• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TATA KELOLA BPR TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN TATA KELOLA BPR TAHUN 2020"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

PT. BPR Tanjung Pratama merupakan Peserta Penjaminan LPS

PT. BPR Tanjung Pratama Terdaftar & diawasi Oleh Otoritas Jasa Keuangan

LAPORAN TATA KELOLA BPR

TAHUN 2020

(2)

i

A Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance………. 2

1. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola……….. 2

a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi……….. 2

b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris………... 5 c. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern……… 6

d. Penerapan manajemen risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern…….... 9

e. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (related party) dan Penyediaan Dana Besar (large eksposure)……….... 10 f. Rencana Strategis Bank………. 11

g. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank……….. 13

2. Kepemilikan Saham Direksi………. 14

3. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR……….. 15

4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris………... 15

5. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR……….. 16

6. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS……….. 16

7. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah……….. 17

8. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris……….. 17

9. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)……… 17

10. Permasalahan Hukum yang Dihadapi……….. 18

11. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan……….. 18

12. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik……… 18

B Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance………. 19

LAMPIRAN 1. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR Tanjung Pratama……….. 21

(3)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 1 | P a g e GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR TANJUNG PRATAMA

Tata kelola Perusahaan yang baik merupakan serangkaian proses atau aturan/kebijakan yang mengarahkan dan mengendalikan Bank agar beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip, yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness).

Hal tersebut selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi BPR serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020 tentang perubahan atas Surat Edaran Otoritas Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi BPR. Ditengah maraknya tantangan bisnis dan risiko yang dihadapi industri perbankan khususnya pada masa pandemi sekarang, maka BPR Tanjung Pratama menyadari bahwa penerapan tata kelola yang baik dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola (TARIF) bukan lagi hanya untuk memenuhi kewajiban, namun sudah merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha BPR dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai BPR.

BPR menyadari bahwa keberlangsungan usaha suatu BPR tidak hanya diukur dari performa keuangan dan peningkatan keuntungan namun juga melalui performa non keuangannya seperti pelaksanaan tata kelola yang baik dan berkelanjutan di seluruh aspek kegiatan usaha BPR.

Dasar Pelaksanaan GCG di BPR Tanjung Pratama.

Dalam menerapkan GCG, BPR Tanjung Pratama merujuk pada beberapa peraturan eksternal dan internal yang menjadi dasar penerapan tata kelola di BPR, diantaranya sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi BPR serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020 tentang perubahan atas Surat Edaran Otoritas Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi BPR.

3. Kebijakan Intern terkait Tata Kelola BPR.

(4)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 2 | P a g e Tujuan Pelaksanaan GCG di BPR Tanjung Pratama.

Bagi BPR Tanjung Pratama, pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola menjadi komitmen bersama seluruh pengurus dan pegawai BPR yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan diterapkan tata kelola yang baik, BPR bertekad untuk tumbuh menjadi bank yang sehat, kuat, terpercaya, mampu bersaing serta memberikan nilai tambah bagi Stakeholders BPR, dengan demikian BPR juga turut mengambil bagian dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat dan perekonomian indonesia secara global.

A Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan hasil Self Assessment meliputi aspek berikut:

1. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah lengkap sesuai ketentuan, dimana Dewan Komisaris berjumlah 2 (dua) orang sama dengan jumlah Direksi dan setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah sepenuhnya lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper test).

a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi No. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

1. Nama : Emerentiana Reineldis Meze Jabatan : Direktur Utama

Tugas dan Tanggung Jawab:

 Sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin bank.

 Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan bank.

 Membuat dan menetapkan strategi-strategi strategis bank/rencana bisnis bank dan rencana kerja tahunan bank untuk mencapai visi dan misi bank.

 Direksi mengelola bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

 Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

 Direksi telah membentuk PEAI, PE kepatuhan, Manajemen Risiko, APU PPT dan PE yang bertanggung jawab terhadap fungsi Literasi dan Inklusi Keuangan.

 Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari

(5)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 3 | P a g e PEAI, Auditor Eksternal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil pengawasan otoritas lain.

 Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

 Direksi telah menyiapkan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Komisaris.

2. Nama : Gradiana Dewiyanti Anen Jabatan : Direktur Kepatuhan Tugas dan Tanggung Jawab:

 Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai Direktur Kepatuhan.

Memastikan kelancaran operasional bank, menyampaikan dan mendiskusikan perkembangan bidang operasional bersama dengan Direktur Utama

Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian termasuk memberikan pendapat yang berbeda (dissenting opinion) apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain.

 Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPR tidak menyimpang dari peraturan perundang-undanganserta memastikan kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lain.

 Memastikan terlaksananya sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan serta bertanggung jawab untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha BPR.

