membuat kesimpulan pengertian dan tujuan IPS adalah gabungan

dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial. Serta tujuannya sebagai pembinaan

karakter dan potensi peserta didik dalam menghadapi tantangan

kehidupan.

Berdasarkan hasil wawancara di MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

Lamongan menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang sering

dilaksanakan oleh guru dalam menyajikan pembelajaran IPS kurang

variatif dalam memilih metode/teknik yang digunakan, sehingga

pembelajaran lebih banyak bersifat konvensional dengan ceramah. Maka

antusias siswa berkurang dan pembelajaran membuat peserta didik tidak

dapat aktif dan siswa merasa bosan karena pembelajaran tidak

menyenangkan, sehingga pemahaman siswa menjadi kurang maksimal.

Pada mata pelajaran IPS materi semangat kerja dalam standar

kompetensi 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang, dalam

Kompetensi Dasar 2.2 memahami pentingnya semangat kerja. Dalam

proses pembelajaran seorang guru masih melakukan pembelajaran bersifat

konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran, maka yang tampak

4

(12)

aktif adalah guru saat menjelaskan pelajaran dan siswa lebih banyak

mendengarkan dan kurang aktif serta lebih banyak ditugaskan

mengerjakan buku lembar kerja siswa.

Sehingga pembelajaran bersifat teacher center, yaitu dalam proses

belajar mengajar yang aktif dan lebih dominan adalah dari guru karena

siswa lebih banyak menerimah pengetahuan baru dari penjelasan guru saja

tanpa harus mencari tahu. Maka yang seharusnya adalah dengan bersifat

student center, dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan

begitu pembelajaran berjalan aktif, bermakna dan menarik.

Tingkat pemahaman siswa kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur

Sekaran Lamongan pada mata pelajaran IPS materi memahami pentingnya

semangat kerja belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

yang harus dicapai peserta didik adalah 70, dalam satu kelas yang mampu

mencapai KKM hanya ada 3 siswa (27,27%), sedangkan sisanya yaitu 8

siswa masih belum dapat memenuhi KKM. Maka peneliti mempunyai

keinginan untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk meneliti

pemahaman peserta didik.5

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka peneliti berinisiatif

untuk memberikan solusi supaya pemahaman peserta didik dapat

meningkat dan siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan

menggunakan teknikprobing prompting.

5

(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Teknik probing prompting erat kaitannya dengan pertanyaan,

Probing adalah penyelidikan dan pemeriksaan, dan prompting adalah

mendorong atau menuntun. Jadi teknik Probing Prompting adalah

pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya

menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat mempercepat

proses berfikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman

siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Kemudian siswa

mengontruksi konsep dan aturan menjadi pengetahuan baru sehingga

pengetahuan baru tidak diberitahukan.6

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman

Mata Pelajaran IPS Materi Semangat kerja Melalui Teknik Probing

prompting Pada Siswa Kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

Lamongan”.

Penelitian dengan menggunakan teknik probing prompting sudah

pernah dilaksanakan. peneliti menemukan hasil penelitian yang sudah

menggunakan teknik probing prompting, yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Ainia Nadlifatur Qolbiyah Penelitian dengan judul “Peningkatan

kreativitas menulis puisi melalui teknikprobing prompting siswa kelas III

B MINU Waru I Kureksari Sidoarjo”.

Dalam penelitian ini siswa kurang memiliki kreativitas dalam

menulis puisi yang disebabkan Karena kurang penguasaan kosa kata, serta

6

(14)

keberanian rendah. kemudian dilaksanakan penelitian setiap siklusnya

mengalami perbaikan dan peningkatan dengan menggunakan teknik

probing promptingdalam proses pembelajaran.7

Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Aprilia

safitri Penelitian dengan judul “penerapan probing prompting untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS di

SD” untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa serta

meningkatkan hasil belajar siswa.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah yang

pertama bagaimana aktivitas berfikir kritis dalam pembelajaran IPS

dengan menggunakan probing prompting. Yang kedua bagaimana

peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS

dengan menggunakanprobing prompting. Penelitian dilaksanakan di kelas

IV SDN Cikancung 3. Mengalami peningkatan pada setiap siklusnya

dengan menggunakan teknikprobing prompting8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

7

Ainia, Nadlifatur Qolbiyah NIM D06207015, Peningkatan Kreativitas Menulis Puisi Melalui

Teknik Probing Prompting Siswa Kelas IIIB MINU Waru I Kureksari Sidoarjo”. Skripsi

(Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2011) 8

(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

1. Bagaimana penerapan teknik Probing prompting dalam meningkatkan

pemahaman pada siswa kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

Lamongan?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi semangat kerja setelah

menggunakan teknik Probing prompting pada siswa kelas III MI

Bahrul‘UlumBesur Sekaran Lamongan?

