• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

112 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab lima akan dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan menjadi jawaban atas persoalan-persoalan penelitian yang diajukan pada bab sebelumnya. Kemudian kesimpulan yang dipaparkan menjadi dasar penyusunan implikasi penelitian yang terbagi dua yakni implikasi teori dan implikasi terapan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan akan dipaparkan sesuai dengan tiga persoalan penelitian yang diajukan pada bab satu, dan menjawab dengan tepat persoalan dalam penelitian ini.

1.1.1 Persoalan Penelitian 1 - Bagaimana Koperasi melakukan penanganan bahan baku berupa produk mudah rusak (perishable product) untuk menjaga kualitas susu sapi sepanjang pasokan fisik?

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha pertama Koperasi untuk menjaga kualitas bahan baku dalam proses penanganan bahan baku adalah dengan menetapkan persyaratan-persyaratan ketika menerima produk dari pemasok. Koperasi menetapkan persyaratan-persyaratan produk yang dapat diterima adalah untuk mendapatkan produk dengan standar yang telah ditentukan. Penentuan standar produk dipengaruhi oleh standar kualitas produk yang akan dijual kembali oleh Kopersi kepada pembeli. Produk dengan kualitas yang baik akan memuaskan pembeli dan mengakibatkan pembelian ulang oleh pembeli.

(2)

113

Usaha lain yang dilakukan Koperasi dalam menjaga kualitas produk dalam proses penangan bahan baku adalah dengan memperhatikan hal-hal teknis. Koperasi memberikan perhatian kepada hal-hal teknis bertujuan untuk menghambat perkembangan bakteri di dalam produk yang dapat berkembang selama pasokan fisik berlangsung. Hal teknis pertama yang menjadi perhatian Koperasi adalah himbauan untuk menggunakan wadah penampung yang berbahan logam (stainless). Hal teknis kedua adalah memperhatikan cara pemasok dan karyawan lapangan memperlakukan produk. Hal teknis ketiga adalah memberikan pembinaan kepada pemasok.

Pembinaan kepada pemasok memberikan keuntungan pada pemasok dan Koperasi sendiri. Pemasok akan mendapatkan informasi yang aktual mengenai cara produksi yang benar dan bersih. Selain itu, pemasok mendapatkan informasi untuk menjaga kesehatan dan penanganan saat sapi perah sebagai sumber produk sakit. Pembinaan juga memberikan keuntungan kepada Koperasi, karena dapat menjaga serta meningkatkan standar kualitas produk yang sudah ditetapkan.

Hal teknis terakhir adalah menjaga proses perolehan produk tidak melebihi jeda waktu yang telah ditentukan.

Melalui persyaratan penerimaan produk dan empat hal teknis yang disebutkan di atas, Koperasi dapat menjaga kualitas bahan baku sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Selain itu, produk yang akan dijual sesuai dengan standar kualitas yang diajukan oleh pembeli.

(3)

114

1.1.2 Persoalan Penelitian 2 – Bagaimana Koperasi mengelola transportasi bahan baku berupa produk mudah rusak (perishable product) dari peternak menuju Koperasi?

Dari hasil penelitian, pengelolaan transportasi bahan baku dari peternak menuju Koperasi dimulai dengan melakukan pengelolaan perolehan produk. Pengelolaan perolehan produk oleh Koperasi dilakukan untuk mengatur bagaimana Koperasi menjangkau peternak untuk mendapatkan produk dan kendaraan serta peralatan yang akan digunakan untuk mengangkut. Perolehan produk perlu dilakukan karena Koperasi bukan satu-satunya pihak yang menghampiri pemasok untuk mendapatkan produk. Keputusan untuk menggunakan alat transportasi dan peralatan yang digunakan dikelola pula dalam perolehan produk, dengan tujuan untuk menggunakan alat transportasi menyesuaikan dengan infratruktur jalan yang dihadapi, mempertimbangan keamanan, kenyamanan, kebutuhan pengangkutan, serta efisiensi biaya dan waktu sepanjang proses pasokan fisik.

Kendaraan yang digunakan mengikuti perkembangan teknologi dan menyesuaikan dengan daya beli Koperasi.

Untuk melakukan pengelolaan transportasi Koperasi mempertimbangkan lokasi pemasok – yang juga menjadi domisili pemasok sebagai peternak sapi perah – yang tersebar diberbagai lokasi. Pertimbangan yang dilakukan oleh Koperasi adalah menentukan waktu, urutan, serta rute perolehan produk. Dalam melakukan pertimbangan dan mengambil keputusan, Koperasi melibatkan pemasok dalam proses negosiasi. Proses perolehan produk dan negosiasi

(4)

115

diatur oleh inbound logistics Koperasi. Inbound logistics juga mengelola kendala transportasi yang dihadapi oleh Koperasi selama proses transportasi berlangsung. Kendala yang muncul dari dalam dan luar Koperasi dapat menghambat proses transportasi yang berujung pada penurunan standar kualitas produk. melalui inbound logistics, Koperasi dapat melakukan perkiraan dan antisipasi atas kendala yang menghalangi proses transportasi.

Langkah terakhir yang dilakukan Koperasi untuk mengelola transportasi bahan baku mudah rusak adalah dengan tidak melakukan proses transportasi melebihi dari batas waktu yang ditentukan. Batas waktu yang ditentukan adalah tiga jam setelah keberangkatan dari lokasi Koperasi.

1.1.3 Bagaimana Koperasi menghadapi faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tawar dari pemasok dan pembeli?

