Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM
LOMPAT JAUH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh
NAVI MUHAMMAD NUR 0901368
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM LOMPAT JAUH
(StudiEksperimenMahasiswaIlmuKeolahragaanAngkatan 2011)
Oleh
Navi Muhammad Nur
SebuahSkripsi yang DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari
SyaratMemperolehGelar
SarjanaSains Program StudiIlmuKeolahragaan
© Navi Muhammad Nur 2013
UniversitasPendidikan Indonesia
Oktober 2013
HakCiptadilindungiundang-undang
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnya, atausebagian,
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
NAVI MUHAMMAD NUR
PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM
LOMPAT JAUH
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. H. Aming Supriatna. M.Pd NIP. 1950011519800210001
Pembimbing II
Iman Imanudin,S.Pd, M.Pd. NIP. 197508102001121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI
DALAM LOMPAT JAUH
Navi Muhammad Nur 0901368
Penelitian ini bertunjuk untuk mengetahui apakah benar metode untuk meningkatkan power itu dengan metode power yang di jelaskan menurut Zafar Sidik (2007 : 59) adalah untuk menambah kekuatan yang cepat (power) yaitu dengan menggunakan metode power, norma latihan untuk metode power yaitu: intensitas 40-80%, irama kontraksi cepat, repetisi kalau kecepatan gerak menurun stop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode latihan power
terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental design dan benuk desain nonequivalent control group design. Sampel diambil sebanyak 20 orang dari populasi mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2011 diantaranya 10 orang kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol, menggunakan teknik Sampling Purposive Penghitungan menggunakan statistika. Dari hasil analisis data diperoleh dengan nilai T Hitung 2.19 > T Tabel 2.10 maka hasil perhitungan terdapat pengaruh yang signifikan metode power dengan bentuk squat terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh.
Kata Kunci : Metode Power, Bentuk Latihan Squat, Lompat Jauh (Pretest-
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE INFLUENCE OF POWER EXERCISE METHOD WITH SQUATS
EXERCISE TOWARD ESCALATION POWER OF LIMB
IN LONG JUMP
Navi Muhammad Nur
0901368
The research is tended to know whether exact method to increase power is power
method described by Zafar Sidik (2007:59) that to increase quick strength (power)
is by using method power, exercise norm for power method is: the intense
40-80%, fast contraction beat, repetition if the speed of movement decreased. The
research is aimed to know the influence of power exercise method toward power
escalation of limb in long jump. The research method used quasi of experimental
design and form of design is nonequivalent control group design. Sample was
taken from 20 people from student sport science population batch 2011 with 10
people as experimental group and 10 people as control group, used Sampling
Purposive technique statistic computation. The analysis result can be gained with
T score 2.19> T table 2.10, according to the result of computation there is
significant influence of power method with squad form toward the escalation
power of limb in long jump.
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7
1. Atletik ... 7
2. Lompat Jauh ... 7
3. Faktor Pendukung Lompat Jauh ... 15
4. Kondisi Fisik ... 16
5. Weight Training ... 23
6. Power………..26
B. Kerangka Pemikiran... 28
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ... 30
B. Desain Penelitian ... 31
C. Metode Penelitian ... 32
D. Definisi Operasional ... 32
E. Instrument Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan... 40
B. Analisis Data ... 41
C. Pengujian Hipotesis... 42
D. Diskusi Penemuan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN... 46
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Atletik di ambil dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang artinya bertanding
atau berlomba, menurut Syarifuddin (1992: 2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Athlon yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan,
sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (Atlet). Dengan
demikian dapatlah dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang
dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari,
lompat dan lempar. Atletik memiliki bentuk kegiatan fisik yang beragam seperti
jalan, lari, lompat, dan lempar, unsur-unsur gerakan tersebut terkandung hampir
disemua cabang olahraga atletik, maka dari itu atletik disebut sebagai ibu dari
semua cabang olahraga (Mother Of sport).
Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat yaitu
nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah.Lompat
jauh merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP dan
SMA. Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga
atletik. Lompat jauh menurut Syarifuddin (1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu
bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki
untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan
sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat.Jarak lompatan diukur
dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan
oleh bagian tubuh. Menurut Engkos Kosasih (1985: 67) bahwa yang menjadi
tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang
mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan, tolakan, sikap badan di udara,
2
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adisasmita (1992: 65) berpendapat bahwa keempat unsur ini merupakan suatu
kesatuan, yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit,
lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah melompat
sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik
lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di
udara dan mendarat, mengutip pendapat Heri dari buku yang di tulis kosasih :
Heri (Kosasih 2012: 35) mengemukakan bahwa:
Yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan, tolakan, sikap badan di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur-unsur pokok pada lompat jauh.
Faktor yang mempengaruhi hasil lompat jauh dalam segi antropometrik
dan kondisi fisik. Mengutip pendapat Heri dari buku yang ditulis Hidayat : Heri
(Hidayat, 1999: 5) menjelaskan bahwa “Antropometrik adalah ukuran-ukuran dari
bagian yang ada pada struktur manusia yang dapat berupa tinggi badan dan berat badan”. Antropometrik dapat didefinisikan sebagai suatu studi tentang pengukuran tubuh manusia dalam hal dimensi tulang, otot, tinggi badan, berat
badan, dan ukuran badan seseorang .Selanjutnya tinggi badan, berat badan dan
ukuran tubuh (Skinfolds dan Circumferences) aktual seseorang ini dapat
digunakan untuk tujuan menilai pertumbuhan tubuh seseorang, serta dapat
berguna sebagai data referensi.
Faktor kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam
pencapaian prestasi yang maksimal seorang atlet, atlet tidak akan dapat meraih
prestasi puncak apabila tidak didukung oleh kondisi fisik. Seperti yang dijelaskan
oleh Harsono (1988: 153) bahwa ”Sukses dalam olahraga sering menuntut
keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas
3
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Prinsip dasar dalam lompat jauh membangun awalan yang
secepat-cepatnya dalam melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya kearah depan atas dengan
satu kaki untuk meraih ketinggian yang optimal saat melayang sehingga
menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. kecepatan lari awalan dan kekuatan
pada waktu menolak harus dilakukan oleh pelompat untuk mengetahui daya tarik
bumi. Mengutip pendapat Heri dari buku yang ditulis hidayat : Heri (Hidayat 1998: 106) bahwa “Setiap ada aksi terjadi reaksi yang sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada satu garis lurus”. Sehingga semakin kuat beban yang
dikeluarkan pada saat tumpuan maka semakin besar pula reaksi yang dikeluarkan. Latihan kondisi fisik menurut Harsono (2001: 4) “Memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama atlet dalam
pertandingan, istilah latihan kondisi fisik mengacu pada program latihan yang
dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, dan bertujuan untuk
meningkatkan fungsional seluruh sistem tubuh agar dengan demikian prestasi atlet
semakin meningkat”. Penguasaan teknik dalam program latihan akan sangat
mudah dikuasai, seperti yang dijelaskan Harsono (2001: 4) “Menguasai teknik
-teknik gerakan yang dilatih karena latihan -teknik, latihan taktik, dan keterampilan,
akan mampu dilakukan secara maksimal, artinya meskipun harus mengulang
suatu gerakan atau suatu pola taktik tertentu berpuluh kali dia tidak akan cepat lelah.”
Menurut Zafar sidik (2007: 17) komponen fisik yang terdiri dari empat
komponen fisik, yaitu daya tahan, kekuatan, kecepatan dan fleksibilitas. Power
merupakan kombinasi dari komponen kondisi fisik kekuatan dan kecepatan.
Stamina merupakan kombinasi dari komponen kondisi fisik daya tahan dan
kecepatan, sedangkan daya tahan kekuatan kombinasi dari komponen kondisi fisik
daya tahan dan kekuatan. Bompa (1988: 279) berpendapat mengenai power
bahwa “ power is the product of abilities, strange and speed”. Dalam power juga terdapat batasan-batasan, menurut harsono (1988: 200) “power adalah
4
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karena semua cabang olahraga hampir seluruhnya memerlukan gerakan eksplosif,
terutama pada cabang yang memiliki unsur meloncat, memukul dan menendang.