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

diuraikan, penulis mempunyai sebuah gagasan inovatif dalam pemecahan

masalah. Gagasan tersebut adalah dengan menggunakan teknik Probing

prompting, dengan menggunakan teknik ini diharapkan dalam

pembelajaran IPS siswa siswi kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

Lamongan pemahamannya dapat meningkat dan maksimal.

Teknik ini dipilih karena siswa akan aktif dan lebih konsentrasi

dalam pembelajaran, karena pembelajarannya menyajikan serangkaian

pertanyaan, maka siswa akan menyiapkan diri supaya dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru ketika di tunjuk oleh guru secara

tiba-tiba, acak dan menyeluruh.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang

(16)

1. Dapat mengetahui penerapan teknik Probing prompting dalam

meningkatkan pemahaman pada siswa kelas III MI Bahrul ‘Ulum

Besur Sekaran Lamongan.

2. Dapat mengetahui peningkatan pemahaman materi semangat kerja

setelah menggunakan teknik Probing prompting pada siswa kelas III

MI Bahrul‘UlumBesur Sekaran Lamongan.

E. Lingkup Penelitian

Dalam kegiatan penelitian ini perlu diberikan batasan penelitian

dengan tujuan agar penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan

harapan, agar penelitian ini dapat fokus dan terarah, maka fokus

permasalahan dibatasi pada hal-hal dibawah ini:

1. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III MI Bahrul

‘UlumBesur Sekaran Lamongan.

2. Materi yang yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini,

yaitu semangat kerja.

3. Tindakan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah teknik probing prompting, pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial materi semangat kerja.

F. Signifikasi Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka signifikasi penelitian

(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

1. Bagi peserta didik

Dengan menggunakan teknik probing prompting dapat

Meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPS,

serta siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.

2. Bagi guru

Penelitian ini memberikan pengetahuan pada guru tentang

penggunaan salah satu teknik pembelajaran yaitu probing

prompting untuk pelajaran IPS sehingga menambah variasi dalam

mengajar, dan Mendorong guru untuk menciptakan proses

pembelajaran yang meningkatkan pemahaman siswa dalam

pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Menambah pengetahuan tentang teknik pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Menambah pengalaman penulis dalam permasalahan ketika

proses pembelajaran yang kemudian dicarikan pemecahannya, dan

memberikan semangat untuk berpartisipasi dalam dunia

(18)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap arti suatu

bahan yang telah dipelajari yang terlihat seperti dalam kemampuan

seseorang menafsirkan informasi, meramalkan akibat suatu peristiwa,

dan kemampuan lain yang sejenis.9

Pemahaman juga diartikan sebagai proses, cara, perbuatan

memahami atau memahamkan. disebut juga kemampuan memahami

arti suatu bahan pelajaran, seperti menafsirkan, menjelaskan,

meringkas, atau merangkum. Peserta didik dikatakan memahami

sesuatu apabila dapat memberikan penjelasan atau uraian dengan

kata-katanya sendiri10

Kata kerja operasional yang digunakan dalam rumusan tujuan

instruksional khusus untuk jenjang pemahaman, diantaranya:

membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur,

menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi

contoh, memperkirakan, menentukan, mengambil kesimpulan.11

9

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 114.

10

Muhammad, Ali, Guru dalam Proses belajar mengajar, (Bandung: Sinar Baru Aglesindo, 1996), 42.

11

(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

2. Tahapan-Tahapan pemahaman

Dalam pemahaman terdapat tiga jenis perilaku pemahaman

atau tahapan pemahaman yang meliputi:

a. Terjemahan

Terjemahan dapat diartikan bahwa seseorang mampu

mengomunikasikan kedalam bahasa atau istilah lain atau menjadi

bentuk lain.

Menerjemahkan berada pada posisi transisi antara

menggolongkan dibawah kategori pengetahuan dan jenis-jenis

dari penafsiran, perhitungan, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Hal ini bergantung pada kemampuan menerjemah dan

ketersediaan materi pengetahuan yang relevan.

b. Interpretasi

Interpretasi melibatkan komunikasi, sebagai konfigurasi

pemahaman ide yang memungkinkan memerlukan penataan

kembali ide-ide dalam konfigurasi baru dalam pikiran individu.

Kemampuan menafsirkan lebih luas dari pada

menerjemahkan, kemampuan menafsirkan adalah kemampuan

yang digunakan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan

dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang

lalu dengan pengetahuan yang diperoleh selanjutnya,

menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan

(20)

Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu

menerjemahkan dari bagian isi komuikasi yang tidak hanya

kata-kata atau frasa-frasa tetapi harus dapat dijelaskan. Kemampuan

tersebut melebihi bagian ke bagian isi materi pada saat

komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian

dari suatu pesan dan disusun kembali dalam pikiran.

c. Ekstrapolasi

Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang

dilandasi oleh pemahaman kecenderungan dan kondisi yang

dijelaskan di dalam komunikasi. Serta memungkinkan melibatkan

pembuatan kesimpulan sehubungan dengan implikasi,

konsekuensi, akibat dan efek sesuai kondisi yang dijelaskan dalam

komunikasi.12

Pemahaman tingkat ekstrapolasi merupakan tingkat

pemahaman tertinggi atau ke tiga, denganekstrapolasidiharapkan

seseorang mampu melihat dibalik tertulis, dapat membuat ramalan

tentang konsekuensi dan dapat memperluas persepsi dalam arti

waktu, dimensi, kasus, atau masalah.13

12

Sunaryo Kuswana, Wowo, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 44.

