• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132008045 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132008045 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk berupa situs blogger yang

bisa dimanfaatkan sebagai sarana PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), penyediaan

layanan bimbingan dan konseling serta layanan cyber counseling (konseling

on-line). Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode

penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D), yaitu untuk

menciptakan suatu situs web untuk memberi sarana bagi mahasiswa BK dalam

mengadakan layanan bimbingan dan konseling.

Dalam mengumpulkan informasi guna melaksanakan penelitian dan

pengembangan, peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengetahui

penggunaan teknologi informasi oleh mahasiswa BK yang disediakan di kampus

UKSW Salatiga. Dalam validasi desain (uji ahli), peneliti menggunakan metode

tanya jawab yang dijadikan sebagai dasar penyempurnaan model web-base

learning dalam bimbingan dan konseling.

3.2 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang ditetapkan sebagai subyek penelitian adalah

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Sebagai dasar

(2)

penggunaan web-base learning dalam layanan bimbingan dan konseling, karena di

UKSW Salatiga sudah memiliki akses internet dengan jaringan wi-fi (hotspot) dan

sebagian besar mahasiswanya sudah menggunakan laptop sebagai media

e-learning. Selain itu pengadaan on-line learning ini dapat menjadi pelatihan praktis

oleh mahasiswa BK untuk mengembangkan kemampuannya mengadakan layanan

Bimbingan dan Konseling di dunia maya.

3.3 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian dimulai dengan merumuskan potensi masalah

yaitu berkembangnya teknologi dan pemanfaatan internet sepenuhnya digunakan

untuk akses game on-line dan live chatting. Selanjutnya mengumpulkan data

melalui wawancara sebagai acuan untuk membuat desain produk yang sesuai

dengan kebutuhan di mana tujuannya adalah untuk memanfaatkan penyediaan

jaringan wi-fi di sekolah untuk penyelenggaraan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh),

web-base learning, dan cyber counseling. Situs yang akan dikembangkan adalah

situs blogger (blogspot.com) dengan menggunakan akun G-mail sebagai pegangan

mahasiswa (admin) untuk menyediakan layanan web-base learning dalam

bimbingan dan konseling. Rencana pengembangan web-base learning ini

dikembangkan dengan komponen-komponen : (1) Adobe Photoshop CS.3, (2)

Akun Google Mail, (3) Akun Blogger (blogspot.com), (4) Akun Yahoomail, (5)

Perangkat lunak Ping-Box Yahoo, (6) Gadget set template blogger, (7) Komputer

/ Laptop dengan connector wi-fi, (8) Transmisi Internet yang dapat dihubungkan

(3)

Untuk menghasilkan model web-base learning, maka diperlukan

langkah-langkah penelitian pengembangan (Research and Development). Borg and Gall

(dalam Sugiyono 2010) mengemukakan definisi Research and Development

adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut. Langkah-langkah penelitian dan

pengembangan / R&D (Research and Development/) meliputi (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi

desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi

produk, dan (10) produksi masal.

Berdasarkan uraian langkah di atas, penulis merangkum

langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian menjadi 5 langkah-langkah utama, yaitu:

1. Langkah Pertama : Penentuan Potensi dan Masalah

a. Survey lapangan

Survey dilakukan melalui wawancara terhadap mahasiswa BK UKSW

Salatiga untuk mengetahui pemanfaatan TIK atau jaringan internet dalam

(4)

b. Kajian Konseptual yang meliputi:

- Mengkaji pemanfaatan teknologi satellite transmision yang ada di UKSW

Salatiga

- Mengkaji apakah sistem web-base learning sudah digunakan oleh

mahasiswa BK.

2. Langkah Kedua: Pengumpulan informasi melalui wawancara dengan

mahasiswa BK untuk merancang pengembangan model web-base learning

untuk bimbingan dan konseling bagi mahasiswa BK.

3. Langkah Ketiga: Merancang desain produk secara offline yang sesuai dengan

kebutuhan dan bisa dimanfaatkan dalam praktek pelayanana bimbingan dan

konseling di FKIP-BK.