Untuk menghasilkan lompatan yang maksimal dibutuhkan kondisi fisik
diantaranya power otot tungkai, power otot tungkai mempunyai peran besar
dalam menghasilkan lompatan yang maksimal. Untuk menghasilkan power,
masalah utama dalam melatih power adalah bagaimana meningkatkan kekuatan maksimal. Manurut Zafar Sidik (2007: 60)” kekuatan maksimal dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu: pertama menambah diameter otot, orang
percaya kalau diameter otot bertambah, kekuatan otot meningkat metode
membuat diameter otot menjadi lebih besar disebut hypertropie, kedua
memperbaiki kerjasama antara kelompok otot disebut juga memperbaiki
kerjasama Koordinasi Intramuskuler (KI), metode memperbaiki koordinasi
intramuskuler disebut metode Neural Activation(NAM)”.
Metode untuk membuat diameter otot menjadi besar dan metode untuk
menambah kekuatan yang cepat Menurut Zafar Sidik (2007: 59) Metode untuk
membuat diameter otot menjadi besar yaitu dengan menggunakan metode
Hypertropie dan untuk menambah kekuatan yang cepat (power) yaitu dengan
menggunakan metode power. Norma latihan untuk metode hypertropie yaitu:
intensitas 30-60%, irama kontraksi perlahan/lambat, repetisi banyak. Sedangkan
norma latihan untuk metode power yaitu: intensitas 40-80%, irama kontraksi
cepat, repetisi kalau kecepatan gerak menurun stop.
Selanjutnya adalah beberapa bentuk latihan weight training seperti
press, high pull, curl, pull over, squat, dan lain sebagainya. Disini penulis akan
mengambil salah satu bentuk latihan weight training yaitu squat. Menurut
Harsono (1988: 209) Squat adalah beban ditaruh pada pundak dibelakang leher,
kemudian tungkai dibengkokkan. Perlu diperhatikan bahwa squat yang dimaksud
disini adalah half squat dan bukan full squat. Full squat, yaitu membengkokkan
tungkai sampai pantat kena tumit, tidak dianjurkan, oleh karena itu hal ini akan
dapat menimbulkan sakit-sakit pada pinggang dan mungkin pula akan dapat
menimbulkan cedera-cedera pada struktur bagian dalam dan penyanggah sendi
5
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
berlebihan. Untuk mencegah atlet melakukan squat terlalu rendah, dapat ditaruh
kursi dibelakang pinggul untuk memberikan batas gerak kebawahnya.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan kajian mendalam mengenai metode
latihan power dengan bentuk latihan squat, maka penelitian ini berjudul “pengaruh metode latihan power dengan bentuk squats terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini, apakah terdapat pengaruh
metode latihan power dengan bentuk squats terhadap peningkatan power
tungkai dalam lompat jauh?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui pengaruh metode latihan
power terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat memperoleh manfaat,
khususnya bagi peneliti, umumnya bagi semua pihak yang memerlukan penelitian
ini.
1. Bagi akademisi
a. Dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah serta masukan bagi semua
orang terutama bagi para pelatih maupun pembina dan pihak yang
berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya, serta penelitian dapat
dijadikan referensi untuk menentukan latihan kondisi fisik dan sebagai
satu pertimbangan dalam penyusunan program latihan dan perkembangan
olahraga di Indonesia.
b. Sebagai reverensi untuk dapat memusatkan bagian atau metode-metode
yang harus dilakukan, yakni memusatkan bagian mana yang harus dilatih
secara konstan dan terus-menerus untuk memperoleh hasil maksimal bagi
6
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi praktisi
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembinaan atlet.
b. Meningkatkan kualitas atlet lompat jauh, setelah mendapatkan petunjuk
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan
untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai
objek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan populasi dan sampel
penelitian. Mengenai populasi Sugiyono (2011: 80) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Mengenai sampel pun Sugiyono (2011: 81) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki leh populasi tersebut”.