 Melaporkan kepada anggota Direksi lainnya dan Dewan Komisaris secara tertulis terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR.

Melapor kepada Dewan Komisaris secara tertulis terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh Direksi BPR.

 Memyampaikan kepada Otoritas jasa Keuangan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditemukan penyimpangan kebijakan dan/atau keputusan Direksi yang tidak sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain.

(6)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 4 | P a g e

 Direktur Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen, yakni dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai direktur yang membawahi fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan tidak menangani kegiatan yang terkait langsung dengan pemberian kredit.

Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris:

Telah ditindak lanjuti semua rekomendasi dewan komisaris terkait kenaikan gaji 2020, revisi RBB 2020, dan adanya peningkatan pertumbuhan kredit ditahun 2020 sebesar 2,96% dibanding tahun sebelumnya.

 Monitoring rasio-rasio keuangan selalu menjadi perhatian direksi, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga agar rasio-rasio yang berhubungan dengan Penilaian tingkat kesehatan bank selalu dalam kondisi sehat, dimana:

1. Rasio Kewajiban penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 68,15% berada diatas ketentuan OJK ataupun BI yaitu minimal 12%.

2. Rasio Non Performing Loan sebesar 1,65%, terdapat peningkatan 1,03% dari tahun sebelumnya (0,62%), hal ini disebabkan karena adanya kondisi eksternal yakni pandemi Covid-19 yang turut berpengaruh terhadap kemampuan bayar debitur-debitur BPR, akan tetapi Bank tetap berusaha dan berkomitmen agar rasio NPL BPR tidak melebihi batas maksimal sebesar 5% yang ditetapkan oleh OJK dan BI.

3. Cash Ratio sebesar 17,92% berada diatas ketentuan OJK ataupun BI yaitu minimal 5%.

4. Tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran terhadap batas maksimum pemberian kredit (BMPK) baik kepada pihak terkait maupun kepada individu/kelompok usaha.

 Untuk penyelesaian debitur-debitur terdampak Covid-19, selalu dalam monitoring direksi dan bagian kredit. Bank akan terus melakukan evaluasi sehingga tindakan penyelematan yang diberikan sesuai dengan kondisi real debitur dan tidak bertentangan dengan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 sebagaimana yang telah diubah dengan POJK Nomor 48/POJK.03/2020 dan ketentuan internal bank.

(7)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 5 | P a g e b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris

No. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris 1. Nama : Michael Tandjung

Jabatan : Komisaris Utama 2. Nama : Novembranus Ratu Rihi

Jabatan : Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab:

 Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu serta memberikan nasihat kepada Direksi.

 Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

 Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari PEAI, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan atau pengawasan otoritas lainnya

 Memberitahukan kepada Otoritas jasa Keuangan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

 Dewan Komisaris telah membentuk Audit Internal untuk membantu pelaksanaan tugasnya dalam penerapan GCG.

 Dewan komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris.

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

 Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait, serta hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.

Rekomendasi kepada Direksi:

Persetujuan Kenaikan Gaji Karyawan 2020.

 Persetujuan/penetapan revisi RBB PT. BPR Tanjung Pratama tahun 2020.

 Melakukan ekspansi kredit dengan tetap memperhatikan asas kehati-

(8)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 6 | P a g e hatian.

 Menetapkan dan menentukan langkah-langkah penyelesaian bagi kredit- kredit yang direstrukturisasi-penundaan bayar akibat dampak penyebaran COVID-19 untuk memitigasi risiko tingginya aset produktif yang tidak tertagih, selain hal tersebut, Direksi diharapkan menerapkan dan melaksanakan restrukturisasi kredit untuk debitur-debitur yang terdampak COVID-19 sesuai POJK Nomor 11/POJK.03/2020 sebagaimana yang telah diubah dengan POJK Nomor 48/POJK.03/2020.

 Menjaga dan menekan Rasio NPL bank serta melakukan monitoring terhadap rasio-rasio yang berhubungan dengan penilaian tingkat kesehatan bank agar selalu dalam kondisi sehat.

c. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern.

c.1. Fungsi Kepatuhan

1. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan penerapan tata kelola yang sesuai ketentuan, BPR telah memiliki Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dan PE yang menjalankan fungsi kepatuhan, dimana dalam menjalankan tugasnya Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dan PE yang menjalankan fungsi kepatuhan independen terhadap kegiatan penyaluran dana sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Otoritas berwenang.

2. Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan, BPR telah melakukan penunjukan PE yang menjalankan fungsi kepatuhan sesuai ketentuan yang berlaku, dimana Dewan Komisaris dan Direksi juga telah melakukan pengawasan aktif lewat persetujuan atas kebijakan dan prosedur serta pelaporan periodik.

3. Untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan diseluruh tingkatan atau jenjang organisasi, maka Direksi dibantu oleh PE kepatuhan melakukan beberapa tindakan diantaranya:

 Melakukan sosialisasi peraturan.

 Menyediakan informasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan peraturan lainnya dalam jaringan sistem BPR yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.

(9)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 7 | P a g e

 Memastikan penyesuaian ketentuan internal (SOP) dengan ketentuan yang berlaku.

4. Menindaklanjuti semua komitmen BPR Tanjung Pratama kepada OJK, BI dan regulator lainnya.

5. Untuk aktivitas terkait anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU & PPT) telah dilakukan:

 Update ketentuan internal terkait APU & PPT.

 Memantau pelaksanaan APU PPT lewat pengkinian database nasabah.

 Melakukan pemantauan dan melaporkan transaksi keuangan mencurigakan, transaksi keuangan tunai dan transaksi transfer dana dari dan ke luar negeri kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

 Melakukan pelatihan dan sosialisasi APU & PPT.

 Menindaklanjuti pemberitahuan dari PPATK maupun Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait daftar terduga teroris dan organisasi teroris serta daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal dengan melakukan pemblokiran secara serta merta maupun penyampaian laporan ke pihak-pihak terkait.

6. Memastikan tingkat kesehatan bank dan menjaga rasio-rasio keuangan BPR agar selalu dalam kondisi sehat.

c.2. Fungsi Audit Intern

1. Pelaksanaan fungsi audit intern dilaksanakan oleh Reny Arensdorff Lapia selaku PE Audit Intern, yang penunjukannya telah disetujui oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Otoritas Jasa Keuangan.

2. PE Audit Intern berasal dari karyawan BPR Tanjung Pratama yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham ataupun hubungan keluarga dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris maupun Direksi, serta Independen dari semua fungsi operasional bank.

3. Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman pada BPP Audit Intern Berbasis Risiko (Risk Based Audit), seperti SOP Internal,

(10)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 8 | P a g e Ketentuan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia serta peraturan-peraturan yang terkait lainnya.

4. Audit Internal dalam melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan (Rekap hasil Audit Harian, dan Mingguan), Audit Tiga Bulanan, Audit Semesteran, Audit Tahunan berdasarkan kertas kerja dan sesuai dengan rencana tahunan (audit plan) yang disetujui oleh Direktur Utama dan dewan Komisaris.

5. Melakukan Audit khusus sesuai permintaan Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia.

6. Memberikan evaluasi Audit Ekstern tahun 2019 serta memberikan rekomendasi untuk penunjukan Audit Ekstern 2020.

7. PE Audit Intern menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Otoritas Jasa Keuangan, Direktur Utama, Dewan Komisaris dengan tembusan kepada bagian kepatuhan.

8. PE Audit Intern telah melaksanakan tugas audit tahun 2020 dengan baik dimana temuan-temuan yang ada telah diberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan, dan terus melakukan pemonitoran terhadap penyelesaian temuan-temuan tersebut.

c.3. Fungsi Audit Ekstern

1. Bank telah menunjuk kantor Akuntan Publik (KAP) K’Gunarsa untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan BPR Tanjung Pratama untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.

2. Penunjukan KAP telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni:

 Merupakan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

 Tidak memberikan jasa lain kepada BPR pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan.

 Sesuai keputusan RUPS dengan memperhatikan rekomendasi Audit Intern.

(11)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 9 | P a g e 3. Laporan keuangan BPR telah diaudit oleh Akuntan Publik yang

independen, kompeten, profesional dan objektif, dimana pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar, perjanjian kerja dan ruang lingkup audit.

4. KAP telah menyampaikan hasil audit kepada bank tepat waktu dan mampu bekerja secara independen.

d. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern d.1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi

1. Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko dibank, dalam menjalankan kewajiban tersebut Komisaris dapat dibantu oleh Audit Internal.

2. Dewan Komisaris melakukan peran aktif dalam pengawasan penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko, serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.

3. Direksi bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh bank secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi manajemen risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh bagian/PE pemantau risiko.

d.2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit

1. Direksi telah mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi. Melakukan Penetapan risiko dan limit risiko yang dapat diterima BPR.

2. PT. BPR Tanjung Pratama telah menerapkan kebijakan Manajemen Risiko sesuai ketentuan OJK, yang diatur dalam POJK Nomor 13/POJK.03/2015, khususnya pasal 3 ayat (4) walaupun belum sepenuhnya diterapkan secara penuh. Fokus penerapan BPR selama tahun 2020 berada pada risiko terbesar BPR yaitu risiko kredit, terlebih

(12)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 10 | P a g e lagi dimasa pandemi Covid-19, yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap risiko kredit, yang secara tidak langsung berdampak pada risiko-risiko BPR yang lainnya, seperti risiko likuiditas, operasional, kepatuhan, reputasi yang juga turut menjadi perhatian manajamen.