13

(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus

keberhasilan belajar siswa dilihat dari segi kemampuan pendidikan

adalah sebagai berikut:14 a. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan

belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan

pengajaran yang dilakukan oleh guru dan akan mempengaruhi

kegiatan belajar siswa.

b. Guru

Guru adalah pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada peserta didik. Sehingga peserta didik akan

mencapai tujuan yang diharapkan.

c. Peserta didik

Peserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke

sekolah untuk belajar bersama guru dan teman-temanya. Dan

memiliki karakteristik dan gaya belajar yang berbeda satu dengan

lainnya.

d. Kegiatan pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi

antara guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

e. Suasana evaluasi

14

(22)

Suasana atau keadaan kelas menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Dan berkaitan dengan

konsentrasi dan kenyamanan peserta didik dalam belajar.

f. Bahan dan alat evaluasi

Bahan dan alat evaluasi salah satu komponen didalam

kurikulum yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa.

Alat evaluasi meliputi cara-cara dalam menyajikan bahan

evaluasi, contohnya dengan butir soal bentuk benar salah, pilihan

ganda, menjodohkan, melengkapi. Jika siswa dapat mengerjakan

alat evaluasi dengan baik maka siswa dinyatakan faham terhadap

materi yang diajarkan.

B. Pembelajaran IPS

1. Pengertian Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang

disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

yang ruang lingkup kajiannya meliputi subtansi materi ilmu-ilmu

sosial yang bersentuhan dengan masyarakat, gejala, masalah, dan

peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat, yang diajarkan secara

(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri

sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat.15

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan perpaduan dari beberapa

disiplin ilmu sosial yang dipelajari mulai jenjang pendidikan dasar

sampai jenjang pendidikan tinggi. Dari beberapa cabang ilmu sosial

yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi,

ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, dan disederhanakan agar

mudah dipelajari sesuai dengan kepentingan sekolah16

Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan

pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan

tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a)

menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya di

pelajari di perguruan tinggi menjadi pelajaran yang sesuai dengan

kematangan berfikir peserta diidk sekolah dasar dan lanjutan, b)

mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial

dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah

difahami.17

15

Ali Amran Udin, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Forum Pendidikan, 1976), 47.

16

Irfan Tamwifi, et.al,Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Aprinta LAPIS PGMI, 2009), 11. 17

(24)

2. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk tingkat

Madrasah Ibtidaiyah memiliki tujuan yaitu agar peserta didik memiliki

kemampuan:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar yang berfikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama, berkomunikasi dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,

nasional, dan global.18

C.Materi Semangat kerja

1. Pengertian semangat kerja

Semangat kerja adalah kemauan untuk bekerja. Semangat kerja

juga berarti melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk mencapai

hasil yang diharapkan. Semangat kerja dapat dimunculkan dalam diri

setiap orang dengan cara menentukan tujuan dan hasil yang diinginkan,

18

(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

membuat rencana, bekerja sesuai rencana, memanfaatkan waktu sebaik

mungkin, dan selalu ingin maju dan menjadi yang terbaik.19

Alasan orang harus bekerja yaitu pada dasarnya kebutuhan

manusia dibedakan atas dua macam, kebutuhan jasmani dan kebutuhan

rohani. Kebutuhan jasmani berupa makanan, pakaian, dan perumahan

disebut kebutuhan pokok (primer). Sedangkan kebutuhan rohani berupa

pendidikan, kesehatan, hiburan, kebutuhan ini disebut kebutuhan

sekunder. Untuk memenuhi kebutuhan hidup harus bekerja.20

2. Cara menumbuhkan semangat kerja

Cara menumbuhkan semangat kerja antara lain sebagai berikut.21 a. Mencintai pekerjaan

Jika mengerjakan sesuatu yang kita sukai, pasti kita

bersemangat. Pekerjaan berat pasti akan terasa ringan jika kita

mencintai pekerjaan itu. Jadi cara menumbuhkan semangat kerja

adalah dengan mencintai pekerjaan tersebut.

b. Memiliki kesadaran bahwa mendapat pekerjaan itu sulit.