Agar penelitian berlangsung dengan lancar, maka penulis harus menetapkan
waktu dan tempat penelitian sebagai berikut :
1. Waktu : 19 Agustus 2013 sampai dengan 19 september 2013
2. Tempat : Ruang Weight Training FPOK dan Stadion Bumi
siliwangi
Berpedoman dari pendapat dari ahli maka populasi dari penelitian ini adalah
mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Bandung angkatan 2011 yang
berjumlah 20 orang. Dan untuk teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan
adalah menggunakan teknik sampel Sampling purposive Pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011: 82). Untuk jumlah anggota
sampel yang dijadikan sebagai sampel penelitian sampel sebanyak 20 orang
31
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan
variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang
akan diuji kebenarannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, bentuk
eksperimen Quasi Experimental Design. Dalam design ini merupakan
pengembangan dari True Experimental Design yang sulit dilaksanakan. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol vaiabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre experimental design. Desain
penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design, desain ini
hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Gambar 3.1 desain penelitian
(sumber : Sugiono, 2011 : 79)
Keterangan:
O1 : kelompok eksperimen sebanyak 10 orang sebelum diberi treatmen
O3 : kelompok kontrol sebanyak 10 orang tidak diberi treatmen
X : treatmen atau perlakuan berupa metode power dengan bentuk latihan squat
O2 : adalah kelompok eksperimen sebanyak 10 orang stelah di beri perlakuan berupa
metode power dengan bentuk latihan squat
O4 : adalah kelompok kontrol sebanyak 10 orang yang tidak diberikan perlakuan
berupa metode power dengan bentuk latihan squat O1 X O2
32
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan
sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar
memperoleh data yang akhirnya mengungkap permasalahan yang hendak
diselesaikan. Metode Penelitian menurut Sugiyono (2011: 2) pada dasarnya adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan penulis untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian ini adalah metode penelitian metode eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi
variabel utama, dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis
tentang hubungan sebab akibat Lutan (2001: 9.2).
Dari uraian diatas, bahwa karakteristik utama dari penelitian eksperimen
yang membedakannya dengan kebanyakan jenis penelitian lain, adalah bahwa
penelitian memanipulasi variabel bebas. Peneliti menentukan sifat
perlakuan(treatment) yaitu apa yang akan terjadi pada subjek penelitian, kepada
siapa penelitian ini harus di berikan.
D. Definisi Operasional
Agar tidak salah pengertian beberapa makna dalam penelitian ini perlu
diadakan definisi operasional atau penegakan istilah sebagai berikut :
1. Power merupakan suatau kombinasi dari dua komponen kondisi fisik,
yaitu kekuatan dan kecepatan atau kekuatan yang cepat. Pendapat
mengenai power yang dikatakan oleh sidik (2007: 17) bahwa power
merupakan gabungan antara komponen fisik kekuatan dan Kecepatan
2. Kondisi fisik sangat berpengaruh dalam berolahraga untuk pencapaian
yang baik dan maksimal, seperti yang dikemukakan Harsono (1988: 153) bahwa: “Sukses dalam olahraga sering menuntun keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas
33
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Weight training menurut Harsono (1988: 185) latihan-latihan yang
sistematis dimana beban hanya dipaka, sebagai alat untuk menambah
kekuatan otot guna mencapai beberapa tujuan tertentu. Adapun bentuk
latihan weight training yang akan di terapkan penulis ini adalah bentuk
latihan Squat
5. Tungkai
Menurut Damiri (Prawira, 2012: 34) bahwa “tungkai sesuai dengan
fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia dapat
memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakan tubuh ke arah atas, ia dapat menendang dan lain sebagainya.”
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1984: 973) adalah “Salah satu
anggota tubuh bagian bawah yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu tungkai
bagian atas dari lutut ke pangkal paha, dan tungkai bagian bawah dari lutut ke pergelangan kaki.”
