KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
SUMATERA BARAT TENTANG DATA DAN
INFORMASI GENDER DAN ANAK
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
SUMATERA BARAT TENTANG DATA DAN
INFORMASI GENDER DAN ANAK
OLEH:
Keterangan yang benar dan nyata
Keterangan yang benar dan nyata
Gambaran tentang suatu persoalan
Gambaran tentang suatu persoalan
Sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh
dari pengamatan suatu objek
Sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh
dari pengamatan suatu objek
Menurut UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik
data adalah informasi yang berupa angka tentang
karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi
Menurut UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik
data adalah informasi yang berupa angka tentang
karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi
DATA GENDER
•
Ekonomi
•
Politik, sosial dan hukum
•
Perlindungan hak
perempuan
•
Pembangunan
kesejahteraan dan
ketahanan keluarga
•
Ekonomi
•
Politik, sosial dan hukum
•
Perlindungan hak
perempuan
•
Pembangunan
kesejahteraan dan
ketahanan keluarga
DATA ANAK
•
Hak sipil dan kebebasan
•
Lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif
•
Kesehatan dasar dan
kesejahteraan
•
Pendidikan
•
Perlindungan khusus
•
Hak sipil dan kebebasan
•
Lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif
•
Kesehatan dasar dan
kesejahteraan
•
Pendidikan
•
Perlindungan khusus
Data yang dipilah menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Data yang dipilah menurut jenis kelamin dan kelompok umur
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
• Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional
Inpres 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional
• 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.02/2009
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
• tentang Perubahan Atas Permendagri No 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG Di Daerah Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permendagri No 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG Di Daerah
• Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah
Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah
• tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Data Gender dan Anak
Pembagian Sub Urusan Sistem Data Gender dan Anak
Pembagian Sub Urusan Sistem Data Gender dan Anak
Pus alisis dat nyajian dan pe a ak an er dan gend
dalam k ele mbag
aan t da ngka di ti data erah si vin Pro
Pro alisis dat nyajian dan pe a ak an er dan gend
dalam k ele mbag
aan t da ngka di ti data erah si vin Pro
Kab /Ko ta
•
luas daerah 42 297.30 km2
luas daerah 42 297.30 km2
Jumlah Penduduk : 5.196.289 jiwa Laki-laki : 2.584.192 jiwa Perempuan : 2.612.097 jiwa
GAMBARAN UMUM
SUMATERA BARAT
STRUKTUR PENDUDUK SUMATERA BARAT
STRUKTUR PENDUDUK SUMATERA BARAT
0-4
Komposisi penduduk
terbanyak adalah usia anak
Komposisi penduduk
RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021
Sasaran Sasaran
2. Meningkatnya kualitas kependudukan,
pembangunan keluarga dan KB pemberdayaan gender serta pemenuhan hak anak5. Meningkatnya pembangunan gender dan
Tujua n 5 Tujua n 5
Meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat, kualitas kependudukan dan kesetaraan gender serta pemenuhan hak anak
Misi 3 Misi 3
ISU-ISU STRATEGIS PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender
• Masih adanya kesenjangan dalam hal akses, partisipasi, manfaat
serta penguasaan terhadap sumberdaya antara laki-laki dan perempuan
• Masih adanya kesenjangan dalam hal akses, partisipasi, manfaat
serta penguasaan terhadap sumberdaya antara laki-laki dan perempuan
Akhiri Kesenjangan Ekonomi Perempuan
Akhiri Kesenjangan Ekonomi Perempuan
• Data PBB bahwa sepertiga penduduk dunia hidup di bawah garis
kemiskinan, dan sekitar 70%nya adalah perempuan
• Data PBB bahwa sepertiga penduduk dunia hidup di bawah garis
kemiskinan, dan sekitar 70%nya adalah perempuan
Perempuan Kepala Keluarga
Perempuan Kepala Keluarga
• Feminisasi kemiskinan (kemiskinan yang identik dengan wajah
perempuan) menyebabkan 15% perempuan menjadi kepala keluarga
• Feminisasi kemiskinan (kemiskinan yang identik dengan wajah
ISU-ISU STRATEGIS PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
• Pelayanan dan penangan kepada perempuan dan anak sebagai kelompok rentan dan “korban terbesar” akibat kekerasan juga masih relatif rendah
• Pelayanan dan penangan kepada perempuan dan anak sebagai kelompok rentan dan “korban terbesar” akibat kekerasan juga masih relatif rendah
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
• Menciptakan kemandirian bagi perempuan dan keluarganya dengan melakukan program pemberdayaan ekonomi perempuan
• Menciptakan kemandirian bagi perempuan dan keluarganya dengan melakukan program pemberdayaan ekonomi perempuan
Pemberdayaan/perlindungan perempuan dan anak, SDM,
kesehatan, keterampilan, sosbudpolhukam dan kesetaraan gender Pemberdayaan/perlindungan perempuan dan anak, SDM,
kesehatan, keterampilan, sosbudpolhukam dan kesetaraan gender
• Agar terwujud kehidupan lebih demokratis dimana tidak terjadi lagi dominasi dan penindasan laki-laki atas perempuan
Perkembangan IPM Sumatera Barat
Perkembangan IPM Sumatera Barat
IPM Metode Baru Tahun 2015:
69,98 (Sumbar) 69,55 (N)
IPM IPM
Angka Harapan Hidup :
68,66 tahun (Sumbar) 70,78 (N)
Rata-rata Lama Sekolah:
8,42 tahun Sumbar) 7,84 tahun (N)
Harapan lama Sekolah 13,60 tahun (Sumbar) 12,55 (N)
PPP
Rp 9,80 jt (Sumbar) Rp 10,15 jt (N)
• IPM Provinsi Sumatera Barat terus meningkat selama
2010-2015. Pada tahun 2015, IPM Provinsi Sumatera Barat telah mencapai 69,98, dan berada pada peringkat 9.