BPR menyadari bahwa disetiap aktivitas bisnis BPR selalu terdapat risiko yang melekat pada aktivitas bisnis tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan yang baik terhadap risiko-risiko yang ada sehingga usaha/aktivitas BPR dapat terus berjalan. Salah satu cara BPR mengelola risiko-risiko yang ada adalah lewat penetapan risiko dan limit risiko yang dapat diterima BPR, dan kemudian melakukan sosialisasi ke semua organ BPR sehingga diharapkan semua organ BPR mulai memahami risiko pada unit kerja masing-masing. Penyampaian informasi tingkat risiko yang ada pada BPR dilakukan secara berkala sehingga menjadi peringatan dini bagi masing-masing unit kerja agar dapat mencari solusi atau secara bersama mulai melakukan pemitigasian risiko yang dimungkinkan.

Untuk semester II tahun 2020 ini, bank telah melaporkan profil risiko kredit pada Otoritas setempat sesuai ketentuan di pasal 22 ayat 6 dan berdasarkan hasil self assessment yang dilakukan tingkat risiko kredit BPR berada pada posisi sedang.

e. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related Party) dan Penyediaan Dana Besar (large exposure).

1. Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan Penyediaan Dana kepada pihak terkait.

2. Bank telah membuat ketentuan mengenai BMPK PT. BPR Tanjung Pratama.

3. Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan dana Besar diputuskan oleh Manajemen dalam hal ini Direksi dan Dewan Komisaris.

4. Bank telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK kepada OJK.

5. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember 2020 sebagai berikut:

(13)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 11 | P a g e

No Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (ribuan Rp)

1 Kepada Pihak Terkait 4 190.772

2

Kepada Debitur Inti :

a. Individu 25 5.682.847

b. Group

f. Rencana Strategis Bank

Ditengah lesunya perekonomian global dan nasional akibat pandemi Corona-19 yang masih terus berlangsung sepanjang tahun 2020 yang juga turut berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah dan kegiatan usaha BPR, maka BPR menyadari perlu melakukan pengkajian ulang dalam menyusun langkah strategis bank, baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang yang tertuang dalam rencana bisnis BPR dengan mengacu kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37/POJK.03/2016 dan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

52/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat, sehingga BPR dapat terus bertahan dan bertumbuh di tengah masa sulit akibat pandemi ini.

Semua rencana dan kebijakan yang telah di buat oleh pihak manajemen BPR merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

f.1. Rencana Jangka Pendek tahun 2020 1. Meningkatkan total asset.

2. Meningkatkan angka Laba

3. Menjaga angka NPL agar selalu dibawah maximum ketentuan.

4. Mencapai tingkat rentabilitas Bank ROA dan BOPO 5. Meningkatkan portofolio kredit UMKM.

6. Menerapkan Tata Kelola perusahaan yang baik (TARIF) dalam setiap unit kerja dan karyawan.

Strategi jangka pendek PT. BPR Tanjung Pratama ditahun 2020 masih melanjutkan fokus peningkatan profitabilitas lewat peran intermediasi yang diemban PT. BPR Tanjung Pratama dengan tetap memperhatikan beberapa faktor seperti:

 Kebutuhan nasabah

 Potensi meningkatnya kredit bermasalah akibat faktor eksternal pandemi corona yang berdampak pada usaha dan kemampuan bayar debitur.

(14)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 12 | P a g e

 Persaingan pasar perbankan yang semakin ketat.

Untuk dapat merealisasi rencana tersebut BPR akan melakukan beberapa tindakan seperti:

 Peningkatan hubungan kepada nasabah lewat peningkatan kualitas pelayanan baik, dengan fokus penghimpunan dana dari produk tabungan, mengingat sumber pendanaan dari tabungan merupakan sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang rendah, disamping itu untuk menjaga posisi dana pihak ketiga tetap stabil, bank akan menghimpun dana dari produk deposito dengan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan rate yang telah ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

 Melanjutkan pertumbuhan penyaluran kredit dengan fokus kepada segmen UMKM dan konsumer, secara selektif ditujukan pada sektor produktif dan konsumtif yang tidak terdampak coronavirus disease, sedangkan untuk debitur-debitur BPR yang terdampak coronavirus disease, bank akan memberikan kebijakan sesuai dengan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 sebagaimana telah mengalami perubahan lewat POJK Nomor 48/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran coronavirus disease 2019, sehingga debitur-debitur tersebut dapat terus bertahan di masa pandemi ini. Disamping itu bank juga akan mengkaji tingkat suku bunga kredit untuk setiap segmen dan menetapkan suku bunga yang kompetitif sesuai dengan kondisi persaingan pasar dan untuk mendukung pertumbuhan kredit yang optimal dan berkesinambungan bank akan melakukan penyempurnaan faktor penunjang perkreditan seperti peningkatan kapabilitas tenaga Account Officer, simplifikasi proses perkreditan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent lending), penjajakan produk-produk yang sesuai kebutuhan nasabah serta menjaga hubungan dengan debitur-debitur BPR yang memiliki track record yang baik, sehingga tingkat NPL dapat terjaga sesuai kisaran risk appetite Bank.