6. Hasil Lompatan Lompat Jauh
Sebagaiman dikemukakan oleh Poerwadarmita (1984: 683) bahwa „hasil adalah suatu yang diperoleh‟ , didapatkan. Jadi hasil lompat jauh, yaitu jarak yang dapat dicapai dalam lompatan lompat jauh.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen
berfungsi untuk memperoleh data yang dinginkan dari sebuah penelitian seperti
yang diungkapkan Sugiyono (2011: 102) bahwa “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrument adalah alat untuk memperoleh informasi . instrument ini banyak ragamnya, sesuai dengan jenis informasi yang akan dikumpulkan. Suatu
syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrument adalah instrument
tersebut harus valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan reliable
34
1. Tes kemampuan kekuatan otot tungkai, tujuannya untuk mengukur kekuatan
otot tungkai. Alat ukur yang digunakan adalah three hop. Adapun tahap-tahap
pengumpulan sebagai berikut :
a. Sebelum tes dilaksanakan, subyek penelitian diberikan penjelasan untuk
memperlancar pelaksanaan tes dan menjaga agar tidak terjadi kesalahan.
b. Sebelum tes dilaksanakan, subyek melakukan pemanasan secukupnya
agar tidak terjadi cidera.
c. Peneliti memberikan penjelasan kepada subyek yang membantu tentang
cara melakukan atau mencatat hasil tes.
1) Tes Kekuatan Otot Tungkai three hop
Gambar 3.2 tes 3 hop
(Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)
Ini adalah tes kekuatan kaki di mana Anda harus melakukan tiga melompat
horisontal berturut-turut. Tujuan: untuk mengukur daya horizontal dan vertikal
kaki dengan komponen keseimbangan dan koordinasi. Peralatan yang
dibutuhkanmeteran untuk mengukur jarak melompat, daerah datar. Tolak
mengambil off line harus ditandai dengan jelas.
Prosedur: Tujuan dari tes ini adalah untuk melakukan tiga berturut-turut dua
leg hop sejauh mungkin. Berbaring sekitar 30 kaki dari tali atau pita pengukur
35
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kaki lebar bahu . mereka melakukan tiga melompat luas berturut-turut tidak
berhenti, serta gaya melompat vertikal yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan jarak maksimum. Mengutip dari tesis Asep Sumpena (2013)
validitas 0,97 dan reliabilitas 0,90.
skor: Pengukuran diambil dari take-off line ke titik terdekat dari kontak
pada pendaratan melompat ketiga (belakang tumit). Catat jarak terpanjang
melompat, yang terbaik dari tiga percobaan.
variasi / modifikasi: Lubang mendarat lompat jauh dapat digunakan sebagai
pengganti sehingga tanah lompatan terakhir di pasir, yang memungkinkan subyek
untuk percaya diri lebih berupaya melompat akhir, dan untuk memperpanjang
kaki lebih di depan tubuh untuk mendarat . Tes ini juga dapat dilakukan dengan
sejumlah melompat berturut-turut.
2) Tes Lompat jauh
Gambar 3.3 tes lompat jauh
(Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)
Tes kemampuan untuk mengukur kemampuan lompat jauh
a. Tujuan: mengukur kemampuan pada tes lompat jauh dalam
memperoleh jarak yang di tempuh
36
c. Pelaksanaan: Orang coba berdiri di belakang garis start. Pada saat aba-aba “ya” diberikan, orang coba mulai berlari dengan maksimal. Tes ini dilakukan dua kali kesempatan dan diambil jarak yang terbaik.
3) Repetisi maksimal otot tungkai
Gambar 3.4
Tes repetisi maksimal dengan bentuk latihan squat (Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)
a. Tujuan: untuk mencari kekuatan maksimal power tungkai dengan
bentuk latihan squats
b. alat/fasilitas: tempat fitness dengan alat squat
c. pelaksanaan: tes dilakukan dengan sekali angkatan maksimal dengan
bentuk latihan half squats
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun
37
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis
gambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.5. Flowchart Teknik Pengumpulan Data
G. Analisis Data
Dalam menganalisis data dari hasil sampel yang sudah didapat, maka
selanjutnya adalah melakukan teknik analisis data dari tes awal dan tes akhir
terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut secara statistik.