Untuk mendapat pekerjaan bukanlah hal yang mudah, untuk

mempertahankan juga tidaklah mudah. Jadi manusia harus selalu

sadar bahwa menadapat pekerjaan itu sulit, dengan kesadaran itu,

manusia pasti akan selalu bersemangat untuk bekerja.

19

Asy’ari, et.al Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk Kelas 3(Jakarta: Erlangga), 73.

20

Saleh Muhammad, Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial 3 SD dan MI kelas III (Bandung: Pusat perbukuan, Departemen pendidikan Nasional, 2008), 59.

21

(26)

c. Bertanggung jawab

Tanggung jawab adalah melaksanakan tugas yang sudah

menjadi kewajibannya dengan sebaik-baiknya, setiap pekerjaan

memiliki tanggung jawab. Contohnya seorang pilot pesawat terbang

bertanggung jawab mengantar para penumpangnya hingga selamat

sampai bandara tujuan, begitu juga dengan anak-anak memiliki

tanggung jawab, misalnya anggung jawab di rumah membereskan

kamar, menyiram tanaman, dan belajar.

d. Berpikir positif

Berpikir positif adalah selalu berpikir tentang kebaikan dari

suatu kejadian. Berpikir positif harus diterapkan saat kita bekerja.

Misalnya peternak jika hewan ternaknya banyak tiba-tiba banyak yang

sakit, peternak tidak langsung menyalahkan nasib dan berputus asa.

Peternak harus berpikir positif bahwa dibalik semua ini ada

hikmanya. dengan mencari kesalahan yang mungkin dilakukan

kemudian memperbaiki cara kerjanya setelah mengetahui

penyebabnya.

3. Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja

Orang yang memiliki semangat kerja dapat terlihat dari cara mereka

mengerjakan pekerjaan itu dan dari hasil pekerjaannya. Ciri-ciri orang

yang memiliki semangta kerja antara lain:

(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

Disiplin artinya taat atau patuh kepada peraturan. Contohnya

disiplin waktu. Orang yang disiplin waktu adalah orang yang dapat

menyesuaikna diri dengan waktu yang sudah ditetapkan. Orang yang

memiliki semangat kerja tinggi pastilah orang yang disiplin.

Mengerjakan apa yang harus dilakukan sesuai waktunya.

b. Selalu gembira

Orang selalu bersemangat bekerja pasti selalu gembira dalam

menjalankan pekerjaannya. Tidak mudah mengeluh atas kesulitan

yang dihadapinya dan tidak mudah merasa bosan. Misalnya gembira

saat mengerjakan tugas kelompok bersama teman walaupun tugas itu

sangat sulit dari guru.

c. Kreatif

Kreatif adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan

sesuatu. Orang yang memiliki semangat kerja biasanya adalah orang

yang kreatif. Contohnya memanfaatkan kain percah untuk membuat

kerajinan seperti taplak meja, baju boneka, selimut.

d. Suka bekerja keras

Orang yang bersemangat kerja biasanya suka bekerja keras.

Tidak suka menyia-nyiakan waktu, menggunakan waktunya dengan

baik sehingga pekerjaannya cepat selesai. Kerja keras bukanlah

(28)

keras harus didasari oleh semangat hidup cermat, hemat, tepat, dan

bermanfaat.

1. Cermat berarti mempertimbangkan segala hal, baik menyangkut

masa lalu, sekarang, dan akan datang.

2. Hemat berarti memilih dan menggunakan sarana yang diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai kebutuhan.

3. Tepat berarti menggunakan segala sarana yang benar-benar

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.

4. Bermanfaat berarti hasil kerja kerasnya berguna untuk diri sendiri

dan orang lain.

e. Mau bertanya

Salah satu ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah

mau bertanya. Dalam menghadapi masalah, mau belajar dari orang

lain, tidak merasa dirinya paling bisa, tidak merasa takut dikatakan

bodoh jika bertanya kepada orang lain.

4. Manfaat dari semangat kerja

Manfaat atau hasil dari semangat kerja adalah sebagai berikut:

a. Semangat kerja memberikan kepuasan

Orang yang bekerja penuh semangat pasti akan merasa puas

dengan pekerjaannya, puas telah memberikan usaha yang terbaik

untuk pekerjaannya.

(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Siapa saja akan senang melihat orang semangat kerja, contohnya

seorang guru yang semangat mengajar tentu menyenangkan hati

murid-muridnya.

c. Semangat kerja meningkatkan kepercayaan orang terhadap kita

Contohnya misalkan ada dua tukang becak yang menawarkan

untuk naik becaknya yang satu penih semnagt dan armah dan yang

satu hanya berdiri dan mengeluh, tentu kita akan lebih memilih untuk

naik becak yang tukang bacak yang semngat dan ramah.

d. Semangat kerja mendatangkan keuntungan tak terduga

Contohnya karena semangat bekerja orang dapat menerimah

penghargaan, atau pun kenaikan gaji dan tunjangan.