(15)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 13 | P a g e

 Menyelaraskan pengembangan teknologi khsususnya sistem IT yang berbasis SAK ETAP untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan peningkatan pelayanan.

 Meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas aset serta menjaga kualitas aset produktif.

 Meningkatkan keahlian dan ketrampilan karyawan dan pengurus sesuai bidang tugasnya lewat pendidikan, workshop dan sosialisasi-sosialisasi secara daring sebagai salah satu bentuk komitmen BPR mendukung program pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus corona yakni untuk mengurangi mobilitas dan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang.

f.2. Rencana Jangka Menengah dan Jangka Panjang BPR

Secara umum rencana jangka menengah dan jangka panjang BPR adalah, peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM, peningkatan kualitas pelaksanaan penerapan tata kelola, manajemen resiko di seluruh level organisasi BPR Tanjung Pratama, serta pengembangan teknologi perbankan dalam rangka mendukung layanan produk dan jasa BPR, pencatatan serta pelaporan kepada pihak intern dan eksternal BPR, sehingga diharapkan BPR dapat mampu bersaing di era digital ini serta dapat tumbuh secara sehat, baik dari aspek likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas, yang bermuara pada satu tujuan akhir yakni peningkatan nilai BPR dan menjadikan BPR bank yang sehat yang memiliki daya saing yang tinggi dan dapat memberi nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan BPR.

g. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank

Sehubungan dengan penerapan tata kelola BPR dan untuk mewujudkan salah satu prinsip GCG yakni Transparansi, maka BPR Tanjung Pratama telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

Mempublikasikan kondisi keuangan antara lain laporan keuangan bulanan, laporan keuangan publikasi kepada Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu serta di pasang pada papan pengumuman BPR, yang mudah dilihat

(16)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 14 | P a g e dan diakses oleh semua stakeholders sesuai dengan haknya. Khusus untuk laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, BPR juga mempublikasikan lewat surat kabar.

Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR.

Memberikan informasi produk BPR secara jelas dan terkini. Informasi tersebut dapat diperoleh secara mudah lewat brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap kantor BPR.

Menyediakan dan menginformasikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa sesuai ketentuan OJK tentang pengaduan nasabah dan mediasi perbankan.

Menyampaikan laporan keuangan tahunan dan laporan tata kelola kepada Otoritas Jasa Keuangan, dan lembaga-lembaga lainnya yang disyaratkan ataupun yang dipandang perlu mendapatkannya serta mempublikasikan pada web milik BPR.

2. Kepemilikan Saham Direksi.

Seluruh anggota Direksi PT. BPR Tanjung Pratama tidak memiliki saham pada PT.

BPR Tanjung Pratama, lembaga Keuangan bukan Bank dan perusahaan lainnya.

a. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Anggota Direksi Nominal Persentase Kepemilikan (%)

1. Emerentiana Reineldis Meze - -

2. Gradiana Dewiyanti Anen - -

b. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Perusahaan Lain

No. Nama Anggota Direksi Sandi Bank Lain

Nama Perusahaan

Lain

Persentase Kepemilikan (%)

1. Emerentiana Reineldis Meze - - -

2. Gradiana Dewiyanti Anen - - -

(17)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 15 | P a g e 3. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi dengan

Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR.

Seluruh anggota Direksi PT. BPR Tanjung Pratama tidak memiliki hubungan keuangan dan keluarga dengan Dewan Komisaris, sesama anggota Direksi maupun Pemegang Saham.

a. Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Anggota Direksi

Hubungan Keuangan Anggota

Direksi Lain

Anggota Dewan Komisaris

Pemegang Saham 1. Emerentiana Reineldis Meze Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2. Gradiana Dewiyanti Anen Tidak ada Tidak ada Tidak ada

b. Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Anggota Direksi

Hubungan Keluarga Anggota

Direksi Lain

Anggota Dewan Komisaris

Pemegang Saham 1. Emerentiana Reineldis Meze Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2. Gradiana Dewiyanti Anen Tidak ada Tidak ada Tidak ada

4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris.

