LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembuatan medium persiapan
Potato Dextrose Agar
(PDA)
(Muchroji & Cahyana, 2007)
Bahan yang digunakan :
Kentang
200 gram
Dektrosa
20 gram
Agar-agar
20 gram
Akuades
add
1000 ml
Cara kerja pembuatan medium PDA
Kentang dikupas dan dipotong-potong menjadi kotak-kotak kecil dengan tebal 1 cm
dicuci hingga bersih.Potongan kentang dimasukkan kedalam
beaker glass
ukuran 1000
ml, ditambahkan air sebanyak 250 ml dan direbus sampai lunak. Ampas kentang
diambil dengan cara disaring dengan menggunakan kain steril. Ekstrak kentang
ditampung dalam
beaker glass
ukuran 1000 ml, dextrose dan agar ditambahkan.Semua
bahan tersebut dididihkan dan dihomogenkan menggunakan
Hot Plate Magnetic Stirer.
Campuran medium ditambahkan dengan akuades sampai mencapai volume 1000 ml.
Medium dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer sebanyak 500 ml, disumbat dengan
kapas dan direkatkan dengan
wrapping
. Medium disterilisasi menggunakan autoklaf
pada suhu 121
oC dengan tekanan 2 atm selama 15 - 20 menit. Medium steril kemudian
dituang ke dalam cawan petri secara aseptis, sehingga didapatkan medium PDA dengan
permukaan medium yang lebih luas.
Lampiran 2. Tabulasi Data Berat Basah Miselium Isolat T.fuciformis.
a.
Kombinasi perlakuan antara medium dan lama waktu inkubasi
No Perlakuan Ulangan Total (g) Rata-Rata (g)
M1W1: Medium MEYB pada waktu inkubasi 20 hari M1W2: Medium MEYB pada waktu inkubasi 30 hari
M1W3: Medium MEYB pada waktu inkubasi 40 hari
M2W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 20 hari.
M2W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 30 hari
M2W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 40 hari
M3W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 20 hari
M3W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 30 hari
M3W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 40 hari
M4W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 20 hari
M4W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 30 hari
Lampiran 3. Tabulasi Data Berat Kering Miselium Isolat T.fuciformis.
a.
Kombinasi perlakuan antara medium dan lama waktu inkubasi
No Perlakuan Ulangan Total (g) Rata-Rata (g)
b.
Perlakuan medium uji
Perlakuan Berat KeringMiselium (g) Standar Deviasi
M1 0,551 0,085
M2 0,499 0,069
M3 0,926 0,494
M4 0,601 0,268
c.
Perlakuan lama waktu inkubasi
Perlakuan Berat Kering Miselium (g) Standar Deviasi
W1 0,488 0,063
W2 0,558 0,167
W3 0,886 0,447
Keterangan:
M1W1: Medium MEYB pada waktu inkubasi 20 hari
M1W2: Medium MEYB pada waktu inkubasi 30 hari M1W3: Medium MEYB pada waktu inkubasi 40 hari
M2W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 20 hari.
M2W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 30 hari
M2W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 40 hari
M3W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 20 hari
M3W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 30 hari
M3W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 40 hari
M4W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 20 hari
M4W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 30 hari
M4W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 40 hari
Lampiran 4. Tabulasi Data pH Perlakuan.
Parameter pH Awal
No Perlakuan Ulangan Total Rata-Rata
UI U2 U3
Parameter pH Akhir
No Perlakuan Ulangan Total Rata-Rata
UI U2 U3
M1W1: Medium MEYB pada waktu inkubasi 20 hari M1W2: Medium MEYB pada waktu inkubasi 30 hari M1W3: Medium MEYB pada waktu inkubasi 40 hari
M2W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 20 hari.
M2W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 30 hari
M2W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari 3 gram biji kedelai pada waktu inkubasi 40 hari
M3W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 20 hari
M3W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 30 hari
M3W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji jagung yang diperoleh dari 3 gram biji jagung pada waktu inkubasi 40 hari
M4W1: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 20 hari
M4W2: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 30 hari
M4W3: Medium MEYB modifikasi ditambah ekstrak biji padi yang diperoleh dari 3 gram biji padi pada waktu inkubasi 40 hari
Lampiran 5. Data Spesifikasi Bahan dan Peralatan
SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN
No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat
1. Autoklaf HIRAYA Sterilisasi dengan uap
air panas bertekanan
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi 2. Laminar Air
Flow
Nuaire/437-900e Tempat inokulasi
isolat ke dalam cawa petri dan tempat kerja aseptis
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
3. Erlenmayer IWAKI TE.32 PYREX Tempat penyimpanan
larutan stok, serta untuk meracik dan menghomogenkan
4. Botol Kultur Botol Bekas Nescafe Tempat menumbuhkan
miselium jamur yang akan dikultur
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
5. Gelas ukur Iwaki PYREX/1000ml Mengambil dan
menakar larutan
6. Orbital shaker Lab Line Menghomogenkan larutan
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi 7. Alluminium foil Klim pak Sebagai penutup
erlenmayer , botol kultur dan botol durham dan kebasaan medium cair
EKSPLORER OHASUS Menimbang bahan
dengan berat
10. Stirrer Stuart Menghomogenkan larutan dengan
40/41 diameter 125 mm Digunakan untuk
menyaring miselium saat akan ditimbang untuk mendapatkan berat kering
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
12. Hot Plate Stuart Menghomogen larutan Lab. Mikologi
dan
Fitopatologi
13. Oven Memert Sterilisasi panas
kering dan
menghilangkan kadar air suatu bahan atau organisme
Lab. Mikologi dan
14. Inkubator Stuart Menginkubasi isolat dengan volume yang diketahui
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
16. Jarum Ose Menginokulasikan
isolat ke medium kultur dan medium uji
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
17. Lampu Spiritus Membantu kerja
aseptis
Lab. Mikologi dan
Fitopatologi
18. Kamera Samsung Dokumentasi Lab. Mikologi
dan
Fitopatologi
No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan
1. Alkohol 70% Sterilisasi alat
2. Ekstrak Yeast Powder Sebagai sumber nitrogen
3. Ekstrak Malt Powder Sebagai sumber karbon