Langkah-langkah tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan
menggunakan rumus dari Nurhasan (2008:24) sebagai berikut:
̅
=
POPULASI
Treatment/Perlakuan Bentuk latihan squat
Sampel
Tes Awal 3 Hop, Lompat Jauh, R M
Analisis
Kesimpulan
38
Keterangan :
̅ = nilai rata-rata yang dicapai X= Jumlah skor yang diperoleh
= Banyaknya sampel
2. Menghitung Simpang baku dengan pendekatan rumus menurut Nurhasan
(2008:39):
√ ̅
S = Simpangan baku yang dicari
n = Jumlah sampel
X1 = Jumlah skor mentah
X = Skor rata-rata
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors. Prosedur
yang digunakan menurut Nurhasan (2008:118) adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan x1, x2,….xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan
rumus :
Z1 =
( ̅)
Keterangan :
̅ = Rata-rata masing-masing sampel
= Simpangan baku masing-masing sampel
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).
c. Selanjutnya dihitung proposi Z1, Z2,….. Zn ∑ Zi jika proposi dinyatakan S(Zi), maka :
S(Z1) =
d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
39
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis
nol diterima.
f. Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan
nilai krisis L untuk uji liliefors, dengantaraf nyata a= 0,05 dengan
kriteria adalah tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal,
jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari
daftar nilai kritis uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesi Ho diterima.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut menurut Nurhasan
(2008:125) sebagai berikut:
F=
kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari
F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan= (V1:V2) dengan taraf nyata (α)=
0,05
S = simpangan baku gabungan
n1 = banyaknya sampel kelompok 1
47
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah peneliti lakukan, maka
dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan, dengan menggunakan metode
power dalam bentuk latihan squat berpengaruh terhadap peningkatan power
tungkai.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan guna penyempurnaan
penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Peneliti berharap bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan , Atlet, Pelatih dan
orang-orang yang bernaung di dunia olahraga perlu memahami
pengetahuan dan kemampuan dalam memahami ilmu kondisi fisik dan
atletik, untuk mendapatkan hasil yang maksimal di dalam lompat jauh..
2. Peneliti berharap Sampel dalam penelitian selanjutnya diharapkan berasal
dari atlet dengan cabang olahraga yang bersangkutan.
Navi Muhammad Nur, 2013
Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. dan Darajat, J. (2010). Modul Aplikasi statistika dalam penjas,
Bandung: FPOK UPI
Harsono.(2000). Perencanaan Program Latihan, Bandung: FPOK UPI
Harsono.(1988). Coaching dan aspek-aspek Psikologis dalam Choaching .
Jakarta: CV Tambak Kusuma
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik, Bandung:FPOK UPI
Heri, (2013). Skripsi Hubungan Kekuatan Tungkai Dan Kecepatan Lari Terhadap
Hasil Lompatan Dalam Lompat Jauh, Bandung: FPOK UPI
Lutan, R. (2001). Pengembangan Pembelajaran Modul Mata Kuliah Penelitian
Pendidikan Olahraga, Bandung: FPOK UPI
M. Sajoto, (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik,
Semarang:Dahara Prize
Nurhasan, Hasanudin C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika.
Bandung : FPOK UPI
Santoso. (2005) Manusia dan Olahraga, Bandung: Penerbit ITB
Sidik, D.Z, (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik tingkat Propinsi
Se-Indonesia, Bandung: FPOK UPI
(2010). Mengajar dan Melatih Atletik , Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung :
CV alfabeta
(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung :
CV alfabeta
Sumpena, A (2013). Dampak Pola Pelatihan Harnesst dan Metode Latihan
dengan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis
Anaerobik. Bandung : UPI
Syarifuddin, (1992). Pedoman Pembinaan Kondisi Fisik Atletik, Solo: CV Aneka
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,.