Mayoritas komisaris PT. BPR Tanjung Pratama tidak memiliki saham pada PT. BPR Tanjung Pratama, lembaga Keuangan bukan Bank dan perusahaan lainnya, kecuali komisaris utama (Bpk. Michael Tandjung) yang merangkap sebagai pemegang saham pengendali BPR dan memiliki saham pada beberapa perusahaan lain.

a. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada BPR

No. Nama Anggota Dewan Komisaris Nominal Persentase Kepemilikan (%)

1. Michael Tandjung 2.000.000.000 50.00

2. Novembranus Ratu Rihi - -

b. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan Lain

No. Nama Anggota Dewan Komisaris

Sandi

Bank Lain Nama Perusahaan Lain Persentase Kepemilikan (%)

1. Michael Tandjung - PT. Timor Hotel 17.00

PT. Timor Travel 10.00

PT. Anugrah Mitra Timor 15.00 CV. Surya Mas Pratama 50.00

CV. Pratama Ban 100.00

CV. Tiga Pilar Sejahtera 40.00 CV. Timor Mitra Transport 20.00

KSP Tanjung Ketua

2. Novembranus Ratu Rihi - - -

(18)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 16 | P a g e 5. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris

dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR.

Seluruh anggota Dewan Komisaris PT. BPR Tanjung Pratama tidak memiliki hubungan keuangan dan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, kecuali Bpk. Michael Tandjung yang merupakan pemegang saham pengendali dan bersaudara kandung dengan pemegang saham lainnya di BPR Tanjung Pratama.

a. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR

No. Nama Anggota Dewan Komisaris

Hubungan Keuangan Anggota Dewan

Komisaris Lain

Anggota

Direksi Pemegang Saham 1. Michael Tandjung Tidak ada Tidak ada Bapak Michael Tandjung

- PSP di BPR Tanjung Pratama

2. Novembranus Ratu Rihi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

b. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada BPR

No. Nama Anggota Dewan Komisaris

Hubungan Keluarga Anggota Dewan

Komisaris Lain

Anggota

Direksi Pemegang Saham 1. Michael Tandjung Tidak ada Tidak ada Bapak Michael Tandjung

– PSP dan bersaudara dengan pemegang saham lainnya di BPR Tanjung Pratama

2. Novembranus Ratu Rihi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS.

Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan komisaris dan Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura (gaji, tunjangan-tunjangan serta tantiem) selama tahun 2020 sebesar Rp. 830.409.177,- sedangkan fasilitas lain dalam bentuk natura (fasilitas tidak tetap lainnya termasuk tunjangan pajak dan kesehatan) selama tahun 2020 sebesar Rp. 78.351.645,-.

a. Paket/Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS

No. Jenis Remunerasi (Dalam 1 Tahun)

Direksi Dewan Komisaris

Jumlah Orang

Jumlah Keseluruhan (Rp)

Jumlah Orang

Jumlah Keseluruhan (Rp)

1. Gaji 2 180.000.000 2 102.000.000

(19)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 17 | P a g e

2. Tunjangan 2 378.729.207 2 156.392.438

3. Tantiem 2 70.216.981 2 21.422.196

4. Kompensasi berbasis saham - - - -

5. Remunerasi lainnya - - -

Total 628.946.188 279.814.634

b. Uraian Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS

No. Jenis Fasilitas Lain (Dalam 1 Tahun) Uraian Fasilitas Disertai dengan Jumlah Fasilitas (Unit)

Direksi Dewan Komisaris

1. Perumahan - -

2. Transportasi 1 -

3. Asuransi Kesehatan - -

4. Fasilitas lainnya - -

7. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah

Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam perbandingan.

Keterangan

Perbandingan

(a/b) : 1

Rasio gaji pegawai yang tertinggi (a) dan gaji pegawai yang terendah (b) 5,1 : 1 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota Direksi yang terendah (b) 1,2 : 1 Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan

Komisaris yang terendah (b)

1,4 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (b)

2 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji Pegawai yang Tertinggi (b) 2,2 : 1

8. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

a. Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (satu) Tahun

No. Tanggal Rapat Jumlah Peserta Topik/Materi Pembahasan 1. 06/01/2020 2 Realisasi RKAT 2019 & Penetapan RKAT 2020 2. 06/03/2020 2 Evaluasi Kinerja Triwulan IV Tahun 2019

3. 06/10/2021 2 Penetapan Akuntan Publik dan KAP dalam rangka audit atas informasi keuangan tahun 2020 & Evaluasi kinerja Triwulan III 2020

b. Kehadiran Anggota Dewan Komisaris

No. Nama Anggota Dewan Komisaris Frekuensi Kehadiran

Tingkat Kehadiran (dalam %) Fisik Telekonferensi

1. Michael Tandjung 3 - 100.00

2. Novembranus Ratu Rihi 3 - 100.00

9. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Penyimpangan/ kecurangan Internal Bank yang dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pegawai Bank, baik yang berkaitan dengan simpanan dana masyarakat atau penyalahgunaan kredit di BPR Tanjung Pratama selama tahun 2020 adalah Nihil/ Tidak pernah terjadi.