• IPM Provinsi Sumatera Barat tumbuh lebih lambat dibanding
IPM Indonesia. IPM Provinsi Sumatera Barat tumbuh rata-rata
0,81% per tahun, sementara IPM Indonesia tumbuh rata-rata 0,91%per tahun.
2010 2011 2012 2013 2014 2015
67.25
67.81
68.36
68.91 69.36
69.98
66.53
67.09
67.7
68.31
68.9
69.55
Sumbar Indonesia
Tren IPM Sumatera Barat 2010-2015
IPM Kabupaten/Kota, 2015
IPM Kabupaten/Kota, 2015
Kep. Mentawai Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat Kab. Sijunjung Kab. Solok Selatan Kab. Solok Kab. Lima Puluh Kota Kab. Padang Pariaman Kab. Pesisir Selatan Kab. Tanah Datar Kab. Agam Kab. Dharmasraya Kota Sawahlunto Kota Pariaman Kota Padang Panjang Kota Solok Kota Payakumbuh Kota Bukittinggi Kota Padang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Kota Padang menduduki Peringkat pertama IPM di Sumatera Barat hal ini didukung komponen Pendidikan (rata-rata lama sekolah = 10,97 dan harapan lama sekolah = 15,60) serta komponen Pengeluaran sebesar 13,522 juta rupiah yang menduduki
peringkat pertama sementara
komponen angka harapan hidup (73,19) menduduki peringkat ke dua
13 • IPM ≥ 80
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
• 70 ≤ IPM < 80
IPM laki-laki, IPM perempuan, IPG dan Rangking IPG
di Indonesia, 2015
Provinsi
IPG
Laki-laki
IPM
Perempuan
IPM
Rangking
IPG
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
Sumatera Barat
94.04 94.74 72.95 73.21 68.60 69.36 4 1DKI Jakarta
94.60 94.72 81.27 81.77 76.88 77.45 1 2Sulawesi Utara
94.58 94.64 73.19 73.70 69.23 69.75 2 3DI Yogyakarta
94.31 94.41 79.98 80.60 75.43 76.09 3 4Kepulauan Riau
93.20 93.22 77.08 77.44 71.84 72.19 6 514
Membaiknya pendidikan perempuan yang cukup signifikan di Sumatera Barat merupakan faktor pendorong pencapaian pembangunan gendernya. Dampaknya provinsi ini berhasil masuk sebagai provinsi dengan angka IPG tertinggi di tahun 2015 dan berhasil menggeser DKI Jakarta. Sebelumnya pada tahun 2014, Sumatera Barat hanya berada di posisi keempat. Kenaikan rata-rata lama sekolah perempuan sebesar 2,74 persen menjadi salah satu faktor penyebab perubahan yang signifikan pada pencapaian IPM perempuan Sumatera Barat. Sebagai perbandingan, rata-rata lama sekolah perempuan DKI Jakarta hanya tumbuh sebesar 1,05 persen. Faktor inilah yang menyebabkan Sumatera Barat menduduki posisi pertama dalam pencapaian IPG dan sekaligus mengubah posisi DKI Jakarta.
(PEMBANGUNAN MANUSIA
IPG Menurut Kab/Kota, 2015
Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Kota Pasaman Solok Selatan Dharmasraya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawahlunto Kota Padang Panjang Kota Bukittinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman
82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102
89.31
95.23 95.73 92.34
98.44 93.15
97.04 95.5
92.95
95.33 88.29
88.44
93.77
96.62 95.52
98.56 99.75 98.52
98.72
Keterangan:
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
menggambarkan partisipasi aktif perempuan
dalam politik, ekonomi dan pengambilan
IDG Menurut Kab/Kota, 2015
Keterangan:
Tertinggi : Kota Padang Panjang 73,30 Terendah : Kepulauan Mentawai 46,47
Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Kota Pasaman Solok Selatan Dharmasraya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawahlunto Kota Padang Panjang Kota Bukittinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman
0 10 20 30 40 50 60 70 80
46.47
54.92
61.54 56.21
58.95 53.26
54.35 51.68
59.7 49.59
47.47
53.57
68.31 57.6
64.59
73.3 60.83
BAGAIMANA
PERAN
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA BARAT
DALAM PELAKSANAAN
SISTEM DATA GENDER DAN ANAK
???
BAGAIMANA
PERAN
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA BARAT
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
FUNGSI
FUNGSI
Perumusan kebijakan teknis
Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan provinsi
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
pimpinan
TUGAS P
OKO
K
OKO
TUGAS P
K
•
Terwujudnya kesetaraan dan
keadilan gender, perlindungan
perempuan dan anak
VISI
• Meningkatkan kualitas hidup perempuan • Meningkatkan perlindungan perempuan • Meningkatkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera
• Meningkatkan pemenuhan hak anak
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI MENINGKATKAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI MENINGKATKAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK
Meningkatnya
pemanfaatan data
terpilah
Meningkatnya
pemanfaatan data
terpilah
5.
Mewujudkan
sistem data
gender dan
anak
5.
Mewujudkan
sistem data
gender dan
anak
1. Menyusun, mereview, mengkoordinasikan, dan mengharmoniskan berbagai kebijakan pelaksanaan data gender dan anak sebagai acuan bagi Pemerintah Prov/Kab/Kota dan Organisasi
2. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran data gender dan anak
3. Meningkatkan penguatan jejaring kelembagaan penggiat utk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan data gender dan anak
4. Melakukan evaluasi dan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan program, anggaran dan kegiatan data gender dan anak
5. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, edukasi, informasi, komunikasi dan singkronisasi kegiatan bidang data gender dan anak