D. Teknik Probing Prompting

1. Pengertian TeknikProbing Prompting

Probing adalah penyelidikan atau pemeriksaan dan prompting

adalah mendorong atau menuntun. Jadi teknik Probing Prompting

adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang

sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat

mempercepat proses berfikir yang mampu mengaitkan pengetahuan

dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang

dipelajari kemudian siswa mengontruksi konsep dan aturan menjadi

pengetahuan baru.22

22

(30)

Teknik Probing Prompting erat kaitannya dengan pertanyaan.

Probing question adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk

mendapatkan jawaban lebih dalam dari siswa untuk mengembangkan

kualitas jawaban, sehingga jawaban berikutnya lebih jelas, akurat, dan

beralasan. Proses tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan

menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau

akan berpartisipasi secara aktif.

proses probing dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang

penuh tantangan, karena menuntut konsentrasi dan keaktifan.

Perhatian siswa pada pelajaran juga terjaga karena siswa

mempersiapkan jawaban sebab mereka harus siap jika tiba-tiba

ditunjuk oleh guru.

Probing dalam pembelajaran di kelas adalah suatu teknik

membimbing siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada

dirinya guna memahami gejala atau keadaan yang sedang diamati

sehingga terbentuk pengetahuan baru pada siswa. Teknik ini

digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban peserta

didik. Sehingga jawaban siswa akan lebih benar. Prompting adalah

pertanyaan yang disampaikan untuk memberih arah kepada peserta

didik dalam proses berfikirnya23

Probing promptingadalah pembelajaran yang disajikan dengan

cara guru memberikan pertannyaan yang bersifat menuntun dan

23

(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan

pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru

yang di pelajari. Kemudian peserta didik mengontruksi sendiri konsep

menjadi pengetahuan baru.

2. Langkah- Langkah TeknikProbing Prompting

Adapun langkah-langkah pembelajaran probing prompting

dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik probing dan dikembangkan

denganpromptingsebagai berikut:

a. Menghadapkan siswa pada situasi baru. Misalnya dengan

menunjukkan gambar, alat pembelajaran objek, atau situasi yang

lain yang mengandung permasalahan.

b. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada

siswa dalam merumuskan jawaban, atau juga untuk siswa

melakukan diskusi kecil dalam menentukan jawaban.

c. Guru mengajukan persoalan yang sesuai indikator atau tujuan

pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

d. Menunggu beberapa menit untuk siswa diberikan kesempatan

untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil.

e. Meminta atau menunjuk salah satu siswa untuk menjawab

pertanyaan

f. Jika jawaban benar, maka guru meminta tanggapan dari siswa

(32)

berlangsung, tetapi, jika jawaban siswa tidak tepat, maka guru

mengajukan pertanyaan lain yang dapat memberi petunjuk jawaban

pada pertanyaan awal. Kemudian guru memberikan pertanyaan

yang menuntut siswa berfikir pada tahap yang lebih tinggi, hingga

pertanyaan terjawab oleh siswa sesuai dengan indikator.

g. Mengajukan pertanyaan akhir pada siswa lain untuk lebih

menekankan bahwa tujuan pembelajaran atau indikator telah

dipahami oleh seluruh siswa.24

24

(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas (PTK),

dalam bahasa inggris disebut Classroom Action Research (CAR),

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian tindakan (action

Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas juga merupakan

proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalaui

refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan

berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dan tindakan tersebut.

Suryanto menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.25

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model Kurt Lewin, konsep pokok action research menurut Kurt Lewin

terdiri dari empat komponen, yaitu: Perencanaan (planning), Tindakan

(acting), Pengamatan (observing), Refleksi (reflecting)26

25

Masnur Muslich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah (classroom Action Research), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 9.

(34)

Langkah-langkah dalam penggunaan PTK model Kurt Lewin

adalah sebagai berikut:

1. Planning

Menyusun Perencanaan, pada tahap ini kegiatan yang harus

dilakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang

diperlukan di kelas, mempersiapkan instrument dan merekam serta

menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

2. Acting

Melaksanakan tindakan, pada tahap ini peneliti melaksanakan

tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang actual,

yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3. Observing

Melaksanakan pengamatan, pada tahap ini yang harus

dilakukan peneliti adalah:

a. Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

b. Memantau kegiatan diskusi atau kerjasama antar siswa-siswi

dalam kelompok.

c. Mengamati pemahaman setiap peserta didik terhadap

pengguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai

dengan tujuan PTK.

(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Melakukan refleksi, pada tahap ini yang harus dilakukan

peneliti adalah:

a. Mencatat hasil observasi.

b. Mengevaluasi hasil observasi.

c. Menganalisis hasil pembelajaran

d. Mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan

penyusunan rancangan siklus berikutnya, sampai tujuan

PTK dapat dicapai.27

Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus

yang digambarkan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1: Model Action Research Kurt Lewin

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

27

(36)

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian,

waktu penelitian, dan subyek penelitian sebagai berikut:

a) Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III

MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap

tahun pembelajaran 2015-2016, yaitu bulan April-Mei 2016.

Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kalender

pendidikan sekolah.

c) Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam

dua siklus, untuk menerapkan teknik Probing prompting.

dengan prosedur meliputi pelaksanaan (planning), tindakan

(action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

Melalui dua tindakan siklus tersebut maka dapat diamati

peningkatan pemahaman siswa pada materi semangat kerja.

2. Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian

adalah siswa siswi kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran

(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

C. Variabel yang Diselidiki

Dalam penelitian tindakan kelas ini, variabel-variabel yang

diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel input

Variabel input yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa

kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan.

2. Variabel Proses

Variabel Proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penerapan teknik Probing prompting.

3. Variabel Output

Variabel Output yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat

kerja.

D. Rencana Tindakan

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

yang dikemukakan oleh Kurt Lewin yaitu dalam satu siklus terdiri atas

empat langkah pokok yaitu Perencanaan (planning), Tindakan (acting),

Pengamatan (observing), Refleksi (reflecting). Tahap-tahap yang ada

(38)

dengan siklus 1, dan rencana tindakan pada setiap siklus diuraikan

sebagai berikut:

Siklus I

Siklus I dalam Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari

perecanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, yang dipaparkan

sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning) (Rencana tindakan)

a. Menentukan waktu untuk melakukan siklus 1, yaitu

rencana pada bulan April 2016.

b. Menentukan treatment yang akan digunakan dalam

meningkatkan pemahaman siswa dengan teknik

probing prompting.

c. Membuat persiapan untuk rencana perbaikan

pembelajaran yang sesuai dengan standart kompetensi

dan kompetensi dasar pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial dengan merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan teknik

probing prompting.

d. Menentukan materi pokok yang akan di sampaikan

dalam pelaksanaan pembelajaran.

e. Menyiapkan sumber dan alat belajar yang digunakan

(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

f. Menggunakan tes evaluasi pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial materi semangat kerja.

g. Menentukan keberhasilan dari belajar siswa dengan

berdasarkan kriteria, hal ini dilakukan untuk

mengetahui penelitian yang dilkukan pada siklus

pertama sudah maksimal/ berhasil atau belum berhasil.

Jika sudah maksimal maka siklus akan dihentikan dan

jika belum sesuai harapan maka akan dilakukan

perencanaan pada siklus selanjutnya (siklus 2).

1) Minimal 90% memenuhi kriteria ketuntasan

minimum yang telah ditentukan.

2) Guru dapat melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yaitu ≥80%

3) Rata-rata skor peserta didik minimal 75

4) Minimal 75% siswa pemahamannya dapat

meningkat.

2. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan Peneliti melaksanakan

pembelajaran di kelas dengan menerapkan teknik Probing

prompting. Adapun pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan langkah-langkah tindakan teknik ini adalah:

(40)

1) Memulai dengan salam, menyapa peserta didik dan

berdoa bersama.

2) Apersepsi, motivasi membangkitkan minat semangat

siswa dalam belajar (dengan mengajak tepuk atau

bernyanyi).

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

berlangsung

4) Siswa diminta menyiapkan buku paket IPS kelas III

b. Kegiatan inti

1) Siswa mengamati gambar/ media yang dibawa guru

2) Siswa diberi waktu untuk merumuskan jawaban atau

berdiskusi kecil dalam merumuskan jawaban pada

gambar atau media yang dibawa oleh guru.

3) Guru mengajukan pertanyaan atau persoalan kepada

peserta didik yang sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran

4) Siswa diberi waktu untuk merumuskan jawaban atau

berdiskusi kecil dalam merumuskan jawaban.

5) Siswa membacakan hasil diskusi.

6) menunjuk sala satu siswa untuk menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru, dan pertanyaan diberikan

(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

7) Siswa yang menjawab dengan tepat maka guru

meminta tanggapan dari siswa lain mengenai jawaban

tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat

aktif dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Jika siswa yang ditunjuk untk menjawab pertanyaan

mengalami kemacetan dalam menjawab pertanyaan,

atau jawaban kurang tepat, tidak tepat, atau diam. maka

guru mengajukan pertanyaan lain.

8) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang

berbeda untuk lebih menekankan bahwa indikator pada

pembelajaran tersebut dapat dipahami oleh semua

siswa.

9) Siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru

c. Kegiatan penutup

1) Siswa dan guru Melakukan refleksi

2) Siswa diberi penguatan

3) Guru mengucapkan salam dan siswa Berdoa bersama

guru.

3. Pengamatan (observating)

Beberapa hal yang diamati dalam proses pembelajaran

IPS kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan

dengan menggunakan instrumen observasi pada siklus I

(42)

a. Pelaksanaan mengajar guru di dalam kelas dalam

melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran

b. Aktivitas siswa dalam dalam proses pembelajaran.

c. Aktivitas guru dalam dalam proses pembelajaran.

4. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan guru mengevaluasi tingkat

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Pada

tahap ini hasil observasi guru dan siswa dianalisa dan dilihat

kekurangan atau kelemahannya. Setelah diketahui pada

pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka dapat dilakukan

perbaikan pada siklus selanjutnya.

Siklus II

Seperti pada siklus I, siklus II pada PTK ini juga terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai

berikut:

1. Perencanaan (planning)

Berdasarkan perencanan dari siklus I, planning siklus II yaitu:

a. Menentukan waktu untuk melakukan siklus 2, yaitu

rencana pada bulan April 2016

b. Menentukan treatment yang akan digunakan dalam

meningkatkan pemahaman siswa dengan teknik

(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

c. Membuat persiapan untuk rencana perbaikan

pembelajaran yang sesuai dengan standart kompetensi

dan kompetensi dasar pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial dengan merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan teknik

probing prompting.

d. Menentukan materi pokok yang akan di sampaikan

dalam pelaksanaan pembelajaran.

e. Menyiapkan sumber dan alat belajar yang digunakan

dalam proses belajar mengajar.

f. Menggunakan tes evaluasi pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial materi semangat kerja.

g. Menentukan keberhasilan dari belajar siswa dengan

berdasarkan kriteria, hal ini dilakukan untuk

mengetahui penelitian yang dilkukan pada siklus

pertama sudah maksimal/ berhasil atau belum berhasil.

Jika sudah maksimal maka siklus akan dihentikan dan

jika belum sesuai harapan maka akan dilakukan

perencanaan pada siklus selanjutnya.

1) Minimal 90% memenuhi criteria ketuntasan

(44)

2) Guru dapat melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yaitu ≥80%

3) Rata-rata skor peserta didik minimal 75

4) Minimal 75% siswa pemahamannya dapat

meningkat.

2. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan Peneliti melaksanakan

pembelajaran di kelas dengan menerapkan teknik Probing

prompting. Adapun pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan langkah-langkah tindakan teknik ini adalah:

a. Kegiatan pendahuluan

1) Memulai dengan salam, menyapa peserta didik dan

berdoa bersama.

2) Apersepsi, motivasi membangkitkan minat semangat

siswa dalam belajar (dengan mengajak tepuk atau

bernyanyi).

4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

berlangsung

5) Siswa diminta menyiapkan buku paket IPS kelas III

b. Kegiatan inti

(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

2) Siswa diberi waktu untuk merumuskan jawaban atau

berdiskusi kecil dalam merumuskan jawaban pada

gambar atau media yang dibawa oleh guru.

3) Guru mengajukan pertanyaan atau persoalan kepada

peserta didik yang sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran

4) Siswa diberi waktu untuk merumuskan jawaban atau

berdiskusi kecil dalam merumuskan jawaban serta

membacakan hasinya.

5) menunjuk sala satu siswa untuk menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru, dan pertanyaan diberikan

kepada semua siswa secara merata.

6) Siswa yang menjawab dengan tepat maka guru

meminta tanggapan dari siswa lain mengenai jawaban

tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat

aktif dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Dan jika siswa yang ditunjuk untk menjawab

pertanyaan mengalami kemacetan dalam menjwab

pertanyaan, atau jawaban kurang tepat, tidak tepat, atau

diam. maka guru mengajukan pertanyaan lain.

7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang

(46)

pembelajaran tersebut dapat dipahami oleh semua

siswa.

8) Siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru

c. Kegiatan penutup

1) Siswa dan guru Melakukan refleksi

2) Siswa diberi penguatan oleh guru

3) Guru mengucapkan salam dan siswa Berdoa bersama guru

Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti

menyiapkan tes yang berbeda dari siklus I, untuk mengukur

peningkatan pemahaman siswa.

3. Pengamatan (observing)

Hasil observasi pembelajaran IPS melalui teknik

Probing prompting pada siklus II diharapkan dapat

memperoleh hasil yang maksimal, siswa antusias dalam

pembelajaran dan peningkatan pemahaman siswa dapat

meningkat.

Hal-hal yang diamati dalam proses pembelajaran IPS

kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan

menggunakan instrument observasi pada siklus II yaitu:

a. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

4. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan guru merefleksi tingkat

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan

teknik probing prompting pada mata pelajaran Ilmu

pengetahuan sosial kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

Lamongan dari hasil tes pada siklus II jika sudah maksimal

atau pemahaman siswa siswa dinyatakan telah meningkat

maka siklus dihentikan, dan jika pada siklus II ini dinyatakan

hasil tes tidak sesuai harapan maka akan dilanjutkan pada

siklus selanjutnya.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan

bahan untuk menyusun suatu informasi. Data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategori,

karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka

bilangan.

a. Data kualitatif

Data kualitatif yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

1) Profil sekolah MI Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran

(48)

2) Pelaksanaan pembelajaran teknik probing prompting

dalam kegiatan yang dilaksanakan siswa dan kegiatan

guru.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif pada PTK ini adalah:

1) Data jumlah siswa kelas III MI Bahrul ‘Ulum Besur

Sekaran Lamongan.