(20)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 18 | P a g e

Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh

dalam 1 tahun

Direksi Dewan Komisaris Pegawai tetap Pegawai tidak tetap Tahun

sebelum- nya

Tahun laporan

Tahun sebelum-

nya

Tahun laporan

Tahun sebelum-

nya

Tahun laporan

Tahun sebelum-

nya

Tahun laporan

Total Fraud NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

Telah diselesaikan - - - -

Dalam proses

penyelesaian di internal BPR

- - - - - - - -

Belum diupayakan

penyelesaian-nya - - - - - - - -

Telah ditindak lanjuti

melalui proses hukum - - - -

10. Permasalahan Hukum yang Dihadapi

Permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi oleh PT. BPR Tanjung Pratama, selama tahun 2020 adalah tidak ada (Nihil), baik yang berkaitan dengan penyalahgunaan kredit atau simpanan dana masyarakat.

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -

Dalam proses penyelesaian - -

Total NIHIL NIHIL

11. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Pada tahun 2020 Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, bank mampu menghindari transaksi yang mengandung potensi benturan kepentingan.

No. Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan

Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

(Jutaan Rupiah)

Keterangan

- - - - -

12. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

BPR Tanjung Pratama selalu aktif berkontribusi/berpartisipasi terhadap kegiatan sosial masyarakat sebagai perwujudan pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional BPR.

Melalui program dan kegiatan tersebut, BPR berusaha untuk menciptakan sinergi dan ikatan yang kuat dengan masayarakat dan lingkungan dimana BPR beroperasi.

Pemberian dana/sumbangan untuk kegiatan sosial selama tahun 2020 adalah sebesar

(21)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 19 | P a g e Rp. 12.039.700, dan sebagaimana tahun sebelumnya BPR Tanjung Pratama tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik.

Berikut adalah dana CSR untuk kepentingan sosial selama tahun 2020:

No. Tanggal Pelaksanaan

Jenis Kegiatan (Sosial/Politik)

Penjelasan Kegiatan Penerima Dana

Jumlah (Rp) 1 22/01/2020 Sosial Donasi Atambua Border

Open Championship Kempo

Panitia ABOC 2020

500.000

2 19/02/2020 Sosial Donasi pembangunan sanggar belajar Lepo Lorun Maumere

Sanggar Belajar Lepo Lorun Maumere

5.000.000

3 29/04/2020 Sosial Pembagian masker BPR kepada karyawan, nasabah & masyarakat Kab. Belu

Karyawan &

nasabah BPR serta

masyarakat Kab. Belu

1.000.000

4 19/05/2020 Sosial Gathering seluruh karyawan & Direksi dalam rangka HUT BPR ke-11

Seluruh karyawan &

Direksi BPR

4.185.000

5 30/12/2020 Sosial Acara Tahunan BPR Tahun 2020

Seluruh karyawan &

Direksi BPR

1.354.700

Total 12.039.700

B. Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance.

Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama periode Desember 2020, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Nilai Komposisi GCG sebesar 1,97 dengan peringkat Baik b. Peringkat masing-masing per Faktor adalah

No Aspek yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 22.00% 1 0.34

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 16.67% 1 0.32 3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau Fungsi Komite 00.00% - 0.00

4 Penanganan benturan kepentingan 11.11% 1 0.22

5 Penerapan fungsi kepatuhan BPR 11.11% 1 0.24

6 Penerapan fungsi Audit Intern 11.11% 1 0.20

7 Penerapan fungsi Audit Ekstern 2.78% 1 0.04

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern*) 00.00% - 0.00

9 Batas Maksimum Pemberian Kredit 8.33% 1 0.18

(22)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 20 | P a g e

10 Rencana Bisnis BPR 8.33% 1 0.19

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, serta Pelaporan Internal

8.33% 1 0.24

Nilai Komposit 100.00% 1,97

Peringkat Komposit Baik

Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT.

BPR Tanjung Pratama tahun buku 31 Desember 2020.

Demikian Laporan ini disampaikan, agar maklum. Terima kasih.

Atambua, 23 Juni 2021

(23)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 21 | P a g e SUMMARY PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT

PERSIAPAN SELF ASSESSMENT GCG DESEMBER 2020 PT. BPR Tanjung Pratama

NO Aspek Yang Dinilai Bobot (a) Peringkat (b)

Nilai

(a) + (b) Catatan

1 Pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab Direksi 22.00% 1 0.34

Jumlah, Komposisi, Integritas dan Kompetensi anggota serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsi-prinsip GCG.