4. Langkah Keempat: Validasi desain dilakukan melalui uji ahli dengan metode

Tanya jawab dengan 3 dosen BK, 2 Guru Pembimbing SMP Kristen 2 Salatiga,

dan 3 Mahasiswa BK sebagai acuan untuk penyempurnaan model.

5. Langkah Kelima: Berdasarkan validasi desain maka revisi desain atau

perbaikan desain dilakukan oleh penulis untuk mengurangi kelemahan yang

(5)

3.4 Instrumen Penelitian 3.4.1 Potensi dan Masalah

Jenis instrumen yang akan digunakan penelti untuk mendapatkan

informasi mengenai pemanfaatan TIK dalam web-base learning pada bimbingan

dan konseling adalah dengan melakukan wawancara. Pengumpulan data melalui

wawancara akan dilakukan kepada mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling

UKSW Salatiga. Komponen-komponen wawancara tersebut meliputi:

1. Berapa kali anda membuka internet dalam 1 minggu?

2. Situs apa yang paling sering anda kunjungi?

3. Apa yang anda lakukan/cari dengan situs yang anda kunjungi tersebut?

4. Apakah situs yang anda kunjungi ada yang berhubungan dengan kegiatan

bimbingan dan konseling?

5. Jika ada, apakah itu bersifat praktis atau teoritis?

6. Apakah selama kuliah anda mendapatkan sistem belajar secara online?

7. Jika iya, sistem seperti apa yang anda dapatkan?

8. Apakah anda mendapat mata kuliah kreativitas dan media BK?

9. Jika iya, apa yang anda lakukan terhadap hasil karya anda pada mata kuliah

tersebut?

10. Adakah sistem konseling online yang diselenggarakan di perkuliahan anda?

(6)

3.4.2 Validasi Desain

Validasi desain dilaksanakan melalui uji ahli dengan menggunakan

metode tanya jawab yang dihadiri oleh 3 dosen BK UKSW Salatiga, 2 guru

pembimbing SMP Kristen 2 Salatiga, dan 3 mahasiswa Progdi BK UKSW

Salatiga. Dalam validasi desain tersebut para calon pengguna memberikan

masukan kepada penulis untuk menyempurnakan model web-base learning yang

telah didesain oleh penulis. Penyempurnaan desain tersebut meliputi perbaikan

grafis (tampilan) web-base learning dan content (isi) dari web-base learning yang

telah dibuat oleh penulis.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Tahap I

Analisis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk menelaah

hasil wawancara kepada mahasiswa mengenai pemanfaatan teknologi informasi

yang disediakan di universitas dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

3.5.2 Analisis Data Tahap II

Anlisis data deskriptif kualitatif diperlukan untuk menginterpretasi data

kualitatif guna meningkatkan mutu produk setelah menelaah kelebihan dan

(7)

3.5.3 Analisis Data Tahap III

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk menelaah

hasil ujicoba desain yang digunakan sebagai riset untuk menyusun produk dan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh kerana ini Kerajaan terpaksa terlibat secara lebih aktif dalam sektor korporat dengan mempergiatkan lagi syarikat-syarikat yang ditubuhkan oleh agensi amanah seperti Pernas,

Smartphone Lenovo Medan.Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian deskriptif kuantitatif.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel

Sebaliknya, Toyota perlu untuk memproduksi berbagai jenis model dalam volume kecil, dengan menggunakan jalur perakitan yang sama, karena permintaan konsumen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan ikan di Desa Semparuk secara serempak dipengaruhi oleh harga ikan, pendapatan masyarakat dan selera konsumen.. Sisanya

JADWAL PERTANDINGAN (HOME TOURNAMENT) KOMPETISI DIVISI UTAMA LIGA INDONESIA 2015. STADION DEMANG LEHMAN STADION

Kisaran nilai ini diberikan kepada dosen yang SANGAT TERPUJI karena memiliki toleransi yang tinggi dalam berkomunikasi dengan rekan sekerja, atasan, bawahan, dan pihak di

Kombinasi penggunaan sistem personal controls dan output controls yang terdiri dari traditional dan non-traditional controls akan menghasilkan kinerja perusahaan yang

Tabel 3 menunjukkan bahwa pada pasien yang didiagnosis penyakit jantung reumatik dan dilakukan pemeriksaan ekokardiografi sebagian besar memiliki lesi katup stenosis mitral