Hasil penelitian menunjukan Koperasi melakukan usaha- usaha untuk menghadapi faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tawar pemasok dan pembeli. Untuk menghadapi kekuatan tawar pembeli dalam bentuk permintaan spesifikasi pesanan dengan standar yang diatas kemampuan pemasok dan jumlah pesanan minimal, Koperasi melakukan negosiasi yang meminta pembeli untuk memberikan toleransi menurunkan standar spesifikasi produk namun penurunan tersebut masih dapat diterima oleh pembeli. Sebagai konsekuensi permintaan yang dikabulkan oleh pembeli, Koperasi melakukan kerja sama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas produk

(5)

116

sesuai dengan spesifikasi baru. Bentuk kerja sama tersebut adalah pembinaan kepada pemasok yang memberikan pelatihan cara produksi yang benar dan bersih, serta cara menjaga kesehatan hewan ternak sebagai penghasil produk.

Dalam memenuhi jumlah pesanan pembeli, usaha yang dilakukan Koperasi adalah menambah jumlah pemasok produk hingga jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah pesanan minimal produk oleh pembeli.

Hal yang serupa dilakukan Koperasi untuk menghadapi kekuatan tawar yang muncul dari pemasok. Perilaku pemasok dapat menekan Koperasi dalam menentukan kesepakatan jual- beli terselesaikan dengan melakukan negosiasi untuk menemukan kesepakatan bersama. Bedanya, bila proses untuk menghadapi kekuatan tawar pembeli membutuhkan waktu yang lama, untuk menghadapi kekuatan tawar pemasok Koperasi hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja.

Bahkan terkadang hanya satu hari saja.

Pengalaman menghadapi pemasok dan pembeli yang dimiliki memampukan Koperasi untuk menghadapi ancaman yang telah dan akan muncul di masa yang akan datang. Salah satu ancaman yang dapat muncul dari pemasok adalah ancaman pendatang baru atau pesaing baru berupa berintegrasinya pemasok menjadi Koperasi baru dalam bidang usaha yang sama. Koperasi memiliki kapabilitas yang sulit untuk ditiru oleh calon pesaing. Sampai dengan penelitian ini ditulis, kedua Koperasi telah beroperasi lebih dari sepuluh tahun. Pengalaman yang dimiliki oleh Koperasi memampukan untuk menghadapi kekuatan tawar dari pembeli dan pemasok.

(6)

117 5.2 Saran dan Implikasi Penelitian

Peneliti memberikan saran dan implikasi terhadap penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Penanganan produk pertanian berupa susu sapi segar yang tergolong sebagai produk yang mudah rusak atau perishable product masih membutuhkan perhatian, khususnya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kualitas produk sepanjang pasokan fisik agar sebanding dengan standar negara-negara lain.

2. Penelitian ini menghasilkan implikasi terapan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam upaya membantu bidang usaha seperti Koperasi yang bergerak dibidang pengelolahan produk susu sapi segar, agar dapat memberikan perhatian serius dalam pembenahan infrastruktur jalan tidak ideal. Hal tersebut dapat membantu bidang usaha, yaitu Koperasi, untuk meningkatkan mutu produk dan layanan serta melancarkan proses usaha yang berlangsung setiap hari tanpa henti.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki kelemahan yang perlu mendapat perhatian bila melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang, yakni kemampuan pengelola Koperasi sebagai responden dalam menjawab pertanyaan dan menjelaskan dengan terperinci seperti yang ada pada teori penanganan bahan baku dan transportasi yang disebabkan latar belakang akademis responden. Kelemahan penelitian selanjutnya yang dihadapi oleh peneliti adalah membutuhkan waktu cepat untuk

(7)

118

melakukan pendekatan kepada karyawan Koperasi agar mau terbuka dalam memberikan informasi tambahan yang menunjang data penelitian.

Kelemahan-kelemahan tersebut kiranya mendapat perhatian pada penelitian mendatang sehingga dapat memberikan kemudahan pada penelitian selanjutnya.

5.4 Agenda Penelitian Mendatang

Peneltian mengenai pengelolaan produk pertanian yang mudah rusak atau perishable product masih dapat dilakukan dimasa yang akan datang.

Peneliti yang akan melakukan penelitian di masa datang dapat melakukan pengujian kuantitatif terhadap teori mini yang dibangun dalam penelitian ini. Kemudian, peneliti menemukan sebuah fenomena perang harga diantara karyawan lapangan Koperasi dengan kelompok- kelompok pengumpul produk atau disebut loper. Fenomena tersebut menarik untuk diteliti lebih lanjut dilihat lebih dalam penelitian mengenai penetapan harga yang terjadi dilapangan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hubungan ini, peranan guru muzik ialah menggalakkan pelajar berinteraksi dengan pelajar lain, guru dan bahan pengajaran dan pembelajaran bagi memperoleh hasil

Apabila masih dalam ikatan Surat Peringatan Kedua terjadi 10 (sepuluh) kali pelanggaran apapun dari aturan/SOP pengawalan KRL atau 1(satu) kali pelanggaran yang melawan hukum

Irigasi kolostomi tidak dapat dilakukan bila pasien mengalami iritasi pada ususnya prolaps dapat dilakukan bila pasien mengalami iritasi pada ususnya prolaps stoma

Semakin besar dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh bank syariah maka semakin besar pula jumlah pembiayaan yang dapat disalurkan kepada para nasabah yang membutuhkan,

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Dengan demikian, peningkatan kasus Covid-19 dan berbagai penolakan dari pengamat pemilu terhadap pelaksanaan Pilkada 2020 pada 9 Desember tidak efektif untuk dilakukan..

Perbedaan tanggapan tentang implementasi bahasa Indonesia terjadi karena bahasa Indonesia tidak membawa serta sastra, padahal sastra sangat berperan dalam

Adapun beberapa implikasi penelitian ini antara lain: (1) Model pembelajaran dengan asesmen portofolio merupakan sebuah pembelajaran alternatif untuk pembelajaran menulis