2 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan

Komisaris 16.67% 1 0.32

Dewan Komisaris telah cukup melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip GCG terlihat dari fungsi pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap rencana bisnis yang telah disusun, pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur inti /besar Bank.

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite

00.00% - 0.00

4 Penanganan Benturan

Kepentingan 11.11% 1 0.22 Tidak terdapat benturan kepentingan.

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

11.11% 1 0.24

Penerapan fungsi kepatuhan bank telah berjalan secara memadai, untuk meningkatkan penerapannya, BPR telah memiliki direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dan PE yang menjalankan fungsi kepatuhan.

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

11.11% 1 0.20

Pelaksanaan fungsi Audit Intern bank telah berjalan efektif, pedoman intern sebagai acuan pemeriksaan (risk based audit) telah memenuhi standar minimum yang ditetapkan SPFAIB, PE menjalankan fungsinya secara independen.

7 Penerapan Fungsi Audit

Ekstern 2.78% 1 0.04 Kantor Akuntan Publik telah melaksanakan Audit secara independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern*)

00.00% - 0.00

9 Batas Maksimum

Pemberian Kredit 8.33% 1 0.18 Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

10 Rencana Bisnis BPR

8.33% 1 0.19

Rencana Bisnis bank telah disusun sesuai dengan ketentuan dan telah memperhatikan rencana kedepan walaupun masih terdapat kelemahan, akan tetapi Realisasi Rencana Bisnis cukup sesuai dengan Rencana Bisnis bank.

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta pelaporan internal

8.33% 1 0.24

Informasi keuangan dan non keuangan telah disampaikan dan dipublikasikan secara transparan kepada pihak-pihak yang ditetapkan.

Nilai Komposit 100.00% 1,97 Baik

(24)

Laporan Pelaksanaan GCG PT. BPR Tanjung Pratama Tahun 2020 22 | P a g e KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

Nama BPR : PT. BPR TANJUNG PRATAMA Posisi : 31 Desember 2020

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola

Nilai Komposit Peringkat Komposit

1,97 Baik

ANALISIS

Penerapan tata kelola di BPR Tanjung Pratama sudah berjalan dengan baik, dimana:

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi telah dilakukan sesuai prinsip-prinsip tata kelola perusahaan atau GCG.

Penerapan fungsi kepatuhan telah dilakukan secara memadai dan untuk memenuhi penerapan GCG serta meningkatkan penerapan fungsi kepatuhan disemua tingkatan/jenjang organisasi, Bank telah memiliki Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dan Pejabat Esekutif yang menjalankan fungsi kepatuhan.

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern sudah dilakukan secara memadai.

Penerapan Fungsi Audit Ekstern telah dilakukan secara independen sesuai ketentuan.

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit sesuai ketentuan OJK.

Tidak terdapat kasus fraud ataupun transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Rencana bisnis bank telah disusun sesuai ketentuan, walaupun masih terdapat kelemahan, akan tetapi realisasinya tidak memiliki deviasi yang signifikan dari rencana yang dibuat.

Informasi keuangan dan non keuangan BPR telah disampaikan dan dipublikasikan secara transparan kepada pihak-pihak yang telah ditentukan.

Penerapan Manajemen Risiko telah diterapkan oleh BPR, walaupun belum sepenuhnya. Bank akan menerapkan dan menjalankan semua kewajiban terkait penerapan manajemen risiko paling lambat sesuai yang diatur dalam ketentuan OJK No. 13/POJK.03/2015.

Atambua, 23 Juni 2021

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberdayaan Karyawan,

Berdasarkan uraian diatas maka kami mengadakan program pelatihan pembuatan minuman instan dari bahan dasar serbuk jahe merah, dan membagikan produk hasil

Seluruh Dosen pengajar dan Staf akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan berbagai ilmu, dukungan serta bantuan selama

Diharapkan para tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Gondokusuman I lebih giat lagi dalam memberikan pendidikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian ASI

Sebelum memasuki ruang pasien, perlu dilakukan (1) preparation (persiapan), dan (2) briefing (penjelasan singkat) antara supervisor klinik dengan mahasiswa. Hal ini

a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang- undangan. b) Wewenang penetapan dan penandatanganan

Star yang merupakan salah satu rangkaian tema tahunan OZ Radio Jakarta “You Are The Star” Sekarang ini OZ Radio Jakarta sedang menggencarkan paket Radio Activation, dimana OZ

1 Tenggarong Seberang dalam hal bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikersit Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara yang untuk selanjutnya