2) Data observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa.

3) Data hasil pembelajaran (pemahaman) siswa kelas III MI

Bahrul ‘Ulum Besur Sekaran Lamongan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan

peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan di dalam

penelitian. Sehingga teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Maka tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data peneliti tidak mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang diinginkan.

Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan beberapa teknik penelitian yakni observasi untuk

siswa dan guru, interview atau wawancara dan tes tulis pada siswa.

(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara

sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan

gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi

digunakan untuk melihat data mengamati perubahan fenomena

atau gejala sosial yang berkembang, 28

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa pada

proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Probing

prompting. yang diobservasi yaitu pelaksanaan mengajar guru

di kelas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. dengan

menggunakan lembar observasi yang memuat beberapa

pengukuran yang telah ditetapkan.

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

A. Persiapan

a. Persiapan fisik siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

b. Alat untuk belajar siswa yaitu buku tulis, kitab, LKS, alat tulis menulis.

c. Siswa mengeluarkan buku tulis, kitab, LKS, alat tuli menulis

B. Kegiatan Pendahuluan

a. Siswa menjawab salam guru, menjawab sapaan, menjawab kabar dengan yel-yel (Alhamdulillah luar biasa Allah hu Akbar yes go) dengan penuh semangat

b. Siswa berdoa bersama-sama c. Siswa diabsen oleh guru

28 Lexi J. Moleong, Metodologi Penleitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996)

(50)

d. Siswa memperhatikan dan mengikuti motivasi yang diberikan oleh guru

e. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

C. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan pertanyaan guru b. Siswa menyampaikan jawaban atau

pendapat tentang materi yang akan dipelajari

Elaborasi

a. Siswa memperhatikan media/ gambar yang dibawa oleh guru.

b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang media/ gambar yang dibawa. c. Siswa mendengarkan penjelasan singkat

dari guru

d. Siswa membagi kelompok menjadi 3 atau 4 kelompok.

e. Siswa diberi LK dan berdiskusi kelompok serta mendengarkan arahan guru dalam melakukan diskusi.

f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya masing-masing, dan kelompok lain memperhatikan kelompok yang presentasi.

g. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara satu persatu dan dengan pertanyaan yang berbeda-beda.

Konfirmasi

a. Siswa mendengarkan penguatan akhir dan membuat kesimpulan bersama guru. b. Siswa mengerjakan soal tes tulis

(evaluasi) materi semangat kerja.

D. Kegiatan Akhir

(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

4= sangat baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, dan tepat waktu)

3= baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif tidak tepat waktu)

2=cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat

waktu)

1= kurang (tidak dilakukan, tidak sesuai, aspek, tidak efektif, tidak

tepat waktu).

Untuk menghitung observasi kegiatan siswa menggunakan

rumus:29

Nilai = y x 100

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I

Persiapan

a. Persiapan guru dalam mengajar

b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran diantaranya RPP, materi, kitab, soal evaluasi. c. Mempersiapkan media pembelajaran

II Pelaksanaan

Kegiatan awal

a. Guru mengucapkan salam, menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa.

b. Guru mengajak siswa berdo’a bersama c. Guru mengabsen kehadiran siswa

d. Memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi atau tepuk

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi yang diajarkan

Kegiatan inti Eksplorasi

a. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa

29

Gambar

Gambar 3.1: Model Action Research Kurt Lewin
gambar atau media yang dibawa oleh guru.
gambar atau media yang dibawa oleh guru.
  Tabel 3.1   Lembar Observasi Aktivitas Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa penerapan internal sistem informasi akuntansi penggajian untuk outsourcing masih terdapat beberapa kendala seperti otorisasi dokumen

(Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di Kelas VIII-C SMP Negeri 7 Ciamis pada tanggal 12 Nopember 2016).. Keadaan seperti di atas jika

Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 20 m/s mendekati sumber bunyi 680 Hz yang dalam keadaan diam.. Semangkuk sop 255 g dipanaskan menggunakan pemanas microwave

Sistem hutang yang saat ini terjadi pada petani desa Ramung Jaya yaitu agen kopi memberikan hutang uang kepada petani dengan jaminan hasil panen kopi guna

[r]

22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang bisa mengakibatkan penurunan atau perubahan

Pada analisis eksternal topology optimization ini dilakukan pengurangan massa pada full pulley untuk pembebanan 1, pembebanan 2, pembebanan 3, dan pembebanan 4, data

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi dan Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Sleman Tahun Ajaran